You are on page 1of 8

LINK Vol. 11 No.

1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

The Effect of Early Mobilized towards the Change of the Vital Sign in
Patient with Acute Myocard Infrac

Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital pada


Pasien Infark Miokard Akut

1
Akhmad Rifai
2
Suharyo Hadisaputro
3
Supriyadi

1Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surakarta. Jl. Letjen Sutoyo. Mojosongo


Surakarta
2
Program Studi Epidemiologi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro
Semarang
3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Email : fai_princeslo@yahoo.co.id

Abstract
The aim of this research is to prove the influence of early mobilization on the changes
of vital signs in patients with acute Myocard infraction. This study uses True Experimental
reseach design with Randomized Pre-Post-test Control Group Design. The sample of this
study is IMA 90 patients who had normal haemodynamic. 45 respondents who are provided
with early mobilization is classified as the intervention group and 45 respondents who are
randomly selected as a control group. The data are analyzed using univariate frequency
distribution table, while the bivariate data using paired t-test, Wilcoxon, and independent
samples t-test. The result is: early mobilization influence the change in vital signs. In the
pairs of group the p-value 0,01 by systolic blood pressure, 0,01 diastolic blood pressure, 0.01,
pulse, 0,01 respiration and 0,01 by temperature, where as the unpaired group after
treatment p-value of systolic blood pressure with 0.04, diastolic blood pressure 0.08, pulse
0,01, respiration 0,05 and 0,01 of temperatur. In conclusion, vital signs remained normal with
early mobilization for patients with normal haemodinamic, eventhough there is a difference
between pre-test and post-test result.

Keywords: Early Mobilization , Vital Signs , Acute Myocardial Infarction

Abstrak
Tujuan penelitian untukmembuktikan pengaruh mobilisasi dini terhadap perubahan
tanda-tanda vital pada pasien infark miokard akut. Jenis penelitian ini adalah True
Experimental dengan rancangan Randomized Pretest-Posttest Control Group Design.
Sampel pada peneltian ini adalah 90 responden pasien IMA yang sudah stabil
haemodinamiknya yang terdiri dari 45 diberikan mobilisasi din dan 45 kelompok kontrol
dan dipilih secara random. Data dianalisis secara univariat dengan tabel distribusi frekuensi,
sedangkan data bivariat menggunakan Paired t-test, Wilcoxon dan independent sampel
t-test. Prosedur penelitian dilakukan dengan mengobservasi tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah intervensi. Hasil menunjukkan mobilisasi dini berpengaruh terhadap perubahan

___________________________________________________________________________________
935 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

tanda-tanda vital. Pada kelompok berpasangan p-value tekanan darah sistol dengan 0,01,
tekanan darah diastole 0,01, nadi 0,01, respirasi 0,01 dan suhu 0,01, sedangkan pada
kelompok tidak berpasangan sesudah perlakuan p-value tekanan darah sistol 0,04, tekanan
darah diastole 0,08, nadi 0,01, respirasi 0,05 dan suhu 0,01. Kesimpulannyamobilisasi dini
pada pasien infark miokard akut yang stabil, perubahan tanda-tanda vital tetap stabil
walaupun ada perbedaan antara pre-test dan post-test. Tanda-tanda vital yang dimaksud
adalah tekanan darah sistol, tekanan darah diastole, nadi, respirasi dan suhu.

Kata kunci: Mobilisasi dini, Tanda-tanda vital, Infark miokard akut

1. Pendahuluan imobilisasi dan yang bedrest memiliki


risiko terbesar terhadap kerusakan kulit
Infark Miokard (IM) adalah
dan keterlambatan penyembuhan luka
kematian sel-sel miokardium yang
(Vollman 2010).
terjadi akibat kekurangan oksigen
Program early mobilization (EM)
berkepanjangan (corwin 2009).Penyakit
saat ini dikembangkan oleh perawat
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan
(sebagai bagian dari komponen dalam -
penyebab kematian utama di dunia,
rumah sakit rehabilitasi jantung), dapat
terhitung sebanyak 7,200,000 (12,2%)
meningkatkan tidak hanya fisik dan
kematian terjadi akibat penyakit infark
hasil jantung tetapi juga mental dan
miokard akut di seluruh dunia. Negara
psikologis kesejahteraan sebelum
yang berpenghasilan rendah, penyakit
pulang dari rumah sakit (Olga L 2012).
infark miokard akut adalah penyebab
Tujuan penelitian ini adalah untuk
kematian nomor dua dengan angka
Menjelaskan bahwa mobilisasi dini
mortalitas 2.470.000 (9,4%) (WHO 2008).
rehabilitasi jantung fase
Posisi terlentang yang diberikan 1Aberpengaruh terhadap perubahan
secara terus menerus berdasarkan
berkala tanda-tanda vital pada
penelitian di ICU Amerika dapat
penderita Infark miokard akut.
menurunkan sirkulasi darah dari
ekstremitas bawah, yang seharusnya
2. Metode
banyak menuju dada.Pada tiga hari
pertama bedrest, volume plasma Jenis dan rancangan penelitian
berkurang 8%-10%.Penelitian Vollman yang dilakukan menggunakan
menyatakan kehilangan dari stabilisasi rancangan penelitian eksperimental
volume tersebut menjadi 15%-20% pada dengan desain pre-test-post-test
bedrest minggu keempat. Akibatnya Control Group Design (Campbell 1963)
terjadi peningkatan beban jantung, Populasi studi atau sampel adalah
peningkatan masa istirahat dari denyut Penderita infark miokard akut yang
jantung, dan penurunan volume curah menjalani perawatan di ruang ICVCU
jantung. Pada penelitiannya RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan
menunjukan efek maksimal akan memenuhi kriteria inklusi dan
terlihat pada 3 minggu bedrest, eksklusi.
perubahan dari disfungsi baroreseptor Jumlah sampel dalam penelitian
dalam pengaturan otonom dan ini di hitung berdasarkan estimasi
pertukaran cairan dapat diduga proporsi suatu populasi, dengan
menjadi penyebab kerja otot jantung tingkat ketepatan sebesar 90% 0,1 dan
menjadi tidak baik ketika posisi pasien proporsi sebesar 45 responden. Variabel
bedrest. Pada orang sehat bedrest 5 hari, penelitian ini adalah Mobilisasi dini
terjadi resistensi insulin dan disfungsi dan tanda-tanda vital (tekanan darah,
mikrovaskuler. Secara normal, kulit nadi, respirasi dan suhu). Analisis
tidak dapat mentolerir tekanan yang terdiri dari analisis univariat, analisis
lama, oleh karena itu pasien yang bivariat (Paired t-test dan independent

___________________________________________________________________________________
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital 936
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

sampel t-test). ada perbedaan yang bermakna antara


sebelum dan sesudah dilakukan
3. Hasil dan Pembahasan mobilisasi dini terhadap perubahan
tekanan darah sistole.
Hasil Hasil analisis uji paired T-test
Kelompok umur pada intervensi tekanan darah diastole dari 45
maupun kelompok kontrol sebagian responden, nilai rerata sebelum
besar lansia. Kelompok intervensi mobilisasi dini 83,23 dan nilai rerata
dewasa 7 responden (14,9%) dan 38 sesudah mobilisasi dini 88,03, standar
responden (80,9%) pada kelompok deviasi sebelum dan sesudah mobilisasi
kontrol. Jenis kelamin respnden, 1,8 dan 4,39, dan nilai p= 0,001 sehingga
sebagian besar adalah laki-laki, pada dapat diartikan bahwa ada perbedaan
kelompok intervensi 38 responden yang bermakna antara sebelum dan
(80,9%) dan 7 responden (14,9%) adalah sesudah dilakukan mobilisasi dini
perempuan. Diagnosa medis pada terhadap perubahan tekanan darah
kelompok intervensi maupun diastole.
kelompok kontrol sebagian besar AMI Pada kelompok kontrol hasil
dan yang lainya UAP 2 responden analisis Wilcoxon tekanan darah sistole
(4,3%) pada kelompok kontrol dan pasien Infark Miokard Akut sebelum
N-Stemi 1 responden (2,2%) kelompok dan sesudah mobilisasi dini pada
kontrol. kelompok kontrol terdiri dari 45
Tanda-tanda vital sebelum responden, median sebelum dan
dilakukan intervensi baik pada sesudah 125 dan 135, range sebelum
kelompok intervensi dan kelompok dan sesudah 120-132 dan 121-145, dan
kontrol adalah stabil. Tekanan darah nilai p=0,001 sehingga dapat
sistole setelah dilakukan intervensi 37 disimpulkan bahwa ada perbedaan
responden (78.7%) stabil dan 8 yang bermakna antara sebelum dan
responden (17%) naik sedangkan pada sesudah dilakukan mobilisasi dini
kelompok kontrol 35 responden (77.8%) terhadap perubahan tekanan darah
stabil dan 10 responden (22.2%) naik. sistole.
Tekanan darah diastole 37 responden Hasil analisis Paired T-test
(78.7%) stabil dan 8 responden (17%) Tekanan Darah Diastole Pasien Infark
naik, sedangkan pada kelompok Miokard Akut Sebelum dan Sesudah
kontrol 44 responden (97.8%) stabil dan Mobilisasi Dini pada Kelompok
1 responden (2.2%) naik. Respirasi Kontrolterdiri dari 45 responden tiap
stabil 29 responden (61.7%) dan naik 16 kelompok, rerata sebelum dan sesudah
responden (34%) pada kelompok 83,48 dan 86.11, standar deviasi
intervensi sedangkan 44 responden sebelum dan sesudah 5,35 dan 4,98, dan
(97.8%) stabil dan 1 responden (2.2%) nilai p =0,001 sehingga dapat diartikan
naik. Suhu pada kelompok intervensi bahwa ada perbedaan yang bermakna
maupun kelompok kontrol setelah antara sebelum dan sesudah terhadap
dilakukan intervensi adalah stabil. perubahan tekanan darah diastole.
Pada kelompok intervensi Hasil Hasil analisis Mann Whitney
analisis uji paired T-test tekanan darah tekanan darah sistole pasien infark
sistoledari 45 responden, nilai rerata miokard akut kelompok Intervensi dan
sebelum mobilisasi dini 124,51 dan nilai Kelompok Kontrol Sesudah Mobilisasi
rerata sesudah mobilisasi dini 135,25, diniterdiri dari 45 responden tiap
standar deviasi sebelum dan sesudah kelompok, median intervensi dan
mobilisasi 3,31 dan 7,92, dan nilai p kontrol 130 dan 135, dengan range
=0,001sehingga dapat diartikan bahwa 120-158 dan 121-145, dan nilai p=0,04

___________________________________________________________________________________
937 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada disimpulkan bahwa ada perbedaan


perbedaan yang bermakna antara yang bermakna antara kelompok
kelompok intervensi dan kelompok intervensi dan kelompok kontrol
kontrol sesudah mobilisasi dini sesudah mobilisasi dini terhadap nadi.
terhadap tekanan darah sistole.
Hasil analisis paired t-test Pada kelompok intervensi hasil
tekanan darah diastole pasien infark analisis Wilcoxon dari 45 responden
miokard akut kelompok intervensi dan tiap kelompok, median sebelum dan
kelompok kontrol kesudah mobilisasi sesudah mobilisasi dini 20 dan 23,
dini terdiri dari 45 responden tiap range sebelum dan sesudah mobilisasi
kelompok, rerata kelompok intervensi dini 14-25 dan 16-30, dan nilai p =0,001
dan kontrol 88,03 dan 86,11 dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
standar deviasi 4,39 dan 2,23, dan nilai perbedaan yang bermakna antara
p =0,08 sehingga dapat disimpulkan sebelum dan sesudah dilakukan
bahwa tidak ada perbedaan yang mobilisasi dini terhadap perubahan
bermakna antara kelompok intervensi respirasi.
dan kelompok kontrol sesudah Hasil analisis Wilcoxon
mobilisasi dini terhadap tekanan darah Respirasi Pasien Infark Miokard Akut
diastole. Sebelum dan Sesudah Mobilisasi Dini
Pada kelompok intervensi hasil pada Kelompok Kontrolterdiri dari 45
analisis Wilcoxondari 45 responden tiap responden tiap kelompok, median
kelompok, median sebelum dan sebelum dan sesudah 21 dan 21, range
sesudah mobilisasi dini 78 dan 89, sebelum dan sesudah 16-24 dan 16-25,
range sebelum dan sesudah mobilisasi dan nilai p =0,001 sehingga dapat
dini 61-99 dan 64-112, dan nilai p =0,001 disimpulkan bahwa ada perbedaan
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada yang bermakna antara sebelum dan
perbedaan yang bermakna antara sesudah terhadap perubahan respirasi.
sebelum dan sesudah dilakukan Hasil analisis Mann-Whitney
mobilisasi dini terhadap perubahan Respirasi Pasien Infark Miokard Akut
nadi. kelompok Intervensi dan Kelompok
Pada kelompok kontrol hasil Kontrol Sesudah Mobilisasi Diniterdiri
analisis Wilcoxon Nadi Pasien Infark dari 45 responden tiap kelompok,
Miokard Akut Sebelum dan Sesudah median intervensi dan kontrol 23 dan
Mobilisasi Dini pada Kelompok 21, dengan range 16-30 dan 16-25, dan
Kontrolterdiri dari 45 responden tiap nilai p =0,05 sehingga dapat
kelompok, median sebelum dan disimpulkan bahwa ada perbedaan
sesudah 74 dan 80, range sebelum dan yang bermakna antara kelompok
sesudah 60-100 dan 63-110, dan nilai p intervensi dan kelompok kontrol
=0,001 sehingga dapat disimpulkan sesudah mobilisasi respirasi.
bahwa ada perbedaan yang bermakna Hasil analisis Wilcoxon Sebelum
antara sebelum dan sesudah terhadap dan Sesudah Mobilisasi Dini pada
perubahan nadi. Kelompok Intervensiterdiri dari 45
Hasil analisis Mann-Whitney responden tiap kelompok, median
Nadi Pasien Infark Miokard Akut sebelum dan sesudah mobilisasi dini
kelompok Intervensi dan Kelompok 36,30 dan 36,80, range sebelum dan
Kontrol Sesudah Mobilisasi Diniterdiri sesudah mobilisasi dini 36-37,1 dan
dari 45 responden tiap kelompok, 36-38, dan nilai p =0,001 sehingga dapat
median intervensi dan kontrol 89 dan disimpulkan bahwa ada perbedaan
80, dengan range 64-112 dan 63-110, yang bermakna antara sebelum dan
dan nilai p =0,001 sehingga dapat sesudah dilakukan mobilisasi dini

___________________________________________________________________________________
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital 938
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

terhadap perubahan suhu tekanan darah sistole walaupun masih


Hasil analisis Wilcoxon Suhu kondisi tekanan darah masih normal
Pasien Infark Miokard Akut Sebelum sebelum dan sesudah mobilisasi dini
dan Sesudah Mobilisasi Dini pada dengan rerata 124,51 dan 135,2.
Kelompok Kontrolterdiri dari 45 Pada tekanan darah diastole sebelum
responden tiap kelompok, median dan sesudah mobilisasi dini dengan
sebelum dan sesudah 36,30 dan 36,46, rerata 83,23 dan 88,03 Hasil penelitian
range sebelum dan sesudah 35,6-37 ini sebanding dengan peneliti
dan 35,8-37, dan nilai p =0,001 sehingga sebelumnya bahwa dalam penelitian
dapat disimpulkan bahwa ada tentang “Effect Of Early Mobilized
perbedaan yang bermakna antara Patient Post Infark Miocard Acute With
sebelum dan sesudah terhadap Changes In Vital Signs And ECG
perubahan suhu. Rhythm In ICCU Of Dr Soetomo
Hasil analisis Mann-Whitney Hospital Surabaya” diperoleh hasil
Suhu Pasien Infark Miokard Akut bahwa dengan cara observasi dan
kelompok Intervensi dan Kelompok dianalisis dengan paired t-test dengan
Kontrol Sesudah Mobilisasi Diniterdiri tingkat signifikansi, hasil p <0,01
dari 45 responden tiap kelompok, menunjukkan bahwa perubahan yang
median intervensi dan kontrol 36 dan diberikan meningkat awal dimobilisasi
36,5, dengan range 36-38 dan 36-37, tanda vital dan irama EKG. Setelah 10
dan nilai p =0,001 sehingga dapat menit dengan tingkat signifikansi p
disimpulkan bahwa ada perbedaan =0,001 berarti ada perbedaan pre- test–
yang bermakna antara kelompok post-test terhadap perubahan tanda
intervensi dan kelompok kontrol vital. Setelah 10 menit menunjukkan uji
sesudah mobilisasi dini terhadap suhu. statistik dengan tingkat signifikansi p
=0.163 berarti tidak ada perbedaan
Pembahasan pre tanda vital dan post-test. Mobilisasi
dini dapat diberikan pada pasien infark
Hasil uji hipotesis miokard akut dan setelah 10 menit
menggunakan uji parametric paired tidak mempengaruhi ritme ECG
t-test, tekanan darah sistole dengan (Misbakhul, Munir 2010).
nilai p =0,001 pada kelompok Perbedaan yang bermakna
intervensi dan hasil uji non terhadap nadi dengan uji Wilcoxon
parametricWilcoxon pada kelompok baik pada kelompok intervensi maupun
kontrol nilai p =0,001 yang berarti kelopok kontrol, nilai p =0,001 pada
bahwa kedua kelompok intervensi dan kelompok intervensi dan p =0,001 pada
kelompok kontrol sama-sama ada kelompok kontrol. Hasil uji statistik
perbedaan yang bermakna terhadap tersebut menunjukkan bahwa pada
perubahan tekanan darah sistole. kelompok intervensi dan kelompok
Tekanan darah diastole pada kelompok kontrol semuanya ada perubahan nadi
intervensi dengan uji paired t-test walaupun masih dalam kondisi
nilai p =0,001 dan pada kelompok stabil,median sebelum dan sesudah
kontrol nilai p =0,001 maka ada mobilisasi pada kelompok intervensi
perbedaan yang bermakna baik pada adalah dengan median 78 dan 89
kelompok intervensi maupun sedangkan pada kelompok kontrol 74
kelompok kontrol setelah dilakukan dan 80. Pentingnya mengetahui
intervensi terhadap perubahan kembali perubahan tanda-tanda vital
tekanan darah diastoleantara kedua setelah dilakukan mobilisasi dini
kelompok, baik pada kelompok adalah aspek yang penting dalam
intervensi maupun kelompok kontrol mengetahui status hemodinamik pasien.
sama-sama mengalami perubahan

___________________________________________________________________________________
939 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

Pengkajian ini diulangi dengan cara bertahap dengan aktivitas berjalan kaki
menilai tanda-tanda vital kembali serta latihan duduk di kursi dapat
setelah 5-10 menit setelah dilakukan meningkatkan denyut jantung,
mobilisasi dini dengan mengukur peningkatan laju pernafasan, tekanan
tanda-tanda vital melalui bedside darah arteri dan saturasi oksigen.
monitor. Pada teori, dalam melakukan Penelitian ini diperoleh hasil bahwa
mobilisasi diperlukan beberapa probabilitas denyut jantung 130
persiapan seperti mengkaji kondisi denyut/menit atau meningkat 20%
pasien yang berhubungan dengan ada selama intervensi adalah 36% (16-63)
tidaknya : nyeri dada; palpitasi; dengan latihan miring kanan dan kiri.
dispnea;frekuensi nadi lebih dari 120 Hasil ini secara signifikan lebih besar
x/menit; irama nadi tidak teratur; dari latihan dengan berjalan kaki (8%
abnormalitas EKG; persepsi (2-23), p =001), dan duduk di kursi (5%
kelelahan(Carpenito,2005). Penelitian (2-13), p =001)(Bourdin, Gael,2010). Hal
sebelumnya tentang perubahan denyut ini sesuai dengan manfaat mobilisasi
jantung sebelum dan sesudah aktivitas, yaitu pada sistem kardiovaskuler,
disimpulkan bahwa pengaturan pengisian ventrikel kiri dan sel pacu
kardiovaskuler terlihat dengan segera jantung (pacemaker) di nodus SA
setelah latihan. Kerja ini berfungsi berkurang, terjadi hipertrofi atrium kiri,
untuk mengangkut O2 yang kontraksi dan relaksasi ventrikel kiri
dibutuhkanoleh otot untuk melakukan bertambah lama, respon inotropik dan
kontraksi selama latihan. Pada latihan kinotropik terhadap stimulasi
fisik akan terjadi perubahan pada beta-adrenergik berkurang curah
sistem kardiovaskuler yaitu jantung maksimal, peningkatan Atrial
peningkatan curah jantung dan Natriuretic Peptide (ANP) serum dan
redistribusi darah dari organ yang resistensi vaskuler perifer.Pada fungsi
kurang aktif ke organ yang aktif (Irine E, paru terjadi penurunan Forced
2006) Expiration Volume 1 second (FEV1) dan
Hasil uji Wilcoxon pada Forced Volume Capacity (FVC),
respirasi nilai p =0,001 pada kelompok berkurangnya efektivitas batuk dan
intervensil dan hasil uji paired t-test fungsi silia dan meningkatnya volume
nilai p =0,001 pada kelompok kontrol. residual. Adanya ‘ventilation perfusion
Keduanya tersebut dikatakan ada mismatching’ menyebabkan PaO2
perbedaan yang bermakna setelah menurun seiring bertambahnya usia :
dilakukan intervensi terhadap 100 – (0,32 x umur), serta adanya
perubahan respirasi. Hasil uji statistik aktivitas dapat meningkatkan frekuensi
tersebut pada kelompok intervensi dan kedalaman untuk memenuhi
mengalami perubahan respirasi, kebutuhan tubuh untuk menambah
median sebelum dan sesudah oksigen ( Edelberg JM, Reed, M.J,2003).
dilakukan uintervensi adalah 20 dan 23 Hasil uji Wilcoxon nilai p =0,001
dan dikatakan masih stabil, sedangkan pada kelompok intervensi dan nilai p
pada kelompok kontrol dengan median =0,001 pada kelompok kontrol, hasil uji
21 dan 21. Hal tersebut didukung juga tersebut menunjukkan bahwa ada
dengan penelitian sebelumnya tentang perbedaan yang bermakna baik pada
“The feasibility of early physical kelompok intervensi dan kelompok
activity inintensive care unit patients: a kontrol terhadap perubahan suhu.Hasil
prospective observational one-center uji statistik tersebut dapat disimpulkan
study”. Penelitian tersebut bahwa ada perubahan suhu sebelum
mengungkapkan bahwa mobilisasi dan sesudah dilakukan mobilisasi dini.
miring kanan dan kiri kemudian Pada kelompok intervensi sebelum dan

___________________________________________________________________________________
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital 940
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

sesudah mobilisasi dini dengan median teori bahwa mobilisasi dini mempunyai
36,30 dan 36,80 sedangkan pada manfaat pada sistem cardiovaskuler
kelompok kontrol median 36,30 dan dapat meningkatkan curah jantung,
36,46. Jadi antara kedua kelompok memperbaiki kontraksi miokardial,
sebelum dan sesudah dilakukan menguatkan otot jantung, menurunkan
mobilissi dini kondisi suhu tubuh tekanan darah, memperbaiki aliran
masih dalam kondisi stabil walaupun balik vena. Pada sistem respirasi
mengalami perubahan.Hasil tersebut meningkatkan frekuensidan kedalaman
sesuai dengan teori bahwa pasien pernafasan, meningkatkan ventilasi
dengan kondisi febris akan alveoler, menurunkan kerja pernafasan,
meningkatkan kerja miokardium dan meningkatkan kembangan diafragma;
vasokonstriksi pembuluh darah dan dalam sistem metabolik dapat
sangat berbahaya pada pasien jantung meningkatkan laju metabolik basal,
koroner, karena jika beban jantung meningkatkan penggunaan glukosa
berlebihan bisa menyebabkan ventrikel dan asam lemak, meningkatkan
takikardi hingga kondisi cardiac arrest. pemecahan trigliseril, meningkatkan
Pada kondisi suhu tubuh yang mobilitas lambung, meningkatkan
hipotermi, bisa menyebabkan produksi panas tubuh; pada sistem
vasodilatasi pembuluh darah yang muskuloskletal memperbaiki tonus otot,
berakibat pada bradikardi meningkatkan mobilisasi sendiri,
(Potter P & Perry 2005). memperbaiki toleransi otot untuk
Perbedaan tanda-tanda vital latihan dan meningkatkan masa otot;
sesudah tindakan mobolisasi dini dan pada sistem toleransi otot,
pada kelompok controlmenunjukkan meningkatkan toleransi, mengurangi
bahwa nilai signifikansi padatekanan kelemahan, meningkatkan toleransi
darah sistole p =0,04, maka ada terhadap stres, perasaan lebih baik dan
perbedaan yang bermakna tekanan berkurangnya penyakit.
darah sistole antara kelompok Rehabilitasi kardiovaskular
intervensi dan kelompok kontrol. komprehensif tidak hanya mencakup
Tekanan darah diastole p =0,08 maka program latihan fisik, tetapi harus
dikatakan tidak ada perbedaan yang mencakup pengkajian pasien,
bermakna atau sama antara kelompok stratifikasi risiko, edukasi dan
intervensi dan kelompok kontrol pada konseling dan program pengontrolan
pasien infark miokard akut paska faktor risiko. Manfaat program ini
infark terhadap perubahan tekanan sudah ditunjukkan berbagai laporan
darah diastole. Hasil uji tidak dan direkomendasikan berbagai
berpasangan selanjutnya adalah nadi perhimpunan ahli kardiovaskular,
p = 0,001, respirasi p =0,05 dan suhu p aplikasi program ini bagi penderita
=0,001, hasil uji independen tersebut penyakit kardiovaskular masih
bahwa ada perbedaan yang bermakna dianggap rendah, demikian juga yang
antara kelompok intervensi dan terjadi di Indonesia dan negara-negara
kelompok kontrol terhadap perubahan lainnya. Beberapa pusat pelayanan atau
nadi respirasi dan suhu pada pasien RS di Indonesia selain RS Jantung dan
infark miokard akut paska infark. Pembuluh Darah Harapan Kita, telah
Hasil uji hipotesis tidak menjalankan program rehabilitasi
berpasangan tersebut disimpulkan kardiovaskular ini walaupun jumlah
bahwa ada perbedaan yang bermakna penderita yang dilayani masih terbatas.
antara kelompok intervensi dan Penelitian retrospektif sebelumnya
kelompok kontrol kecuali pada tekanan tentang efektifitas rehabilitasi jantung
darah diastole.Hal ini sesuai dengan out patient terhadap pasien prognosis

___________________________________________________________________________________
941 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital
LINK Vol. 11 No. 1 Januari 2015 ISSN 1829-5754

risiko rendah setelah AMI pada periode kesehatan, konseling dan diet.
intervensi primer bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara partisipan aktif 5. Daftar Pustaka
dan pasif dalam program rehabilitasi
Bourdin, Gael. 2010.The feasibility of
jantung setelah pasien pulang dari
early physical activity in
rumah sakit dalam hal BMI, kolesterol
intensive care unit patients: a
total, trigliserida, tekanan darah, tetapi
prospective observational
tidak dalam hal LDL maupun glukosa.
one-center study.University de
Hasil survey nasional Japanese
Lyon, France
Circulation Society (JCS) 526 pasien
AMI di Jepang 92% menjalani Carpenito. 2005. Nursing diagnosis
Aplication to Clinical Practise.
perawatan biasa paska infark miokard,
Jakarta : EGC.
tetapi hanya 9% mengikuti Out patient
Crowin, Elizabet J. 2009. Patofisiologi.
Cardiac Rehabilitation (OPCR), untuk
ed.3. Jakarta.ECG;. h. 495
meningkatkan jumlah partisipan OPCR,
Edelberg JM, Reed, M.J. 2003. Aging
perlu meningkatkan jumlah fasilitas
and Angiogenesis. Frontiers
rehabilitasi jantung dan pendidikan
Bioscience, 8:199-209.
kesehatan pada pasien tentang manfaat
Irine E. 2006. Perubahan denyut nadi
OPCR setelah pulang dari rumah sakit
pada mahasisswa setelah
(Tedjasukmana, 2012).
aktivitas naik turun tangga.
Semarang; FK Univeritas
4. Simpulan dan Saran
Diponegoro.
Simpulan Misbakhul, Munir. 2010. Effect Of Early
Mobilized Patient Post Infark
Berdasarkan hasil penelitian
Miocard Acute With Changes
pada 90 responden IMA stabil yang
In Vital Signs And ECG
dilakukan mobilisasi dini, perubahan
Rhythm In ICCU Of Dr
tanda-tanda vital tetap stabil atau
Soetomo Hospital Surabaya.
normal, walaupun ada perbedaan
Universitas Airlangga,
antara pre-test dan post-test.
Surabaya.
Tanda-tanda vital yang dimaksud
Olga L, Cortes. 2012. Early mobilisation
adalah : Tekanan darah sistole, tekanan
for patients following acute
darah diastole, denyut nadi, respirasi,
myocardiac infarction. A
Suhu
systematic review and
meta-analysis of experimental
Saran studies. Eur J Public Health.
Berdasarkan simpulan maka 848–853
disarankan: Hasil penelitian ini dapat Potter P dan Perry. 2005. Buku Ajar
menjadi masukan positif di masa yang Fundamental keperawatan :
akan datang terkait usaha Konsep, Proses, dan Praktik,
meningkatkan kesehatan fisik . Jakarta : EGC.
Perlu melakukan penelitian Tedjasukmana. 2011.
terkait faktor-faktor yang Rehabilitasi Jantung. 2011.
mempengaruhi mobilisasi dini pada [Cited 2 Pebruari 2012]
pasien infark miokard akut diantaranya Vollman K M. 2010. Introduction to
pola hidup, budaya dan penyakit progressive mobility. Crtitical
tertentu. care nurse; 30(2), S3-5 doi:
Melakukan penelitian tentang 10.4037/ccn2010803
komponen aktifitas fisik yaitu fase World Health Organization. 2008.
mobilisasi dini selanjutnya, pendidikan Mortality Country Fact Sheet.

___________________________________________________________________________________
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tanda-tanda Vital 942

You might also like