Abstract: Early Mobilization, Respiration, Acute Myocardial Infarction.
Myocard Infarction is the death of myocard cells caused by prolonged lack of oxygen. American Heart Association (AHA) 2011, recorded over 1.000.000 people have heart attacks every year. Program of early mobilization (EM) is currently developed by nurses (as part of a component in cardiac rehabilitation hospitals), which can improve physical health. The Objective of research is Proving the influence of early mobilization on changes in vital signs in patients with acute Myocard infarction. This study uses Experimental reseach design with Randomized Pre-test-Post-test Control Group Design. Sample of this study is IMA patients were 90 respondents who had normal haemodynamic, consisted of 45 respondents provided an early mobilization as the intervention and 45 respondents as a control group were random selected. Data were analyzed by univariate frequency distribution table, while the bivariate data using, Wilcoxon and independent samples t-test. Research procedures performed by observing respiration before and after intervention. Early mobilization influence the change in respiration. In the group of pairs p-value 0,01 temperature, where as the unpaired group after treatment p-value of respiration 0,05 Early mobilization of acute myocard infarctionin patients with normal haemodinamic, changes respiration remained normal haemodinamic although there is a difference between pre-test and post-test.
Keywords: Early Mobilization, Respiration, Acute Myocardial Infarction
Miokard (IM) adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen berkepanjangan. American Heart Association (AHA) tahun 2011, mencatat lebih dari1.000.000 orang mengalami serangan jantung setiap tahun. Program early mobilization (EM) saat ini dikembangkan oleh perawat (sebagai bagian dari komponen dalam rumah sakit rehabilitasi jantung), yang dapat meningkatkan kesehatan fisik. Tujuan Penelitian adalah Membuktikan pengaruh mobilisasi dini terhadap perubahan respirasi pada pasien infark miokard akut. Jenis penelitian ini adalah Experimental dengan rancangan Randomized Pretest- Posttest Control Group Design. Sampel pada peneletian ini adalah 90 responden pasien IMA yang sudah stabil haemodinamiknya yang terdiri dari 45 diberikan mobilisasi din dan 45 kelompok kontrol dan dipilih secara random. Data dianalisis secara univariat dengan tabel distribusi frekuensi, sedangkan data bivariat menggunakan Paired t-test, Wilcoxon dan independent sampel t-test. Prosedur penelitian dilakukan dengan mengobservasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah intervensi. Hasil Penelitian ini adalah Mobilisasi dini berpengaruh terhadap perubahan respirasi. Pada kelompok berpasangan p-value respirasi 0,01, 136 Akhmad Rifai, Perubahan Status Respirasi Setelah Dilakukan 137
sedangkan pada kelompok tidak berpasangan sesudah perlakuan p-value respirasi
0,05. Mobilisasi dini pada pasien infark miokard akut yang sudah stabil, perubahan respirasi tetap stabil walaupun ada perbedaan antara pre-test dan post- test.
Kata Kunci: Mobilisasi Dini, Tanda-Tanda Vital, Infark Miokard Akut
PENDAHULUAN disfungsi mikrovaskuler. Secara
Infark Miokard (IM) adalah normal, kulit tidak dapat mentolerir kematian sel-sel miokardium yang tekanan yang lama, oleh karena itu terjadi akibat kekurangan oksigen pasien yang imobilisasi dan yang berkepanjangan (corwin 2009). bedrest memiliki risiko terbesar Penyakit Infark Miokard Akut (IMA) terhadap kerusakan kulit dan merupakan penyebab kematian utama keterlambatan penyembuhan luka di dunia, terhitung sebanyak 7,200,000 (Vollman 2010). (12,2%) kematian terjadi akibat Program early mobilization penyakit infark miokard akut di seluruh (EM) saat ini dikembangkan oleh dunia. Negara yang berpenghasilan perawat (sebagai bagian dari komponen rendah, penyakit infark miokard akut dalam - rumah sakit rehabilitasi adalah penyebab kematian nomor dua jantung), dapat meningkatkan tidak dengan angka mortalitas 2.470.000 hanya fisik dan hasil jantung tetapi juga (9,4%) (WHO 2008). mental dan psikologis kesejahteraan Posisi terlentang yang diberikan sebelum pulang dari rumah sakit (Olga secara terus menerus berdasarkan L 2012). Tujuan penelitian ini adalah penelitian di ICU Amerika dapat untuk Menjelaskan bahwa mobilisasi menurunkan sirkulasi darah dari dini rehabilitasi jantung fase 1A ekstremitas bawah, yang seharusnya berpengaruh terhadap perubahan banyak menuju dada.Pada tiga hari berkala tanda-tanda vital pada pertama bedrest, volume plasma penderita Infark miokard akut. berkurang 8%-10%.Penelitian Vollman menyatakan kehilangan dari stabilisasi METODE PENELITIAN volume tersebut menjadi 15%-20% Jenis dan rancangan penelitian pada bedrest minggu keempat. yang dilakukan menggunakan Akibatnya terjadi peningkatan beban rancangan penelitian eksperimental jantung, peningkatan masa istirahat dengan desain pre-test-post-test dari denyut jantung, dan penurunan Control Group Design (Campbell volume curah jantung. Pada 1963) Populasi studi atau sampel penelitiannya menunjukan efek adalah Penderita infark miokard akut maksimal akan terlihat pada 3 minggu yang menjalani perawatan di ruang bedrest, perubahan dari disfungsi ICVCU RSUD Dr. Moewardi baroreseptor dalam pengaturan otonom Surakarta dan memenuhi kriteria dan pertukaran cairan dapat diduga inklusi dan eksklusi. menjadi penyebab kerja otot jantung Jumlah sampel dalam penelitian menjadi tidak baik ketika posisi pasien ini di hitung berdasarkan estimasi bedrest. Pada orang sehat bedrest 5 proporsi suatu populasi, dengan tingkat hari, terjadi resistensi insulin dan ketepatan sebesar 90% 0,1 dan proporsi 138 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82- 196
sebesar 45 responden. Variabel mobilisasi dini terhadap perubahan
penelitian ini adalah Mobilisasi dini respirasi. sedangkan analisis Wilcoxon dan tanda-tanda vital (tekanan darah, Respirasi Pasien Infark Miokard Akut nadi, respirasi dan suhu). Pengolahan Sebelum dan Sesudah Mobilisasi Dini data dan analisis data menggunakan pada Kelompok kontrol yang terdiri program SPSS for window versi 19,0. dari 45 responden tiap kelompok, Analisis terdiri dari analisis univariat, median sebelum dan sesudah 21 dan analisis bivariat (Paired t-test dan 21, range sebelum dan sesudah 16-24 independent sampel t-test). dan 16-25, dan nilai p = 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada HASIL PENELITIAN perbedaan yang bermakna antara Kelompok umur pada intervensi sebelum dan sesudah terhadap maupun kelompok kontrol sebagian perubahan respirasi. besar lansia. Kelompok intervensi Hasil analisis Mann-Whitney dewasa 7 responden (14,9%) dan 38 Respirasi Pasien Infark Miokard Akut responden (80,9%) pada kelompok kelompok Intervensi dan Kelompok kontrol. Jenis kelamin respnden, Kontrol Sesudah Mobilisasi Dini terdiri sebagian besar adalah laki-laki, pada dari 45 responden tiap kelompok, kelompok intervensi 38 responden median intervensi dan kontrol 23 dan (80,9%) dan 7 responden (14,9%) 21, dengan range 16-26 dan 16-25, dan adalah perempuan. Diagnosa medis nilai p = 0,05 sehingga dapat pada kelompok intervensi maupun disimpulkan bahwa ada perbedaan kelompok kontrol sebagian besar AMI yang bermakna antara kelompok dan yang lainya UAP 2 responden intervensi dan kelompok kontrol (4,3%) pada kelompok kontrol dan N- sesudah mobilisasi dini terhadap Stemi 1 responden (2,2%) pada respirasi kelompok kontrol. Respirasi sebelum dilakukan PEMBAHASAN intervensi baik pada kelompok Hasil uji Wilcoxon pada intervensi dan kelompok kontrol adalah respirasi nilai p = 0,001 pada kelompok stabil. Respirasi stabil 29 responden intervensil dan hasil uji paired t-test (61.7%) dan naik 16 responden (34%) nilai p = 0,001 pada kelompok kontrol. pada kelompok intervensi sedangkan Keduanya tersebut dikatakan ada 44 responden (97.8%) stabil dan 1 perbedaan yang bermakna setelah responden (2.2%) naik. dilakukan intervensi terhadap Hasil analisis Wilcoxon perubahan respirasi. Hasil uji statistik Respirasi Infark Miokard Akut tersebut pada kelompok intervensi Sebelum dan Sesudah Mobilisasi Dini mengalami perubahan respirasi, median pada Kelompok Intervensi terdiri dari sebelum dan sesudah dilakukan 45 responden tiap kelompok, median uintervensi adalah 20 dan 23 dan sebelum dan sesudah mobilisasi dini 20 dikatakan masih stabil, sedangkan pada dan 23, range sebelum dan sesudah kelompok kontrol dengan median 21 mobilisasi dini 14-24 dan 16-24, dan dan 21. Hal tersebut didukung juga nilai p = 0,001 sehingga dapat dengan penelitian sebelumnya tentang disimpulkan bahwa ada perbedaan The feasibility of early physical antara sebelum dan sesudah dilakukan activity inintensive care unit patients: a Akhmad Rifai, Perubahan Status Respirasi Setelah Dilakukan 139
prospective observational one-center yang bermakna antara kelompok
study. Penelitian tersebut intervensi dan kelompok kontrol. Hal mengungkapkan bahwa mobilisasi ini sesuai dengan teori bahwa miring kanan dan kiri kemudian mobilisasi dini mempunyai manfaat bertahap dengan aktivitas berjalan kaki pada sistem cardiovaskuler dapat serta latihan duduk di kursi dapat meningkatkan curah jantung, meningkatkan denyut jantung, memperbaiki kontraksi miokardial, peningkatan laju pernafasan, tekanan menguatkan otot jantung, menurunkan darah arteri dan saturasi oksigen. tekanan darah, memperbaiki aliran Penelitian ini diperoleh hasil bahwa balik vena. Pada sistem respirasi probabilitas denyut jantung 130 meningkatkan frekuensidan kedalaman denyut/menit atau meningkat 20% pernafasan, meningkatkan ventilasi selama intervensi adalah 36% (16-63) alveoler, menurunkan kerja pernafasan, dengan latihan miring kanan dan kiri. meningkatkan pengembangan Hasil ini secara signifikan lebih besar diafragma; dalam sistem metabolik dari latihan dengan berjalan kaki (8% dapat meningkatkan laju metabolik (2-23), P = 001), dan duduk di kursi basal, meningkatkan penggunaan (5% (2-13), P = 001) (Bourdin, glukosa dan asam lemak, Gael,2010). Hal ini sesuai dengan meningkatkan pemecahan trigliseril, manfaat mobilisasi yaitu pada sistem meningkatkan mobilitas lambung, kardiovaskuler, pengisian ventrikel kiri meningkatkan produksi panas tubuh; dan sel pacu jantung (pacemaker) di pada sistem muskuloskletal nodus SA berkurang, terjadi hipertrofi memperbaiki tonus otot, meningkatkan atrium kiri, kontraksi dan relaksasi mobilisasi sendiri, memperbaiki ventrikel kiri bertambah lama, respon toleransi otot untuk latihan dan inotropik dan kinotropik terhadap meningkatkan masa otot; pada sistem stimulasi beta-adrenergik berkurang toleransi otot,meningkatkan toleransi, curah jantung maksimal, peningkatan mengurangi kelemahan, meningkatkan Atrial Natriuretic Peptide (ANP) serum toleransi terhadap stres, perasaan lebih dan resistensi vaskuler perifer.Pada baik dan berkurangnya penyakit. fungsi paru terjadi penurunan Forced Rehabilitasi kardiovaskular Expiration Volume 1 second (FEV1) komprehensif tidak hanya mencakup dan Forced Volume Capacity (FVC), program latihan fisik, tetapi harus berkurangnya efektivitas batuk dan mencakup pengkajian pasien, fungsi silia dan meningkatnya volume stratifikasi risiko, edukasi dan residual. Adanya ventilation perfusion konseling dan program pengontrolan mismatching menyebabkan PaO2 faktor risiko. Manfaat program ini menurun seiring bertambahnya usia : sudah ditunjukkan berbagai laporan 100 (0,32 x umur), serta adanya dan direkomendasikan berbagai aktivitas dapat meningkatkan frekuensi perhimpunan ahli kardiovaskular, dan kedalaman untuk memenuhi aplikasi program ini bagi penderita kebutuhan tubuh untuk menambah penyakit kardiovaskular masih oksigen (Edelberg JM, Reed, dianggap rendah, demikian juga yang M.J,2003). Hasil uji hipotesis tidak terjadi di Indonesia dan negara-negara berpasangan tersebut dapat lainnya. Beberapa pusat pelayanan atau disimpulkan bahwa ada perbedaan RS di Indonesia selain RS Jantung dan 140 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82- 196
Pembuluh Darah Harapan Kita, telaha. Melakukan penelitian tentang
menjalankan program rehabilitasi komponen aktifitas fisik yaitu fase kardiovaskular ini walaupun jumlah mobilisasi dini selanjutnya, pendidikan penderita yang dilayani masih terbatas. kesehatan, konseling dan diet. Penelitian retrospektif sebelumnya tentang efektifitas rehabilitasi jantung DAFTAR RUJUKAN out patient terhadap pasien prognosis Crowin, Elizabet J, 2009. Patofisiolog. risiko rendah setelah AMI pada periode ed.3.Jakarta.ECG;. h. 495 intervensi primer bahwa ada perbedaan Campbell, D.T., and J.c. Stanlay, 1963. yang signifikan antara partisipan aktif Experimental and Quasi dan pasif dalam program rehabilitasi Experimental Designs for jantung setelah pasien pulang dari reseach. Chicago. Rand rumah sakit dalam hal BMI, kolesterol McNally College Publising total, trigliserida, tekanan darah, tetapi Company tidak dalam hal LDL maupun glukosa. Carpenito,2005.Nursing diagnosis Apli Hasil survey nasional Japanese cation to Clinical Practise. Circulation Society (JCS) 526 pasien Jakarta. EGC. AMI di Jepang 92% menjalani Irine E, 2006. Perubahan denyut nadi perawatan biasa paska infark miokard, pada mahasisswa setelah tetapi hanya 9% mengikuti Out patient aktivitas naik turun tangga. Cardiac Rehabilitation (OPCR), untuk Semarang; FK Univeritas meningkatkan jumlah partisipan Diponegoro. OPCR, perlu meningkatkan jumlah Olga L, Cortes, 2012. Early fasilitas rehabilitasi jantung dan mobilisation for patients pendidikan kesehatan pada pasien following acute myocardiac tentang manfaat OPCR setelah pulang infarction. A systematic dari rumah sakit (Tedjasukmana,2012). review and meta-analysis of experimental studies. Eur J KESIMPULAN DAN SARAN Public Health. 848853 Berdasarkan hasil penelitian Potter P dan Perry, 2005. Buku Ajar yang telah dilakukan kepada 90 Fundamental keperawatan : responden IMA yang stabil yang Konsep,Proses, dan Praktik dilakukan mobilisasi dini, perubahan Jakarta.EGC. respirasi tetap stabil atau normal World Health Organization, 2008. walaupun ada perbedaan antara pre-test Mortality Country Fact dan post-test. Berdasarkan simpulan Sheet. maka disarankan. Hasil penelitian ini Vollman K M, 2010. Introduction to dapat menjadi masukan positif di masa progressive mobility. yang akan datang terkait usaha Crtitical care nurse; 30(2), meningkatkan kesehatan fisik. Perlu S3-5 doi: melakukan penelitian terkait faktor- 10.4037/ccn2010803 faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pada pasien infark miokard akut diantaranya pola hidup, budaya dan penyakit tertentu.
Of The Murottal Al-Qur'an Therapy On Blood Pressure of Pre Operative Cataract Patients With Hypertension in Tulip Inpatient Ward of Dr. Soebandi Hospital, Jember