Professional Documents
Culture Documents
2, Oktober 2015
Abstract
Variety of things have been found to control blood pressure, one of which is low impact aerobic exercise in particular.
Exercise low impact aerobics gymnastics movements is suitable for people who has heart disease and hypertension .
This excercise has slow moving and can be do by anyone. The purpose of this study was to determine the effect of low
impact aerobic exercises on blood pressure among patients with hypertension. This study used quasy experiment design
with non-equivalent control group approach. This study conducted at Tenayan Raya public health center with 34
samples, which is divided into 17 experimental group and 17 control group. The experiment group was given low
impact aerobics. The instruments used in this study was digital sphygmomanometer and observation sheet. The data
was analyzed univariate and bivariate which is show frequency and percentages and bivariate analysis with dependent
t test and independent t test. the results of this study showed mean that degression of systolic and distolic blood pressure
occur on experiment group about 11.53 mmHg and 9.58 mmHg. There was decrease mean sistolic and diastolic of
blood pressure after intervention by low impact aerobic excercise. There was very significantly decrease for blood
pressure among hypertension patient (p value = 0.000). The results showed low impact aerobics to effectively lower
blood pressure in patients with hypertension. Based on the result of study, the researcher suggest that low impact
aerobic excercise need to regular program for hypertension patient.
faktor risiko yang tidak dapat dikontrol dilakukan oleh peneliti pada tanggal 19
(keturunan, jenis kelamin dan usia) dan yang Januari 2015 di Puskesmas Tenayan Raya
dapat dikontrol (kegemukan, kurang olahraga, dengan mewawancarai 10 pasien hipertensi, 6
merokok, konsumsi alkohol dan garam yang dari 10 pasien mengatakan tidak mengetahui
berlebihan). Hipertensi dapat dicegah dengan senam aerobik low impact memiliki manfaat
pengaturan pola makan yang baik dan yang dapat menurunkan tekanan darah. Pasien
aktivitas fisik yang cukup seperti olahraga tersebut mengatakan mengkonsumsi obat anti
secara teratur (Swartz & Mark, 2003). hipertensi dari dokter dan mengkonsumsi obat
Kurangnya olahraga meningkatkan tradisional seperti meminum jus timun.
risiko menderita hipertensi karena kelebihan Tujuan penelitian ini adalah untuk
berat badan.Orang yang tidak aktif juga mengetahui pengaruh senam aerobik low
cenderung mempunyai frekuensi denyut impactterhadap tekanan darah pada penderita
jantung yang lebih tinggi sehingga otot hipertensi.
jantungnya harus bekerja lebih keras pada Penelitian ini diharapkan dapat
setiap kontraksi, makin keras dan sering otot membantu penderita hipertensi untuk memilih
jantung harus memompa, makin besar salah satu pendekatan non farmakologi yang
tekanan yang dibebankan pada arteri (Palmer efektif untuk menurunkan tekanan darah
& Williams, 2007). penderita hipertensi.
Berbagai hal telah diketahui dapat
mengontrol tekanan darah, salah satunya METODOLOGI PENELITIAN
adalah latihan olahraga khususnya jenis Desain penelitian yang digunakan
aerobik.Senam aerobik dibagi menjadi dua dalam penelitian ini adalah Quasi
yaitu high impact dan low impact. Senam experimentaldengan rancangan penelitian
yang cocok digunakan untuk orang yang yaitu non-equivalent control group.
menderita penyakit jantung maupun Rancangan ini berupaya untuk
hipertensi yaitu jenis senam aerobik low mengungkapkan hubungan sebab akibat
impact karena merupakan senam yang dengan cara melibatkan kelompok kontrol
gerakannya ringan dan bisa dilakukan siapa disamping kelompok eksperimental.
saja mulai dari usia anak-anak, dewasa Rancangan ini memberikan perlakuan pada
bahkan lansia (Susanto, 2008). kelompok eksperimental sedangkan kelompok
Senam aerobik lowimpact merupakan kontrol tidak diberikan perlakuan.Pada kedua
suatu aktivitas fisik aerobik yang terutama kelompok perlakuan diawali dengan
bermanfaat untuk meningkatkan dan pengukuran awal (pre-test), dan setelah
mempertahankan kesehatan dan daya tahan pemberian perlakuan dilakukan pengukuran
jantung, paru, peredaran darah, otot dan kembali (post-test) (Nursalam,
sendi.Senam ini dapat dilakukan dengan 2008).Kelompok eksperimen dilakukan
frekuensi latihan 3-5 kali dalam satu minggu pengukuran sebelum intervensi (pre-test),
dan dengan lama latihan 20-60 menit dalam diberikan intervensi senam aerobik low
satu kali latihan. Senam aerobik lowimpact impact selama 30 menitdan istirahat selama
dapat menyebabkan penurunan denyut 10 menit kemudian dilakukan pengukuran
jantung maka akan menurunkan cardiac (post-test). Senam aerobik low impact
output, yang pada akhirnya menyebabkan diberikan selama 3 hari berturut-turut.
penurunan tekanan darah. Peningkatan Kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi
efisiensi kerja jantung dicerminkan dengan namuntetap dilakukan pengukuran pre-test
penurunan tekanan sistolik, sedangkan dan pengukuran post-testdilakukan pada hari
penurunan tahanan perifer dicerminkan ke 3. Pengukuran tekanan darah
dengan penurunan tekanan diastolik (Harber menggunakan sphygmomanometerdigital
& Scoot, 2009). Omron. Sampel dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan studi pendahuluan yang 34 responden penderita hipertensi yang
1485
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
Diastolik
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa a. Pre test
95,29 3,933
mayoritas responden berusia 46-55 tahun b. Post
85,71 4,819
0,000
test
sebanyak 19 responden (55,9%), responden
mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak
30 responden (88,2%) dan tingkat pendidikan Pada tabel diatas dapat dilihat
responden mayoritas adalah SD sebanyak 20 berdasarkan tekanan darah sebelum dan
1486
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
kesehataned 1. Jakarta:
GhaliaIndonesiaPrinting.
1490