You are on page 1of 15

PENGARUH SENAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Ayu Tri Anugerah Ambarwati1, Lilla Maria2, Sih Ageng Lumadi3


1
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIkes Maharani Malang
2
Dosen Ilmu Keperawatan STIkes Maharani Malang
Email : ayutriamb@gmail.com

ABSTRACT
Hypertension is a degenerative disease. Hypertension is a disease that causes
death in the world and a risk factor for hypertension is basically age. So far, it is not
surprising that hypertension is often found in the elderly. One of the non-
pharmacological treatments for hypertension is exercise. The purpose of this study
was to determine the effect of exercise on reducing blood pressure in the elderly with
hypertension. The method used in this study is a literature review study by searching
for journals using 3 databases, namely through SAGE, Google Schoolar and Science
Direct. From the inclusion criteria of journals for the last 5 years, 20 journals have
found that various types of exercise can reduce systolic and diastolic blood pressure
3 times a week with a minimum duration of 20 minutes and a maximum of 40
minutes. Gymnastics has a significant effect in helping the elderly with hypertension.
Gymnastics supports the elderly with hypertension to reduce high blood pressure or
hypertension to normal blood pressure, without having to take antihypertensive drugs
regularly with the effect of exercise on lowering blood pressure. in the elderly with
hypertension shows that the H1 hypothesis is accepted. Therefore, it is recommended
for elderly people with hypertension to do exercise so that blood pressure decreases.
Keywords: Elderly with hypertension, Gymnastics

ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Penyakit hipertensi,
salah satu penyakit bagian kematian di dunia dan faktor resiko pada dasarnya
terjadinya hipertensi adalah faktor usia sejauh ini tidak heran penyakit hipertensi
sering dijumpai pada lansia. Salah satu pengobatan nonfarmakologis untuk penyakit
hipertensi adalah senam. untuk mengetahui pengaruh senam terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah stido literature review dengan pencarian jurnal menggunakan 3
database yaitu melalui SAGE, Google Schoolar dan Science Direct. Dari kriteria
inklusi jurnal 5 tahun terakhir menunjukkan 20 jurnal yang sudah ditemukan bahwa
beragam macam senam mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan distolik
dengan waktu 3 kali seminggu dengan durasi waktu minimal 20 menit dan maksimal
40 menit. Senam memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam membantu lansia
dengan hipertensi. Senam mendukung lansia dengan hipertensi untuk menurunkan

[Type text]
tekanan darah tinggi atau hipertensi ke tekanan darah normal, tanpa harus minum
obat anti hipertensi secara teratur dengan adanya efek senam terhadap penurunan
tekanan darah. pada lansia dengan hipertensi menunjukkan bahwa H1 dengan
hipotesis diterima. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk lansia penderita
hipertensi untuk melakukan senam agar tekanan darah menurun.
Kata Kunci: Lansia penderita Hipertensi, Senam

PENDAHULUAN jantung agar pompa jantung tetap


bekerja (Susanti, 2019).
Hipertensi adalah salah satu
Lanjut usia merupakan tahap
penyebab utama meningkatnya
terakhir dalam perkembangan siklus
penyakit jantung dan stroke, yang
hidup manusia. Seiring bertambahnya
menyebabkan morbiditas dan
usia, struktur anatomi dan fungsi organ
mortalitas di seluruh dunia,
semakin berkurang. Penurunan fungsi
menyebabkan hampir 9,4 juta
pembuluh darah dapat menyebabkan
kematian setiap tahun. Salah satu
tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah
penyakit degeneratif adalah tekanan
suatu keadaan dimana tekanan darah
darah tinggi dengan prevalensi sekitar
pada pembuluh darah meningkat
6080%. Tekanan darah pada penderita
dengan pembacaan 140/90 mmHg.
hipertensi biasanya tidak stabil,
Tekanan darah tinggi adalah salah satu
dengan sistol dan diastol naik dan
masalah kesehatan terbesar dan dapat
turun seiring bertambahnya usia
menyebabkan serangan jantung dan
(Izhar, 2017).
stroke yang fatal.Tekanan darah tinggi
Penanganan tekanan darah
dianggap sebagai masalah kesehatan
tinggi secara nonfarmakologis dapat
yang serius karena onsetnya sering
dilakukan melalui pola hidup sehat
diabaikan dan memburuk hingga
yang dianjurkan untuk mengurangi
mencapai tingkat yang mengancam
konsumsi garam, alkohol, berat badan,
jiwa (Haefa et al., 2019).
berhenti merokok, dan aktif secara
Jumlah global pasien yang
fisik. Salah satu aktivitas fisik yang
menderita hipertensi diperkirakan 1
dilakukan adalah senam lansia.
miliar, dan hampir 7,1 juta orang
Olahraga pada lansia dapat
meninggal karena hipertensi setiap
mengurangi penumpukan lipid dalam
tahun, dengan total sekitar 13,5
darah untuk membantu menjaga
kematian. Di Indonesia, prevalensi
elastisitas pembuluh darah serta
hipertensi adalah 8,3% untuk orang
meningkatkan ketahanan tubuh dan
berusia di atas 25 tahun, 12,2% untuk
fungsi jantung. Olahraga pada lansia
pria dan 15,5% untuk wanita. Menurut
juga dapat memperkuat kontraksi otot
Dinkes Provinsi Jawa Timur (2017),

[Type text]
penderita hipertensi di Provinsi Jawa sesepuh Panti Wredha Dharma Bhakti
Timur. Proporsi hipertensi sebesar Pajang Surakarta rata-rata tekanan
20,43% atau sekitar 1.828.669 orang, darah sistolik sebelum tes (151.463)
sedangkan proporsi laki-laki sebesar lebih tinggi dari rata-rata tekanan darah
20,83% (825.412) dan proporsi sistolik setelah tes (130,36). tekanan
perempuan sebesar 20,11% darah sistolik responden. Rata-rata
(1.003.257). Besarnya prevelensi tekanan darah diastolik (95,36) sebelum
hipertensi pada lansia diperlukan tes lebih tinggi dari rata-rata tekanan
penalatalaksanaan agar bisa darah diastolik (82,14) setelah tes,
mengurangi kejadian hipertensi pada sehingga disimpulkan bahwa latihan
lansia (Arindari & Dewi Rury, 2019). hipertensi berdampak terhadap
Senam untuk lansia adalah penurunan tekanan darah pada lansia
latihan yang dirancang untuk penderita hipertensi. Mengenai
meningkatkan aliran darah dan suplai penurunan tekanan darah diastolik
oksigen ke otot-otot kerja dan otot responden. Karena hasil penelitian
rangka, terutama miokardium. Latihan adalah tekanan darah sebelum
atau olahraga dapat meningkatkan intervensi sebagian besar adalah
kebutuhan sel akan oksigen untuk sebelum hipertensi (39%), setelah
menghasilkan energi, yang mengarah intervensi hipertensi umumnya normal
pada peningkatan denyut jantung, curah (56%), dan ada pengaruh senam
jantung dan volume sekuncup, dan hipertensi terhadap tekanan darah di
akhirnya tekanan darah. Setelah Panti Wredha Dharma Bhakti Pajang
istirahat, pembuluh darah melebar atau Surakarta (pvalue = 0,001).
melebar, dan aliran darah untuk
Penelitian Jatiningsih (2016)
sementara berkurang, kembali ke
Pada intervensi pelatihan senam untuk
tekanan darah sebelum berolahraga
lansia penderita hipertensi di Sukoharjo
setelah sekitar 30-120 menit. Jika lansia
selama 40 menit tiga kali seminggu
terus berolahraga secara teratur,
didapatkan hasil bahwa terjadi
penurunan tekanan darah akan bertahan
penurunan tekanan darah p = 0,001
lebih lama dan pembuluh darah lansia
(p<0,05) setelah dilakukan intervensi
akan menjadi lebih elastis. Mekanisme
pelatihan. hingga 32 lansia lansia yang
penurunan tekanan darah setelah
berolahraga setiap minggu tetapi tidak
olahraga adalah bahwa olahraga
rutin memantau tekanan darahnya
merelaksasi pembuluh darah, dan saat
sebelum dan sesudah berolahraga.
pembuluh darah melebar, tekanan darah
Tekanan darah tinggi, termasuk
turun (Sianipar, Santi. Putri, 2018).
mengontrol tekanan darah dan
Menurut peneliti terdahulu yang
menghindari komplikasi lain, sangat
di lakukan oleh Totok & Fahrun (2017)
penting.Tujuan dari penelitian ini
di lakukan pada data diperoleh dari

[Type text]
adalah untuk mengetahui pengaruh database seperti Science Direct 8271,
olahraga pada lansia terhadap Google Scholar 8571 dan SAGE 9512.
penurunan tekanan darah pada Kemudian jurnal di skrining sebanyak
penderita hipertensi. 9.703 di eksklusi karena terbitan 2016
Senam khususnya lansia, ke bawah. Assessment kelayakan
merupakan olah raga para lansia. terhadap 6.524 jurnal bahasa Indonesia
Senam bagi lansia dapat mencegah dan bahasa Inggris. Jurnal yang tidak
hilangnya organ fungsional dan sesuai dengan kriteria inklusi maka
mengurangi risiko hipertensi, diabetes, dilakukan eksklusi, sehingga
penyakit arteri koroner dan banyak didapatkan 20 jurnal yang dilakukan
penyakit lainnya. Senam lansia juga review.
sangat penting untuk kesehatan lansia.
Untuk orang tua yang lebih tua, senam
tingkat lanjut adalah latihan yang
sangat santai dan mudah. senam teratur
pada lansia dapat menurunkan tekanan
darah tinggi, karena aktivitas fisik dapat
mengurangi lemak tubuh, dan lemak
tubuh berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (Lisiswanti & Dea, 2016).

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu
menggunakan penelitian literature
review. Berdasarkan hasil pencarian
literature melalui publikasi Science
Direct, Google Scholar dan SAGE
dengan menggunakan kata kunci
“manfaat” “senam lansia” “untuk”
“menurunkan tekanan darah dengan
hipertensi” dan keyword dalam bahasa
inggris “benefits” “elderly exercise”
“for” “lowering blood pressure with
hypertension”“Elderly AND elderly
gymnastics AND low blood pressure”.
Peneliti menemukan 26.354
jurnal yang sesuai dengan kata kunci
tersebut dengan menggunakan 3

[Type text]
HASIL DAN ANALISIS

Literatur review ini disintesis


menggunakan metode naratif dengan
mengelompokkan data-data hasil
ekstrasi yang sesuai dengan hasil yang
sesuai dengan hasil yang diukur untuk
menjawab tujuan penelitian. Jurnal
penelitian yang sesuai dengan kriteria
inklusi kemudian dikumpulkan dan
dibuat ringkasan jurnal meliputi nama
peneliti, tahun terbit, judul, metode
dan hasil penelitian serta database.
Berikut ini daftar artikel hasil
pencarian

[Type text]
N A Ta V Jud Meto Has D
o ut hu ol ul de il at
ho n u (Desa Pen a
r m in, eliti B
e, Samp an a
A el, s
ng Varia e
ka bel,
Instru
men,
Anali
sis)
1 To 20 Ju D: Has G
. to 17 rn Pe Pre il o
k al nga Exper pen o PEMBAHASAN
He K ruh iment eliti g
rn es Sen Desig an le
aw eh am n One me S
an at Hip Grou nun c
, an ert p Pre juk h
Fa , ens Test- kan o
hr IS i Post bah la
un S La Test. wa r
N N nsi S: 28 tek
ur 19 a Lansi ana
Ro 79 Ter a n
syi - had V: dar
d 76 ap Meles ah
21 Pe tarika res
, nur n pon
V una Pered den
ol. n aran did
10 Tek Darah omi
, ana Dan nasi
N n Mere ole
o. Da gangk h
1. rah an pre
Ju La Otot hip
ni nsi Kaku erte
20 a Pada nsi
17 De Lansi (39
nga a %)
n Hiper seb
Hip tensi. elu
ert I: m
ens Interv inte
i ensi rve
Di sena nsi.
Pa m Tek
nti hipert ana
Wr ensi n
eda A: Dar
Da Uji ah
rm Wilco Res
a xon pon
Bh Signe den
akti d Set
Kel Rank ela
ura Test. h
han Inte
Paj rve
ang nsi
Sur Pel
[Type text] aka atih
rta an
Hip
erte
nsi
Berdasarkan hasil dari 2018 Frekuensi pelatihan seminggu
pencarian pada 3 database diperoleh sekali dengan durasi pelatihan 4-12
20 jurnal terkait dari tahun 2016-2021 menit. Hasil penelitian ini bahwa jenis
dengan pengaruh senam lansia pada olahraga yang efektif menurunkan
hipertensi terhadap penurunan tekanan tekanan darah adalah senam dengan
darah pada hipertensi. Semua jurnal intensitas sedang untuk lansia. Maka,
yang diulas menemukan bahwa area olahraga pada lansia seperti senam
kualitas hidup dibagi menjadi empat mempunyai banyak manfaat terutama
area, yaitu kesehatan fisik, kesehatan pada penurunan tekanan darah dengan
mental, hubungan sosial, dan waktu yang tidak perlu lama sesuai
lingkungan. Dan juga ditentukan dengan kemampuan pada lansia.
manfaat lansia setelah berolahraga Hasil penelitian senam
yaitu manfaat fisik lansia dengan hipertensi menurut Safitri & Astuti
hipertensi, seperti kebugaran, (2017) diketahui bahwa Nilai p-
keseimbangan tubuh, pernapasan dan valuenya 0,000, sehingga H0 ditolak
menurunkan tekanan darah. Tidak yang artinya senam hipertensi tidak
hanya baik untuk kesehatan fisik, memiliki efek anti hipertensi. Menurut
tetapi juga baik untuk lansia yaitu analisis peneliti, pengaruh senam
meningkatkan kualitas tidur, lansia hipertensi terhadap tekanan
mengurangi insomnia, mengurangi darah disebabkan oleh senam
depresi, mengurangi stres, mengurangi hipertensi, yang dapat mencegah atau
rasa sakit, dan memiliki manfaat memperlambat fungsi pada sistem
psikologis dari manfaat sosial dan organ dan menghilangkan berbagai
lingkungan risiko penyakit seperti tekanan darah
Menurut penilitian Sari & tinggi dan penyakit arteri koroner
Kamil (2017) ditemukan bahwa Hasil diabetes. Menurut Anwari et al. (2018)
uji statistik memberikan probabilitas Tekanan darah pada pre-test
0,001, menunjukkan bahwa olahraga menunjukkan nilai rata-rata sistolik
pada lansia terbukti menurunkan 151,43 mmHg dan nilai rata-rata
tekanan darah lebih cepat pada subjek diastolik sebelum tes 85,36 mmHg.
hipertensi yang diobati dengan obat Nilai sistolik rata-rata setelah tes
dibandingkan dengan menurunkan adalah 140 mmHg dan nilai diastolik
tekanan darah pada subjek hipertensi rata-rata 82,10 mmHg. Penelitian
yang hanya menerima pengobatan Nugraheni (2019) menunjukkan
farmakologis. Latihan anti hipertensi sebelum diberikan intervensi senam
adalah latihan intensitas sedang untuk hipertensi hampir seluruhnya sebanyak
lansia dengan frekuensi latihan 3-5 18 responden (72%) memiliki tekanan
kali seminggu dengan durasi latihan darah tinggi, setelah diberikan
20-60 menit. Menurut Anwari et al., intervensi senam hipertensi sebagian

[Type text]
besar bertekanan darah normal yaitu 11 responden dengan hipertensi derajat
sebanyak 14 responden (56%). Dari uji 1 (31,4%) dan derajat 2 sebanyak 24
statistik Wilcoxon Signed Rank Test responden (68,6%). Pengukuran
diperoleh nilai signifikan P-value tekanan darah setelah aktivitas fisik
sebesar 0,000 < 0,05, maka ada pada lansia dilakukan tiga kali
pengaruh senam hipertensi terhadap seminggu dalam waktu ± 40 menit,
perubahan tekanan darah pada terdapat sebanyak 22 responden
penderita hipertensi. (62,9%) hipertensi derajat 1 dan
Hasil penelitian senam lansia sebanyak 5 responden (14,2%)
menurut Sartika et al., (2020) bahwa hipertensi derajat 2 selama tekanan
sebelum intervensi, semua responden darah naik normal pada 8 responden
memiliki tekanan darah sistolik tinggi (22,9%). Hasil uji statistik T-test untuk
yaitu 20 orang (100%). Setelah sampel dengan p-value 0,000 (<0,05)
melakukan terapi olahraga pada lansia, berarti terdapat perbedaan tekanan
mayoritas responden memiliki tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan
darah sistolik normal, yaitu 14 orang dan nilai mean menunjukkan adanya
(70%). Menurut Tulak (2017) tekanan pengaruh tekanan darah pada pasien
darah sistolik dengan nilai pandlt; 0,05 dengan tekanan darah tinggi.
yaitu pada pertemuan pertama nilai p = Penelitian yang dilakukan oleh
0,000, pada pertemuan kedua p = Ifansyah et al., (2015) mengemukakan
0,000 dan pada pertemuan ketiga p = Hasil uji Wilcoxon dengan p-value
0,000. Ada pengaruh olahraga 0,023 (p < 0,05) menunjukkan bahwa
terhadap tekanan darah diastolik pada aktivitas fisik pada lansia berpengaruh
lansia dengan nilai p 0,05 yaitu H terhadap penurunan tekanan darah
pertemuan pertama p = 0,002, pada lansia penderita hipertensi.
pertemuan kedua p = 0,021 dan Hasil penelitian senam
pertemuan ketiga p = 0,000 Artinya egonomis menurut Andari et al. (2020)
pengaruh olahraga pada pasien lansia dapat diketahui bahwa rata-rata
terhadap penurunan tekanan darah tekanan darah sistolik setelah latihan
pada lansia pasien hipertensi. Hasil ergonomis adalah 145,33 mmHg.
dari Sari & Kamil (2017) Hasil uji Rata-rata tekanan darah diastolik
statistik didapat p value 0,001, pada adalah 89,67. Hasil ini menunjukkan
alpha 0,05 didapat p < alpha, maka bahwa rata-rata tekanan darah pada
dapat disimpulkan terdapat pengaruh lansia menurun setelah dilakukan
intervensi senam lansia terhadap intervensi pelatihan ergonomis rutin
tekanan darah lansia. dengan frekuensi 2 kali seminggu
Menurut Kristiani & Dewi selama 2 minggu. Menurut Muharni &
(2016) Pengukuran tekanan darah Christya Wardhani (2020) Terdapat
sebelum olahraga pada lansia, terdapat Efektifitas pelaksanaan senam

[Type text]
ergonomik terhadap penurunan dan menurun dari latihan ke pemulihan
tekanan darah dengan hasil p- value (p <0,05). Hasil ini mendukung saran
0.00 < 0.05, dimana perubahan intensitas aerobik rendah dengan
tekanan darah yang signifikan terjadi tekanan darah dalam intervensi
pada minggu ketiga, baik tekanan protokol kronis, dengan manfaat
darah sistolik maupun diastolik. potensial untuk populasi lansia
Menurut Ruangthai & hipertensim. Maka adanya pengaruh
Phoemsapthawee (2019) yakni penurunana tekanan darah pada lansia
Intervensi terdiri dari pelatihan penderita hipertensi setelah melakukan
gerakan terawasi (sesi 1 jam, tiga kali senam aerobik. Menurut Wen & Wang
seminggu selama 12 minggu), diikuti (2017) hasil dari meta analisis
dengan pelatihan gerakan mandiri menunjukkan tidak ada perbedaan
selama 12 minggu. Program ini signifikan pada tekanan darah sistolik
mungkin lebih efektif karena memiliki dan tekanan darah diastolik antara
kepatuhan dan dukungan olahraga kelompok aerobik dan kontrol sebelum
yang lebih baik pada pasien usia lanjut latihan . Namun, pengurangan yang
dengan tekanan darah tinggi. Dari signifikan jelas terlihat pada kelompok
perspektif klinis, hasilnya aerobik setelah aerobik, dibandingkan
menunjukkan bahwa kombinasi latihan dengan kontrol . Bias publikasi yang
ketahanan dan kekuatan dapat signifikan terdetek sidalam tekanan
digunakan sebagai alat terapi dan darah sistolik (t= 2,2314, P=0,04549)
pencegahan untuk meningkatkan tetapi tidak dalam tekanan darah
tekanan darah dan bioavailabilitas diastolik (t= 1,4962, P=0,1604). Maka,
oksida nitrat, dan juga untuk latihan senam aerobik dapat
mengurangi stres oksidatif yang terkait menyebabkan penurunan ringan
dengan penuaan. namun signifikan pada tekanan darah
Hasil penelitian senam aerobik di pasien hipertensi esensial.
menurut Barili et al. (2018) Kelompok Menurut penelitian Indrawati
eksperimen terdiri dari 16 wanita (2018) Berdasarkan data uji tekanan
hipertensi (67,2 ± 3,7 tahun) yang darah sistolik dan diastolik sebelum
menjalani tes treadmill progresif dan dan sesudah intervensi senam aerobik
melakukan tiga protokol latihan acak: pada pasien hipertensi didapatkan nilai
pelatihan aerobik intensitas tinggi, p-value tekanan darah sistolik (0,344)
pelatihan aerobik intensitas rendah, > p-value intervensi senam aerobik
dan pelatihan aerobik intensitas rendah (0,439) > nilai (0,05) setelah intervensi
dengan aliran darah. menunjukkan senam aerobik. nilai (0,05), ada Hasil
bahwa di semua protokol tekanan tekanan darah diastolik normal pada
darah dan denyut jantung meningkat pasien hipertensi sebelum intervensi
dari istirahat ke pasca latihan (p <0,05) latihan oksigen menunjukkan nilai p

[Type text]
(0,117) > nilai . (0,05) Setelah latihan melakukan senam kebugaran pada
aerobik terganggu. Selama intervensi lansia hipertensi. Hasil penelitian
latihan aerobik, nilai p (0,069)> (0,05) senam tera menurut Eriyanti (2016)
menunjukkan bahwa tekanan darah Pada penderita hipertensi lansia di
sistolik dan tekanan darah diastolik Posandu Desa Pabelan Kartasura
berdistribusi normal, menunjukkan senam kebugaran memiliki efek
bahwa latihan aerobik efektif, dan penurunan tekanan darah yang berbeda
latihan aerobik melibatkan penurunan yaitu nilai probabilitas (p value)
tekanan darah menunjukkan bahwa pengobatan tekanan darah sistolik
senam aerobik efektif dan 0,000 (signifikan), dan tekanan darah
menunjukkan bahwa ada pengaruh diastolik 0,034 (signifikan). Pada
senam aerobik terhadap penurunan Perlakuan II, nilai probabilitas tekanan
tekanan darah pada penderita darah sistolik (p-value) adalah 0,005
hipertensi. Menurut hasil penelitian (signifikan), dan nilai probabilitas
Cao et al. (2019) menunjukkan bahwa tekanan darah diastolik adalah 0,004
dibandingkan dengan kelompok (signifikan). Pada Perlakuan III, nilai
kontrol, efek signifikan dari latihan probabilitas (p-value) tekanan darah
aerobik diamati pada pengurangan sistolik adalah 0,000 (signifikan).
tekanan darah sistolik.Oleh karena itu, Melalui pengobatan intravena, nilai
senam aerobik mungkin menjadi probabilitas tekanan darah sistolik
pengobatan yang efektif untuk (nilai p) dapat diperoleh. 0,014
peningkatan tekanan darah pada (signifikan) dan tekanan darah
hipertensi pasien. diastolik 0,017 (signifikan). Perbedaan
Hasil penelitian senam pengaruh perlakuan III terhadap
kebugaran menurut Choirunissa & tekanan darah diastolik sebesar 0,183
Prastika (2019) hipertensi rata-rata (tidak signifikan). Maka dengan itu
tekanan darah sistolik pada pre-test menunjukkan bahwa ada perbedaan
153 mmHg dan post-test 143 mmHg, tekanan darah diastolik dan sistolik
dengan nilai p=0,000 lebih kecil dari α sesudah melakukan senam tera untuk
= 0,05, artinya ada perbedaan tekanan menurunkan tekanan darah hipertensi
darah sistolik yang signifikan sebelum pada lansia.
dan sesudah melakukan senam Hasil penelitian senam yoga
kebugaran pada lansia hipertensi. menurut Susmawati (2018) Tekanan
Rata-rata tekanan darah diastolik pada darah diastolik yang diukur sebelum
pre-test 88 mmHg dan 85 mmHg pada latihan yoga adalah 96,25 mmHg, dan
post-test, dengan nilai p=0,008 lebih tekanan darah diastolik setelah latihan
kecil dari α = 0,05, artinya ada yoga adalah 81,25 mmHg. Hasil
perbedaan tekanan darah diastolik penelitian menunjukkan bahwa rata-
yang signifikan sebelum dan sesudah rata penurunan tekanan darah sistolik

[Type text]
adalah 33 mmHg. rata-rata tekanan pada lansia dengan cara senam lansia
darah diastolik menurun 15 mmHg. adalah salah satu cara alamiah yang
Berdasarkan hasil uji statistik akan bekerja pada tubuh lansia, bukan
Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh hanya pada hipertensi namun banyak
latihan yoga terhadap tekanan darah manfaat lainnya mengenai kesehatan
pada penderita hipertensi didapatkan pada tubuh lansia yang rentan terkena
nilai signifikansi tekanan darah sistolik penyakit agar terhindar penyakit yang
0,000 (p<0,05) dan tekanan darah sering di rasakan lansia. Beragam
diastolik 0,000 (p<0,05) Menunjukkan senam yang dapat dilakukan oleh
bahwa latihan aerobik menurunkan lansia sebagian besar mampu
tekanan darah diastolik dan sistolik menurunkan tekanan darah sistolik dan
setalah melakukan senam aerobik distolik pada lansia penderita
terhadap lansia penderita hipertensi. hipertensi. Oleh karena itu, senam
Pada penelitian Pangaribuan & Berawi pada lansia penderita hipertensi di
(2016) yang meneliti tentang senam anjurkan unruk lansia bukan hanya
jantung, Yoga, senam biasa dan senam penderita hipertensi namun orang tua
aerobik menghasilkan Latihan jantung yang berkisar mulai >45-60 untuk
menunjukkan penurunan tekanan menjaga imun dan kesehatan pada
sistolik pada p = 0,042 dan tekanan orang tua agar tidak terkena beberapa
diastolik pada p = 0,027. Latihan yoga penyakit dimasa mendatang pada saat
menunjukkan penurunan tekanan benar-benar dikategorikan lansia (>60
darah dari 180/110 mmHg menjadi tahun). Senam lansia, hipertensi, yoga,
170/90 mmHg. Pada Lansia aerobik, tera, kebugaran, senam
menunjukkan penurunan tekanan jantung sama-sama mempunyai
darah sistolik 16 mmHg pada minggu manfaat untuk menurunkan tekanan
ke-3 dan penurunan kelas dalam darah lansia. Oleh karena itu, lansia
kategori Tekanan Darah. Dan latihan bisa memilih dari beragam macam
aerobik menunjukkan penurunan disesuaikan dengan keinginannya dan
tekanan darah 14,51 mmHg pada sistol pendapat lansia mengenai gerakannya,
dan 8,53 mmHg pada diastol pada karena gerakan senam tersebut sudah
minggu ke-4. Tubuh Bisa Menjaga sesuikan terhadap kemampuan lansia.
Kesehatan Darah Tinggi (Hipertensi)
Baik senam jantung maupun yoga, KESIMPULAN
senam lansia, dan senam aerobik Berdasarkan hasil review yang
sama-sama efektif menurunkan dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tekanan darah pada lansia dan menjaga senam lansi memiliki efek
kebugaran jasmani. antihipertensi pada lansia. Tekanan
Menurut pendapat peneliti darah turun saat pembuluh darah rileks
penurunan tekanan darah hipertensi dan melebar, yang dapat

[Type text]
mengendurkan pembuluh darah. Dari dengan durasi > 4 minggu lebih efektif
20 jurnal yang telah ditemukan, untuk mencapai berbagai keunggulan
meliputi penelitian senam hipertensi kualitas Kehidupan lansia juga akan
sebanyak 4 jurnal, senam lansia 4 meningkat.
jurnal, senam egonomis 2 jurnal, Senam mempunyai pengaruh
senam aerobik 2 jurnal, senam yang cukup signifikan dalam
kebugaran 2 jurnal, senam tera 1 membantu lansia dengan hipertensi.
jurnal, senam yoga 1 jurnal, dan senam Senam membantu lansia dengan
jantung 1 jurnal. hipertensi untuk menurunkan tekanan
Hasil literature review ini darah tinggi atau hipertensi ke tekanan
menunjukkan bahwa senam dapat darah normal,tanpa harus minum obat
memberikan beberapa manfaat bagi anti hipertensi terus menerus. Review
lansia, yaitu: Manfaat fisik dapat penelitian dari 20 jurnal itu
meningkatkan kondisi fisik, menunjukan bahwa sebagian besar
keseimbangan tubuh, pernapasan, dan hasil peneltian tersebut menyatakan
menurunkan tekanan darah pada lansia ada pengaruh penurunan tekanan darah
hipertensi. Manfaat psikologis dapat pada lansia dengan hipertensi dengan
meningkatkan kualitas tidur, berbagai faktor yang terkait didalam
mengurangi insomnia, mengurangi setiap jurnal. Ke-20 jurnal tersebut
depresi, mengurangi stres, dan memiliki kesamaan umur sampel
menghilangkan rasa sakit. Manfaat penelitian dan desain penelitian untuk
sosial dan lingkungan, serta manfaat mencapai hasil yang hampir sama, ke-
fungsi kognitif, dapat meningkatkan 20 jurnal tersebut juga memiliki
kognisi. Senam lansia tiga kali perbedaan jumlah sampel penelitian
seminggu dengan durasi minimal 20 dan data variabel yang digunakan.
menit dan durasi maksimal 40 menit

DAFTAR RUJUKAN
Andari, F. N., Vioneery, D., Panzilion, Yoga, D., Inna, R., & Susanto,
P., Nurhayati, N., & Padila, P. T. (2018). PENGARUH
(2020). Penurunan Tekanan SENAM ANTI HIPERTENSI
Darah Pada Lansia Dengan LANSIA TERHADAP
Senam Ergonomis. Journal Of PENURUNAN TEKANAN
Telenursing (JOTING), 2(1), DARAH LANSIA DI DESA
81–90. KEMUNINGSARI LOR
Https://Doi.Org/10.31539/Jotin KECAMATAN PANTI
g.V2i1.859 KABUPATEN JEMBER. The
Anwari, M., Vidyawati, R., Salamah, Indonesian Journal Of Health
R., Refani, M., Winingsih, N., Science, 160.

[Type text]
Https://Doi.Org/10.32528/Ijhs. Eriyanti, E. (2016). FAKULTAS ILMU
V0i0.1541 KESEHATAN UNIVERSITAS
Arindari, Dewi Rury, H. R. A. (2019). MUHAMMADIYAH
PENGARUH SENAM SURAKARTA. 14.
HIPERTENSI TERHADAP Haefa, Z., Hamdana, & Amirullah.
PENURUNAN TEKANAN (2019). Senam Hipertensi
DARAH PADA PENDERITA Terhadap Penurunan Tekanan
HIPERTENSI. 1(1), 2014. Darah Pada Lansia Di Wilayah
Barili, A., Corralo, V. Da S., Cardoso, Kerja Puskesmas
A. M., Mânica, A., Bonadiman, Bontonyeleng. Jurnal
B. Da S. R., Bagatini, M. D., Kesehatan Panrita Husada,
Da Silva-Grigoletto, M. E., De 4(2), 57–68.
Oliveira, G. G., & De Sá, C. A. Https://Doi.Org/10.37362/Jkph
(2018). Acute Responses Of .V4i2.141
Hemodynamic And Oxidative Indrawati, L. (2018). PENGARUH
Stress Parameters To Aerobic SENAM AEROBIK
Exercise With Blood Flow TERHADAP PENURUNAN
Restriction In Hypertensive TEKANAN DARAH PADA
Elderly Women. Molecular PENDERITA HIPERTENSI.
Biology Reports, 45(5), 1099– Citra Delima : Jurnal Ilmiah
1109. STIKES Citra Delima Bangka
Https://Doi.Org/10.1007/S1103 Belitung, 2(1), 31–38.
3-018-4261-1 Https://Doi.Org/10.33862/Citra
Cao, L., Li, X., Yan, P., Wang, X., Li, delima.V2i1.10
M., Li, R., Shi, X., Liu, X., & Izhar, M. D. (2017). Pengaruh Senam
Yang, K. (2019). The Lansia Terhadap Tekanan
Effectiveness Of Aerobic Darah Panti Sosial Tresna
Exercise For Hypertensive Werdha Budi Luhur Jambi.
Population: A Systematic Jurnal Ilmiah Universitas
Review And Meta‐Analysis. Batanghari, 17 (1).
The Journal Of Clinical Jatiningsih, K. (2016). Pengaruh
Hypertension, 21(7), 868–876. Senam Lansia Terhdap
Https://Doi.Org/10.1111/Jch.13 Tekanan Darah Pada Lanjut
583 Usia Dengan Hipertensi Di
Choirunissa, R., & Prastika, G. U. Posyandu Lanjut Usia Do
(2019). PENGARUH SENAM Desa Wotgaleh Sukoharjo.
KEBUGARAN TERHADAP Kristiani, R. B., & Dewi, A. A. (2016).
TEKANAN DARAH PADA PENGARUH SENAM
LANSIA PENDERITA LANSIA TERHADAP
HIPERTENSI DI TEKANAN DARAH PADA
PUSKESMAS TAMBAH HIPERTENSI DI POSYANDU
SUBUR KECAMATAN WAY LANSIA PUNTODEWO
BUNGUR PROVINSI WILAYAH
LAMPUNG TAHUN 2019. 66, PENANGGUNGAN RW 05
10. SURABAYA. Journal Of

[Type text]
Cardiovascular Development Kesehatan Kusuma Husada,
And Disease, 3(1), 8. 129–134.
Https://Doi.Org/10.3390/Jcdd3 Https://Doi.Org/10.34035/Jk.V
010008 8i2.230
Lisiswanti, R., & Dea, N. A. (2016). Sari, R. P., & Kamil, E. N. (2017).
Upaya Pencegahan Hipertensi. PENGARUH SENAM
Medical Journal Of Lampung LANSIA TERHADAP
University, 5 (3). TEKANAN DARAH PADA
Muharni, S., & Christya Wardhani, U. LANSIA HIPERTENSI DI
(2020). Penurunanan Tekanan PUSKESMAS
Darah Pada Lansia Hipertensi WALANTAKA. Jurnal Ilmiah
Dengan Senam Ergonomik. Kesehatan, XII No 2.
Jurnal Endurance, 5(1), 71. Sartika, A., Betrianita, B., Andri, J.,
Https://Doi.Org/10.22216/Jen. Padila, P., & Nugrah, A. V.
V5i1.4550 (2020). Senam Lansia
Nugraheni, A. (2019). PENGARUH Menurunkan Tekanan Darah
SENAM HIPERTENSI Pada Lansia. Journal Of
TERHADAP PERUBAHAN Telenursing (JOTING), 2(1),
TEKANAN DARAH PADA 11–20.
PENDERITA HIPERTENSI. Https://Doi.Org/10.31539/Jotin
Pangaribuan, B. B. P., & Berawi, K. g.V2i1.1126
(2016). Sianipar, Santi. Putri, F. K. (2018).
Pengaruhsenamjantung, Yoga, Pengaruh Senam Hipertensi
Senamlansia,Dan Terhadap Tekanan Darah
Senamaerobik Penderita Hipertensi Di
Dalampenurunantekanandarah Puskesmas Kayon Kota
Pada Lanjut Usia. 6. Palangkaraya. 9(2), 558–566.
Ruangthai, R., & Phoemsapthawee, J. Susanti, I. (2019). Pengaruh Senam
(2019). Combined Exercise Hipertensi Terhadap
Training Improves Blood Penurunan Tekanan Darah
Pressure And Antioxidant Pada Pasien Hipertensi Di
Capacity In Elderly Individuals Posyandu Lansia Desa Jabres
With Hypertension. Journal Of Kecamatan Sruweng. 1–51.
Exercise Science & Fitness, Susmawati, R. (2018). PROGRAM
17(2), 67–76. STUDI ILMU
Https://Doi.Org/10.1016/J.Jesf. KEPERAWATAN FAKULTAS
2019.03.001 ILMU KESEHATAN
Safitri, W., & Astuti, H. P. (2017). UNIVERSITAS ’AISYIYAH
PENGARUH SENAM YOGYAKARTA. 14.
HIPERTENSI TERHADAP Totok, H., & Fahrun, N. R. (2017).
PENURUNAN TEKANAN Pengaruh Senam Hipertensi
DARAH DI DESA Lanisa Terhadap Penurunan
BLEMBEM WILAYAH Tekanan Darah Lansia Dengan
KERJA PUSKESMAS Hipertensi Di Panti Werda
GONDANGREJO. Jurnal Darma Bhakti Kelurahan

[Type text]
Panjang Surakarta. Jurnal Wen, H., & Wang, L. (2017).
Kesehatan, 10(1), 26–31. Reducing Effect Of Aerobic
Tulak, G. T. (2017). PENGARUH Exercise On Blood Pressure Of
SENAM LANSIA TERHADAP Essential Hypertensive
PENURUNAN TEKANAN Patients: A Meta-Analysis.
DARAH LANSIA PENDERITA Medicine, 96(11), E6150.
HIPERTENSI DI Https://Doi.Org/10.1097/MD.0
PUSKESMAS WARA 000000000006150
PALOPO. 4.

[Type text]

You might also like