You are on page 1of 10

Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

EFEKTIVITAS PROGRAM KELAS BENSI ( KELUARGA SEHAT BEBAS


HIPERTENSI) TERHADAP MANAJEMEN HIPERTENSI

EFFECTIVENESS OF BENSI CLASS PROGRAM ON HYPERTENSION


MANAGEMENT
Sri Wahyuni Adriani 1), Yulanda irma Tiara 1), Rias Elia Rahmad 1), Linda Putri
Mahardika 1), Nur Fikriyah E, A 1), Muhammad Imadduddin A 1)
1) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember

Email: yulandatiara7@gmail.com

ABSTRAK

Background: Hypertension is a degenerative disease that is a major problem in the


community. This disease is often called the silent killer because it has no symptoms.
This study aims to analyze the effectiveness of the “Bensi Class” program on efforts to
improve hypertension management in the Gumukmas, Puger and Lumajang areas. This
intervention is different from other studies, other studies use lecture and booklet
methods while "Class Bensi" combines lecture methods, hypertension exercise,
cucumber juice so that family members are able to monitor family members' blood
pressure. Methods: The study design used a quasi-experimental with pretest-posttest
design with control group. Sample of 30 family members with hypertension. This
research was conducted in November 2020, using a Likert scale instrument quesioner.
The data was analized using Independent T-Test with a value of 0.05. Results: The results
showed the three aspects of knowledge, attitude and behavior after intervention was
obtained with a p value of 0.0005. Conclusion: The Bensi class program is effective to
improve hypertension management in hypertensive patients. Discussion: Management
of hypertension applied by family members can be carried out on an ongoing basis if the
family understands the hypertension information that has been given.

Keywords: Family; Hypertension; Hypertension Management

PENDAHULUAN secara kronis (dalam kurun waktu


yang lama) dan dapat menyebabkan
Masalah kesehatan adalah kesakitan pada seseorang dan bahkan
masalah kompleks yang merupakan dapat menyebabkan kematian.
hasil dari berbagai masalah Seseorang dapat dikatakan menderita
lingkungan yang bersifat alamiah hipertensi jika didapatkan tekanan
maupun buatan manusia. Salah satu darah sistolik > 140 mmHg sedangkan
masalah kesehatan yang memiliki diastolik >90 mmHg (Ainurrafiq,
prevelensi tinggi yaitu hipertensi. Risnah, & Azhar, September 2019).
Hipertensi merupakan kondisi dimana
terjadi peningkatan tekanan darah
10
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Tanda dan gejala Hipertensi keturunan. Apabila tekanan darah


dapat berupa: sakit kepala, rasa berat tinggi selalu naik dan tidak diobati
di tengkuk, palpitasi, kelelahan, sejak dini, maka hal ini sangat
nausea, vomiting, ansietas, keringat beresiko menyebabkan penyakit
berlebihan, tremor otot, nyeri dada, degeneratif seperti retinopati,
epistaksis, pandangan kabur atau penebalan dinding jantung, kerusakan
ganda, serta kesulitan tidur ginjal, jantung koroner, pecahnya
(Rahayuningrum & Herlina, 2019) . pembuluh darah, stroke, bahkan
Penyakit hipertensi dari tahun ke hipertensi mampu mebuat kematian
tahun mengalami peningkatan, mendadak (Ainurrafiq, Risnah, &
hampir 1 miliyar orang atau 1 dari 3 Azhar, September 2019).
orang dewasa di dunia menderita
tekanan darah tinggi. Hasil survei Berdasarkan prevelensi
(WHO) pada tahun 2015 angka Hipertensi yang semakin meningkat
kejadian hipertensi dari usia 18 tahun dari tahun ke tahun dan karena
keatas pada laki-laki 24 % dan dampak hipertensi yang sangat
perempuan 20,5 % secara dunia berisiko sehingga sangat penting
(WHO, 2014). Menurut American heart diberikannya penatalaksanaan
Association (AHA), penduduk Amerika hipertensi. Penatalaksanaan
yang berusia diatas 20 tahun hipertensi dapat dilakukan dengan
menderita hipertensi telah mencapai dua cara yaitu menggunakan cara
angka 74,5 juta jiwa, namun hampir farmakologis dan non farmakologis.
sekitar 90-95% kasus tidak diketahui Salah satu terapi non farmakologis
penyebabnya (Nelwan, 2019). yang dapat diberikan pada penderita
Hipertensi telah mengakibatkan hipertensi yaitu terapi nutrisi yang
kematian sekitar 8 juta orang setiap dilakukan dengan manajemen diet
tahunnya, dimana 1,5 juta kematian hipertensi. Contohnya dengan
terjadi di Asia Tenggara. Prevelensi pembatasan konsumsi garam,
hipertensi yang ada di Indonesia mempertahankan asupan kalium,
berdasarkan diagnosis tenaga kalsium, dan magnesium serta
kesehatan atau riwayat minum obat membatasi asupan kalori jika berat
prevalensi hanya sekitar 11,9 % dan badan meningkat. DASH (Dietary
berdasarkan diagnosis atau gejala Approaches to Stop Hypertension)
24,7, jadi dapat disimpulkan angka merekomendasikan pasien hipertensi
kejadian hipertensi di indonesia banyak mengkonsumsi buah-
mencapai 36,6 % (Riskesdas, 2018). buahan,dan sayuran, meningkatkan
konsumsi serat dan menimun banyak
Tingginya prevalensi kejadian air putih (Tukan, 2018).
hipertensi ini disebabkan oleh
beberapa faktor, baik faktor yang Manajemen hipertensi
dapat dikontrol dan faktor yang tidak Penanganan lain pada penderita
dapat dikontrol. Ditinjau dari faktor hipertensi dapat dilakukan dengan
yang dapat dikontrol meliputi memperbaiki pola hidup yaitu dengan
obesitas, kurangnya olahraga, tidak melakukan aktifitas fisik yang teratur.
adanya diit garam, rokok, stress, Salah satu aktivitas fisik yang dapat
konsumsi alkohol. Sedangkan untuk menurunkan tekanan darah adalah
faktor yang tidak dapat dikontrol dengan melakukan senam bugar lansia
meliputi usia, jenis kelamin, serta (Suroto, 2004). Senam bugar lansia
11
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

adalah salah satu aktifitas fisik yang terbatas tidak sesuai kalau gerakan
bisa dilakukan untuk mengurangi senam yang dilakukan adalah senam
meningkatnya tekanan darah yang lansia secara umum perlu gerakan
terjadi pada pasien hipertensi (Amin, gerakan senam yang disesuaikan
Sari, & Vioneery, 2019). dengan kemampuan gerak lansia.
Sehingga senam yang dilakukan
Menurut penelitian yang merupakan senam yang ringan
dilakukan oleh Mardhiah dkk sehingga responden tetap bisa
menggunakan metode Pendidikan mengikuti intervensi yang ditentukan
Kesehatan terkait intervensi (Hernawan & Rosyid, 2017). Dapat
Hipertensi mengatakan bahwa disimpulkan bahwa dari beberapa
terdapat pengaruh antara pendidikan intervensi yang dilakukan oleh peneliti
kesehatan terhadap pengetahuan sebelumnya akan memiliki
tentang hipertensi. Akan tetapi kekurangan oleh karena itu untuk
disamping itu terdapat kekurangan penelitian ini peneliti menggabungkan
dalam metode edukasi ini karena beberapa intervensi menjadi satu
responden memiliki peluang merasa program untuk mengatasi Hipertensi.
bosan jika edukasi yang diberikan Sehingga diharapkan dari intervensi
tidak menarik dan hanya ceramah saja yang telah disesuaikan dengan
yang didukung dengan media booklet responden mampu efektif hasilnya.
maupun power point. Sehingga perlu
adanya intervensi tambahan yang Manajemen Hipertensi keluarga
mampu menurunkan rasa bosan yang kurang baik perlu segera
responden (Mardhiah, Abdullah, & ditangani dengan melakukan
Hermansyah, 2015). Sedangkan intervensi melalui kelas Bensi
menurut penelitian yang dilakukan (Keluarga Bebas Hipertensi). Dimana
oleh Hermawan dkk terkait intervensi program kelas Bensi terdiri dari
senam hipertensi mengatakan bahwa beberapa kegiatan meliputi edukasi
terdapat beberapa kerugian jika kesehatan, pemberian jus mentimun,
melakukan intervensi senam ini. serta adanya senam hipertensi.
Dikarenakan beberapa responden Diharapkan melalui program kelas
terdiri dari lansia dimana kemampuan Bensi ini keluarga mampu dengan
gerak atau mobilitas fisik lansia mudah memanajemen hipertensi
dalam keluarga.
METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan hipertensi dan memenuhi kriteria


adalah penelitian quasy eksperimental inklusi yaitu: 1) Memiliki riwayat
dengan pendekatan one group pretest- hipertensi; 2) Usia 41-89 tahun, 3)
postest control design. Populasi pada Memiliki kondisi fisik yang cukup baik,
penelitian ini adalah 50 keluarga 4) Mampu berkomunikasi dengan
dengan sampel 30 responden. Sampel baik. Adapun proses pengambilan
diambil dengan melakukan kunjungan sampel tampak pada gambar 1.
rumah terhadap klien yang mengalami

12
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Klien Hipertensi (n-50)

Skrining berdasarkan kriteria


inklusi dan ekslusi

Proses acak sampel

Kelompok intervensi (n= 16) Kelompok kontrol (n=14)

Follow up Follow up

Sampel yang dianalisis (n=16) Sampel yang dianalisis (n=14)

Gambar 1. Proses pemilihan sampel

Metode intervensi yang diberikan kepada penderita hipertensi,


diberikan pada responden melalui keluarga mengisi post-test.Program ini
program “ Kelas Bensi” (Keluarga Sehat terdiri dari 3 perlakuan yaitu; edukasi
Bebas Hipertensi) terhadap upaya kesehatan terkait hipertensi, pemberian
peningkatan manajemen hipertensi jus mentimun dan senam hipertensi.
dengan memberikan pre-test terlebih
dahulu untuk mengetahui tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku
keluarga tentang manajemen hipertensi.

Setelah program “Kelas Bensi”


(Keluarga Sehat Bebas Hipertensi)

No Intervensi Yang Diberikan Frekuensi Durasi


1. Pendidikan Kesehatan Tentang 30 menit 3x pertemuan
Hipertensi dalam 1 bulan
2. Pemberian Jus Mentimun Diminum setiap 4x dalam 1 bulan
pagi hari setelah
dilakukan
pemeriksaan TD
dan hasilnya diatas
130/90 mmHg
3. Senam Hipertensi 5 menit 4x dalam 1 bulan
Etika Penelitian dalam consent, anonimity (tanpa nama),
pelaksanaannya peneliti menggunakan confidentiality (kerahasiaan), justice
prinsip etik sebagai berikut; informed (keadilan), benefience (kebaikan),
13
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

nonmaladeficience ( tidak merugikan). Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)


Penelitian ini telah mendapatkan latihan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
etik dengan nomor Muhammadiyah Jember.
315/KEPK/FIKES/III/2020 dari Komisi

HASIL komputer dan diinterpretasikan


dalam bentuk data yang terdiri dari
Hasil penelitian menyajikan data-data
data demografi dan data khusus.
yang telah diolah menggunakan
Tabel 1

Data Demografi Usia Pasien Hipertensi Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol.

Variabel Kelompok (n=30)


Intervensi (n=16) Kontrol (n=14)
n Presentase (%) n Presentase (%)

Usia 28-40 0 0 0 0
41-53 3 20,0 2 12,5
54-66 7 40,5 8 52,5
67-78 4 25,0 3 26,0
79-89 2 12,5 1 9
Jenis Kelamin Laki-laki 3 18,8 6 42,9
Perempuan 13 81,2 8 57,1
Tingkat Tidak tamat 2 12,5 1 7,1
Pendidikan SD/tidak sekolah
SD
SMP 8 50,0 2 7,1
SMA 4 25,0 6 42,9
Tani 2 12.5 5 35,7
Pekerjaan Wiraswasta 8 16,1 0 0
Lain-lain 5 77,4 13 92,9
3 6,5 1 7,1
Penghasilan 2.355.662,90 2 12,5 1 7,1
Keluarga < 2.355.662,90 8 50,0 10 71,4
>2.355.662,90 6 37,5 3 21,4

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui responden berada dalam rentang 54-66


bahwa karakteristik responden hampir tahun, sebagian besar berjenis kelamin
sama antara kelompok intervensi dan perempuan, tingkat pendidikan SD,
kelompok kontrol. Dari karakteristik pekerjaan wiraswasta dan pendapatan
usia diketahui hampir setengah usia rata-rata < UMR ( 2.355.662,90).

14
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Tabel 2

Efektivitas Program “ Kelas Bensi” (Keluarga Sehat Bebas Hipertensi) Terhadap Upaya
Peningkatan Manajemen Hipertensi di Wilayah Gumukmas, Puger dan Lumajang Pada
Bulan November 2020.

Manajemen Kelompok
Hipertensi Intervensi Kontrol
Mean SD SE Beda P Value Mean SD SE Beda P Value
Mean mean
Pengetahuan

Pre-Test 10,00 1,813 0,468 3,06 0,000 11,87 1,807 0,467 0,1 0,882
Post-Test 13,06 1,239 0,303 11,77 1,589 0,441
Sikap

Pre-Test 13,44 3,596 0,899 3,44 0,003 13,75 1,770 0,443 0,42 0,539
Post-Test 16,88 2,156 0,539 13.33 1,723 0,497

Perilaku

Pre-Test 33,63 5,097 1,274 6,43 0,000 35,88 4,395 1,099 1 0,418
Post-Test 40,06 4,106 1,027 34,88 3,679 1,062
PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 2 nilai tersebut Berdasarkan usia, jumlah


diketahui bahwa rerata manajemen penderita hipertensi dalam penelitian
hipertensi yang tercakup 3 aspek yaitu ini berada pada usia 39 tahun hingga
pengetahuan, sikap dan perilaku 89 tahun, Kategori usia tersebut adalah
responden pada kelompok intervensi dewasa akhir. Karakteristik usia
ini berbeda antara sebelum dan setelah penderita hipertensi dalam penelitian
intervensi diberikan. Dimana pada hasil ini tidak berbeda dengan hasil
uji Independent T-Test didapatkan p penelitian Didukung penelitian (Fitria
value= 0,000 (< 0,05) pada tingkat & Marissa, 2016) yang menemukan
pengetahuan, p value= 0,000 (<0,05) bahwa seseorang pada umur 55-90
pada sikap dan p value= 0,003 (<0,05) tahun mempunyai risiko hampir 4 kali
pada perilaku. Sehingga dapat untuk terkena hipertensi. Karakteristik
disimpulkan bahwa kelas bensi efektif dari pekerjaan responden pada
terhadap menejemen hipertensi. penelitian ini untuk kelompok
intervensi adalah tani sedangkan
Terjadi peningkatan rerata pada kelompok kontrol bekerja sebagai
kelompok intervensi antara sebelum wiraswasta, untuk UMR responden
dan setelah diberikannya intervensi lebih dominan < UMR hal ini sepertia
sedangkan pada kelompok kontrol penelitian dari (Adriani, 2018)
tidak mengalami peningkatan nilai Karakteristik pekerjaann berhubungan
rerata. Hasil uji lebih lanjut erat dengan pendapatan. Berdasarkan
menggunakan Independent T-Test hasil dapat dilihat bahwa mayoritas
didapatkan bahwa program kelas bensi penderita hipertensi bekerja sebagai
( Keluarga Sehat Bebas Hipertensi) petani yang memiliki pendapatan
efektif terhadap manajemen hipertensi dibawah UMR.
pada penderita hipertensi
15
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Karakteristik responden pada tekanan darah diastol responden


penelitian ini mayoritas perempuan (Hernawan & Rosyid, 2017). Kedua
yaitu sebanyak 13 orang pada intervensi ini melibatkan keluarga
kelompok intervensi dan 8 orang pada dikarenakan keluarga mampu
kelompok kontrol, penelitian ini juga mempertahankan keadaan kesehatan
sama dengan penelitian (Sumartini, anggota keluarganya serta
Zulkifli, & Adhitya, 2019) tentang meningkatkan kemampuan keluarga
jenis kelamin didapatkan bahwa dalam merawat keluargnya (Mardhiah,
83,33% responden berjenis kelamin Abdullah, & Hermansyah, 2015).
perempuan. Adib (2010) menyatakan
bahwa perubahan hormonal yang Berdasarkan penelitian yang
sering terjadi pada wanita lebih dilakukan pada masyarakat ataupun
cenderung memiliki tekanan darah keluarga yang menderita hipertensi
tinggi. sebelum dilakukan intervensi terkait
manajemen hipertensi dari 30 keluarga
Program KELAS BENSI ( Keluarga 20 keluarga tidak memiliki pemahaman
Sehat Bebas Hipertensi) merupakan terkait hipertensi. Hal ini sesuai
suatu program yang memberikan dengan penelitian menurut (Ulya, Asep,
pendidikan kesehatan terkait & Asih, 2017) pada studi pengetahuan
hipertensi dengan pendekatan terkait manajemen hipertensi pada 10
komunitas. Pendidikan kesehatan penderita hipertensi di Desa Banteran
adalah kegiatan untuk memberikan dan menunjukkan 8 dari 10 penderita
meningkatkan pengetahuan, sikap dan hipertensi tidak mengetahui apa yang
perilaku individu, kelompok ataupun dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi
masyarakat dalam memelihara dan penderita hipertensi, masyarakat
meningkatkan kesehatan mereka hanya mengetahui dilarang
sendiri (Notoadmodjo, 2010). mengonsumsi makanan yang banyak
Sedangkan senam hipertensi mengandung garam. Semua penderita
merupakan bagian dari suatu usaha hipertensi yang diwawancarai
untuk mengurangi berat badan dan mengatakan bahwa tidak pernah
mengelola stress yang merupakan dua dilakukan pendidikan kesehatan selain
faktor dapat mempertinggi risiko posyandu lansia. Manajemen hipertensi
hipertensi (Wahyuningsih & Astuti, adalah salah satu hal yang dapat
2018). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebagai upaya mencegah
dilakukan oleh Mardhiah terkait terjadinya komplikasi pada penyakit
dilakukannya Pendidikan Kesehatan lain. Berdasarkan DASH (Dietary
untuk Hipertensi didapatkan hasil Approaches to Stop Hypertension)
bahwa program pendidikan efektif menganjurkan bahwa pada penderita
dalam meningkatkan pengetahuan, tekanan darah tinggi/ hipertensi
meningkatkan manajemen diri, dan mengkonsumsi banyak buah dan
mengendalikan kebiasaan gaya hidup sayuran, meningkatkan konsumsi serat,
yang merugikan pasien dengan dan minum banyak air. Pengobatan
hipertensi (Mardhiah, Abdullah, & diet ialah alternatif yang baik untuk
Hermansyah, 2015). Dan menurut penderita tekanan darah tinggi/
penelitian yang dilakukan oleh hipertensi. Pengobatan ini dapat
Hernawan didapatkan hasil bahwa dilakukan melalui mengonsumsi
pemberian intervensi senam hipertensi sayuran yang dapat memengaruhi
berpengaruh terhadap penurunan
16
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

tekanan darah, seperti mentimun hipertensi kemudian juga hasilnya ada


(cucumis sativus) (Somantri, 2020). perubahan nilai rerata pengetahuan,
sikap pada kader sebelum dan sesudah
Berdasarkan hasil penelitian di wilayah pelatihan kelompok peduli hipertensi.
Gumukmas, Puger dan Lumajang
setelah diberikan program “kelas SIMPULAN DAN SARAN
bensi” memiliki peningkatan skor pada
kelompok intervensi dalam tingkat Berdasarkan hasil penelitian dan
pengetahuan, sikap dan perilaku pembahasan mengenai efektivitas
sedangkan pada kelompok kontrol program “kelas bensi” terhadap upaya
tidak memiliki nilai selisih yang peningkatan manajemen hipertensi di
signifikan dan dikatakan tidak adanya. dapat disimpulkan bahwa Kelas Bensi
efektif meningkatkan pengetahuan,
Menurut Teori dari Lawrence sikap dan perilaku terkait hipertensi.
Green yang menyatakan bahwa
pembentukan perilaku seseorang dapat Saran untuk penelitian ini pada
dipengaruhi beberapa faktor salah keluarga dapat menerapkan program
satunya faktor predisposisi yaitu kelas bensi ini sebagai kesepakatan
pengetahuan, sikap, motivasi, atau kebijakan dalam keluarga agar
keyakinan. Merubah perilaku manajemen hipertensi dapat dilakukan
kesehatan adalah dengan adanya oleh anggota keluarga yang sakit. Hal
pendidikan kesehatan dan pemberian ini juga dapat dijadikan sebagai
treatment atau pelatihan aktivitas yang program oleh tenaga kesehatan
dapat membantu menurunkan masalah maupun Puskesmas untuk memberikan
kesehatan hipertensi. Hal ini sesuai program ini di setiap desa melalui
dengan penelitian (Mambang Sari, pelatihan terlebih dahulu pada kader
2018) dalam studinya terkait pelatihan kesehatan sehingga program ini dapat
kelompok peduli hipertensi belum dilakukan secara menyeluruh ke semua
adanya pelatihan terkait manajemen wilayah.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, S. W. (2018). Perilaku Keluarga Terapi Deep Breathing dan Senam


Dalam Mendukung Manajemen Bugar Lansia Terhadap Penurunan
Hipertensi di Kabupaten Jember. Tekanan Darah Pada Pasien
The Indonesian Journal Of Health Hipertensi. Jurnal Keperawatan
Science, Hal 36-50. Silampri, Hal 28-38.

Ainurrafiq, Risnah, & Azhar, M. U. Fitria, E., & Marissa, N. (2016).


(September 2019). Terapi Non Karakteristik Penderita Hipertensi
Farmakologi dalam Pengendalian pada Masyarakat Miskin Di Desa
Tekanan Darah Pada Pasien Ceurih Kecamatan Ulee Kareng
Hipertensi: Systematic Review. Kota Banda Aceh. SEL, Vol. 3 No.
The Indonesian Journal of Health 2 November 2016: 64-70.
Promotion.
Mambang Sari, C. W. (2018). Pelatihan
Amin, M., Sari, D. P., & Vioneery, D. Kelompok Peduli Hipertensi
(2019). Efektivitas Perbedaan sebagai Upaya Peningkatan
17
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Kualitas Hidup Pasien Hipertensi KondangJaya Pandeglang-Banten .


di Rajamandala Kulon Bandung Jurnal Abdidas, Halaman 57-63.
Barat. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat – Indonesian Journal Sumartini, N. P., Zulkifli, & Adhitya, M.
of Community Engagement, Hal P. (2019). Pengaruh Senam
65-71. Hipertensi Lansia Terhadap
Tekanan Darah Lansia Dengan
Muhammad, A., Sari, D. P., & Vioneery, Hipertensi di Wilayah Kerja
D. (2019). Efektivitas Perbedaan Puskesmas Cakranegara Kelurahan
Terapi Deep Breathing dan Senam Turida Tahun 2019. Jurnal
Bugar Lansia Terhadap Penurunan Keperawatan Terpadu, Vol 1 No 2
Tekanan Darah Pada Pasien .
Hipertensi. Jurnal Keperawatan
Silampari, Hal 28-38. Tukan, R. A. (2018). EFEKTIFITAS JUS
MENTIMUN DALAM
Nelwan, J. E. (2019). PENGARUH MENURUNKAN TEKANAN
PENYULUHAN KESEHATAN DARAH PADA PASIEN
TERHADAP PERUBAHAN HIPERTENSI. Journal of Borneo
PENGETAHUAN Holistic Health, Volume 1 No. 1.
MASYARAKAT TENTANG
HIPERTENSI DI KOTA Ulya, Z., Asep, I., & Asih, F. T. (2017).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
MANADO. Journal PHWB, Vol. 1
No. 2, . Dengan Media Poster Terhadap
Pengetahuan Manajemen
Rahayuningrum, D. C., & Herlina, a. Hipertensi Pada Penderita
(2019). PENGARUH Hipertensi. Jurnal Keperawatan
PEMBERIAN AIR PERASAN Soedirman, hal 39.
BAWANG PUTIH (ALLIUM
SATIVUM) TERHADAP Wahyuningsih, S., & Astuti, H. P. (2018).
TEKANAN DARAH PADA Pengaruh Senam Hipertensi
PENDERITA HIPERTENSI. Terhadap Penurunan Tekanan
Jurnal Kesehatan Saintika Darah Di Desa Blembem Wilayah
Meditory. Kerja Puskesmas Gondangrejo.
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada,
Somantri, U. W. (2020). Efektivitas Jus 129-130.
Mentimun Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Desa

Hernawan , T., & Rosyid, F. N. (2017). Di Panti Wreda Darma Bhakti


Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal
Terhadap Penurunan Tekanan Kesehatan Issn 1979-7621, Vol. 10,
Darah Lansia Dengan Hipertensi No. 1.

18
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Volume 5 No 2, Hal 10 - 19, November 2021 E- ISSN 2621-3001
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Mardhiah, A., Abdullah, A., & Keterampilan Keluarga Dengan


Hermansyah. (2015). Pendidikan Hipertensi- Pilot Study. Jurnal
Kesehatan Dalam Peningkatan Ilmu Keperawatan Volume 3 No 2.
Pengetahuan, Sikap Dan

19

You might also like