You are on page 1of 13

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS IMUNOMODULATOR BEBERAPA


TANAMAN DARI SUKU ZINGIBERACEAE

Irawati Nur Hidayah 1, Raden Bayu Indradi 2


1
Program Studi Farmasi S1, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
2
Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
E-mail: Irawati17001@mail.unpad.ac.id

ABSTRACT

Immune system is a network of complex mechanisms that involves cells, proteins, and chemical signals
to fight foreign substances in the body. Uncontrolled immune system can lead to several disorders
such as hypersensitivity, autoimmune, or immunodeficiency. Using synthetic drugs to control the
immune system can cause adverse effect such as toxicity to some organs, hypertension,
gastrointestinal disorders, etc. An alternative for synthetic drug is plants with immunomodulatory
activity. Zingiberaceae is a family plant that spread widely in Southeast Asia. The common use of
Zingiberaceae in Indonesia is to be used as a spice and traditional medicine. The purpose of this
article was to provide a scientific information of Zingiberaceae with immunomodulatory activity. The
method that used to arrange this article is do an online searching with Google Chrome application on
PubMed and Google Scholar sites. Plants from Zingiberaceae family such as Amomum xanthioides
Wall., Boesenbergia pandurata Roxb., and Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm. showed
immunosuppressant activities. Meanwhile, Curcuma kwangsiensis, Zingiber officinale Roxb., and
Curcuma longa Linn. showed immunostimulant and immunosuppressant activities. These plants that
had two activities at the same time appeared to be dose-dependent. Therefore, the use of plants as
immunomodulators also needs to be considered.

Keywords: immune system, immunomodulator, Zingiberaceae.


Diterima: 19 Juni 2020 Direview: 29 Juli 2020 Diterbitkan: 31 Agustus 2020

ABSTRAK

Sistem imun merupakan suatu rangkaian kompleks mekanisme yang melibatkan beberapa sel,
protein, maupun sinyal kimia sebagai respon tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam
tubuh. Sistem imun yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa kelainan seperti
hipersensitivitas, autoimun, atau imunodefisiensi. Penggunaan obat sintetik dalam mengatasi kelainan
imun dapat menyebabkan beberapa efek samping, diantaranya adalah toksik terhadap organ,
hipertensi, gangguan pencernaan, dan lain-lain. Alternatif dari obat sintetik tersebut adalah tanaman
dengan aktivitas imunomodulator. Suku Zingiberaceae merupakan tanaman yang tersebar luas di
Asia Tenggara. Penggunaan tanaman suku ini di Indonesia adalah sebagai bumbu masak dan obat
tradisional. Tujuan dari dibuatnya artikel ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah mengenai
tanaman suku Zingiberaceae dengan aktivitas imunomodulator. Metode yang digunakan dalam
penyusunan artikel ini adalah dengan melakukan proses pencarian secara daring menggunakan
aplikasi Google Chrome pada situs PubMed dan Google Scholar. Tanaman suku Zingiberaceae
seperti as Amomum xanthioides Wall., Boesenbergia pandurata Roxb., dan Zingiber zerumbet (L.)
Roscoe ex Sm. menunjukan aktivitas sebagai imunosupresan. Sementara, tanaman dengan aktivitas
imunosupresan dan imunostimulan adalah Curcuma kwangsiensis, Zingiber officinale Roxb., dan
Curcuma longa Linn.. Tanaman tersebut memiliki dua aktivitas sekaligus, yaitu sebagai
imunosupresan dan imunostimulan pada dosis pemberian yang berbeda. Maka dari itu, penggunaan
tanaman sebagai imunomodulator juga perlu diperhatikan.

Kata Kunci : sistem imun, imunomodulator, Zingiberaceae.

181
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

PENDAHULUAN (Zahara, et al., 2018). Zingiberaceae


Sistem imun merupakan sistem banyak digunakan oleh masyarakat Asia
yang melibatkan berbagai sel, protein, Tenggara sebagai bumbu masak serta
serta sinyal-sinyal kimia sebagai respon obat-obatan (Aggarwal & Shishodia,
tubuh terhadap infeksi atau adanya zat 2006). Zingiberaceae sebagai obat
asing yang masuk ke dalam tubuh. tradisional untuk mengatasi masalah
Sistem imun dibagi menjadi dua, yaitu pencernaan, sakit tenggotokan, batuk,
innate immunity yang tidak spesifik dan demam, sakit otot, bengkak, dan lainnya
adaptive immunity yang spesifik. telah dimanfaatkan di Indonesia (Kirana,
Pertahanan tubuh dilakukan oleh sel et al., 2003). Berdasarkan data yang telah
darah putih atau leukosit dengan cara disebutkan, tujuan dari dibuatnya review
berinteraksi dengan sel asing, artikel ini adalah untuk memberikan
identifikasi, menangkap sel asing informasi ilmiah mengenai tanaman suku
(fagositosis) dan eliminasi sel asing Zingiberaceae dengan aktivitas
(Rosales, et al., 2016). Namun, adanya imunomodulator.
sistem imun yang tidak terkontrol dapat
METODE
menyebabkan beberapa kelainan imun
Metode yang digunakan dalam
seperti hipersensitivitas, autoimun, serta
me-review artikel ini adalah dengan
imunodefisiensi (Rosenzweig & Holland,
melakukan proses pencarian secara
2004).
daring menggunakan aplikasi Google
Kelainan sistem imun diatas dapat
Chrome pada situs PubMed dan Google
diatasi dengan obat sintesis dengan
Schoolar dengan kata kunci
indikasi imunomodulator, baik sebagai
“Immunomodulator Zingiberaceae”,
stimulan sistem imun (imunostimulan)
“Immunostimulants Zingiberaceae”,
atau sebagai penekan sistem imun
“Immunosuppressant Zingiberaceae”,
(imunosupresan). Namun, penggunaan
dan “Aktivitas imunomodulator
obat sintesis tersebut menyebabkan efek
Zingiberaceae”. Sumber yang diperoleh
samping berupa toksik terhadap organ
merupakan jurnal-jurnal internasional
(ginjal dan hati), hipertensi, gangguan
dan nasional. Jurnal-jurnal tersebut
pencernaan, dan lain-lain (Gilboa, et al.,
kemudian dipilih berdasarkan kriteria
2015). Karena alasan tersebut,
inklusi yaitu jurnal yang diterbitkan pada
penggunaan tanaman sebagai agen
10 tahun terakhir dengan jenis research
imunomodulator mulai tinggi peminatnya
article atau original article. Sementara,
karena dianggap lebih aman (Shukla, et
kriteria eksklusi yaitu jurnal dengan jenis
al., 2014).
review article.
Zingiberaceae merupakan suku
tanaman paling besar dan terdistribusi
paling tinggi di Asia dengan iklim tropis
182
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN tanaman suku Zingiberaceae melalui uji


Hasil dari penelusuran sumber secara in vitro, in vivo, maupun uji klinik.
jurnal yang masuk ke dalam kriteria Tanaman dengan aktivitas
inklusi adalah sebanyak 25 jurnal. Jurnal- imunomodulator tersebut terdapat pada
jurnal tersebut membahas tentang Tabel 1
pengujian aktivitas imunomodulator dari

Tabel 1. Tanaman Suku Zingiberaceae dengan aktivitas Imunomodulator.


No. Nama Tumbuhan Aktivitas Senyawa Aktif Sumber
Minyak esensial
Amomum xanthioides (Choi, et al.,
1. Imunosupresan (borneol, linalool,
Wall. – Kapulaga 2017).
camphene, nerolidol).
Boesenbergia pandurata (Choi, et al.,
2. Imunosupresan Panduratin A
Roxb. – Temu Kunci 2012).
Boesenbergia pandurata (Voon, et al.,
3. Imunosupresan Cardamonin
Roxb. – Temu Kunci 2016).
(Dong, et al.,
4. Curcuma kwangsiensis Imunostimulan Fruktan
2015).
(Liu, et al.,
5. Curcuma kwangsiensis Imunosupresan Diarilheptanoid
2018).
Curcuma longa Linn. – (Yue, et al.,
6. Imunostimulan Tidak disebutkan
Kunyit 2010).
Curcuma longa Linn. – (Arora, et al.,
7. Imunosupresan Kurkumin
Kunyit 2015).
Curcuma longa Linn. – (Moghadam, et
8. Imunosupresan Kurkumin
Kunyit al., 2015).
Curcuma longa Linn. –
9. Imunostimulan Kurkumin (Li, et al., 2017).
Kunyit
Curcuma longa Linn. – Kurkuminoid dan (Ali, et al.,
10. Imunosupresan
Kunyit seskuiterpenoid 2017).
Curcuma longa Linn. – (Rajmani, et al.,
11. Imunosupresan Kurkumin
Kunyit 2017).
Curcuma longa Linn. – (Bahraini, et al.,
12. Imunosupresan Tidak disebutkan
Kunyit 2018).
Curcuma longa Linn. – (Schmidt, et al.,
13. Imunosupresan Kurkuminoid
Kunyit 2019).
Zingiber zerumbet (L.)
(Haque, et al.,
14. Roscoe ex Sm. – Imunosupresan Zerumbone
2018).
Lempuyang
Zingiber zerumbet (L.)
(Akhtar, et al.,
15. Roscoe ex Sm. – Imunosupresan Zerumbone
2019).
Lempuyang
Zingiber zerumbet (L.)
(Jantan, et al.,
16. Roscoe ex Sm. – Imunosupresan Zerumbone
2019).
Lempuyang
Zingiber zerumbet (L.)
(Ghezalee, et al.,
17. Roscoe ex Sm. – Imunosupresan Zerumbone
2019).
Lempuyang
Zingiber officinale (Jafarzadeh, et
18. Imunosupresan Tidak disebutkan
Roscoe – Jahe al., 2014).
Zingiber officinale 6-gingerol, 8-gingerol, (Bernard, et al.,
19. Imunosupresan
Roscoe – Jahe 10-gingerol 2015).
Zingiberone,
Zingiber officinale (Lin, et al.,
20. Imunostimulan zingiberene, zingerone,
Roscoe – Jahe 2016).
6-gingerol, 6-shogaol.
Zingiber officinale (Schoenknecht,
21. Imunostimulan Gingerol
Roscoe – Jahe et al., 2016).

183
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

Zingiber officinale (Zhang, et al.,


22. Imunostimulan 6-gingerol
Roscoe – Jahe 2017).
Zingiber officinale Roxb.
(Chakraborty &
23. – Jahe dan Curcuma Imunostimulan Tidak disebutkan
Sengupta, 2012).
longa Linn. – Kunyit
Zingiber officinale Roxb.
(Aborehab, et
24. – Jahe dan Curcuma Imunosupresan Tidak disebutkan
al., 2017).
longa Linn. – Kunyit

Amomum xanthioides Wall. – Kapulaga Boesenbergia pandurata Roxb. – Temu


Amomum xanthioides Wall. Kunci
(kapulaga) merupakan tanaman yang Boesenbergia pandurata Roxb.
berasal dari genus Amomum (GBIF, (temu kunci) adalah sinonim dari
2019). Amomum xanthioides Wall. atau Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.
dikenal sebagai kapulaga di Indonesia merupakan tanaman yang berasal dari
dimanfaatkan bagian bijinya untuk genus Boesenbergia Kuntze (GBIF,
digunakan sebagai agen imunosupresan. 2019). Bagian rimpang memiliki
Pemberian ekstrak air biji kapulaga kandungan senyawa pinostrobin,
dengan dosis 2, 10, dan 50 mg/kgBB pada cardamonin, boesenbergin, 5,7-
mencit atopic dermatitis-like dihidroksiflavon, 1,8-cineole,
inflammation dilakukan antara hari ke-7 hidroksipanduratin, dan panduratin A
dan hari ke-27 setelah diinduksi inflamasi (Mahidol, et al., 1984). Panduratin A
secara peroral 5 kali seminggu. Pada hari dengan dosis 5, 10, dan 20 μM diberikan
ke-28, sampel darah diamati dan terbukti pada sel yang diinduksi oleh 10 μM
menurunkan aktivitas Th-1, Th-2, dan Th- A23187/PMA secara in vitro.
17 secara signifikan dibandingkan dengan A23187/PMA merupakan zat yang
mencit yang tidak diinduksi dengan menginduksi sel mast untuk mensekresi
ekstrak air biji kapulaga. Penurunan faktor-faktor alergi. Hasilnya, panduratin
mediator inflamasi tersebut dinilai sama A dapat menginhibisi sekresi β-
efeknya dengan mencit yang diberi heksosaminidase dan histamin yang
takrolimus (imunosupresan) sebagai merupakan mediator alergi. Sekresi β-
kontrol positif. Selain itu, ekstrak air biji heksosaminidase ditekan dengan persen
kapulaga juga menurunkan ekspresi inhibisi sebesar 46% pada pemberian 20
sitokin pro-inflamasi seperti tumor μM dan sekresi histamin ditekan dengan
necrosis factor (TNF)-α dan interferon persen inhibisi sebesar 51% pada
(IFN)-γ. Senyawa aktif yang mungkin pemberian 20 μM. Selain itu, panduratin
memberikan aktivitas sebagai A mengurangi ekspresi mRNA dari
imunosupresan pada tanaman ini adalah sitokin pro-inflamasi seperti prostaglandin
minyak esensial golongan monoterpenoid E2 dengan persen inhibisi 48% pada
seperti borneol, linalool, camphene, dan pemberian 20 μM, TNFα, interleukin (IL)-
nerolidol (Choi, et al., 2017). 4, dan IL-13 (persen inhibisi tidak
184
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

disebutkan). Semakin besar konsentrasi 2019). Senyawa diarilheptanoid


panduratin A yang diberikan pada sel, merupakan senyawa yang diisolasi dari
maka semakin besar mediator-mediator rimpang Curcuma kwangsiensis dan
alergi tersebut ditekan. Panduratin A pada diketahui memiliki aktivitas antipoliferasi
temu kunci dapat dijadikan sebagai sel (Chen, et al., 2015). Pada penelitian
imunosupresan serta antialergi (Choi, et lain, senyawa diarilheptanoid pada dosis 5
al., 2012). dan 10 μM yang diberikan pada sel
Cardamonin merupakan senyawa dendritik secara in vitro diketahui
aktif lainnya yang terdapat pada rimpang menekan aktivitas sistem imun.
temu kunci. Cardamonin diberikan secara Mekanismenya yaitu dengan cara
intraperitoneal (i.p.) dengan dosis 0,625; menurunkan produksi sitokin inflamasi
1,25; 2,5; dan 5 mg/kg selama 21 hari seperti IL-12, IL-6, dan IL-1β pada sel
pada tikus yang telah diinduksi oleh 0,1 dendritik yang diinduksi oleh imikuimod
mL complete Freund’s adjuvant (CFA). dibandingkan dengan sel dendritik yang
Deksametason diberikan dengan dosis 3 diinduksi oleh imikuimod tanpa diberikan
mg/kg (i.p.) sebagai kontrol positif dan senyawa diarilheptanoid. Penekanan
tikus kontrol merupakan tikus yang hanya aktivitas sistem imun tersebut dikatakan
diinduksi edema oleh CFA. Pada hari ke- signifikan secara statistik, namun tidak
31, tikus dikorbankan dan darahnya disebutkan persen inhibisinya (Liu, et al.,
diambil untuk menilai kadar TNF-α, IL- 2018).
1β, dan IL-6. Hasilnya adalah terdapat Fruktan merupakan polisakarida
penurunan kadar plasma TNF-α yang yang terdapat pada Curcuma kwangsiensis
signifikan pada pemberian cardamonin dan memiliki peran pada sistem imun.
dosis 0,625 mg/kg dan deksametason 3 Berbeda dengan senyawa diarilheptanoid
mg/kg. Selain itu, terdapat pula penurunan yang telah disebutkan sebelumnya,
yang kadar plasma IL-1β dan IL-6 yang fruktan pada Curcuma kwangsiensis
signifikan dengan pemberian cardamonin memiliki peran sebagai imunostimulan
dosis 0,625; 1,25; dan 2,5 mg/kg serta yang menstimulasi poliferasi makrofag
dengan pemberian deksametason 3 mg/kg. (Dong, et al., 2015).
Pada penelitian ini menunjukan bahwa Curcuma longa Linn. – Kunyit
semakin kecil dosis cardamonin yang Curcuma longa Linn. (kunyit)
diberikan, maka semakin tinggi penurunan merupakan tanaman dari genus Curcuma
kadar mediator inflamasi pada tikus uji (GBIF, 2017). Aromatic turmerone
dibandingkan dengan tikus kontrol (Voon, merupakan salah satu senyawa aktif yang
et al., 2016). terkandung pada kunyit yang memiliki
Curcuma kwangsiensis aktivitas imunostimulan (Yue, et al.,
Curcuma kwangsiensis merupakan 2010). Ekstrak air kunyit pada dosis 200
tanaman dari genus Curcuma L. (GBIF, mg/kg pada mencit dapat meningkatkan
185
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

sistem imun melalui stimulasi sel T (Li, et menunjukan aktivitas antiparasit yang
al., 2017). Ekstrak air memberikan signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan
aktivitas imunostimulan melalui uji in kelompok yang tidak diberi kurkumin
vitro pada sel darah manusia (peripheral (Ali, et al., 2017). Kemudian, ekstrak air
blood mononuclear cells (PBMC)). Hal kunyit yang diberikan secara topikal
tersebut dilihat dari hasil pengujian, yaitu (2g/tikus) selama 28 hari menyebabkan
berupa peningkatan sitokin pro-inflamasi penurunan CD4+, CD8+, serta natural
secara signifikan (*p<0,05; **p<0,005) killer cell pada tikus model tumor pada
seperti TNF-α pada pemberian konsentrasi kulit. Penurunan tersebut dibandingkan
400* dan 800** pg/mL. Sitokin pro- dengan tikus yang tidak diberikan ekstrak
inflamasi lainnya yang meningkat adalah air kunyit Invalid source specified.. Bukti
IL-6 pada pemberian konsentrasi 400* kunyit sebagai imunosupresan lainnya
dan 800* pg/mL. Peningkatan kadar adalah adanya penurunan eritema, lesi,
kedua sitokin tersebut dibandingkan serta inflamasi pada pasien dengan
dengan sel yang tidak diberikan psoriasis. Penurunan gejala dari psoriasis
intervensi. Penelitian ini juga melakukan tersebut terjadi pada pasien psoriasis yang
pengujian pada fraksi etil asetat, n- dibagi menjadi 2 kelompok, dimana satu
butanol, dan etanol. Namun, karena kelompok mengonsumsi tonik kunyit dan
ekstrak air memberikan respon yang kelompok lainnya mengonsumsi plasebo
paling baik terhadap poliferasi PBMC, masing-masing selama 9 minggu.
maka hanya disebutkan hasil dari Penurunan gejala serta peningkatan
intervensi ekstrak air (Yue, et al., 2010). kualitas hidup terjadi secara signifikan
Selain sebagai imnostimulan, (p<0,05) pada kelompok tonik kunyit
kunyit dapat memiliki aktivitas dibandingkan dengan kelompok yang
imunosupresan melalui mekanisme menerima plasebo. Namun, tidak
antiinflamasi serta digunakan sebagai disebutkan bagaimana tonik kunyit dibuat
pencegah penyakit-penyakit inflamasi dan berapa konsentrasi yang digunakan
kronis seperti alergi, asma, dan lainnya (Bahraini, et al., 2018). Mekanisme pada
(Aggrawal & Harikumar, 2009). pasien psoriasis tersebut diketahui karena
Pemberian kurkumin pada mencit yang adanya penurunan kadar mediator
terinfeksi dapat menurunkan sitokin inflamasi seperti TNF-α, IL-1β, serta IL-6
proinflamasi seperti TNF-α dan IFN-γ (Arora, et al., 2015).
serta meningkatkan sitokin antiinflamasi Kunyit dapat berperan sebagai
seperti IL-10 dan IL-4 dibandingkan imunostimulan dan imunosupresan salah
dengan kelompok yang tidak diberi satunya adalah karena perbedaan dosis
kurkumin. Pengujian tersebut dilakukan serta senyawa yang diberikan. Menurut
dengan kurkumin pada dosis 3, 10, dan 30 uraian di atas, mencit yang diberi
mg/kg, dimana ketiga dosis tersebut kurkumin dengan dosis 3-30 mg/kg
186
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

menghasilkan aktivitas imunosupresan. memiliki aktivitas paling tinggi. Ekspresi


Sementara itu mencit yang diberikan dari CD18 pada pemberian 50μg/mL
ekstrak air kunyit dengan dosis 200 mg/kg adalah 72,57±6,45%, dimana nilai
menghasilkan aktivitas imunostimulan. tersebut lebih rendah daripada kelompok
Seperti yang diketahui bahwa satu kontrol (92,47±3,38%). Penurunan
tanaman memiliki banyak komponen yang ekspresi CD18 mengarah kepada
berbeda di dalamnya sehingga dapat penurunan proses inflamasi, sehingga
memberikan indikasi yang berbeda dapat dikatakan bahwa komponen dari
(Gostner, et al., 2012). Komponen dalam lempuyang memiliki aktivitas sebagai
kunyit lebih banyak dan beragam imunosupresan (Akhtar, et al., 2019).
dibandingkan dengan kurkumin yang Pengujian ekstrak etanol dari
murni, sehingga terdapat kemungkinan lempuyang telah dilakukan pada tikus
bahwa kunyit memiliki senyawa lain dengan dosis 100, 200, dan 400 mg/kg
dengan sifat imunostimulan. selama 15 hari secara peroral (p.o.).
Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm. – Pemberian ekstrak dengan dosis 200 dan
Lempuyang 400 mg/kg menyebabkan penurunan
Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex ekspresi CD11b/CD18 secara signifikan
Sm. (lempuyang) merupakan tanaman dari dibandingkan dengan kelompok kontrol
genus Zingiber (GBIF, 2020). Bagian yang hanya diberikan tween 20. Efek
rimpang dari lempuyang telah digunakan imunosupresan tersebut dinilai sama
untuk mengatasi gangguan imun secara secara statistik (p<0,05) dengan
tradisional di Asia Tenggara. Senyawa pemberian 10 mg/kg siklosporin A
yang terkandung pada lempuyang adalah sebagai kontrol positif (Ghezalee, et al.,
zerumbone (Haque, et al., 2018). Ekstrak 2019).
etanol, minyak esensial, dan zerumbone Penelitian lain menunjukan
yang terdapat pada lempuyang masing- terjadinya penurunan sistem imun pada
masing diberikan pada konsentrasi 3,13; mencit yang diinduksi oleh
12,5; dan 50 μg/mL pada lipopolisakarida serta diberikan
polymorphonuclear neutrophils yang zerumbone dengan dosis 20, 50, 100, dan
diinduksi oleh lipopolisakarida secara in 200 mg/kg selama 14 hari secara p.o.
vitro. Hasil dari perlakuan tersebut Zerumbone pada dosis 50 dan 100 mg/kg
menunjukan aktivitas penurunan ekspresi menekan ekspresi CD4+, CD8+, dan
CD18 dibandingkan dengan kontrol yang poliferasi sel B secara signifikan
hanya diinduksi oleh lipopolisakarida. dibandingkan dengan kelompok kontrol
Aktivitas tersebut terjadi lebih tinggi pada serta hasil yang mirip seperti pemberian
konsentrasi tertinggi dari tiap komponen 50 mg/kg siklosporin A (p<0,05).
yaitu 50 μg/mL. Sementara, diantara Penekanan poliferasi sel T terjadi secara
ketiga komponen tersebut zerumbone signifikan pada dosis 20, 50, dan 100
187
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

mg/kg dibandingkan dengan kelompok menurunnya tingkat infeksius dari


kontrol (p<0,05) (Jantan, et al., 2019). Ichthyophthirius multifilis pada ikan grass
Zingiber officinale Roscoe – Jahe carp (Ctenopharygodon idellus) namun
Zingiber officinale Roscoe (jahe) tidak disebutkan mekanismenya secara
merupakan tanaman dari genus Zingiber jelas (Lin, et al., 2016). Penggunaan jahe
Mill. (GBIF, 2019). Senyawa gingerol bersamaan dengan kunyit dengan dosis
yang dimiliki oleh jahe memiliki aktivitas masing-masing 120 dan 50 mg/kg secara
imunomodulator. 6-gingerol, 8-gingerol, p.o. selama 15 hari dapat meningkatkan
dan 10-gingerol dengan masing-masing kadar TNF-α dan IFN-γ pada mencit yang
dosis 0,15 μmol/L diberikan pada sel T diinduksi oleh 0,5 ml/kg CCl4 (i.p.)
manusia secara in vitro selama 48 jam. (Chakraborty & Sengupta, 2012).
Hasil dari pengujian ini adalah Selain sebagai imunostimulan, jahe
terdapatnya peningkatan sitokin inflamasi secara umum memiliki aktivitas
seperti TNF-α dan IL-8 dibandingkan imunosupresan sebagai agen antiinflamasi
dengan sel T yang tidak diberikan salah satunya adalah dengan menghambat
intervensi gingerol. Namun, tingkat enzim siklooksigenase (COX)-1 dan
kenaikan dari kadar sitokin tersebut tidak COX-2 (Grzanna, et al., 2005). Senyawa
disebutkan. Selain itu, pemberian 8- 8-gingerol dan 10-gingerol dengan
gingerol pada konsentrasi 0,03-2,7 μmol/L masing-masing konsentrasi 50 μM
meningkatkan kadar IFN-γ sebesar 20- menginihibisi ekspresi gen CD25 dan
30% dibandingkan dengan kadar kontrol. CD69 secara signifikan (p<0,05) yang
Kemudian, pemberian 10-gingerol pada merupakan marker aktivasi sel limfosit T
konsentrasi 0,03-1,2 μmol/L sehingga terjadi penurunan kondisi
meningkatkan kadar IFN-γ sebesar 15% inflamasi. Uji tersebut dilakukan secara in
dibandingkan dengan kontrol vitro terhadap sel T mencit (Bernard, et
(Schoenknecht, et al., 2016). al., 2015). Ekstrak alkohol dari jahe yang
Senyawa 6-gingerol pada diberikan sebanyak 300 mg/kg pada
konsentrasi konsentrasi 100 μM dan 200 mencit dapat menurunkan kadar serum IL-
μM dengan uji in vitro dapat 27 secara signifikan (p<0,03)
meningkatkan kemampuan sel abnormal dibandingkan dengan yang tidak diberikan
untuk melakukan apoptosis dengan intervensi ekstrak jahe pada mencit
meningkatnya rasio Bax/Bcl-2 dan autoimune encephalomyelitis sehingga
caspase 3, caspase 8, serta caspase 9. menekan kondisi inflamasi (Jafarzadeh, et
Tingkat kenaikan sel untuk melakukan al., 2014). Mekanisme antiinflamasi
apoptosis adalah 9,85% pada 24 jam ditemukan pada penggunaan ekstrak
pertama dan mencapai 16,92% pada 24 etanol jahe dan kunyit dengan
jam kedua (Zhang, et al., 2017). Aktivitas perbandingan 1:1 yang diberikan pada
imunostimulan juga dijumpai pada tikus yang diinduksi dengan monosodium
188
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

iodoasetat. Dosis 200 dan 400 mg/kg dari UCAPAN TERIMAKASIH


ekstrak etanol tersebut dapat menurunkan Dalam penulisan artikel ini,
kadar IL-1β dibandingkan dengan penulis mengucapkan terima kasih
kelompok yang tidak diberikan ekstrak kepada apt., Rizky Abdulah PhD. selaku
(Aborehab, et al., 2017). dosen mata kuliah metodologi riset dan
Menurut uraian di atas, adanya biostatistik, serta kepada pihak lain yang
aktivitas imunostimulan maupun tidak bisa disebutkan namanya satu per
imunosupresan pada jahe dapat satu yang membantu dalam penyelesaian
dipengaruhi oleh dosis yang diberikan artikel ini.
maupun perbedaan sitokin yang dilihat
DAFTAR PUSTAKA
sebagai acuan. Misalnya adalah pada dosis
Aborehab, N., Bishbishy, M., Refaiy, A.
120 mg/kg dan diberikan bersamaan
& Waly, N., 2017. A Putative
dengan kunyit dapat memberikan efek
Chondroprotective Role for IL-
imunostimulan karena terdapat
1β and MPO in Herbal
peningkatan kadar serum TNF-α dan IFN-
Treatment of Experimental
γ. Namun, pada dosis yang lebih tinggi
Osteoarthritis. BMC
yaitu 300 mg/kg dapat memberikan efek
Complementary and Alternative
imunosupresan karena terjadinya
Medicine, 17(1), pp. 495. DOI:
penurunan IL-27.
10.1186/s12906-017-2002-y.

KESIMPULAN Aggarwal, B. & Shishodia, S., 2006.

Zingiberaceae merupakan suku Molecular targets of dietary

tanaman yang banyak ditemukan di Asia agents for prevention and

Tenggara. Zingiberaceae telah therapy of cancer.. Biochemical

dimanfaatkan masyarakat untuk bumbu Pharmacology, Volume 71, pp.

masakan serta obat-obatan salah satunya 1397-1421.

adalah sebagai imunomodulator. Tanaman Aggrawal, B. B. & Harikumar, K., 2009.

dengan aktivitas imunosupresan adalah Potential therapeutic effects of

kapulaga, temu kunci, dan lempuyang. curcumin, the anti‐inflammatory

Sementara, tanaman dengan aktivitas agent, against

imunosupresan dan imunostimulan adalah neurodegenerative,

Curcuma kwangsiensis, kunyit, dan jahe. cardiovascular, pulmonary,

Tanaman tersebut memiliki aktivitas metabolic, autoimmune and

sebagai imunosupresan dan neoplastic disease. The

imunostimulan karena memiliki International Journal of

komponen yang beragam. Maka dari itu, Biochemistry & Cell Biology,

penggunaan tanaman sebagai 41(1), pp. 40-59.

imunomodulator juga perlu diperhatikan.


189
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

Akhtar, N., Jantan, I., Arshad, L. & Response by Aromatic Spices


Haque, M., 2019. Standardized Turmeric and Ginger in
Ethanol Extract, Essential Oil, Immunocompromised Mice.
and Zerumbone on Zingiber Cellular Immunology, 280(1),
zerumbet Rhizoma Suppress pp. 92-200.
Phagocytic Activity of Human Chen, S. et al., 2015. Five new
Neutrophils. BMC diarylheptanoids from the
Complementary and Alternative rhizomes of Curcuma
Medicine, 19(1), pp. 1-12. kwangsiensis and their
Ali, A. et al., 2017. The Antimalarial antiproliferative activity.
Effect of Curcumin is Mediated Fitoterapia, 102(15), pp. 67-73.
by the Inhibition of Glycogen Choi, Y. A. et al., 2017. Anti-
Synthase Kinase-3β. Journal of inflammatory Effect of
Medicinal Food, 20(2), pp. 152- Amomum xanthioides in a
161. Mouse Atopic Dermatitis
Arora, N., Shah, K. & Pandey-Rai, S., Model. Molecular Medicine
2015. Inhibition of Imiquimod- Reports, Volume 16, pp. 8964-
induced Psoriasis-like 8972.
Dermatitis in Mice by Herbal Choi, Y. R., Kim, M. S. & Hwang, J. K.,
Extracts from Some Indian 2012. Inhibitory Effects of
Medicinal Plants. Protoplasma, Panduratin A on Allergy-
253(2), pp. 503-515. Related Mediator Production in
Bahraini, P. et al., 2018. Turmeric tonic as Rat Basophilic Leukemia Mast
a Treatment in Scalp Psoriasis: Cells. Inflammation, 35(6), pp.
A Randomized Placebo-control 1904-1915.
Clinical Trial. Journal of Dong, C.-X.et al., 2015. Structural
Cosmetic Dermatology, 17(3), Characterization and
pp. 461-466. Immunostimulating Activity of a
Bernard, M., Furlong, S., Coombs, M. & Levan-Type Fructan from
Hoskin, D., 2015. Differential Curcuma kwangsiensis.
Inhibition of T Lymphocyte International Journal of
Poliferation and Cytokine Biological Macromolecules,
Synthesis by [6]-Gingerol, [8]- Volume 77, pp. 99-104. DOI:
Gingerol, and [10]-Gingerol. 10.1016/j.ijbiomac.2015.03.009.
Phytotherapy Research, 29(11), GBIF, 2017. Curcuma longa Linn..
pp. 1701-1713. [Online]
Chakraborty, B. & Sengupta, M., 2012. Available at:
Boosting of Nonspecific Host https://www.gbif.org/species/13
190
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

1970460 Rats. Phytotherapy Research,


[Accessed 21 May 2020]. 33(4), pp. 929-938.
GBIF, 2019. Amomum xanthioides Wall.. Gilboa, E., Berezhnoy, A. & Schrand, B.,
[Online] 2015. Reducing toxicity of
Available at: immune therapy using aptamer-
https://www.gbif.org/species/80 targeted drug delivery. Cancer
93158 Immunology Research, Volume
[Accessed 20 May 2020]. 3, pp. 1195-1200.
GBIF, 2019. Boesenbergia pandurata Gostner, J. et al., 2012. An update on the
(Roxb.) Schltr.. [Online] strategies in multicomponent
Available at: activity monitoring within the
https://www.gbif.org/species/27 phytopharmaceutical field. BMC
58487 Complementary Medicine and
[Accessed 21 May 2020]. Therapies, 12(18), pp. 1-11.
GBIF, 2019. Curcuma kwangsiensis Grzanna, R., Lindmark, L. & Frondoza,
S.G.Lee & C.F.Liang. [Online] C., 2005. Ginger—an herbal
Available at: medicinal product with broad
https://www.gbif.org/species/27 anti-inflammatory actions.
57538 Journal of Medicinal Food,
[Accessed 21 May 2020]. Volume 8, pp. 125-132.
GBIF, 2019. Zingiber officinale Roscoe. Haque, M., Jantan, I. & Harikrishman, H.,
[Online] 2018. Zerumbone Suppresses
Available at: the Activation of Inflammatory
https://www.gbif.org/species/27 Mediators in LPS-stimulated
57280 U937 Macrophages trough
[Accessed 22 May 2020]. MyD88-dependent NF-
GBIF, 2020. Zingiber zerumbet (L.) κB/MAPK/PI3K-Akt signaling
Roscoe ex Sm.. [Online] Pathway. International
Available at: Immunopharmacology, 55(18),
https://www.gbif.org/species/11 pp. 312-322.
8466939 Jafarzadeh, A. et al., 2014. Ginger
[Accessed 22 May 2020]. Extracts Influence the
Ghezalee, N., Jantan, I., Arshad, L. & Expression of IL-27 and IL-33
Haque, M., 2019. in the Central Nervous System
Immunosuppressive Effects of in Experimental Autoimmune
The Standardized Extract of Encephalomyelitis and
Zingiber zerumbet on Innate Ameliorates the Clinical
Immune Responses in Wistar Symptoms of Disease. Journal
191
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

of Neuroimmunology, 276(14), Differentiation. International


pp. 80-88. Immunopharmacology, Volume
Jantan, I., Haque, M., Ilangkovan, M. & 56, pp. 339-348. DOI:
Arshad, L., 2019. Zerumbone 10.1016/j.intimp.2018.01.044.
from Zingiber zerumbet Inhibits Mahidol, C., Tantiwachwuttikul, P.,
Innate and Adaptive Immune Reutrakul, V. & Taylor, W.,
Responses in Balb/C Mice. 1984. Constituents of
International Boesenbergia pandurata (syn.
Immunopharmacology, 73(19), Kaempferia pandurata). III
pp. 552-559. Isolation and Synthesis of (+)-
Kirana, C., Record, I., Melntosh, G. & Boesenbergin B. Australian
Jones, G., 2003. Screening for Journal of Chemistry, pp. 1739-
Antitumor Activity of 11 1745.
Species of Indonesian Moghadam, A. et al., 2015. Pre-
Zingiberaceae Using Human administration of Turmeric
MCF-7 and HT-29 Cancer Cells. Prevents Methotrexate-induced
Pharmaceutical Biology, 41(4), Liver Toxicity and Oxidative
pp. 271-276. Stress. BMC Complementary
Li, M. et al., 2017. Turmeric Extract, With and Alternative Medicine,
Absorbable Curcumin, Has 15(246), pp. 1-13.
Potent Anti-Metastatic Effect in Rajmani, R., Singh, P. & Singh, L. V.,
Vitro and in Vivo. 2017. Apoptotic and
Phytomedicine, 15(46), pp. 131- Immunosuppressive Effects of
141. Turmeric Paste on 7, 12 Di
Lin, D. et al., 2016. Evaluation of methyl Benz (a) Anthracene
Medicated Feeds with Induced Skin Tumor Model of
Antiparasitical and Immune- Wistar Rat. Nutrition and
Enhanced Chinese Herbal Cancer, pp. 1-11. DOI:
Medicines Against 10.1080/01635581.2017.136793
Ichthyophthirius multifiliis in 3.
Grass Carp (Ctenopharyngodon Rosales, C., Dermaurex, N., Lowell, C. &
idellus). Parasitology Research, Uribe-Querol, E., 2016.
115(6), pp. 2473-2483. Neutrophils: their role in innate
Liu, Q. et al., 2018. Diarylheptanoid from and adaptive immunity. Journal
Rhizomes of Curcuma of Immunology Research, 14(7),
kwangsiensis (DCK) Inhibited pp. 660-667.
Imiquimod-induced Dendritic Rosenzweig, S. & Holland, S., 2004.
Cells Activation and Th1/Th17 hagocyte immunodeficiencies
192
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 2 Agustus 2020

and their infections. The Journal European Journal of


of Allergy and Clinical Pharmacology, p. DOI:
Immunology, Volume 113, pp. http://dx.doi.org/10.1016/j.ejpha
620-626. r.2016.11.009.
Schmidt, T. et al., 2019. Mucoadhesive Yue, G. et al., 2010. Immunostimulatory
Formulation Containing Activities of Polysaccharide
Curcuma longa L. Reduces Oral Extract Isolated From Curcuma
Mucositis Induced bt 5- longa. International Journal of
Fluorouracil in Hamsters. Biological Macromolecules,
Phytotherapy Research, 33(4), 47(3), pp. 342-347.
pp. 1-10. Yue, G. et al., 2010. Evaluation of in vitro
Schoenknecht, C., Andersen, G., anti-proliferative and
Schmidts, I. & Schieberle, P., immunomodulatory activities of
2016. Quantitation of Gingerols compounds isolated from
in Human Plasma by Newly Curcuma longa. Food and
Developed Stable Isotope Chemcical Toxicology, 48(8-9),
Dilution Assays and Assessment pp. 2011-2020.
of Their Immunomodulatory Zahara, M., Hasanah, M. & Zalianda, R.,
Potential. Journal of 2018. dentification of
Agricultural Food Chemistry, Zingiberaceae as medicinal
64(11), pp. 2269-2279. plants in Gunung Cut Village,
Shukla, S., Bajpai, V. & Kim, M., 2014. Aceh Barat Daya, Indonesia.
Plants as potential sources of Journal of Tropical
natural immunomodulators. Horticulture, 1(1), pp. 24-28.
Reviews in Environmental Zhang, F. et al., 2017. Assessment of
Science and Bio/Technology, Anti-Cancerous Potential of 6-
Volume 13, pp. 17-33. gingerol (Tongling White
Voon, F.-L.et al., 2016. Cardamonin Ginger) and Its Synergy with
(2',4'-dihydroxy-6'- Drugs on Human Cervical
methoxychalcone) Isolated from Adenocarcinoma Cells. Food
Boesenbergia rotunda (L.) and Chemical Toxicology, pp.
Mansf. Inhibits CFA-induced 910-922. DOI:
Rheumatoid Arthritis in Rats. 10.1016/j.fct.2017.02.038..

193

You might also like