You are on page 1of 7

REVIEW : MANFAAT TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness)

TERHADAP SISTEM IMUN TUBUH

Riska Priyani1

Program Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung


1

Abstract: Benefits of Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Plants


Against the Body's Immune System. The immune system is a collection of
mechanisms in a living thing organism as a form of protection infection by identifying
and killing pathogenic substances. Cells involved in the immune system in the body
are T cells produced by the thymus and B cells produced in the spinal cord. The
development and activity of T cells can be stimulated by the addition of an
immunomodulator. One of the medicinal plants which has activity as an
immunomodulator is bitter (Andrographis paniculata Ness). Sambiloto contains
deoxyandrographolide, andrographolide, 14-deoxy-11, neoandrographolide, 12-
didehydroandrographolide, homoandrographolide, diterpenoid and flavonoid.
Sambiloto has an active compound called andrographolide, where these compounds
acts as immunomodulators, especially immunostimulants which can increase the
work of the immune system. The content of Andrographolide can improve the
function of the body's defense system such as white blood cells to attack bacteria
and other antigens (immunomodulators), flavonoids as anti-inflammatory, and
tannins as antidiarrheals. Sambiloto plant can also be an immunosupressor which
can decrease the body's immune response when the immune system increases
beyond normal body conditions. But until now, unwanted side effects are rarely
encountered during the utilisation of sambilito.

Keywords : Sambiloto, Andrographis paniculata Ness, Immune System,


andrographolide

Abstrak: Manfaar Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)


Terhadap Sistem Imun Tubuh. Sistem imun merupakan kumpulan mekanisme
dalam suatu mahluk hidup yang melindunginya terhadap infeksi dengan
mengidentifikasi dan membunuh substansi patogen. Sel yang terlibat dalam sistem
imun dalam tubuh adalah sel T yang dihasilkan oleh timus dan sel B yang dihasilkan
di sumsum tulang belakang. Perkembangan dan aktivitas dari sel T dapat distimulasi
dengan cara penambahan suatu immunomodulator. Salah satu tanaman obat yang
mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator adalah sambiloto (Andrographis
paniculata Ness). sambiloto mengandung deoxyandrographolide, andrographolide,
14-deoxy-11, neoandrographolide, 12-didehydroandrographolide,
homoandrographolide, diterpenoid dan flavonoid. Sambiloto memiliki senyawa aktif
bernama andrografolid, dimana senyawa ini dapat berperan sebagai
immunomodulator khususnya imunostimulan yang mampu meningkatkan kerja
sistem imun. Kandungan andrografolid didalamnya mampu meningkatkan fungsi
sistem pertahanan tubuh seperti sel darah putih untuk menyerang bakteri dan
antigen lainnya (immunomodulator), flavonoid sebagai antiinflamasi, dan tanin
sebagai antidiare. Tanaman sambiloto juga bisa menjadi imunosupresor yang dapat
menurunkan respon kekebalan tubuh saat sistem kekebalan tubuh meningkat
melebihi kondisi tubuh normal. Tetapi sampai saat ini jarang ditemui efek samping
yang tidak diinginkan saat sambiloto digunakan.

Kata Kunci : Sambiloto, Andrographis paniculata Ness, Sistem imun,


andrographolide
PENDAHULUAN baik yang dapat meningkatkan
aktivitas sistem imun biasanya dari
Tubuh terdiri dari berbagai golongan flavonoid, kurkumin,
macam organ yang membentuk limonoid, vitamin C, vitamin E
sistem organ dan sistem fungsional (tokoferol) dan katekin
tubuh yang masing-masing bekerja (Sylviatullatviya, 2015).
sama dalam satu kesatuan sistem
tubuh. Diantara sistem tersebut Salah satu tanaman obat
terdapat sistem pertahanan tubuh yang mempunyai aktivitas sebagai
atau disebut juga dengan sistem imunomodulator adalah sambiloto
imun. Sistem ini bertanggung jawab (Andrographis paniculata Ness).
melindungi tubuh dari benda-benda Sambiloto memiliki senyawa aktif
asing yang masuk sehingga fungsi bernama andrografolid, dimana
tubuh tidak terganggu (Roitt, senyawa ini dapat berperan sebagai
2017). Imunitas merupakan suatu immunomodulator khususnya
reaksi dalam tubuh terhadap bahan imunostimulan yang mampu
asing yang masuk ke dalam tubuh meningkatkan kerja sistem imun
secara molekuler atau selular. Sel (Sumaryono, 2002). Maka dari itu,
yang terlibat dalam sistem imun artikel ini akan mengulas tentang
dalam tubuh adalah sel T yang aktivitas immunomodulator dari
dihasilkan oleh timus dan sel B yang tanaman sambiloto (Andrographis
dihasilkan di sumsum tulang paniculata Ness.) yang dapat
belakang. Perkembangan dan dikembangkan sebagai terapi
aktivitas dari sel T dapat distimulasi alternatif dalam meningkatkan
dengan cara penambahan suatu sistem imunitas tubuh.
immunomodulator (Sukmayadi,
dkk., 2014).
METODE
Imunomodulator merupakan
senyawa yang mengubah aktivitas Metode yang digunakan
sistem imun tubuh dengan dengan mengumpulkan data
dinamisasi regulasi sel-sel imun sekunder yang sudah tertera pada
seperti sitokin (Spelman et al., sitasi dan daftar pustaka.
2006). Cara kerja imunomodulator
meliputi mengembalikan fungsi
imun yang terganggu HASIL DAN PEMBAHASAN
(imunorestorasi), memperbaiki
fungsi sistem imun Sistem imun merupakan
(imunostimulasi) dan menekan kumpulan mekanisme dalam suatu
respons imun (imunosupresi). mahluk hidup yang melindunginya
Imunomodulator digunakan terhadap infeksi dengan
terutama pada penyakit mengidentifikasi dan membunuh
imunodefisiensi, infeksi kronis dan substansi patogen. Sistem ini
kanker (Katzung, 2014). dapat mendeteksi bahan patogen,
mulai dari virus sampai parasit dan
Beberapa jenis tanaman cacing serta membedakannya dari
obat yang mempunyai aktivitas sel dan jaringan normal. Sebagai
sebagai imunomodulator adalah suatu organ kompleks yang
Echinacea purpurea, mengkudu, disusun oleh sel-sel spesifik,
jahe, meniran dan sambiloto. sistem imun juga merupakan suatu
Tanaman yang berkhasiat sebagai sistem sirkulasi yang terpisah dari
imunomodulator dapat diawali dari pembuluh darah yang
penggunaan tanaman tersebut kesemuanya bekerja sama untuk
secara empiris. Senyawa-senyawa menghilangkan infeksi dari tubuh.
yang mempunyai prospek cukup Organ sistem imun terletak di
seluruh tubuh, dan disebut organ di sumsum tulang belakang.
limfoid. Pembuluh limfe dan Perkembangan dan aktivitas dari sel
kelenjar limfe merupakan bagian T dapat distimulasi dengan cara
dari sistem sirkulasi khusus yang penambahan suatu
membawa cairan limfe, suatu cairan immunomodulator (Sukmayadi,
transparan yang berisi sel darah dkk., 2014).
putih terutama limfosit. Kelenjar
limfe berisi jala pembuluh limfe Imunomodulator adalah
dan menyediakan media bagi sel bahan yang dapat mengembalikan
sistem imun untuk ketidakseimbangan sistem imun.
mempertahankan tubuh terhadap Adanya senyawa-senyawa bioaktif
agen penyerang (Sudiono, 2014). yang dapat meningkatkan aktivitas
Apabila jumlah leukosit berkurang sistem imun, sangat membantu
maka akan memengaruhi semua untuk mengatasi penurunan sistem
sistem di dalam tubuh. Hal ini sesuai imun dan senyawa-senyawa
dengan pendapat Widyawati (2007) tersebut dapat diperoleh dari
bahwa sistem imun adalah suatu tumbuh-tumbuhan. Ada beberapa
sistem pertahanan yang sangat tanaman obat tradisional yang
berkembang dan melindungi tubuh memiliki aktivitas sebagai
dari serangan organisme, sel-sel immunomodulator, salah satunya
tumor, dan zat asing yang masuk adalah tanaman sambiloto
dalam tubuh. (Andrographis paniculata Ness)
(Alkandahri, 2018).
Sistem imun bila terpapar
oleh zat yang dianggap asing, maka Pada penelitian yang
ada dua jenis respon imun yang dilakukan Muhlisah (2006)
mungkin terjadi, yaitu: respon imun menyatakan bahwa sambiloto
non spesifik dan respon imun mengandung
spesifik. Respon imun non spesifik deoxyandrographolide,
umumnya merupakan imunitas andrographolide, 14-deoxy-11,
bawaan (innate immunity) dalam neoandrographolide, 12-
arti bahwa respon terhadap zat didehydroandrographolide,
asing dapat terjadi walaupun tubuh homoandrographolide, diterpenoid
sebelumnya tidak pernah terpapar dan flavonoid. Sambiloto memiliki
dengan zat tersebut, sedangkan senyawa aktif bernama
respon imun spesifik umumnya andrografolid, dimana senyawa ini
merupakan respon imun didapat dapat berperan sebagai
(acquired) yang timbul terhadap immunomodulator khususnya
antigen tertentu (Kresno, 2001). imunostimulan yang mampu
meningkatkan kerja sistem imun
Bahan yang dapat (Muhlisah, 2006). Zat ini
menstimulasi sistem imun disebut meningkatkan induksi sel-sel
biological response modifiers mononuclear darah tepi terhadap
(BRM), dibagi menjadi dua tumor necrosis factor (TNF)-α,
kelompok yaitu bahan biologis dan interferon (IFN)-α, dan (IFN)-γ,
sintetik. Yang termasuk bahan meningkatkan aktivitas fagositosis
biologis diantaranya adalah sitokin makrofag peritoneal pada babi
(interferon) dan antibodi terhadap eritrosit ayam, serta
monoklonal, sedangkan bahan menigkatkan toksisitas yang
sintetik antara lain adalah senyawa dimediasi sel NK dari sel-sel
muramil dipeptide (MDP) dan mononuclear darah tepi untuk
levamisol (Tizard, 2017). Sel yang merusak sel kanker. Hasil tersebut
terlibat dalam sistem imun dalam menunjukkan bahwa
tubuh adalah sel T yang dihasilkan andrographolide dapat bertindak
oleh timus dan sel B yang dihasilkan sebagai imunostimulan yang
mampu menstimulan baik fungsi
kekebalan spesifik maupun tidak Sebagai agen
spesifik melalui sel NK, makrofag, immunomodulator, sambiloto dapat
dan induksi sitokin (Alkandahri, digunakan sebagai
2018). immunostimulator yang
meningkatkan respon imun saat
Kandungan andrografolid kekebalan tubuh berkurang
didalamnya mampu meningkatkan (Wurlina, 2017). Penelitian yang
fungsi sistem pertahanan tubuh dilakukan sebelumnya
seperti sel darah putih untuk mendapatkan hasil bahwa
menyerang bakteri dan antigen kandungan alkaloid sambiloto dapat
lainnya (immunomodulator), menggantikan peran IFNγ dalam
flavonoid sebagai antiinflamasi, dan mempertahankan respon kekebalan
tanin sebagai antidiare tubuh dan meningkatkan respon
(Sumaryono, 2002). Kapil et al imun nonspesifik dalam bentuk
(2003) menambahkan bahwa peningkatan responsivitas leukosit
andrographoside dan atau respon imun spesifik untuk
neoandrographolide bisa jadi mengaktifkan makrofage untuk
kelompok glukosida yang dapat melakukan fungsinya dalam
bertindak sebagai antioksidan kuat. melakukan fagositosis agen
Menurut Kumar et al. (2004) penginfeksius yang memasuki
komponen–komponen tersebut tubuh (Mayer, 2009; Wurlina, 2017;
meningkatkan proliferasi dan Xu, 2009).
induksi IL-2 limfosit perifer darah
manusia. Tanaman sambiloto juga
bisa menjadi imunosupresor yang
Effendi (2003) menuliskan dapat menurunkan respon
pemberian ekstrak sambiloto kekebalan tubuh saat sistem
dengan pelarut air pada ayam kekebalan tubuh meningkat
pedaging yang diinfeksi Eimeria melebihi kondisi tubuh normal
tenella dapat meningkatkan sistem (Wurlina, 2017). Dari hasil
kekebalan dengan menghasilkan penelitian Cahyaningsih et al., 2003
sel-sel darah putih (heterofil, bahwa dengan pemberian sambiloto
eusinofil, basofil dan monosit). dosis bertingkat dengan
Dijelaskan dalam penelitian Puri et koksidiostat (preparat sulfa) akan
al., (2013) sambiloto dapat menaikkan heterofil pada darah
merangsang sistem imun tubuh ayam. Dengan penambahan dosis
baik berupa respon antigen spesifik sambiloto akan menaikkan
maupun respon imun non spesifik heterofil, kenaikkan tersebut diduga
untuk kemudian menghasilkan sel berkaitan erat dengan fungsi ganda
fagositosis. Respon antigen spesifik dari sambiloto sebagai
yang dihasilkan akan menyebabkan imunosupresan dan imunostimulan
diproduksinya limfosit dalam jumlah ( Puri et al., 2013). Heterofil
besar terutama limfosit B. Limfosit merupakan salah satu komponen
B akan menghasilkan antibodi yang sistem imun yaitu sebagai
merupakan plasma glikoprotein penghancur bahan asing yang
yang akan mengikat antigen dan masuk ke dalam tubuh (Tizard,
merangsang proses fagositosis. 2017).
Ketika aktivitas sistem imun
berkurang, maka kandungan Mekanisme kerja dari
flavonoid dalam sambiloto akan sambiloto sebagai imunosupresan
mengirimkan sinyal intraseluler sangat terkait dengan keberadaan
pada reseptor sel untuk dari kelenjar adrenal. Hal ini
meningkatkan aktivitasnya dikarenakan sambiloto dapat
(Khumairoh, dkk., 2013). merangsang pelepasan hormon
adrenokortikotropik (ACTH) dari yang digunakan sebagai obat
kelenjar pituitari anterior yang tradisional. Tanaman ini memiliki
berbeda di dalam otak yang potensi untuk dikembangkan
selanjutnya akan merangsang sebagai alternative dalam
kelenjar adrenal bagian kortek meningkatkan sistem imun tubuh.
untuk memproduksi kortisol. Hal ini dikarenakan tanaman
Kortisol yang dihasilkan ini sambiloto memiliki kandungan
selanjutnya akan bertindak sebagai deoxyandrographolide,
imunosupresan (Boden, 2006). Bila andrographolide, 14-deoxy-11,
dosis pemberian filtrat sambiloto neoandrographolide, 12-
dinaikkan maka kemungkinan akan didehydroandrographolide,
terjadi peningkatan jumlah leukosit homoandrographolide, diterpenoid
hingga batas kenormalan jumlah dan flavonoid yang dapat bertindak
leukosit, yaitu 10000 sel/mm3. Efek sebagai imunomodulator.
imunosupresan akan Kandungan andrographolide dapat
mengakibatkan timbulnya berperan sebagai imunostimulan
penurunan respon imun (Puri et al., yang mampu meningkatkan kerja
2013). sistem imun saat sistem kekebalan
tubuh menurun. Sambiloto dapat
Dalimunthe (2006) merangsang sistem imun tubuh
menyatakan secara umum baik berupa respon antigen spesifik
sambiloto tidak menimbulkan efek maupun respon imun non spesifik
samping yang serius, sampai saat dan menghasilkan sel fagositosis.
ini jarang ditemui efek samping Tanaman sambiloto juga bisa
yang tidak diinginkan saat menjadi imunosupresor yang dapat
sambiloto digunakan. Uji toksisitas menurunkan respon kekebalan
pada hewan coba menunjukkan tubuh saat sistem kekebalan tubuh
bahwa andrographolide dan meningkat melebihi kondisi tubuh
senyawa lain yang terdapat pada normal. Namun secara umum
sambiloto memiliki toksisitas yang sambiloto tidak menimbulkan efek
rendah. samping yang serius, sampai saat
ini jarang ditemui efek samping
Aktivitas biologis lain dari yang tidak diinginkan saat
sambiloto antara lain sebagai sambiloto digunakan.
antimikroba, antifungi,
antihipertensi, antiinflamasi, DAFTAR PUSTAKA
antitrombin, analgesic, antipiretik, Alkandahri MY, Subarnas A, Berbudi
hipoglikemik, antispasmodik, A. (2018). Review: Aktivitas
antifertilitas, teratogenik, Immunomodulator Tanaman
antitumor, hepatoprotektif, sitoksik, Sambiloto (Andrographis
antileishmaniasis, stimulant paniculata Nees). Farmaka.
pertumbuhan rambut, antiHIV, Vol 16(3): 16-21.
pengobatan sindrom nefrotik,
koleretik, perlindungan membran Boden E. (2006). Black’s Veterinary
eritrosit, aktivitas kardiovaskular, Dictionary 21 th Edition. Black
antialergi, antiplatelet, antiflu, dan London Publisher. 288.
induksi fagositosis (Kardono,
Artanti, dewiyanti dan Basuki, Cahyaningsih UK, Setiawan, dan
2003). Ekastuti DR. (2003). Health–
promoting properties of
KESIMPULAN common herbs. Am J of
Clinical Nutrition 70: 491–
Tanaman sambiloto 499.
(Andrographis paniculata Ness)
merupakan salah satu tanaman Dalimunthe A. (2009). Interaksi
Sambiloto (Andrograpis Ilmiah Biologi. Vol. 2(1): 1–
paniculata). diakses 5.
melalui.http://repository.us
u.ac.id/bitstream/12345678 Kresno SB. (2001). Imunologi :
9/3618/1/10E00504.pdf . Diagnosis dan Prosedur
pada 25 Juli 2020. Laboratorium. Edisi IV.
Jakarta: Fakultas Kedokeran
Effendi Musthofa Helmi. (2003). Umum Universitas
Aktivitas Antibakterial Indonesia.
Ekstrak Herba Sambiloto
(Andrographis panicullata) Mayer G. (2009). Immunology-
Terhadap Bakteri Chapter One. Innate
Staphylococcus Asal Susu (Nonspecific) Immunity.
Sapi Perah Penderita Diakses melalui
Mastitis. Jurnal Penelit. Med. http://Pathmicro.med.sc.ed
Eksakta. 8(1): 39-45. u/book/immunol-sta.htm.
Pada 25 Juli 2020.
Kumar RA, Sridevi K, Kumar NV,
Nanduri S, Rajagopal S. Muhlisah F. (2006). Tanaman Obat
(2004). Anticancer and Keluarga. Jakarta: Penebar
immunostimulatory Swadaya.
compounds from
Andrographis paniculata. Puri A, Saxena R, Saxena RP,
Diakses melalui Saxena KC, Srivastava V,
http://www.ncbi.nlm.nih.go Tandon JS. (2013).
v/pubmed/15138014 pada Immunostimulant agents
25 Juli 2020. from Andrographis
paniculata. Diakses melalui
Kapil A, IB Koul, SK Banerjee, BD http://www.ncbi.nlm.nih.go
Gupta. (2003). v/pubmed/8377022 . Pada
Antihepatotoxic effects of 25 Juli 2020.
major diterpenoid
constituents of Andrographis
paniculat. Jurnal Biochem. Roitt IM. (2017). Pokok-pokok ilmu
Pharmacol., 46: 182-185. kekebalan. Jakarta: PT.
Gramedia Utama.
Kardono LBS, Artanti N, Dewiyanti
ID, Basuki T. (2003). Sudiono J. (2014). Sistem
Selected Indonesian Medical Kekebalan Tubuh. Jakarta:
Plants Monographs and EGC.
Descriptions. Jakarta :
Gramedia Widiasarana Sukmayadi AE, Sumiwi SA, Barliana
Indonesia. MI, Aryanti AD. (2014).
Aktivitas Imunomodulator
Katzung BG. (2014). Basic and Ekstrak Etanol Daun
clinical pharmacology. 10th Tempuyung (Sonchus
ed. Boston: McGraw Hill. arvensis Linn.). Indonesian
Journal of Pharmaceutical
Khumairoh, Tjandrakirana, Science and Technology. Vol.
Budijastuti W. (2013). 1(2): 65-72.
Pengaruh Pemberian Filtrat
Daun Sambiloto terhadap Sumaryono W. (2002). Penelitian
Jumlah Leukosit Darah Tikus Obat Tradisional Indonesia
Putih yang Terpapar dan Strategi
Benzena. Lentera Berkala Peningkatannya. Prosiding
Seminar Nasional Tumbuhan
Obat Indonesia XXI.
Surabaya.

Spelman K, Burns JJ, Nihols D,


Winters N, Otterberg S, dan
Tenborg M. (2006).
Modulation of cytokine
expression by traditional
medicines: a review of
herbal immunomodulator.
Alternative medicine review.
2006 Juni : II (2). pp. 128-
150.

Sylviatullatviya N. (2015).
Sambiloto (Androgaphis
paniculata) Tanaman Obat
Imunomodulator. Tegal:
Stikes Bhamada Slawi.

Tizard IR. (2017). Immunology: An


Introduction. 10th Ed. New
York: Saunders College
Publishing.

Widyawati Tri. (2007). Aspek


Farmakologi sambiloto
(Andrographis paniculata
Nees). Majalah Kedokteran
Nusantara Volume 40. No 3.
September 2007.

Wurlina, Mustofa I, Meles DK,


Suwasanti N, Adnyana IDP.
(2016). Potential Alkaloids
Bitter (Andrographis
paniculata L.) of the total
leukocyte and leukocyte
count type on setelsh Mice
infected with Salmonella
typhimurium.Vet Met. Vol
9(2): Page: 173-184.

Xu Y. (2009). Adaptive Immune


Response Modifying and
Antimicrobial Properties of
Andrographis paniculate and
Andrographolide.
Dissertation. The Department
of Biological and Physical
Science. The University of
Queensland.

You might also like