You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/235981709

Isolasi dan uji aktivitas antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang
Zingiber ottensii Val.

Article · July 2009

CITATIONS READS

9 38,099

3 authors, including:

Ernawati Sinaga
universitas nasional
26 PUBLICATIONS   113 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Increasing drug delivery using synthetic peptides View project

Efek Hepatoprotektif Ekstrak Rimpang Bangle H antu ( Z ingiber ottensii ) pada Tikus Terinduksi Parasetamol View project

All content following this page was uploaded by Ernawati Sinaga on 21 May 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Isolasi dan uji aktivitas antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang Zingiber ottensii
(Noverita, Dinah Fitria, Ernawati Sinaga)

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI


JAMUR ENDOFIT DARI DAUN DAN RIMPANG
Zingiber ottensii Val.
Noverita, Dinah Fitria, Ernawati Sinaga
Fakultas Biologi Universitas Nasional

Korespondensi: Prof. Dr. Ernawati Sinaga, MS, Apt.


Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila, Pejaten,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
ersinaga2003@yahoo.com.sg

ABSTRACT
Endophytic fungi is cluster of fungi lives in the plant tissues for a few time or entire of its life.
This kind of fungi usually produces secondary metabolites which have significant bioactivity,
such as anti cancer, anti virus, or antibacterial agents. Endophytic fungi can be isolated from
many kinds of plants, especially medicinal plant such as Zingiber ottensii Val. (Ghost Bangle),
which is abundant in Indonesia. The objective of this research is to isolate endophytic fungi
from leaves and rhizomes of Zingiber ottensii Val. and investigate its antibacterial activity
towards Escherichia coli and Staphylococcus aureus. From the experiments we could obtain
10 endophytic fungi isolates from leaves and rhizomes of Zingiber ottensii Val., and
experiments showed that all of the endophitic fungi have significant antibacterial activity
towards Escherichia coli and Staphylococcus aureus.
Keywords: antibacterial, endophytic, fungi, Zingiber ottensii

ABSTRAK
Jamur endofit merupakan sekelompok jamur yang sebagian atau seluruh hidupnya berada
dalam jaringan tumbuhan hidup dan biasanya tidak merugikan pada inangnya. Jamur-jamur
endofit umumnya memproduksi metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis yang
bermanfaat seperti misalnya senyawa-senyawa anti kanker, anti virus, atau antibakteri.
Jamur endofit dapat ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan, terutama pada tumbuhan
obat, seperti misalnya Zingiber ottensii Val. (Bangle hantu), salah satu tumbuhan obat yang
banyak terdapat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat jamur endofit
dari daun dan rimpang Zingiber ottensii Val., serta menguji aktivitas antibakteri dari isolat
jamur yang diperoleh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh 10 isolat jamur endofit dari daun dan
rimpang Zingiber ottensi Val. Kesepuluh isolat jamur endofit tersebut memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan kedua jenis bakteri uji, dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Kata kunci : anti-bakteri, jamur, endofit, bangle hantu, Zingiber ottensii Val.

biji, daun, bunga, ranting, batang dan


PENDAHULUAN
akar. Berbagai senyawa fungsional
Jamur endofit merupakan dapat dihasilkan oleh jamur endofit.
mikroorganisme yang terdapat di dalam Senyawa yang dihasilkan jamur endofit
suatu sistem jaringan tumbuhan seperti tersebut dapat berupa senyawa anti
171
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 171 -176

kanker, antivirus, antibakteri, antifungi, membahayakan dan menjadi patogen.


hormon pertumbuhan tanaman, Bakteri ujinya adalah Escherichia coli
insektisida dan lain-lain (1). dan Staphylococcus aureus yang
Penelitian terhadap aktivitas suatu menyebabkan penyakit yang berkaitan
senyawa baik sebagai antibakteri dengan eksotoksin dan produksi enzim
maupun antijamur merupakan suatu yang dihasilkan (4). Bakteri Escherichia
langkah awal untuk mengetahui coli merupakan bakteri Gram negatif
kegunaan senyawa tersebut. Adanya berbentuk batang yang tidak
senyawa aktif antibakteri dan antifungi membentuk spora dan merupakan flora
dibidang kesehatan merupakan normal di usus dan sebagai penyebab
informasi penting untuk penyakit diare, sedangkan
penanggulangan suatu penyakit yang Staphylococcus aureus merupakan
disebabkan oleh bakteri atau jamur (2). bakteri Gram positif (5).
Selain itu, pencarian jamur endofit yang Berdasarkan latar belakang dan
banyak terdapat pada tumbuhan permasalahan di atas, maka penelitian
dilakukan untuk menambah atau ini dilakukan dengan tujuan :
memperkaya koleksi mikroba. 1. Memperoleh isolat jamur endofit
Selanjutnya mikroba tersebut perlu dari tanaman Zingiber ottensii Val.
diidentifikasi untuk mengetahui sifat 2. Menguji aktivitas antibakteri dari
pertumbuhan dan jenisnya, sehingga isolat jamur endofit hasil isolasi
lebih lanjut dapat dimanfaatkan di terhadap pertumbuhan bakteri
bidang kesehatan. Mengingat Escherichia coli dan
kebutuhan bahan baku obat yang Staphylococcus aureus.
semakin meningkat baik jumlah
maupun macamnya maka potensi
METODE PENELITIAN
sumber daya alam Indonesia
khususnya jamur endofit perlu digali
Tempat dan Waktu Penelitian
dan dikembangkan.
Penelitian ini dilaksanakan di
Berbagai jenis tanaman terutama
Laboratorium Mikrobiologi dan
tanaman obat, dapat digunakan
Genetika Fakultas Biologi Universitas
sebagai sumber isolat jamur endofit.
Nasional, Jl. Harsono RM, Ragunan,
Tumbuhan yang banyak digunakan
Jakarta Selatan, pada bulan Mei hingga
oleh masyarakat sebagai bahan baku
Juli 2008.
obat-obatan tradisional antara lain dari
suku Zingiberaceae. Salah satu jenis
Alat
yang banyak digunakan adalah Bangle
Alat yang digunakan dalam
hantu (Zingiber ottensii Val.).
penelitian ini antara lain: oven (WTB
Tumbuhan tersebut memiliki
Binder), autoklaf (Delixi), laminar air
kandungan senyawa utama yang
flow, rotary shaker (Model VRN-210),
dikenal dengan minyak atsiri dan
refrigerator, inkubator (Memmert),
memiliki aktivitas sebagai antimikroba
sentrifus (Hittech), tabung sentrifuse,
yang berspektrum luas. Tanaman
timbangan digital, kompor listrik, pH
tersebut biasanya digunakan sebagai
universal, gelas piala, labu Erlenmeyer
analgetik, obat demam (antipiretik),
(Pyrex), cawan Petri (Pyrex), tabung
obat batuk, antikonvulsan (obat kejang)
reaksi, rak tabung, pembakar Bunsen,
terutama anak-anak, dan obat untuk
gelas ukur, kain saring, kertas saring,
ibu setelah melahirkan (3).
plastik pembungkus, aluminium foil,
Bakteri uji yang digunakan dalam
swab, pipet volumetrik, pinset, spatula,
penelitian ini merupakan flora normal
gunting, pisau, koran, plastik, core
dalam tubuh manusia, tetapi pada
borer (pembolong gabus), vortex mixer,
keadaan tertentu dapat berpotensi
172
Isolasi dan uji aktivitas antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang Zingiber ottensii
(Noverita, Dinah Fitria, Ernawati Sinaga)

kapas, kertas label, bulb, spidol, scalpel, Fermentasi Jamur Endofit: Fermentasi
ose, dan penggaris. jamur endofit dilakukan dengan
fermentasi cair menggunakan media
Isolasi Jamur Endofit: Isolasi jamur PDY (Potato Dextrose Yeast) (6).
endofit dilakukan dengan metode Koloni murni jamur endofit pada cawan
tanam langsung, yaitu setelah petri MEA yang telah diinkubasi selama
perendaman terakhir menggunakan 5-7 hari, kemudian dengan
etanol 70% selama 1 menit. menggunakan core borer diambil 3
Selanjutnya, potongan sampel potongan biakan jamur berukuran ± 1
dikeringkan di atas kertas saring steril x 1 cm. Potongan jamur tersebut
selama beberapa menit. Masing– kemudian diinokulasikan ke dalam
masing potongan sampel kemudian media fermentasi cair PDY sebanyak
diletakkan di atas media MEA (Malt 20 mL dalam labu Erlenmeyer ukuran
Extract Agar) yang telah ditambahkan 100 mL. Selanjutnya dilakukan
serbuk tanaman inang dengan posisi fermentasi goyang menggunakan
permukaan belahan menempel pada rotary shaker 130 rpm (kocokan/menit)
agar médium. Sampel diletakkan di pada suhu kamar selama 14 hari. Dari
atas médium dengan diberi tekanan, masing-masing kultur yang telah
dan bagian potongan berada di atas difermentasi dimasukkan ke dalam
medium. Inokulasi sampel dilakukan di tabung sentrifus ukuran 15 mL yang
atas cawan petri dan dilakukan duplo, sebelumnya telah disterilisasi terlebih
tiap cawan berisi 4 potongan sampel. dahulu, kemudian di sentrifugasi
Selama pekerjaan dilakukan di dalam dengan kecepatan 3000 rpm selama 20
laminar air flow, dan kemudian inkubasi menit. Supernatan diambil dan
selama 2-14 hari hari pada suhu 27- kemudian disaring menggunakan
29oC (suhu ruang). Isolat endofit yang kertas saring. Supernatan ini kemudian
menunjukkan sifat morfologi jamur digunakan untuk uji aktivitas antibakteri
dipindahkan ke media MEA . sebagai larutan uji berupa supernatan
suspensi koloni endofit.
Pemurnian Jamur Endofit: Jamur
endofit yang telah tumbuh pada media Persiapan Bakteri Uji: Sebanyak satu
isolasi MEA, kemudian secara bertahap ose koloni bakteri uji diinokulasikan
dimurnikan satu persatu. Masing- dalam larutan NaCl fisiologis 0,9%
masing isolat murni jamur endofit yang sebanyak 5 mL. Kekeruhannya
diperoleh, kemudian dipindahkan ke diseragamkan dengan menggunakan
dalam media dalam MEA cawan Petri. standar McFarland 0,5 (kepadatan
Pemurnian ini bertujuan untuk bakteri 1,5 x 108) pada latar belakang
memisahkan koloni endofit dengan hitam dan cahaya terang. Standar
morfologi berbeda untuk dijadikan isolat kekeruhan McFarland dibuat dengan
tersendiri. Pengamatan morfologi cara 0,5 mL larutan BaCl2 1% ditambah
dilakukan kembali setelah inkubasi dengan 9,5 mL H2SO4 1%
selama 5-7 hari, dan apabila masih Teknik inokulasi bakteri yang
ditemukan pertumbuhan koloni yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
berbeda secara makroskopik maka menggunakan swab steril. Swab steril
harus dipisahkan kembali sampai dicelupkan ke dalam campuran bakteri
diperoleh isolat murni. Jamur endofit uji dengan NaCl fisiologis 0,9%,
diinkubasi pada suhu kamar selama 3- kemudian ditiriskan dengan cara ujung
5 hari sesuai dengan pertumbuhannya. swab ditekan dan diputar pada dinding
Setiap isolat murni dibuat duplo pada dalam tabung untuk membuang
agar miring. Masing-masing sebagai kelebihan cairan. Selanjutnya swab
kultur stok dan kultur untuk penelitian. tersebut dioleskan ke permukaan agar
173
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 171 -176

sebanyak dua kali yaitu secara terdapat di bagian daun lebih


horizontal dan vertikal agar mendukung keberadaan jamur endofit.
pertumbuhan bakteri merata. Jamur endofit yang dihasilkan dari
ttumbuhan inang dapat menghasilkan
Pengujian aktivitas antibakteri: jenis isolat yang berbeda-beda dan
Pengujian aktivitas antibakteri jumlah bervariasi. Sesuai dengan
dilakukan dengan metode Kirby-Bauer pernyataan Wahyudi (8), isolasi jamur
yang dikenal dengan sebutan metode endofit dari bagian tanaman yang
cakram kertas (7). Tiap-tiap cakram berbeda dari satu tumbuhan inang,
kertas kosong sebelumnya dipanaskan ternyata mengandung jenis isolat yang
dalam oven pada suhu 70oC selama 15 berbeda pula. Hal ini merupakan
menit, kemudian kertas cakram mekanisme adaptasi dari endofit
dicelupkan ke dalam larutan uji. terhadap mikroekologi dan kondisi
Cakram yang telah berisi supernatan, fisiologis yang spesifik dari masing-
kemudian didiamkan selama 15 menit masing tumbuhan inang. Bahkan dari
sebelum diletakkan pada media uji. satu jaringan hidup suatu tumbuhan
Kemudian secara aseptik, setelah dapat diisolasi lebih dari 1 jenis jamur
kertas cakram menyerap supernatan endofit. Selanjutnya menurut Petrini
tersebut, masing-masing diletakkan dkk. (9), bahwa kehadiran jenis endofit
pada permukaan medium yang telah dihubungkan dengan kondisi
berisi mikroba uji. Jumlah cakram mikrohabitat tanaman inang dan
kertas yang diletakkan tersebut kira- kecocokan genotip antara tanaman
kira dalam satu cawan Petri berisi 6-7 inang dan endofit, sehingga akan
buah, dan masing-masing jarak antara berpengaruh terhadap perbedaan
cakram diatur supaya tidak terlalu dalam komposisi koloni endofit dan
dekat. tingkat infeksi tanaman inang yang di
Sebagai kontrol positif digunakan tempati oleh jamur endofit pada lokasi
cakram Ampisilin 10 µg dan untuk yang sama.
kontrol negatif digunakan cakram Perolehan isolat jamur endofit hasil
kosong steril. Pengujian dilakukan isolasi selanjutnya dilakukan
dengan tiga ulangan. Setelah inkubasi pengamatan secara makroskopis dan
pada suhu 370C selama 18-24 jam, mikroskopis. Masing-masing isolat
dilakukan pengukuran diameter zona memiliki cirri khas morfologi yang
hambat, yaitu zona bening yang berbeda (Gambar 1).
terbentuk di sekitar cakram, dengan
menggunakan penggaris milimeter.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Isolat Jamur Endofit dari Zingiber


ottensii (Bangle hantu)
Jumlah total isolat jamur endofit
yang diperoleh dari daun dan rimpang
tanaman Zingiber ottensii (bangle
hantu) adalah 10 isolat dengan rincian
8 isolat dari daun dan 2 isolat dari
rimpang . Dilihat dari angka tersebut,
ternyata jumlah isolat yang diperoleh
dari bagian daun lebih banyak Gambar 1. Koloni beberapa isolat
dibandingkan dari rimpang. Hal ini endofit dari Zingiber ottensii
diduga karena sumber nutrisi yang
174
Isolasi dan uji aktivitas antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang Zingiber ottensii
(Noverita, Dinah Fitria, Ernawati Sinaga)

Aktivitas antibakteri isolat jamur terhadap pertumbuhan S. aureus


endofit adalah isolat D1, D2 dan D3 dengan
Hasil pengujian daya antibakteri 10 zona hambat masing-masing sebesar
isolat jamur endofit yang diisolasi dari 19 mm.
tanaman Zingiber ottensii terhadap
pertumbuhan koloni bakteri Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus
ditampilkan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Diameter zona hambat isolat


jamur endofit terhadap bakteri
uji
No Kode Zona hambat rata-
Isolat rata (mm)
E.a coli S. aureus
1 D1 17 19
2 D2 17 19
3 D3 18 19
4 D4 19 18
5 D5 17 17 Gambar 2. Zona hambat rata-rata
6 D6 15 16 (mm) isolat jamur endofit
7 D7 17 18 terhadap kedua bakteri uji
8 D8 18 18 Ket: biru = E. coli dan merah = S. aureus
9 R1 18 15
10 R2 16 17 Bila dibandingkan kemampuan
11 Ampisilin 16 12 menghambat pertumbuhan kedua
12 Kontrol 6 6 bakteri uji antara isolat jamur endofit
hasil isolasi dengan kontrol positif, yaitu
Rata-rata zona hambat yang cakram antibiotik ampisilin 10 ug,
dihasilkan masing-masing isolat endofit terlihat bahwa hampir semua isolat
hasil isolasi dari tanaman Zingiber endofit hasil isolasi ini lebih efektif
ottensii (bangle hantu) terhadap kedua dalam menghambat kedua jenis bakteri
bakteri uji (tabel 1) memperlihatkan uji dibandingkan dengan cakram
hasil yang berbeda-beda. Kisaran antibiotik ampisilin 10 ug yang
zona hambat yang dihasilkan digunakan. Hal ini terbukti dari
kesepuluh isolat endofit tersebut adalah besarnya zona hambat yang dihasil
15 mm sampai dengan 19 mm. Untuk oleh isolat-isolat jamur endofit ini yang
lebih jelasnya dapat dilihat pada melebihi kemampuan cakram ampisilin
diagram batang gambar 2. 10 ug dalam menghambat
Berdasarkan gambar 2 terlihat pertumbuhan kedua bakteri uji.
bahwa ke sepuluh isolat jamur endofit Melihat kemampuan kesepuluh
hasil isolasi dari tanaman Zingiber isolat endofit ini yang mampu
ottensii (bangle hantu) memiliki daya menghambat kedua jenis bakteri uji
hambat berbeda-beda terhadap kedua yang mewakili bakteri Gram positif
bakteri uji, tetapi hampir seluruhnya (S.aureus) dan bakteri Gram negatif
lebih kuat dibandingkan dengan kontrol (E.coli), maka dapat disimpulkan
positif. Isolat yang memiliki rata-rata bahwa isolat-isolat jamur endofit hasil
zona hambat tertinggi terhadap isolasi ini memiliki daya antibakteri
pertumbuhan E. coli adalah isolat D4 yang signifikan dan tampaknya bersifat
sebesar 19 mm, sedangkan yang broad spectrum. Data ini dapat
memiliki daya hambat tertinggi
175
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 171 -176

dijadikan sebagai acuan dalam diperoleh data antibakteri yang


mendapatkan senyawa antibiotik baru. memadai dari hasil fermentasi jamur
endofit yang diperoleh, untuk
nantinya dapat dikembangkan
KESIMPULAN DAN SARAN
sebagai bahan obat antibakteri .
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dapat diambil kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
sebagai berikut :
1. Dari daun dan rimpang Zingiber 1. Strobel GA. Natural products from
ottensii (bangle hantu) dapat endophytic microorganism. Journal of
diperoleh 10 isolat jamur endofit. Natural Products 2004 ; 67:257-268.
2. Kesepuluh isolat jamur endofit 2. Ganjar I, Syamsurizal W, Wutari A.
Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan
tersebut memiliki sifat antibakteri
Obor Indonesia, Jakarta, 2006.
yang cukup kuat terhadap 3. Sinaga E, Rahayu SE, Wahyuningsih E
Escherichia coli dan Staphylococcus dan Matondang I. Katalog tumbuhan
aureus. obat di Indonesia: Zingiberaceae.
3. Daya antibakteri isolat jamur endofit Universitas Nasional Press, 2000.
yang dihasilkan berbeda-beda. Yang 4. Volk WA dan Wheeler MF. Mikrobiologi
paling tinggi daya antibakterinya Dasar. Jilid 1, edisi 5. Erlangga. Jakarta,
terhadap E. coli adalah isolat D4 1993.
yang diperoleh dari daun, dan yang 5. Budiyanto AK. Mikrobiologi Terapan.
paling tinggi daya antibakterinya Universitas Muhammadiyah Malang,
2002.
terhadap S. aureus adalah isolat D1,
6. Kumala S, Mangunwardoyo W, dan
D2, dan D3. Budiarti P. Fermentasi diam dan goyang
isolat kapang endofit dari Brucea
Dari hasil penelitian perlu diajukan javanica L. Merr. dan uji aktivitas
beberapa saran sebagai berikut: antimikroba. Jurnal Ilmu Kefarmasian
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut Indonesia 2005;.3(2): 60-63.
untuk identifikasi jenis dan senyawa 7. Lay BW. Analisis mikroba di
kimia antimikroba yang terdapat di laboratorium. Grasindo Persada,
dalam isolat jamur endofit hasil Jakarta, 1994.
isolasi dari tanaman Zingiber ottensii 8. Wahyudi P. Mikroba endofitik: simbion
dalam jaringan tanaman. Lingkungan
(bangle hantu), terutama untuk
Manajemen Ilmiah 2001; 3(2): 45-50.
isolat yang mempunyai aktivitas 9. Petrini O, Sieber TN, Toti L, dan Viret
antibakteri terbaik. O. Ecology metabolite production and
2. Perlu dilakukan uji antibakteri substrate utilization in endophytic
lanjutan menggunakan jenis-jenis fungi. Natural Toxins 1992. 1:185-196.
bakteri patogen lainnya, agar dapat

176

View publication stats

You might also like