You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322393472

BAKTERI ENDOFIT KULIT BATANG TANAMAN CENGKEH (Syzygium aromaticum


L.) DAN KEMAMPUANNYA SEBAGAI ANTIBAKTERI

Article · July 2017


DOI: 10.29303/jppipa.v3i2.92

CITATIONS READS

0 367

3 authors, including:

Lalu Zulkifli
University of Mataram
41 PUBLICATIONS   204 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

MOLECULAR, BIOCHEMICAL AND BIOLOGICAL CHARATERIZATION OF RED AND BROWN MACRO ALGA IN WEST NUSA TENGGARA FOR ANTI-CANCER PROPERTIES View project

All content following this page was uploaded by Lalu Zulkifli on 10 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)
P-ISSN : 2460-2582 , E-ISSN : 2407-795X
Sekretariat : Lt. 1 Gedung B FKIP Universitas Mataram
Telp./Fax : (0370) 634918
Email : magipa@unram.ac.id
Website : http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa/index

BAKTERI ENDOFIT KULIT BATANG TANAMAN CENGKEH (Syzygium


aromaticum L.) DAN KEMAMPUANNYA SEBAGAI ANTIBAKTERI
Citra Sepriana, Dwi Soelistya Dyah Jekti, Lalu Zulkifli
Program Studi Magister Pendidikan IPA Universitas Mataram
Email: citra.sepriana@gmail.com

Key Words Abstract


Bark of the This research was conducted to find out the capabilities of endophytic bacteria
cloves, isolated from bark of the clove plants in inhibiting the growth of bacteria
Endophytic Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae and
bacterial, Escherichia coli and to identify endophytic bacteria that potensial to produce
Molecular an antibacterial. Stages of this research include the isolation of endophytic
identification bacteria, antibacterial test, biochemical test, and molecular identification based
on 16 S rRNA. It was obtained about 29 isolates from bark of the cloves plants
in which 6 of them isolates inhibited bacterial S. aureus and 3 isolates inhibited
bacterial S. aureus and S. mutans. Based on 16S rRNA molecular identification,
isolates of endophytic bacterial of cloves plants bark which have inhibitory is
closely related to Bacillus cereus JL and Bacillus amyloliquefasiens.
Kata Kunci Abstrak
Kulit batang Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri endofit
tanaman kulit batang tanaman cengkeh untuk menghambat pertumbuhan bakteri
cengkeh, Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae dan
Bakteri Escherichia coli dan mengidentifikasi jenis bakteri endofit yang memiliki daya
endofit, hambat. Tahapan penelitian ini adalah melakukan isolasi bakteri endofit, uji daya
Identifikasi hambat, uji biokimia, dan melakukan identifikasi molekuler 16S rRNA. Isolasi
molekuler bakteri endofit menghasilkan 29 isolat dari kulit batang tanaman cengkeh, 6
isolat memiliki daya hambat terhadap bakteri S. aureus dan 3 isolat menghambat
bakteri S. mutans dan S. aureus. Berdasarkan identifikasi molekuler dengan 16S
rRNA, isolat bakteri endofit kulit batang tanaman cengkeh yang memiliki daya
hambat berkerabat dengan Bacillus amyloliquefasiens dan Bacillus cereus JLh

PENDAHULUAN Salah satu bahan dari alam berupa


Sejak dahulu manusia telah tanaman obat tradisional yang banyak
memanfaatkan bahan alam sebagai bahan dimanfaatkan di Indonesia adalah cengkeh
obat. Saat ini, meskipun teknologi dan (Syzygium aromaticum). Cengkeh sejak
ilmu pengetahuan telah maju serta banyak lama digunakan dalam industri makanan,
dihasilkan obat-obatan sintetik, ternyata minuman, dan obat-obatan tradisional.
masyarakat masih menggunakan obat-obat Tanaman cengkeh memiliki kandungan
tradisional. Hal ini disebabkan selain minyak yang cukup tinggi dan mempunyai
karena harganya terjangkau, pengobatan sifat khas karena semua bagiannya mulai
dengan cara tradisional kurang dari akar, batang, daun, sampai dengan
menimbulkan efek samping dibandingkan bunganya mengandung minyak atsiri
dengan obat-obatan sintetik (Selviana, (Kumala dan Indriani, 2008).
2009).

52
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

Minyak cengkeh merupakan Sampel kulit batang yang telah


ekstrak tanaman cengkeh yang memiliki dipotong disterilisasi dengan direndam
bahan antimikroba alami. Minyak cengkeh dalam alkohol 70%, NaOCl 4%, dan
mengandung eugenol, caryophyllene, dibilas dengan aquades. Potongan sampel
eugenol acetate, dan alpha humelene. yang sudah disterilisasi ditanam dalam
Komponen utama dan bahan aktif dalam media TSA, dan diinkubasi pada suhu
minyak cengkeh ialah eugenol (Ayoola et 32oC. Isolat bakteri endofit yang tumbuh
al., 2008). Penelitian Andries et al., (2014) dimurnikan (Desriani et al., 2014, dengan
menunjukkan bahwa ekstrak cengkeh modifikasi).
memiliki efek antibakteri dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Uji daya hambat bakteri endofit
Streptococcus mutan. Isolat bakteri endofit diinokulasi ke
Bakteri endofit memiliki dalam medium NB, diinkubasi pada suhu
kemampuan menghasilkan senyawa aktif. 320C sambil digoyang selama 48 jam, dan
Umumnya senyawa aktif diperoleh dengan disentrifugasi pada 5000 g selama 30
mengekstraksi tanaman, khususnya menit sehingga dihasilkan supernatan.
tanaman obat. Untuk memperoleh senyawa Bakteri uji yang digunakan ada 4 jenis
aktif dari tanaman dibutuhkan waktu dan bakteri yaitu Streptococcus mutan,
proses yang lebih rumit dibandingkan jika Staphylococcus aureus, Escherichia coli
mengekstraksi senyawa dari bakteri dan Klebsiella pneumoniae. Bakteri uji
(Purwanto et al., 2014). Besar dibuat pengenceran menggunakan NaCl
kemungkinan bakteri endofit yang 0,9% dan kekeruhannya distandarisasi
menetap pada tanaman tersebut memiliki dengan CFU 105. Uji daya hambat
kemampuan untuk mensintesis senyawa dilakukan dengan metode sumuran pada
antibakteri yang sama seperti tanaman media MHA, kontrol positif menggunakan
inangnya (Kusumawati et al., 2014). ciprofloxacin dan kontrol negatif dengan
Interaksi antara mikroba dengan aquades (Prayoga, 2013, dengan
tanaman inangnya melibatkan transfer modifikasi).
materi genetik. Hal ini berdasarkan fakta Uji biokimia
bahwa zat-zat bioaktif langka yang Uji biokimia pada penelitian ini
dihasilkan oleh tanaman tertentu, meliputi uji TSI (Triple Sugar Iron), uji
dihasilkan pula oleh mikroba endofit yang Simmon citrat, uji hidrolisis urea, uji
hidup di dalamnya (Strobel, 2002). Pada motilitas, uji karbohidrat (Glukosa,
penelitian ini akan dilakukan isolasi Sukrosa, Laktosa, Maltosa, Manitol), uji
bakteri endofit dari kulit batang tanaman indol, uji katalase, uji hidrolisis pati, uji
cengkeh, uji daya hambat terhadap bakteri metal red, dan uji voges proskauer.
isolat klinik dan identifikasi terhadap Identifikasi molekuler isolat bakteri
bakteri endofit yang mampu menghambat endofit
bakteri isolat klinik. Ekstraksi DNA dilakukan dengan
menambahkan 2 ose isolat bakteri endofit
METODOLOGI dalam 200 µl DNAzol, dikocok kuat
Penelitian ini dilaksanakan pada sebanyak 10 kali, ditambahkan etanol
bulan Maret - November 2016 di 100% sebanyak 100 µl. Larutan bakteri
Laboratorium Mikrobiologi FKIP endofit tadi disentrifugasi pada 12.000 g
Universitas Mataram dan Laboratorium selama 5 menit. Pelet hasil sentrifugasi
Unit Riset Biomedik RSUD Provinsi Nusa ditambahkan etanol 80% sebanyak 200 µl
Tenggara Barat. Sampel kulit batang kemudian disentrifugasi pada 9000 g
tanaman cengkeh diperoleh di Desa Endut selama 3 menit (dilakukan 2 kali). Hasil
Kecamatan Lingsar Lombok Barat. sentrifugasi (pellet) ditambahkan aquades
Isolasi bakteri endofit

53
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

50 µl dan disimpan pada -20oC sampai Produk PCR selanjutnya


saat digunakan. disekuensing di 1stBase Malaysia melalui
Amplifikasi gen 16S rRNA dilakukan PT Genetika Science Jakarta. Data sekuen
menggunakan primer 63f (5’-CAG DNA yang diperoleh dianalisis
GCCTAA CACATG CAA GTC-3’) dan menggunakan software Bioedit dan
1387r (5’-GGG CGG WGT GTA CAAGGC- MEGA 6, hasilnya kemudian
3’) (Marchesi et al., 1998). Amplifikasi dibandingkan dengan sekuen yang ada
DNA dilakukan alat PCR My Cycler (Bio pada GenBank yang terdapat pada situs
Rad). Kondisi awal (pre) PCR diatur pada NCBI (http://www.ncbi.nlm.nih.gov).
suhu 94oC selama 5 menit, selanjutnya
diikuti dengan 35 siklus PCR yang terdiri HASIL DAN PEMBAHASAN
dari denaturasi pada suhu 94oC selama 30 Bakteri endofit hasil isolasi
detik, annealing pada suhu 55oC selama 30 Bakteri endofit yang berhasil diisolasi
detik dan extention pada suhu 72oC selama dari kulit batang tanaman cengkeh adalah
45 detik, setelah 35 siklus terlampaui, 29 isolat. Isolat bakteri endofit yang
dilakukan post PCR pada suhu 72oC diperoleh kemudian dilakukan uji daya
selama 5 menit dan di simpan pada suhu hambat (uji aktivitas antibakteri).
20oC (Aris et al., 2013, dengan Aktivitas daya hambat bakteri endofit
modifikasi). Hasil penelitian uji daya hambat isolat
Elektroforesis dilakukan pada 2% gel bakteri endofit dari kulit batang tanaman
agarose dengan tegangan 100 V dan kuat cengkeh (KC) menunjukkan bahwa dari 29
arus sebesar 400 A selama 30 menit. isolat bakteri endofit ada 3 isolat (KC1,
Marker yang di pakai adalah 100 bp DNA KC3 dan KC10) yang memiliki daya
Ladder (Invitrogen). Hasil elektroforesis hambat terhadap bakteri uji S. mutan dan
difoto menggunakan alat Bio Rad (Aris et S. aureus, 6 isolat (KC2, KC5, KC6, KC7,
al., 2013, dengan modifikasi). KC8, KC9) memiliki daya hambat
terhadap bakteri uji S. aureus (Tabel 1).
Tabel 1. Hasil pengukuran diameter zona hambat bakteri endofit kulit batang tanaman
cengkeh

Keterangan: KC = isolat bakteri endofit kulit batang tanaman cengkeh


Kontrol positif (+) = ciprofloxacin
Kontrol negatif (-) = aquades
Daya hambat yang terbentuk endofit kulit batang tanaman cengkeh
menunjukkan adanya pengaruh dari memiliki potensi antibakteri yang kuat
senyawa metabolit sekunder yang (sensitif). Rata-rata diameter daya hambat
dihasilkan oleh bakteri endofit yang menunjukkan bakteri endofit tersebut
berasal dari kulit batang tanaman cengkeh. memiliki potensi antibakteri kuat. Hal ini
Hasil diameter daya hambat isolat bakteri sesuai dengan pernyataan Susanto et al.,
endofit menunjukkan bahwa isolat bakteri (2012), yaitu daya hambat dengan
54
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

diameter 20 mm ke atas menandakan berlapis tunggal yang relatif lebih


memiliki potensi antibakteri sangat kuat, sederhana sehingga memudahkan senyawa
daerah hambatan dengan diameter 11-20 antibakteri untuk masuk ke dalam sel dan
mm memiliki potensi antibakteri kuat menemukan sasaran untuk bekerja.
(sensitif), daerah hambatan dengan Sedangkan bakteri Gram negatif lebih
diameter 6-10 mm memiliki potensi resisten terhadap senyawa antibakteri
antibakteri sedang (intermediate), dan karena struktur dinding sel bakteri Gram
daerah hambatan dengan diameter kurang negatif terdiri dari tiga lapis dan lebih
dari 5 potensi antibakterinya lemah kompleks.
(resisten). Morfologi bakteri endofit dan
Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik biokimia
bahwa bakteri endofit yang diperoleh Hasil pengamatan morfologi dan uji
hanya dapat menghambat bakteri Gram biokimia terlihat pada Tabel 2. Hasil
positif (S. mutan dan S. aureus) tetapi pengecatan Gram menunjukkan semua
tidak dapat menghambat bakteri uji Gram bakteri endofit termasuk Gram positif,
negatif (E. coli dan K. pneumoniae). Hal memiliki bentuk sel basil dan bakteri
ini menunjukkan bakteri Gram positif endofit yang diperoleh dapat membentuk
lebih rentan terhadap antibakteri. Hal ini spora. Bakteri yang dapat menghasilkan
sesuai dengan pendapat Pelczar dan Chan spora lebih tahan terhadap tekanan
(2005), bakteri Gram positif cenderung lingkungan yang ekstrim karena
lebih sensitif terhadap komponen metabolisme selnya terhenti atau
antibakteri. Hal ini disebabkan oleh dormansi jika berada pada lingkungan
struktur dinding sel bakteri Gram positif yang buruk (Jenson dan Moir, 2003).
Tabel 2. Hasil morfologi dan uji biokimia isolat bakteri endofit kulit batang tanaman cengkeh
Uji/
No KC1 KC2 KC3 KC5 KC6 KC7 KC8 KC9 KC10
Isolat
1 Gram + + + + + + + + +
2 Bentuk sel basil basil basil basil basil Basil basil Basil basil
3 Pembentukan spora + + + + + + + + +
TSI:
4 Lereng/ dasar a/a a/a a/a b/a b/a b/a b/a b/a b/a
H2S/Gas -/- -/- -/- -/- -/- -/- -/- -/- -/-
5 Simon citrate - - - ± ± ± ± - ±
6 Urea - - - - - - - - -
7 Motilitas + + + + + + + + +
8 Glukosa + + + - + + + + +
9 Sukrosa ± + + + + + + - +
10 Laktosa - - - - - - - - -
11 Maltosa - - - - + + + - -
12 Manitol - - ± - - - - - ±
13 Indol - - - - - - - - -
14 Hidrolisis pati + + + + + + + + +
15 Mr/Vp -/- -/+ -/- -/- -/+ -/+ -/- -/+ -/-
16 Katalase + + + + + + + + +
Keterangan: a = asam, b = basa, Mr = metil red, Vp = voges proskauer.

55
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

endospora

Gambar 1. Sel bakteri Gram positif isolat KC6 bentuk basil

Analisis molekuler isolat bakteri endofit rRNA dengan ukuran ± 1324 bp setelah
Hasil penelitian memperlihatkan dibandingkan dengan DNA marker (100
adanya pita DNA penyandi gen 16S bp DNA ladder) (Gambar 2).
M 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1500 bp
1324 bp
1000 bp

700 bp

500 bp

Gambar 2. Hasil elektroforesis dari amplifikasi 16S rRNA isolat bakteri endofit kulit batang (KC)
tanaman cengkeh dengan ukuran pita DNA ± 1324 bp. M (DNA marker), 1 (KC1), 2
(KC2), 3 (KC3), 4 (KC5), 5 (KC6), 6 (KC7), 7 (KC8), 8 (KC9), 9 (KC10).

Hasil sekuensing gen 16S rRNA


diolah dengan menggunakan program Data urutan basa gen penyandi 16S
BioEdit. Data hasil BioEdit tiap isolat rRNA memungkinkan digunakan untuk
dianalisis dengan data di GenBank. Hasil mengkonstruksi pohon filogenetik yang
perbandingan sekuensing ini kemudian dapat menunjukkan nenek moyang dan
divisualisasikan dalam bentuk pohon hubungan kekerabatan organisme, tetapi
filogenetik dengan menggunakan program organisme yang sekerabat atau identik
MEGA 6 yang dapat menunjukkan berdasarkan parameter ini belum tentu
kekerabatan isolat sampel dengan sekuen memiliki kesamaan secara fisiologi (Ward,
yang diperoleh. 1998).
Tabel 3. Jarak genetik (genetic distance) isolat bakteri endofit kulit batang tanaman cengkeh
terhadap bakteri referensi yang diakses dari GenBank.
Isolat Bakteri Bakteri Referensi/ Kekerabatan Bakteri
No Jarak Genetika
Endofit Endofit
1 KC1 0,006 Bacillus amyloliquefasies
2 KC2 0,005 Bacillus amyloliquefasies
3 KC3 0,08 Bacillus amyloliquefasies
4 KC5 0,005 Bacillus amyloliquefasies
5 KC6 0,037 Bacillus careus JL
6 KC7 0,120 Bacillus amyloliquefasies
7 KC8 0,120 Bacillus amyloliquefasies
8 KC9 0,120 Bacillus amyloliquefasies
9 KC10 0,009 Bacillus amyloliquefasies

56
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

Isolat_KC7
100
Isolat_KC8
100
Isolat_KC9
39
Isolat_KC3
Isolat_KC1
Isolat_KC10
49
24 Isolat_KC2
99 Isolat_KC5
NR_117946.1_Bacillus_amyloliquefaciens_strain_MPA_1034

98 NR_075005.1_Bacillus_amyloliquefaciens_subsp._plantarum_strain_FZB42
KP635214.1_Bacillus_subtilis_PanD37
NR_116022.1_Bacillus_amyloliquefaciens_BCRC_11601
99
NR_116017.1_Bacillus_subtilis_BCRC_10255
DQ993674.1_Bacillus_subtilis_BCRC_10058
EF433410.1_Bacillus_licheniformis_BCRC_11702
99
96 DQ993676.1_Bacillus_licheniformis_BCRC_15413
Isolat_KC6

93 FJ859700.1_Bacillus_pseudomycoides_BIHB_360

100 AY373357.1_Bacillus_mycoides_c2
99
EU871042.1_Bacillus_cereus_JL

68 EU513393.1_Bacillus_cereus_TMPSB-M20
56 KF010791.1_Bacillus_mycoides_B38V
L14016.1_Bacillus_sphaericus
Y15986.1_Clostridium_sp._RCel1
U81871.1_Pseudomonas_sp._BI*8

100 LC069032.1_Escherichia_coli_JCM_1649
100 KX500307.1_Klebsiella_sp._KSC_16S

0.05

Gambar 3. Pohon filogenetik berdasarkan sekuen gen 16S rRNA dari isolat- isolat bakteri
endofit kulit batang tanaman cengkeh.
Berdasarkan jarak genetik dan pohon penemuan sumber-sumber senyawa
filogenetik isolat bakteri endofit tanaman bioaktif yang dalam perkembangan lebih
cengkeh secara molekuler menunjukkan lanjut dapat dijadikan sebagai sumber
isolat bakteri endofit yang diperoleh penemuan obat untuk berbagai macam
termasuk genus Bacillus. Isolat bakteri penyakit. Menurut Ganiswara (2003), zat
endofit dari kulit batang tanaman cengkeh antimikroba harus mempunyai sifat
(Tabel 5), memiliki kekerabatan dengan B. toksisitas tinggi tetapi tidak untuk hospes.
amyloliquefaciens (isolat KC1, KC2, Menurut Djatmika (2007), bakteri
KC3, KC5, KC7, KC8, KC9, KC10) dan endofit efektif mengendalikan beberapa
Bacillus cereus JL (isolat KC6). patogen karena mempunyai kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan isolat hidup pada permukaan dan masuk jaringan
bakteri endofit dari tanaman cengkeh daun sesudah jaringan inang, serta
mampunyai kemampuan untuk mendegradasi komponen dinding sel
menghambat bakteri isolat klinik yaitu S. dengan enzim hidrolitik (selulase,
mutan dan S. aureus. Kemampuannya pektinase, dan xilanase).
untuk menghambat karena adanya Penelitian Suryadi et al., (2015)
senyawa metabolit yang dimiliki isolat menunjukkan bahwa B. cereus 11UJ
bakteri endofit. Hal ini sesuai dengan menghasilkan 3 senyawa utama, yaitu
pernyataan Backman dan Sikora (2008), cyclolanostan, cyclohexyliden, dan
yaitu senyawa yang dikeluarkan mikroba stigmast. Metabolit sekunder yang
endofit berupa senyawa metabolit dihasilkan dari ekstrak bakteri B. cereus
sekunder yang merupakan senyawa 11UJ dapat menghambat pertumbuhan
bioaktif dan dapat berfungsi untuk cendawan R. solani dan P. oryzae.
membunuh patogen. Mikroba endofit B. amyloliquefaciens strain FZB42
memiliki prospek yang baik dalam diketahui mampu mensekresikan senyawa

57
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

lantibiotic mersacidin. Mersacidin ini akan Karakterisasi Bakteri Endofit dari


mengikat prekursor lipid II kemudian Tanaman Binahong dan Katepeng
menghambat biosintesis dinding sel China. Jurnal Kesehatan
bakteri sehingga bakteri patogen tidak Andalas. 2014; 3(2).
akan bisa bertahan dan beregenerasi
(Herzner et al., 2011). Djatmika. 2007. Potensi Dari Tiga Genus
Bakteri Dari Tiga Rhizosfer
KESIMPULAN Tanaman Sebagai Agensia
Isolat bakteri endofit dari kulit batang Pengendalian Hayati Penyakit
tanaman cengkeh mempunyai daya hambat Lincat. J. Ilmu-ilmu Pertanian
terhadap bakteri S. mutans dan S. aureus Indonesia, vol.9, (1): 40-47.
sebanyak 3 isolat dan 6 isolat menghambat
bakteri S. aureus. Isolat bakteri endofit Ganiswara, SG. 2003. Farmakologi dan
kulit batang tanaman cengkeh memiliki Terapi. Edisi 4. Jakarta: Fakultas
kekerabatan dengan Bacillus Kedokteran Universitas
amyloliquefaciens dan Bacillus cereus JL. Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Herzner, A. M., J. Dischinger, C. Szekat,


M. Josten, S. Schmitz, A.
Andries, J.R., Gunawan, P.N., Supit, A. Yake ́le ́ba, R. Reinartz, A.
2014. Uji Efek Bakteri Bunga Jansen, H. G. Sahl, J. Piel and G.
Cengkeh terhadap Bakteri Bierbaum . 2011. Expression of
Streptococcus mutans Secara In the Lantibiotic Mersacidin in
Vitro. Jurnal e-GIGI (eG). Vol.2 Bacillus amyloliquefaciens
(2): 1-8 FZB42. Plos one Journal, 6(1): 1-
8
Aris, M., Sukenda, Harris, E., Sukadi,
MF., Yuhana, M. 2013. Jenson I, dan Moir CJ (2003) Bacillus
Identifikasi molekular bakteri cereus and other Bacillus
patogen dan desain primer PCR. species. Ch 14 In: Hocking AD
Budidaya Perairan. Vol. 1, No. 3: (ed) Foodborne microorganisms
43-50. of public health significance. 6th
ed, Australian Institute of Food
Ayoola, G.A., Lawore, F.M., Adelowotan, Science and Technology (NSW
T., Aibinu, I.E., Adenipekun, E., Branch), Sydney, p. 445–478.
Coker, H.A.B., Odugbemi, T.O,.
2008. Chemical Analysis and Kumala, S.dan Indriani, D., 2008. Efek
Antimicrobial Activity of The Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Essential Oil Syzigium Cengkeh (Eugenia aromaticum
aromaticum (Clove). Afr. J. L). Jurnal Farmasi Indonesia.
Microbiol. Res. Vol.(2) pp. 162- Vol.4. (2): 82-87.
166.
Kusumawati DE., Pasaribu FH., Bintang
Backman PA, dan Sikora RA. 2008. M., 2014. Aktivitas antibakteri
Endophytes: an emerging tool for isolat bakteri endofit dari tanaman
biological control. Biol Control. miana (Coleus scutellariodes
46(1):1-3. doi:10.1016/j.bio [L.]Benth.)terhadap
control.2008.03.009. Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Curr. Biochem.
Desriani, Safira UM, Bintang M, Rivai A, 1 (1): 45-50
Lisdiyanti P. 2014. Isolasi dan

58
JPPIPA: 3(2), Juli 2017

Marchesi JR, Sato T, Weightman AJ, terhadap Strptococcus pyogenes


Martin TA, Fry JC, Hiom SJ, dan Candida albicans. Unika
Wade WG. 1998. Design and Widya Mandala Surabaya
evaluation of useful bacterium-
specific PCR primers that amplify Strobel, G.A. 2002. Microbial Gifts From
genes coding for bacterial 16S Rainforests. Can. J. Plant
rRNA. Appl Environ. Microbiol Phathology.
64:795-9.
Suryadi Y, Samudra IM, Priyatno TP,
Pelczar, MJ., and Chan. 2005. Dasar-Dasar Susilowati, DN, Lestari P, Sutoro.
Mikrobiologi 2. Hadieotomo, RS, 2015. Aktivitas Anticendawan
Imas, T., Tjitrosomo, SS., dan Bacillus cereus 11UJ terhadap.
Angka, SL. Penerjemah : UI Jurnal Fitopatologi. ISSN: 0215-
Press, Jakarta. Terjemahan dari : 7950 Volume 11, Nomor 2.
Elements of Microbiology
Susanto, D. Sudrajat dan R. Ruga. 2012.
Prayoga, E. 2013.Perbandingan Efek Studi kandungan bahan aktif
Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper tumbuhan meranti merah (Shorea
betle L) Dengan Metode Difusi leprosula Miq) sebagai sumber
Disk Dan Sumuran Terhadap senyawa antibakteri.
Pertumbuhan Bakteri Mulawarmnan ScientifieS 11(2):
Staphylococcus aureus.Fakultas 181-190
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Ward, D.M. 1998. A natural species
Hidayatullah. Jakarta. concepts for procaryotes. Current
Opinion in Microbiology 1: 271-
Purwanto, UMS., Pasaribu, FH., dan 277.
Bintang, M. 2014. Isolasi Bakteri
Endofit dari Tanaman Sirih Hijau Zinniel DK, Lambrecht P, Beth Harris N,
(Piper betle L.) dan Potensinya Feng Z, Kuczmarski D, Higley P,
sebagai Penghasil Senyawa Ishimaru CA, Arunakumari A,
Antibakteri. Curr. Biochem. 1 (1): Barletta RG, Vidaver AK. 2002.
51-57. e-ISSN: 2355-7877. Isolation and characterization of
endophytic colonizing bacteria
Selviana, S., 2009, Uji Daya Antimikroba from agronomic crops and prairie
dari Destilat Caryophylli flos plants. Appl Environ Microbiol.
68(5):2198-2208.

59

View publication stats

You might also like