You are on page 1of 8

Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Kulit Batang Tanaman Kayu Jawa… (Saiful Bahri dkk)

Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Kulit Batang Tanaman Kayu


Jawa (Lannea coromandelica (Hout.) Merr.) terhadap Bakteri Streptococcus
mutans dan Shigella dysenteriae

Antibacterial Activity of Endophytic Fungi from Bark of Kayu Jawa Plant


(Lannea coromandelica (Hout.) Merr.) Against Streptococcus mutans and
Shigella dysenteriae
Saiful Bahri1, Puteri Amelia2, Ayu Hardini1, Firdaus Ramadhan3,
Alfianur Azmi Muhammad4*
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Jl.
Moh Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
2
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah, Jl. Kertamukti No. 5 Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
3
Laboratorium Mikrobiologi, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Jl. Moh Kahfi II,
Srengseng sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
4
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah, Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan
*
E_mail: alfianur.azmi17@mhs.uinjkt.ac.id

Diterima: 13 Februari 2021 Direvisi: 19 Maret 2021 Disetujui: 5 April 2021

Abstract
Endophytic fungi in the stem bark of Java wood (Lannea coromandelica) which lives in plant tissue can produce
compounds that have the same efficacy as their host. This research was aimed to isolate endophytic fungi in the
stem bark of Java wood (L. coromandelica) and to discover the antibacterial activity of the endophytic fungi
isolated extract. Isolation of endophytic fungi used direct speed plant, their characterization by microscopic and
macroscopic observation, while the isolates were tested for their antibacterial efficacy using the Diffusion Agar
Plate Method. The selection of endophytic fungi in five isolates indicated that CLC2 had the highest
antibacterial activity, i.e. 10.2 mm. In CLC2 isolates, the methanol (MeOH) fraction had higher activity than the
ethyl acetate (EtOAc) fraction and lower than the positive control (chloramphenicol). There were 5 endophytic
fungi isolates successfully isolated. MeOH CLC2 extracts and positive control (chloramphenicol) had higher
antibacterial activity than EtOAc extract in all tested bacteria.

Keywords: antibacterial, bark, endophytic fungi, Kayu Jawa plant, Lannea coromandelica

Abstrak
Kapang endofit pada organ kulit batang tanaman Kayu Jawa (Lannea coromandelica) yang hidup pada jaringan
tumbuhan dapat menghasilkan senyawa yang memiliki khasiat sama dengan inangnya. Tujuan penelitian untuk
mengisolasi kapang endofit pada kulit batang tanaman Kayu Jawa (L. coromandelica) dan mengetahui aktivitas
antibakteri ekstrak isolat kapang endofit. Isolasi kapang endofit menggunakan teknik tanam langsung (direct
speed plant), karakterisasi kapang endofit menggunakan pengamatan mikroskopik dan makroskopik, sedangkan
isolat diuji antibakteri dengan menggunakan metode Diffusion Agar Plate. Seleksi kapang endofit pada lima
isolat menunjukan isolat CLC2 memiliki aktivitas antibakteri tertinggi yaitu 10,2 mm. Pada isolat CLC2 fraksi
metanol (MeOH) memiliki aktivitas lebih tinggi dari fraksi etil asetat (EtOAc) dan lebih rendah dari kontrol
positif, yaitu kloramfenikol. Terdapat 5 isolat kapang endofit yang berhasil di isolasi. Ekstrak MeOH CLC2 dan
kontrol positif (kloramfenikol) memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi dibanding ekstrak EtOAc pada semua
bakteri uji.

Kata kunci: antibakteri, kulit batang, kapang endofit, tanaman Kayu Jawa, Lannea coromandelica,

41
Pendahuluan sebelumnya melaporkan ekstrak tanaman
Tanaman Kayu Jawa (Lannea Kayu Jawa (L. coromandelica (Hout.)
coromandelica (Hout.) Merr.) menjadi Merr.) memiliki potensi sebagai
tanaman obat tradisional yang masih sering antimikroba, antioksidan, dan membantu
digunakan masyarakat untuk mengobati mempercepat penyembuhan luka pada
berbagai penyakit seperti luka dalam dan tikus putih.10-12
luar, mengobati diare, mual, dan muntah.1 Kapang endofit yang sudah berhasil
Kulit batang Kayu Jawa (L. coromandelica diisolasi dari organ daun dan kulit batang
(Hout.) Merr.) berdasarkan skrining tanaman Kayu Jawa (L. coromandelica
fitokimia mengandung senyawa golongan (Hout.) Merr.) dengan 2 golongan yang
terpenoid, tannin, saponin, flavonoid, paling dominan yaitu Hypomycetes dan
alkaloid, dan steroid.2 Ekstrak metanol dan Coelomycetes.13 Kapang endofit yang
etil asetat kulit batang memiliki aktivitas sudah diisolasi lalu diekstraksi dengan
antibakteri terhadap Staphylococcus larutan etil asetat memiliki aktivitas
aureus masing-masing sebesar 11,34 mm antioksidan, dan antijamur.14,15 Ekstrak
dan 13,11 mm serta terhadap Shigella tanaman Kayu Jawa (L. coromandelica
dysenteriae masing-masing sebesar 10,14 (Hout.) Merr.) dapat menghambat
mm dan 11,38 mm.3 Ismail dkk4 beberapa bakteri seperti
melaporkan flavonoid adalah kandungan Propionilbacterium acnes, Escherichia
bioaktif yang utama pada korteks Kayu coli, Staphylococcus aureus, dan Shigella
Jawa. Flavonoid merupakan kelas utama dysenteriae.3,16 Keberadaan kapang endofit
polifenol yang berfungsi sebagai pada organ kulit batang tanaman Kayu
antibakteri dengan cara membentuk Jawa (L. coromandelica (Hout.) Merr.) dan
senyawa kompleks terhadap protein aktivitas antibakterinya belum banyak
ekstraseluler yang mengganggu struktur memberikan informasi. Oleh karena itu,
membran sel bakteri.5 Berdasarkan hasil perlu dilakukan untuk memberikan
penelitian sebelumnya bahwa, fraksi n- informasi tentang aktivitas antibakteri
heksan, diklorometana, etil asetat, ekstrak kapang endofit terhadap bakteri
metanol kulit batang, dan daun tanaman Staphylococcus aureus dan Shigella
Kayu Jawa memiliki aktivitas antimikroba dysenteriae.
dan trombolitik, dan antidiare yang
disebabkan mikroorganisme patogen.2,6 Metode
Terdapat 12 isolat bakteri endofit L. Penelitian dilakukan di Laboratorium
coromandelica dilaporkan memiliki Mikrobiologi, Institut Sains dan Teknologi
akivitas antibakteri terhadap Methicilin Nasional (ISTN), DKI Jakarta. Bahan yang
Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) digunakan adalah kulit batang tanaman
dengan diameter zona hambat berkisar 9- Kayu Jawa (L. coromandelica (Hout.)
17 mm.7 Merr.) yang berasal dari Bone, Sulawesi
Kapang endofit adalah yang telah dideterminasi oleh Lembaga
mikroorganisme yang ada di jaringan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor.
hidup berbagai tanaman, menjalin Medium pertumbuhan jamur yang
simbiosis mutualisme tanpa menyebabkan digunakan Potato Dextrose Agar (PDA)
gejala penyakit. Kapang endofit menjadi dan Potato Dextrose Broth (PDB) (Merck),
salah satu sumber metabolit bioaktif, yang sedangkan medium untuk pengujian
memiliki potensi penting dalam aktivitas antibakteri Muller Hinton Agar
kedokteran, pertanian, dan industri.8 (MHA) (Oxoid). Bakteri uji yang
Kapang endofit yang hidup pada jaringan digunakan Streptococcus mutans dan
tumbuhan dapat menghasilkan senyawa Shigella dysenteriae yang diperoleh dari
yang memiliki khasiat sama dengan koleksi Laboratorium Mikrobiologi,
inangnya.9 Beberapa penelitian

42 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol 10 No 1 2021; Hal 41 - 48


Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Kulit Batang Tanaman Kayu Jawa… (Saiful Bahri dkk)

Fakultas Farmasi, Institut Sains dan Supernatan diekstrak dengan etil asetat
Teknologi Nasional (ISTN). (EtOAc) dengan perbandingan (1:1)
Isolasi dan karakterisasi kapang endofit hingga warna yang didapat hampir jernih.
Teknik yang dilakukan untuk Kedua fraksi masing-masing dikentalkan
isolasi kapang endofit yaitu teknik tanam dengan evaporator rotary hingga diperoleh
langsung (direct speed plant).17 Organ ekstrak kental.
kulit batang tanaman Kayu Jawa dicuci
dan dipotong-potong berukuran ±1 cm, Uji aktivitas antibakteri ekstrak isolat
sampel disterilkan dengan larutan etanol CLC2
70% dan natrium klorida (NaCl) 5,25%, Uji aktivitas antibakteri menggunakan
kemudian dibilas akuades steril. Sampel metode difusi agar (Kirby-Bauer).19
diletakkan pada medium PDA lalu Medium MHA dituang ke dalam cawan
diinkubasi dengan suhu ruang17. petri dan didiamkan hingga memadat.
Karakteristik kapang endofit dilakukan Kemudian inokulum bakteri Streptococcus
dengan pengamatan secara makroskopik mutans dan Shigella dysenteriae 106
dan mikrokospik. Pengamatan sel/mL dimasukkan ke dalam cawan petri
makroskopik dilakukan untuk mengamati berisi medium MHA dengan metode
warna, warna permukaan atas dan bawah spread. Kemudian fraksi ekstrak biomassa
koloni, dan warna koloni, serta mengamati dan supernatan diteteskan pada kertas
ada atau tidaknya lingkaran konsentris. cakram steril sebanyak 20 µL dan
Pengamatan mikroskopis dilakukan didiamkan hingga mengering. Kertas
menggunakan mikroskop. cakram yang berisi ekstrak diambil dengan
menggunakan pinset steril dan diletakkan
Uji seleksi kapang endofit pada medium MHA yang sudah berisi
Isolat yang diperoleh dilakukan uji bakteri uji. Kontrol positif yang digunakan
seleksi kapang endofit yang berpotensi yaitu cakram kloramfenikol 30 µL.
sebagai antibakteri dilakukan dengan Kontrol negatif yang digunakan yaitu
metode difusi medium agar padat pelarut yang digunakan pada kedua ekstrak
(Diffusion Agar Plate Method). Isolat hasil fermentasi, yaitu metanol dan etil
murni dari medium PDA dipindahkan ke asetat. Pengujian dilakukan sebanyak tiga
medium MHA yang telah ditanami bakteri kali, kemudian diinkubasi selama 18-24
uji. Cawan petri yang berisi medium MHA jam pada suhu 37°C. Pengamatan
yang telah diberikan potongan isolat murni dilakukan terhadap zona bening yang
kapang endofit dan diinkubasi selama terbentuk dan diukur diameternya
37°C selama 1-2 hari. Aktivitas antibakteri menggunakan jangka sorong.
kapang endofit dilihat dari zona hambat
yang terbentuk, isolat yang menunjukan Hasil
adanya zona hambat yang dominan dipilih Isolasi dan karakterisasi kapang endofit
sebagai isolat pengujian. Karakterisasi bertujuan untuk
Miselium isolat kapang endofit membedakan dan memisahkan isolat
diinokulasikan ke dalam PDB sebanyak 3 kapang endofit yang telah diperoleh.
cuplikan dan diinkubasi pada suhu ruang Berdasarkan hasil isolasi diperoleh lima
dengan metode statis selama 21 hari.18 isolat kapang endofit yang memiliki kode
Ekstraksi dilakukan pada dua bagian hasil isolat CLC1, CLC2, CLC3, CLC4, dan
fermentasi yaitu biomassa dan supernatan. CLC5. Karakter makroskopis kelima isolat
Biomassa yang sudah dihaluskan dengan memiliki beberapa kemiripan baik dari
mortar dan alu diekstraksi secara maserasi warna permukaan atas koloni, maupun
menggunakan metanol (MeOH) selama ± bawah koloni (Tabel 1).
24 jam dan diperoleh filtrat metanol.

43
Tabel 1. Karakteristik makroskopis isolat kapang endofit kulit batang tanaman Kayu Jawa

N Nama Isolat Karakteristik Makroskopis


o
1 CLC1 Isolat berwarna coklat, permukaan koloni atas putih kapas melebar,
bagian belakang koloni melebar berwarna hitam.
2 CLC2 Isolat berwarna coklat, permukaan koloni atas putih melebar seperti bunga,
bagian belakang koloni melebar berwarna coklat kekuningan
3 CLC3 Isolat berwarna coklat, permukaan koloni atas putih kapas melebar,
bagian belakang koloni melebar berwarna hitam
4 CLC4 Isolat berwarna coklat, permukaan koloni atas putih kapas melebar,
bagian belakang koloni melebar berwarna hitam
5 CLC5 Isolat berwarna coklat, permukaan koloni atas putih kapas melebar,
bagian belakang koloni melebar berwarna hitam

Karakteristik mikroskopis hifa berseptat. Isolat CLC3 hifa berseptat


dilakukan dengan bantuan mikroskop dan memilliki sporangium. Isolat CLC4
binokuler. Pengamatan mikroskopis pada memiliki sporangium dan hifa tidak
isolat CLC1 hifa tidak berseptat, memiliki berseptat. Isolat CLC5 terdapat
sporangium, dan spora. Isolat CLC2 sporangium, spora, dan hifa berseptat
terdapat spongarium, sporangiofor, dan (Gambar 1).

A B C D E

Gambar 1. Karakteristik mikroskopis isolat kapang endofit pada kulit batang tanaman Kayu
Jawa. Keterangan: A. isolat CLC1, B. isolat CLC2, C. isolat CLC3, D. isolat CLC4, E. isolat CLC5

Gambar 2. Hasil uji seleksi zona hambat kapang endofit kulit batang tanaman Kayu Jawa
44 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol 10 No 1 2021; Hal 41 - 48
Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Kulit Batang Tanaman Kayu Jawa… (Saiful Bahri dkk)

Tabel 2. Uji seleksi zona hambat kapang endofit kulit batang tanaman Kayu Jawa

Kode Isolat Streptococcus mutans


CLC1 9,85 mm
CLC2 10,2 mm
CLC3 -
CLC4 9,5 mm
CLC5 9,6 mm
Keterangan : (-) tidak ada aktivitas antibakteri

Tabel 3. Uji aktivitas antibakteri isolat CLC2.2 terhadap bakteri uji

Rata – rata diameter daya hambat (mm)


Isolat Fraksi
Streptococcus mutans Shigella dysenteriae
Metanol (MeOH) 14,5 mm 28,25 mm
CLC2.2
Etil asetat (EtOAc) 11,5 mm 11,15 mm
Kloramfenikol (+) 34,85 mm 31,85 mm
Kontrol Uji Kontrol metanol (-) - -
Kontrol etil asetat (-) - -
Keterangan (-) Tidak ada aktivitas antibakteri

Uji seleksi kapang endofit pada kontrol negatif yang berupa pelarut
Uji seleksi lima isolat kapang endofit (Tabel 3).
kulit batang tanaman Kayu Jawa (L.
coromandelica (Hout.) Merr.) terhadap Pembahasan
bakteri uji Streptococcus mutans. Isolasi dan karakterisasi kapang endofit
Berdasarkan hasil seleksi, terdapat 4 dari 5 Kapang endofit terdapat dalam sistem
isolat kapang endofit memiliki zona jaringan tanaman sehingga mudah untuk
hambat yang beragam dari 9,5 - 10,2 mm diisolasi seperti pada bunga, daun, batang,
terhadap bakteri uji kecuali isolat CLC3 maupun akar, dan dapat menginfeksi
(Tabel 2) dan zona hambat terbesar tanaman sehat pada jaringan tertentu,
dihasilkan oleh isolat CLC2 (Gambar 2). mampu menghasilkan mikotoksin, enzim,
serta antibiotika yang bermanfaat bagi
Uji aktivitas antibakteri ekstrak isolat tanaman inang.20,21 Tumbuhan inang dapat
CLC2 menghasilkan kapang endofit dengan
Uji aktivitas antibakteri menggunakan perbedaan jenis isolat dan jumlah yang
dua bakteri uji yaitu Streptococcus mutans bervariasi, dipengaruhi dengan mekanisme
dan Shigella dysenteriae. Isolat CLC2 adaptasi mikro-ekologi dan kondisi
fraksi MeOH memiliki aktivitas antibakteri fisiologis yang spesifik dari tumbuhan
tertinggi pada kedua bakteri uji dibanding inang.22 Habitat tanaman merupakan salah
fraksi EtOAc. Kontrol positif satu faktor lingkungan yang
kloramfenikol mampu menghambat dua mempengaruhi keberadaan struktur dan
bakteri dengan zona hambat tertinggi komposisi spesies mikroba pada bagian
dibandingkan fraksi MeOH dan fraksi akar, batang, cabang, dan daun.23
EtOAc. Tidak terdapat aktivitas antibakteri

45
Uji seleksi kapang endofit mempengaruhi aktivitas antibakteri.
Semua isolat memiliki aktivitas Fadliah dkk29 melaporkan, hasil uji
antibakteri pada bakteri uji gram positif fitokimia tanaman Kayu Jawa terdapat
yang memiliki peptidoglikan yang lebih senyawa flavonoid, polifenol, saponin, dan
tebal sehingga dapat bertahan dari jenis tanin.
senyawa aktif, isolat CLC2 memiliki zona Kontrol positif yang digunakan
hambat yang paling tinggi yaitu 10,20 mm. kloramfenikol dengan memiliki daya
Pratiwi dkk24 menyatakan bahwa masing- hambat lebih tinggi dibanding kedua fraksi
masing isolat memiliki kemampuan yang isolat MeOH dan fraksi isolat EtOAc.
berbeda dalam menghasilkan senyawa Kloramfenikol salah satu antibiotik
bioaktif ataupun aktivitas bioaktifnya. spektrum luas dan aktif dalam memberikan
Peptidoglikan salah satu penyusun dinding daya hambat terhadap bakteri Gram positif
sel bakteri sebagai pelindung, ketebalan dan Gram negatif.30 Mekanisme
peptidoglikan mungkin mempengaruhi kloramfenikol dalam menghambat
resistensi atau kemampuan bertahan hidup pertumbuhan bakteri dengan menghambat
dari kondisi lingkungan yang berubah- sintesis protein pada sel bakteri dan
ubah dan dapat merugikan pertumbuhan berikatan secara reversibel dengan unit
dan perkembangan tanaman.25 ribosom 50S sehingga mencegah ikatan
antara asam amino dan ribosom.
Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Kloramfenikol berikatan secara spesifik
Endofit Terpilih dengan akseptor yang merupakan tempat
Isolat terpilih yang diekstrak ikatan kritis untuk memperpanjang rantai
menggunakan MeOH dan EtOAc. Fraksi peptida.31
MeOH memiliki aktivitas yang lebih tinggi Diameter zona hambat pada penelitian
dibandingkan fraksi EtOAc. Isolat terpilih ini lebih besar dibandingkan dengan
fraksi metanol memiliki aktivitas kapang endofit hasil isolasi dari daun
antibakteri yang lebih tinggi terhadap tanaman Kayu Jawa penelitian Alghazia32
Streptococcus mutans dibanding fraksi yang memiliki diameter >10 mm pada 4
EtOAc dan fraksi MeOH memiliki bakteri uji Staphylococcus aureus,
aktivitas antibakteri yang sangat tinggi Eschericia coli, Heliobacter pylori, dan
terhadap Shigella dysenteriae dibanding Pseudomonas aeruginosa. Lebih lanjut,
fraksi EtOAc. Hal ini disebabkan dinding Zulfa33 juga melaporkan diameter zona
sel Streptococcus mutans yang tergolong hambat kapang endofit hasil isolasi akar
Gram positif lebih tebal dibandingkan tanaman Kayu Jawa memiliki lebih kecil
Shigella dysenteriae yang tergolong Gram (>10 mm) dibandingkan penelitian ini pada
negatif.26 Pelarut MeOH bersifat universal empat bakteri uji Staphylococcus aureus,
sehingga dapat melarutkan senyawa yang Eschericia coli, Salmonella typhi, dan
bersifat polar dan nonpolar, beberapa Shigella dysenteriae.
senyawa aktif yang mampu diikat oleh
metanol yaitu senyawa alkaloid, steroid, Kesimpulan
flavonoid, dan saponin.27 Terdapat lima isolat yang berhasil
Dhawan dan Gupta28 melaporkan diisolasi dari tanaman Kayu Jawa (L.
bahwa etil asetat merupakan pelarut semi coromandelica (Hout.) Merr.) dan hanya
polar yang dapat menarik senyawa polar isolat CLC2 yang memiliki potensi sebagai
maupun non polar, baik digunakan untuk antibakteri. Ekstrak MeOH isolat CLC2
ekstraksi karena mudah diuapkan, tidak memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi
higroskopis, dan toksisitas rendah. Kontrol dibanding ekstrak EtOAc isolat CLC2
negatif yang digunakan adalah pelarut pada bakteri uji Streptococcus mutans dan
MeOH dan EtOAc bertujuan sebagai Shigella dysenteriae.
pembanding bahwa pelarut tidak

46 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol 10 No 1 2021; Hal 41 - 48


Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Kulit Batang Tanaman Kayu Jawa… (Saiful Bahri dkk)

Saran 10. Astuty E, Syam F, Sari SR. Isolasi Bakteri


Endofit dari Tanaman Kayu Jawa (Lannea
Identifikasi kapang endofit yang coromandelica(Houtt .) Merr) dan
Potensinya sebagai Antimikroba terhadap
lebih spesifik lagi agar bisa mengetahui Beberapa Bakteri Patogen. Pharm J
jenis kapang apa yang mempunyai potensi Indones. 2019;16(2):199-208.
antibakteri. Pengujian Gas 11. Kandasamy P, Manogaran S,
Chromatography-Mass Spectrometry (GC- Dhakshinamoorthy M, Kannan KP.
MS) untuk memastikan senyawa yang Evaluation of antioxidant and antibacterial
activities of endophytic fungi isolated from
terkandung di dalam ekstrak kulit batang Bauhinia racemosa Lam and Phyllanthus
tanaman Kayu Jawa (L. coromandelica amarus Schum and Thonn. J Chem Pharm
(Hout.) Merr.). Res. 2015;7(9):366-379.
12. Calsum U, Khumaidi A, Khaerati K.
Daftar Rujukan Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu
Jawa (Lannea coromandelica) terhadap
1. Gunjal JN, Patil PMMS, Chittam PDKP. Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih
Lannea coromandelica: An overview. Int J (Rattus Norvegicus L.). J Farm Galen
Pharm Biol Sci Arch. 2021;9(1):102-107. (Galenika J Pharmacy). 2018;4(2):113-
2. Manik MK, Wahid MA, Islam SMA, Pal A, 118.
Ahmed KT. A comparative study of the 13. Premjanu N, Jayanthy C. Biodiversity of
antioxidant, antimicrobial and thrombolytic Endophytic Mycoflora from Lannea
activity of the bark and leaves of Lannea coromandelica. J Pure Appl Microbiol.
Coromandelica. Int J Pharm Sci Res. 2014;8(2):733-737.
2013;4(7):2609-2614. 14. Premjanu N, Jaynthy C. Antioxidant
3. Yumita Y, Razak AR, Indriani, Bahri S. Activity of Endophytic Fungi isolated from
Analisis KLT Bioautografi Ekstrak Kulit Lannea coromendalica. Int J Res Pharm
Batang Tanaman Kayu Jawa (Lannea Sci. 2014;5(4):304-308.
coromandelica) Terhadap Bakteri 15. Premjanu N, Jaynthy C, Diviya S.
Staphylococcus aureus dan Shigella Antifungal activity of endophytic fungi
dysentriae. Kovalen J Ris Kim. isolated from Lannea coromandelica – an
2019;5(2):191-196. insilico approach. Int J Pharm Pharm Sci.
4. Ismail I, Paturusi AAE, Aridani I. Aktivitas 2016;8(5):207-210.
Antimikroba Hasil Fraksinasi Kortex Kayu 16. Nurlaela, Karim A, Dalming T. Uji daya
Jawa (Lannea coromandelica(Houtt.) hambat ekstrak daun tammate (Lannea
Merr.). Biog J Ilm Biol. 2016;4(1):122-130. coromandelica) terhadap bakteri
5. Xie Y, Yang W, Tang F, Chen X, Ren L. Propionilbacterium acnes dan Escherichia
Antibacterial Activities of Flavonoids: coli. Media Farm. 2018;14(2):59.
Structure-Activity Relationship and 17. Zheng YK, Qiao XG, Miao CP, Liu K,
Mechanism. Curr Med Chem. Chen YW, Xu LH, Zhao LX. Diversity,
2014;22(1):132-149. distribution and biotechnological potential
6. Majumder R, Jami SI, Alam EK, Alam B. of endophytic fungi. Ann Microbiol.
Antidiarrheal activity of Lannea Published online 2015.
coromandelica Linn. Bark extract. Am J Sci 18. Rukachaisirikul V, Sommart U,
Res. 2013;8(3):128-134. Phongpaichit S, Sakayaroj J, Kirtikara K.
7. Astuty E, Banna MZ Al, Sumah ASW. Uji Metabolites from the endophytic fungus
Antibakteri Isolat Endofit Asal Tanaman Phomopsis sp. PSU-D15. Phytochemistry.
Kayu Jawa Lannea coromandelica 2008;69(3):783-787.
Terhadap MRSA Methicilin- Resistant 19. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA.
Staphylococcus aureus. J Ilmu Alam dan Mikrobiologi Kedokteran. 20th ed. EGC,
Lingkung. 2020;11(2):34-39. Penerbit Buku Kedokteran.; 1996.
8. Sudha V, Govindaraj R, Baskar K, Al- 20. Jia M, Chen L, Xin HL, et al. A friendly
dhabi NA, Duraipandiyan V. Biological relationship between endophytic fungi and
properties of endophytic fungi. Brazilian medicinal plants: A systematic review.
Arch Biol Technol. 2013;59(December):1- Front Microbiol. 2016;7:1-14.
7. 21. Cruz JS, da Silva CA, Hamerski L. Natural
9. Kusari S, Hertweck C, Spiteller M. products from endophytic fungi associated
Chemical ecology of endophytic fungi: with rubiaceae species. J Fungi.
Origins of secondary metabolites. Chem 2020;6(3):1-26.
Biol. 2012;19(7):792-798. 22. Noverita, Fitria D, Sinaga E. Isolasi Dan

47
Uji Aktifitas Antibakteri Jamur Endovit (Lannea coromandelica). J Bionature.
Dari Daun Dan Rimpang Zingiber Ottensii 2018;19(1):73-77.
Vall. J Farm Indones. 2009;4(4):171-176. 30. Utomo SB, Fujiyanti M, Lestari WP,
23. Sun X, Ding Q, Hyde KD, Guo LD. Mulyani S. Uji aktivitas antibakteri
Community structure and preference of senyawa C-4-
endophytic fungi of three woody plants in a Metoksifenilkaliks[4]Resorsinarena
mixed forest. Fungal Ecol. 2012;5:624-632. termodifikasi
24. Pratiwi ST. Mikrobiologi Farmasi. Hexadecyltrimethylammonium-bromide
Erlangga: Jakarta; 2008. terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
25. Wassenaar TM. Bacteria: The Benign, the Escherichia coli. JKPK (Jurnal Kim dan
Bad, and the Beautiful. Wiley-Blackwell; Pendidik Kim. 2018;3(3):201.
2012. 31. Dinos GP, Athanassopoulos CM, Missiri
26. Suryanto E. Fitokimia Antioksidan. CV. DA, et al. Chloramphenicol derivatives as
Putra Media Nusantara; 2012. antibacterial and anticancer agents: Historic
27. Nurjanah, Nurilmala M, Anwar E, problems and current solutions. Antibiotics.
Luthfiyana N, Hidayat T. Identification of 2016;5(20).
bioactive compounds of seaweed 32. Alghazia A. Uji Aktivitas Antibakteri
sargassum sp. and eucheuma cottonii doty Ekstrak Kapang Endofit Daun Kayu Jawa
as a raw sunscreen cream. Proc Pakistan (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.)
Acad Sci Part B. 2017;54(4):311-318. Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus,
28. Dhawan D, Gupta J. Comparison of Escherichia coli, Helicobacter pylori dan
Different Solvents for Phytochemical Pseudomonas aeroginosa. Published online
Extraction Potential from Datura metel 2016.
Plant Leaves. Int J Biol Chem. 33. Zulfa I. Isolasi Dan Uji Aktivitas
2016;11(1):17-22. Antibakteri Kapang Endofit Akar Tanaman
29. Fadliah S, Mu’nisa A, Rachawaty. Analisa Kayu Jawa (Lannea Coromandelica).
Fitokimia Air Rebusan Daun Kayu Jawa Published online 2016.

48 Jurnal Biotek Medisiana Indonesia Vol 10 No 1 2021; Hal 41 - 48

You might also like