Professional Documents
Culture Documents
net/publication/338862327
CITATIONS READS
2 280
5 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Joko Tri Atmojo on 09 January 2021.
Joko Tri Atmojo1, Made Mahaguna Putra2 3, Ni Made Dewi Yunica Astriani2, Putu
Indah Sintya Dewi2, Tjahja Bintoro4
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba'ul Ulum Surakarta, Jawa Tengah
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, Bali
3
International Nursing Training Center Bali, Bali
4
Akademi Keperawatan dr. Soedono Madiun, Jawa Timur
Abstract
Background: Hypertension is associated with an increase in systolic pressure or
diastolic pressure, or the pressure of both. Hypertension is defined as persistently high
blood pressure where the systolic pressure above 140 mmHg and diastolic pressure
above 90 mmHg. One of the non-pharmacological treatments for hypertension is with
benson relaxation therapy. The purpose of this research was to analyze the effect of
benson relaxation therapy towards blood pressure in patients with hypertension in
Unggahan Village. Method: The research design was pra-experimental design with one
group pre-post test design. The research sample consisted of 30 people. The sampling
technique used non probability sampling with techniques purposive sampling and data
from respondents was collected by using a digital tensimeter measuring instrument.
This study used Paired t-test examination significant standard α=0.05. Result: The
result of study shows that before was given a benson relaxation therapy that was Mean
systolic blood pressure is 149.93, and Mean diastolic blood pressure is 89.33. Then,
after given a benson relaxation therapy that was Mean systolic blood pressure is 138.97
and Mean diastolic blood pressure is 84.07. The results of examination Paired t-test, it
obtained the score p pre and post (0,000) < α (0,05), which means that H0 is ferected
and Ha accepted. Conclusion: Thus, it can be conclude that there is effect of benson
relaxation therapy towards blood pressure in patients with hypertension in Unggahan
Village.
51
52 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129
tingginya tekanan intra abdominal, dengan rancangan one group pre-post test
sehingga dapat merangsang aliran darah design (Nursalam, 2016). Responden yang
baik vena cava inferior ataupun aorta terlibat dalam penelitian ini sebesar 30
abdominalis, yang menyebabkan aliran penderita yang mengalami hipertensi di
darah (vaskularisasi) meningkat keseluruh Desa Unggahan. Variabel dalam
tubuh terutama pada organ-organ vital penelitian ini adalah terapi relaksasi
seperti otak, sehingga O2 tercukupi di benson dan tekanan darah. Teknik
dalam otak dan tubuh akan menjadi rileks pengambilan sampel yang digunakan yaitu
(Maulinda, Candrawati, & Adi W, 2017). non probability sampling dengan teknik
Pada saat keadaan relaksasi purposive sampling. Analisis yang
menyebabkan penurunan rangsangan digunakan dalam penelirian ini adalah
emosional dan penurunan rangsangan pretest dan posttest berdistribusi normal,
pada area pengatur fungsi kardiovaskular maka akan dilakukan uji (parametric)
seperti hipotalamus posterior yang akan dengan uji Paired t-test dan jika data
menurunkan tekanan darah, sedangkan berdistribusi tidak normal maka akan
rangsangan pada area pre optik dilakukan uji (non parametric) dengan uji
menimbulkan efek penurunan arteri dan Wilcoxon. Penelitian dilakukan pada bulan
frekuensi denyut jantung yang dijalarkan April-Mei 2018.
melalui pusat kardiovaskular dari medulla.
Relaksasi memberikan respon melawan HASIL PENELITIAN
masa discharge (pelepasan impuls secara Karakteristik Subyek Penelitian
masal) pada respon stres dari sistem saraf Tabel 1. Karakteristik Responden
simpatis (Aspiani, 2014). Dimana pada Berdasarkan Usia di Desa
sistem saraf simpatis berperan dalam Unggahan
meningkatkan denyut jantung, sedangkan N Mean Min Max SD 95% CI
Usia 30 62.33 41 82 12.726 57.58-
pada saat relaksasi yang bekerja yaitu 67.09
sistem saraf parasimpatis. Dengan Berdasarkan tabel 1 di atas
demikian, relaksasi dapat menekan rasa menunjukkan bahwa rata-rata usia
stres, tegang dan cemas dengan cara responden adalah 62.33 tahun. Responden
resiprok (saling berbalasan). Empat memiliki usia tertinggi 82 tahun dan usia
elemen dasar agar teknik relaksasi benson terendah 41 tahun.
berhasil dalam penerapannya adalah Tabel 2. Karakteristik Responden
lingkungan yang tenang, secara sadar Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa
pasien dapat mengendurkan otot-ototnya, Unggahan
pasien dapat memusatkan diri selama 10- Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)
15 menit pada ungkapan yang sudah Jenis Kelamin
dipilih, dan pasien bersikap pasif terhadap Laki-laki 9 30.0
Perempuan 21 70.0
pikiran yang mengganggu (Solehati &
Total 30 100
Kosasih, 2015).
Pendidikan
SD 16 53.3
METODE PENELITIAN SMP 0 0
SMA 0 0
Penelitian ini merupakan Perguruan Tinggi 0 0
penelitian kuantitatif yang menggunakan Tidak Sekolah 14 46.7
desain penelitian pra-eksperimental Total 30 100
54 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129
asupan garam pada makanan yang terlalu (10,667) > X2 tabel (3,84). Nilai r 0,124
banyak. menunjukkan bahwa hubungan antara
Pendapat tersebut sejalan dengan keduanya bersifat searah dimana semakin
penelitian yang dilakukan oleh Putra dan sering kebiasaan asupan garam maka akan
Ulfah (2016) yang berjudul “Analisis semakin berisiko untuk mengalami
Faktor Risiko Hipertensi di Puskesmas hipertensi.
Kelayan Timur Kota Banjarmasin”, hasil 2. Tekanan Darah Pada Penderita
penelitian menunjukkan bahwa ada Hipertensi Setelah Diberikan Terapi
hubungan antara kebiasaan makan- Relaksasi Benson
makanan asin dengan kejadian hipertensi. Setelah pemberian perlakuan
Kebiasaan makan-makanan asin berisiko terapi relaksasi benson pada penderita
terkena hipertensi 2,898 kali lebih besar hipertensi di Desa Unggahan selama 2
dibandingkan dengan yang tidak terbiasa minggu, frekuensi 2 kali dalam sehari
makan-makanan asin untuk terkena dengan waktu 10 menit, dan selanjutnya
hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan dilakukan pengukuran tekanan darah
bahwa dari 212 responden yang kebiasaan dengan menggunakan tensimeter.
makan-makanan asin sebanyak 113 Hasil penelitian menunjukkan
responden (53,30%), sedangkan hasil bahwa tekanan darah sistol setelah
responden yang tidak kebiasaan makan- diberikan terapi relaksasi benson, rentang
makanan asin 99 responden (46,70%). tekanan sistol 120-139 yaitu sebanyak 19
Penelitian lain yang mendukung responden (63.3%), dan tekanan sistol
hasil penelitian ini adalah penelitian yang 140-159 yaitu sebanyak 11 responden
dilakukan oleh Arif, dkk (2013) tentang (16.7%). Dan rata-rata (Mean) tekanan
“Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan darahnya adalah 138.97, dengan Standar
Kejadian Hipertensi pada Lansia di Deviation 10.516, dan Standar Error
Pusling Desa Klumpit UPT Puskesmas Mean 1.920. Sedangkan hasil tekanan
Gribig Kabupaten Kudus” hasil penelitian darah diastol setelah diberikan terapi
menunjukkan bahwa dari 54 responden relaksasi benson, rentang tekanan diastol
yang tidak mengalami hipertensi yang <80 yaitu sebanyak 3 responden (10.0%),
mempunyai kebiasaan asupan garam dan tekanan diastol 80-89 yaitu sebanyak
dengan kategori cukup yaitu sebesar 18 27 responden (90.0%). Dan rata-rata
responden (70%) dan kategori sering (Mean) tekanan darahnya adalah 84.07,
sebanyak 9 (30%). Sedangkan pada dengan Standar Deviation 3.903, dan
responden yang mengalami hipertensi Standar Error Mean 0.713.
yang mempunyai kebiasaan asupan garam Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan kategori cukup yaitu sebanyak 6 dilakukan pada responden bahwa hasil
(25%) dan kategori sering sebanyak 21 penelitian menunjukkan adanya
(75%). Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah. Responden
bahwa kebiasaan asupan garam yang mengalami penurunan tekanan darah
berhubungan dengan kejadian hipertensi dikarenakan serius dan kooperatif dalam
pada lansia di Pusling Desa Klumpit UPT mengikuti terapi relaksasi benson, dan
Puskesmas Gribig, karena hasil uji Chi mengatur pola hidup yang sehat yaitu
Square menunjukkan bahwa nilai p mengurangi asupan garam pada makanan.
(0,001) < 0,05 dan nilai X2 hitung Untuk responden yang belum mengalami
Joko Tri Atmojo, Efektifitas Terapi Relaksasi Benson 57
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini penurunan kadar gula darah pada
menunjukkan ada Pengaruh Terapi kelompok perlakuan, sehingga dengan
Relaksasi Benson Terhadap Tekanan demikian terbuktilah hipotesis bahwa ada
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa pengaruh terapi relaksasi benson terhadap
Unggahan. kadar gula darah pada lansia dengan
Melihat pengaruh terapi relaksasi diabetes.
benson terhadap tekanan darah pada Hipertensi adalah suatu keadaan
penderita hipertensi di Desa Unggahan dimana tekanan darah meningkat secara
dengan jalan membandingkan hasil rata- abnormal dan terjadi secara terus menerus
rata tekanan darah sistol dan diastol pada beberapa kali pemeriksaan tekanan
sebelum dan setelah intervensi terapi darah yang disebabkan oleh satu faktor
relaksasi benson diberikan. Hasil rata-rata maupun beberapa faktor risiko yang tidak
(mean) tekanan darah sistol dan diastol berjalan sebagaimana mestinya dalam
sebelum diberikan intervensi terapi mempertahankan tekanan darah secara
relaksasi benson yaitu 149.93 dan 89.33. normal (Wijaya & Putri, 2013).
Dan setelah diberikan intervensi terapi Salah satu penatalaksanaan
relaksasi benson menjadi 138.97 dan hipertensi dengan non farmakologi yaitu
84.07. Penelitian ini membuktikan adanya dengan metode relaksasi. Terapi relaksasi
pengaruh terapi relaksasi benson terhadap benson dengan tekanan darah adalah
tekanan darah pada penderita hipertensi di terapi yang diberikan kepada penderita
Desa Unggahan. hipertensi yang bertujuan untuk mengatasi
Hal ini didukung dengan hasil tekanan darah tinggi dan ketidakteraturan
penelitian yang dilakukan oleh Juwita, denyut jantung. Pada keadaan relaksasi
dkk (2016) tentang “Pengaruh Terapi menyebabkan terjadi penurunan
Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula rangsangan emosional dan area pengatur
Darah pada Lansia dengan Diabetes fungsi kardiovaskular seperti hipotalamus
dijalan Dinoyo Tangsi III RW II posterior yang akan menurunkan tekanan
Kelurahan Keputeran, Kecamatan darah, sedangkan rangsangan pada area
Tegalsari, Surabaya”. Hasil penelitian pre optik menimbulkan efek penurunan
menunjukan bahwa sebelum diberikan arteri dan frekuensi denyut jantung yang
terapi didapatkan hasil mean pada dijalarkan melalui pusat kardiovaskular
kelompok perlakuan yaitu 263.32±66.53 dari medulla. Relaksasi memberikan
dan pada kelompok kontrol yaitu respon melawan masa discharge
276±71.56. Sedangkan setelah diberikan (pelepasan impuls secara masal) pada
terapi didapatkan hasil mean pada respon stres dari sistem saraf simpatis
kelompok perlakuan yaitu 201.37±50.93 (Aspiani, 2014b). Dimana pada sistem
dan pada kelompok kontrol yaitu saraf simpatis berperan dalam
257±63.54. Pada penelitian ini juga dapat meningkatkan denyut jantung, kemudian
diketahui bahwa didapatkan hasil pada saat dalam keadaan berelaksasi yang
penelitian dengan uji statistik dengan bekerja yaitu sistem saraf parasimpatis.
paired t-test dan di dapatkan hasil Dengan demikian, dalam keadaan
p=0.001 pada kelompok perlakuan dan berelaksasi juga dapat menekan rasa stres,
p=0.005 pada kelompok kontrol. Sehingga tegang dan cemas.
dapat disimpulkan bahwa terjadi
Joko Tri Atmojo, Efektifitas Terapi Relaksasi Benson 59
Hal tersebut didukung oleh nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (Ha) diterima. Sehingga dapat disimpulkan
& Kustanti (2016) tentang “The Effect ada Pengaruh Terapi Relaksasi Benson
Benson Relaxation Technique with Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Anxiety In Hemodyalisis Patients In Hipertensi Di Desa Unggahan.
Yogyakarta”. Pada hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kecemasan DAFTAR RUJUKAN
pada responden sebelum dan sesudah Arif, D., Rustono., & Hartinah, D. (2013).
diberikan relaksasi benson selama 2 Faktor-faktor Yang Berhubungan
minggu setiap hari pada kelompok Dengan Kejadian Hipertensi Pada
intervensi adalah 21,93 dan 13,57 dengan Lansia Di Pusling Desa Klumpit
rata-rata 8,36. Sedangkan pada kelompok UPT Puskesmas Gribig Kabupaten
kontrol sebelum dan sesudah diberikan Kudus. JIKK, 4(2), 18-34.
relaksasi benson yaitu 17,19 dan 12,94 Aryana, K.O., & Novitasari, D. (2013).
dengan rata-rata 4,25. Sehingga pada Pengaruh Tehnik Relaksasi
penelitian ini menunjukkan bahwa ada Benson Terhadap Penurunan
penurunan yang signifikan dalam tingkat Tingkat Stres Lansia Di Unit
kecemasan pada kelompok intervensi p = Rehabilitas Sosial Wening
0,001 (p<0,05) dan pada kelompok Wardoyo Ungaran. Jurnal
kontrol p = 0,014 (p<0,05). Keperawatan Jiwa, 1(2), 186-195.
Aspiani, R.Y. (2014a). Buku Ajar
KESIMPULAN DAN SARAN Keperawatan Gerontik. Jilid
Berdasarkan hasil tekanan darah Pertama. Jakarta: CV. Trans Info
responden setelah diberikan terapi Media.
relaksasi benson, sebagian besar Juwita, L., Prabasari, N.A., &
responden yang tekanan darah sistolnya Manungkalit, M. (2016). Pengaruh
120-139 sebanyak 19 responden (63.3%), Terapi Relaksasi Benson Terhadap
dan yang paling sedikit adalah responden Kadar Gula Darah Pada Lansia
yang tekanan darah sistolnya 140-159 Dengan Diabetes. Jurnal Ners
sebanyak 11 responden (16.7%). Dan rata- LENTERA, 4(1), 6-14.
rata (Mean) tekanan darahnya adalah Kemenkes. (2014). Pusat Data Dan
138.97, dengan Standar Deviation 10.516. Informasi Kementrian Kesehatan
Sedangkan sebagian besar responden yang RI. Jakarta.
tekanan darah diastolnya 80-89 sebanyak Kurniasari, A.N., & Kustanti, A. (2016).
27 responden (90.0%), dan yang paling The Effect Benson Relaxation
sedikit adalah responden yang tekanan Technique With Anxiety In
darah diastolnya <80 sebanyak 3 Hemodyalisis Patients In
responden (10.0%). Dan rata-rata (Mean) Yogyakarta. Indonesian Journal
tekanan darahnya adalah 84.07. Hasil uji Of Nursing Practices,1(1), 40-47.
analisa data dengan menggunakan uji Larasiska, A., & Priyantari, W. (2017).
Paired t-test, untuk tekanan darah sistol Menurunkan Tekanan Darah
dan diastol menunjukkan bahwa hasil sig dengan Cara Mudah Pada Lansia.
(2-tailed) atau nilai p=0,000 karena nilai p Indonesian Journal Of Nursing
lebih kecil dari 0,05 (p<α) maka hipotesis Practices,1(2), 55-63.
60 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129