You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338862327

Efektifitas Terapi Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita


Hipertensi

Article  in  Interest Jurnal Ilmu Kesehatan · May 2019


DOI: 10.37341/interest.v8i1.117

CITATIONS READS

2 280

5 authors, including:

Joko Tri Atmojo


School of Health Sciences Mamba ul Ulum, Surakarta, Indonesia
53 PUBLICATIONS   97 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Joko Tri Atmojo on 09 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


EFEKTIFITAS TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Joko Tri Atmojo1, Made Mahaguna Putra2 3, Ni Made Dewi Yunica Astriani2, Putu
Indah Sintya Dewi2, Tjahja Bintoro4
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba'ul Ulum Surakarta, Jawa Tengah
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, Bali
3
International Nursing Training Center Bali, Bali
4
Akademi Keperawatan dr. Soedono Madiun, Jawa Timur

Abstract
Background: Hypertension is associated with an increase in systolic pressure or
diastolic pressure, or the pressure of both. Hypertension is defined as persistently high
blood pressure where the systolic pressure above 140 mmHg and diastolic pressure
above 90 mmHg. One of the non-pharmacological treatments for hypertension is with
benson relaxation therapy. The purpose of this research was to analyze the effect of
benson relaxation therapy towards blood pressure in patients with hypertension in
Unggahan Village. Method: The research design was pra-experimental design with one
group pre-post test design. The research sample consisted of 30 people. The sampling
technique used non probability sampling with techniques purposive sampling and data
from respondents was collected by using a digital tensimeter measuring instrument.
This study used Paired t-test examination significant standard α=0.05. Result: The
result of study shows that before was given a benson relaxation therapy that was Mean
systolic blood pressure is 149.93, and Mean diastolic blood pressure is 89.33. Then,
after given a benson relaxation therapy that was Mean systolic blood pressure is 138.97
and Mean diastolic blood pressure is 84.07. The results of examination Paired t-test, it
obtained the score p pre and post (0,000) < α (0,05), which means that H0 is ferected
and Ha accepted. Conclusion: Thus, it can be conclude that there is effect of benson
relaxation therapy towards blood pressure in patients with hypertension in Unggahan
Village.

Keywords: Hypertension, Benson Relaxation Therapy, Blood Pressure

PENDAHULUAN beberapa faktor risiko yang tidak berjalan


Hipertensi merupakan suatu keadaan sebagaimana mestinya dalam
dimana seseorang mengalami peningkatan mempertahankan tekanan darah secara
pada tekanan darah di atas normal yang normal (Wijaya & Putri, 2013).
menyebabkan terjadinya peningkatan Hasil survei yang dilakukan oleh
angka morbiditas (kesakitan) dan angka World Health Organization (WHO), pada
mortalitas (kematian) (Aspiani, 2014). tahun 2012 jumlah kasus hipertensi di
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana dunia adalah 839 juta dan diperkirakan
tekanan darah meningkat secara abnormal akan semakin meningkat pada tahun 2025
dan terjadi secara terus menerus pada dengan jumlah kasus hipertensi yaitu 1,15
beberapa kali pemeriksaan tekanan darah milyar, sekitar 29% dari total penduduk di
yang disebabkan oleh satu faktor maupun dunia (Larasiska & Priyantari, 2017).

51
52 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129

Berdasarkan pada hasil pengukuran salah satunya yaitu relaksasi benson.


tekanan darah, prevalensi hipertensi pada Relaksasi benson merupakan metode
usia 18 tahun ke atas pada tahun 2007 di teknik relaksasi yang diciptakan oleh
Indonesia yaitu sebesar 31,7%. Menurut Herbert Benson, seorang ahli peneliti
provinsi, prevalensi hipertensi paling medis dari Fakultas Kedokteran Harvard
tinggi yaitu di provinsi Kalimantan yang mengkaji beberapa manfaat doa dan
Selatan (39,6%), Kalimantan Timur meditasi bagi kesehatan. Relaksasi benson
(29,6%), Jawa Barat (29,4%), Bali yaitu salah satu teknik relaksasi yang
(19,9%). Sedangkan bila dibandingkan sederhana, mudah dalam pelaksanaannya,
pada tahun 2013 terjadi penurunan dan tidak memerlukan banyak biaya.
sebanyak 5,9% (dari 31,7% menjadi Relaksasi ini merupakan gabungan antara
25,8%). Penurunan ini bisa terjadi karena teknik respon relaksasi dengan sistem
berbagai macam faktor yaitu seperti: alat keyakinan individu atau faith factor.
pengukuran tekanan darah yang berbeda, Fokus dari relaksasi ini pada ungkapan
masyarakat yang sudah mulai sadar tertentu yang diucapkan berulang-ulang
dengan bahaya penyakit hipertensi. dengan menggunakan ritme yang teratur
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang disertai dengan sikap yang pasrah.
didapatkan melalui kuesioner terdiagnosis Ungkapan yang digunakan dapat berupa
oleh tenaga kesehatan sebanyak 9,4%, nama-nama Tuhan atau kata-kata yang
yang didiagnosis tenaga kesehatan atau memiliki makna menenangkan untuk
yang sedang minum obat sebesar 9,5%. pasien itu sendiri (Solehati & Kosasih,
Sehingga, ada 0,1% yang minum obat 2015).
sendiri. Selanjutnya gambaran pada tahun Cara kerja teknik relaksasi benson
2013 dengan menggunakan unit analisis ini yaitu berfokus pada kata ataupun
individu menunjukkan bahwa secara kalimat tertentu yang diucapkan berulang
nasional penduduk Indonesia yang kali dengan ritme teratur yang disertai
menderita penyakit hipertensi sebanyak dengan sikap pasrah kepada Tuhan Yang
25,8%. Jika saat ini penduduk di Maha Esa sambil menarik nafas dalam.
Indonesia sekitar 252.124.458 jiwa maka Pernafasan yang panjang akan
terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita memberikan energi yang cukup, karena
hipertensi (Kemenkes, 2014). pada waktu menghembuskan nafas
Salah satu terapi non farmakologi mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan
dalam menurunkan tekanan darah yaitu pada saat menghirup nafas panjang
dengan teknik relaksasi. Dengan metode mendapatkan oksigen yang sangat
relaksasi dapat mengontrol sistem saraf membantu tubuh dalam membersihkan
yang bermanfaat untuk menurunkan darah dan mencegah kerusakan jaringan
tekanan darah (Suiraoka, 2012). Konsep otak akibat kekurangan oksigen
dasar teknik relaksasi pada hakekatnya (hipoksia). Saat menarik nafas panjang
cara relaksasi yang diperlukan untuk otot pada dinding perut (rektus
menurunkan ketegangan pada otot yang abdominalis, transverses abdominalis,
dapat memperbaiki denyut nadi, tekanan internal dan ekternal obligue) akan
darah, dan pernafasan (Aspiani, 2014). menekan iga bagian bawah ke arah
Teknik relaksasi saat ini terus belakang serta mendorong sekat
dikembangkan menjadi beberapa teknik, diafragma ke atas dapat menyebabkan
Joko Tri Atmojo, Efektifitas Terapi Relaksasi Benson 53

tingginya tekanan intra abdominal, dengan rancangan one group pre-post test
sehingga dapat merangsang aliran darah design (Nursalam, 2016). Responden yang
baik vena cava inferior ataupun aorta terlibat dalam penelitian ini sebesar 30
abdominalis, yang menyebabkan aliran penderita yang mengalami hipertensi di
darah (vaskularisasi) meningkat keseluruh Desa Unggahan. Variabel dalam
tubuh terutama pada organ-organ vital penelitian ini adalah terapi relaksasi
seperti otak, sehingga O2 tercukupi di benson dan tekanan darah. Teknik
dalam otak dan tubuh akan menjadi rileks pengambilan sampel yang digunakan yaitu
(Maulinda, Candrawati, & Adi W, 2017). non probability sampling dengan teknik
Pada saat keadaan relaksasi purposive sampling. Analisis yang
menyebabkan penurunan rangsangan digunakan dalam penelirian ini adalah
emosional dan penurunan rangsangan pretest dan posttest berdistribusi normal,
pada area pengatur fungsi kardiovaskular maka akan dilakukan uji (parametric)
seperti hipotalamus posterior yang akan dengan uji Paired t-test dan jika data
menurunkan tekanan darah, sedangkan berdistribusi tidak normal maka akan
rangsangan pada area pre optik dilakukan uji (non parametric) dengan uji
menimbulkan efek penurunan arteri dan Wilcoxon. Penelitian dilakukan pada bulan
frekuensi denyut jantung yang dijalarkan April-Mei 2018.
melalui pusat kardiovaskular dari medulla.
Relaksasi memberikan respon melawan HASIL PENELITIAN
masa discharge (pelepasan impuls secara Karakteristik Subyek Penelitian
masal) pada respon stres dari sistem saraf Tabel 1. Karakteristik Responden
simpatis (Aspiani, 2014). Dimana pada Berdasarkan Usia di Desa
sistem saraf simpatis berperan dalam Unggahan
meningkatkan denyut jantung, sedangkan N Mean Min Max SD 95% CI
Usia 30 62.33 41 82 12.726 57.58-
pada saat relaksasi yang bekerja yaitu 67.09
sistem saraf parasimpatis. Dengan Berdasarkan tabel 1 di atas
demikian, relaksasi dapat menekan rasa menunjukkan bahwa rata-rata usia
stres, tegang dan cemas dengan cara responden adalah 62.33 tahun. Responden
resiprok (saling berbalasan). Empat memiliki usia tertinggi 82 tahun dan usia
elemen dasar agar teknik relaksasi benson terendah 41 tahun.
berhasil dalam penerapannya adalah Tabel 2. Karakteristik Responden
lingkungan yang tenang, secara sadar Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa
pasien dapat mengendurkan otot-ototnya, Unggahan
pasien dapat memusatkan diri selama 10- Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)
15 menit pada ungkapan yang sudah Jenis Kelamin
dipilih, dan pasien bersikap pasif terhadap Laki-laki 9 30.0
Perempuan 21 70.0
pikiran yang mengganggu (Solehati &
Total 30 100
Kosasih, 2015).
Pendidikan
SD 16 53.3
METODE PENELITIAN SMP 0 0
SMA 0 0
Penelitian ini merupakan Perguruan Tinggi 0 0
penelitian kuantitatif yang menggunakan Tidak Sekolah 14 46.7
desain penelitian pra-eksperimental Total 30 100
54 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat responden tekanan darah sistolnya 140-


dilihat bahwa dari 30 total responden 159 yaitu sebanyak 21 responden (70.0%),
sebagian besar responden berjenis kelamin dan yang paling sedikit adalah responden
perempuan yaitu 21 orang (70.0%) dan yang tekanan darah sistolnya ≥160 yaitu
sebagian kecil berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4 responden (13.3%).
yaitu 9 orang (30.0%). Berdasarkan tabel Berdasarkan tabel 3 di atas dilihat dari 30
2 di atas dapat dilihat bahwa dari 30 total responden menunjukkan bahwa tekanan
responden sebagian besar responden darah diastol sebelum diberikan terapi
memiliki riwayat pendidikan SD yaitu 16 relaksasi benson, sebagian besar
orang (53.3%) dan sebagian kecil responden tekanan darah diastolnya 80-89
responden Tidak Sekolah yaitu 14 orang yaitu sebanyak 17 responden (56.7%), dan
(46.7%). yang paling sedikit adalah responden yang
tekanan darah diastolnya 90-99 yaitu
Tabel 3. Distribusi Tekanan Darah Sistol sebanyak 13 responden (43.3%).
Penderita Hipertensi Sebelum Diberikan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
Terapi Relaksasi Benson di Desa bahwa tekanan darah sistol pada penderita
Unggahan hipertensi di Desa Unggahan sebelum
Tekanan diberikan terapi relaksasi benson dari 30
Persentase
Darah Frekuensi Mean SD
(%) responden rata-rata (Mean) tekanan
Sistol
<120 0 0 darahnya adalah 149.93, dengan Standar
120-139 5 16.7
140-159 21 70.0
149.93 10.563 Deviation 10.563. Sedangkan pada
Tekanan ≥160 4 13.3 tekanan darah diastol dari 30 responden
darah Total 30 100
sebelum rata-rata (Mean) tekanan darahnya adalah
Tekanan
diberikan Persentase 89.33, dengan Standar Deviation 5.162.
Darah Frekuensi Mean SD
intervensi (%)
Diastol Berdasarkan tabel 3 di atas dilihat
<80 0 0
80-89 17 56.7 dari 30 responden menunjukkan bahwa
89.33 5.162
90-99 13 43.3 tekanan darah sistol setelah diberikan
≥100 0 0
Total 30 100
terapi relaksasi benson, sebagian besar
Tekanan responden tekanan darah sistolnya 120-
Persentase
Darah Frekuensi
(%)
Mean SD 139 yaitu sebanyak 19 responden (63.3%),
Sistol
<120 0 0 dan yang paling sedikit adalah responden
120-139 19 63.3
138.97 10.516 yang tekanan darah sistolnya 140-159
140-159 11 36.7
Tekanan ≥160 0 0 yaitu sebanyak 11 responden (16.7%).
darah Total 30 100 Berdasarkan tabel 3 di atas dilihat
setelah
diberikan
Tekanan
Persentase dari 30 responden menunjukkan bahwa
Darah Frekuensi Mean SD
intervensi
Diastol
(%) tekanan darah diastol setelah diberikan
<80 3 10.0 terapi relaksasi benson, sebagian besar
80-89 27 90.0
90-99 0 0
84.07 3.903 responden tekanan darah diastolnya 80-89
≥100 0 0 yaitu sebanyak 27 responden (90.0%), dan
Total 30 100 yang paling sedikit adalah responden yang
Berdasarkan tabel 3 di atas dilihat tekanan darah diastolnya <80 yaitu
dari 30 responden menunjukkan bahwa sebanyak 3 responden (10.0%).
tekanan darah sistol sebelum diberikan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
terapi relaksasi benson, sebagian besar bahwa tekanan darah sistol pada penderita
Joko Tri Atmojo, Efektifitas Terapi Relaksasi Benson 55

hipertensi di Desa Unggahan setelah percaya antara responden dengan peneliti.


diberikan terapi relaksasi benson dari 30 Setelah itu peneliti melakukan pengukuran
responden rata-rata (Mean) tekanan tekanan darah dengan menggunakan
darahnya adalah 138.97, dengan Standar tensimeter.
Deviation 10.516. Sedangkan pada Hasil penelitian menunjukkan
tekanan darah diastol dari 30 responden bahwa tekanan darah pada penderita
rata-rata (Mean) tekanan darahnya adalah hipertensi didapatkan 30 responden yang
84.07, dengan Standar Deviation 3.903. menjadi subjek penelitian, pada tekanan
darah sistol sebelum diberikan terapi
Tabel 4. Hasil Uji Pre dan Post Test relaksasi benson, rentang tekanan sistol
dengan menggunakan Uji Paired t-test 120-139 yaitu sebanyak 5 responden
Data N Mean Std. Std. t Sig. (16.7%), tekanan sistol 140-159 yaitu
Deviatio Erro (2-
n r tailed sebanyak 21 responden (70.0%), dan
Mea ) tekanan sistol ≥160 yaitu sebanyak 4
n
Pre- responden (13.3%). Dan rata-rata (Mean)
3 10.96 14.33
Post
0 7
4.189 0.765
8
0.000 tekanan darahnya adalah 149.93, dengan
Sistol
Pre- Standar Deviation 10.563, dan Standar
Post 3
5.267 3.151 0.575 9.156 0.000 Error Mean 1.929. Sedangkan pada
Diasto 0
l tekanan darah diastol sebelum diberikan
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat terapi relaksasi benson, rentang tekanan
bahwa dari hasil uji statistik yang diastol 80-89 yaitu sebanyak 17 responden
dilakukan dengan menggunakan uji paired (56.7%), dan tekanan diastol 90-99 yaitu
t-test untuk tekanan darah sistol sebanyak 13 responden (43.3%). Dan rata-
menunjukkan bahwa hasil sig (2-tailed) rata (Mean) tekanan darahnya adalah
atau nilai p=0,000, dan pada tekanan 89.33, dengan Standar Deviation 5.162,
darah diastol menunjukkan bahwa hasil dan Standar Error Mean 0.942.
sig (2-tailed) atau nilai p=0,000 dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
demikian, nilai p lebih kecil dari 0,05 dilakukan pada responden, faktor-faktor
(p<α) maka hipotesis nol (H0) ditolak dan yang mempengaruhi peningkatan tekanan
hipotesis alternatif (Ha) diterima. darah adalah usia, jenis kelamin, dan
Sehingga dapat disimpulkan ada Pengaruh pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan
Terapi Relaksasi Benson Terhadap bahwa hipertensi lebih beresiko terjadi
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi pada usia tua, dan pada jenis kelamin,
Di Desa Unggahan. perempuan lebih beresiko terkena
hipertensi dibandingkan dengan laki-laki.
PEMBAHASAN Sedangkan pada pendidikan, orang yang
1. Tekanan Darah Pada Penderita pendidikannya lebih rendah cenderung
Hipertensi Sebelum Diberikan lebih beresiko terkena hipertensi dari pada
Terapi Relaksasi Benson yang pendidikannya lebih tinggi.
Sebelum pemberian perlakuan Disamping itu ada faktor lain yang
terapi relaksasi benson pada penderita menyebabkan peningkatan tekanan darah
hipertensi di Desa Unggahan, terlebih yaitu obesitas, stres dalam kehidupan
dahulu peneliti melakukan komunikasi sehari-hari, kurang olahraga dan juga pola
untuk menumbuhkan hubungan saling hidup yang tidak sehat salah satunya yaitu
56 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129

asupan garam pada makanan yang terlalu (10,667) > X2 tabel (3,84). Nilai r 0,124
banyak. menunjukkan bahwa hubungan antara
Pendapat tersebut sejalan dengan keduanya bersifat searah dimana semakin
penelitian yang dilakukan oleh Putra dan sering kebiasaan asupan garam maka akan
Ulfah (2016) yang berjudul “Analisis semakin berisiko untuk mengalami
Faktor Risiko Hipertensi di Puskesmas hipertensi.
Kelayan Timur Kota Banjarmasin”, hasil 2. Tekanan Darah Pada Penderita
penelitian menunjukkan bahwa ada Hipertensi Setelah Diberikan Terapi
hubungan antara kebiasaan makan- Relaksasi Benson
makanan asin dengan kejadian hipertensi. Setelah pemberian perlakuan
Kebiasaan makan-makanan asin berisiko terapi relaksasi benson pada penderita
terkena hipertensi 2,898 kali lebih besar hipertensi di Desa Unggahan selama 2
dibandingkan dengan yang tidak terbiasa minggu, frekuensi 2 kali dalam sehari
makan-makanan asin untuk terkena dengan waktu 10 menit, dan selanjutnya
hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan dilakukan pengukuran tekanan darah
bahwa dari 212 responden yang kebiasaan dengan menggunakan tensimeter.
makan-makanan asin sebanyak 113 Hasil penelitian menunjukkan
responden (53,30%), sedangkan hasil bahwa tekanan darah sistol setelah
responden yang tidak kebiasaan makan- diberikan terapi relaksasi benson, rentang
makanan asin 99 responden (46,70%). tekanan sistol 120-139 yaitu sebanyak 19
Penelitian lain yang mendukung responden (63.3%), dan tekanan sistol
hasil penelitian ini adalah penelitian yang 140-159 yaitu sebanyak 11 responden
dilakukan oleh Arif, dkk (2013) tentang (16.7%). Dan rata-rata (Mean) tekanan
“Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan darahnya adalah 138.97, dengan Standar
Kejadian Hipertensi pada Lansia di Deviation 10.516, dan Standar Error
Pusling Desa Klumpit UPT Puskesmas Mean 1.920. Sedangkan hasil tekanan
Gribig Kabupaten Kudus” hasil penelitian darah diastol setelah diberikan terapi
menunjukkan bahwa dari 54 responden relaksasi benson, rentang tekanan diastol
yang tidak mengalami hipertensi yang <80 yaitu sebanyak 3 responden (10.0%),
mempunyai kebiasaan asupan garam dan tekanan diastol 80-89 yaitu sebanyak
dengan kategori cukup yaitu sebesar 18 27 responden (90.0%). Dan rata-rata
responden (70%) dan kategori sering (Mean) tekanan darahnya adalah 84.07,
sebanyak 9 (30%). Sedangkan pada dengan Standar Deviation 3.903, dan
responden yang mengalami hipertensi Standar Error Mean 0.713.
yang mempunyai kebiasaan asupan garam Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan kategori cukup yaitu sebanyak 6 dilakukan pada responden bahwa hasil
(25%) dan kategori sering sebanyak 21 penelitian menunjukkan adanya
(75%). Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah. Responden
bahwa kebiasaan asupan garam yang mengalami penurunan tekanan darah
berhubungan dengan kejadian hipertensi dikarenakan serius dan kooperatif dalam
pada lansia di Pusling Desa Klumpit UPT mengikuti terapi relaksasi benson, dan
Puskesmas Gribig, karena hasil uji Chi mengatur pola hidup yang sehat yaitu
Square menunjukkan bahwa nilai p mengurangi asupan garam pada makanan.
(0,001) < 0,05 dan nilai X2 hitung Untuk responden yang belum mengalami
Joko Tri Atmojo, Efektifitas Terapi Relaksasi Benson 57

penurunan tekanan darah di samping kelompok kontrol adalah 2 orang (13,3%)


karena faktor neurologik atau biokimia yang mengalami stres ringan, 11 orang
tubuh bisa juga disebabkan karena (73,4%) yang mengalami stres sedang,
kurangnya konsentrasi dan kurang dan 2 orang (13,3%) yang mengalami
pemahaman dalam proses pelaksanaan stres berat. Setelah diberikan relaksasi
terapi yang diberikan serta faktor benson pada kelompok intervensi yaitu 9
kepribadian dari masing-masing orang (60,0%) yang mengalami stres
responden sehingga menyebabkan terapi ringan, dan 6 orang (40,0%) yang
kurang maksimal. mengalami stres sedang. Kemudian untuk
Menurut Wijaya & Putri (2013) kelompok kontrol yaitu 3 orang (20,0%)
menyatakan bahwa penatalaksanaan yang mengalami stres ringan, 10 orang
hipertensi dengan non farmakologi terdiri (66,7%) yang mengalami stres sedang,
dari berbagai macam cara modifikasi gaya dan 2 orang (13,3%) yang mengalami
hidup untuk menurunkan tekanan darah stres berat.
salah satunya yaitu dengan mengurangi Penelitian yang dilakukan oleh
asupan natrium dapat dilakukan dengan Rasubala, dkk (2017) terapi relaksasi
cara diet rendah garam yaitu tidak lebih benson berpengaruh terhadap skala nyeri
dari 100 mmol/hari. Dengan mengurangi pada pasien post operasi. Penelitian ini
asupan garam sampai kurang dari 2300 dilakukan pada 16 responden, setelah
mg (1 sendok teh) per hari menjadi 1150 pemberian perlakuan terapi relaksasi
mg (1/2 sendok teh) per hari dapat benson selama 3 kali pertemuan selama
menurunkan tekanan sistolik sekitar 5 15-30 menit, tingkat nyeri pada pasien
mmHg dan pada tekanan diastolik sekitar post operasi sebelum diberikan terapi pada
2,5 mmHg. tingkat nyeri sedang (4-6) sebanyak 8
Meditasi dan relaksasi responden (50%) dan tingkat nyeri berat
menyebabkan akan terjadi penurunan (7-9) sebanyak 8 responden (50%).
konsumsi oksigen, output CO2, ventilasi Kemudian setelah diberikan terapi pada
selular, frekuensi napas, dan kadar laktat tingkat nyeri ringan (1-3) sebanyak 9
sebagai indikasi dalam penurunan tingkat responden (56,2 %), dan pada tingkat
stres, selain itu ditemukan bahwa PO2 atau nyeri sedang (4-6) sebanyak 7 responden
konsentrasi oksigen di dalam darah tetap (43,8%).
konstan, bahkan meningkat sedikit 3. Menganalisis Pengaruh Terapi
(Solehati & Kosasih, 2015). Relaksasi Benson Terhadap Tekanan
Penelitian yang dilakukan oleh Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Aryana & Novitasari (2013) terapi Desa Unggahan
relaksasi benson berpengaruh terhadap Setelah dilakukan uji statistik yaitu
penurunan tingkat stres lansia. Pada hasil uji paired t-test dengan menggunakan 30
penelitian menunjukkan bahwa tingkat responden, untuk tekanan darah sistol
stres lansia sebelum diberikan relaksasi menunjukkan bahwa hasil sig (2-tailed)
benson pada kelompok intervensi adalah 2 atau nilai p=0,000, dan pada tekanan
orang (13,3%) yang mengalami stres darah diastol menunjukkan bahwa hasil
ringan, 10 orang (66,7%) yang mengalami sig (2-tailed) atau nilai p=0,000 dengan
stres sedang, dan 3 orang (20,0%) yang demikian, nilai p lebih kecil dari 0,05
mengalami stres berat. Kemudian untuk (p<α) maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
58 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129

hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini penurunan kadar gula darah pada
menunjukkan ada Pengaruh Terapi kelompok perlakuan, sehingga dengan
Relaksasi Benson Terhadap Tekanan demikian terbuktilah hipotesis bahwa ada
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa pengaruh terapi relaksasi benson terhadap
Unggahan. kadar gula darah pada lansia dengan
Melihat pengaruh terapi relaksasi diabetes.
benson terhadap tekanan darah pada Hipertensi adalah suatu keadaan
penderita hipertensi di Desa Unggahan dimana tekanan darah meningkat secara
dengan jalan membandingkan hasil rata- abnormal dan terjadi secara terus menerus
rata tekanan darah sistol dan diastol pada beberapa kali pemeriksaan tekanan
sebelum dan setelah intervensi terapi darah yang disebabkan oleh satu faktor
relaksasi benson diberikan. Hasil rata-rata maupun beberapa faktor risiko yang tidak
(mean) tekanan darah sistol dan diastol berjalan sebagaimana mestinya dalam
sebelum diberikan intervensi terapi mempertahankan tekanan darah secara
relaksasi benson yaitu 149.93 dan 89.33. normal (Wijaya & Putri, 2013).
Dan setelah diberikan intervensi terapi Salah satu penatalaksanaan
relaksasi benson menjadi 138.97 dan hipertensi dengan non farmakologi yaitu
84.07. Penelitian ini membuktikan adanya dengan metode relaksasi. Terapi relaksasi
pengaruh terapi relaksasi benson terhadap benson dengan tekanan darah adalah
tekanan darah pada penderita hipertensi di terapi yang diberikan kepada penderita
Desa Unggahan. hipertensi yang bertujuan untuk mengatasi
Hal ini didukung dengan hasil tekanan darah tinggi dan ketidakteraturan
penelitian yang dilakukan oleh Juwita, denyut jantung. Pada keadaan relaksasi
dkk (2016) tentang “Pengaruh Terapi menyebabkan terjadi penurunan
Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula rangsangan emosional dan area pengatur
Darah pada Lansia dengan Diabetes fungsi kardiovaskular seperti hipotalamus
dijalan Dinoyo Tangsi III RW II posterior yang akan menurunkan tekanan
Kelurahan Keputeran, Kecamatan darah, sedangkan rangsangan pada area
Tegalsari, Surabaya”. Hasil penelitian pre optik menimbulkan efek penurunan
menunjukan bahwa sebelum diberikan arteri dan frekuensi denyut jantung yang
terapi didapatkan hasil mean pada dijalarkan melalui pusat kardiovaskular
kelompok perlakuan yaitu 263.32±66.53 dari medulla. Relaksasi memberikan
dan pada kelompok kontrol yaitu respon melawan masa discharge
276±71.56. Sedangkan setelah diberikan (pelepasan impuls secara masal) pada
terapi didapatkan hasil mean pada respon stres dari sistem saraf simpatis
kelompok perlakuan yaitu 201.37±50.93 (Aspiani, 2014b). Dimana pada sistem
dan pada kelompok kontrol yaitu saraf simpatis berperan dalam
257±63.54. Pada penelitian ini juga dapat meningkatkan denyut jantung, kemudian
diketahui bahwa didapatkan hasil pada saat dalam keadaan berelaksasi yang
penelitian dengan uji statistik dengan bekerja yaitu sistem saraf parasimpatis.
paired t-test dan di dapatkan hasil Dengan demikian, dalam keadaan
p=0.001 pada kelompok perlakuan dan berelaksasi juga dapat menekan rasa stres,
p=0.005 pada kelompok kontrol. Sehingga tegang dan cemas.
dapat disimpulkan bahwa terjadi
Joko Tri Atmojo, Efektifitas Terapi Relaksasi Benson 59

Hal tersebut didukung oleh nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (Ha) diterima. Sehingga dapat disimpulkan
& Kustanti (2016) tentang “The Effect ada Pengaruh Terapi Relaksasi Benson
Benson Relaxation Technique with Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Anxiety In Hemodyalisis Patients In Hipertensi Di Desa Unggahan.
Yogyakarta”. Pada hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kecemasan DAFTAR RUJUKAN
pada responden sebelum dan sesudah Arif, D., Rustono., & Hartinah, D. (2013).
diberikan relaksasi benson selama 2 Faktor-faktor Yang Berhubungan
minggu setiap hari pada kelompok Dengan Kejadian Hipertensi Pada
intervensi adalah 21,93 dan 13,57 dengan Lansia Di Pusling Desa Klumpit
rata-rata 8,36. Sedangkan pada kelompok UPT Puskesmas Gribig Kabupaten
kontrol sebelum dan sesudah diberikan Kudus. JIKK, 4(2), 18-34.
relaksasi benson yaitu 17,19 dan 12,94 Aryana, K.O., & Novitasari, D. (2013).
dengan rata-rata 4,25. Sehingga pada Pengaruh Tehnik Relaksasi
penelitian ini menunjukkan bahwa ada Benson Terhadap Penurunan
penurunan yang signifikan dalam tingkat Tingkat Stres Lansia Di Unit
kecemasan pada kelompok intervensi p = Rehabilitas Sosial Wening
0,001 (p<0,05) dan pada kelompok Wardoyo Ungaran. Jurnal
kontrol p = 0,014 (p<0,05). Keperawatan Jiwa, 1(2), 186-195.
Aspiani, R.Y. (2014a). Buku Ajar
KESIMPULAN DAN SARAN Keperawatan Gerontik. Jilid
Berdasarkan hasil tekanan darah Pertama. Jakarta: CV. Trans Info
responden setelah diberikan terapi Media.
relaksasi benson, sebagian besar Juwita, L., Prabasari, N.A., &
responden yang tekanan darah sistolnya Manungkalit, M. (2016). Pengaruh
120-139 sebanyak 19 responden (63.3%), Terapi Relaksasi Benson Terhadap
dan yang paling sedikit adalah responden Kadar Gula Darah Pada Lansia
yang tekanan darah sistolnya 140-159 Dengan Diabetes. Jurnal Ners
sebanyak 11 responden (16.7%). Dan rata- LENTERA, 4(1), 6-14.
rata (Mean) tekanan darahnya adalah Kemenkes. (2014). Pusat Data Dan
138.97, dengan Standar Deviation 10.516. Informasi Kementrian Kesehatan
Sedangkan sebagian besar responden yang RI. Jakarta.
tekanan darah diastolnya 80-89 sebanyak Kurniasari, A.N., & Kustanti, A. (2016).
27 responden (90.0%), dan yang paling The Effect Benson Relaxation
sedikit adalah responden yang tekanan Technique With Anxiety In
darah diastolnya <80 sebanyak 3 Hemodyalisis Patients In
responden (10.0%). Dan rata-rata (Mean) Yogyakarta. Indonesian Journal
tekanan darahnya adalah 84.07. Hasil uji Of Nursing Practices,1(1), 40-47.
analisa data dengan menggunakan uji Larasiska, A., & Priyantari, W. (2017).
Paired t-test, untuk tekanan darah sistol Menurunkan Tekanan Darah
dan diastol menunjukkan bahwa hasil sig dengan Cara Mudah Pada Lansia.
(2-tailed) atau nilai p=0,000 karena nilai p Indonesian Journal Of Nursing
lebih kecil dari 0,05 (p<α) maka hipotesis Practices,1(2), 55-63.
60 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 8, No 1, Mei 2019, hlm 01-129

Maulinda, I., Candrawati, E., & Adi W.,


R.C. (2017). Pengaruh Terapi
Relaksasi Benson Terhadap
Kualitas Tidur Lansia Di Posyandu
Permadi Tlogomas Kota Malang.
Nursing News, 2(3), 580-587.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta: Salemba Medika.
Putra, A.M.P & Ulfah, A. (2016). Analisis
Faktor Risiko Hipertensi Di
Puskesmas Kelayan Timur Kota
Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ibnu
Sina, 1(2), 256-264.
Rasubala, G.F., Kumaat, L.T., & Mulyadi.
(2017). Pengaruh Teknik Relaksasi
Benson Terhadap Skala Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Di
RSUP. PROF. DR. R.D. Kandou
Dan RS TK.III R.W. Mongisidi
Teling Manado. E-Journal
Keperawatan. 5(1).
Solehati, T., & Kosasih, C.E. (2015).
Konsep & Aplikasi Relaksasi.
Bandung: Refika Aditama.
Suiraoka, IP. (2012). Penyakit
Degeneratif : Mengenal,
Mencegah dan Mengurangi Faktor
Risiko 9 Penyakit Degeneratif.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijaya, A.S., & Putri, Y.M. (2013).
Keperawatan Medikal Bedah :
Keperawatan Dewasa.
Yogyakarta: Nuha Medika.

View publication stats

You might also like