Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
menyenangkan, aroma terapi, memperbaiki
Parfum merupakan preparat atau sediaan cair
dan menciptakan suasana hati yang tenang,
yang digunakan sebagai pewangi yang
dan meningkatkan libido [3].
bersumber dari bahan alam atau sintetik.
Parfum dibuat dengan cara mencampurkan
Parfum memiliki nilai penting dan budaya
berbagai macam zat atau bahan kimia, baik
tradisional di seluruh dunia. Sebagian besar
yang alami maupun bahan buatan (sintetik)
konsumen tertarik pada parfum dan merasa
dengan formula tertentu [1]. Parfum sudah
lebih percaya diri setelah menggunakan
dikenal sejak 3.500 tahun lalu dan berkembang
parfum. Konsumen menilai wangi parfum
hingga saat ini. Parfum sudah hampir menjadi
berada pada kesan pertama baunya saat akan
kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan
membeli parfum, urutan selanjutnya adalah
berbagai merk dan aroma yang ditawarkan.
harga, dan merek parfum itu sendiri [4].
Parfum mengandung beberapa zat kimia yang
Meningkatnya kebutuhan akan parfum
dicampurkan agar menimbulkan aroma yang
membuat banyak produsen berbuat curang
unik dan menarik [2]. Parfum memiliki fungsi
dengan menambahkan senyawa yang tidak
yang menguatkan rasa percaya diri dari
diketahui dan berbahaya. Bahkan, banyak
pemakai, memberikan keharuman yang
20
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
parfum yang beredar tidak memiliki izin edar masyarakat akan kandungan berbahaya dari
dan ini menguatkan dugaan bahwa parfum parfum illegal.
mengandung senyawa yang berbahaya bagi
kesehatan.
METODOLOGI PENELITIAN
Komposisi dari parfum antara lain zat pewangi Bahan Kimia
(Odoriferous Substances), fiksatif, dan bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian
pelarut atau pengencer. Dalam sebuah
ini adalah lima sampel parfum isi ulang tidak
penelitian ditemukan senyawa berbahaya pada
berizin yang beredar di Pasar Raya Padang,
parfum yang dijual bebas antara lain 1,2-
aquadestilata (PT Bratacem), etanol (Merck).
butanediol, 3-etoksi-1-propanol, dipropilen
glikol, 3,3-oksibis-2-butanol, senyawa ini dapat
Peralatan
memberikan potensi berbahaya seperti iritasi
mata, cedera kornea, iritasi kulit, jika Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
dikomsumsi dapat menyebabkan iritasi pada adalah kromatografi gas-spektrometri massa
saluran pencernaan, depresi sistem saraf pusat QP2010 Plus (Shimadzu), termometer (Iwaki),
dan jika terhirup dapat mengakibatkan iritasi refraktometer (Atago), piknometer 5 mL
pada saluran pernafasan [3]. Penelitian lain (Iwaki), timbangan elektrik (Precisa)
tentang penetapan kadar benzaldehid pada
sampel parfum ‚X‛ yang terdapat di 3 toko Prosedur Penelitian
parfum di daerah Surabaya Selatan telah Penelitian ini dilakukan dengan beberapa
dilakukan dengan menggunakan alat GC. Zat tahapan diantaranya ialah:
yang diduga terdapat di dalam parfum yaitu Pengambilan Sampel
benzaldehid yang dapat mengiritasi mata,
Sampel diambil dengan cara simple random
kulit, saluran pernapasan, kerusakan sistem
sampling yaitu dengan cara mencatat merek
saraf pusat dan reaksi alergi pada penggunaan
parfum isi ulang yang dijual bebas di Pasar
jangka panjang. Hasil uji kualitatif yang
Raya, kemudian diberi nomor, dikocok dan
dilakukan bahwa ketiga sampel yang diuji
diambil lima nomor yang berbeda. Lokasi
mengandung benzaldehid. Hasil uji kuantitatif
pengambilan sampel adalah di Pasar Raya Kota
yang dilakukan terhadap 3 sampel didapatkan
Padang [6].
data konsentrasi dari ketiga sampel tersebut
berturut-turut adalah 0,003 %; 0,007 % dan Penetapan Berat Jenis
0,010 %. Penetapan berat jenis dilakukan dengan
menggunakan piknometer ukuran 5 mL.
GC-MS merupakan teknik analisis yang Piknometer kosong ditimbang (m). Kemudian
menggunakan dua metode analisis yaitu ditimbang piknometer berisi air (m1) dan
kromatografi gas dan spektrometri massa. sampel parfum sebanyak 5 mL (m2). Nilai
Kromatografi gas adalah metode analisis berat jenis (BJ) senyawa dapat dihitung dengan
dimana sampel terpisah secara fisik menjadi menggunakan persamaan berikut (m dalam
bentuk molekul-molekul yang lebih kecil, hasil gram):[7,8]
pemisahan dapat dilihat berupa kromatogram
[5]. Oleh karena tingginya penggunaan parfum
21
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
Bobot jenis 1,2033 g/mL 0,9840 g/mL 1,4208 g/mL 1,0019g/mL 1,2030 g/mL
22
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
Identifikasi sampel parfum dengan tinggi nilai similarity index, maka senyawa itu
menggunakan spektrometri massa dengan data akan semakin mirip dengan senyawa yang
spektrum massa standar yang tersimpan dalam dianalisis, sehingga dapat ditampilkan bahwa
kepustakaan instrumen GC-MS. Perbandingan sampel tersebut sama [9]. Hasil analisis senyawa
dilakukan dengan melihat nilai similarity index kimia menggunakan kromatografi gas
senyawa yang ada pada komputer. Semakin spektrometri massa pada Gambar 1-4.
23
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
25
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
26
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
27
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
Vol. 10, No. 1, March 2019 J. Ris. Kim.
28
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324
J. Ris. Kim. Vol. 10, No. 1, March 2019
9. Iswara, F. P., Rubiyanto, D., & Julianto, T. 10. Creswell, C. J., Runquist, O. A., &
S., Analisis Senyawa Berbahaya dalam Campbell, M. M. Analisis Spektrum Senyawa
Parfum dengan Kromatografi Gas- Organik. (Edisi 3). Penerjemah: K.
Spektrometri Massa Berdasarkan Material Padmawinata. & I. Soediro. Bandung: ITB
Safety Data Sheet, Indo. J. Chem. Res., 2(1): (1982).
18-27 (2014).
29
DOI https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.324