You are on page 1of 15

STRATEGI PENANGANAN ILLEGAL, UNREGULATED AND UNREPORTED FISHING

(IUU-FISHING) DI PERAIRAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014-2016

Oleh:

Jhon Mayer H. Siahaan*


Email: jhonmayer493@gmail.com
Pembimbing: Irwan Iskandar S. IP, MA
Bibliografi: 5 Jurnal, 17 Buku, 2 Majalah, 22 Website, 2 Kantor Riset.

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional-Prodi Ilmu Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, Riau 28293

Abstract

This study aims to explain the strategy of the Indonesian government in dealing with
acts of Illegal, Unregulated and Unreported Fishing (IUU Fishing) by a foreign vessel which
occurred in Indonesian waters and the waters of Riau Province in particular. Head of Fisheries
and Marine Resources in Riau Province, the number of fishermen from the Province of Riau
annually exceeds 94,000 tons per year, but the potential catch is supposed to reach 350,000 tons
per year.
In this study the authors use Neorealism perspective. In his view the theory of
International Relations is best to focus on the structure of the system, the units that interact,
continuity and change the system. To bridge the problems to the hypothesis the author uses the
analysis of the level of the nation-state (nation-states). To be entered into the case of Illegal,
Unregulated, and Unreported Fishing (IUU Fishing) is the author uses the theory of John Lovell
strategy. The strategy is a measure used to win a battle.
Indonesia conduct national and regional strategies such as the establishment of a task
force eradication of illegal fishing drownings even foreign ships that make IUU-Fishing.
Indonesia also conducts regional and international cooperation to combat illegal, unregulated
and unreported fishing together. This study proves the Indonesian government has a strong
commitment to combat IUU-fishing in order to realize Indonesia as Country of maritime axis in
the world.

Keywords: Strategy, Illegal, Unregulated and Unreported Fishing (IUU Fishing), Waters of
Riau province, drowning, Foreign Fishing Vessels

*
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Riau

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 1


Pendahuluan Penghasilan Perikanan (PHP) sebesar Rp 34
miliar. Selain itu, subsidi BBM senilai Rp
23,8 miliar, sumber daya perikanan yang
Negara Kesatuan Republik Indonesia terselamatkan senilai Rp 381 miliar, dan
(NKRI) merupakan negara kepulauan nilai sumber daya ikan tersebut bila
terbesar di dunia yang terdiri dari 17. 499 dikonversikan dengan produksi ikan sekitar
pulau dan luas perairan laut yang mencapai 43.208 ton. Berdasarkan data tersebut, setiap
5,8 juta km2 dan panjang garis pantai sekitar tahun diperkirakan Indonesia mengalami
18.000 km.2 Sebagai negara kepulauan kerugian akibat IUU Fishing sebesar Rp.
dengan 80 % wilayah laut dan 20 % wilayah 101.040 trilliun/tahun.6
darat, potensi ancaman terhadap kedaulatan Penelitian ini menjelaskan strategi
dan wilayah Indonesia berada di laut. Indonesia dalam menangani kasus Illegal,
Menurut Badan Pangan dan Pertanian Dunia Unregulated and Unreported Fishing (IUU-
(Food and Agriculture Organization / Fishing) yang terjadi di perairan Provinsi
FAO),3 kegiatan tindak pidana perikanan Riau. Terpilihnya Joko Widodo sebagai
disebut dengan istilah Illegal, Unregulated, presiden Indonesia yang ke tujuh, semangat
and Unreported Fishing (IUU-Fishing), untuk menjadikan Indonesia sebagai poros
yang berarti bahwa penangkapan ikan maritim dunia dihidupkan kembali. Hal ini
dilakukan secara ilegal, tidak dilaporkan dan mengorientasikan pemerintah Indonesia
tidak sesuai dengan aturan yang telah lebih memperhatikan sektor perairan laut.
ditetapkan. Berbagai usaha yang harus dilakukan untuk
Food and Agriculture Organization membenahi Indonesia sebagai Negara poros
(FAO) menyatakan bahwa kerugian maritim dunia. Salah-satunya adalah
Indonesia akibat IUU Fishing diperkiraan membenahi dalam penanganan kasus
mencapai Rp. 30 triliun per tahun.4 Hal ini pencurian ikan (illegal fishing) yang
diperjelas dengan pernyataan dari dilakukan nelayan lokal maupun nelayan
Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) asing. Melihat potensi kerugian yang
bahwa tingkat kerugian tersebut sekitar 25 diakibatkan illegal fishing sangat besar
persen dari total potensi perikanan yang maka kasus ini bisa menjadi prioritas
dimiliki Indonesia sebesar 1,6 juta ton per pemerintah untuk membangun poros
tahun. Kondisi perikanan di dunia ini tidak maritim dunia juga sudah seharusnya
berbeda jauh dengan kondisi di Indonesia. pemerintah menjaga setiap wilayah
Pada tahun 2003 - 2007, KKP telah perbatasan baik daratan, udara maupun
melakukan pengawasan dan penangkapan perairan demi mempertahankan kedaulatan
terhadap 89 kapal asing, dan 95 kapal ikan Indonesia.
Indonesia. 5 Kerugian negara yang dapat Salah-satu daerah yang rawan kasus
diselamatkan diperkirakan mencapai Rp illegal fishing adalah perairan Provinsi Riau.
439,6 miliar dengan rincian Pajak Letaknya yang berbatasan langsung dengan
selat Malaka dan juga laut Cina Selatan
2
Dinas Hidrografi dan Oseanografi TNI AL. 2004. menjadikan perairan Provinsi Riau daerah
³Pulau-3XODX .HFLO 7HUOXDU´ Jakarta yang dilalui banyak kapal sekaligus
3
FAO- IUU Fishing dalam Code of Conduct For menimbulkan maraknya kasus illegal fishing
Responsible Fisheries, 1995 yang dilakukan oleh nelayan asing. Provinsi
4
Kominfo Indonesia. Data FAO pada tahun 2001.
Diunduh pada 18 Juni 2016
5 6
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Ida Kusumah Wardhaningsih, KKP , Kerepotan
Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). Soen'an Berantas Illegal Fishing, Politik Indonesia - Jaringan
H Poernomo. Jakarta Informasi Politisi, 20 April 2014.

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 2


Riau merupakan wilayah yang berada pada Potensi Perikanan Provinsi Riau
kedaulatan Indonesia yang menjadi Kontribusi sektor perikanan dan
tanggungjawab pemerintah untuk menjaga kelautan Provinsi Riau terhadap
dan melindunginya. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi cendrung semakin
pemerintah Indonesia di bawah meningkat. Secara nyata produksi perikanan
kepemimpinan Presiden Joko Widodo Riau tahun 2013 sebanyak 185.955,10 ton,
dituntut untuk mempersiapkan strategi dengan angka ketersediaan ikan sebesar
terbaik untuk menangani kasus Illegal, 38,37 kg/kapita/tahun.9 Pada masa datang,
Unregulated and Unreported Fishing (IUU- tuntutan pemanfaatan sumberdaya perikanan
Fishing) yang terjadi di perairan Provinsi dan kelautan semakin besar.
Riau. Konsekuensinya, pembangunan perikanan
dan kelautan, tentulah harus semakin
Geografis Provinsi Riau dikembangkan. Hal ini seiring dengan
Provinsi Riau secara geografis, semakin meningkatnya permintaan lapangan
geoekonomi dan geopolitik terletak pada pekerjaan serta kebutuhan masyarakat akan
posisi strategis terdiri atas wilayah daratan komoditas perikanan yang semakin
dan wilayah lautan/perairan dengan bentang bervariasi.
wilayah sejak dari lereng Bukit Barisan Potensi perikanan Provinsi Riau
sampai ke perairan Selat Malaka, berada terus meningkat, salah satunya adalah
pada jalur perdagangan regional dan kabupaten Indragiri Hilir, Dinas Kelautan
internasional. Secara geografis Provinsi dan Perikanan (DKP) Kabupaten Indragiri
5LDX WHUOHWDN SDGD SRVLVL ž ¶ ¶¶ /6 - Hilir (Inhil), Provinsi Riau mencatat
ž ¶ ¶¶ /8 ž ¶ ¶¶- ž ¶ ¶¶ %7 pemanfaatan dari potensi perikanan tangkap
dengan batas-batas wilayah sebelah Utara tahun 2015 meningkat 1.17 Persen dari
berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat tahun sebelumnya.10
Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan "Pemanfaatan potensi perikanan
Provinsi Jambi dan Selat Berhala, sebelah tangkap tahun 2015 mencapai 43.973.61
Timur berbatasan dengan Provinsi Ton atau 40.26 Persen dari potensi yang
Kepulauan Riau dan Laut Cina Selatan, dan ada," Ungkap Kepala Seksi Perikanan
sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan
Sumatera Barat dan Sumatera Utara.7 Kabupaten Inhil Syamsuria.
Luas wilayah Provinsi Riau adalah Adapun potensi perikanan tangkap
107.932,71 Km2 , yang terdiri dari, daratan yang terdapat di Kabupaten Inhil sebesar
seluas 86.411,90 Km2 (80,09%), dan 109.212.00 Ton per tahun yang tersebar di
perairan seluas 21.478,81 Km2 (19,91%), beberapa daerah pesisir. Sedangkan tingkat
serta garis pantai sepanjang 1.851,278 Km. pemanfaatan potensi perikanan tangkap
Pada wilayah tersebut terdapat sebanyak 335 tahun 2014 tercatat sebesar 42.692.82 Ton
desa pesisir, yang tersebar pada 101 buah atau 39.09 Persen.
pulau-pulau kecil, yang diantaranya
sebanyak 75 buah pulau tidak didiami
penduduk.8

7 9
Data Umum Provinsi Riau, diambil dari Ibid
10
https://www.riau.go.id http://www.antarariau.com/berita/80881/2015-
8
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau tahun pemanfaatan-potensi-perikanan-tangkap-inhil-
2015 Jl. Patimura No. 6 Pekanbaru meningkat

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 3


Kasus-Kasus IUU-Fishing di Perairan asing masuk dalam usaha perikanan
Provinsi Riau tangkap. Susi bangga sektor perikanan
Bedasarkan data dari kementrian tangkap satu-satunya sektor yang dikuasai
kelautan dan perikanan selama tahun 2012 rakyat, tidak seperti minyak, gas, dan
terjadi 6 kali kasus illegal fishing yang tambang lain yang telah direbut asing.
terjadi di perairan Rokan Hilir.11 Menteri Untuk itu, Susi mengingatkan para pejabat
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti daerah agar tidak memfasilitasi kapal asing
berencana kembali menenggelamkan kapal masuk mencari ikan. Ia mengancam pejabat
pencuri ikan. Dia memperkirakan 30 kapal daerah yang ikut melindungi kapal asing
akan ditenggelamkan seusai Lebaran atau dengan hukuman sesuai dengan undang-
Juli nanti. Penenggelaman kapal ini, kata undang yang berlaku.
dia, bagian dari pelaksanaan Undang- Belum optimalnya pemanfaatan dan
Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang pengelolaan sumberdaya kelautan dan
Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 perikanan disebabkan di antaranya oleh
tentang Perikanan. "Perang melawan illegal praktek-praktek pemanfaatan dan
fishing, kapal-kapal asing, itu luar biasa," pengelolaan yang tidak bertanggung jawab
kata Susi saat berdialog dengan nelayan di dan pelanggaran peraturan-peraturan,
Tempat Penampungan Ikan Amagarapati, sehingga terjadi kehilangan sumberdaya
Pelabuhan Ilemandiri, Larantuka, Jumat, 10 yang cukup besar setiap tahunnya. Provinsi
Juni 2016. Hingga saat ini, Kementerian Riau yang letaknya berhadapan langsung
Kelautan telah menenggelamkan 176 kapal dengan selat Malaka dan laut Cina Selatan
pencuri ikan. Kementerian Kelautan, ucap memiliki potensi rawan terhadap pencurian
Susi, memiliki anggaran sekitar Rp 10 ikan (illegal fishing) yang dilakukan oleh
triliun. Sebanyak Rp 8 triliun di antaranya kapal nelayan asing.
dialokasikan untuk nelayan selaku Di perairan Rupat, Kabupaten
stakeholder. Namun percuma pemerintah Bengkalis, Provinsi Riau, Petugas Patroli
memberikan bantuan berupa alat tangkap Satuan Polisi Perairan (Satpol Air) Polres
ikan dan kapal kepada nelayan jika kapal Bengkalis berhasil menggagalkan aksi
asing masih mencuri ikan di lautan lepas. pencurian ikan yang dilakukan kapal asing
"Kalau kapal kita 30 gross tonnage harus berbendera negara Malaysia.12
lawan kapal-kapal trawl yang ratusan GT, Digagalkannya aksi pencurian ikan tersebut,
pasti kalah, ikan akan habis," ujarnya. Susi setelah Kapal Patroli Pol IV02303 Pol Air
juga meminta nelayan melapor ke aparat Polres Bengkalis mengendus aksi pelaku
berwenang jika menemukan kapal asing pencurian ikan di perairan rupat pada 9
mencari ikan di lautan. Apalagi Presiden september 2015. Kapolres Bengkalis AKBP
Joko Widodo telah memasukkan A. Supriyadi melalui Kasi Humas Aiptu
pengelolaan asing dalam usaha perikanan Yeko Damara, mengungkapkan,
tangkap ke dalam daftar negatif investasi penangkapan kapal berbendera Malaysia
pada 18 Mei lalu. dalam perkara tindak pidana illegal
Dengan Peraturan Presiden Nomor fishing (pencurian ikan) dilaksanakan oleh
44 Tahun 2016 tentang daftar bidang usaha Tim Patroli Satpol Air yang dinakhodai
tertutup dan bidang yang terbuka dengan Brigadir Dedi Sukma. Selain mengamankan
persyaratan di bidang penanaman modal kapal asing itu, pihak Polres juga menahan
keluar, pemerintah secara resmi melarang empat tersangka sebagai pelaku tindak

11 12
Direktorat Jenderal PSDKP Kementrian Kelautan http://www.antarariau.com/berita/70729/antarariau.
dan Perikanan com

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 4


kejahatan, masing-masing memiliki identitas Kembung Bantan, Bengkalis. 14 Keenam
warga Negara Malaysia, RZL (49), MS (30), nelayan bersama barang bukti dua unit
JFR (49) dan NA (40). Keempat tersangka kapal motor berikut ikan hasil tangkapan
diamankan di Mapolres Bengkalis. Barang sekira 65 kilogram (kg) disita. Kepala
bukti pencurian ikan yang dilakukan nelayan Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat
malaysia adalah kapal berbendera Malaysia (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Riau
dengan nomor lambung NSS 691 warna AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Analisa,
lambung biru, alat tangkap jenis bubu dan membenarkan adanya penangkapan itu.
ikan hasil curian sebanyak kurang lebih 40 Kedua kapal nelayan itu ditangkap Selasa 3
Kilogram. juni lalu sekitar pukul 07.00 WIB di
Pada kasus yang lainnya, petugas perairan Bengkalis, tepatnya di kordinat N
Patroli Satuan Polisi Perairan (Satpol Air) ‡ ( ‡ GDQ NRRUGLQDW 1
Polres Bengkalis berhasil menggagalkan ‡ ( ‡ ³3HQDQJNDSDQ
aksi pencurian ikan yang dilakukan kapal kapal nelayan Malaysia itu berawal dari
asing berbendera negara Malaysia.13 patroli rutin yang dilakukan Satpolair
Digagalkannya aksi pencurian ikan tersebut, Polres Bengkalis. Kedua kapal dengan
setelah Kapal Patroli Pol IV02303 Pol Air nomor lambung No.JHF.7039 B dan KM
Polres Bengkalis mengendus aksi pelaku No JHF 6489 B itu lalu dievakuasi ke
pencurian ikan di perairan rupat pada 9 NDQWRU 3RODLU 3ROUHV %HQJNDOLV ´ WHUDQJQ\D
september 2015. Kapolres Bengkalis AKBP Guntur menambahkan, selain menyita
A. Supriyadi melalui Kasi Humas Aiptu barang bukti aparat Satpolair juga
Yeko Damara, mengungkapkan, mengamankan 6 orang nakhoda dan para
penangkapan kapal berbendera Malaysia nelayan. Keenam tersangka pencuri ikan
dalam perkara tindak pidana illegal merupakan nelayan warga Parit Jawa,
fishing (pencurian ikan) dilaksanakan oleh Negara Bagian Muar, Malaysia, terdiri
Tim Patroli Satpol Air yang dinakhodai dari. Abdul Rahim bin M Bakri (37), Bakar
Brigadir Dedi Sukma. Selain mengamankan bin Yakup (40), M Safari bin Buntal (40),
kapal asing itu, pihak Polres juga menahan Tan Yong Hua (54), Yeong Song (52) dan
empat tersangka sebagai pelaku tindak Rusli bin Kamis (47).
kejahatan, masing-masing memiliki identitas Saat diinterogasi polisi, satu dari
warga Negara Malaysia, RZL (49), MS (30), dua nakhoda kapal mengaku tidak
JFR (49) dan NA (40). Keempat tersangka mengetahui sudah memasuki wilayah
diamankan di Mapolres Bengkalis. Barang Republik Indonesia, karena alat penuntun
bukti pencurian ikan yang dilakukan nelayan arah atau GPS yang terpasang di kapal
malaysia adalah kapal berbendera Malaysia motor mereka sedang rusak. Sementara
dengan nomor lambung NSS 691 warna nelayan dari satu kapal lagi secara terus
lambung biru, alat tangkap jenis bubu dan terang mengaku melakukan praktik "illegal
ikan hasil curian sebanyak kurang lebih 40 fishing" karena saat ini tangkapan ikan di
Kilogram. perairan negara mereka sudah berkurang.
Kasus yang lainnya adalah, aparat Kabid Humas Polda Riau menyebutkan
Satuan Polisi Air (Satpolair) Kepolisian kasus tersebut masih dalam penyelidikan
Resort (Polres) Bengkalis menangkap 2 Polres Bengkalis. Barang bukti dan para
kapal motor nelayan berbendera Malaysia nelayan sudah diamankan di Markas Sat
sedang mencuri ikan di Perairan Sungai
14
http://harian.analisadaily.com/riau/news/dua-kapal-
13
http://www.antarariau.com/berita/70729/antarariau. ikan-malaysia-ditangkap/139231/2015/06/04
com

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 5


Pol Air Polres Bengkalis untuk proses telah disita dan dijadikan sebagai alat barang
hukum lebih lanjut. Para nelayan tersebut, bukti (BB) di pengadilan.
imbuh Guntur, kini ditetapkan sebagai Seperti terjadi pada bulan lalu, satu
tersangka sesuai pasal 93 ayat (2) Undang- dari dua kapal pukat gandeng dibakar
Undang (UU) Republik Indonesia (RI) puluhan nelayan di perairan laut Panipahan,
Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rohil. Kapal
atas UU RI Nomor 31 tahun 2004, dengan pukat gandeng tersebut dibakar karena
ancaman hukuman paling lama 6 tahun dan sudah sangat meresahkan para nelayan di
denda maksimal Rp 20 miliar. Panipahan. Hartoni (37 tahun), nelayan
Kasus pencurian ikan yang berhasil setempat mengaku, aksi pembakaran itu
diungkap di perairan Rohil, diakui H berawal saat kapal pukat gandeng kapasitas
Amrizal termasuk tinggi di mana pada 2012 10 ton masuk dan melakukan penangkapan
mencapai 14 kasus, sedangkan 2011 ikan secara ilegal di Panipahan. "Persisnya
sebanyak sembilan kasus. Sejumlah kasus di perairan Telaga Tegenang, Panipahan,
illegal fishing tersebut seluruhnya telah kapal pukat gandeng tersebut berhasil
disidangkan di Pengadilan Negeri Rohil di ditangkap nelayan. Mereka sudah emosi,
Ujungtanjung.15 ³0HPDQJ NDVXV SHQFXULDQ langsung menghentikan aktivitas
ikan yang kita tangani terjadi peningkatan penangkapan ikan," katanya.
pada tahun 2012 yakni 14 kasus. Namun
sebagian dari sembilan kasus tahun 2011 Strategi Penanganan Illegal, Unregulated
bukan pada saat saya sebagai kepala dinas and Unreported Fishing (IUU-Fishing)
DPK. Walau demikian, seluruh kasus yang Secara Nasional
kita tangani berkasnya dinyatakan lengkap Didasari bahwa persoalan illegal
(P21) oleh pihak Kejaksaan Negeri fishing ini merupakan persoalan multi actors
Bagansiapiapi dan telah disidangkan di dalam konteks melibatkan banyak pihak
SHQJDGLODQ ´ NDWD + $Prizal yang terpilih (masyarakat nelayan, pemerintah dan pelaku
menjadi penyidik perikanan teladan tingkat perikanan); multi level karena melibatkan
nasional belum lama ini. juga actor global (asing) khususnya yang
Keempat belas kasus pencurian ikan terkait dengan konflik fishing ground,
yang ditangani DPK Rohil tahun 2012 kerjasama multi lateral di level sub regional
tersebut menjerat 20-an orang tersangka maupun regional; dan multi mode
yang terdiri dari penangkap ikan khususnya yang terkait regulasi peraturan,
berkewarganegaraan asing seperti Malaysia, law encforcement, hingga penyediaan
Thailand maupun warga negara Indonesia fasilitas dan prasarana pengawasan. Dalam
seperti warga Belawan dan Tanjungbalai hal ini pemerintah Indonesia menerapkan
Asahan Sumatera Utara. ³.HGXD SXOXK empat strategi utama dalam manangani
tersangka itu berperan sebagai pemilik boat, IUU-Fishing.
QDNKRGD GDQ DQDN EXDK NDSDO $%. ´ XMDU
H Amrizal. Terhadap keempat belas kasus Strategi Penanganan Illegal, Unregulated
tersebut, jelas H Amrizal, sedikitnya 14 boat and Unreported Fishing (IUU-Fishing) Ke
dan 28 unit alat tangkap ikan berbagai jenis Dalam (Internal Strategy)
yang dinilai menyalahi aturan alat tangkap Strategi penanganan IUU-Fishing ke
ikan dalam wilayah perairan Indonesia itu dalam (internal strategy) terdiri dari empat
cara:
Pertama, penyempurnaan sistem dan
15
http://riaulive.com/rohil/rohil-perlukan-pengadilan- mekanisme perizinan perikanan tangkap.
perikanan.html

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 6


Jumlah kapal penangkapan ikan yang tersebut harus bersedia turut berkontribusi
diizinkan beroperasi di suatu daerah dalam pengembangan fasilitas perikanan di
penangkapan ikan tidak melebihi jumlah pusat-pusat pendaratan ikan di wilayah
hasil tangkapan yang diperbolehkan (80% Indonesia.
MSY) agar usaha perikanan tangkap dapat Kedua, pengembangan dan
berlangsung secara menguntungkan dan penguatan kemampuan pengawasan
lestari. Selain itu secara bertahap paling (penegakan hukum di laut). Pengembangan
lambat pada tahun 2010 (pada saat dan kemampuan pengawasan dapat
17
kemampuan armada kapal ikan Indonesia dilakukan melalui beberapa hal yaitu:
dapat menangkap seluruh TAC SDI di Memberlakukan system MCS
ZEEI), tidak ada lagi izin penangkapan bagi (Monitoring, Control and Surveillance)
kapal ikan asing di perairan ZEEI. Hal dimana salah satunya adalah dengan
terpenting adalah prosedur pengurusan menggunakan VMS (Vessel monitoring
perizinan secara transparan dan cepat. system) seperti yang direkomendasikan pula
Khusus untuk mengatasi masalah oleh FAO. Secara sederhana system ini
kapal ikan asing (KIA) yang melakukan terdiri dari system basis data yang berbasis
IUU-Fishing, strategi yang dapat dilakukan pada Sistem Informasi Geografis (SIG),
adalah deregulasi izin kapal asing melalui sehingga operator VMS dapat memantau
SK Menteri KP No. 60/sept/2001. Strategi seluruh posisi kapal di wilayah perairan
ini berhasil mengurangi jumlah kapal asing tertentu. Dengan demikian keberadaan kapal
yang beroperasi tanpa ijin di perairan penangkap ikan asing dapat segera
Indonesia. Laporan DKP menyebutkan diidentifikasi untuk dapat dilakukan
bahwa sebelum diterbitkannya SK Mnteri tindakan selanjutnya. Australia merupakan
KP No. 60/sept/2001, jumlah kapal asing salah satu Negara yang berhasil
yang beroperasi secara ilegal diperairan menggunakan sistem ini guna
Indonesia sebesar kurang lebih 7.000 unit.16 menanggulangi upaya pencurian ikan
Pada tahun 2004, dengan deregulasi sehingga di Negara tersebut kejadian
perizinan yang ketat dan pencurian ikan di wilayah AFZ (Australian
mempertimbangkan kemampuan domestic Fishing Zone) berkurang drastis dalam
maupun sumberdaya, jumlah kapal asing dekade trakhir. Di Indonesia, kegiatan ini
yang diijinkan beroperasi di perairan dimulai pada tanggal 1 juli 2003 yang lalu
Indonesia maksimal sebesar 900 unit dan dengan target pemasingan fasilitas VMS di
hanya untuk wilayah ZEEI. 500 kapal perikanan asing dan lokal,
Pemberian ijin terhadap kapal asing kushusnya untuk kapal penangkap ikan
untuk beroperasi di bawah perairan berbobot 50 GT baik asing maupun lokal
,QGRQHVLD EHXNDQODK VWUDWHJL ³OHJDOLVDVL´ dapa tmelengkapi fasilitasnya dengan VMS
kapal asing ilegal, namun justru merupakan ini.
satu exit strategy dar persoalan illegal Memberdayakan dan meningkatkan
fishing. Karena pemberian ijin tresebut kapasitas kelembagaan dan organisasi
bukan tanap syarat. Salah satunya adalah pengawasan yang berada di masyarakat
bahwa kapal asing tersebut diharuskan untuk (community-based monitoring). Melalui
mendaratkan ikannya di wilayah perairan upaya peningkatan kesadaran akan
Indonesia dan Negara pemilik kapal asing pentingnya sumberdaya perikanan dan
kelautan bagi hidup mereka dan kelestarian
16
Rohkmin Dahuri.2016.Menuju Indonesia Sebagai ekosistem, diharapkan nelayan loka dapat
Poros Maritime Dunia.Roda Bahari.Villa Indah
17
Pajajaran, Jl. Brawijaya No 6 Kota Bogor, Hal. 186 Ibid

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 7


mengawsi daerah penangkapannya dari jangkauan pendek dan waktu berlayar
upaya-upaya destruktif maupun illegal singkat). Hal ini menyebabkan para nelayan
fishing. Sistem pengawasan berbasis asing leluasa menangkap ikan di wilayah
masyarakat ini pun dilakukan di Negara- ZEEI. Dengan kata lain kita harus
negara maju. Jepang misalnya, telah lama menjadikan nelayan kita sebagai tuan rumah
menerapkan system ini kushusnya yang di lautnya sendiri.
WHUNDLW GHQJDQ LPSOHPHQWDVL ³gyogyou ken´
(fishing right) bagi komunitas perikanan Strategi Penanganan Illegal, Unregulated
WHUWHQWX 'HQJDQ XMXQJ WRPEDN ³gyogyou and Unreported Fishing (IUU-Fishing) Ke
kumiai´ fisheries cooperative), komunitas Luar (External Strategy)
perikanan lokal mengawasi daerah Sedangkan strategi keluar (external
penagkapannya dari illegal fishing. strategy) dengan pentingnya kerjasama
Pemenuhan kebutuhan sarana dan regional maupun internasional khususnya
prasarana pengawasan secara bertahap yang brkaitan dengan Negara tetangga.
dengan prioritas dan kebutuhan. Dengan meningkatkan peran ini ada dua
Meningkatkan koordinasi dan manfaat sekaligus yang diperoleh.
kerjasama dengan instansi lintas sektor yang Pertama, Indonesia dapat meminta
terkait dalam bidang pengawasan. Negara lain untuk memberlakukan sanksi
Ketiga, pembenahan sistem hukum bagi kapal yang menangkap ikan secara
dan peradilan perikanan. Lemahnya produk ilegal di perairan Indonesia seperti yang
hukum serta rendah mental penegak hukum diuraikan diatas. Dengan menerapkan
di laut merupakan masalah utama dalam kebijakan anti IUU-Fishing secara regional,
penanganan illegal fishing di Indonesia. upaya pencurian ikan oleh kapal asing dapat
Akan tetapi, dengan disahkannya UU ditekan serendah mungkin. Hal ini misalnya
perikanan no 30 tahun 2004 maka telah dilakukan dalam bentuk Joint
diharapkan penegakan hukum di laut dapat Commission Sub-Committee Of Fisheries
dilakukan. Dalam UU perikanan ini sanksi cooperation antara Indonesia dengan
yang diberikan terhadap pelaku illegal Thailand dan Filipina guna membehas isu-
fishing cukup berat. Contohnya adalah isu perikanan dan delimitasi batas ZEE antar
dalam UU tersebut diwajibkan bagi setiap Negara. Kerjasama ini juga dapat diterapkan
kapal penangkap ikan harus memiliki surat dalam konteks untuk menekan biaya
ijin penangkapan ikan (SIPI). Bagi kapal operasional MCS sehingga joint operation
berbendera Indonesia yang melanggar untuk VMS misalnya dapat dilakukan.
ketentuan itu, pengelola dan pemilik kapal Kedua, upaya menjalin kerjasama
bisa diancam pidana 6 tahun dan denda 2 internasional (multilateral, bilateral dan dan
milyar rupiah. Jika pelanggaran dilakukan regional) ditujukan untuk mengoptimalkan
kapal berbendera asing, pengelola dan kegiatan pengawasan dan pengendalian
pemilik kapal terancam penjara 6 tahun dan sumber daya kelautan dan perikanan
denda 20 milyar rupiah. termasuk upaya penangulangan illegal
Keempat, yaitu penguatan fishing. Beberapa kerjasama yang dijalin
(modernisasi) armada perikanan tangkap Pemerintah Indonesia melalui Direktorat
nasional. Salah satu penyebab maraknya Jenderal Pengawasan Sumber Daya
praktik illegal fishing di ZEEI adalah Kelautan dan Perikanan adalah Indonesia-
sedikitnya armada kapal ikan Indonesia Australia Fisheries Surveillance Forum
yang beroperasi didaerah ZEEI dikarenakan (IAFSF), dan Regional Plan Of Action
armada kapalnya yang rendah (kemampuan (RPOA) to Promote Responsible Fishing

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 8


Practices Including Combating IUU-Fishing Bakamla sebagai Wakil Kepala Pelaksana
in the Southeast Region. Dengan Harian 1, Kepala Baharkam Polri sebagai
bergabungnya Indonesia kedalam organisasi Wakil Kepala Pelaksana Harian 2, dan Jaksa
dan kerjasama perikanan internsional18, Agung Tindak Pidana Umum, Kejaksaan
maka secara tidak langsung Indonesia telah Agung RI sebagai Wakil Kepala Pelaksana
PHQJKHQWLNDQ SUDNWLN ³Non Member Harian 3. ³6DWJDV EHUZHQDQJ PHQHQWXNDQ
Fishing´ \DQJ GLODNXNDQ VHKLQJJD SURGXN target operasi, melakukan koordinasi dalam
perikanan Indonesia relative dapat diterima pengumpulan data dan informasi,
oleh pasar internsional. Pada masa lalu membentuk dan memerintahkan unsur-unsur
keengganan pemerintah Indonesia Satgas untuk melakukan penegakan hukum,
bergabung kedalam organisasi perikanan PHODNVDQDNDQ NRPDQGR GDQ SHQJHQGDOLDQ ´
regional/internasional lebih disebabkan oleh ungkap Menteri Susi. Dalam operasinya
adanya kewajiban membayar member fee. nanti, Satgas membentuk Tim Gabungan
Namun di saat kecenderungan global akan yang dipimpin Komandan Sektor (On Scene
pentingnya memberantas praktik IUU- Commander) di laut dan melaksanakan
Fishing itu terus meningkat, upaya operasi berdasarkan data inteligen. Tim
pencegahan melalui organisasi internsional Gabungan ini berada dibawah dan
ini tetap dilakukan secara gradual. bertanggung jawab pada Komandan Satgas.
Dalam melaksanakan tugasnya, Tim
Pembentukan Satgas Pemberantas IUU- Satgas akan mendapatkan arahan dari/dan di
Fishing evaluasi oleh Menteri Koordinator Politik,
Presiden Joko Widodo telah Hukum dan Keamanan, Menteri
menandatangani Peraturan Presiden Koordinator Perekonomian, Menteri
(Perpres) Nomor 115 Tahun 2015 tentang Koordinator Pembangunan Manusia dan
Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Kebudayaan, Menteri Koordinator
Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Illegal Kemaritiman, Panglima TNI, Kapolri, dan
Fishing).19 ³,QL PHQXQMXNNDQ SHPHULQWDKDQ Jaksa Agung. ³6DWJDV EHUWDQJJXQJMDZDE
Jokowi-JK benar benar serius langsung pada Presiden dan melaporkan
menangani illegal fishing GL ,QGRQHVLD ´ XMDU setiap perkembangan pelaksanaan tugas
Menteri Susi saat konferensi pers di Kantor NHSDGD 3UHVLGHQ 5, ´ WXWXS 0HQWHUL 6XVL
KKP, Jakarta. Satgas Pemberantasan Illegal
Fishing bertugas untuk menegakkan hukum Strategi Penenggelaman Kapal Asing
di wilayah laut Indonesia dengan melibatkan Selama ini pemerintah Indonesia
KKP, TNI AL, Polri, Kejagung, Bakamla, melakukan penangkapan kapal asing yang
SKK Migas, Pertamina, dan institusi melakukan IUU-Fishing di perairan
lainnya. ³6DWJDV 3HPEHUDQWDVDQ Illegal Indonesia, namun hingga saat ini praktik
Fishing punya kekuatan hukum untuk tindakan IUU-Fishing yang dilakukan kapal
menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan asing masih kerap terjadi. Sejak
tanpa melalui proses pengadilan terlebih pemerintahan Presiden Joko Widodo
GDKXOX ´ jelasnya. permasalahan ini menjadi perhatian serius,
Satgas dipimpin oleh Menteri Susi melalui kementrian kelautan dan perikanan,
sebagai Komandan Satgas, Wakil Kasal TNI pemerintas Indonesia membentuk satuan
AL sebagai Ketua Pelaksana Harian, Kepala tugas (satgas) yang kushus menangani IUU-
Fishing di perairan Indonesia. Dan terbukti
18 sudah melalukan begitu banyak
19
http://kkp.go.id/index.php/berita/satgas-illegal-
fishing-resmi-diundangkan/

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 9


penangkapan kapal asing yang melakukan JHF 7039 warna biru merah dengan 100
tindakan IUU-Fishing di periaran Indonesia. NHSLQJ MDULQJ ³ERWWRP´ .DSDO -+)
Melalui kementrian kelautan dan GHQJDQ NHSLQJ MDULQJ ³ERWWRP´ GDQ
perikanan juga, pemerintah Indonesia tidak jenis kapal cepat (speed boat) dengan nomor
tanggung-tanggung menenggelamkan kapal lambung NSS 691 warna biru dengan satu
asing yang melakukan IUU-Fishing di unit alat penangkapan ikan jenis bubu.
perairan Indonesia baik secara di bakar ³3HPusnahan barang bukti kapal dengan
maupun di bocorkan sampai tenggelam. FDUD GLEDNDU GDQ GLWHQJJHODPNDQ NH ODXW ´
Tindakan ini dilakukan berdasarkan katanya.
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
dimana selama ini tindakan ini belum pernah Strategi Penanganan Illegal, Unregulated
dilakukan oleh pemerintah Indonesia. And Unreported Fishing (IUU-Fishing)
Salah satu contoh yang terjadi di Secara Daerah (Provinsi Riau)
periran Provinsi Riau adalah tiga kapal Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014
nelayan asal Malaysia dibakar setelah tentang Pemerintahan Daerah, berarti
terbukti melakukan pencurian ikan di pemerintah daerah memiliki kewenangan
perairan Kabupaten Bengkalis, Provinsi khusus untuk menjalankan tugas menjaga
Riau.20 Pembakaran kapal ini dilakukan oleh keamanan perairan daerah (provinsi)
Kejaksaaan Negeri Bengkalis, Kamis masing-masing. Pemerintah daerah memiliki
³3HPXVQDKDQ EDUDQJ EXNWL WLJD otonomi tersendiri untuk mengembangkan
kapal milik warga wegara Malaysia ini sektor perikanannya. Melihat potensi
berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Provinsi Riau, sesuai Undang-undang nomor
%HQJNDOLV ´ NDWD .HSDOD 6HNVL 3HQHUDQJDQ 23 tahun 2014 tentang Pemerintah daerah,
Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi Riau, memberikan kesempatan pada daerah
Mukhzan, kepada wartawan di Pekanbaru. Provinsi untuk mengatur dan
Eksekusi pembakaran kapal tersebut menyelenggarakan urusan pemerintah dan
dilakukan pada, Kamis pukul 10.00 WIB. urusan kewenangan yang lebih luas dalam
Dia menjelaskan, keputusan PN Bengkalis pengawasan dan pengelolaan sumber daya
dikeluarkan pada 9 Juli 2015 dengan nomor kelautan dan perikanan yakni dari 0 s/d 12
putusan No 289/PID.SUS/2015/PN.BKS. mil laut. Pemberian kewenangan pada
Dalam kasus tersebut 10 warga negara daerah dimaksudkan untuk mempercepat
Malaysia terbukti bersalah dan divonis terwujudnya kesejahteraan masyarakat,
delapan tahun penjara dan denda Rp 2 melalui peningkatan pelayanan publik,
miliar. Majelis hakim memerintahkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat,
barang bukti berupa kapal, dan jaring untuk serta meningkatkan daya saing daerah
GLPXVQDKNDQ ´3HPXVQDKDQ EDUDQJ EXNWL dengan memperhatikan prinsip demokrasi
tadi disaksikan pihak Kejari Bengkalis, dan dan pemerataan keadilan, keistimewaan dan
jajaran pihak kepolisian dan pihak terkait kekhususan daerah.
ODLQQ\D ´ ODQMXWQ\D VHSHWL GLODSRUNDQ .DQWRU Demi meningkatkan kesejahteraan
Berita Antara, Kamis. pelaku-pelaku perikanan di Provinsi Riau,
Ketiga kapal tersebut ditangkap khususnya para nelayan serta untuk
pihak kepolisian pada 2015 karena melindungi sumber daya kelautan dan
melakukan pencurian ikan di wilayah laut perikanan di Provinsi Riau diperlukan
Indonesia. Tiga jenis kapal itu terdiri kapal strategi dan kebijakan yang berpihak

20
Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Riau, Op.
Cit

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 10


kepada kemakmuran masyarakat di Provinsi Meningkatkan Sarana dan Prasarana
Riau, yakni:21 Pelabuhan PPI dan TPI
Demi memudahkan nelayan untuk
Meningkatkan Daya Jelajah Kapal mendistribusikan hasil perikanan dibutuhkan
Nelayan pelabuhan tempat penangkapan ikan, hal ini
Hal ini bertujuan untuk juga harus ditunjang dengan sarana
meningkatkan daya saing nelayan kita prasarana seperti pabrik es, koperasi
terhadap ancaman nelayan-nelayan asing, perikanan, kedai pesisir yang nantinya
terutama di wilayah perairan perbatasan mengoptimalkan dan mengefisienkan
dengan Negara Malaysia. seluruh aktifitas perikanan.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Meningkatkan Kapasitas SDM
Pengawasan Pengawasan Sektor Kelautan
Saat ini Provinsi Riau memiliki 1 Masih kurangnya jumlah SDM
armada kapal pengawas dan 1 pos pengawas Pengawas dibandingkan dengan luasan
perikanan, dengan jumlah personil PPNS wilayah yang dijaga tentu sudah menjadi
sebanyak 6 orang dan Polsus sebanyak 4 perhatian Pemerintah Provinsi Riau. Dengan
orang. Tentu saja jumlah ini belum cukup keluarnya UU Nomor 23 Tahun 2014
untuk menjaga luas wilayah laut Provinsi tentang Pemerintah Daerah, dimana urusan
Riau yang kewenangannya dari 0 s//d 12 mil kewenangan Provinsi adalah 0 s/d 12 mil
laut, namun dengan melibatkan masyarakat- laut tentu menjadi beban kerja bagi Dinas
masyarakat pesisir dan nelayan-nelayan kita Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau bila
sebagai informan pelanggaran tindak pidana tidak diambil langkah-langkah strategis.
perikaan akan memudahkan kinerja Saat ini sudah dilakukan pendidikan serta
pengawasan sumber daya perikanan dan pelatihan SDM Pengawasan sector kelautan
kelautan. Dinas Perikanan dan Kelautan dengan bekerjasama dengan Kementrian
Provinsi Riau sudah melibatkan masyarakat Kelautan dan Perikanan serta menggandeng
dalam pengawasan sumber daya perikanan unsur Kepolisan Republik Indonsia dan juga
dan kelautan dengan istilah Pokmaswas TNI Angkatan Laut. Patroli terpadu juga
(Kelompok Masyarakat Pengawas) yang dengan melibatkan unsure Polisi dan TNI
tersebar di 12 Kab/Kota se Provinsi Riau. AL sudah dilakukan dalam mengawasi
Menyusun Dokumen Rencana ZONASI pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- perikanan di Provinsi Riau.
pulau Kecil (RZWP3K)
Hal ini bertujuan dalam tata kelola
ruang laut dan wilayah pesisir dan pulau- Pemberdayaan Masyarakat Melalui Mata
pulau kecil di Provinsi Riau, sehingga dapat Pencaharian Alternatif
memetakan lokasi konservasi, lokasi Hal ini sudah dilakukan di
penangkapan, lokasi penangkaran, lokasi Kabupaten Bengkalis yakni dengan
industri maupun lokasi pelabuhan agar mengoptimalkan potensi rumput laut oleh
terjadi kesesuaian dan keteraturan dalam para nelayan di Kabupaten Bengkalis.
pengelolaannya. Diharapkan ini menjadi contoh bagi
Kab/Kota yang lain untuk ditiru dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat di
Provinsi Riau.

21
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau,
Op.Cit

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 11


Sudah terbentuknya Forum Penanganan Kesimpulan
Tindak Pidana di Bidang Perikanan di
Provinsi Riau dengan diterbitkannya Saat ini pemerintah Indonesia
Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor: membangun kembali semangat kemaritiman
Kpts.520/V/2016 Tanggal 9 Mei 2016 melalui visi presiden Joko Widodo yang
Forum Penanganan Tindak Pidana di ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara
Bidang Perikanan adalah sebagai wadah poros maritim dunia. Salah satu caranya
koordinasi antara instansi terkait dalam adalah memberantas kasus illegal fishing
penyamaan persepsi perihal tindak pidana di yang sangat merugikan Negara Indonesia
bidang perikanan di Provinsi Riau. Dalam dimana selama ini banyak kapal-kapal asing
elemen pengawasan sumberdaya kelautan, yang ingin menguasai hasil laut ataupun
sudah dilakukan kerjasama dengan instansi perikanan tangkap Indonesia. Saat ini
terkait (Lingkup KKP, Polri, TNI-AL, Dinas pemerintah Indonesia melakukan strategi
KP, Perguruan Tinggi, Bea dan Cukai, secara nasional juga secara daerah dalam
Kehutanan, Perdagangan, Pertambangan, menangani kasus IUU-fishing. Adapun
PEMDA TK I dan II, LSM dan Pemerhati strategi nasional terbagi menjadi 4 cara,
Sumberdaya Kelautan) dan dikembangkan yaitu: strategi kerjasama internal yang
beberapa alternatif pendekatan pelaksanaan meliputi;
serta instrumen penunjang. Telah terbentuk Pertama, penyempurnaan sistem dan
Forum Koordinasi Penanganan Tindak mekanisme perizinan perikanan tangkap.
Pidana Perikanan sebagai wadah komunikasi Kedua, pengembangan dan
antar aparat pengawasan yang mempunyai penguatan kemampuan pengawasan
tugas dan fungsi penegakan hukum (penegakan hukum di laut).
pelanggaran di laut. Ketiga, pembenahan sistem hukum
MOU Andon Nelayan dengan Provinsi dan peradilan perikanan. Lemahnya produk
Jambi hukum serta rendah mental penegak hukum
Dalam rangka menyelesaikan konflik di laut merupakan masalah utama dalam
sosial antara nelayan dalam perebutan penanganan illegal fishing di Indonesia.
wilayah penangkapan, maka Pemerintah Keempat, yaitu penguatan
Provinsi Riau melalui Dinas Perikanan dan (modernisasi) armada perikanan tangkap
Kelautan Provinsi Riau dengan Pemerintah nasional.
Provinsi Jambi melalui Dinas Kelautan dan Strategi kerjasama eksternal yang
Perikanan Provinsi Jambi sudah MOU mengutamakan pentingnya kerjasama secara
Nelayan Andon. Ini merupakan kesepakatan regional kawasan maupun kerjasama
bahwasanya nelayan asal Provinsi Riau internasional dengan Negara-negara dunia.
dapat menangkap ikan di wilayah perairan Strategi berikutnya adalah
Provinsi Jambi, dan sebaliknya berlaku sama pembentukan satuan tugas khusus
bahwa nelayan asal Provinsi Jambi dapat penanganan illegal fishing. Melalui
menangkap ikan di Wilayah perairan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115
Provinsi Riau. Dengan MOU Andon Tahun 2015 tentang Satuan Tugas (Satgas)
Nelayan ini diharapkan menjadi solusi bagi Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara
konflik-konflik antar nelayan yang kerap Ilegal (Illegal Fishing). Melalui Satgas ini
terjadi di wilayah pengelolaan perairan Pemberantasan Illegal Fishing punya
Republik Indonesia. kekuatan hukum untuk menenggelamkan
kapal-kapal pencuri ikan tanpa melalui
proses pengadilan terlebih dahulu. Satgas

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 12


berwenang menentukan target operasi, strategi nasional maupun daerah
melakukan koordinasi dalam pengumpulan dilaksanakan dengan baik maka tindakan
data dan informasi, membentuk dan IUU-Fishing akan berkurang atau bahkan
memerintahkan unsur-unsur Satgas untuk tidak ada lagi di perairan Indonesia.
melakukan penegakan hukum, Diharapkan adanya sinkronisasi yang baik
melaksanakan komando dan pengendalian. antara pemerintah pusat dan daerah untuk
Satgas ini dipimpin oleh Menteri Susi melaksanakan strategi-strategi tersebut.
sebagai Komandan Satgas, Wakil Kasal TNI Berbagai upaya yang dilakukan
AL sebagai Ketua Pelaksana Harian, Kepala pemerintah Indonesia maupun pemerintah
Bakamla sebagai Wakil Kepala Pelaksana daerah untuk menjaga kedaulatan perairan
Harian 1, Kepala Baharkam Polri sebagai Negara Indonesia. Sudah saatnya nelayan-
Wakil Kepala Pelaksana Harian 2, dan Jaksa nelayan Indonesia menjadi tuan atas
Agung Tindak Pidana Umum, Kejaksaan rumahnya sendiri. Semangat kemaritiman
Agung RI sebagai Wakil Kepala Pelaksana harus diwujudkan secara bersama agar cita-
Harian 3. Dan strategi nasional yang terakhir cita bangsa dapat tercapai. Pemerintah,
adalah menenggelamkan kapal asing yang masyarakat dan seluruh elemen
tertangkap melakukan tindakan IUU- mmasyarakat harus bekerjasama untuk
Fishing. menjaga perairan dan kedaulatan Indonesia.
Sesuai Undang-undang nomor 23 Hinga Indonesia menjadi Negara yang
tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, disegani melalui poros maritimnya dan
memberikan kesempatan pada daerah rakyat hidup sejahtera.
Provinsi untuk mengatur dan
menyelenggarakan urusan pemerintah dan DAFTAR PUSTAKA
urusan kewenangan yang lebih luas dalam
pengawasan dan pengelolaan sumber daya BUKU:
kelautan dan perikanan yakni dari 0 s/d 12 Adji Samekto. 2009. Negara Dalam
mil laut. Inilah yang dimaksud dengan Dimensi Hukum Internasional. Bandung:
strategi daerah. Melalui undang-undang Citra Aditya Bakti
tersebut pemerintah provinsi Riau
melakukan strategi untuk melindungi untuk Afrianto, Eddy, et.al. 1996. Kamus Istilah
melindungi perikanan dan kelautan perairan Perikanan. Bandung: Kanisius
Provinsi Riau dengan cara seperti:
Meningkatkan Daya Jelajah Kapal Nelayan, Adolf Huala. 1991. Aspek-Aspek Negara
Peningkatan Sarana dan Prasarana Dalam hukum Internasional. Jakarta:
Pengawasan, Menyusun Dokumen Rencana Rajawali
ZONASI Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil (RZWP3K), Jawahir Thontowi. 2006. Hukum
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Internasional Kontemporer. Bandung:
Pelabuhan PPI dan TPI, Meningkatkan Refika Aditama
Kapasitas SDM Pengawasan Sektor
Kelautan, Pemberdayaan Masyarakat Boer Mauna. 2005. Hukum Internasional:
Melalui Mata Pencaharian Alternatif. Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era
Menurut penulis kedua strategi yang Dinamika Global. Edisi ke 2. Bandung:
dimiliki pemerintah Indonesia untuk Alumni
menangani tindakan IUU-Fishing sudah
sangat baik. Apabila kedua strategi ini,

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 13


Jackson, Robert & George Sorensen. 1999. JURNAL:
Pengantar Studi Hubungan Internasional. Dina Sunyowati. 1995. Port State Measures
Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar dalam Upaya Pencegahan terhadap IUU
Fishing di Indonesia, Peran Hukum Dalam
Lexy J. Meleong. 2004. Metodologi Pembangunan Di Indonesia, Liber
Penelitian Kualitatif (edisi revisi).
Bangdung: PT Remaja Rosdakarya FAO- IUU Fishing dalam Code of Conduct
For Responsible Fisheries
Lisa Harison. 2007. Metodologi Penelitian
Politik. Jakarta: Kencana Predana Media Forum Keadilan, Kejutan di Bulan April.
Group Forum Nomor 50115-21. April 2008

Lovell Jonh P. 1970. Foreign Policy in Ida Kusumah Wardhaningsih. KKP.


Persfective. New York: Rinehart & Winston Kerepotan Berantas Illegal Fishing. Politik
Indonesia - Jaringan Informasi Politisi
0DV¶RHG 0RKWDU Ilmu Hubungan
Internasional: Disiplin Dan Metodologi. Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi
Jakarta: LP3S Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).
Soen'an H Poernomo. Jakarta
Mochtar Kusumaatmadja. 1981. Pengantar
Hukum Internasional. Bandung: Binacipta
Morton A. Kaplan. 1964. System And MAJALAH:
Process In International Politics. New Dinas Hidrografi dan Oseanografi TNI AL.
York: Wiley Publisher 2004. ³Pulau-3XODX .HFLO 7HUOXDU´ Jakarta

Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi. Kominfo Indonesia. Data FAO pada tahun
International Relations And World Politics 2001. diunduh pada 18 Juni 2016
Security, Economy, Identity. New Jersy:
Prentice. RISET:
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau
Plano Jack C. & Olton Roy. 1960. The Jl. Patimura No. 6 Pekanbaru, Riau
International Relations Dictionary. New
York: Holt Rinwart And Winston Inc Direktorat Jenderal PSDKP Kementrian
Kelautan dan Perikanan RI Gd. Mina Bahari
Sugeng Istanto. 1994. Hukum Internasional. IV Lt 10, Jl. Medan Merdea Timur No 16,
Yogyakarta: Universitas Atmajaya Jakarta

Surakmat, Winarno. 1968. Pengantar WEBSITE:


Metodologi Ilmiah. Bandung: Badan Data Umum Provinsi Riau, diambil dari
Penerbit IKIP https://www.riau.go.id

Rohkmin Dahuri. 2016. Menuju Indonesia http://www.tempo.co/read/news/2014/12/05/


Sebagai Poros Maritime Dunia.Roda Bahari. 090626509/Kapal Ditenggelamkan-Jokowi-
Villa Indah Pajajaran, Jl. Brawijaya No 6. Kami-Tak-Main-main, diakses tanggal 18
Bogor Juni 2016.

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 14


http://www.antarariau.com/berita/70729/ant http://riaubook.com/berita/5048/bakar-3-
arariau.com kapal-illegal-fishing-riau-sekolahkan-6-
pegawai.html
http://www.riauonline.co.id/2016/04/05/seka
li-perintah-23-kapal-ikan-asing-diledakkan http://www.antarariau.com/berita/56452/per
airan-riau-masih-rawan-
http://kkp.go.id/index.php/berita/satgas-
illegal-fishing-resmi-diundangkan/ http://djpsdkp.kkp.go.id/arsip/c/229/KAPAL
-BERBENDERA-MALAYSIA-
Kamus bahasa Indonesia ³kepentingan´ TERTANGKAP-TANGAN-
http://kamusbahasaindonesia.org/sponsor.
diakses pada tanggal 19 Juni 2016 http://www.riaupos.co/435-spesial-riau-rugi-
rp6,5triliun.html#.WC5r5tV97IUMELAKU
http://katariau.com/m/read-9978240-2016- KAN-ILLEGAL-FISHING/?category_id=8
03-27-pencurian-ikan-di-perairan-rohil-
tinggi.html http://radarriaunet.com/mobile/detailberita/1
7130/hnsi-rohil-menilai-ilegal-fishing-
https://tirto.id/pencurian-ikan-kerap-terjadi- masih-marak-terjadi.html
di-riau-uES
http://nasional.harianterbit.com/nasional/201
http://www.antarariau.com/berita/70729/ant 6/01/07/52605/0/25/Terbukti-Lakukan-
arariau.com Ilegal-Fishing-Tiga-Kapal-Nelayan-
http://riaupos.co/85020-arsip-polisi- Malaysia-Dibakar
gagalkan-pencurian-ikan-oleh-kapal--
malaysia.html#ixzz4NM8XJkwU http://riaulive.com/rohil/rohil-perlukan-
pengadilan-perikanan.html
http://www.solopos.com/2016/01/08/penerti
ban-kapal-asing-terbukti-curi-ikan-3-kapal- http://harian.analisadaily.com/riau/news/dua
nelayan-malaysia-dibakar-678617 -kapal-ikan-malaysia-
ditangkap/139231/2015/06/04
http://www.riauaksi.com/berita-43105-
pencurian-ikan-di-rohul-marak.html

http://www.sayangi.com/daerah1/read/3372
2/tiga-kapal-malaysia-pencuri-ikan-dibakar

http://monitorriau.com/news/detail/605/ment
eri-susi-akan--tenggelamkan-30-kapal-
pencuri-ikan

http://www.riau24.com/berita/baca/57606-
tien-mastina-kita-meakui-tingkat-illegal-
fishing-di-perairan-riau-ini-masih-rawan/

JOM FISIP Volume 4 No. 1 Februari 2017 Page 15

You might also like