You are on page 1of 6

Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013 Vol. 1, No.

1: 1-6

Deteksi Antibodi Mycobacterium tuberculosa bovis pada Sapi di


Wilayah Kabupaten Buleleng, Bangli, dan Karangasem Provinsi Bali

Detection of Mycobacterium tuberculosis bovis Antibody on Cows in


Districts of Buleleng, Bangli, and Karangasem Province of Bali

Putu Gede Widiarsa Putra1, Nengah Kerta Besung2, Hapsari Mahatmi2*


1Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
2 Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Unud, Denpasar
*Corresponding author email: hmahatmi@yahoo.co.id

ABSTRACT

Bovine tuberculosis (BTB) is one the most widespread zoonotic diseases and has recently
reemerged as a major health concern. The disease is caused by the Mycobacterium
tuberculosis complex (MTBC) that primarily affects humans as its main host, and that is
able to attack more hosts such as domestic animals, pet animals, and wild animals. This
Cross-Sectional Study was carried out to determine the seroprevalence of BTB in
Districts of Buleleng, Bangli, and Karangasem Province of Bali. One hundred and eighty
cow blood samples were collected, and the serological status of BTB was detected using
Elisa method. The results showed that the seroprevalence of BTB in District of Bangli
was 2.22%, while, those was negative in Districts of Buleleng and Karangasem. The
positive seroprevalence of BTB in Bangli indicates that the same research must be
conducted throughout the districts in the Province of Bali.

Key words: bovine tuberculosis, Mycobacterium bovis, zoonotic disease, seroprevalence,


Elisa

ABSTRAK
Bovine tuberculosis (BTB) merupakan penyakit zoonosis yang sangat penting, yang saat
ini sudah menyebar keseluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosa complex (MTBC) yang mampu menyerang berbagai inang seperti manusia,
hewan domestik, dan hewan kesayangan, dan satwa liar. Studi Cross-sectional ini
dilakukan untuk menentukan seroprevalensi BTB di Kabupaten Buleleng, Bangli, dan
Karangasem Provinsi Bali. Sejumlah 180 sampel darah sapi dikoleksi dan status
serologis BTB dideteksi menggunakan metode Elisa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa seroprevalensi BTB di Kabupaten Bangli adalah 2,22%, sementara, seroprevalensi
BTB di Kabupeten Buleleng dan Karangasem negatif. Seroprevalensi BTB positif di
Kabupaten Bangli mengisyaratkan bahwa penelitian serupa perlu dilakukan di seluruh
kabupaten di Provinsi Bali.

Kata kunci: Tuberkulosis sapi, Mycobacterium bovis, penyakit zoonosis, seroprevalensi,


Elisa

1
Putra et al. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013

PENDAHULUAN penyakit khususnya pada komoditi ternak.


Kondisi ini memberi peluang masuk hama
Bovine tuberculosis (BTB) penyakit hewan karantina (HPHK)
merupakan penyakit zoonosis yang bersifat khususnya BTB ke wilayah Indonesia
Indonesia.
kronis, sangat menular dan berdampak Kasus BTB merupakan fenomena gunung
sangat penting bagi kesehatan manusia dan es yang sangat perlu mendapat perhatian
hewan (Radostits et al., ., 2002).
2002 Bovine serius pemerintah, mengingat masih sangat
tuberculosis (BTB) disebabkan oleh sedikitnya laporan tentang kasus BTB di
Mycobacterium tuberculosis bovis yang Indonesia. Data OIE pada tahun 2010
mempunyai patogenitas sangat tinggi dan menyebutkan bahwa di Indonesia termasuk
mampu menular ke manusia, sapi, hewan Provinsi Bali, secara
ecara klinis tidak pernah
domestik, seperti anjing, kucing dan hewan dilaporkan adanya kasus penyakit BTB
peliharaan lain serta hewan liar (Thoen et (OIE, 2010). Data tahun 1994 hanya
al., 2006). Penularan umumnya melalui menyebutkan adanya 3 kasus BTB di
makanan, udara dan kontak dengan
den cairan Propinsi Jawa Barat (Akoso, 1996)
1996).
lendir penderita. Infeksi M. bovis dan M. Sampai saat ini belum ditemukan laporan
tuberculosis sangat sulit dibedakan atau penelitian studi kasus maupun
berdasarkan gejala klinis yang tampak, serologis BTB pada sapi di Bali.
maupun pemeriksaan patologi, karena
keduanya menunjukkan perubahan yang METODE PENELITIAN
sangat mirip (Aphis Veterinary Service,
2002) enelitian menggunakan rancangan
Penelitian
Penyakit ini sudah menyebar Observasional Cross-Sectional
Sectional untuk
keseluruh dunia, terutama di wilayah mengetahui status serologis
erologis tuberkulosis
dengan penghasil ternak potensial. Pada pada sapi di Kabupaten Buleleng, Bangli
mulanya kasus BTB banyak ditemukan di dan Karangasem Provinsi Bali
Bali.
negara berkembang seperti Afrika 46%, Pemeriksaan
emeriksaan secara serologis dilakukan di
Asia 44 % dan Amerika Selatan 35 %, Laboratorium Biomedik Fakultas
(Cosivi et al., 1998). Laporan WHO tahun
tah Kedokteran Hewan Universitas Udayana
2009 menyebutkan bahwa manusia Denpasar Bali. Dari total 180 sampel darah
penderita TB di wilayah Asia Tenggara sapi yang disampling, 67 sampel berasal
mencapai jumlah kedua terbesar setelah dari Kabupaten
abupaten Karangasem, 45 sampel
Afrika, yaitu sebesar 30 % dari total berasal dari Kabupaten Bangli, dan 68
penderita se dunia. Indonesia menduduki sampel berasal dari Kabupaten Beleleng.
peringkat ke 5 dari negara-negara
negara se Asia Jumalah sampel darah minimal yang
Tenggara. Kasus TB pada manusia
m tidak diambil didasarkan atas formula dari
terlepas dari ledakan kasus HIV dan Bali Sumiarto (2009) dengan tingkat
merupakan wilayah kedua terbesar jumlah kepercayaan 95% dan prevalensi 2%.
penderita HIV di seluruh Indonesia. Pengambilann sampel darah dilakukan pada
Regassa (2005) dan Abubakar et al. bulan Januari 2012 secara aseptis melalui
(2011) menyatakan bahwa kasus infeksi M vena jugularis dengan menggunakan
bovis pada manusia mempunyai korelasi tabung venoject. Pemisahan serum dari
positif dengan kejadian HIV/AIDS klot darah melalui pemusingan pada 2100
khususnya pada populasi penduduk di rpm selama 10 menit.. S Selanjutnya,
daerah pedesaaan, sehingga diperkirakan pengujian titer antibodi BTB dilakukan
adanya korelasi antara prevalensi infeksi dengan menggunakan metode Elisa
M. bovis pada manusia dengan tingkat (Anigen, 2009). Penentuan seropositif dan
populasi sapi di wilayah tersebut.
tersebut seronegatif menggunakan formula:
Perdagangan bebas dan globalisasi
berdampak pada percepatan penyebaran

2
Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013 Vol. 1, No. 1: 1-6

dengan kriteria positif bila S/P sampel ≥


0,5 dan negatif bila S/P sampel < 0,5. Pembahasan
Populasi sapi di Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN Buleleng sebanyak 150.857 ekor Sapi
Bali. Hasil uji Elisa menunjukkan hasil
Hasil negatif. Hal ini mungkin bekaitan dengan
Jumlah seluruh populasi sapi di kondisi bahwa sapi yang dipelihara di
Kabupaten Buleleng sebanyak 150.857 wilayah tersebut umumnya sebagian besar
ekor dan sampel yang diambil sebanyak 68 dipelihara oleh peternak kecil yang rata-
sampel. Hasil pengujian menunjukkan rata memelihara 2 ekor sapi, jarak kandang
seluruh sampel negatif yang artinya di dengan rumah penduduk sangat jauh
dalam serum tidak ditemukan adanya karena sapi ditempatkan ditegalan atau
antibodi terhadap BTB atau seroprevalensi dilereng bukit sehingga sangat jarang
sapi terhadap BTB di Kabupaten Buleleng kontak dengan penduduk sekitarnya.
adalah 0 % (Table 1). Pemeliharaannya dengan cara
dikandangkan. Sapi yang dipelihara oleh
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Serologis BTB peternak berasal dari daerah sekitar
dengan Uji Elisa Buleleng, sapi dipelihara untuk tujuan
penggemukan, dan kemudian sapi dijual di
No Kabupaten Jumlah Hasil Uji Seroprevalensi
Sampel ELISA (%)
sekitar Kabupaten Buleleng. Sebagimana
Yang Diuji Jumlah kondisi sapi di Kabupaten Buleleng, sapi
Sampel
Positif yang dipelihara di Kabupaten Karangasem
1 Karangasem 67 - 0
juga merupakan peternakan rakyat dengan
2
3
Bangli
Buleleng
45
68
1
-
2,22
0
pemilikian 1-2 ekor.
Total 180 1 0,5 Sapi di wilayah Bangli umumnya
sebagian besar dipelihara oleh peternak
Jumlah seluruh populasi sapi yang kecil yang rata-rata memelihara 2 ekor
ada di Kabupaten Karangasem adalah sapi, jarak kandang dengan rumah
149.509 ekor, dan jumlah sampel diambil penduduk sangat dekat sehingga sering
sebanyak 67 ekor sapi. Seluruh sampel kontak dengan penduduk sekitarnya. Cara
serum yang diperiksa dengan uji Elisa pemeliharaannya adalah dikandangkan.
negatip.yang artinya seroprevalensi sapi Sapi yang dipelihara oleh peternak berasal
BTB adalah 0 % (Tabel 1). dari sekitar Bangli dan umumnya sapi yang
Jumlah seluruh populasi sapi yang dipelihara untuk tujuan penggemukan dan
ada di Kabupaten Bangli adalah 98.030 kemudian dijual ke penduduk sekitar
ekor dan 127 ekor di antaranya adalah sapi Kabupaten Bangli. Hasil pengujian dengan
perah yang diimpor sampai tahun 2010 dari metode Elisa didapatkan 1 sampel positf
Jawa Timur. Jumlah sampel yang diuji 45 BTB pada sapi Bali dengan prevalensi
ekor dengan perincian 25 ekor sapi Bali 2,22%. Sapi dengan seropositif tidak
dan 20 ekor sapi perah. Hasil pengujian menunjukkan gejala klinis terhadap
menunjukkan 1 ekor reaksi positip dan 1 Tuberkulosis. Menurut Good dan Duignan
ekor dubius. Seroprevalensi BTB pada sapi (2011) BTB hampir tidak menunjukkan
2,22% di Kabupaten Bangli (Tabel 1). Sapi gejala yang jelas pada sapi namun sangat
seropositif BTB adalah sapi lokal Bali fatal pada manusia. Hal yang mendukung
berasal dari Desa Bunutin Kabupaten terjadinya positif secara serologis,
Bangli, umur 2,5 tahun, jenis kelamin diantaranya adalah frekuensi kontak
betina, dan cara pemeliharaan dengan manusia sangat tinggi, jarak
dikandangkan. Sementara, tidak satu kandang dengan pemukiman penduduk
ekorpun sapi perah yang menunjukkan sangat dekat, kondisi lingkungan yang
seropositif BTB. buruk, seperti kelembaban yang tinggi,

3
Putra et al. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013

ventilasi kandang yang buruk dan kondisi Meskipun prevalensi Tuberkulosis


pakan yang jelek (Good dan Duignan, di Kabupaten Bangli rendah 2,22%, namun
2011). Penularan BTB pada hewan rentan hal ini mengindikasikan bahwa perlunya
dapat melalui saluran pernafasan. mendapatkan perhatian khusus dari instansi
Selanjutnya infeksi tuberkulosis dapat terkait, karena BTB merupakan penyakit
terjadi secara horizontal yaitu dari hewan zoonosis yang tidak hanya menyerang sapi
lain ke sapi dengan perantaraan cemaran saja, tetapi dapat menular kepada manusia,
M.bovis pada rumput, air dan udara. termasuk ternak dan hewan kesayangan
Infeksi diantara sapi penderita tuberkulosis seperti anjing dan kucing (Aranaz et al.,
ke sapi lain yang rentan dapat terjadi 1996; Radostis et al., 2002; Anonim,
melalui saluran pencernaan. Sedangkan 2010).
infeksi secara vertikal dapat terjadi, tetapi Menurut Undang-Undang Nomor
kasusnya sangat sedikit (Neill et al., 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan,
2001). Penularan dari manusia penderita Ikan, dan Tumbuhan Bab IV pasal 23 ayat
tuberkulosis dapat terjadi melalui dahak 1 yang menyatakan dalam hal ditemukan
atau sekret yang dikeluarkan penderita atau terdapat petunjuk terjadinya serangan
mencemari lingkungan sekitar (Aphis suatu hama dan penyakit hewan karantina
Veterinary Service, 2002). Data dari Dinas di suatu kawasan yang semula diketahui
Kesehatan Provinsi Bali menunjukkan bebas dari hama dan penyakit hewan
Kabupaten Bangli terjadi kasus TB Paru karantina, pemerintah dapat menetapkan
sebanyak 48 orang dengan angka kematian kawasan yang bersangkutan untuk
6 orang (Diskes., 2011). Menurut sementara waktu sebagai kawasan
Hassanain et al. (2009) bahwa BTB karantina. Karena prevalensi tuberkulosis
merupakan tipe tuberculosis yang paling di Kabupaten Bangli rendah (2,22%) dan
sering didertita manusia terutama di negara prevalensi tuberkulosis di Provinsi Bali
berkembang yang umumnya tingkat belum diketahui secara empiris, dan belum
kesadaran sanitasinya masih rendah serta ada laporan positif tanda klinis
ekonomi yang lemah. Fenomena ini tuberkulosis pada sapi, serta belum
banyak ditemukan di berbagai Negara dikeluarkan rekomendasi tentang adanya
berkembang seperti Afrika, Nigeria, tuberkulosis pada sapi dari Dinas
Uganda dan Negara di benua Afrika Peternakan Provinsi Bali, maka untuk
lainnya yang mempunyai tingkat sementara Provinsi Bali belum bisa
kesejahteraan dan kemajuan yang masih ditetapkan sebagai kawasan Karantina
rendah. Kasus BTB pada manusia di dunia Tuberkulosis yang ditetapkan oleh Menteri
dilaporkan terjadi sebanyak 46% di Afrika, Pertanian Republik Indonesia.
44%, di Asia dan 35% di Amerika Selatan
(Cosivi et al., 1998). Sedangkan penelitian SIMPULAN
yang dilakukan oleh Mahatmi dan
Goncales (2011) menemukan 5 dari 90 Seroprevalensi BTB di Kabupaten
sampel sapi yang ada di wilayah Negara Bangli adalah 2,22%, dan di Kabupaten
Timor Leste menunjukkan seropositip BTB Buleleng dan Karangasen seroprevallensi
dengan pemeriksaan Elisa. Di Negara BTB adalah negatif. Hal serupa bahwa
Mesir ditemukan 4,35% dari 23 sampel seroprevalensi BTB pada sapi perah di
susu sapi yang diambil menunjukkan Kabupaten Bangli adalah negatif.
seropositif BTB dengan uji ELISA
(Hassanain et al., 2009), sedangkan di DAFTAR PUSTAKA
India penelitian terhadap 440 ekor sapi
perah ditemukan 63 positif BTB dengan uji Acha P dan Szyfres B. 2001. Zoonoses
tuberkulin (Thakur et al., 2010). and Communicable Diseases
Common to Man and Animals.

4
Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013 Vol. 1, No. 1: 1-6

Bacterioses and Mycoses. Third Darmono and AJ Wilson. 1985.


edition. Washington, DC: Pan Tuberkulosis pada sapi. Gambaran
American Health Organization. Histopatologi dan Epidemiologi
Scientific and Technical Penyakit Hewan 17 (29): 273-275.
Publication No. 580, 283–299. Dinas Peternakan Provinsi Bali. 2010. Data
Akoso BT. 1996. Kesehatan Sapi. Panduan Populasi Sapi potong dan Sapi
Bagi Petugas Teknis, Mahasiswa, Perah pada Tahun 2010.
Penyuluh dan Peternak. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2011.
Anigen BTB Ab ELISA. 2009. 404-5, Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Woncheon-dong, Yeongtong-gu, Bali pada Tahun
Suwon-si, Kyonggi-do, Korea Gaborick C M, Salman M D, Ellis R P,
443. Triantis J. 1996. Evaluation of a
Animal Health Australia. 2007. Bovine five-antigen ELISA for diagnosis of
Tuberculosis Case Response tuberculosis in cattle and Cervidae.
Manual. Primary Industries J.American Veterinary Medical
Ministerial Council, Canberra Association Volume: 209, Issue: 5,
Acct. First Ed. 86 p. Pages: 962-966
Aphis Veterinary Service. 2002. Bovine Good M, Duignan A. 2011 Perspectives
Tuberculosis. USDA. on the History of Bovine TB and
http://www.aphis.usda.gov/lpa/pu the Role of Tuberculin in Bovine
bs/fsheet_faq_notice/fs_ahtb.html TB Eradication. Vet Med Int. 17;
(28 Mei 2008) 2011:410470.
Anonimous. 1981. Pedoman Pengendalian Hassanain NA, Soliman YA, Ghazy AA,
Penyakit Hewan Menular Jilid I- Yasser A. 2009. Bovine
IV. Direktorat Kesehatan Hewan, Tuberculosis in a dairy cattle farm
Direktorat Jenderal Peternakan as a threat to public health.
Departemen Pertanian, Jakarta. AfricaJournal of Microbiology
Anonimous. 2011 Pedoman Pelaksanaan Research Vol. 3(8) pp. 446-450
Pemantauan Penyakit Brucellosis Kantor IN, LoBue PA, Thoen CO. 2010.
di Daerah Sebar Hama Penyakit Human tuberculosis caused by
Hewan Karantina (HPHK). Pusat Mycobacterium bovis in the United
Karantina Hewan dan Keamanan States, Latin America and the
Hayati Hewani Badan Karantina Caribbean Int J Tuberc Lung Dis.
Pertanian Nov;14(11):1369-73.
Aranaz A, Liebana E, Pickering X, Novoa Mahatmi H, Goncales L. 2011. Laporan
C, Mateos A, and Dominguez L. Proyek kerjasama dengan Susu
1996. Use of polymerase chain Bean Project for Timor Leste.
reaction in the diagnosis of Radostits OM, Gay CC, Blood DC,
tuberculosis in cat and dogs. Vet. Hinchelift KW. 2000. Disease
Rec. 138, 53-58. caused by bacteria –
Cosivi O, Grange JM, Dabron CJ, Mycobacterium. In: Veterinary
Raviglione MC, Fujikura T, Medicine: A Text Book of
Cousins D, Robinson R A, Disease of Cattle, Sheep, Pig,
Huchzermeyer HF, de Kantor I, Goat and Horses. 9th ed. Harcourt
Meslin FX. 1998. Zoonotic Publisher Ltd., London. 909–918.
tuberculosis due to Regassa A. 2005. Study on Mycobacterium
Mycobacterium bovis in bovis in animals and human in
developing countries. Emerging and around Fiche, North Shewa
Infectious Diseases, 4, 1–17. zone, Ethiopia. [MSc. Thesis.]
Faculty of Veterinary Medicine,

5
Putra et al. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013

Addis Ababa University, Debre-


Zeit, Ethiopia
Silva E. 2001. Evaluation of an enzyme-
linked immunosorbent assay in
the diagnosis of bovine
tuberculosis. Vet. Microbiol.
78:111-117.
Sumiarto B. 2009. Pengambilan Sampel
Monitoring HPHK pada Hewan,
BAH dan HBAH. Laboratorium
Epidemiologi. Bagian Kesmavet
FKH. UGM.
Thoen CO, Steele JH, Gilsdorf MJ. 2006.
Mycobacterium bovis Infection in
Animals and Humans. 2nd ed.
Blackwell Publishing
Professional, Ames, Iowa, USA.
317 pp.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 1992 Tentang
Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan.15-16.
WHO. 2010. Global Tuberculosis control.
WHO report 2010. Geneva.

You might also like