You are on page 1of 12

Volume 1, Issue 2, Desember 2018 ISSN Online : 2622-7045

ISSN Cetak : 2654-3605

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DIREKSI YANG DIBERHENTIKAN


TANPA MELALUI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(Studi Pada PT. Sumber Andalan Mandiri (SAM))

Ikhsan Lubis1, Neneng Oktarina2


1
Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Ekasakti
Email: ihsan0605@gmail.com
2
Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Andalas
Email: nenengoktarina@rocketmail.com

ABSTRACT

One of the most incorporated legal entities as a business entity by business people today is a
Limited Liability Company. In practice the mechanism for the appointment, replacement, and
dismissal of the Board of Directors is not always adhered to properly by the Company's organs. In
the case of PT. SAM with Phiedi as Director of PT. SAM has permanently and permanently
dismissed one member of the Board of Directors from his position as a director without going
through the GMS. Legal facts, the existence of e-mail dated April 22 and 24 2014 which essentially
contained the dismissal of the Directors of PT. SAM is permanent or permanent. This paper
discusses several problem formulations, namely: 1) What is the legal protection of directors who
are dismissed without going through a general meeting of shareholders according to the positive
legal framework in Indonesia? 2) What is the legal effort made by the directors who are dismissed
without going through a general meeting of shareholders? This research is a descriptive research.
The approach used in this study is a normative juridical approach supported by an empirical
juridical approach. The data used in this study are secondary data and primary data. Against all
data and materials obtained from the results of the study will be compiled and analyzed
qualitatively. The results of the study explain that legal protection against directors who are
replaced by directors who are dismissed without going through the GMS then: 1) Each member of
the board of directors is personally responsible for the loss of the company; 2) Personal
responsibility is attached to the member of the board of commissioners if he is guilty or negligent
in carrying out the duties of supervision or giving advice; 3) Although the loss arises from the
management of the board of directors, the members of the board of commissioners remain
personally responsible if in the supervision of the implementation of the management of the board
of directors there is an element of error or negligence of the board of commissioners; and 4) The
extent of personal responsibility of the members of the board of commissioners, limited to their
mistakes or negligence, and fifth, if the members of the board of commissioners consist of 2 (two)
or more, personal responsibility, is jointly responsible for each member of the board of
commissioners. Legal efforts made by directors who are dismissed without going through a general
meeting of shareholders, then upon dismissal of the Board of Directors without the GMS, the
Commissioner must immediately convene an Extraordinary General Meeting of Shareholders to
follow up on the temporary dismissal of the Board of Directors by the Board of Commissioners,
then as soon as possible the Board of Commissioners calls the shareholders in the framework of
the Extraordinary GMS to strengthen its decision. Considering that the Director is a majority
shareholder, of course the ordinary GMS will not succeed because there is a quorum rule and the
validation of the vote.

Keywords: Perlindungan Hukum, Direksi, Pemegang Saham.

172
Volume 1, Issue 2, Desember 2018 ISSN Online : 2622-7045
ISSN Cetak : 2654-3605

PENDAHULUAN usaha.Suatuperusahaan dapat dikatakan badan


Tumbuh dan berkembangnya tatanan usaha karena kegiatannya yang bergerak
ekonomi makro Indonesia saat ini tidak dibidang ekonomi dan beberapa diantaranya
terlepas dari peran pelaku usaha melalui dibuktikan dengan adanya akta pendirian dan
wadah perusahaan berperan dalam surat izin usaha.1
menumbuhkan dan menciptakan kondisi Dalam kajian hukum, perusahaan tidak
ekonomi masyarakat secara keseluruhan. semua badan usaha merupakan badan
Tumbuh pesatnya perekonomian tentunya hukum,karena secara garis besar badan usaha
didesain agar mampu mewujudkan atau bentuk usaha terbagi atas dua
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat seperti golongan,yaitu badan usaha yang berbentuk
yang telah dicita-citakan dalam Undang badan hukum yang meliputi perseroan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan,
Tahun 1945. sedangkan golongan kedua adalah badan
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang- usaha yang tidak berbadan hukum,yang
Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang meliputi Persekutuan Perdata Matschaap
Dokumen Perusahaan menyatakan bahwa (Partnership), Firma, Commanditaire
2
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang Vennotschap (CV).
melakukan kegiatan secara tetap dan terus Salah satu badan usaha berbadan
menerus dengan tujuan memperoleh hukum yang paling banyak dipilih sebagai
keuntungan dan atau laba, baik yang badan usaha oleh kalangan pelaku bisnis
diselenggarakan oleh orang-perorangan dewasa ini adalah Perseroan Terbatas (PT)
maupun badan usaha yang berbentuk badan yang selanjutnya disebut perseroan. Alasan
hukum atau bukan badan hukum, yang sebagian besar pelaku bisnis lebih memilih
didirikan dan berkedudukan dalam wilayah perseroan karena kekayaan perseroan
Negara Republik Indonesia. merupakan kekayaan yang terpisah dari
Secara garis besar unsur-unsur suatu kekayaan pribadi pemiliknya. Sehingga
perusahaan meliputi: badan usaha dalam tanggung jawab pemiliknya hanya terbatas
menjalankan kegiatan dibidang ekonomi, pada modal yang dimasukkan sebagai saham
aktivitasnya berlangsung secara terus pada perseroan.Selain itu,sifat Perseroan
menerus. bekerja secara terang-terangan, Terbatas yang lebih dinamis dan terbuka
adanya keinginan untuk memperoleh laba
1
Abdul R. Saliman, et-al, Hukum Bisnis Tentang
atau keuntungan, serta segala aktivitasnya Perusahaan, Kencana Prenada grup, Jakarta, 2007, hlm.
94-95.
wajib dicatat dalam suatu pembukuan. Salah 2
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan
Indonesia, PT Citra Aditia Bakti, Bandung, 2010, hlm.
satu unsur dari suatu perusahaan adala badan 83-167.

173
174

menjadikan proses transformasi kepemilikan luar pengadilan sesuai dengan ketentuan UU


modal melalui mekanisme jual beli saham PT dan anggaran dasar.
menjadi lebih mudah.3 Termasuk mekanisme Menurut Pasal 99 UU PT, kewenangan
pengangkatan, penggantian maupun direksi dalam mewakili Perseroan bukan
pemberhentian organ-organ yang ada pada berarti tidak ada pembatasan. Namun, dalam
perseroan. hal tertentu direksi tidak berwenang mewakili
Organ perseroan pada umumnya terdiri Perseroan apabila: 1) Dalam hal terjadi
dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perkara di pengadilan antara Perseroan
Dewan Komisaris, dan Direksi, organ-organ dengan anggota direksi yang bersangkutan;
tersebut masing- masing memiliki atau 2) Anggota direksi yang bersangkutan
kewenangan yang berbeda seperti yang telah mempunyai benturan kepentingan dengan
diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Perseroan.
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU Direksi bertanggung jawab atas
PT). Salah satu organ perseroan yang pengurusan Perseroan dengan itikad baik.
memiliki peran penting adalah Direksi.4 Tanggung jawab direksi melekat penuh secara
Direksi merupakan organ perseroan yang pribadi atas kerugian Perseroan, apabila
berwenang dan bertanggung jawab penuh atas anggota direksi yang bersangkutan bersalah
pengurusan perseroan untuk kepentingan atau lalai dalam menjalankan tugasnya.
perseroan,sesuai dengan maksud dan tujuan Tugas Direksi berdasarkan dengan
Perseroan serta mewakili perseroan baik di Pasal 100 UUPT, direksi berkewajiban
dalam maupun di luar pengadilan sesuai menjalankan dan melaksanakan beberapa
dengan ketentuan anggaran dasar dan undang- tugas selama jabatannya menurut UUPT,
undang. yaitu: 1) Membuat daftar pemegang saham,
Kewenangan direksi adalah sebagai daftar khusus, risalah RUPS dan risalah rapat
berikut: 1) Salah satu organ Persoran yang direksi; 2) Membuat laporan tahunan dan
memiliki kewenangan penuh atas pengurusan dokumen keuangan Perseroan; 3) Memelihara
dan hal-hal terkait kepentingan Perseroan seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Perseroan.
dan 2) Mewakili Perseroan untuk melakukan Anggota direksi juga wajib melaporkan
perbuatan hukum baik di dalam maupun di kepada PT mengenai saham yang dimiliki
anggota direksi dan/atau keluarganya dalam

3
Perseroan dan Perseroan lain untuk dicatat
Rudhi Prasetya, Teori dan Praktik Perseroan
Terbatas, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 63-67. dalam daftar khusus. Anggota direksi yang
4
Rachmadi Usman, Dimensi Perusahaan PT, PT
Alumni, Jakarta 2004, hlm. 47. tidak melaksanakan kewajiban ini dan
175

menimbulkan kerugian bagi Perseroan, profesionalismenya dalam menjalankan


bertanggung jawab secara pribadi atas segala aktivitas perseroan.
kerugian Perseroan tersebut sebagaimana Dalam kasus PT. SAM dengan Phiedi
diatur dalam Pasal 101 UUPT. selaku Direktur PT. SAM telah
Freedy Haris dan Teddy Anggoro memberhentikan salah satu anggota Direksi
mengemukakan bahwa setiap gerakan atau secara tetap dan permanen dari kedudukannya
aktivitas Direksi badan hukum juga sebagai direksi. Selaku dewan komisaris,
merupakan kehendak dari badan hukum itu mempunyai pilihan melaksanakan atau tidak
sendiri,yang mana kehendak badan hukum itu melaksanakan hak atau kewenangan tersebut
dapat dilihat pada tujuan berdirinya dan yang diikuti dengan kewajiban menyebutkan
amanat pemegang saham dalam rapat umum alasan pemberhentiannya. Namun Direktur
(general meeting) yang termasuk dalam PT. SAM tidak menggunakan mekanisme
5
anggaran dasar. pemberhentian sementara, melainkan
Direksi dalam melaksanakan tugas dan langsung menggunakan mekanisme
wewenangnya setidaknya harus berpegang pemberhentian secara tetap terhadap Diresksi
teguh pada dua prinsip dasar yaitu tanpa melalui RUPS. Fakta hukumnya,
kepercayaan yang diberikan perseroan adanya surat elektronik tertanggal 22 dan 24
kepadanya (fiduciary duty) dan prinsip yang April 2014 yang intinya berisi pemberhentian
merujuk pada kemampuan serta kehati-hatian Direksi PT. SAM secara tetap atau permanen.
tindakan direksi (duty of skill and Berdasarkan uraian diatas, saya tertarik
care).Penerapan prinsip fiduciary duty untuk mengetahui dan Menganalisis
tersebut pada dasarnya dapat tercermin dari perlindungan hukum terhadap direksi yang
mekanisme pengangkatan, penggantian, diberhentikan tanpa melalui rapat umum
maupun pemberhentian Direksi yang pemegang saham dalam kerangka hukum
mengharuskan melalui keputusan RUPS positif di Indonesia.
seperti yang telah diatur pada Pasal 94 UU
PT. RUPS yang merupakan cerminan suatu METODE PENELITIAN
Perseroan dengan prinsip kepemilikan Untuk menjawab permasalahan seperti
sahamnya dalam hal ini memberikan yang telah diuraikan diatas, maka dalam
kepercayaan sepenuhnya kepada direksi melaksanakan penelitian yang berfungsi
sesuai dengan kemampuan dan sebagai acuan, sehingga hasil dari penelitian
dapat menemui sasaran dan dapat
5
Freedy Haris dan Teddy Anggoro, Hukum dipertanggung jawabkan.
Perseroan Terbatas: Kewajiban pemberitahuan Oleh
Direksi, Bogor Ghalia Indonesia, 2010, hlm. 37.
176

Penulis dalam karya tulis ini Penelitian ini dilakukan Pada PT.
menggunakan metode pendekatan yuridis Sumber Andalan Mandiri (SAM) Medan,
normatif yaitu yang dilakukan dengan cara yang beralamat di Jalan Wiliam Iskandar,
mempelajari bahan-bahan hukum primer dan Kompleks MMTC Blok B. Nomor 49 &
skunder yang nantinya dijadikan pedoman Nomor 50 Medan, dengan alasan karna di
dalam memahami dan menganalisa Perseroan Terbatas (PT) SAM terjadi
permasalahan yang akan dibahas ,sedangkan Pemberhentian Direksi tanpa melalui Rapat
sebagai pendukung pendekatan utama Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
digunakan pendekatan yuridis empiris. berkaitan dengan judul.
Data yang di peroleh dari penelitian ini,
baik data primer maupun data sekunder HASIL PENELITIAN
dikumpulkan dengan cara: Hasil Penelitian Tentang Perseroan
1. Studi dokumen adalah merupakan suatu Direksi Pada PT. Sumber Andalan Mandiri
teknik pengumpulan data dengan PT SAM (Sumber Andalan Mandiri) bergerak
menghimpun dan menganalisis dokumen- di bidang pekerjaan kontraktor. PT SAM
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, berdiri dari tahun 1990 yang di pimpin oleh
hasil karya, maupun elektronik yang Phie Edi, selaku direktur PT SAM. PT SAM
berkaitan dengan judul. mepunyai misi dan visi ingin menjadi
2. Wawancara teknik ini dipilih dengan perusahaan berskala nasional yang
tujuan menggali sebanyak-banyaknya berskualitas tinggi terhadap hasil pekerjaan
informasi yang berkompeten pada PT. dan sumber daya manusia, serta peduli
SAM seperti Menejer Perusahaan dan terhadap keutamaan, kesehatan dan
Direksi. keselamatan kerja, dan sekaligus bisa menjadi
Penelitian ini dilakukan dengan analisis mitra atau patner yang menguntungkan.
data secara kualitatif, dimana penulis Untuk memenuhi hal tersebut PT SAM
menganalisis data sekunder dan data primer menetapkan, menerapkan memelihara serta
yang dikumpulkan dari hasil penelitian membagikan sistim manajemen yang sebaik
lapangan (Field Research). Analisis kualitatif baik nya. Sesuai dengan aturan yang berlaku
berdasarkan pada kedalaman yang terhimpun dalam kegiatan usaha nya, dengan dukungan
secara menyeluruh, sistematis, kristis dan tim yang berlaku.
konstruktif dalam sistim hukum perdata. Pengaturan pemberhentian anggota
Melalui analisis data ini penulis berusaha Direksi seharusnya oleh Rapat Umum
menemukan jawaban atas permasalahan yang Pemegang Saham PT SAM, sesuai dengan
dibahas. aturan dalam Pasal 105 UU PT yang
177

menyatakan bahwa: 1) Anggota Direksi dapat Sebenarnya Phiedi selaku Direktur PT. SAM
diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan dapat memberhentikan sementara anggota
keputusan RUPS dengan menyebutkan direksi, sesuai dengan ketentuan Pasal Pasal
alasannya; 2) Keputusan untuk memberhenti- 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 40
kan anggota Direksi sebagai mana dimaksud Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
pada ayat (1) diambil setelah yang Selaku dewan komisaris, mempunyai pilihan
bersangkutan diberi kesempatan untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan hak
membela diri dalam RUPS; 3) Dalam hal atau kewenangan tersebut yang diikuti dengan
keputusan untuk memberhentikan anggota kewajiban menyebutkan alasan
Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pemberhentiannya. Namun, Phiedi selaku
dilakukan dengan keputusan di luar RUPS Direktur PT. SAM tidak menggunakan
sesuai dengan ketentuan sebagaimana mekanisme pemberhentian sementara,
dimaksud dalam Pasal 91, anggota Direksi melainkan langsung menggunakan
yang bersangkutan diberi tahu terlebih dahulu mekanisme pemberhentian secara tetap
tentang rencana pemberhentian dan diberikan terhadap Agung Nababan tanpa melalui
kesempatan untuk membela diri sebelum RUPS.
diambil keputusan pemberhentian; 4) Fakta hukumnya, adanya surat
Pemberian kesempatan untuk membela diri elektronik tertanggal 22 dan 24 April 2014
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak yang intinya berisi pemberhentian Agung
diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak Nababan sebagai Direksi PT. SAM secara
berkeberatan atas pemberhentian tersebut; 5) tetap atau permanen dan memutuskan
Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak: memberikan penghargaan atas jasa-jasa
a) ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud Agung Nababanterhadap PT. SAM sebagai
pada ayat (1); b) tanggal keputusan Direktur Pengelola dengan memberikan paket
sebagaimana dimaksud pada ayat (3); c) kompensasi sebesar 25 % (dua puluh
tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan limapersen) 3/10 bulan gaji, ditambah 2 (dua)
RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1); bulan gaji.
atau d) tanggal lain yang ditetapkan dalam Ini bentuk penyimpangan Phiedi selaku
keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat Direktur PT. SAM yang telah
(3). memberhentikan secara tetap atau permanen
Dalam kasus PT. SAM dengan Phiedi terhadap Agung Nababan sebagai direktur di
selaku Direktur PT. SAM telah memberhenti- PT. SAM. Pasal 106 UUPT hanya memberi
kan Agung Nababan secara tetap dan hak dan kewenangan kepada dewan komisaris
permanen dari kedudukannya sebagai direksi. sebatas memberhentikan sementara, dan tidak
178

untuk memberhentikan anggota direksi secara yang dapat merupakan satu orang direktur
tetap atau permanen. Kewenangan atau terdiri atas beberapa anggota direksi
sepenuhnya untuk memberhentikan anggota yaitu satu orang sebagai presiden direktur.
Direksi ada pada pemegang saham yang Direksi menjalankan pengurusan perseroan
diimplementasikan dalam RUPS. untuk kepentingan perseroan dan sesuai
Dalam hal, alasan pemberhentian dengan maksud dan tujuan perseroan. Direksi
Agung Nababan sebagai direksi PT. SAM, berwenang menjalankan pengurusan sesuai
alasan-alasan pemberhentian yang dengan kebijakan yang dipandang tepat,
disampaikan, semuanya tidak beralasan dan dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
tidak memenuhi kualifikasi alasan-alasan Undang Perseroan Terbatas dan/atau anggaran
dalam UUPT. Alasan-alasan pemberhentian dasar.
anggota direksi seharusnya menurut
penjelasan Pasal 105 ayat (1) UUPT, PEMBAHASAN
disamping alasan pemberhentian yang Perlindungan Hukum Terhadap Direksi
Yang Diberhentikan Tanpa Melalui Rapat
dianggap umum, juga anggota direksi yang
Umum Pemegang Saham Menurut
bersangkutan harus terbukti melakukan Kerangka Hukum Positif Di Indonesia
kesalahan dalam bentuk penyalahgunaan
Dalam kasus PT. SAM dengan Phiedi
kepercayaan atau menyalahgunakan jabatan.
selaku Direktur PT. SAM telah
Di dalam Penjelasan Pasal 105 ayat (1) UUPT
memberhentikan Agung Nababan secara tetap
alasan-alasan pemberhentian anggota direksi
dan permanen dari kedudukannya sebagai
disebutkan, pertama, anggota direksi
direksi. Sebenarnya Phiedi selaku Direktur
melakukan tindakan yang merugikan
PT. SAM dapat memberhentikan sementara
perseroan, atau, kedua, karena alasan lain
anggota direksi, sesuai dengan ketentuan
yang dinilai tepat oleh RUPS.
Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 40
Selanjutnya Pasal 1 Ayat (5) UUPT
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
No.40 Tahun 2007 menyatakan direksi adalah
Selaku dewan komisaris, mempunyai pilihan
organ perseroan yang berwenang dan
melaksanakan atau tidak melaksanakan hak
bertanggung jawab penuh atas pengurusan
atau kewenangan tersebut yang diikuti dengan
perseroan untuk kepentingan perseroan,
kewajiban menyebutkan alasan pemberhenti-
sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan
annya. Namun, Phiedi selaku Direktur PT.
serta mewakili perseroan, baik di dalam
SAM tidak menggunakan mekanisme
maupun di luar pengadilan sesuai dengan
pemberhentian sementara, melainkan
ketentuan anggaran dasar. Dengan demikian
langsung menggunakan mekanisme
direksi adalah merupakan Dewan Direktur
179

pemberhentian secara tetap terhadap Agung Selain itu juga pelanggaran kewajiban
6
Nababan tanpa melalui RUPS. baik kewajiban administratif maupun yuridis
Fakta hukumnya, adanya surat yang dikonstruksikan sebagai alasan tidak
elektronik tertanggal 22 dan 24 April 2014 memenuhi syarat lagi sebagai anggota direksi.
yang intinya berisi pemberhentian Agung Contohnya anggota direksi tidak
Nababan sebagai Direksi PT. SAM secara melaksanakan kewajiban administratif
tetap atau permanen dan memutuskan membuat daftar pemegang saham dan daftar
memberikan penghargaan atas jasa-jasa khusus. Selain itu juga, tindakan memberikan
Agung Nababanterhadap PT. SAM sebagai kuasa umum kepada seseorang untuk
Direktur Pengelola dengan memberikan paket mengurus dan mewakili perseroan, padahal
kompensasi sebesar 25 % (dua puluh yang boleh diberikan direksi kepada seorang
limapersen) 3/10 bulan gaji, ditambah 2 (dua) kuasa, hanya kuasa khusus untuk melakukan
7
bulan gaji. perbuatan hukum tertentu, seusai dengan
Sehingga Phiedi selaku Direktur PT. ketetuan Pasal 103 Undang-undang Nomor 40
SAM tidak mempunyai kewenangan penuh Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, atau
atas pemberhentian secara tetap Agung mengajukan permohonan mempailitkan
Nababan sebagai direksi, karena kewenangan perseroan secara voluntary petition tanpa
untuk memutuskan dan menetapkan terlebih dahulu mendapat persetujuan RUPS,
pemberhentian secara tetap ada pada RUPS, sesuai dengan ketentuan Pasal 104 ayat (1)
bukan komisaris. Selain itu, apabila dewan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
komisaris akan memberhentikan sementara tentang Perseroan Terbatas.
anggota direksi, maka diikuti dengan Dari berbagai alasan pemberhentian
kewajiban untuk menyebutkan alasan tersebut, Agung Nababan sebagai direksi
pemberhentian sementara tersebut, mengingat tidak melakukan kegiatan yang merugikan
pemberhentian sementara terhadap anggota perseroan dengan segala indikator-
8
direksi tanpa disertai dengan menyebutkan indikatornya. Bahkan Agung Nababan selaku
alasannya pada dasarnya adalah tidak sah, direksi pengelola telah melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan Pasal 106 ayat (1) dan kewajibannya sesuai anggaran dasar
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 perseroan sehingga PT. SAM dikenal dan
tentang Perseroan Terbatas. terbesar di bidangnya di Indonesia. Tanggung
6 jawab Agung Nababan telah diterima PT.
Wawancara dengan Supriatna SE., AK,
sebagai Direktur Keuangan dan Sosial PT SAM, tanggal
2 Juli 2018. 8
7
Wawancara dengan Supriatna SE., AK, Wawancara dengan Supriatna SE., AK,
sebagai Direktur Keuangan dan Sosial PT SAM, tanggal sebagai Direktur Keuangan dan Sosial PT SAM,
2 Juli 2018. tanggal 2 Juli 2018.
180

SAM dan diketahui Phiedi selaku Direktur undangan yang berlaku baik UUPT maupun
yang dituangkan dalam akta pernyataan anggaran dasar perseroan dan menimbulkan
keputusan rapat PT. SAM Sumut Nomor 72 kerugian perseroan. Sehingga perbuatan
tanggal 28 Desember 2014 yang berisi hukum yang dilakukan oleh Phiedi selaku
diantaranya, pertama, menyetujui menerima Direktur menjadi tanggung jawab pribadinya
dan mengesahkan laporan keuangan perseroan bukan menjadi tanggung jawab perseroan.
(PT. SAM) untuk tahun buku 2014 dan
Upaya Hukum yang Dilakukan Direksi
dengan ini memberikan kebebasan
yang Diberhentikan Tanpa Melalui Rapat
pertanggungjawaban dari pengurus perseroan Umum Pemegang Saham
untuk laporan keuangan perseroan untuk
Sebelum menjelaskan lebih lanjut kasus
tahun buku 2014. Kedua, menyetujui
pemberhentian Direksi tanpa melalui
pembagian deviden senilai Rp.
keputusan RUPS. Maka terlebih dahulu
1.836.000.000,00 (satu milyar delapan ratus
penulis akan memaparkan secara singkat
tiga puluh enam juta rupiah) kepada
mengenai mekanisme pemberhentian Direksi
pemegang saham SAM. senilai Rp.
pada suatu Perseroan harus sesuai dengan
1.652.400.000,00 (satu milyar delapan ratus
undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
ribu rupiah) dan PT. Metro Pacific, senilai Rp.
tentang Perseroan Terbatas. Mekanismenya
183.600.000,00 (seratus delapan puluh tiga
adalah sebagai berikut:
juta enam ratus ribu rupiah). Jumlah dan
1. Pemberhentian Direksi harus melalui
pembagian dividen tersebut di atas adalah
keputusan RUPS sesuai dengan tata cara
hasil dari kerja keras Agung Nababan untuk
yang telah diatur didalam anggaran dasar.
memajukan kegiatan usaha PT. SAM, dan
2. Tiga puluh (30) hari sejak tanggal
ketiga, seluruh tanggung jawab Agung
keputusan RUPS mengenai pemberhentian
Nababan untuk tahun buku perseroan hingga
Direksi. Direksi yang baru diangkat wajib
tahun 2014 telah diberikan pembebasan dan
memberitahukan perubahan kepada mentri.
pelunasan (acquit at decharge) sehingga tidak
Dalam hal ini mentri Hukum dan Ham
ada dasar alasan yang logis dan kuat Agung
untuk dicata dalam daftar Perseroan yang
Nababan tidak diberi pembebasan dan
merupakan perlengkapan dalam Sistem
pelunasan dalam RUPSLB.
Administrasi Badan Hukum (SABH).
Phiedi selaku Direktur telah
Seperti yang telah dijelaskan
melakukan kesalahan atau kelalaian dalam
sebelumnya bahwa semua perubahan Direksi
memberhentikan Agung Nababan selaku
haruslah diberitahukan kepada mentri untuk
Direksi pelaksana di PT. SAM yang tidak
dicatat dalam daftar Perseroan. Daftar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
181

perseroan adalah daftar catatan resmi yang berhentian anggota Direksi dan dapat juga
diadakan berdasarkan ketentuan-ketentuan mengatur tentang tata carapencalonan
peraturan perusahaan. Daftar perusahaan anggota Direksi.
tersebut merupakan suatu sumber informasi 4. Keputusan RUPS mengenai pengangkatan,
yang resmi mengenai identitas segala hal yang penggantian, dan pemberhentian anggota
berkaitan dengan dunia usaha dan perusahaan. Direksi juga menetapkan saat mulai
Namun didalam kenyataannya tidak semua berlakunya pengangkatan, penggantian,
ketentuan-ketentuan yang telah diatur tersebut dan pemberhentian tersebut.
dapat dilaksanakan dalam sebuah perusahaan 5. Dalam hal RUPS tidak menetapkan saat
dalam hal ini para pemegang saham dalam mulai berlakunya pengangkatan,
perseroan. Didalam pergantian Direksi pada penggantian, dan pemberhentian anggota
perseroan, penulis melakukan penelitian pada Direksi, pengangkatan, penggantian, dan
PT. SAM dimana pemberhentian Direksinya pemberhentian anggota Direksi tersebut
tidak melalui mekanisme atau ketentuan yang mulai berlaku sejak ditutupnya RUPS.
telah ada, artinya pemberhentian Direksi tidak 6. Dalam hal terjadi pengangkatan,
melalui RUPS. penggantian, dan pemberhentian anggota
Dari hasil wawancara dengan Humas Direksi, Direksi wajib memberitahukan
PT. SAM, Ibu Santi Tarigan maka penulis perubahan anggota Direksi kepada Menteri
melihat dalam melakukan pemberhentian untuk dicatat dalam daftar Perseroan
direksi di PT. SAM tidak sesuai dengan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
mekanisme yang telah diatur dalam Pasal 94, puluh) hari terhitung sejak tanggal
9
yaitu: keputusan RUPS tersebut.
1. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS. 7. Dalam hal pemberitahuan sebagaimana
2. Untuk pertama kali pengangkatan anggota dimaksud pada ayat (7) belum dilakukan,
Direksi dilakukan oleh pendiri dalamakta Menteri menolak setiap permohonan yang
pendirian sebagaimana dimaksud dalam diajukan atau pemberitahuan yang
Pasal 8 ayat (2) huruf b. disampaikan kepada Menteri oleh Direksi
3. Anggota Direksi diangkat untuk jangka yang belum tercatat dalam daftar
waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Perseroan.
Anggaran dasar mengatur tata cara 8. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pengangkatan, penggantian, dan pem- pada ayat (8) tidak termasuk
pemberitahuan yang disampaikan oleh
9
Hasil wawancara dengan Ibu Santi Direksi baru atas pengangkatan dirinya
Tarigan, sebagai Humas PT. SAM pada tanggal 3
juli 2018. sendiri.
182

Seperti yang telah dipaparkan Perlindungan hukum terhadap direksi


sebelumnya, bahwa penggantian seorang yang Penggantian direksi yang diberhentikan
Direksi haruslah melalui forum Rapat Umum tanpa melalui RUPS maka: 1) Setiap anggota
Pemegang Saham yang selanjutnya hasil dewan komisaris ikut bertanggungjawab
keputusannya dituangkan dalam risalah secara pribadi atas kerugian perseroan; 2)
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Tanggungjawab pribadi melekat pada diri
Akan berbeda konsekuensi hukum yang anggota dewan komisaris apabila iya bersalah
ditimbulkan jika penggantian seorang Direksi atau lalai menjalankan tugas pengawasan atau
menggunakan keputusan RUPS dibandingkan pemberian nasihat; 3) Meskipun kerugian itu
penggantian Direksi menggunakan secara timbul dari pengurusan direksi, anggota
lisan. dewan komisaris tetap bertanggung jawab
Menurut penulis konsekuensi hukum secara pribadi apabila dalam pengawasan
yang dapat ditimbulkan adalah penolakan pelaksanaan pengurusan direksi itu terdapat
permohonan atau pemberitahuan yang unsur kesalahan atau kelalaian dewan
diajukan oleh Direksi kepada Menteri Hukum komisaris; dan 4) Luasnya tanggung jawab
dan Hak Asasi Manusia, serta secara yuridis pribadi anggota dewan komisaris, sebatas
perbuatan hukum Direksi yang diangkat tanpa kesalahan atau kelalaiannya, dan kelima,
melalui keputusan RUPS batal demi hukum. apabila anggota dewan komisaris terdiri atas 2
Tidak dilakukannya pemberitahuan oleh (dua) atau lebih, tanggung jawab pribadi itu,
Direksi yang lama dan Direksi yang baru bersifat tanggung jawab secara tanggung
melalui RUPS maka akan berakibat pada renteng bagi setiap anggota dewan komisaris.
tanggung jawab kolektif dari Direksi yang Upaya hukum yang dilakukan direksi
lama dan Direksi yang baru atas kerugian yang diberhentikan tanpa melalui rapat umum
yang mungkin timbul karena terjadinya pemegang saham, maka atas pemberhentian
stagnansi perkembangan dan pertumbuhan Direksi tanpa adanya RUPS, maka Komisaris
Perseroan. Stagnansi yang disebabkan oleh harus segera mengadakan Rapat Umum
tidak dapat diubahnya anggaran dasar dan Pemegang Saham Luar Biasa menindaklanjuti
data suatu Perseroan tentu saja dalam skema pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan
yang lebih besar akan berdampak pula bagi Komisaris, maka sesegera mungkin Dewan
perekonomian dan iklim usaha di Indonesia. Komisaris mengadakan pemanggilan
pemegang saham dalam rangka RUPS Luar
Biasa untuk menguatkan keputusannya.
PENUTUP Mengingat Direktur merupakan pemegang
saham mayoritas, tentu RUPS yang biasa
183

dilakukan tidak akan berhasil karena ada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal.
aturan kuorum dan pengesahan suara yang
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
keluar.
tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998
DAFTAR PUSTAKA Tentang pemakaian Nama Perseroan
Buku-buku Terbatas.
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998
Indonesia, PT Citra Aditia Bakti, tentang Penggabungan, dan
Bandung, 2010. Pengambilalihan Perseroan Terbatas.
Abdul R. Saliman, et-al, Hukum Bisnis Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-
Tentang Perusahaan, Kencana Prenada PR.08.01 Tahun 1996 tentang Tatacara
grup, Jakarta, 2007. Pengajuan Permohonan dan
Pengesahan Akta Pendirian Perseroan
Adib Bahari, Panduan Mendirikan Perseroan
Terbatas.
Terbatas, Pustaka Yustisia,
Yogyakarta, 2013. Artikel & Website
Rudhi Prasetya, Teori dan Praktik Perseroan http://tesishukum.com/pengertian-hukum-
Terbatas, Sinar Grafika, Jakarta, 2011. positif-menurut-para-ahli/.

Freedy Haris dan Teddy Anggoro, Hukum www.organisasi.org/1970/01/11/Pengertian


Perseroan Terbatas: Kewajiban Perseroan Terbatas menurut para ahli-
pemberitahuan Oleh Direksi, Bogor dan-publik.htm.
Ghalia Indonesia, 2010. http://pengacaragabriel.blogspot.com/2010/09
Orinton Purba, Petunjuk Praktis bagi RUPS, /1 membedakan saham-saham.html.
Komisaris, dan Direksi Perseroan www.organisasi.org/1970/01/11/jenis-macam-
Terbatas agar Terhindar dari Jerat perseroan-terbatas-pt-yang-ada-di-
Hukum, Raih Asa Sukses, Jakarta, indonesia-pt-tertutup-terbuka-
2011. domestik-asing-perseorangan-dan-
S.F Marbun dan Mahfud MD, Pokok Pokok publik.htm.s
Hukum Administrasi Negara, Liberty www.organisasi.org/1970/01/11/tanggungjaw
Yogyakarta, 2000. abperseroan-terbatas-pt-yang-ada-di-
Thoha, Sistem Pemerintahan: Suatu Tinjauan indonesia-pt-tertutup-terbuka-
Tentang Kewenangan, Pustaka Karya, domestik-asing-perseorangan-dan-
Bandung, 2003. publik.html

Perundang-undangan www.organisasi.org/1970/01/11/Dasar hukum


dan jenis saham PT-yang-ada-di-
Undang-Undang Dasar Negara Republik
indonesia-pt-tertutup-terbuka-
Indonesia Tahun 1945.
domestik-asing-perseorangan-dan-
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang publik.htm.Access.
Pasar Modal dan Saham.
WJ.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002.
Tentang Dokumen Perusahaan.
Undang-undang Nomor 26 Tahun 1998
tentang Pemakaian Nama Perseroan
Terbatas.

You might also like