You are on page 1of 11
11 Definisi Fonetik Istilah fonalogi berasal dari kata Yunani phone (bunyi) dan logos (ilmu). Fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa secara umum. Dalam kehidupan sehari- hari, kita tidak akan lepas dari bunyi-bunyi bahasa sebagai alat komunikasi antar sesama manusia. Hampir setiap aktivitas manusia, dari bangun tidur, pasti memerlukan aktivitas bunyi bahasa sebagai alat komunikasi, Scjatinya, kajian fonologi terbagi menjadi dua bagian, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik merupakan cabang funolugi yang mempelajari tata bunyi tanpa kaitannya scbagai pembeda makna, sedangkan fonemik merupakan cabang fonologi yang mempelajari tata bunyi dengan kaitannya sebagai pembeda makna. tm, \ | le Fverything Oks? Yeats Of ese ee cue Y) \ Co Sumber: Dokumen pribadi Gambar 1, Fonctik Fonctile merupalean cabang ilmu linguistik yang mengkaji mengenai penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa. Fonetik dapat berkaitan dengan ilmu lain (interdisipliner) seperti ilmu fisika, anatomi, dan psikologi. Fonetik juga dapat diarlikan sebagai cabang ilmu linguistik yang menelaah mengenai bunyi bahasa tanpa kaitannya sebagai pembeda makna, maksudnya adalah tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut Fonetik | 3 mempunyai fungsi sebagal pembeda makna atau tidak, misalnya proses pengucapan vokal [a, {, uJ, konsonan [b, p, gl]. Jadi dapat disimpulkan bahwa fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa kaitan tungsinya sebagai pembeda makna, yaitu mulai dari bagaimana bunyi dihasilkan, bagalmana buny! merambat dl udara, sampal dengan bagalmana buny! diterima oleh organ pendengaran manusia. Objek kajian fonetik adalah bunyi hahasa manusia (bukan di luar buayi bahasa manusia, misal kicauan burung, auman singa, dan lain-lain). Selain itu, tidak semua bunyi yang dihasilkan manusia adalah bunyi bahasa, hanya bunyi ujar bahasa saja, misal: “ayah’, “hai”, ... Jeritan, lengkingan atau tangisan bukan termasuk bunyi bahasa). 1.2 Jenis-jenis IImu Fonetik Peoutur Pendengar Getaras Suara FONETIK ARTIKULATORIS FONETIK AKUSTIK FONETIK AUDITORIS Kalion Linguistit Kellan Fisiha Kailon Neurologt Sumber; Dokumen pribad! Gambar1. —_Jenis-jenis Ilmu Fonetik Fonetik sebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa kaitannya sebagai pembeda makna mempunyai beberapa jenis cabang ilmu. Pombagian cabang fonelik inj berkaitan dengan telaah cabang-cabang ilmu tersebut. Berikut merupakan jenis-jenis ilmu fonetik berdasarkan telah ilmu di dalamnya. 4 | Fonologi 1, Fonetik artikulatoris/organis/fisiologis Fonetik artikulatoris sering disebut juga fonetis organis atau fonetik fisiologis. Fonetik artikulatoris/organis/fisiologis merupakan cakang ilmu fonetik yang mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa diproduksi oleh alat-alat ucap manusia, Fonetik artikulatoris ini menelaah mengenai organ-organ wicara apa saja yang berperan dalam penghasilan bunyi bahasa manusia, misalnya: paru-paru sebagai sumber udara, batang tenggorokan, kerongkongan, pita suara, mulut, velum (langit-langit lunak), palatum (langit-langit keras), lidah, gusi, gigi, rongga hidung, dan lain-lain. Fonetik artikulatoris juga mengkaji mengenai proses terjadinya bunyi bahasa yang dilakukan oleh organ-organ wicara tersebut dari udara yang dihasilkan oleh paru-paru sampai dengan dihasilkannya bunyi bahasa nyata atau riil melalui rongga mulut atau rongga hidung sehingga dapat didengar aleh orang lain. Fonetik artikulatoris/organis/fisiologis inilah yang berkaitan erat dengan linguistik atau ilmu tentang bahasa. 2, Fonetik akustik Fonetik akustik merupakan cabang ilmu fonetik yang mempelajari bunyi bahasa ketika merambat di udara (berupa gelombang bunyi beserta frekuensi dan kecepatannya ketika merambat di udara, spektrum, tekanan, getarannya, amplitudo, intensitasnya, timbrenya, dan lain-lain). Dalam fonetik alustik dikenal sebuah alat bernama spektograj. Spektograf adalah alat untuk menganalisis dan memaparkan frekuensi dan tekanan. Spektograf merupakan alat utama dalam penyelidikan aleustik wicara yang dapat menyimpan 2,4 detik rekaman. Rekaman itu kemudian dimainkan beberapa kali dalam kecepatan tinggi melalui beberapa filter. Kerlas yang merekam mencatat waktu, intensitas, dan frekuensi (Kridalaksana, 2001). Terdapat pula alat yang disebut dengan oscilloskop, yaitu alat untuk memaparkan ciré-ciri kenyaringan bunyi. Oscilloskop merupakan tabung sinar katode yang dapat memperlihatkan Fonetik | bentuk gelombang suara (Kridalaksana, 2001). Fonetik akustik merupakan cabang ilmu fonetik yang mengkajl bunyi bahasa yang mengarah dan berkaitan dengan ilmu fistka. 3. Fonetik auditoris/fonetik persepsi Fonetik auditoris sering discbut juga dengan fonetik persepsi, Fonetik auditaris mecupakan cabang ilmu fonetik yang mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa diterima alch telinga sehingga dapat didengar. Dalam fonetik auditoris dikaji mengenal proses bunyi bahasa diterima oleh indera pendengaran manusia sehingga bunyi bahasa tersebut dapat dipahami dan dimengerti. Proses manusia mendengar bunyi bahasa diawali dengan gelombang suara bunyi bahasa masuk melalui telinga luar (daun telinga). Gelombang suara kemudian memasuki rongga telinga dan mengalami amplifikasi melalui proses resonansi. Gelombang suara selanjutnya merambat menuju membran timpani di mana gelombang suara diubah menjadi getaran. Getaran tersebut menyebabkan tiga tulang pendengaran ikut bergetar untuk mengubah tckanan suara menjadi energi mekanik. Dalam proses ini terjadi penyamaan impedansi antara telinga luar dan telinga bagian tengah. Getaran kemudian diteruskan merambat ke dalam koklea yang terdapat cairan yang akan ikut bergetar, Akibat getaran tersebut, calran koklea bergerak dan merangsang sel-sel rambut pada organ korti di koklea. Getaran tersebut kemudian dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls. Otak menerima Impuls dan mengartikannya sebagai suara bunyi bahasa (Kinsler, 2000). Fonetik auditoris atau fonetik persepsi merupakan cabang ilmu fonctik yang mengarah pada kajlan imu biologi atau neurologi. Sclain pembagian jenis-jenis ilmu fonetik di atas, terdapat jenis ilmu fonetik lainnya. Berikut jenis-jenis ilmu fonetik lainnya berdasarkan telaah cabang-cabang ilmu tersebut. 6 | Fonalogi 1 Fonetik diakronik Fonetik diakronik merupakan cabang ilmu fonetik yang berkembang pada abad ke-L9, Fonetik diakronik mengkaji perkembangan hunyi bahasa tanpa kaitannya sebagai pembeda makna (fonetik) dari masa ke masa. Contoh; dalam bahasa Latin terdapat kata pater (ayah), piscis (ikan), pes (kaki), Dalam bahasa Jerman berupa vater (ayah), fisch (ikan), fup (kaki). Dalam bahasa Inggris terdapat kata father (ayah), fish (ikan), foot (kaki). Dari perkembangan bunyi-bunyi bahasa tersebut, dapat kita ketahui bahwa bunyi [p] bahasa Latin diucapkan [f] dalam bahasa Jerman dan Inggris. Kajian perkembangan fonetik dari masa ke masa inilah yang ditelaah dalam fonetik diakronik. 2. Fonetik terapan Fonetik terapan merupakan cabang ilmu fonetik yang fokus mempelajari bunyi bahasa dalam penerapannya sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terdapat permasalahan- permasalahan mengenai penggunaan bunyi bahasa. Hal-hal inilah yang dikaji dalam fonetik terapan. Dalam fonetik terapan, terdapat beberapa sub cabang ilmu lagi, yaitu ortoepi dan ortofonl. Berikut penjelasan mengenai sub cabang fonetik terapan tnt, Ortuepi Ortoepi berasal dari bahasa Yunani orthos (benar) dan epos (lafal). Ortoep! merupakan sub cabang fonetik terapan yang menelaah cara-cara atau kaidah-kaldah pelafalan yang benar pada suatu bahasa, Dalam bahasa Prancis terdapat istilah francais parisien cultivé, yaltu tata kata dan pelafalan bahasa Prancis yang benar sesuai dengan pelafalan yang dianggap standart dalam bahasa Prancis. Biasanya tata kata dan pelafalan standart bahasa Prancis ini dituangkan dalam kamus bahasa yang dianggap standart atau baku dalam suatu bahasa. Ortofoni Ortofoni berasal dari bahasa Yunani orthas (lepat) dan phdné (suara). Ortofoni merupakan sub cabang fonetik terapan Fonetik | 7 berupa perlakuan-perlakuan yang bertujuan untuk mengoreksl masalah ujaran (dalam bahasa Prancis sering disebut les troubles de fa phonation), Misal: ujaran akibat bentuk organ wicara yang tidak semestinya, latihan-latihan kesalahan artikulasi ([J] versus [3] versus [z], buny! [f], bunyl bunyi (#], bunyi nasal, dan lain-lain), ujaran akibat ketidakseimbangan sistem syaral, dan lain-lain, Koreksi, perbaikan, atau latihan-latihan terhadap kesalahan pelafalan atau ujaran bunyi-bunyi bahasa ini dikaji dalam sub cabang fonetik terapan yaitu ortofoni. 1.3 Gangguan Ujaran Dalam penguc an bunyi baka: seringkall kita temui orang-orang, yang mengalami gangguan pengucapan atau gangguan ujaran. Ada orang yang mengalami gagap bicara, cedal, pengucapan yang kurang jelas, dan lain-lain. Gangguan pengucapan atau gangguan ujaran ini sering disebut dengan istilah Janguage disorder atau language disabilities. Gangguan ujaran merupakan kegagalan, kesalahan, atau —-kekurangmampuan —seseorang untuk berkomunikasi menggunakan bahasa lisan dengan baik dan lancar. Gangguan ujaran pada manusia ada beberapa macam. Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan ujaran yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. 1. Gagap (stuttering) Kasus kegagapan sering kita temui dalam kehidupan sehari- hari. Gagap merupakan gangguan ujaran akibat artikulator (alat ucap) yang kurang berfungsi secara normal, masalah pengeturan nafas, atau berjalannya udara dari paru-paru penutur yang kurang berjalan dengan baik. Seseorang mengalami gagap ketika penutur tidak mampu memproduksi kata-kata karena secara tiba-tiba dia kehilangan ide terhadap apa yang ingin dia ucapkan sehingga sebagian kata terdengar tersendat-sendat. Gangguan ujaran ini sangat berkaitan dengan gangguan di bidang mental si penutur. 8 | Fonologi Dengan kata lain, ujaran yang tersendat-sendat dapat dikatakan sebagai cerminan sikap mental si penutur (Cahyono, 1994), Dapat dikatakan pula bahwa gagap merupakan kelainan dalam penghasilan bunyi bahasa berupa pengulangan konsonan dan suku kata secura spasmodis yang diyebabkan oleh yangguan psikofislologis. Orang yang mengalami ganpguan ujaran kegagapan blasanya menunjukkan ciri-ciri seperti: pemandekan, pemanjangan, atau pengulangan bunyi-bunyi bahasa secara tidak wajar. Orang yang gagap biasanya herucap atau hertutur kata dengan kurang wajar, misalnya bunyi-bunyi bahasa diucapkan pendck-pendek, putus- putus, tiba-tiba pemanjangan bunyi bahasa yang tidak sewajarnya, atau bunyi-bunyi bahasa yang diulang-ulang dengan tidak semestinya. Salah satu alat bantu untuk orang-orang yang mengalami kegagapan yaitu Jaringoskop. Laringoskop merupakan alat untuk melihat ke dalam tenggorokan untuk memeriksa laring (Mathews, 1997; Kridalaksana, 2001). Laringoskop merupakan alat untuk membantu fonetisi melihat pita suara yang tertutup rapat yang menyekat kelancaran aliran udara dari paru-paru penutur schingga aliran udara kurang lancar. Peran fonctisi di sini adalah membantu orang-orang yang mengalami kegagapan tersebut dengan membantu meletakkan lidah pada posisl yang benar sehingga penutur dapat menghasilkan bunyl bahasa yang baik dan benar pula. 2. Kerusakan langit-langit mulut (cleft palate) Orang yang menderita kerusakan langit-langit mulut biasanya mengalami perekahan pada palatum (langit-langit keras) atau velum (langit-langit lunak) atau keduanya akibat kegagalan jaringan janin (embryonic tissue). Kcrusakan langit-langit mulut ini (langit-langit keras dan atau langitJangit Junak) mengakibatkan pengucapan bunyi bahasa menjadi terganggu. Fonetik | 9 Salah satu alat bantu untuk para pasien yang mengalami kerusakan langit-langit mulut adalah dengan palatografi. Palatografi adalah alat penyelidik mengenai artikulasi dengan mengamati persentuhan fisiologis antara dah dengan palatum dalam wicara dengan mengambil cetakan di dalam mulut atau dengan menggunakan palatum buatan atau dengan memotret (Mathews, 1997; Kridalaksana, 2001). Alat ini berfungsi untuk memastikan apakah langit-langit mulut berfungsi dengan baile atau tidak. Alat bantu lain untuk para penderita kerusakan langit-langit mulut yaitu dengan oskilloskop, perekam tekanan dan aliran wdara dalam rongga mulut atau rongga hidung. Fonctisi berperan untuk mengajarkan posisi lidah atau Ictupan bibir yang benar agar menghasilkan bunyi bahasa yang diinginkan. 3. Kelumpuhan syaraf otak (cerebral palsied) Kelumpuhan syaraf otak merupakan gangguan ujaran akibat cedera pada bagian tengah sistem nervous otak manusia. Cedera otak ini mengakibatkan arahan dari otak ke syaraf penggerak menjadi lemah, pernafasan tidak normal, ketidakdancaran proses ujaran, kenyaringan, atau kejelasan ujaran. Salah satu alat bantu untuk membantu orang yang mengalami kelumpuan syaraf otak yaitu dengan pneumatakograf. Preumotakograf adalah alat yang mengukur aliran udara dari hidung dan mulut (Kridalaksana, 2001). Alat ini dapat mongukur volume pergerakan udara dalam bentuk mililiter, Alat lain untuk membantu para pasicn yang mengulami cedera otak adalah respirometer, yaitu petunjuk kapasitas dan perubaan volume paru-parn. Konetisi berperan membantu melatih gerakan artikulator-artikulatur (alat ucap) ke po yang tepat untuk menghasilkan bunyi bahasa yang diinginkan. 1.4 Tokoh Imu Fonetik dan Kajiannya Dalam ilmu fonetik, ada beberapa abli atau pakar foneuik yang dikenal di dunia. Abli-abli atau pakar ini folus menggeluti bidang 10 | Fonelogi fonetik. Berikut merupakan beberapa ahll atau pakar fonetik di dunia. 1. Bertil Malmberg (fonetisi Prancis, 1913) Malmberg merupakan pakar fonetik dari Prancis kelahiran Swedia (1913), Malmberg berpendapat bahwa_ fonetik merupakan kajian ilmu bahasa yang menitikberatkan pada ekspresi bahasa, bukan isinya. Malmberg membagi ilmu fonetik menjadi 4 bagian, yaitu fonetik umum (mempelajari bagaimana bunyi dibasilkan dan organ apa saja yang terlibat), fonetik deskriptif (menelaah bagaimana perbedaan bunyi bahasa dalam bahasa yang sama sehingga memunculkan dialek yang berbeda), fonetik sejarah (meneliti kekerabatan bahasa dan Pperubahan bunyi dari masa ke masa), dan fonetik normatif (menelaah — bunyi-bunyi = baku—atau~—_—formal) (www.goodreads.com). 2. J.D. O'Connor (fonetisi Inggris, 1919) O'Connor adalah pakar fonetik bahasa Inggris kelahiran London. O'Connor menyatakan bahwa fonetik merupakan ilmu yang mengkaji bunyi ujar yang dihasilkan alat ucap manusia, Menurut O'Connor, komunikasi berawal dari otak pembaca. Otak mempunyai fungsi kreatif dan fungsi saluran. Pungsi kreatifotak yaitumerespon terhadap kejadian, alat komuntkasi ucapan/tulls/isyarat, dan memastikan bentuk pesan perintah/tanya/berita, Fungsi saluran dari otak yaitu di mana otot-otot otak memberi perintah dalam bentuk impuls syaraf di Sepanjang saluran rasa yang menghubungkan otak dengan organ-organ wicara (www.goodreads,com). 3. David Abercrombie ({onetisi Inggris, 1909) Abercrombie merupakan pakar fonetik dari Inggris. Abercrombie menyatakan bahwa fonetik merupakan ilmu yang bersifat teknis dan analitis, dan bahasa berupa percakapan dengan gerak jasmani yang melatar-belakanginya. Abercrombie juga berpendapat bahwa perilaku ujar manusia sangat kompleks, yaitu meliputi gerakan paru-paru, lidah, gigi, Fonetik| 11 langit-langit lembut dan langit-langit keras, dan gerakan alat- alat ucap lalnnya. Pergerakan dan pertemuan alat-alat ucap atau organ wicara manusia inilah yang nantinya menghasilkan bunyi-bunyi bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia (https://cen.wikipedia.org). 1.5 Manfaat Ilmu Fonetik dalam Kehidupan Dalam kehidupan schari-hari, fonctik memberikan peran yang cukup besar. Hampir tidak pernah dalam kebidupan manusia lepas dari pengucapan bunyi bahasa. Hal ini discbabkan hampir sctiap saal sejak bangun tidur sampai islirahat tidur kembali, manusia sebagai mahluk sosial selalu berkomunikasi dengan lingkungan sckitarnya. Ini artinya, tanpa disadari, hampir sctiap saat manusia menerapkan ilmu fonetik dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mempelajari seluk-beluk fonetik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Herikut merupakan penjelasan beberapa manfaat dari penerapan ilmu fonctik dalam kehidupan sehari-hari manusia. 1. Manfaat teoritis, Penguasaan di hidang fonetik merupakan bekal utama atau bekal dasar seseorang yang ingin mengembangkan dirinya sebagai ilmuwan, khususnya ilmuwan dalam bidang fonetik. Untuk menjadi seorang ilmuwan fonetik, penguasaan ilmu ini merupakan modal utama dalam memasukinya. 2. Manfaat praktis. Dengan memahaml filmu fonetik, kita bisa mengetahui bagaimana sebenarnya proses terjadinya bunyi bahasa, mulai dari pengahasilan bunyi, terbentuknya vokal, konsonan, semi vokal sampal dengan terucapkannya kata, kelompok kata, serta kalimat. Dengan memahami ilmu fonetik ini, kita menjadi tahu mengenal proses penghasilan bunyi bahasa yang sebenarnya. 3. Manfaat praktis dari ilmu fonetik lainnya yaitu kita dapat mengetahui bagaimana suatu bunyi dihasilkan dan diucapkan dengan benar oleh penutur sehingga bunyi bahasa yang ‘12 | Fonelogi = diucapkan itu pun dapat diterima dan dipahami dengan balk pula oleh pendengar atau mitra tutur. Dengan pengucapan bunyl bahasa yang baik dan benar, hal ini menunjang terwujudnya komunikasi yang balk pula antara penutur dan pendengar atau mitra tutur, . Secara praktis, penguasaan fonctilc Juga sangat diperlukan bagi seseorang yang berprofesi dan mendayagunakan kemampuan lisannya, misal: pembuatan software fanctik bahasa Prancis, software fonetikk bahasa Inggris dan lain-lain, software telopon atau komputer untuk orang buta dan lain-lain. Fonetik| 13.

You might also like