You are on page 1of 51
GUBERNUR KALIMANTAN SEL.\V2AN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN * NOMOR 025 TARUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAI ‘BMLC) BAGI KEGIATAN INDUSYRI, HOTEL, RESTORAN, RUMAH SAKIT, DOMESZIK DAN PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengar adarya perkemsangen tekaolog pengolab Jimbah yang ada saat ini dan adanya ketideksesvaian dalam Peraruran Gubemur Kalimanten Selatan tentang Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) bagi Kegiatan industri, Hotel, Resioran, Rumeh Sakit, Domestik dan Perlambargan, dipindarg peru mengbah dan menyempunakan beberapa KetentuanPeratwan — Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 04 Tahun 2007 tentang Baku dutu Limtah Cair (RMEC) lagi Kegietan Indust, Hotel, Restoran, Rumah Sasit, Domestik daa Periambengen: }. bahwa berdasarkar. pertimbangan sebagaimaa dimaksud dalam hruraf a, perlu menetaskan 2eraturan Guberzur Kalimentan Selaten; Mengingat = 1, Undeng-Undang Nomor 25 ‘Tatum 1956 Jo, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tenteng Panetepan Undang-Unéang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra ‘Tingkat I Kalimantan Selaan (Lembsran Negara Republik Indoaesia ‘Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaren Negara Repiblik Indovesia Nemer 1106); 2. Undeng-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Pesindusteion . (Lembaran Negara Republik ‘ndonesia Tahun 1934 Nomor 22, ‘Tamtahan Lembaran Negara Republik Indenesia Nomor 3274); 3. Undeng-Undang Nomor 5 Tabun 1990 teatang Konservesi Sumber Daya Alan Hayati can Ecosistemnya (Lembaran Negara Republik Indoresia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lerabarm Negara Repuolik Indonesia Nomor 3419): 4, Undeng-Undang Republik Indoaesia Nomor 9 Tahur. 199) Tertang Pacinisata (Lembaran Negera Kepublik Indonesia Tah 1990 Nomor 78, Tambe tan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3247); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Fengelolsan Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor ¢8, Tambahan Lemberan Negara Republik indcnesia Nomor 3699); 6. Unding-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tenteng Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambaher. Lembaran Negera Republic Indonesie Nomor 4152); 7. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lenbaran Negara Republik Indonesia Tehun 204 Nomo- 32, ‘Tambahan Lembaran Negara Republ k Indonesia Nomor 4377); 8. Unding-Lndang Nomor 10 Tahun 2004 tontang Pembenakan Perauran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomar 53, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4389); 9. Undang-Uadarg Nomor 31 Tahun 2004 tencang Peritanan (Lembarai Negara Republik Indozesia tahun 2004 Nomor 118 ‘Tambahan Len baran Negara Republik Indonesia Norior 4433); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Peraeriniah Daerah (Lembarar Negara Republik Indonesia tahun 20¢4 Nomor 125, ‘Tambaban Lembaren Negara’ Republik Indonesia Nomor 4437) sebazaimana telah ciubak beberapa kali, terakhir dengam Undang- Unding Nomor 12 Tahun 2008 tentang Penubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 72 Tain 2004 tentang Pemerintait Daerah (Lembaran Nezara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomnor 59, ‘Tambahar. Lembaran Negera Republik Indonesis Nomor 4844); 11, Peraturan Pemerinteh Nomo: 18 Tahun 1999 tenteng ‘Pengelotaan Limbah Bahan Berbshaya der Beracun (Lembecan Megara Republik Indoaesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahen Lenbaran Negara Republik mdonesia Nomcr 3815) sebagaimana telah diutah dengan Peraturan Pemerintal: Nomor 85 Tahan 19° watang Perubaban Atas Peraturan Pemerin‘ah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan ‘Limtah Baban Berbthaya den Beracon (Lemberan Negara Repablik Indonesia Tahin 1999 Nomor 190, Taribehan Lenbaran Negara Reprblik Indonesia Nomor 3910); 12.Perataran Pemerinta Nemo: 27 Tahun 1999 tentang Analisis ‘Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembacan Negare Republik Indonesia Tahun 1599 Nomo: 59, Tambahar Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Nomor 3838); 13, Peraturan Pemerintai Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahar Berbahaya dan Berasun (Lembarar Negara Repiblik Indoresia Tahun 20)! Nomor 138, Tambehan Lenbaren Negara ‘Republik Indonesia Nomor 4153); 14, Peraturan Pemerintah Nomor $2 Tetum 2001 tentang Pengelolaan Koalitas Air daa Pergendalian Pencemaran Aix (Lerabaran Negara Repuslik Indonesia Tahur 2001 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik. Indonesia Noor 4161; 15. Perataran Pemerintah Noor 38 Tahun 2007 tentang Pembegian Urusen Femerintahan antara Pemerintas, Pemeriatahaa Decrah Provinsi, dan Pemerintaben Daerah Kebupaen/Kota (emtaran Negara Repubtk Tidonesia Tahun 200 Nomor 82, Tambahan Cembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16.Peraturan Presiden Nomor 1 Tahsn 2007’ tentang Pengesahan. Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundaag-undangan; 17.Keputusar, Menceri Negara Lingkungen Hidup Nomor 51 Tahun 1995 ‘tentang Beku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industis 18.Kepttusen Meneri Negara Lingkungen Hidup Nomor 52 Tahun 1995 tentang Beku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel; 19.Keputusen Merveri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 1997 Peraoahen Kepitusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 1996 tentang Baku Mute Limoah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bi 20.Keputusan Mentei Negara LingkanganEidup — Nomor 112/MEN_H/2003 tentang Baka Mutu Air Lirrbah Bagi Usahe dan Kegiatan Domestik; 21-Keputusan Menveri_ Negara Lingkungan Fidup —Nomor LM3/MENLH/2003 tentang Baku Mutu Air Limbeh bagi Usaha dan/etau Regiatin Petambangan Batu bare 22.Keputusa Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004 tentang Baku Muta Air Limbah bagi Usana dav/atav Kegiatan Pertambangan Bijih Besi din atau Tembage; 23,Peratiran Menteri Negara Lingkungan Hidap Nomor 02 Tahun 2006 tentang Beku Muta Air Limbah Bagi Kegiatan Rumah Pemotongan Hewan; 24.Peraturan Menteri Negara “ingkungan Hidsp Nomor 04 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dawatan Kegiatan ertarnbanyen Bijih Timah, 25.Peraturan Menteri Negara L.ingkungan Hidap Nomor 09 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usahe dan‘atau Kegiatan Pertanbangan Bijih Nike, 26,2eraturan Menteti Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tertmg Prosedur Ponyusunan Produk Fivkum Daerch; 27,2eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahur 2006 tertang Prosedur Peayusunan: Prodak Hukum Daerah; 28.Peratiran Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tehun 2006 tertang Lemtaran nerah dan Berita Daerah; 29,Peraluran Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 25 Tehun 2007 tentang Buu Mutu Air Limbah Bagi Usahe dan‘atau Kegatan Pengelahan Bua-buahan dan/ateu Sayuran; 30,Peraturan Mente-i Negara Lingkangan Hidup Nomor 96 Tehun 2007 ventarg Beku Mutu Air Limbuh Bagi Useha dan'atau Kegiatan Pengelahar. Hasil Pesikanan; 31.Peraturan Decrah Provinsi Xalinuantan Selatan Nomor 2 Tehun 2006 ‘entarg Peagelclaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tabun 2006 Nomer 2); 32.Peraturin Gubemur €alimantan Selatan "Te.nor 0¢ Tahun 2007 fentang Baka Mutt. Limbsh Cair (BMLC) Bagi Kegiatan Industri, Hotel, Restoran, Rumah Sekit, Domestik can Pertambangan Berita Daeraa Provinsi Xalimantar Selatan Tahun 2007 Nomor 21); -MEMUTUSKAN: Menetaplan + PERATURAN GUBERNUR TENTANG PYRUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR (BMLC) BAGI KEGIATAN INDUSTRI. HOTEL, RESTORAN, RUMAH SAKIT, DOMESTIK DAN PERTAMBANGAN. Pasal I Beberapa ketertuan dalam Peraturan Guberntr Kalimantan Selatan Nomor }4 Tahun 2007 tentang Baks Mutu Limbah Cai (BMLC) Bagi Kegietan Industi, Hocel, Restoran, Rumah Sakit, Domestik dan Fertambangan (Berita Duerah Provinsi Xatimantan Selatan Tahun 2007 Nomor 21) iubah menjaci sebagai berikut: 1. Ketentuan pada Lampiran 1.1, Lempitan 12, Lampiran 13, Lampiran 14, Lampiran 1.6, Lampiran 17, Lampiran 1.8, Lampiran 1.10, Lampiran 1.14, Lampiran 1.15, Lampiran 1.16, Lampiran 117, Lampizan 118, Lemapiran 1.19, Lanpiran 1.20, Lerapiraa 1.21, Lampiran 1.22, Lampiran 123, Lampican 1.25, Lampizan 127, Lampican 1.29, dan Lempirin 132 diabah, sehingga becbunyi sebagaimana tercantam dalam Ketentuan pada Lampiran L1, Lampiren 12, Lampiran 13, Lampizan 14, Lampiten 6 Lampiran L7, Lampiran 1.8, Lampiran 1.10, Lampiran 1.14, Lampitan 1.15, Lempiran 115, Lanpirn 1.17, Larapiran 1.18, Lampiran 119, Lampiran 120, Lampitan 121, Lempiren 1.22, Lampiran 1.23, Lampiran 1.25, Lancpiran 1.27, Lampiran 129, dan Lampiren 1.32 yang merupakan begian tidak terpisabkan dari Pereturan ‘Cubernur ini, 2. Ditambah Lampiran beru yaitu Lempiran 1.34, Lampiran 1.35, Lerapiran 1.36, Larcpiran 1.37, Lampiran 138 den Lampiren 1.39, yang berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran 134, Lampizan 135, Lampiran 1.36, Lampiren 1.37, Lampirea 1.3, Lampiran 1.39, Lampiran 140, Lampiran £41, Lempiran 142, Lampiran 143 can Lampiran 144 yang merupakan ‘agian tidak terpisabikan der} Peraturan Gnibernur ini. Pasal I Perataran Gubesnur ini mulai berlaku pade tanggal diundangkan, Agar setiap orarg mengetshuinja memerintahkan pergundangan Peraturan Gubernur ini dengan, penerspatannya daiam Berita Dazrah Provirsi Kelimartan Selatan. Déetapian di Banjarmasin Diundangkan di Banjarmasin pads tangzal 17 Gctober 2008 SEKRETARIS DAERAH PROVINSL B KALIMANTAN SELATAN, HLM. MUCHLIS GAFURE BERITA DAERAH PROVINS: KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2008NOMOR + 426 LAMPIRAN Li: PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR —: 036 TAHUN2008 TANGGAL : 16 October 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAR UNTUK INDUSTRISODA KOSTIK [PARAMETER | KADAR | BEBAN | MAKSIMUM | PENCEMARAN (mg) MAKSIMUM (gram/ton) ‘COD. en TSS 30 150 Raksa (ig) 0.008 0.012 ‘Timbal (Pb) 08 24 “Tembage (Cu) 1) _3 ‘Seng (Za) 1 3 ‘Krom Total (GH) 05 5 (Ch tersisa (Kalor) — 05 LS EL oF ‘Debit Limbalt 3,0 m per ton Maksimam prodak soda kostik 3.4. m'fton Ch, Cataan : Kadar maksimum untuk setiap paremerer pada tabel di atas dinyatakan dalam milligram parameter iL 2. per Liter air limbah ‘Eeban pencemaran maksimum urtuk setiap parameter gada ‘able di atas dinyataken dalam kg atau ‘gram yer ton sode kostk. LAMPIRAN 12 : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1036 TAHUN 2003 TANGSAL, 16 Actovex 2003 BAKU MUTU AIR LIMBAB UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM PARAMETER KADAR BEBAN NAKSIMUM | PENCEMARAN (mg!) MAKSINUM Agramn/m*) [as mH 040 | ‘Slenida CN) train 02 ‘.008 Krom Teal (C2) as 0.010 Krom Heksavalan () o 0.003 | ‘Tenbage (Cu) 05 0.012 Nikel (Ni) Ti) 0.02 Kadmiun (Cd) 0.1 0.0002} Timbal 7) 0.08 0.0005 Seng (Zn) 1 0.026 pH oF i ‘Desi Lina Waksimca 20L per nF procike - Pelapisan open Catwan 1, Radar maksimun. untuk setiap parameter pala tatel di atas dinyatakan dalam milligram parameter per liter air imban 2. Bebarvpencemaren maksimum untuk setiap parameter pada table di atas dinyetakan dalam kilogram per m° produk pelapisan loge, LAMFIRANI3 + PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR, 2 036 TANGSAL BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT TAHUN 2008 16 Cutober 2008 PARAMETER “ADAR BaBaN MAKSIMUM | PENCENARAN ‘mg/) MAKSIMUM {Kg/ton) BODs 20 2.0 ‘COD. uo 4, TSS £0 2.0 Krom Total (Cr) 010. 0.008 ‘Minyak dan emake 5.0) 0.25 1N Total (sebagai N) 10. 04 | ‘Amoniak Total (seoagal aS 0.02 N Sulfida Gebegai S) 050 O02 [pit 65 ‘Debit Limba 40 m7 ton baa Gakew Maksintum Cateran Kadar maksimum untk setiap perameter pata tabel di atas dinyarakan dalam milligram parameter 1 2. 3. rer liter air imbah Beban pencemaren maksimum untuk setiap perameter pada table di atas dinyetakan dalam kilogram er ton produk behan taku (senggeraman kuiit mentah), 1N totai jumlah N orgenie + Amonia To-al + NOs +NOz LAMPIRAN L4 : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN ‘NOMOR, 036 TAHUN 2008 ‘TANGGAL 16 actover 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH TUK INDUSTRI MINYAK SAWIT PARAMETER KADAR BEBAN MAKSIMUM | PENCEMARAN (nz!) MAKSIMUM. . BOD: 100) 0.25 ‘COD 330 0.875 TSS 250 0.625. Minyak dan Lemak 25 0.06 ‘Nitrogen Total (sebagai 50 0.125 ». pH i) ‘Debit Limba 2.5m"/ton produk ‘Maksionum Minyak sawit (CPO) Cataran : 1. Kadar maksimun: untus setiap paremeter pada tatel di atas dinyafaken dalam milligran. parameter per liter air imbaa 2. Beban pencemarsn maksimem untuk setiap parameter pada table di atasdinyetakan dalam kilogram perm? produk miayak sawit. LAMPIRANT6 : PERATURAN GUBERNUR, KALIMANTAN SELATAN NOMOR —-: 036 TAHUN 2008 TANGGAL : 16 tober 2008 BAKUMUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTIL PULP DAN KERTAS fief [Dar Hob, COO a Pets osteo) | | shan | Radar] Beban | Kaur Bian Peasenaran | Malsimum | Pencamran | Matsinam | Pencensrae Masson | "(oq/)” | Nake | afb | Mmm Canoe _ Krak Dicinting | 85 1 Ba ia S Pag = co a | as io 3 ‘at yang soak] 50 75 35 200 100 80 30 dikeonans Nema CPM} 8 8 30 1 a 8 cs ‘en Orouns08) Sa w oH 7a, oo Tao f a Pal ada a0 ‘oo co S00 | 3a 109 co Desc Pay aa] — 6 "00 60 300} 180 100 60 varus eka) ‘BRERTAT 7 Tate 3 ws ia a Kar 40 30 36 70 50 32 Spuer ins so [ios Too tis) as a Keres me 35 % 28 169 36 ao 2 iota L. Cer ST Catatan : Penjelasari Kategori proses di atas diberikan sebagai berikut : APULP 1. Proses kraft (dikelantang dan tidak dikelantang) adalah profuksi pulp yang menggunakan cairan pemastk natrium hidrocsidu yang sangat alkalis dan natrium sulfice. Proses kraft yang cikelantang, digunakan yada produksi kertas Larton dan kertes laia yang berwarna. Penggolantangan adalah ddigunakan bahan vengcksidesi kuat yang diikuti dengan ekstisi alcali untuk menghilangkan wama dari pulp, urtuk sesuatu rentangan prodak kertas yang lengkap. 2. Proses pulp iarut adalah produk pulp putth dan sanget muni dengan menggunakan pemasakan kkimiavi yong kurt. Pulpaya diguoakan untik pembuatan rayon dar procuk lan yang measyaratkan ‘hamper tidak mengandung lignin, + 3. Proses grounwood adaiah penggunaan defibrasi mekanis (pemisahan serat) dengen tacaggunakan gerenda ataa penghalus (fefiners) deri batu. CPM (proses pembuctan pulp kitnia mekanis) ‘menggunaken cairan pemasek kimia untuk memasek kayu secara parsial seb:lum pemisehan serat secara mekenik, TMP (menggunakan agai NAj- 10 12 ) Phenol Totel_ 12 |Temperatur’ | _ pH [ Debit ‘imbah | maksimum 1203 m? per ar bafian beku minyak LAMPIRANI.25 ° PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2008 ‘TANGGAL, 16 Gxtober 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KEGIATAN PENGILANGAN MINYAK BUMI PARAMETER | KADARMAKSIMUM] BEBAN PENCEMARAN, (mg/L } MAKSIMUM bk = ( gran/m*) (BoD, 100 120 ‘CoD 200. 240 Minyak dan Lerak ‘Sulfida (sebagai H2S) _ { Ammonia (sebagai NH3- lp _ Phenol Tot i) 12 ‘Temperatur EC oH 60-9.0 : | Debit limbah 1200 mi per n° baban baku minyak maksimum J PERATURAN GUBERNUR, KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 — TAHUN 2008 TANGGAL =: 16 October 2098 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KEGISTAN INSTALANSI, DEPOT, DAN TERMINAL MINYAK, PARAMEIER | SATUAN KADAR ____|__Maxsiwum ‘Minyak daa Lemale agit 10 Karbon Organik Tota_| mg/l 1007 pH - 5-9 LAMPIRAN 1.29; PERATURANGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN ‘NOMOR TANGGAL : 036 TAHUN: 16 Actover BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KEGIATAN 2008 2008 HOTEL PARAMETER SATUAN. ‘KADAR MAKSIMOM BOD; gil 35 COD mg 30 TSS mag 30 Minyak dan Lenk mel 17 PH oT 6-9 Gotatar: : Kedar maksiraum untuk setiap parameter pada tabel diats dinyatakan delam miligram perameter per Iter air limbab. LAMPIRAN 1.2 : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR —:_-036_— TAHUN 2008 TANGGAL : 16 Qctober 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH KEGIATAN PENAMBA.‘GAN, PENGOLAHAN/PENCUCIAN BATUBARA PARAMETER SATAN KADAR MARSiMUI pH mgt ~ 6-9 ‘Residu Tersuspensi (TSS) ml ‘20 Besi (Fe) Total mgt 7 ‘Mangan (Min) Total maf ¢ Kadraium (Ca) magi 005 ‘Volume air limbah maksimum 2 m? per ton produk batubara ‘pengolahan/pencucian batubara) LAMPIRAN 34: PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR : 036 TAHUN 2008 TANGGAL 16 Ccboder 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH KEGIATAN RESTORAN PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM. BOD; mg/h 20 COD gh 40 TSS magi 30 Minyak dan Lemake 7] 5 ~ pH - 6-9 Catataa = Zadar maksimum untuk setiap parameter paca tabel diacas diayatakan dalam miligram parameter per Iter ait linabah, LANPIRAN 1.35: PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR : 0386 TAHUN 2008 TANGGAL 16 October 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAR KEGIATA.; RUMAH PEMOTONGAN HEWAN PARAMETER ‘SATUAN KADAR MAKSIMUM BOD; neil a CoD git 10 TSS mg/l 3D — | Minyak dan Lemak mei 15 Nig wel w pit 7 5 Catatan Volume air Limbah maksimum untuk sapi, kerba dan kuda : 1,5 m°Vekor/bati ‘Volume air limbah mraksimum untuk kambing dan domba ‘Volume air limbah maksimurs untuk babi ,15 mivekor/bari 10,65 m°/ekor/tari BAKU! LANPIRAN 136 : PERATURAN GUBERNUR, KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2008 TANGGAL. 16 dctcber 2008 /MUTU AIR LIMBAB BAGIUSAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN BUAB-BUAHAN DAN/ATAU SAYURAN YANG MELAKUKAN SATU JENIS KEGIATAN PENGOLABAN Parameter Pengolahan Bush Peagolahan Sayuran Nana: Borah Lainnya Janur Sayu Lainnya Kader Beban | Kadar | Beban | Kadar | Beban | Kadar | Beban 7 (me) | dsgron) | cag | dupton)| ow | Gegton) | (om | depo) Iss. 100 09 100 09 10] z 190 | ay 30D (| __ 85. 0,765 75: 0,675 75) 1S. 75 [0675 20D 200 18150. 135, 150 3 150 135, Xuantitas 9 9 20 > sir limbah ‘m/ton) Xetecangan untuk Lampiran 1 |) Begi industri pengolahan buad-buahan dan/atau sayuran yang melakukan proses penggorengan sialar tshapan kepiatan pengoiahannye, parameter minyak-lenak datas 15 mg/l. 2) Setuan kuantitas air limbah adalalim’ per fon bahan bak. 3) Setuan bebar adalah ke per ton bahan bel. LAMPIRANI37 : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 635 TAHUN 2008 TANGGAL 1E Ackober 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN DAN/ATAU_ SAYURAN YANG MELAKUKAN KEGIATAN PENGOLAHAN GABUNGAN Parameter Satuan I ‘Kadar pH = €-9 TSS mel 100) BOD. mgt 75 COD mgt 150) ‘Keterangan up-uk Lampiran L37 1) Bagi indusiri pengolahan buah-baaher. dan/ateu sayuren yarg me'akukan proses penggorengan diam ‘ahapan kegiatar. pengolahennys, paraneter minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/l. 2) Nilai kuantitas air limbah bagi usaha Can/atau keziatan industri yang melakvkan kegiatan pengolaian gabungan adalah jumlah perkalian entara nilai kuantitas air imbak dengan jumlah bakan baku senyatanya dari masing-masing kegiatan sebagaimana dinyetekan dalam persamacn ber:kut: Que B (QL * PL) Keteranger.: nie = kuantitas air limbah gabungan kegiatan, delam setuan m*, 21 = kuantitasair imbah yang berlaku bagi mesing-nasicg kegiatan, dalam satan m3/ton, 24 = jumlah bahan baku yang digurakan senyetanye, dalam satuan satuan ton tahan baku. Contoh J ‘Suan industri melaksanakan kegiataa pengolahan yaag mengaunakar dua jenis sahar bak, yaits bua ‘nanas dan buak Iainaya dengan menggunaan bahan baku seayetanya dalam bulzn yang sama, berturu:- turut, adalah 16 dan 5 ton, Tabel baka muta yang tercantum dalatn lampiraa 1.38 Perawuran Guberaur iti ‘mergatur kuanstas cir licbah bagi kegiaten pergolatan yang menggunakan dua jenis bahan baka tersebut masing-masing sebesar 9 m’ per ton bahan baku, Berdasarkan keterangan di atas, dapst diketahui: Q =9mi"tor mivtor PB, =9 mito witon \Nilei kuantitas air linbah gabungan bagi industi tersebut adalah: Qnin® B (Q2 x PL) = (Qix Pi) + (Gx Pa) = (9mmtor x 10 ton) + (9 n'nton x 5 ton) = 135 m? (berlaku hanya bagi bulan terkait} Conioh 2 Suatu industri tolaksanakan kegiatan pengolahan yang mengeunakan tiga jenis bahaa bak, yaitu buah nana, buch selain nanas, dan jamur dengan menggunakan baban baku senyatanya dalam bulan yang sama. berturut-urut, adalch 4, 3, dan 2 ton. Tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran 1.36 Perataran Gubemur ini mengatur kuantites ic limbah bagi kegiatan peagolaban yang menggunakin tahan baka bua nanas don bush selain nenas raasing-masing sebesar 9 m3/ton bahian, dan baban bac Jamu: sebesar 20 m3/ton bahan baka, Q =Smihon Q =9m'ton Q = mon P. =4miAcn nr/tca ‘m’/ton \Nilai kuaniitas air imbah gabungan bagi industri tersebut adalah: Qe ZQ@ xP) = (Qu Pi) + (Qox Pa) + Qae Ps) - (9 reton x 4 ton) + 9 man x 3 fon) + (20nPhor x 2 ton) » 103m" (berlake hanya bagi bulan terait) 3) Nilai beban bagi usaha dan/stau kegiatar industri yang melakakin xegia‘an pengolshan gabungan adalah perkalian antarannilai 2aku mutu kedar dengan ni'ai kuantites air limba gabangar, sebagaimane dinyatakan dalem pecsamean berikut: Teme Cai % Ont Keterangan : Linix™ beban gabangan kegistan, dalam satwan kg; Chix kadar parameter ait limbah, dalam satuan mg/L; Qnix~ kuantitas air limba gabungan kegiaten, dalam satuanm’, Contoh 3 Berdesarken tatel beku mutu yang tereantum dalam Lampiren 137 Pecaturan Gubemner ini, kedir parameter TSS dibatssi peda nilai 190 my/L. Nilai beban parameter TSS bagi indastri sebagaimana dimal:sud pada contoh 1 adalah : Lrssynix = Crssyak * nix = 100%, x 135 mx Ona je). 000.00 m5 ee Faktor konversi = 13,5 kg TSS (berlaku tanye bagi bulan terkait) nitoh 4 Berdasarken tatcl baku mutu yang tercantum dalam Lampiran 137 Posaturan Gubomner ini, kadar serameter COD dibatasi pada nilai 150 mg/L. Nilai bebar. parameter COD bagi indastri sebaguimara dimaksud pada contoh 2 adalah : Lrsimix™ Crssmix * Quix = 100% x 103m? x (4224) x ( ) tg TRI sktor konversi LAMPIRAN 138: PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, NOMOR 1036 TAHUN 2008 TANGGAL 6 October 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN DAN/ATAU SAYURAN YANG ‘MELAKUKAN PENGOLAHAN AIR SECARA TERPUSAT Parameter {pit TS BOD ‘COD LAMPIRANI39. PERATURAN GUBERNUR 7 KALIMANTAN SELATAN NoMOR 036 TAHUN 2008 TANGGAL 16 cxbover’ 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH ‘ BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN SATU JENIS KEGIATAN FENGOLAHAN Pana Tagan Fens Tia Pann (een) | Fea Te ha Kader ‘Beda Penesmaran: ‘Kidar '—Beban Pescemarsa (kg/ion) | Kedar] — Geban tev] — Si] oot) [Hen] “Uiate| Est] (rp Pencemars aon pi j ese To ose SoG | = [isa | ‘Amal 10 ta sass Rio Tear] aes | eas] TP 08s | 8a | aarp | bes a a es cop—[90¢ | 2 a Minak[ 15] —@15] 04s} G28] 18] aes Pas PSs as | ie lem Kira or Bae ao iT ae is (arom Keteangen untuk Lampiran 139 1) Satuar. kuantitas air limbah bagi: - usthe dan/atas Kegiatan pembekwan dalan satuan mi perton bahan baku. = _ustha danfatau keglatan pengalengsn dalam setuan m” per ton bahar bake, ~ _usaha dan/atan kegiatan pembuatan tepung iken dalam satuan sn? per ton produ. 2) Satuan beban penceraran begi: + ustha den/atan kegjatan pemibekuar dalam satuen ke per ton bahan bak, = ustha den/atau kegiatan pengelengen dalam setuan 30m°ton » 2 4tm P, Sion Nilei kuentitas ait Himbeh gabungen bagi ustha danfatau kegietan tersebut pada bulan yang bersangkutan adalah: Qn BQ) =(o27) + (Qe x Pa) (10 mon x ton) * Geo x $20) = 190 ma? (berlaku henya bagi butan terksity Contot Sualu ustha can/atau kegiatan pergolaban hasil porikanan mclakukan kegiatan pengalengaa ikar,udacg dan kepiting dengan peaggusaan Sahar. baku senyatanya daiam bulan yang same, bertirut-tarut, adalah 4,5 dan 1 ton. Tabel baku mutu yang tercantum. dalam lanspirar I Peraturat Gutemur ini riengstur kualitas sir ime bag: keg.atan pengelengen ikan, udang din Kepitin, berturut-turut, sebesar 15,30 dan 20 o1°/ton bahan bak, Berdasarlan keverangan di atas, dapet diketahui : a Nilei kuelitas air limbah bagi usaba dan/otau kegietan tersebut pada bulan yang bersangkutar adalah : Qo = (Qix PD 26012 Puy) +(Gs x Pi) (15 n¥fionx 4 ten ) +{ 30 a°/ton x 5 tor )-F {20 n°iton x 1 ton) = 250 mi ( berlaku hanya sagi bulan serkait ) ») ila beban pencemaran adalah oerkalian entara nilai kedar dengan riled kuantitas air limoeh, seperti yang dinataken dalam persamaan berikut Emi * CX Qi Keterengan: Lic: beban penceraran kegia‘an, dalam satuan kg C°: kedar parameter airlimbuh, delam sitean me/l, Quix; kualitas air limba geburgan, dalan, satuan mm Contoh 3 Berdasarkan tabel bak1 mut yang tercantum daiam I Perauran Gubemur ini, kedar parameter TSS untuk kegistan pembelcian hasil perikanan dibatasi pada nilei 100 mg/L. Nilai beban pencenaran parameter TSS bagi udars dan'atau kegistan tersebut seperti yang éimaksud yada Contoh 1 adalah : Liss = C15 X Qin = 100%, x 190m? xa 0001) x{_ks 1.000.000 ne Fakter komerst * 19 kg TSS (bertaku kanya bagi bulan terkeit) Cengan cara yang sama, nilai beban pencemeran yang beclaku bagi usaha dan'atau kegictan tersebut adalah soperti yang disajikan pada Tobel 1 berikut : ‘Fabel 1 Beban pencemsran bagi usaha dan/atats kegiatan conioh kesus 1 Parameter Beban Pencemaran - Ke) _ TSS, ~_ 9 Amonia 19 lor bebas 019 BOD 9 ‘COD 38 Minyak emak 285 Contos Berdaserkan tabel bak muta yang tercantun dalam Lampiran I Peraturan Gubemur ini, kader peramerer COD untuk kegiaian pengalengan hasil perikanan dibatasi peda nifai 150 mg/L. Ni beban pencemarar paraneter COD bagi industri seperti yang cimaksud sada Contch 2 asl Looomx = Coon x Quix 150%, 730 m? (amo) (14a) 000.0907 Paltorkowersi = 34,5 kg COD ( beslaku hanya bag! bulun terkait ) Dengan cara yang sama, nili bebun yenceraran yang beak bagi usaha dan!éta kegiatan te-sebur adalah seperti yang cisejikan pada Tebe! 2 Berikut : ‘abel Beban pencemzran bagi usaha can/atm kegiatan contoh kasus 2 Parameter T ‘Behan Peucemaran (ke) TSS 3 Sulfide 0.23 ‘Amonie Lis Kior bebas BOD ‘COD ‘Minjak Tema LANPIRAN 140: PERATURANGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN . NOMOR + 036 TAHUN 2008 TANGGAL : 16 Gctoter, 2008 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN : PENGOLAHAN BASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIA DARI SATU JENIS KEGIATAN PENGOLAHAN Parameter ‘Satan Kader pH _ 69 "TSS Tig, 100 Bifida “angi L “Amconia mw, 3 Kior bebas pil i BOD. ng/L 100 ‘CoD ag 200, Minyac emake — gL 15 Keterengan Lampiran i : 1) Nilai kvalitas air limbah bagi usaha dan/atau erkalian antare nila, kuslitas air limbeh dengan jamlah beban beku (etau produk) seryatanya dari masing: mesing kegiaan seperti yang dinyacakan dalam persamaan berikut. Qhic = B (Qix Pi) Keterangen Qnix : Kualitas air limbab, dalam satusn m? Q0” + Kuslitas ar limbo yang beriko bagi masing-masing kegiatan, dalam saturn m’ton P+ jumlah baku muta yang digunekan (atau produix yang dihcsilkan) seryatanya, dalam. setuan ton bahan baku (atau ton ptoduk) Contohd Suatu usaha dan/etan kegiatan pengolahan hasil pericenar melakukan doa kegiatar pengolahan, yaitu pembekuan nikan dan pengalengan keoiting dengan pengguaaan bahan baka senyatanya dalam bulan yang sarna, berturut-turut, adalih 3 dan 4 ton. Tabel baku metu yang tercantum dalam fampiran J Peraturan Gubsrnur ini mengatur Kiantitas ais limbah bagi kegiatan pembekxan ikan denpengalengan kepiting, becturut-tunut sebesar 1C dan 20 m° per ton taban bak, Berdasarkan nketerangan diates, dapat dicetalni : ' Qa 210 m°/ten, Q 20nx'/ton P, 230m Pa :4ton » Nilai Kualitas cir limbah bagi vsahe don/atou keziatan tersebut pada bulan yang bersangkutan adslah : Qnic = BQxP) . 1 (xP) +HOxk) = (10 mon x 3 ton} + (20 milton x 4 ton) = 120 m’ (berfeku henya tagi balan terkait) ‘Conteh 2 Suatu usaba dar/atau Kogiatan pengelahas hasil perikaran molakukan sigs kegiatan Fengolahan, yaity pembekuan udang, pengelengen keriting, dan sembuatan tepuag ikin. ‘enggunaan bahen baku udeng dan kepiting senyatanya dalam buian yang senia, berturit- ‘rut, adalea 4 din 5 :on, Sedangkan jwmlah produk tepung iker. yang dihesilkan dalem tulan yang sama adalah 1 ton, Tabel baku mats yang treanum dalam Lampiran I Feratuzan Guberaur ini mengatur kuantitas air limba bagi kegiatan pembekuan udarg, pengalengan kepiting, dan pembuatan tepung ikan, berturut-turut sebesar 30 m/ton bahm taku, 20 m’/ton tahan baku, den (2 m*/ton produk. Berdasarkan ketecungen di aias, dapat ciketanui: Qo: 2 miton Q : 20m%iton Q : 12m%ton Poot Sten Pro: ftom Ps: Iton lai kvantitas. sir imbah bagi usaha den/atax kegiaten tersebut pada bulan yang bersangkutan adalah: Qnie = % (QxP) = (Qi xPD+ ax Pr) HG x25) = (30 m'Aon x 4 ton) + (20 m'/ton x 5 ton) + {12 m'/ton x 1 ton) = 232 m? (berlaku hanya bagi bulan terkait} Nilai beban pencemaran bagi usaha dan/ateu kegiatan pengolahen hasil pesikanen yan g ‘nelakaken lebih dari satu kegiatan pengotatan adalat perkalian antara wilai Ladardengin tila kuantitas air limbah gaoungen, seperti yang dinyataken dalam. persamam bertiut: Keterangan: Lae = Cri X Qnix Temi = bebaa penvemaran, dalam satuan ke; Cnix kadar pararscier air limibah, éalan satvan mg/L; Grin suantitas ai Himbab gabungan, dalam satuan Contoh 3 Berdasarkan tabel baka muti yang tersantum da.am Lampiran 1.49 Peraturan Guberair ini, kadar porameer TSS ditatasi pada nilai 100 mg/L. Nilai oebar pencemarin parametst ‘TSS bag) usaha dan/atau kegiatan tersebut seperti yang dimeksud pada Contoh 1 adalah: Lrsimic = C-ssznixX Qu. = 100% nx 120 m? x (z000L) x {__1ke _) Tie avg \ iat joan, Faktorkonversi I = 12 kg TSS (berlaku hanya bagi bulan terkait) | Dengan cara yang sama. nilai betan pencemaran yang berlaku bagi asaha dan/ataw egiatan tersebat adolah seperti yang disajkan pada abel bericut : ‘Fabel 1 Beban pencemaran bagi vsaha dan/atau kegietan contol kasus 1 Parameter Beban Pencemaran Kg ' 12. 0,12 0,6 0,12 12 ! 24 18 i Bordasarkan tabel beku mutu yang tercantum dalam Lampiran 1.39 Perataran Gubereur ini, sader parameter COD dibatasi pada nilai 200 mg/L. Nilai beban pencemeran: ‘parameter COD bagi induszi seperti yeng dimaksud pada Contoa 2 acalah i Lcopmix ™=C con x Quix = 200 ™/,x 232 m? (10001,3 x (__Lie__ ) Tm 1500.000%me Se Takiotionvesi = 46,4 kg COD ( berlaku hanya bagi bulan terka't ) Dengan cera yeng sama, nilai beben pencemeran yang berleku bagi waka dan/etau kegiatan tersebut adalah seperti vang cisajikan pada Tabel 2berikut: | | Tabel 2 Beban poncemarer bagi usaha danatau Metode Anaiisis™ __|Penambangan|_Pengolahan 5 pa = 69 69 ‘SNI06-6589-11-2004| ‘TSS mi, 200 100 'SNT_06-6989-3-2004 Cut mg 2 2 'SNI.06-6589-€-2004 CaF mg/L. 905 | ___0,05 'SN106-6989-18-2004] Zar mg, 5 5 'SN1.06-6989-7-2004 P>* ‘mpl Oi or 'SNI06-6989-8-2002 Ne mg/L. 05) Os 'SNI06-6789-22-2004| a [mgr 0) ___ol 'SN106-6989-53-2004 | Cr total my 05 0,5 'SNI06-6989-14-2004] Fe mg/l. S 5 ‘SNI06-6989-4-2004 Com mg OF 04 ‘SN106-2471-1991 Keterangen : © * = sebagai konsentrast ion ‘ogant terlarut -sesuai dengan SNI dan perubahannya, © Untuk memenuihi bak mmutu air Jimbeh tersebut, kadar parameter air limbah tidak diperboletkan cieapsi dengan cara pengenecran dengan sirsecaralapasungdiarbil dari suriber cir. LeeLee LAMPIRAN Ii BAKU MUIU LIMBAH CAIR PERATURAN GUBERNUR, KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TANGGAL 23 TAHUN 207 Terman 2007 No.[_ PARAMETER SATURN KADARMAKSIMUM 1__| Tomperatar Dero 3B 2 [tps mg. 2006 3 | Tss mg 200 KIMIA ~ _ 1 [pH mg/l 9 2 | Best terlarat(Fe)_ “melt 3 [3 [Mangan terlerat (i) mg/l 2 4 | Barium (Ba) mg/l 2 5 __| Tembaga (Ca) [ng 2 6 | Seng (Za) mg/l 2 7 _| Krom Fieksavalon (Cr, mg/l Or 8__| Krom total (Cr) agit as 9 | Cadmium (Ca) _mgl 0.05 10 | Raksa Gig), yl 0.002 11 | Timbat (Pb) mg) OL 12 | Stanum (Sn) mg/l 2. 13 {Arsen (As) { mg/l OL 14 | Seleniun (S5, mg/h 3.05 (45 [viet Qi) — mg/l 02, 16 | Kobalt (Co) mail 04 17__| Sianida(CN) ag 2.05, 18 | Sulfide (HS) all 3.05 19 | Flouride F) ng! 2 20 | Xibrin tebas Cia) ingl 1 21 _ | Amonia bebas (NF3:N) mg/l L _| 22 _ | Nitrat (WO;-N) mpi 20 23. [ Wirt (NON) gl 1 24 |BODs eft 30 25 [COD — mg/l 100 26 | Geayawa axtif bina mefl 5 metilen 27 | Reno! “mg os | 28 | Minyak nabai mall 3 29 | Minyak mineral mg/l io 30__ | Radioaktivitas *#) = * Catatan: ! *) Untuk memenuhi bak mun: limbeh cai tersebu. kadar parameter limbah tidak diperbolehkan dicapai dengan cara pengercerar dengan ir sesara langstng dlambi, dari sumber air, Kadar parameter limbah tersebur adelah linbah maksinum yang diperbolehcan. LAMPIRAN I: PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR cg. TAHUR 2007 TANGGAL 29 Semert 2007 PENJELASAN TENTANG PEREITUNGAN DEBIT LIMBAH CAD MAKSIMUMDAN BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM UNTUK MENENTUKAN MUTU LIMBAH CAR 1, Debit Limbah Cair Makeimum Penetapen baku muti limbah cair pada 2embaangen limbah eair melalui penetapan debit limbah air maksimum, sebaga mene tercenturr dalam Lainpiran | untuk masing-masing jenis Industr, didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenamnya, untik itt dignnakan perhitungen sebagai berikut : DM=Dm X Fb Kererangan : DM = Dotit imbal cair maksinum yong diperbolehkan bea set ap jenis industri yeng bersangkutan, dinyatokea datem m3/oulen Dm = Debit limbeh cair maksimum ssbageimana tercantum dalam keteatusn Lempiran I yang seiuei dengan jenis industri yang bersengkutan, dinyataken éalam m3 imbal: cair persaruan produl: Pb = Procuksi sebenamya dalam sebilan, Dinyetakan dalam satuan p-oduk yang sesuai dengan yang, tercentum datam Lamnpiraa I un‘uk jenis industri yang bersenghutan Debit limbah baku eair yang sebenarnya cihitung dengan cara sebagei berikut : DA=DpxH Keterangan : DA = debi: limbeh cair yarg sebenarnya, dinyatakani dalam m°/oulan Dp asil pengukcuran debit limbah cair dinyatakan dalam m’/baci H = funlsh has! kerja pada bulan yarg bersanghuten, Dengan demikian penilaian debit adalah : DA tidak boleh lobib Sosar dari DM 2. Beban Pencemaran Penetepan baku mutt limbah = poncer peda pembvangan limbah car melelui penetapan beban maren maksimun sebagaimana ‘ercartum dalam Lampiren I untuk masing-masing industri cidasarkan sada jumlsh imoure penzemaran yang terkandung dalam alixan limbah cair Untuk itu

You might also like