Professional Documents
Culture Documents
36/E/KPT/2019
Website: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
Licensed : Creative Commons Attribution 4.0 International License. (CC-BY) p-ISSN: 2087-9679, e-ISSN: 2597-436X
Informasi Artikel:
Dikirim: 15/02/2020; ditinjau: 16/02/2020; disetujui: 20/03/2020
ABSTRACT
Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is a species of chili that is usually consumed
daily and used by the food industry. Although cayenne pepper has important roles, it is
often found rotting before it is reached by consumers. Postharvest handling that did not
apply good handling practices can causes decomposition of cayenne peppers. This
decayed can be caused by the activity of microorganisms, such as bacteria. This study
aims to isolate and examine the biochemical properties of spoilage bacteria in cayenne
pepper. The stages of the experiment involved: isolation and purification of the
bacteria, observation of cell morphology and colonies, and biochemical examination.
The results showed that bacterial isolates in cayenne pepper had rod-shaped cell
characteristics, shiny colony surfaces, and jagged colony edges. Biochemical
characteristics show that these bacteria have enzyme catalase activity, phosphatase
enzyme activity, are able to produce carotenoid and lecithinase. However, these
bacteria can not hydrolyze starch and pectin. These biochemistry characteristics were
not identic with Xanthomonas campestris. Based on the assessment of lactose
fermentation, indole, methyl red, and Voges-proskaeur, these bacteria could not be
identified as Erwinia carotovora.
Keywords: biochemistry, cayenne pepper, characterization, isolation, spoilage bacteria
ABSTRAK
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan spesies cabai yang berperan di bidang
industri makanan maupun konsumsi harian masyarakat. Meskipun cabai rawit
mempunyai peranan yang penting, seringkali cabai rawit ditemui telah membusuk
sebelum sampai di tangan konsumen. Penanganan pascapanen yang tidak menerapkan
standar penanganan yang baik dapat menyebabkan terjadinya pembusukan pada buah
cabai rawit. Pembusukan ini dapat disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme, seperti
bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji sifat biokimia bakteri
pembusuk dalam buah cabai rawit. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi: isolasi
dan purifikasi bakteri, pengamatan morfologi sel dan koloni, serta uji biokimia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri pembusuk dalam cabai rawit mempunyai
ciri sel yang berbentuk batang, permukaan koloni mengkilap, dan tepi koloni bergerigi.
Karakteristik biokimia menunjukkan bahwa bakteri tersebut mempunyai aktivitas enzim
katalase, aktivitas enzim fosfatase, mampu memproduksi karotenoid, dan mampu
memproduksi lechitinase. Namun demikian, bakteri tersebut tidak dapat menghidrolisis
pati dan pektin. Karakteristik biokimia tersebut tidak identik dengan bakteri
Xanthomonas campestris. Pengujian fermentasi laktosa, indol, methyl red, dan Voges-
34 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
Proskaeur juga menunjukkan bahwa bakteri pembusuk buah cabai rawit tersebut bukan
spesies bakteri Erwinia carotovora.
Kata kunci: bakteri pembusuk, biokimia, cabai rawit, isolasi, karakterisasi
35 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
isolasi
purifikasi
36 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
37 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
38 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
Selanjutnya, melalui pengujian uji fermentasi pada cabai rawit tersebut perlu dilakukan
laktosa, indol, methyl red dan voges- identifikasi molekuler melalui metode 16S
proskaeur menunjukkan bahwa bakteri yang rRNA pada penelitian selanjutnya.
diujikan mengalami perbedaan karakteristik
dari uji-uji biokimia sebelumnya. UCAPAN TERIMA KASIH
Berdasarkan Bergey’s Manual of
Systematic Bacteriology (Krieg et al., 2010), Kami mengucapkan terima kasih
uji laktosa dan uji indol yang dengan hasil kepada Universitas Kristen Satya Wacana
negatif menunjukkan sifat bakteri pembusuk yang telah memfasilitasi penelitian ini
pada buah cabai rawit tersebut dekat dengan melalui Hibah Penelitian Internal Wajib.
bakteri Yersinia pestis dan Y.
pseudotuberculosis, Shigella sonnei, Serratia DAFTAR PUSTAKA
marcescens dan S. liquefaciens, Proteus
penneri dan P. mirabilis, Erwinia cacticida, Acedo, A. L. (2012). Postharvest technology
serta Salmonella bongori dan S. enterica. for fresh chili pepper in Cambodia,
Sedangkan hasil positif pada uji methyl red Laos, and Vietnam. Tainan: Asian
dan negatif pada uji voges-proskauer dapat Vegetables Research and
mengindikasikan bahwa Citrobacter Development Center.
freundii, Serratia fonticola, Klebsiella Akbar, A., Ahmad, M., Azra, Neelam, Khan,
pneumoniae. Sehingga, ke-empat uji ini S. Z., & Ahmad, Z. (2015).
mengkonfirmasi bahwa bakteri pembusuk Characterization of the causal
pada buah cabai tidak sama dengan organism of soft rot of tomatoes and
karakteristik Erwinia carotovora seperti other vegetables and evaluation of its
yang dilaporkan oleh Black et al., (1991). most aggressive isolates. American
Journal of Plant Sciences, 6, 511–
KESIMPULAN 517.
Badan Pusat Statistik. (2015). Distribusi
Berdasarakan hasil penelitian disim- perdagangan komoditas cabai merah
pulkan bahwa bakteri pembusuk dalam buah Indonesia 2015. Jakarta: Badan Pusat
cabai rawit, selnya berbentuk batang dan Statistik.
koloninya bergerigi dengan permukaan Berke, T., Black, L. L., Talekar, N. S.,
koloni terlihat halus dan mengkilap. Wang, J. F., Gniffke, P., Green, S. K.,
Karakteristik biokimia melalui uji katalase, Wang, T. C., & Morris, R. (2005).
fosfatase, lechitinase, yellow pigment, Suggested cultural practices for chili
pektinase, hidrolisis pati menunjukkan pepper. In: CENTER, A. V. R. A. D.
bahwa bakteri tersebut mempunyai aktivitas (ed.). Shanhua: Asian Vegetables
enzim katalase, aktivitas enzim fosfatase, Research and Development Center—
mampu memproduksi lechitinase. mampu The World Vegetable Center.
memproduksi karotenoid, namun bakteri Black, L. L., Green, S. K., Hartman, G. L., &
tersebut tidak dapat menghidrolisis pati dan Poulos, J. M. (1991). Peppers
pektin. Karakteristik tersebut menunjukkan diseases: a field guide. Taipei: Asian
ciri-cirinya yang tidak mendekati bakteri Vegetables Research and
Xanthomonas campestris. Sedangkan uji Development Centre.
fermentasi laktosa, indol, methyl red, dan Czajkowski, R, Perombelon, M. C. M., Jafra,
voges-proskaeur menunjukkan bahwa S., Lojkowska, E., Potrykus, M., van
bakteri pembusuk buah cabai rawit tidak der Wolf J. M., & Sledz, W. (2015).
sama karakteristiknya dengan spesies bakteri Detection, identification and
Erwinia carotovora. Berdasarkan observasi differentiation of Pectobacterium and
moroflogi dan uji biokimia ini ini, maka Dickeya species causing potato
untuk memastikan spesies bakteri pembusuk
39 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
blackleg and tuber soft rot. Ann. Appl. pectinase from a Bacillus sp. DT7.
Biol., 166 (1), 18–38. World J. Microbiol. Biotechnol., 16
Claus, D., & Berkeley, R. C. W. (1986). (1), 277−282.
Genus Bacillus, Bergey’s manual of Khan A.A, Jilani G, Akhtar M.S, Naqvi
sistematic bacteriology. Baltimore: S.M.S, & Rasheed M. (2009).
Lippincott Willians dan Wilkins. Phosphorus so-lubilizing bacteria:
Dermawan, R., & Harpenas, A. (2010). occurrence, mechanisms and their role
Budidaya cabai unggul, cabai besar, in crop production. J. Agric. Biol. Sci.,
cabai keriting, cabai rawit, dan 1 (1), 48-58.
paprika. Jakarta: Penebar Swadaya. Krieg, N. R., Ludwig, W., Whitman, W. B.,
EPPO. (2013). Xanthomonasspp. Hedlund, B. P., Paster, B. J., Staley, J.
(Xanthomonas euvesicatoria, T., Ward, N. & Brown, D. (2010).
Xanthomonas gardneri, Xanthomonas Bergey’s manual of systematic
perforans, Xanthomonas vesicatoria) bacteriology, 2nd ed., vol. 4, New
causing bacterial spot of tomato and York: Springer-Verlag.
sweet pepper. Paris: European Plant Lay, B. W. (1994). Analisis mikroba di
Protection Organization laboratorium. Jakarta: PT Raja
Esselman, M. T., & Liu, P. V. (1961). Grafindo Persada.
Lecithinase production by gram- Lu, Z., Guo, W., & Liu, C. (2018). Isolation,
negative bacteria. J. Bacteriol., 81 (6), identification and characterization of
939-945. novel Bacillus subtilis. Vet. Med. Sci.,
FAO. (2014). Budidaya cabai yang baik dan 80(3): 427–433. doi: 10.1292/jvms.16-
benar. Jakarta: Food and Agriculture 0572
Organization dan Kementerian McDevitt, S. (2009). Methylred and voges-
Pertanian Republik Indonesia. proskauer test protocol. New York:
Gingichashvili, S., Duanis-Assaf, D., American Society for Microbiology.
Shemesh., M., Featherstone, J. D. B., Purba, E. (2009). Hidrolisis pati ubi kayu
Feuerstein, O., & Steinberg, D. (Manihot Esculenta) dan pati ubi jalar
(2020). The adaptive morphology of (Impomonea batatas) menjadi glukosa
Bacillus subtilis biofilms: a defense secara cold process dengan acid
mechanism against bacterial fungal amilase dan glukoamilase.
starvation. Microorganisms, 28 Skripsi. Lampung: Universitas
(62),doi:10.3390/microorganisms8010 Lampung,
062 Prajnanta, F. (2007). Agribisnis cabai
Hadas, R., Kritzman, G., Gefen, T., & hibrida. Jakarta: Penebar Swadaya.
Manulis, S. (2001). Detection, Radunovic, D., & Balaz, J. (2012).
quantification and characterization of Occurrence of Xanthomonas
Erwinia carotovora ssp. carotovora campestris pv. campestris (Pammel,
contaminating pepper seeds. Plant 1895) Dowson 1939, on Brassicas in
Pathology, 50 (1), 117-123. Montenegro. Pestic. Phytomed., 27
Kapoor, M. Q. K., Bhusan, B. B., Dadhich, (2), 131-140.
K. S., & Hundal, G. S. (2000). Reiner, K. (2010). Catalase test protocol.
Production and partial purification and New York: American Society for
characterization of a thermo-alkali Microbiology.
stable polygalacturonase from Bacillus Saputra, R., Triwidodo, A., & Arif, W.
sp. MG-CP-2. Process. Biochem., 36 (2015). Uji aktivitas antagonistik
(1), 467-473. beberapa isolat Bacillus spp. terhadap
Kashyap, D. R., Chandra, S. K. A., & penyakit layu bakteri (Ralstonia
Tewari, R. (2000). Production, solanacearum) pada beberapa varietas
purification and characterization of
40 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881
Handoko, Kristiawan, dan Agus Volume 11, No. 1, (2020), Halaman 34-41
41 DOI: https://doi.org/10.35891/tp.v11i1.1881