Professional Documents
Culture Documents
Radioaktif
DITO IBRAHIM GUMELAR
(205090700111008)
(195090701111016)
Awal Mula Migrasi
Elemen Radioaktif
(Akibat Endogen)
Unsur
Unsur
Radioaktif
Name of Method Age Range of Application Material Dated Methodology
Organic material such as bones, wood, charcoal, Radioactive decay of 14C in organic matter after removal from
Radiocarbon 1 - 70,000 years
shells bioshpere
K-Ar dating 1,000 - billion of years Potassium-bearing minerals and glasses Radioactive decay of 40K in rocks and minerals
Uranium-bearing materials in which uranium has Burial age based on abundance of radiation-induced
Electron Spin Resonance (ESR) 1,000 - 3,000,000 years
been absorbed from outside sources paramagnetic centers in mineral lattices
Typically quartz or olivine from volcanic or Radioactive decay of cosmic-ray generated nuclides in
Cosmogenic Nuclides 1,000 - 5,000,000 years
sedimentary rocks surficial environments
(Mulyo, 2008)
Para Ilmuwan memilih Uranium (U) sebagai
peranti radioaktif yang utama. Sebab, uranium
ditemukan dalam serakan batuan-batuan di muka
bumi. Menurut perhitungan, isotop uranium
masih berbentuk uranium sesudah 2,25 miliar
Unsur
tahun dan hanya seperempatnya yang menjadi
timbal (Pb). Dari hasil penelitian isotop batu-batu
Unsur
meteor, diperkirakan umur bumi adalah 4,5 miliar Radioaktif
tahun atau lebih (Tartusi, 2009).
Unsur
Unsur
Radioaktif
Koveksi Mantel
Arus Konveksi Mantel adalah proses
sirkulasi arus magma dibawah bumi
saat mentransfer panas dari inti ke
litosfer sehingga lapisan-lapisan di
kerak bumi mengalami deformasi.
Mantel dipanaskan dari bawah dan
didinginkan di atas. Gaya konveksi
mantel ini disebabkan karena energi
panas dari proses peluruhan unsur
radioaktif pada inti bumi.
Pembentukan
Batuan
Vulkanisme
unsur radioaktif yang terbawa
hingga ke litosfer ataupun ke
permukaan akan mengalami
proses pendinginan dan
menjadi batuan beku.
Migrasi Elemen
Radioaktif Akibat
Eksogen
Bagaimana Unsur Radioaktif Di Permukaan Bermigrasi?
Faktor utama:
● Jenis batuan
● Topografi
● Iklim
● Waktu
Pelapukan Fisika
Merupakan pelapukan yang
berlangsung secara mekanis.
Proses pelapukan disebabkan
oleh beberapa hal:
● Sinar matahari
● Temperatur
● Beku celah
● Tekanan garam
Pelapukan Kimia
Merupakan perubahan batuan Oksidasi mineral piroksen
atau mineral secara kimiawi menghasilkan hematit
yang menghasilkan larutan,
4FeSiO3 + O2 -> 2Fe2O3 + 4SiO2
endapan dan residu dari zat-zat
yang telah diubahnya. piroksen hematit
Beberapa prosesnya adalah:
● Oksidasi Reaksi kimia dalam bentuk larutan
● Reaksi larutan pada mineral karbon dan garam
● Hujan asam CaSO4 + H2O -> CaSO4.2H2O (evaporit)
anhidrit gypsum
Pelapukan Biologi
Merupakan perubahan batuan
atau mineral secara biologis
dengan bantuan makhluk
hidup. Beberapa contohnya
adalah:
● Mikroorganisme
● Tumbuhan
● Lumut
Angin
No. Kecepatan Diameter butiran
Merupakan udara (partikel) yang
angin (m/s) yang terangkut
bergerak. Oleh karenanya, angin
merupakan suatu gaya yang dapat 1 4,5 – 6,7 0,25 mm
merusak, tetapi juga dapat
membangun. Bahan-bahan yang 2 6,7 – 8,4 0,50 mm
telah lapuk bila diembus angin akan
terangkat dan terbang (Mulyo, 2008). 3 9,8 – 11,4 1,00 mm
4 11,4 – 13 1,50 mm
Angin
DEFLASI
Merupakan proses pengikisan suatu
lapisan (batuan) oleh angin (Mulyo,
2008).
KORASI
Merupakan proses pengikisan suatu
lapisan (batuan) oleh butiran pasir
yang terbawa angin (Mulyo, 2008).
Pengendapan Oleh Angin
Angin yang mengangkut butiran pasir
dan bahan-bahan lepas lainnya pada
suatu waktu kecepatannya akan
menurun sehingga daya angkutnya
berkurang dan muatannya
terendapkan. Kecepatan angin dan
ukuran butiran mempengaruhi
seberapa jauh jarak butiran
(bermigrasi) terhadap posisi awal
deflasi (Mulyo, 2008).
Angin
Unsur radioaktif dapat tersebar ke udara sebagai lepasan zat radioaktif
(ZRA) melalui cerobong suatu PLTN. Lepasan ZRA berupa source term/suku
sumber berasal dari pengoperasian reaktor. Besarnya lepasan ZRA
dipengaruhi oleh besarnya suku sumber ZRA, dan faktor meteorologi.
Studi Kasus
Pada suatu penelitian berjudul ‘Pengaruh Tinggi Lepasan Efektif Terhadap
Dispersi Atmosferik Zat Radioaktif (Studi Kasus: Calon Tapak PLTN
Belitung)’ mengkaji pengaruh tinggi lepasan efektif terhadap pola sebaran
zat radioaktif dengan pendekatan Gaussian Plume Model.
(Pirajno, 2009).
Komponen sistem hidrotermal(Pirajno, 2009)
● Bagian upstream terdiri dari sumber
fluida bervolume besar yang mana
kemudian mengalir melalui
struktur-struktur dan berinteraksi
dengan batuan-batuan impermeabel.
● Ketika bertemu batuan permeabel
tekanan fluida akan berubah dan bisa
terjadi berbagai proses yang berasosiasi
dengan pengendapan mineral bijih,
seperti boiling, hydrofracturing, dan
lain-lain.
● Jika fluida tidak menemui penghalang
maka fluida akan terus bersirkulasi dan
unsur/ senyawa di dalamnya tersebar,
tidak menghasilkan mineralisasi
Komponen sistem hidrotermal(Pirajno, 2009) (Pirajno, 2009)
Studi Kasus