You are on page 1of 12

STRUKTUR PNRAYAAN TABUT DALAM MENDUKI.

ING
BAURAN BUDAYA

Oleh:

Alfrrabl, Alcx Abdu Chalilg RasinneRr $aragih

DosenFISII'
UniversitasBengkulu

ABSTRAK

The celebrationof T'abutis integraledby several ethnic, religion and social


stratiJtcation.Theethnicswhich hqveon that celebrationthroughthe substanceof
its iulture is India's scion named Sipai Malayan,Bengkuluand Tionghoa
According to religion's view, Sipai and Malayan in Benghtlu are majori$t
moeslem,whereas Tionghoa is non moeslem.Regianolly, Malayan and Sipai
people are tend to be inlegrated and work as fisherman, whereas Tignghoa is
'mote
cgnientrateitto tradiig sector.Silenfrom th| SacialStructuf| o! Bengkulu
by verticaldimension,the nationof Tionghoawhichthe quantityis muchfeweris
in the high level than Malayanand Sipai's ethnicthoughtheir qwantityare tnuch
on Tabut ceremony
^oppiort availability of plurality in several dimension
ptenty.The
the question about what kind of structure that can influence the
iirurontt of integrating culture of Tahutceremony,also how could'tkestructure
in its ceremonyhasfunction to integratethe culture.
Thisresearchis intendedto definethe structurethat influencethe occuranceof
integrating culture, alsohow could the structurecan be usefultoward integyating
culiire. ihit ,rt"orch is usingqualitativemethodeand hasdestiptive quality to
describe the existence o!' interaction in researched communityJbr instance,
underutanflingof cullure, believingvalue$,cttliturlpsor motiveand,emtttionalof
the subjects{n its eeremorry. Thereachedtarget in this researchis communityof
harmony Tabul's family and social Jigures wha is assumedcan contribute
information of object study in Bengkulucity. In order to get data, it was ckoosen
the informan basedon thepurpose that is adoptedwith the research.The technic
of collecting data ,s using snowball sampling and FGD (Focus Group
biscussion). The result of this research gives descripiion that the impact of
interethnic contact if it is seen from assimilation phertomenological and
acculturation sppears that ceremony and celebratian of Tabut is closer to
acculturationthan assimilation-The structureof its ceremonyand celebration
accommodatesome cultures. That acculturation can be seen by India's'fishes" ethnic
culture which is maiority in Tabut ceremany.Maloyan ethnic shows
and Tionghoa ethnic with thetr "telong telongu. All over elementscalture are

UMB,1-87,Volume6 No 24,luni 2012


furnal IDEAFISIPOL
colaboratecJinta one inleg'ation, no one domincn culture which is killed
subordinateculture.
Bengktiltne,sepeople are harmonicmulti ethnic society.Basedon the cultural
plu/atism whiih ii frarnedinto.fwnctionalinteresttowardall ethnicsinside.

function,culturaLintegration,acculluration
Keyword: Tabul,Structure,

PCndahuluan

Sementarabeberapadaerahterlibat konflik SARA dalam dimensi


horizontaldan vertikal, daerahlain justnr mengalamipembaurandan integrasi
budaya.Hat ini menimbulkanpertanyaanbagaimanasuatudaerahyang tingkat
daerahlain dalamkondisiyang
pluralitasnyatinggi mengalamikonflik sedangkan
sama mengalami pembaurandan integrasi hudaya. Tentu saja kondisi yang
berbedamenyebabkantidak sernuakonflik dapatdilihat dari kacamatayangsama"'
namun demikian menggalifaktor yang menyebabkansuatubudayaterintegrasi
baik secalateoritis dan praktis dapat menjadi suatu bahan pertimbangandan
masukandalam penyelesaiankonflik SARA yang terjadi diberbagaitempatdi
dan integrasibudayapadasuatudaerahyang berlangsung
Indolesia. Pembauran
penyelesaiankonflik yang
denganbaik dapat menjadi model bagi pelaksanaan
banyakterjadiIndonesia.
Salahsatucontohpembaurandan integrasibudayayang trerlangsung
secara6amai dan dalam waktu yang cukup lama adalah pelaksanaantradisi
perayaanTabutdi KotamarlyaBengkulu.Dengandemikianmenggalistrukturdan
bagaimanastrukturtersebutmendorongintegrasiberjalandenganbaik merupakan
sesuaruyang menarik untuk diteliti \arena mempunyaimanfaatdalam konteks
majemukyangadadi Indonesiakhususnyadi ProvinsiBengkulu.
masyarakat
Bentuk interaksi masyarakattersebut salah satunya seperti yang
terungkapdalamperayaanTabut.Walaupunsecaraglobal orang-orangmengenal
Huseincucunabi
perayaanTabutsehagaiperayaanumat Islam untuk mengenang
Muhammadyang gugur di padangKarbel4 namuntidak bisa dipungkiri tradisi
Tionghoaikut juga melekatlewattradisitelong-telongyangselalumenjadibagian
sendiri dalam masyarakatTionghoakita
dari pelaksanaanTabut. telong-teloreg

lurnallDliA flslP{}t,UMB,1-87,Volume6 Nu ?4,f uni 1il1?


kenal sebagailampion. Selain telong-elongterdapatjuga tradisi ikan-ikan yang
berbentukbonekaikan yang besardan dijunjungtinggi-tinggi.Tradisi ikan-ikan
ini dipercayai merupakansimbolisasi dari masyarakatnelayan yang mencari
penghidupan di Kota Bengkulu. Walaupuntradisi telong-telon7 dan itran-ikan
tidak mempunyaihubunganlangsungdenganinti perayaanritual Tabu! namun
keduatradisi tersebuttetap meqiadi bagianperayaanyang selalumenyertairitual
Tabut.
Tradisi Tabut sendiri dipercayadibawa oleh masyarakatIndia yang
direkrut menjadi tentaraoleh Inggris yang diternpatkandi BentengMadborough
(Syiafril:1999, Azhaie:2005).Walaupunada yang menyebutkanbahwa tradisi
Tabut dibawa oleh Imam Senggolo dalam rangka penyebaranagama Islanr"
ftunun sampai saat ini keturunan India yang ada di Kota Bengkulu masih
dianggapsebagaipemegangmandat pelaksanaantradisi Taburtdan menempati
posisiyang istimewadalamkeluargaTabut.
Berdasarkansituasi tersebutmaka perayaanTabut merupakanbentuk
baurandari beberapaetris, agama"stratifikasi sosial dan bidang pekerjaan.Efiris
yang terlibat dalarnperayaanTabut adalah keturunanIndia yang disebut Sipai,
Melayu Bengkulu dan Tionghoa.Sedangkanse&uaagamamaka keturunanSipai
dan Melayu Bengkulu mayoritas memeluk agama Islam sedangkanTionghoa
memelukagamaKdsten, Budha dan Kong Hu Chu. Secararegional masyarakat
nelayansedangkan
Melayu dan Sipai relatif lebih terbaur dan bermatapencarian
Tionghoa lebih terkonsentarsipada sektor perdagangan.Dilihat dari struktur
masyarakatBengkuludari dimensivertikal makasukubangsaTionghoayangjauh
lebih sedikit beradapadalapisanatasdibandingkansukubangsaMelayu dan Sipai
yangjauh lebih banyakdi Kota Bengkulu.

RumusanMasalah :
Adanya pluralitas dalam berbagaidimensi pada perayaanTabut menimbulkan
p€rtanyaan
1. Struktur apa dalam perayaanTabut yang dapat mempengaruhiterjadinya
pembauranbudaYa?

UMB,1-87,Volume6 No 24,luni 2012


furnatIDEAFISIPOL
Tujuan Penelitian
Penelitian ini berht'uan untuk menggambarkansecara holistic p€rayaanTabut
terdapat unsur pluralitas yang dapat dilihat
yang dalam prosespelaksanaannya
dalamdimensihorizontaldandimensivertikal.

Keluarga Tabut, Tionghoa dan Masyarnkat NelayanBengkulu


KeluargaTabut dipercayasebagaipewarisdan pelaksanaritual Tabut.
Menurut sejarahnyakeluargaTabut adalahketurunanasli dari masyarakatIndia
yang datangke Bengkulu bersamapenjajahInggris untuk dijadikan tentaradi
benteng Marlborough. Masyarakat India yang berasal dari Benggali dan
Shimphahitersebutmernbawatradisi negerinyake Kota Bengkuludan menjadi
salalrsatujalan akulturasidan asimilasidenganmasyarakatpribumi yangjuga
menciptakanperkawinanantar etnis. Keturunandari etnis keturunanIndia yang
mernbawatradisi Tabut ini disebut dengankaum Sipat yang anak kehrunannya
pada saat ini terus menjalankantradisi leluhur dan tergabungdalam keluarga
Tabut (Azhane:2005,Syiafril:1999dan Hakim dalamSarwono:2004).Keluarga
Tabut sendiri terdiri dari beberapakeluargayaitu keluargaTabut Berkas,keluarga
Tabut PasarBafli, keluargaTabut KampungKepiri, keluargaTabut Malabero,
keluargaTabut PondokBesi, keluargaTabut Kebun Rob,keluargaTabut Tengah
Padangdan keluarga Tabut Kampung Bali yang kesemuanyatergabungdalam
wadahKerukunanKeluargaTabut. Padaumumnyatempattinggal keluargaTabut
berada disekitar pesisir pantai Kota Bengkulu. Seluruh keluarga ini dalam
perayaanakanmelaksankanritual Tabut dan membuatreplika Tabut dan terpusat
pada satu titik. Titik dari pertemuanseluruhkeluargaTabut beradadi daerah
lapangantugu dan sekitarnyatak jauh dari pantaitapakpaderi.
. , Etnis Tionghoa yang ada di Kota Bengkulu bergerak disektor
sehinggapersebarannya
perdagangan, dan pertokoanyang
mengikutipasar-pasar
ada di Kota Bengkulu.Pertokoanyang ada di Kota Bengkulusepertikawasan
Prapto,Panorama,dan Pagarf)ewa"banyakdidiami oleh masyarakatTionghoa.
Selain kawasantersebut,terdapatkawasanyang mempunyainilai historis bagi
masyarakatTionghoa kareira menjadi awal penyebaranmasyarakatTionghoa di

UM8, 1-87,Volume6 No 24,|uni 2012


furnal IDEAFISIPOL
Bengkulu . Kawasan tersebut lazim di kenal dengan nama Kampung
Etnis Tionghoa yang beradadi kawasanKampung china berbatasan
dengan masyarakatpesisir Kota Bengkulu yang banyak menjadi
selain itu, bentuk bangunanyang masih mempertahankanarsitektur
menggambarkan bagaimana kawasan tersebut pernah menjadi sebuah
Town nya Bengkulu. Letaknya yang bersebelahan dengan Benteng
dan pantai Tapak Paderi,semakinmenguatkanbahwa di daerah
pernahmenjadipusatperniagaan-
Adanyapusatperdagangan
dikarenakan
ftrlu kawasan pantai TapakPaderipernahadapelabuhanyang digunakanoleh
Inggds untuk jalw transportasidan perdaganganyang ramai dikunjungi oleh
l4al-kapal untukberniaga.
Masyarakatnelayankota Bengkulupadaumumnyabertempattinggal
di pesisirpantai.Salahsqtupesisirpantaiyangbanyakdidiami oleh paranelayan
adalahkawasanbekaspelabuhanlamayangterletakdi TapakPaderi,wilayahnya
disekitar pesisir berdeka{andenganbentgngMarlborough. Jumlah masyarakat
nelayan Kota Bengkulu berjumlah 3.187 orang (data Dinas Perikanandan
Kelautan Pemerintah Kota Bengkulu) dan pada umumnya masih bersifat
tradisional (Dony:2007). Mekanismepongaturankemasyarakatan(community
manogement/seringkalidilandasioleh hubungansalingpercaya(trust), pranata
(institution),dan jaringan sosial (social network)@lvina:2007). Sebagaisuatu
komunitas,dalam kehidupansehari-harinelayantradisional tidak terlepasdari
suatu interaksi denganalam yang telah memberinyakehidupan.Hasil hubungan
timbal balik antaranelayan denganalam biasanyaberbentukritual. Dibeberapa
tempat ritual ini dinamakansedekahlaut yang bertujuan agar diberi hasil laut
yangmelimpahsertauntuk keselamatan
(Notosutantodkk:1984). Ritual ini lama
kelamaanmenjadi suatu tradisi yang terus dilaksanakanoleh para keturunannya
sehinggamenjadi suatu kebiasa€m.Kebiasaanrnerupakantindakan nyata dari
seseorangbaik secarasadar maupun tidak sadar yang ditampilkan seseorang
dalam suatu kegiatan sehari-hari yang mana biasanya dipengaruhi oleh aclat-
istiadat setempat.Dahulu banyak nelayan dari luar propinsi Bengkulu yang

furnal IDEAFISIPOL
UMB,1-87,Volume5 No 24,|uni 2012
singgahdan menetapdi kawasantapak paderi sehinggaterjadi akulturasidan
asimilasi.

PendekatanPenelitian
metodekualitatif yang bersifatdeskriptifuntuk
Penelitianini mengunakan
menggambarkanadanyq interakasi dalam komunitas yang diteliti seperti
pola-polaperilaku
budayamerekatermasuknilai-nilai, kepercayaan,
pemahaman
dan usahaatau motif serta emosi mereka. Sedangkanmetodekualitatif yang
bersifat diskriptif adalah pcnelitian yang meneliti status kelompok manusi4
peristiwa padakelompok,sistempemikiran,termasuktentanghubungankegiatan-
kegiatan,sikap-sikap.danpandangan-pendangan yangbertujuanmenggambarkan
sesuatuyang akurat mengenaifakta-fakta serta hubunganantar fenomenayang
diteliti.

HASII., PENEI,ITIAN DAN PEMBAHASAN


PersepSi,TerhadapKeterlibatan Unsur.Unsur Yang Memperkaya Perayaan
Tabut
ritual Tabutdi Bengkuludilakukdnoleh para keturwran
Penyelenggaraan
langsungkeluarga Tabut atau lebih dikenal dengansebutanketurunan Sipai.
UpacaraTabutini sudahmenjadisebuahritual yangdilakukanoleh KKT sebagai
upaya melestarikanwarisan budayaleluhur sckaligussebagaibukti kecintaan
mereka kepada Hasan dan Husen sebagai cucu dari Nabi Muhammad yang
terbunuhdi perangKarbala.
. Dari beberapainformasi yang diperolehdari informan bahwatelah terjadi
hanya
perkembangandalam pelaksanaanTabut . Jika di awal pelaksanaarinya
seputarritualnya saja"akantetapi sejaksekitartahun 1990,perayaanTabut sudah
menjadisuaturitual budaya.yang berkembangdi Kota Bengkulu.Terdapatdua
aspek dalam pelaksanaanritual Tabut, yakni aspek ritual dan aspek non ritual.
Aspek ritual dilakukan khusus oleh keluarga Tabut berkenaanrangkaian dari
acafa pengambilan tanah sampai acara Tabut Tebuang (dari tanggal I - 10

JurnalIDEAFlSIPotUMS,1-8?,Volume6 No24,f unl3St2


Muharram).Sedangkanaspeknonritual bisa diikuti oleh siapa saja dan lebih
padapelestariannilai-nilai budayaislamdanbudayaBengkulu-
menekankan
di manatidak
"PerayaanTabut sekarangsudahmengalamiperkembangan
hanyamenjalankanritual sajatetapijuga sudah menjadisuatupertujukan
seni budayabagi masyarakatBengkulu.Kita tidak mencampuriupacara
budayadaerah
ritualnya,kita lebih kepadaupayauntuk rnengembangkan
supayadikenal oleh masyarakatdari daerahlain. Ini sesuatuyang bisa
dibanggakanoleh masyarakatBengkuludan kita ingin agar masyarakat
salahsatunya
dari luar lebih mengenalBengkulumaupunkebudayaannya
denganupacaraTabut ini". (wawancaradenganinforman sH'tanggal 2
2011).
Agustus

Dengan adanya perkembangandalam pelaksanaanritual Tabut, maka


keterlibatankomunitasdalam kegiatantersebuttidak hanyaterbataspada KKT
tetapijuga terbukabagi berbagaietnis.
"Bila kita perhatikan secara seksamadalam kegiatan pelaksanaan
-etnis lain di
perayrum"fabut, tidak dapatdipungkiri adanyaketerlibatan
dalamnya,bahkanbukansajaetnis Cina dan India dan Melayu,tapi juga
etnis jawa, Batak, dll. Menurut saya ini merupakan hal yang
karenadenganbegitu bisa mempererathubunganantar
membanggakan
etnis di Bengkulu dan bisa bekerja sama untuk melestarikanbudaya
Bengkulu".(WawancaradenganinformanRK tanggal25 Juli 201l)-

Adanya partisipasidari berbagaietnis dalam perayaanTabut ini tidak


mengurangimakna dari perayaanTabut itu sendiri. Bahkan melalui perayaan
Tabut terjalin hubunganbaik antar sesamaetnis yang tinggal di wilayah kota
Bengkulu,Keterlibatanetnik lain dalamperaya{mTabutdipandangsebagaiwujud
partisipasietnik lain dalam mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada di
Bengkuludantidak mengurangiesensiataumaknaritualnya.
'?erayaanTabut ini bisa merangkulberbagaietnik untuk melestarikan

budayaBengkulu.Disampingitu, keterlibatanetnik lain dalam perayium

UMB,1-87,Volume6 No 24,luni2012
furnatIDEAFISIPOL
Tabut memberi nilai positif bagi integrasi budaya di Bengkulu".
(Wawancara
denganinformanRE tanggal2Agustus201l).

Dari informasi yang diberikan oleh informan tersebut di atas dapat


disimpulkan bahwa keterlibatanetnis lain dalam perayaanTabut memangtidak
bisa dipungkiri. Adanya keterlibatanetnik lain seperti Cina, India, Melayu,
bahkan "etnis yang ada di Bengkulu,telah menjadiwadahuntuk meningkatkan
persatuandan kesatuanmasyarakatyang ada di Bengkulu sekaligusjuga ikut
mengembangkanbudaya daerah.Dan yang lebih penting
secarabersarna-sama
lagi adalah bahwa melalui perayaanTabut ini memberikannilai positif bagi
integrasibudayadi Bengkulu.

Pembahasen
. Pendekatan struktural fungsional memandang masyarakat termasuk
kedaiamsistemsosialyang berdasarkan
padatindakan-tindakan.
Interaksisosial
tumbuh dan berkembang berdasarkanpada standard penilaian umum yang
disepakati bersama oleh masyarakatyang dinamakan sebagai norma sosial.
Selaqiutny4 norrna sosial ini menciptakan struktur sosial dalam masyarakat.
Interaksi sosial yang mengacupada norma-norrnasosial ini digunakanuntuk
dapat mengatasiperbedaananggotamasyarakatsehinggaditemukankeselarasan
satusamalain di dalamtingkat integrasisosialtertentu
trntegrasisosialantar etnik di Bengkuludipengaruhioleh norna-norna
sosial yang bersifat umurn yang disepakati dan dijalankan bersama dengan
comrnitmentyang tinggi di antaraanggotamasyarakat.Salahsatu benhrkbudaya
yang dapat menampungkomitmen ini adalahbudaya Tabut. Struktur budaya
etnis di Bengkulu sehinggaterjadi
Tabut dapat menampungkeanekaragaman
pembauranantaretnis. Lambatlaun, prosespembauranantaretnis di Bengkulu ini
akanberfungsiuntuk membuatdan memeliharaintegrasibudaya.
Struklur masyarakatBengkulu yang berbedaetnis, agam4 dan pekerjaan
tampak terwakili dalam perayaan Tabut. $Ugl$l*L.H{{ri;: India" Melayu dan
Tionghoa; Struktur ,,!gg!0A:Islam, Hindu, Kristen dan Konghucu; Str,tktur

furnal IDUAFISIPOL
UM8,t-S7, Volume6 No ?4,Jsni201?
Nelayan dan Pedagang.Dari sisi etnis, perayaan Tabut
India yang disebutSipai, Melayu dan Tionghoa;dmi sisi
merupakan media untuk menyebarkan agama Islam dengan
budaya campuranantara Islam, Hindu dan Konghucu; dari sisi
p€rayaan Tabut dilaksanakan oleh masyarakat dari berbagai
sepertinelayandan pedagang.Semuastrukturini memiliki fungsi
dalamperayffmTabut"PerayaanTabut menjadimediaberbaumya
ctnis, agam4 dan bidang pekerjaan sehingga integra"sisosial akan
harmonis.
Ketika ses€orangmemasuki budaya pribumi, pros€s akulturasi mulai
terusmenerusmelalui konkk budayadengan
Prosesini berlangsung
pribumi. Semua potensi yang menunjang keberhasilan akulturasi
agar dapat mempercepatjalannya proses akulturasi. Akulturasi
suatu fenomenayang alamiah. Tidak ada seorangpun pendatangyang
menghindarkandiri dari prosesakulturasi,sebabdia memiliki
sepenuhnya"
blutran-kebutuhan yang secafa fungsional bergantung pada masyarakat

Fibumi.
*Bila
Kebanyakankaum pendatangcenderungmengikuti kebijaksanaan
berddo di Roma, berbuatlahseperti orang-orangR.owtd'atau dalam pepatah
minang "Di mona bumi dipijak di situ longit diiurqiun{. Mereka mengenaldan
menerimafakta bahwa merekaharus mengikuti suatu sistem sosio-budayayang
ada Dengan mengembangkansuatu motivasi akulturasi yang kuat, imigran
menjadi terorientasi secarapositif terhadapmasyarakatpribumi dan menerima
norma-normadan aturan-aturanbudayapribumi.
Dalam perbincangandua bentuk gagasanhasil kontak budaya, antara
asimilasidenganakulturasibudaya"tampakbahwaupacaradanperayaanTabutdi
Bengkulu lebih mendekati proses akulturasi dibandingkan dengiin asimilasi.
'menampung' beberapabudaya di
Struktur dalam upacffa dan perayaanTabut
sana.Terlihat pada budaya etnis India yang dominan dalam kerukunan Tabut,
'telong-
etnisMelayu yang menampilkan'ikan-ikan'dan etnisTionghoadengan
telong'nya. Semua unsur budaya berbaur dalam sebuah integritas, tidak ada

UMB,1-87,Volume6 No 24,f uni 2012


furnal IDEAFISIPOL
budayadominan yang mematikanbu<layasubordinan.Berjalan dalam sebuah
proses panjang akulturasi, bukan dalam sebuahprosesasimilasi. Masyarakat
Bengkulu merupakan rnasyarakatmultietnis yang harmonis, berbasis pada
plurarismebuday4 yang terbingkaidalam sebuahkepentinganfungsionalbagi
seluruhetnisyangberadadi dalamnya.

KESIMPUI.,AN DAN SARAN


Kesimpulan
stnrktur per?yaan Tabut di kota Bengkulu dapat dilihat dari
keterlibatanetnis yang berkecimpungdalamaktifitas tersebut.Keterlibatanetnis
sesuaipelekatan
dalamperayaanTabut dapatditelusuridali berbagaipendekatan
urlsuryangterdapatdalamperayaanTabut.KeturunanIndia Bengkulumengambil
posisi sebagaipewarisdari tradisi Tabut,hal ini karenamerekameyakinibahwa
tradisi Tabut pada awalnya dilakukan oleh tentaraIndia yang beradadi Kota
Bengkulu. Berdasarkanpelekatanpada sejarahtersebutmaka keturunanIndia
Bengkuluyang dikenal dengannamaSipai dianggapsebagaipemegangmandat
dalammelanjutkanprosesiritual. Sebagaipewaristradisi Tabut makaketurunan
India Bengkulu memeganghak eksklusif yang tidak dimiliki oleh etnis lain di
kota Bengkulu.
Posisi berbeda ditunjukan oleh etnis Melayu Bengkulu yang
melekatkandiri merekapada pefayaanTabut justru dari pendekatankesamaan
agama Dari sejarahyang banyakdiakui oleh masyarakatKota Bengkulu,maka
Tabut diyakini sebagaimedia yang digunakanuntuk menyebarkanagamaIslam.
Dengan,alasantersebut$aka etnis melayu Bengkuluyang mayoritasberagama
Islam ikut memiliki Tabut sebagaitradisi Islam yang patut dijaga. Dengan
demikianTabut selaindimiliki oleh keturunanIndia (Sipai),juga dimiliki oleh
etnismelayuBengkulu
beradadidekat wilayah
perayaanTabut yang lokasi pelaksanaannya

KampungCinaomembukakontakinteraksiantarapelakuperayaanTabut dengan
komunitasTionghoa.Perayaanyang sudahberlangsunglama membuatTabut
meniadi'kekayaanmasyarakatKota Bengkulu termasukkomunitasTionghoa.

Ulvlll,1-87,Volun:e6 No24,luni Z01l


lurnalIDEAFISIFCIL
1.0
--------/_

BentukpartisipasietnisTionghoadalamperayaanTabutsaatini dapatdilihat dari


bentuk bantuanmateri maupun partisipasidalam menunjukansimbol-simbol
kesenianTionghoasepertiNaga liong dan Batongsai.Namunjauh'sebelumhal
tersebutdilakukan,unsur f ionghoasudahmasukdalam peruyaanTabut dalam
budayatradisiTionghoa yang
bentuktelong-telongyangdianggapmengadaptasi
dikenaldengannamalampion.
Melihat kontak budaya yang terjadi dalam struktur perayaanTabut
maka dapatdigambarkanbagaimanamasyarakatBengkulu yang multietnis dapat
mengolahsedemikianrupa berbagaibudayasehinggadapat tampil dalam satu
perayaan.Konsepini membuatkontakbudayayangterjadidalamperay€urn
Tabut
mengarahpada konsep akulturasi budaya, di mana budaya dominan tidak
sertamertamematikanbudayayangtidak dominan.

Saran
lamamerupakantradisi yang
PerayaanTabutyang sudahberlangsung
telah menjadi milik semuamasyarakat,oleh karenanyaberbagaiusahauntuk
menggalisejarahTabut harusterus dilakukanagar dapat menjadi objek kajian
akademisbagi individu yangingin mendalamitentangTabut.Selanjutnyasebagai
sebuahp€ray&m yang temyata mengandungberbagaiunsur etnis maka perlu
dilakukanperlrrasanpelibatanmasyarakatdapat dalam peray&mnya.Llntuk itu
hal yangdisarankanolehpenelitiadalah:
beberapa
1. DiperlukanpenelitiantentangTabut yang komprehensifsehinggasejarah
Tabuttidak multi tafsir dan didapatkantitik temu dalammemaknaiunsure-
unsurTabut-
2. Karena peringgatanmuhharamjuga dilaksanakandi pmiaman dengan
namatabuilqmakakerjasamapenelitiansejarahdapatdilakrrkanbersam4
apalagi antarakota Bengkulu dan pariamanmengakuitokoh yang sama
yaitu Imam Senggolosebagaitokoh sejarahTabut.
3. Dalam hadisi perayaanTabut terdapatunsur-unsurdalam etnis Melayu
Bengkulu dan Tionghoa, oleh karenanyapelibatan etnis yang unsurnya

UMB,1-87,Volurne6 No 24,Juni2012
furnal IDEAFISIPOL 11
--=:=--

kepemiiikan
digrrnakandalam perayaanTabut dapat memperluasrasa
untukmenjagatradisitersebut'

DAFT.A.RPUSTAKA

Kepartwisataan Di
Azharie,I-lelmy,2005,TabotrlalamKonstelasiPembangunon
PravinsiBengkulu.Makalahpadaacaradi DinasPariwisataProvinsi
Bengkulu,I Maret2005-
dan
Dony, 2007,SolidaritasMasyarafuttNelqtan,SkripsiFakultasIlmu Sosial
Bengkulu
Ilmu Politik Universitas
Tradisional
Elvina,Nia. 2007. KonstruluiModal SosialPodaKomunitasNelayan
Bengkulu,JurnalAKSESVol:lVNo'l'2007'hal'17'24'
: Dinas
sarwono, sarwit (edt),, 2a04, Bunga Rampai Bengkulu. Bengkulu
Pariwisata.
Budaya
syiafril, Achmarl, Iggg, Makalahpada acaraPekatBudayadi Taman
Bengkulu,l9 APril 1999.
Notosusanto,Nugroho, Poesponegoro. dan Marwati Djoened. 1984. Sejarah
NasionalIndonesiaIII, Jakarta:Balai Pustaka'

I
I
I
Volume6 No 24,luni 2t)L2 12
f urnalIDilAFISIp0l.UMB,1--ti7,

You might also like