You are on page 1of 30

JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA

TINGGINYA KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR-α (TNF-α) PLASMA


PADA MENCIT BUNTING YANG TERINFEKSI PLASMODIUM BERGHEI
BERHUBUNGAN KUAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN YANG RENDAH
TETAPI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BADAN JANIN RENDAH

Yuliyanik
Yuliyanik_wabiser@yahoo.com

Prodi Kebidanan STIKES Widyagama Husada

ABSTRACT
Malaria infection in pregnancy may increase the morbidity and mortality of both mother and
fetus. In pregnant women, it can lead to severe anemia, cerebral malaria, pulmonary edema,
renal failure and even death, while in the fetus it can cause abortion, premature birth, low birth
weight, and fetal death. Elevated levels of tumor necrosis factor-α(TNF-α ) is associated with
low birth weight and anemia in pregnant women. This study was conducted to measure the
levels of TNF-α in plasma and placental tissue, and hemoglobin levels as well as fetal weight to
determine the relationship between them in P. berghei infected pregnant mice and normal
pregnant mice. Seventeen BALB/c mice used in this study were divided into two groups, those
were the study group (9 pregnant mice infected with P. berghei) and control group (8 pregnant
mice not infected with P. berghei). Level of TNF-α were measured using Enzyme Linked
Immunosorbent assay (R&D Systems, catalog A00B MT). Hemoglobin levels were determined
using flowcytometri, whereas fetal weight were performed with Mettler analytical balance AE
50. T-test statistical analysis showed that the levels of TNF-α in plasma and placental tissue in
study group were higher than control group (p=0.000, p=0.034). Hemoglobin levels in the study
group were lower than control group (p=0.025). Fetal weights were also lower in fetuses of
infected mice than fetuses of uninfected mice (p=0.002). Pearson correlation test showed
increasing plasma levels of TNF-α in infected P. berghei pregnant mice were related with the
decreasing levels of Hb, (r=-0.748; p=0.020,), whereas levels of placental TNF-α were not
associated with hemoglobin level (p=0.337). Both plasma and placental levels of TNF-α were not
associated with the incidence of fetal low weight (p=0.380, and p=0.365). It can be concluded
that the increased levels of TNF-α is associated with decreased levels of hemoglobin (Hb), but
not associated with fetal low weight.
Keywords : Plasmodium berghei, Tumour Necrosis Factor-α (TNF- α), Hemoglobin, Birth
Weight

1
ABSTRAK
Infeksi Plasmodium berghei dapat menyebabkan peningkatan kadar TNF α baik pada
plasma maupun pada jaringan plasenta. Peningkatan kadar TNF α tersebut dapat
menyebabkan terjadinya anemia pada mencit bunting yang terinfeksi P. berghei. Penelitian ini
dilakukan untuk mengukur kadar TNF α plasma dan jaringan, kadar hemoglobin dan berat
badan lahir pada mencit bunting yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi P. berghei dan
mengetahui hubungan kadar TNF α plasma dan jaringan dengan kejadian anemia serta dengan
kejadian berat badan lahir.
Analisis statistik yang digunakan adalah T-test untuk mengetahui perbedaan kadar TNF
α plasma dan jaringan, kadar hemoglobin dan berat badan lahir pada kelompok studi dan
kelompok kontrol. Analisis statistik menunjukkan bahwa kadar TNF α pada plasma (p=0,000)
dan jaringan (p=0,034) pada kelompok studi lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kadar
hemoglobin pada kelompok studi lebih rendah (p=0,025) daripada kelompok kontrol yang
tidak terinfeksi. Berat badan lahir juga lebih rendah (p=0,001) pada mencit bunting yang
terinfeksi, daripada kelompok kontrol yang tidak terinfeksi.
Hubungan peningkatan kadar TNF α plasma dan jaringan plasenta pada mencit
bunting yang diinfeksi P. berghei dengan penurunan kadar Hb, menggunakan uji korelasi
Pearson Correlations, menunjukkan nilai yang bermakna untuk peningkatan kadar TNF α pada
plasma terhadap penurunan Hb (p=0,020; r=- 0,748), sedangkan pada jaringan plasenta
menunjukkan nilai yang tidak bermakna (p=0,337; r=-0.363). Sedangkan hubungan antara kadar
TNF α plasma dengan berat badan lahir mempunyai nilai yang tidak bermakna (p=0,380, r=-
0,334), demikian pula hubungan antara kadar TNF α jaringan dengan berat badan lahir
mempunyai nilai yang tidak bermakna (p=0,365, r=0,344).
Kata kunci : Plasmodium berghei, kadar TNF α, kadar hemoglobin, berat badan lahir

LATAR BELAKANG Plasmodium


Malaria merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang penting dan merupakan
penyakit parasit yang menginfeksi 300-500
juta orang setiap tahunnya (WHO, 2012).
Penyakit yang menyerang manusia ini
disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium
(DFID, 2010).
Selama bertahun-tahun dikenal ada
empat spesies Plasmodium, yang dapat
menginfeksi manusia yaitu Plasmodium
falciparum (P. Falciparum), Plasmodium vivax
(P. Vivax), Plasmodium ovale (P. ovale) dan
Plasmodium malariae (P. malariae) (WHO,
2012). Plasmodium knowlesi merupakan
spesies yang baru-baru ini dinyatakan dapat
menginfeksi manusia. Plasmodium knowlesi
ditemukan pertama kali pada tahun 1965
menyerang macaca (Singh, 2004).
Malaria pada kehamilan dapat
disebabkan oleh keempat spesies
Plasmodium, sedangkan pada spesies yang
kelima belum pernah dilaporkan.
falciparum merupakan parasit yang
dominan pada ibu hamil dan mempunyai
dampak paling berat terhadap morbiditas
dan mortalitas ibu dan janinnya
(Hinderaker et al., 2002; Erharbor et al.,
2010). Plasmodium falciparum menjadi
penyebab terbanyak anemi
pada ibu hamil (Guyatt & Snow, 2001).
Wanita hamil yang tinggal di daerah
endemik mudah terinfeksi parasit malaria
dibandingkan wanita yang tidak hamil,
dan berhubungan dengan risikointra
uterine growth retardation
(IUGR) persalinan prematur,
anemi dan kematian bayi (Anya, 2004;
Crawley, 2004; Uneke, 2007; Kevenon,
2010). Infeksi malaria pada wanita hamil
sangat mudah terjadi karena
adanya perubahan sistim imunitas
ibu selama kehamilan, baik
imunitas seluler maupun imunitas humoral,
serta diduga juga akibat peningkatan
hormon kortisol pada wanita
selama kehamilan (Desai et al., 2007).
Sitokin yang diduga banyak berperan
pada mekanisme patologi malaria adalah
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

Tumor Necrosis Factor α (TNFα). Tumor 2. Mencit bunting tidak terinfeksi


Necrosis Factor α (TNFα) menginduksi Plasmodium berghei sebanyak 20 mencit
terjadinya perubahan pada netrofil yaitu sebagai kelompok kontrol.
pelepasan enzim lisosomal, ekspresi reseptor Variabel Penelitian
permukaan seperti reseptor Fc dan integrin, Variabel Independen (bebas)
adhesi dan migrasi kemotaktik (Costa, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Tumor Necrosis Factor α berhubungan dengan infeksi Plasmodium berghei.
bayi lahir berat rendah dan anemi (Rogerson, Variabel Dependen (tergantung)
2007). Variabel tergantung dalam penelitian ini
Ibu hamil dengan infeksi malaria selama adalah kadar TNF α, kadar Hb dan berat
kehamilannya, dapat menyebabkan anemia, badan lahir.
dengan hemoglobin < 11 gr/dl (Erhabor,
2009), melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah Definisi Operasional
(BBLR), dengan berat badan bayi < 2500 1. Plasmodium berghei adalah Plasmodium
gram, yang merupakan risiko tinggi yang menginfeksi mencit, pada manusia
terjadinya kematian bayi serta dapat memberi gejala yang sama dengan P.
menyebabkan lahir prematur (gestasi < 37 falciparum. Plasmodium berghei galur Anka
minggu) dan IUGR (Moorman, 1999; Guyatt ini di dapatkan dari Laboratorium
&Snow, 2004; Rogerson, 2007; Uneke 2007). Parasitologi Universitas Brawijaya
Dari permasalahan di atas, maka Malang. Plasmodium ini diinfeksikan
dilakukan penelitian untuk mengetahui pada mencit galur Balb/c dengan
pengaruh paparan P. berghei pada mencit konsentrasi parasit 106 dalam 0,2 mL darah
bunting terhadap kadar TNF α, kadar Hb, secara intraperitoneal. Pemberian P.
berat badan lahir serta hubungan kadar TNF berghei pada mencit bunting dilakukan
α dengan kadar Hb dan berat badan lahir. hari ke 9 kebuntingan.
2. Kadar TNF adalah kadar TNF plasma dan
METODE PENELITIAN pada jaringan plasenta diukur
Desain Penelitian menggunakan Quantikine ELISA (Enzyme
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Linked Immuno Assay) Inc. 2 plate dari R&D
yang menggunakan mencit jenis BALB/c Systems, katalog MT A00B. Satuan pq/ml
betina yang terbagi menjadi kelompok studi dengan skala data rasio. Kadar TNF
sebagai kelompok yang terinfeksi dan diperiksa di Laboratorium Biomedik
kelompok tidak terinfeksi sebagai kelompok Universitas Brawijaya Malang.
kontrol. Parameter yang digunakan adalah 3. Kadar Hb adalah parameter status besi
kadar TNF α, kadar Hb dan berat badan yang memberikan suatu ukuran
lahir. kwantitatif tentang beratnya kekurangan
zat besi setelah anemia berkembang. Alat
Tempat Penelitian ukurnya flowcytometri, satuan g/dl dengan
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium skala data rasio. Pemeriksaan Hb
Swasta Malang, Laboratorium Biologi, dilakukan di Laboratorium swasta
Laboratorium Parasitologi dan Laboratorium Malang.
Sentral Biomedik Fakultas Kedokteran 4. Berat Badan Lahir adalah janin mencit
Universitas Brawijaya Malang. yang lahir pada trimester III (normal berat
Sampel Penelitian janin mencit 0,5 – 1,5 gram). Alat ukurnya
1. Mencit bunting terinfeksi Plasmodium untuk mengetahui janin mengalami BBLR
berghei sebanyak 30 mencit sebagai adalah dengan menimbang berat badan
kelompok studi. janin mencit dengan neraca analitis
Mettler AE 50, di Laboratorium

53
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

Parasitologi berbeda. kelompok generalisasi dari


Universitas d. Pemberian studi yang hasil analisis. Teknik
Brawijaya makan (BR -1 diinfeksi ini digunakan antara
Malang. Skala dan kacang Plasmodium :
data rasio. hijau), minum berghei dan 1. Kadar TNF α
Metode pada mencit kelompok plasma
Pengumpulan Data 2x/hari. kontrol yang kelompok
Untuk Sekam tidak studi
mendapatkan data diganti setiap diinfeksi (diinfeksi)
yang valid dan 3 hari. Plasmodium dan kelompok
reliabel, maka e. Pemberian berghei pada kontrol (tanpa
digunakan metode tanda pada hari ke 19. infeksi).
pengumpulan data mencit
mulai pemeliharaan bunting T
sampai untuk e
pembedahan mencit masing- k
yang meliputi : masing n
a. Pembelian kelompok. i
100 ekor f. Penimbanga k
mencit dari n mencit
Fakultas setiap hari A
Kedokteran sampai satu n
Universitas hari sebelum a
Gajah Mada dilakukan l
Yogyakarta, pembedahan. i
terdiri dari g. Inokulasi s
50 ekor Plasmodium i
mencit berghei pada s
jantan, 50 30 ekor
ekor mencit mencit D
betina. bunting a
b. Pemisahan kelompok t
mencit, studi hari ke a
masing- 9.
masing 10 h. Penghitunga U
ekor n derajad j
mencit/kanda parasitemia i
ng. setiap hari
c. Kelompok pada mencit b
mencit bunting e
jantan dan kelompok d
kelompok studi yang a
mencit diinfeksi Uji t dua variabel,
betina Plasmodium digunakan untuk
ditempatkan berghei. membandingkan
pada i. Pembedahan atau membedakan
ruangan mencit dua variabel serta
yang bunting untuk menguji

54
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

2. Kadar TNF α plasma melalui tiga tahap, Mencit betina yang


α jaringan dengan yaitu Leeboot effect, sudah dipisahkan
kelompok kadar Hb Pheromon effect dan akan memulai siklus
studi pada Whiten effect birahinya dengan
(diinfeksi) kelompok (Sardjono, 2005), dipapar urin mencit
dan studi. dengan cara mencit jantan yang terdapat
kelompok 2. Hubungan betina pada sekam selama
kontrol kadar TNF α dikandangkan 3 hari (Pheromon
(tanpa jaringan dengan sesama effect). Mencit betina
infeksi). dengan mencit betina akan mengalami
3. Kadar Hb kadar Hb selama 10 hari dan birahi pada malam
kelompok pada dipisahkan ruangan ke tiga setelah
studi kelompok dari kandang pemaparan urin
(diinfeksi) studi. mencit jantan. Pada mencit jantan
dan 3. Hubungan saat ini mencit akan dengan
kelompok kadar TNF α berada dalam mendekatkan
kontrol plasma kondisi un-estrus kandang mencit
(tanpa dengan (Leeboot effect).
diinfeksi). berat bdan jantan ke kandang setelah 4 hari
4. Berat badan lahir pada mencit betina inokulasi, setiap hari
lahir kelompok (Whiten effect). dilakukan
kelompok studi Kemudian mencit penghitungan
studi 4. Hubungan jantan dan mencit parasitemia.
(diinfeksi) kadar TNF α betina digabungkan Penghitungan
dan jaringan dalam satu kandang parasitemia dibuat
kelompok dengan selama satu malam dari sediaan hapusan
kontrol berat badan dengan ratio 1:1. darah tipis yang
(tanpa lahir pada Hari pertama diambil dari ujung
infeksi). kelompok kebuntingan adalah ekor dan dibuat
studi. hari pertama setelah dengan pewarnaan
Uji korelasi perkawinan. Giemsa. Jumlah
Uji korelasi Pearson Prosed Mencit yang parasit dihitung per
Correlations ur digunakan adalah 1000 eritrosit dengan
dipergunakan Kerja mencit galur Balb/c mikroskop
untuk mencari Peneli yang berusia antara pembesaran 100x.
hubungan atau tian 13-15 minggu, berat Jika parasitemia
untuk menguji Prosed badan antara 20-30 mencit donor sudah
signifikansi ur gram. P. berghei > 12%, berarti mencit
hipotesis asosiatif pemb digunakan untuk donor sudah siap
bila masing- unting menginfeksi hewan digunakan sebagai
masing variabel an coba. donor infeksi mencit
yang dihubungkan mencit Inokulasi P. berghei studi.
berbentuk ordinal Pembunting pada mencit donor Inokulasi mencit
dan sampelnya an mencit betina Inokulasi P. studi
kecil. Teknik ini sebanyak 50 ekor berghei pada mencit Inokulasi
digunakan antara : dilakukan setelah donor diberikan mencit studi
1. Hubungan persiapan secara dilakukan pada hari
kadar TNF sinkronisasi estrus intraperitoneal, ke 9 kebuntingan

55
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

sebanyak 106 parasit Pembedahan bunting. Mencit metode ELISA


dalam 0,2 mL darah dilakukan pada dimasukkan dalam Mouse TNF α
untuk tiap mencit mencit studi dan wadah yang sudah Immunoassay Catalog
studi secara mencit kontrol diberi kloroform, Number MTA 00B.
intraperitoneal. yang ditunggu sampai Pertama
Pengukuran mencit benar-benar dipersiapkan reagen,
jumlah mati, kemudian sample dan standard
parasitemia dibedah untuk dilutions serta
mencit studi diambil darah, janin well/microplate untuk
Pengukuran dan plasentanya. masing-masing
jumlah parasitemia Pengambilan darah preparat. Kemudian
mencit studi untuk pemeriksaan dilakukan persiapan
dilakukan setiap kadar Hb dan kadar preparasi Standard
hari dengan TNF α, pada Mouse TNF α
membuat hapusan pengambilan janin standard dengan
darah tipis yang dan plasenta untuk ditambahkan 1 ml
diambil dari ekor pemeriksaan TNF α deionized
mencit, darah pada jaringan serta water,disentrifuse
diteteskan pada untuk mengetahui kemudian
object glass, adanya Berat Badan didiamkan selama 5
dikeringkan Lahir Rendah menit. Untuk
kemudian ditetesi (BBLR). Darah preparasi Control
methanol hingga dimasukkan dalam Mouse TNF α Kit
merata, setelah vacutainer, Control,
kering hapusan disentrifuse dan ditambahkan 1,0 ml
dicat dengan disimpan dalam deionized water,
Giemsa. Didiamkan lemari pendingin, kemudian
selama 30 menit, janin disimpan disentrifuse.
kemudian dibilas dalam cairan Disiapkan microplate
dengan air dan formalin, untuk sample dan
dikeringkan Jumlah sedangkan plasenta membuat sederetan
parasitemia dimasukkan dalam larutan standard.
dihitung per 1000 tabung dan Kemudian
eritrosit dengan disimpan dalam memasukkan 50 µl
pembesaran lemari pendingin. Assay diluents RD 1-
mikroskop 100x. Prosedur 63 ke semua well.
Jumlah parasitemia Pemeriksaa Setelah itu
mencit studi n TNF α ditambahkan 50 µl
dihitung setiap hari dengan Standard, Control
sampai dengan ELISA Kit dan sampel ke
menjelang Prosedur masing-masing well,
pembedahan pada Pemeriksaan TNF kemudian
hari ke19 α pada plasma diinkubasi selama 2
kebuntingan. dengan ELISA jam dalam suhu
Pembedahan Kit ruang. Sambil
Pembedahan Pemeriksaan mengunggu
dilakukan pada hari TNF α pada plasma inkubasi, disiapkan
ke 19 kebuntingan. dilakukan dengan wash buffer 1x 

56
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

1/25 x 50 ml = 2 ml. selama 400 Hz, selama 10 dengan Plasmodium


Setelah diinkubasi 2 jam dalam suhu menit supaya berghei pada hari ke
selama 2 jam, ruang. Setelah jaringan homogen. 9 kebuntingan dan
dilakukan washing inkubasi, dilakukan Hasil sonikaasi pembedahan mencit
sebanyak 5x. washing kembali dibawa ke yang dilakukan
Setelah washing, sebanyak 5x. Laboratorium pada hari ke 18
dimasukkan Setelah inkubasi 2 Biomedik, kebuntingan.
100 µl Mouse TNF α jam yang kedua, selanjutnya Mencit yang
Conjugate ke dimasukkan 100 disentrifuse untuk digunakan adalah
masing- masing µl Substrat, persiapan mencit galur Balb/C
well, kemudian kemudian pemeriksaan TNF α yang didapat dari
diinkubasi lagi pada jaringan Universitas Gajah
diinkubasi selama Base dan Na CL plasenta dengan Mada Yogyakarta
30 menit dalam sesuai kebutuhan, teknik ELISA. sebanyak 100 ekor
suhu ruang, dan dimasukkan dalam Selanjutnya mencit, terdiri dari
dihindarkan dari tabung valcon 50 cc, prosedur 50 ekor mencit
cahaya. Setelah ditambahkan pemeriksaan TNF α betina yang belum
inkubasi, aquades 20 mL. pada jaringan pernah bunting dan
ditambahkan 100 µl Kemudian plasenta teknik 50 ekor mencit
Stop Solution dan disentrifuse dan ELISA sama dengan jantan. Tiga puluh
dimixing. Kemudian diukur pHnya, kalau pemeriksaan TNF α ekor mencit betina
hasil dibaca dengan Ph masih tinggi pada plasma. dipersiapkan untuk
ELISA Reader ditambahkan HCl, pembuntingan dan
150nm, correction disentrifuse lagi HASIL diinfeksi
540 nm/570 nm. sampai pH PENELITIAN Plasmodium berghei
Prosedur mencapai 7,4. Hasil Pembuntingan atau sebagai
Pemeriksaan TNF Selanjutnya diambil Mencit kelompok perlakuan
α pada jaringan TBS 10 mL, 0,05 Penelitian dan 20 ekor mencit
plasenta dengan Triton X dan 1 tablet dilakukan di dipersiapkan untuk
ELISA Kit protease, Laboratorium pembuntingan
Sebelum disentrifuse sampai Parasitologi dan tanpa diinfeksi
jaringan plasenta larut dan tercampur Laboratorium Plasmodium berghei
diperiksa dengan sempurna. Jaringan Biomedik Fakultas sebagai kelompok
teknik ELISA, plasenta yang akan Kedokteran kontrol. Dari 30 ekor
jaringan plasenta digerus Universitas mencit yang
harus dipersiapkan. Tiga Brawijaya, mulai dipersiapkan
dihomogenizer dulu jaringan plasenta, bulan Desember sebagai kelompok
di Laboratorium 1mL TBS, 0,05 Triton 2012 sampai dengan perlakuan, ada 8
Biokimia. Pertama X dan 1 tablet bulan April 2013. ekor mencit yang
dibuat larutan TBS protease Penelitian dimulai berhasil bunting,
(Trizma Base dimasukkan dalam dengan sedangkan dari 20
Solution) dari appendof. Hasil pemeliharaan ekor mencit
Trizma Base 50 mM, gerusan dibawa ke mencit, dipersiapkan untuk
Na Cl 0,2 M dan Laboratorium pembuntingan kelompok kontrol
aquades 1000mL Biokimia untuk mencit, inokulasi hanya 2 ekor yang
dengan Ph 7,4. disonikasi dengan mencit bunting mengalami
Kemudian alat sonikator kelompok studi kebuntingan. Sejak
ditimbang Trizma panjang frekuensi kebuntingan hari

57
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

pertama, setiap hari dilakukan Tabel 5.1 Kadar Tabel 5.2 Kadar
dilakukan pengambilan darah TNF α plasma pada TNF α jaringan
penimbangan berat dari jantung untuk kelompok studi dan pada kelompok
badan dan pada pemeriksaan kadar kelompok kontrol studi dan kelompok
hari ke 9 Hb dan kadar TNF dengan uji T kontrol dengan uji
kebuntingan, α plasma, dan T
No Variabel
mencit bunting pengambilan KS Mean
No Variabel
kelompok jaringan plasenta 1 Rata-rata KS KK
perlakuan diinfeksi dan janin untuk kadar 1 Rata-rata
137,1706
Plasmodium berghei. pemeriksaan kadar TNF α kadar
111,2361 83,0
Penghitungan TNF α jaringan plasma TNF α
derajat parasitemia plasenta dan Karena nilai p=0,000, jaringan
pada mencit penimbangan janin. maka dapat diambil
bunting kelompok Untuk kesimpulan bahwa Karena nilai
perlakuan melengkapi jumlah terdapat perbedaan p=0,034, maka dapat
dilakukan setiap sampel pada kadar TNF α plasma diambil kesimpulan
hari. Pada hari ke kelompok kontrol antara kelompok bahwa terdapat
16 dan 17 dan kelompok studi dengan perbedaan kadar
kebuntingan, 2 ekor perlakuan kelompok kontrol, TNF α jaringan
mencit kelompok dilakukan dimana kadar TNF α antara kelompok
perlakuan pembuntingan plasma pada studi dengan
kedua pada mencit kelompok studi kelompok kontrol,
mengalami yang tidak berhasil lebih tinggi daripada dimana kadar TNF
bunting pada kelompok kontrol. α jaringan pada
perdarahan pembuntingan Data kadar TNF α kelompok studi
pervaginam yang pertama (40 ekor) plasma pada lebih tinggi
berlanjut kematian dan akhirnya kelompok studi dan daripada kelompok
sehingga mencit didapatkan 9 ekor kelompok kontrol kontrol.
kelompok mencit berhasil dapat dilihat pada Data kadar TNF α
perlakuan tinggal bunting yang diagram boxspot jaringan pada
6 ekor. kemudian berikut : kelompok studi dan
Pembedahan dikelompokan 3 kelompok kontrol
mencit kelompok ekor untuk dapat dilihat pada
kontrol dan kelompok diagram boxspot
perlakuan perlakuan dan 6 berikut :
dilakukan pada ekor untuk 160.0000

hari ke 18 kelompok kontrol 140.0000

kebuntingan. Pada sehingga akhirnya 120.0000


Tissue TNF

pembedahan 100.0000

pada penelitian ini Hasil 80.0000

jumlah sampel pada laboratorium 60.0000

kelompok perlakuan pemeriksaan kadar


40.0000

ada 9 ekor dan TNF α dengan treatment

3
Gr
jumlah sampel pada teknik ELISA pada 0
0
ou
p

kelompok kontrol plasma kelompok


250.00 100.0000

ada 8 ekor. studi dan kelompok 00

50.0000 control

Kadar TNF α pada kontrol dapat 200.00


00
Plasma TNF

plasma dilihat pada tabel 5.1 150.00


0.0000

00

58
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

NF ntrol besar dari nilai Hasil


G α menggunakan kelompok kontrol. pemeriksaan
ajari boxspot. Hemoglobin (Hb)
m ng Sebaran data Kadar Hemoglobin dapat dilihat pada
ban antara pada Mencit tabel 5.3
apa kelompok Bunting yang Tabel 5.3 Kadar Hb
treatment
rda kontrol dan Diinfeksi pada kelompok studi
Gro
up 5kel kelompok Plasmodium berghei. Mean dan kelompokp-
. om No Variabel
perlakuan KS kontrolKKdengan uji T
value
2po terdapat Rata-rata
1 Data berat badan
D k perbedaan 10,6889lahir
13,0125 0,025
Karenakadar
nilai p=0,025, pada kelompok
astu yang bermakna maka Hb
dapat diambil studi dan kelompok
tdi diantara kedua kesimpulan bahwa kontrol dapat dilihat
ada kelompok. terdapat perbedaan pada diagram
kn Pada kelompok kadar Hb antara boxspot berikut :
akel perlakuan, kelompok studi
dom rentang data dengan kelompok 1.20

apo lebar dan kontrol, dimana


rk median diatas /
1.00

kadar Hb pada
Tko
LBW

lebih kelompok studi 0.80


C
a
s
e
s
Hasil lebih rendah
w
e
i
pemeriksaan kadar daripada kelompok
0.60

g
h
t
e
TNF α dengan kontrol. 0.40
d
b
y teknik ELISA pada Data kadar Hb pada
G
r
o
u
jaringan plasenta kelompok studi dan
p

dapat dilihat pada kelompok kontrol


Gambar 5.1 Data
tabel 5.2. dapat dilihat pada
kadar TNF α
plasma pada diagram boxspot
kelompok studi berikut :
16.0000

dan kelompok control

kontrol Gr
ou
p
menggunakan
boxspot. Sebaran 1
4
.

data antara 0

Cases weighted by Group

kelompok kontrol 12.0000


Hb Level

treatment

dan kelompok 10.0000

perlakuan terdapat
8.0000

perbedaan yang
bermakna diantara 6.0000

control
kedua kelompok. Gr
ou
p
Pada kelompok
perlakuan, rentang
data lebar dan
median diatas /
lebih besar dari nilai
kelompok kontrol.
Kadar TNF α pada
jaringan plasenta
59
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

G ba spo t. Sebaran data r=0.344). kadar hemoglobin


a da tk antara Sebaliknya (Hb) mempunyai
m n uko kelompok hubungan antara nilai yang bermakna
b la dntr kontrol dan kadar TNF-α (p=0,020; r=-0,748).
ar hi iol kelompok plasma dengan
5. r dme perlakuan
4 pa ang terdapat K
D da ngu perbedaan a
at ke kna yang bermakna r
a lo eka diantara kedua e
b m ln kelompok. n
er po obox Pada kelompok a
at k m spo perlakuan,
Gambar 5.3 Data rentang data lebih n
kadar Hb pada i
kelompok kecil dan median
studi dan diatas / lebih kecil l
kelompok kontrol dari nilai kelompok a
menggunakan kontrol. i
boxspot. Sebaran
data antara Hubungan antara p
kelompok kontrol kadar TNF-α =
dan kelompok plasma dan 0
perlakuan terdapat plasenta dengan ,
perbedaan yang Berat Badan Lahir 0
bermakna diantara dan kadar Hb 0
kedua kelompok. Dari data 1
Pada kelompok hasil penelitian ,
perlakuan, rentang yang dianalisis
data lebih kecil dan dengan Pearson m
median diatas / Correlations dengan a
lebih kecil dari nilai memakai nilai k
kelompok kontrol. kepercayaan p = a
0,05, maka
Berat Badan Lahir hubungan antara d
Hasil berat badan kadar TNF-α a
lahir dapat dilihat plasma dengan p
pada tabel 5.4 Berat Badan Lahir a
Tabel 5.4 Berat Rendah memiliki t
badan lahir pada nilai yang tidak
kelompok studi dan bermakna (p=0,380; d
kelompok kontrol r=- 0,334), begitu i
dengan uji T pula hubungan a
antara kadar TNF-α m
No Variabel b
KS jaringan dengan
Berat Badan Lahir i
1 Rata-rata
Rendah memiliki l
berat
0,6299
badan nilai yang tidak
lahir bermakna (p=0,365; k

60
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

e a
s h
i i
m r
p
u a
l n
a t
n a
r
b a
a
h k
w e
a l
o
t m
e p
r o
d k
a
p s
a t
t u
d
p i
e
r d
b e
e n
d g
a a
a n
n
k
b e
e l
r o
a m
t p
o
b k
a
d k
a o
n n
t
l r

61
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

o
l l
, e
b
d i
i h
m
a r
n e
a n
d
b a
e h
r
a d
t a
r
b i
a p
d a
a d
n a

l k
a e
h l
i o
r m
p
p o
a k
d
a k
o
k n
e t
l r
o o
m l
p .
o 270.00

s
t
u
d
i

62
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

63
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

64
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

65
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

66
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

67
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

68
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

69
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

70
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

71
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

72
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK
240.00

Tumor Necrosis bermakna dihasilkan oleh sel


Plasma TNF alpha (pg/mL)
210.00

Factor Alpha (p=0,774;r=0,112). limfosit yang


180.00
(TNF-α) adalah teraktivasi akan
150.00 suatu sitokin PEMBAHASAN mengaktifkan
120.00
yang bersifat Peningkatan kadar makrofag untuk
pirogen, Tumor Necrosis menghasilkan TNF-
90.00

multifungsi yang Factor Alpha (TNF- α.


R Sq Linear = 0.56

diproduksi oleh α)
6.0
0
8.00 10.0
12.00
14.00
makrofag, sel T, Peningkatan
HB
lev
el sel B dan sel kadar TNF-α plasma
(gr
/dl
) mast, yang dan jaringan
terlibat dalam plasenta pada
immunoprotection mencit bunting yang
terhadap infeksi, diinfeksi Plasmodium
tetapi juga berghei dibuktikan
berperan dalam dengan nilai yang
peradangan, lebih tinggi pada
autoimun dan kelompok perlakuan
patofisiologi dibandingkan
banyak penyakit kelompok kontrol
(Rogerson et al., (tabel 5.1 dan tabel
2003c ; 5.2). Analisis hasil
Poovassery, statistik
2009). Pada kadar menggunakan uji
rendah, dapat beda dengan T test,
menghambat menunjukkan
pertumbuhan bahwa infeksi
stadium darah Plasmodium berghei
parasit dengan dapat menyebabkan
mengaktifkan peningkatan kadar
sistim imun TNF α baik pada
seluler, dan juga plasma maupun
dapat pada jaringan
membunuh plasenta (p=0.000;
parasit p=0.034).
Gambar 5.5 Berat Badan Lahir Peningkatan
Korelasi TNF Dari data kadar TNF-α terjadi
plasma dengan hasil penelitian yang pada manusia yang
kadar Hb. Sebaran dianalisis dengan terkena infeksi,
data menunjukkan Pearson Correlations termasuk pada
semakin tinggi dengan memakai manusia yang
kadar TNF-α nilai kepercayaan p terkena infeksi
plasma, maka = 0,05, maka malaria, tanpa
semakin rendah hubungan antara terkecuali terlebih
kadar Hb. kadar Hb dengan pada wanita hamil.
Berat Badan Lahir Selama infeksi
Hubungan antara Rendah memiliki malaria, Interferon
kadar Hb dengan nilai yang tidak gamma (IFN-γ) yang

73
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

secara langsung yang terinfeksi P. terutama makrofag


namun aktifitasnya falciparum pada dihasilkan oleh
lemah. Tetapi pada sinsitiotrofoblas akibat induksi Hb (p=0,025).
kadar berlebihan, menyebabkan hemozoin yang Penurunan kadar Hb
yang merupakan adanya parasit terdapat di plasenta dapat menyebabkan
dalam ruang (Baratawidjaja & anemi, anemi dapat
tanggapan intervili. Hal ini Rengganis, 2009). terjadi pada ibu
disebabkan karena hamil dengan infeksi
terhadap parasit yang Penurunan Kadar malaria. Infeksi
hiperparasitemia terinfeksi parasit Hemoglobin (Hb) malaria akan
dan pertumbuhan melekat khusus Menurut menyebabkan lisis
parasit yang pada Chondroitin definisi WHO, sel darah merah
berlebihan, akan Sulfat-A (CSA) yang anemi pada yang mengandung
menyebabkan diekspresikan pada kehamilan pada parasit sehingga
kerusakan jaringan sinsitiotrofoblas. manusia adalah akan menyebabkan
yang sangat berat Perlekatan ringan bila kadar anemi (Rogerson et
dan fatal (Irawati, P.falciparum di hemoglobin (Hb) al., 2003b ; Rogerson
2008). plasenta 10,0-10,9g/dl, sedang SJ. 2007b).
Selama menyebabkan bila 8,0-9,9 g/dl dan Luasnya
tahap infeksi ketidakseimbangan berat bila < 8g/dl kerusakan eritrosit
malaria, TNF-α respon imun (Achidi et al., 2005; tergantung pada
dikaitkan dengan dengan Ouma et al., 2007; lama dan beratnya
splenomegali, peningkatan jenis Taseer, 2011; infeksi. Hemolisis
penurunan berat sitokin Th1 seperti Getachew, 2012). sering mengarah
badan, dan anemia. IFN-ү dan TNF-α Kriteria anemi pada pada peningkatan
Pada manusia, (Irawati, 2008), yang mencit jika kadar bilirubin serum dan
TNF-α berlebihan menjelaskan hemoglobin (Hb) < pada malaria
dikaitkan dengan mengapa 14g/dl (Rahardjo, falciparum dapat
malaria serebral immunomodulation 2011; Koponska, sedemikian parahnya
dan demam lebih penting di 2012). sehingga
malaria, plasenta daripada Penurunan menimbulkan
sedangkan rasio dalam darah perifer kadar Hb pada hemoglobinuria
TNF-α dalam (Suguitan et al., mencit bunting yang (Black Water Fever).
plasma dikaitkan 2004; Diouf et al., terinfeksi Pada setiap infeksi
dengan anemia 2007). Plasmodium berghei malaria, derajat
pada anak-anak Pada wanita dibuktikan dengan anemia disebabkan
(Abrams, 2005). hamil yang nilai yang lebih oleh penghancuran
Wanita menderita malaria tinggi, dapat dilihat sel-sel oleh parasit.
hamil, terutama terdapat kenaikan pada tabel 5.3 dan Perubahan-
primigravida, lebih TNF-α, IL-1 dan IL- tabel 5.4. Analisis perubahan otogenik
rentan terhadap 8 yang sangat nyata hasil statistik pada eritrosit oleh
infeksi malaria pada jaringan menggunakan uji parasit kemungkinan
(Achidi, 2005). plasenta beda dengan T test, menimbulkan
Selama kehamilan dibandingkan menunjukkan hemolisis dan
terkait malaria wanita hamil yang bahwa infeksi peningkatan
(Placental Associated tidak menderita Plasmodium berghei flagilitas osmotis
Malaria) terjadi malaria. Sitokin- dapat menyebabkan terjadi dalam semua
adhesi eritrosit sitokin tersebut penurunan kadar eritrosit baik yang

74
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

terinfeksi maupun vivax atau infeksi P. statistik dapat meningkatkan


tidak. Hemolisis falciparum dapat menggunakan uji penghancuran sel
juga dapat menyebabkan korelasi dengan darah merah dan
ditimbulkan oleh diatesis perdarahan Pearson Correlations, penurunan
primakuin pada yang disebabkan menunjukkan nilai eritropoiesis. Efek
penderita dengan oleh hemolisis, yang bermakna ini dapat dimediasi
defisiensi Glukosa-6 pengurangan untuk peningkatan sebagian oleh
fosfat deformitas eritrosit, kadar TNF α pada peningkatan pada
dehidrogenase peningkatan plasma terhadap sitokin proinflamasi
herediter (Ouma, spleenic clearence, penurunan Hb seperti TNF-α, yang
2007). serta pengurangan (p=0,020; r=- 0,748), terkait dengan
Plasmodium dan penurunan sedangkan pada anemia ibu hamil
vivax dapat kelangsungan jaringan plasenta yang terinfeksi
meningkatkan hidup platelet analisis hasil malaria (Abrams,
kelainan hematologi (Rodriguez, 2006). statistik 2005 ; Rogerson,
berat seperti anemia Gregor (1984) menggunakan uji 2007b; Clark, 2006).
dan mendapatkan data korelasi dengan
trombositopenia, bahwa penurunan Pearson Correlations, Hubungan antara
serta keguguran dan kadar Hb dalam menunjukkan nilai Peningkatan kadar
kelahiran prematur. darah hubungannya yang tidak TNF α dengan
Anemia berat dan dengan parasitemia, bermakna (p=0,337; Berat Badan Lahir
trombositopenia terbesar terjadi r=-0.363) Hubungan
yang disebabkan pada primigravida Pada daerah peningkatan kadar
oleh P. yang terinfeksi endemis malaria, TNF α pada plasma
malaria dan infeksi malaria dan pada jaringan
berkurang sesuai selama kehamilan plasenta yang
dengan merupakan sumber terinfeksi
penyusunan kedua dari anemia Plasmodium berghei
peningkatan ibu, hal ini karena dengan Berat Badan
paritas. infeksi malaria Lahir dapat dilihat
pada tabel 5.5.
Hubungan Pada hasil dengan berat badan
Peningkatan kadar penelitian, data berat lahir mempunyai
TNF α dengan janin dapat dilihat nilai yang tidak
penurunan kadar pada tabel 5.4, yang bermakna (p=0,380,
Hb. menunjukkan bahwa r=-0,334), demikian
Hubungan mencit bunting yang pula hubungan
Peningkatan kadar terinfeksi antara kadar TNF α
TNF α plasma dan Plasmodium berghei jaringan dengan
jaringan plasenta mempunyai berat berat badan lahir
pada mencit janin < 1 gram. mempunyai nilai
bunting yang Analisis statistik yang tidak bermakna
diinfeksi menggunakan uji (p=0,365, r=0,344).
Plasmodium berghei korelasi dengan Hal ini terjadi
dengan penurunan Pearson Correlations, mungkin karena
kadar Hb dapat menunjukkan bahwa imunologi yang
dilihat pada tabel hubungan antara prima pada janin,
5.5. Analisis hasil kadar TNF α plasma seperti beberapa

75
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

peneliti melaporkan dan kelahiran KESIMPULAN penelitian ini adalah


bahwa janin prematur. DAN SARAN jumlah sample yang
menghasilkan Peningkatan kadar Kesimpulan digunakan
proinflamasi sitokin TNF-α berhubungan Kesimpulan dari sebaiknya bisa lebih
setelah ibu terpapar dengan abortus penelitian ini banyak, agar data
antigen spontan tetapi adalah sebagai dapat lebih mudah
malaria(Abrams, mekanismenya berikut : dianalisis dengan
2005). belum bisa 1. Infeksi analisis statistik.
Pada malaria dijelaskan. Plasmodium
plasenta, TNF-α Tingginya kadar berghei pada DAFTAR PUSTAKA
dikaitkan dengan TNF-α dikaitkan mencit bunting Abrams ET. 2005.
respon inflamasi dengan dapat Malaria During
lokal dan berat terhambatnya menyebabkan Pregnancy and
badan lahir rendah pertumbuhan janin peningkatan Foetal
(Poovassery. 2009). dan kelahiran kadar TNF α. Haemological
Penelitian 2. Infeksi Status in
sebelumnya prematur, Plasmodium Blantyre
menyatakan bahwa berghei pada Malawi.
peningkatan terhambatnya mencit bunting Malaria
ekspresi sitokin pertumbuhan janin dapat Journal.4(39):1-
plasenta seperti akibat dari infeksi menyebabkan 8
tumor necrosis factor kronis, sedangkan penurunan Achidi EA, Kuoh AJ,
(TNF-α), interleukin kelahiran prematur kadar Hb. Minang JT. Et
8, g- interferon, IL-6 dikaitkan dengan 3. Terdapat al. 2005.
dan IL-10 terjadi di tingginya parasitemi hubungan Malaria
kehamilan dengan pada plasenta (Fried, antara Infection in
malaria, namun 1998; Rogerson, peningkatan Pregnancy and
hanya TNF-α yang 2007a). kadar TNF α Its Effects on
terkait dengan BBLR dan penurunan Hemoglobin
(Rogerson et al., kadar Hb pada Levels in
2003c; Ayoola et al., mencit bunting Women from a
2012). yang diinfeksi Malaria
Dalam studi Plasmodium Endemic Area
yang berhubungan berghei. of Feko Division
dengan perubahan 4. Tidak terdapat South West
sitokin plasenta hubungan Province,
yang merugikan antara Cameroon.
kehamilan, telah peningkatan Journal of
ditemukan kadar TNF α Obstetrics and
hubungan antara dengan Berat Gynaecology.
kadar TNF-α dan Badan Lahir 25(3):235-240
berat bayi lahir pada mencit Achmad DS. 2000.
rendah, termasuk bunting yang Ilmu Gizi dan
berat bayi lahir diinfeksi Profesi. Jilid I.
rendah yang Plasmodium Jakarta, Dian
disebabkan oleh berghei. Rakyat
terhambatnya 7.2 Saran Anya SE. 2004.
pertumbuhan janin Saran dari Seasonal

76
TINGGINYA KADAR TNF α…..|….YULIYANIK

Variation in Ayoola OO, Niger De ta of Med Hyg


the Risk and Whatmore A, Nigeria. Journal 64(1,2):36-44
Causes of Balogun WO, of Clinical Hindraker SG, Isen
Maternal Jarret OO, Medicine and BEO, Lie RT, et
Death in The Cruickshank Research.2(3):3 al. 2002. Anemia
Gambia JK, Clayton 5-41 in Pregnancy in
Malaria PE. 2012. Fried M, Muga RO, Rural Tanzania :
Appears to be Maternal Misore AO, Associations
an Important malaria status Duffy PE. 1998. with
Factor. Am. J. and metabolic Malaria Elicits Micronutrients
Trop. Med. profiles in type 1 Status and
Hyg. pregnancy and Cytokines in the Infections.
70(5):510-513 in cord Human European
blood : Lingkungan PlacentaI IFN-ƴ Journal of
relationships Desai M, Kuilo FO, and TNF-α Clinical
with birth size Nosten F. 2007. associated with Nutrition 56,
in Nigerian Epidemiology Pregnancy 192-199
infants. Malaria and Burden of Outcomes. The
Journal. 11:75 Malaria in Journal of
Baratawidjaja KG, Pregnancy.7(93- Immunology.
Rengganis I. 104) 160:2523-30
2009. Diouf I, Fievet N, Getachew M,
Imunologi Doucoure S, et al. Yewhalaw D,
Dasar Edisi 8. 2007. IL- Tafess K,
Jakarta. FK UI 12 producing Getachew Y,
Crawley J. 2004. monocytes and Zeynudin A.
Reducing the Burden IFN-ү and 2012. Anemia
of Anemia TNF-α and associated
in Infants and producing T- risk factors
Young Children lymphocytes are among pregnant
in Malaria increased in women in Gilgel
Endemic placentas Gibe dam area,
Countries of infected by Southwest
Africa. : From Plasmodium Ethiopia.
Evidence to falciparum. Parasites and
Action. Am. J. Journal of Vectors. 5:296
Trop. Med. Reproductive Guyatt HL, Snow
Hyg, 71(Suppl Immunology. RW. 2001. The
2):25-34 74:152-162 Epidemiology
Depkes RI. 2008 . Erhabor O, Adias and Burden
Pedoman TC, Hart ML. Plasmodium
Pengendalian 2010. Effects of falciparum
Kasus Malaria Falciparum Related Anemi
di Indonesia. Malaria on the Among
Dirjen Indices of Pregnant
Pengendalian Anemia among Woman in Sub
Penyakit dan Pregnant Sahara Africa.
Penyehatan Women in the Am. J Trop.

77
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA VOLUME 02/ NOMOR 01/ SEPTEMBER 2013

Irawati L, Acang N, 180:1987-93 L, Duffy PE,


Irawati N. Ouma P, Van Eijk Leke RFG,
2008. Ekspresi AM, Hamel Taylor DW.
Tumor MJ. et al. 2007. 2007a. Malaria
Necrosis Malaria and in Pregnancy :
Factor-Alfa Anemia among Pathogenesis
(TNF-α) dan pregnant and Immunity.
Inter Leukin- women at first Lancet Infect
10(IL-10) pada antenatal clinic Dis. 7:105-17
Infeksi Malaria visit in Rogerson SJ. 2007b.
Falciparum. Kisumu, Malaria in
Majalah western Kenya. Pregnancy :
Kedokteran Tropical Linking
Andalas.1(32) Medicine and immunity and
Kevenon, et all. International Pathogenesis to
2010. Elevated Health. prevention.
Levels of 12(12):1515- Am. J. Trop.
Soluble TNF 1523 Med. Hyg.
Receptors 1 Poovassery J, Sarr 77(6):14-22
and 2 Correlate D, Smith G, Rogerson SJ,
with P. Nagy T, Mkundika P,
falciparum Moore JM. Kanjala MK.
Parasitemia in 2009. 2003a.
Pregnant MalariaInduced Diagnosis of
Women Murine Plasmodium
Potensial Pregnancy falciparum
Markers for Failure : Malaria at
Malaria Distinct Roles Delivery:
Associated For IFN- ү And Comparison of
Inflamation. TNF. J. Blood Film
The Journal of Immunol. Preparation
Immunology, 2009. Methods and of
185:7115 - 183(8):5342- Blood Films
7122 5349 with Histology.
Moormann, et all. Rodriguez AJ, et al. J. Clin.
1999. Malaria and 2006. Short Microbiol.
Pregnancy Report : 41(4):1370-
: Placental Pregnancy 1374
Cytokine Outcomes Rogerson SJ,
Expression and Associated with Dollina E,
Its Plasmodium Getachew A,
Relationship to Vivax Malaria et al. 2003b.
Intrauterine in Northeastern Placental
Growth Venezuela. Am Monocyte
Retardation. J. Trop. Med. Infiltrates in
The Journal of Hyg.
Infection 74(5):755-757
Diseases, Rogerson SJ, Hviid

78
Respons to Plasmodium falciparum Malaria
Infection and Their Association With
Adverse Pregnancy Outcomes. Am. J.
Trop. Hyg, 68(1):115-119
Rogerson SJ, Brown HC, Pollina E, et al. 2003c.
Placental Tumor Necrosis Factor Alpha but
Not Gamma Interferon Is Associated With
Placental Malaria and Low Birth Weight in
Malawian Women. Infection and
Immunity, 71(1):267-270
Singh B, Lee, Asmad, et al. 2004. A Large Focus
of Naturally Acquired Plasmodium
knowlesi Infections in Human Being. The
Lancet Vol. 363(1017-1024)
Singh N, Shukla MM, Sharma VP. 1999.
Epidemiology of Malaria in Pregnancy in
Central India. Bulletin of World Health
Organization. 77(7)
Suguitan AL, Gowda DC, Fouda G, et al.
2004. Lack of an Association between
Antibodies to Plasmodium falciparum
Glycosylphosphatidylinositols and Malaria-
Associated Placental Changes in
Cameroonian Women with Preterm and
Full-Term Deliveries. Infection and
Immunity.72(9):5267-5273\
Taseer IH, Safdar S, Mirbahar A, Awan Zara.
2011. Anemia in pregnancy ; Related Risk
Factors in under developed area.
Professional Med J.18(1):1-4
Uneke CJ. 2007. Impact of Placental Plasmodium
falsiparum Malaria Pregnancy and
Perinatal Outcome in Sub Saharan Africa.
Yale J.Biomol. Med. 80(3):95-103

You might also like