You are on page 1of 15

OPTIMALISASI

GIZI ANAK
SEKOLAH PADA
SAAT PANDEMI
“SEBUAH PENDEKATAN INTERVENSI
PADA MASALAH GIZI ANAK SEKOLAH”

SINTHA FS S.GZ., MKM


PMT AS
 Supplementary feeding in community settings for promoting child growth. Interventions aimed at preventing or treating growth
faltering by optimizing and supporting the nutritional well-being of children include community-based supplementary feeding.
This is the provision of extra food to children or families beyond the normal ration of their home diets, and can take place in
the home, feeding centres, healthcare centres and schools.
(WHO, 2019)

 School Feeding. The fact that hunger alleviation in school children improves school
performance has been documented in developing and developed countries. Studies in Jamaica, for example,
have shown that those children who benefited most from nutrition improvement were wasted, stunted, or previously
undernourished.
 A review of school feeding programmes has highlighted the following, as key concerns, when considering the option of feeding
alleviate short term hunger (evidence
at schools. First, clarify goals. The following are possible goals:
strong); increase enrollment and attendance (evidence strong); improve micronutrient
status (evidence available from a few programmes); improve learning outcomes (evidence weak); raise
community participation (depends on modality and local circumstances); improve health and nutrition of school children
(evidence weak); and improve health and nutrition of children's families (no evidence). (ADB - UNSSCN, 2001, 145 p.)
PMT AS
 PMT sudah di atur dalam Permenkes RI nomor 51 tahun 2016 tentang Standar
Produk Suplementasi Gizi. Dalam Permenkes itu telah diatur Standar Makanan Tambahan untuk Anak Balita, Anak Usia
Sekolah Dasar, dan Ibu Hamil. PMT bukan berarti mengganti asupan dari makanan utama, akan tetapi menambah anak-anak
sekolah dasar, balita dan bayi di dalam kandungan memiliki gizi yang lebih baik lagi.
(Kemenkes, 2016).
 Program PMTAS diluncurkan dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pembangunan nacional yang terkait dengan:
pengentasan gizi buruk (Insiden terhambatnya pertumbuhan fisik pada anak usia 6-14 tahun terjadi pada 13.3 persen anak
laki-laki dan 10.9 persen anak perempuan di tahun 2010); mencapai pendidikan untuk semua (angka putus sekolah di
tingkat Sekolah Dasar dibeberapa Provinsi melebihi 3 persen2); dan pengentasan kemiskinan (30 juta orang Indonesia
berada di bawah angka garis kemiskinan nasional3).
 Pemberian makanan tambahan pada anak usia sekolah dasar diperlukan dalam rangka meningkatkan asupan gizi untuk
menunjang kebutuhan gizi selama di sekolah dan di usianya saat remaja. Makanan tambahan yang diberikan dapat
berbentuk makanan keluarga berbasis pangan lokal dengan resep-resep yang dianjurkan (Kemenkes, 2018).
 Makanan Tambahan Anak Sekolah adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk krekers/biskuit
dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak usia Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus untuk mencukupi kebutuhan gizi. Tiap kemasan primer (6 keping/36
gram) Makanan Tambahan Anak Sekolah mengandung 144-216 Kalori, 3,96-5,76 gram protein, 5,04-7,56 gram lemak.
Makanan Tambahan Anak Sekolah diperkaya 11 macam vitamin (A, D E, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam
mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, Selenium) (Kemenkes RI, 2017)
• Status Gizi dan Prestasi pada
anak SD di Kota Solok (Septy
PMT AS Nora, 2018)
BERHASIL • Pemberian Tablet Besi terhadap
Status Anemia pada anak SD di
Kabupaten Bogor (Adhitya Aji
Chandra, dkk., 2013)

• Perbedaan Kadar Hb sebelum


dan sesudah pada anak SD di
TIDAK Kota Surakarta (Iin Reni A G.,
2013)
BERHASIL
HASIL EVALUASI PMT AS (BALITBANG KEMENDIKBUD, 2013)

•Program PMT-AS belum berdampak nyata terhadap perbaikan keadaan gizi dan kesehatan anak sekolah secara umum.

Gizi

Ketidakhadira •Data kuantitatif: Rata-rata kehadiran murid membaik di sembilan kabupaten peserta program pada akhir tahun kedua program
dibandingkan dengan data dasar yang berupa data kehadiran di 182 sekolah sampel pada semester sebelum program dimulai.
n , Motivasi •Data kualitatif yang diambil dari jawaban murid atas pertanyaan tertentu yang mengindikasikan bahwa murid merasa lebih
dan Rentang bersemangat untuk masuk sekolah dan belajar lebih giat serta mereka merasa lebih mampu memahami pelajaran.
Perhatian
pada
pembelajaran

•Berdampak positif terhadap prestasi sekolah murid.


Prestasi
Akademis
BAGAIMANA PMT AS SELAMA MASA COVID-19?

According to Joint statement on nutrition in the context of the


COVID-19 pandemic in Asia and the Pacific (APRIL 17, 2020)
Invest in providing school meals, using
Provide information and
an alternative transfer modality through
communication to school staff, parents
options such as catering system, take-
and children on the importance of safe
home rations, voucher transfers or
and healthy diets, hygiene and physical
cash-based transfers, with standard
activity for school-aged children
infection control safeguards.
OBESITAS

• Penurunan rerata indeks massa tubuh 0,6


Diet dan
kg/m2 pada anak 9-10 tahun di Semarang
Olahraga
(p=0,006) (MS Anam, dkk., 2010)
• Senang jika anak gemuk walau menyadari
Pandangan anak gemuk tidak seaktif anak tidak gemuk
Orang tua → menunda Intervensi Aktivitas Fisik dan
Diet (Finna R. Rombemba, dkk., 2016)
STUNTING

Complementary fortified foods in rural areas and slums in Indonesia

A study conducted in Indonesia assessed the effect of milk and noodles fortified with several vitamins and
minerals (e.g. folate, iron, vitamin B12) on child stunting. Children aged 6–59 months who consumed
fortified milk or fortified noodles had a lower risk of stunting, and those who consumed both of the
fortified food items had the lowest risk of stunting
Jangka panjang krisis
COVID-19 mencakup
kenaikan tajam prevalensi
stunting dan peningkatan
Keamanan pangan rumah prevalensi kelebihan berat
tangga dan Keterbatasan badan dan obesitas akibat
terkait akses, terbatasnya aktifitas fisik
Pandemi COVID-19
Ketersediaan, dan dan meningkatnya
Keterjangkauan bahan konsumsi makanan
makanan sehat olahan secara terus-
menerus yang
mengandung kadar gula,
garam, dan lemak yang
tinggi
3. Logic model of nutritional intervention tackling stunting in an urban setting

Goudet SM, Griffiths PL, Bogin BA, Madise NJ. Nutritional interventions for preventing stunting in children (0 to 5 years) living in urban slums in low and middle‐income countries (LMIC).
Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, 5. Art. No.: CD011695. DOI: http://dx.doi.org/10.1002/14651858.CD011695
2. Logic model showing direct linkages between stunting risk factors, intervention and mortality/disability (the model is inspired by LIST and
purple boxes were added based on new evidence) (LIST 2014). Blue, or purple (new) are risk factors, orange or yellow (new) are
interventions, green are consequences of stunting.
Goudet SM, Griffiths PL, Bogin BA, Madise NJ. Nutritional interventions for preventing stunting in children (0 to 5 years) living in urban slums in low and middle‐income countries (LMIC).
Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, 5. Art. No.: CD011695. DOI: http://dx.doi.org/10.1002/14651858.CD011695
KONSUMSI BUAH DAN SAYUR
KONSUMSI BUAH DAN SAYUR

• Penyuluhan Gizi Buah dan Sayur


pada anak TK di Depok (Nur
Intania Sofianita, dkk., 2018)
Berhasil • Storytelling mengubah sikap
pada anak TK di Kecamatan
Gubeng Surabaya (Nor Za’idah
Asy’áriyah dkk., 2015)
KESIMPULAN

 Mendukung keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya (Unicef, 2020)

 Sosialisasikan pedoman dan alat untuk mendukung kelanjutan layanan perbaikan gizi penting bagi balita dan anak
usia sekolah termasuk pemantauan dan penyuluhan terkait pertumbuhan, pemberian suplemen zat gizi mikro,
konseling, serta pemberian makan dan biskuit energi tinggi bagi anak usia dini.
 Dorong semua orang untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang (note: makanan bergizi seimbang adalah
istilah yang tepat) dan menerapkan gaya hidup sehat untuk menguatkan sistem imun tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

 Supplementary feeding in community settings for promoting child growth https://www.who.int/elena/titles/child_growth/en/


 What Works? A Review of the Efficacity and Effectiveness of Nutrition Interventions (ADB - UNSSCN, 2001, 145 p.)
http://www.nzdl.org/gsdlmod?e=d-00000-00---off-0fnl2.2--00-0----0-10-0---0---0direct-10---4-------0-1l--11-en-50---20-about---00-0-1-00-0--4----0-0-11-10-
0utfZz-8-00&cl=CL1.5&d=HASH01d223cbbafba0be6b30df50.14.5&gt=1
 Pemerintah atasi Stunting : melalui PIS-PK, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 30 Mei 2018.
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik/pemerintah-atasi-stunting-melalui-pis-pk-
pemberian-makanan-tambahan-pmt-dan-1000-hari-pertama-kehidupan-hpk
 https://cegahstunting.id/wp-content/uploads/2018/01/Juknis-PMT-2017-2.pdf
 https://www.kemkes.go.id/article/print/16122100005/perbaikan-gizi-untuk-generasi-agar-mampu-menangkan-persaingan.html
 Joint statement on nutrition in the context of the COVID-19 pandemic in Asia and the Pacific (APRIL 17, 2020)
 Covid-19 dan Anak-Anak di Indonesia, “”Agenda Tindakan untuk Mengatasi Tantangan Sosial Ekonomi 11 May 2020 “
 https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD011695/full
 https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/260202/9789241513647-
eng.pdf;jsessionid=2B3070D3DE9B2DACB4BCE6AB95D842EB?sequence=1

You might also like