ANALISIS PENGARUH PENJENAMAAN “EXPLORE MAKASSAR” TERHADAP

PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN KOTA MAKASSAR

Analysis The Effect Of City Branding Of "Explore Makassar" On The Increase Of Makassar City
Tourists
Muhammad Fikri Hidayat¹
Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan,
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Abstract
Makassar City is a big city in Indonesia which has been designated as one of the 10 branding
destination cities that support Indonesian tourism by the tourism ministry. The Makassar City branding is a
program and part of the 2017 Wonderful Indonesia branding. Makassar City has a branding with the slogan
“Explore Makassar”. The slogan means that Makassar City has a variety of tourism potentials ranging from
nature tourism, historical tourism, to culinary tourism. So the implied meaning of the slogan is an invitation
for potential tourists to enjoy the beauty of Makassar City safely and comfortably. The government's strategy
for the renaming of Makassar City is to conduct tourism marketing through various media such as official
websites, hold regular festivals, and create programs that support the renaming of Makassar City as a tourist
city. Not only a strategy, the Makassar City government also makes various efforts to optimize the tourist city
of Makassar by developing infrastructure to facilitate accessibility and reduce the level of vulnerability to
natural disasters so that visitors can travel safely and comfortably. In addition, the Government makes
various programs and policies so that local communities maintain their health so as to increase trust and a
sense of security for tourists.
The data for this study were obtained from secondary surveys from various sources such as journals,
government documents, news, official government websites, and other literature. The data used in the form of
data from year to year to perform a comparative analysis between the data so as to form a conclusion on the
results of the analysis. The conclusion given by the author is how much influence the name of Makassar City
has on increasing the number of tourists and recommendations that can be given by the author.
Keywords: Branding, Efforts, Government, Makassar City, Strategy, Tourists.

Abstrak
Kota Makassar merupakan kota besar di Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 kota
destinasi branding yang mendukung pariwisata Indonesia oleh kementerian pariwisata. Penjenamaan Kota
Makassar merupakan program dan bagian dari penjenamaan Wonderful Indonesia tahun 2017. Kota
Makassar memiliki penjenamaan dengan slogan “Explore Makassar”. Slogan tersebut memiliki makna
bahwa Kota Makassar memiliki beragam potensi wisata mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga
wisata kuliner. Sehingga makna tersirat dari slogan tersebut adalah ajakan untuk calon wisatawan untuk
menikmati keindahan yang dimiliki Kota Makassar dengan aman dan nyaman. Strategi yang dilakukan
pemerintah dengan melakukan pemasaran pariwisata melalui berbagai media seperti situs resmi, mengadakan
festival rutin, serta membuat program yang mendukung penjenamaan Kota Makassar sebagai kota wisata.
Tidak hanya sebatas strategi, pemerintah Kota Makassar juga melakukan berbagai upaya untuk
mengoptimalkan kota wisata Makassar dengan cara melakukan pembangunan infrastruktur untuk
mempermudah aksesibilitas dan mengurangi tingkat kerawanan bencana alam agar pengunjung dapat
berwisata dengan aman dan nyaman. Selain itu, Pemerintah membuat berbagai program dan kebijakan agar
masyarakat lokal menjaga kesehatannya sehingga meningkatkan kepercayaan dan rasa aman bagi wisatawan.
Data untuk penelitian ini didapat melalui survei sekunder dari berbagai sumber seperti jurnal, dokumen
pemerintah, berita, situs resmi pemerintah, dan literatur lain. Data yang digunakan berupa data dari tahun ke
tahun untuk melakukan analisis perbandingan antar data sehingga membentuk suatu kesimpulan atas hasil
analisis. Kesimpulan yang diberikan penulis adalah seberapa besar pengaruh penjenamaan Kota Makassar
terhadap peningkatan jumlah wisatawan dan rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis.
Kata Kunci: Kota Makassar, Pemerintah, Penjenamaan, Strategi, Upaya, Wisatawan.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kota Makassar merupakan kota terbesar ke-5 di
Indonesia yang memiliki beragam potensi wisata,
baik itu wisata alam, wisata sejarah, ataupun wisata
kuliner. Dari sisi lain, pariwisata sangat
berkontribusi terhadap perekonomian suatu kota
karena pariwisata merupakan salah satu faktor
utama yang menarik pengunjung atau wisatawan
untuk mengunjungi kota tersebut. Oleh karena itu,
dengan potensi wisata yang dimiliki oleh Kota
Makassar, pariwisata dapat menjadi hal yang
menarik untuk dilakukan pengembangan guna
menambah nilai ekonomi daerah.
Pengembangan terhadap pariwisata di Kota
Makassar dilakukan dengan cara melakukan
penjenamaan Kota Makassar sehingga dapat
menarik wisatawan dengan menjual kekayaan
wisata yang dimiliki. Kota Makassar memiliki
penjenamaan dengan slogan “Explore Makassar”
dengan logo kapal phinisi yang menjadi simbol
konektivitas dengan dunia internasional dan
menyiratkan Kota Makassar terbuka terhadap
wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Penjenamaan Kota Makassar ditetapkan oleh
Kementrian Pariwisata melalui Dinas Pariwisata
Kota Makassar pada tahun 2017 dengan harapan
kunjungan wisata bisa meningkat dari tahun ke
tahun.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana strategi penjenamaan Kota
Makassar untuk menarik pengunjung?
1.2.2. Seberapa besar pengaruh penjenamaan
“Explore Makassar” terhadap peningkatan
jumlah pengunjung?
1.2.3. Bagaimana upaya untuk mengoptimalkan
penjenamaan Kota Makassar dalam
implementasinya?
1.3. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui strategi
penjenamaan Kota Makassar untuk menarik
pengunjung, pengaruh penjenamaan Kota Makassar
terhadap peningkatan jumlah pengunjung, dan
upaya untuk mengoptimalkan penjenamaan Kota
Makassar dalam implementasinya, serta untuk
menganalisa tingkat keberhasilan penjenamaan Kota
Makassar.
1.4. Ruang Lingkup
1.4.1. Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial dalam analisis ini
adalah keterkaitan antara penjenamaan
tempat dengan peningkatan jumlah
wisatawan. Berdasarkan hal tersebut,
laporan ini akan memaparkan berhasil atau
tidaknya penjenamaan tempat untuk
menarik jumlah wisatawan.
1.4.2. Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial dari laporan ini
adalah Kota Makassar, Sulawesi Selatan,
Indonesia yang menjadi sasaran wisata
Indonesia oleh para wisatawan baik dalam
negeri atau luar negeri.
1.4.3. Ruang Lingkup Temporal
Penulisan ini dibuat pada tahun 2021
dengan menggunakan data sekunder dalam
kurun waktu 5 sampai 10 tahun dengan data
yang ditemukan untuk mengetahui
perkembangan selama lima tahun.
2. Metode Penelitian
2.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penyusunan laporan ini
dilakukan dengan survei sekunder melalui situs
resmi pemerintah, data BPS Kota Makassar dalam
Angka, dan data dari dinas-dinas terkait. Selain itu,
pengumpulan data dan informasi juga didapat
melalui jurnal atau literatur seperti berita.
2.2. Metode Analisis
Penyusunan laporan ini akan memperlihatkan
keterkaitan antara penjenamaan Kota Makassar
dengan peningkatan jumlah wisatawan. Dengan data
yang telah dikumpulkan, penulis akan melakukan
perbandingan antar data untuk menentukan tingkat
keberhasilan penjenamaan Kota Makassar. Analisis
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Analisis Penjenamaan Kota Makassar
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
penjenamaan Kota Makassar secara umum
dan strategi penjenamaannya.
2. Analisis Peningkatan Jumlah Wisatawan
Kota Makassar
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan jumlah wisatawan dalam negeri
maupun mancanegara.
3. Analisis Keterkaitan Antar Komponen
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh penjenamaan Kota
Makassar terhadap jumlah wisatawan.
4. Analisis upaya untuk mengoptimalkan
 penjenamaan Kota Makassar
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
adakah upaya pemerintah untuk
mengoptimalkan penjenamaan Kota
Makassar dan apa bentuk upaya tersebut
serta efektivitas dari upaya tersebut.
2.3. Analisis Tingkat Keberhasilan
Hasil akhir dari penulisan laporan ini adalah
kesimpulan dari penulis terkait tingkat keberhasilan
dari penjenamaan Kota Makassar terhadap
peningkatan jumlah pengunjung serta saran untuk
pengoptimalan penjenamaan Kota Makassar.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Penjenamaan Kota Makassar dan
Strateginya
Kota Makassar merupakan kota besar di
Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu dari
10 kota destinasi branding yang mendukung
pariwisata Indonesia oleh kementerian pariwisata.
Penjenamaan Kota Makassar merupakan program
dan bagian dari penjenamaan Wonderful Indonesia
tahun 2017.
Penjenamaan Explore makassar telah
diresmikan oleh Kementerian Pariwisata melalui
Dinas Pariwisata Kota Makassar pada Agustus
tahun 2017. Di dalam logo ini terdapat makna
Gambar 3.1.1 Logo Explore Makassar
Sumber: Google Gambar
Sebagai kota yang dijadikan destinasi wisata,
Kota Makassar memiliki strategi untuk
meningkatkan jumlah wisatawannya guna
meningkatkan produktivitas pariwisata. Strategi
yang dilakukan pemerintah Kota Makassar adalah
dengan melakukan kegiatan pemasaran pariwisata.
Pemasaran pariwisata dilakukan melalui situs resmi
pemerintah yang menjelaskan tentang apa saja
pariwisata yang ada di Kota Makassar mulai dari
wisata alam seperti pantai losari yang merupakan
ikon khas Kota Makassar dan juga salah satu spot
untuk melihat sunset yang terbaik di Indonesia.
Tidak hanya pantai losari, salah satu destinasi
tersirat yang digambarkan melalui
komponen-komponen seperti kapal phinisi dan
beragam warna yang ada, slogan “explore
makassar” memiliki arti beragamnya potensi wisata
yang ada di Makassar, mulai dari wisata alam,
sejarah, hingga kuliner. Maka dari itu, slogan
tersebut adalah sebuah ajakan kepada para
wisatawan untuk melihat, menikmati, dan
menjelajahi keindahan Kota Makassar dengan rasa
aman, nyaman, dan ramah bagi wisatawan. Makna
dari logo tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kapal phinisi merupakan simbol
konektivitas dengan dunia internasional
yang artinya masyarakat Kota Makassar
akan dengan senang hati menyambut para
wisatawan dari manapun yang mendatangi
Kota Makassar.
2. Warna hijau memiliki makna kreativitas,
ramah kepada alam, dan keselarasan
3. Warna ungu memiliki makna kesatuan lahir
batin, keimanan, dan daya imajinasi.
4. Warna jingga memiliki makna inovasi,
keterbukaan, dan semangat pembaruan.
5. Warna biru memiliki makna kedamaian dan
kesemestaan.
6. Warna magenta memiliki makna
keseimbangan dan keteguhan
wisata alam yang dimiliki Kota Makassar adalah
Pulau Samalona yang disebut sebut sebagai surga
bahari Kota Makassar dengan keindahan alamnya
yang memiliki keindahan bawah lautnya. Wisata
lain yang ada di Kota Makassar adalah wisata
sejarah seperti Benteng Fort Rotterdam dan
Kompleks Makam Raja-Raja Gowa-Tallo yang
memiliki nilai sejarah tinggi pada masa kerajaan di
Kota Makassar. Wisata selanjutnya adalah wisata
kuliner seperti pisang epe, coto makassar, dan aneka
olahan ikan.

Gambar 3.1.2 Pantai Losari
Sumber: Google Gambar
Gambar 3.1.3 Benteng Fort Rotterdam
Sumber: Google Gambar
Gambar 3.1.4 Coto Makassar
Sumber: Google Gambar
Selain melalui situs resmi, cara pemerintah untuk
melakukan pemasaran terhadap pariwisata adalah
dengan mengadakan festival budaya yang rutin
diadakan melalui berbagai acara untuk
memperlihatkan dan mempromosikan keberagaman
budaya yang ada. Beberapa acara yang diadakan
adalah Makassar Expo, Festival Losari, Festival
Permainan Rakyat, Festival Music Jazz Fort
Rotterdam, dan masih banyak event lainnya.
Pemerintah Kota Makassar juga mengadakan
program Sombere sebagai strategi untuk
mendukung kegiatan pariwisata. Sombere
merupakan kata yang diambil dari bahasa Makassar
yang memiliki arti persaudaraan atau keramahan.
Program ini merupakan program pelayanan
kesehatan masyarakat dimana fasilitas kesehatan
berupa ambulans yang beroperasi selama 24 jam
dan dapat bergerak kemanapun yang diadakan agar
Kota Makassar menjadi kota yang ramah dan aman
bagi pengunjung.
Selanjutnya, untuk menarik perhatian wisatawan
mancanegara dan memperkenalkan potensi wisata
di Kota Makassar, pemerintah melakukan tiga
strategi, pertama dengan melakukan periklanan
(Advertising) melalui berbagai media informasi
seperti koran, brosur, spanduk, media elektronik
televisi, serta website dan aplikasi yang disediakan
oleh pemerintah Kota Makassar, khususnya Dinas
Pariwisata Kota Makassar. Kedua, pemerintah
menggunakan strategi penjualan tatap muka
(Personal Selling) yaitu dengan membuat pameran
tunggal di luar negeri agar seluruh dunia
mengetahui potensi pariwisata yang ada di Kota
Makassar. Pameran dilakukan dengan menyiapkan
brosur dan gambar, komunikasi yang baik, serta
dengan memperkenalkan kuliner khas Kota
Makassar sebagai objek untuk melakukan pameran.
Ketiga, melalui pemasaran langsung (Direct
Marketing) dengan secara langsung menceritakan
pengalaman dari mulut ke mulut ataupun melalui
komunikasi elektronik. Dalam strategi ini,
keramahan dari pihak pemerintah dan masyarakat
lokal kepada wisatawan mancanegara sangat
memiliki pengaruh karena ketika pengunjung
mendapatkan sambutan yang baik, maka mereka
akan mendapatkan pengalaman yang baik juga
sehingga hal ini sangat berpengaruh kepada calon
pengunjung selanjutnya.
3.2. Peningkatan dan Penurunan Jumlah
Wisatawan
Jumlah wisatawan sangat berpengaruh terhadap
penegmbangan pariwisata Kota Makassar, begitu
juga sebaliknya, pengembangan pariwisata Kota
Makassar sangat berpengaruh terhadap peningkatan
atau penurunan jumlah wisatawan baik lokal
maupun mancanegara. Peningkatan dan penurunan
jumlah kunjungan wisata dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Penurunan:
1. Adanya isu SARA,
2. Terjadinya demo sehingga menyebabkan
kemacetan,
3. Bencana alam,
4. Gangguan penerbangan,
5. Pandemi Covid-19.
Peningkatan:
1. Keramahan masyarakat lokal,
2. Keindahan dan keunikan alam,
3. Keberagaman budaya dan festival,
 4. Kenyamanan kota dengan fasilitas yang
lengkap dan aksesibilitas mudah.
Jumlah Wisatawan
Tahun
Nusantara Mancanegara
2014 3.528.086 21.211
2015 3.771.067 53.879
2016 4.688.681 85.644
2017 5.187.521 102.462
2018 5.461.677 105.447
Tabel 3.2.1 Jumlah Pengunjung Kota Makassar 2014-2018
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar
Grafik 3.2.1 Jumlah Pengunjung Kota Makassar 2014-2018
Sumber: Analisis Penyusun, 2021
Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Makassar, jumlah wisatawan dalam
negeri dan mancanegara terus mengalami
peningkatan dari tahun 2014-2018. Data tersebut
juga memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah
wisatawan dalam negeri tertinggi terjadi di tahun
2016, dimana terjadi peningkatan sebanyak 917.614
pengunjung. Sedangkan peningkatan jumlah
wisatawan mancanegara terbesar terjadi di tahun
2015, dimana terjadi peningkatan sebanyak 32.668
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota
Makassar. Namun, terjadi penurunan pengunjung ke
Kota Makassar pada tahun 2019 dan 2020 akibat
adanya pandemi Covid-19 dan kebijakan
pemerintah Indonesia yang menetapkan pembatasan
sosial.
Berdasarkan data BPS Kota Makassar, pada
tahun 2019 pengunjung Kota Makassar terutama
wisatawan mancanegara mengalami penurunan
drastis dari tahun 2018. Jumlah wisman (Wisatawan
Mancanegara) di bulan November sebanyak 1.595
pengunjung, lalu pada bulan Desember sebanyak
1.821 pengunjung dan total pengunjung Kota
Makassar pada tahun 2019 hanya sebanyak 17.771
pengunjung sebelum akhirnya pengunjung Kota
Makassar semakin menurun di awal tahun 2020
akibat adanya pandemi Covid-19. Hal tersebut
menunjukan adanya perbedaan yang sangat jauh
jumlah wisatawan mancanegara antara tahun 2018
dan 2019 dengan selisih sebesar 87.676 wisatawan.
Pada Januari 2020, jumlah wisatawan mencapai
1.333 dan terus mengalami penurunan di tiap
bulannya, pada bulan Maret jumlah wisatawan
mancanegara hanya sebanyak 1.029 wisatawan
bahkan data dari BPS Kota Makassar menyebutkan
bahwa sampai bulan Juli 2020, tidak ada kunjungan
dari wisatawan mancanegara ke Kota Makassar, hal
tersebut menandakan bahwa terjadinya penurunan
jumlah wisman dari tahun 2019 ke tahun 2020
adalah sebesar 62,12%.
Penjenamaan baru di Kota Makassar yaitu
“Explore Makassar” pada tahun 2017, memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah wisatawan.
Hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan
terhadap jumlah wisatawan nusantara (lokal) dan
juga wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
Kota Makassar pada tahun 2018. Artinya, Kota
Makassar mampu menjalankan strategi branding
sehingga memberikan kesan baik terhadap
pengunjung sehingga wisatawan tertarik untuk
datang kembali dan mempertahankan trend
peningkatan jumlah wisatawan di Kota Makassar.
Namun, pengaruh penjenamaan Kota Makassar
terhadap peningkatan jumlah wisatawan di Kota
Makassar masih belum bisa sepenuhnya dikatakan
memiliki pengaruh positif yang besar karena adanya
pandemi Covid-19 yang membuat jumlah
wisatawan menurun drastis. Sehingga, pemerintah
Kota Makassar harus memiliki alternatif lain dalam
strategi penjenamaan untuk meningkatkan kembali
daya tarik dan rasa aman kepada calon wisatawan
karena hal tersebut akan mempengaruhi
peningkatan terhadap jumlah wisatawan lokal dan
mancanegara.
3.3. Upaya Optimalisasi Penjenamaan Kota
Makassar
Pemerintah Kota Makassar telah membuat
strategi penjenamaan agar jumlah kunjungan wisata
dari lokal maupun mancanegara terus mengalami
peningkatan. Untuk menjalankan strateginya
dengan baik, pemerintah Kota Makassar perlu
melakukan hal hal lainnya untuk mengoptimalkan
penjenamaan Kota Makassar. Upaya pemerintah
dalam mengoptimalkan penjenamaan Kota
Makassar untuk menghadapi ancaman dari faktor
penurunan jumlah pengunjung adalah dengan
melakukan pengembangan infrastruktur yang
mendukung produktivitas kegiatan pariwisata, dan
membuat kebijakan serta arahan guna menjaga
kesehatan pengunjung maupun masyarakat lokal.
3.3.1. Pembangunan Kolam Regulasi Nipa-Nipa.
 Upaya pembangunan Kolam Regulasi ini
merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan
penjenamaan Kota Makassar sebagai kota wisata.
Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi
risiko banjir di Kota Makassar akibat meluapnya
Sungai Tallo. Kolam ini memiliki luas sebesar
83,93 ha dengan daya tampung sebesar 2,74 juta
m². Berdasarkan tujuan utamanya, pembangunan ini
dapat mengendalikan debit air banjir di Kota
Makassar yang semulanya mencapai sebesar 483
m³/ detik mengalami penurunan sebesar 32% atau
menjadi 153 m³/detik. Sehingga, para wisatawan
yang datang akan merasa lebih aman terhadap
bencana alam yang terjadi.
3.3.2. Penataan Kawasan Kumuh di Area
Komplek Makam Raja-Raja Gowa-Tallo.
Kawasan Tallo merupakan kawasan kumuh yang
didalamnya terdapat komplek makam raja
Gowa-Tallo. Kawasan kumuh dapat berpengaruh
terhadap citra yang dirasakan oleh para wisatawan,
ketika kawasan kumuh tidak diperbaiki, maka
pengunjung akan memiliki perspektif buruk
terhadap tempat tersebut. Oleh karena itu, Dinas
PUPR Kota Makassar melakukan perbaikan dan
penataan terhadap kawasan tersebut sebagai upaya
pelestarian cagar budaya dengan cara membangun
gapura, taman seluas 583,38 m, area parkir,
memperbaiki jalan untuk mempermudah
aksesibilitas, membangun beton penutup drainase,
serta menambah penerangan jalan dengan
memasang lampu jalan solar cell.
3.3.3. Pembangunan Jalan Tol Layang Andi
Pangeran (A.P.) Pettarani.
Pembangunan jalan tol ini dilakukan guna
mempermudah akses ke Kota Makassar. Jalan tol
layang ini memiliki panjang 4,3 km yang
menghubungkan Kota Makassar dengan pelabuhan
Soekarno-Hatta, Makassar New Port, dan Bandara
Internasional Hasanuddin. Selain mempermudah
aksesibilitas, pembangunan tanpa pembebasan
lahan ini juga efektif dalam mengurangi kemacetan,
sehingga wisatawan yang berdatangan akan
merasakan kenyamanan dalam perjalanannya
menuju ke Kota Makassar, sehingga hal ini
merupakan upaya pemerintah dalam
mengoptimalkan penjenamaan Kota Makassar
sebagai kota wisata yang nyaman.
3.3.4. Pengembangan Transportasi Umum
Transportasi umum menjadi faktor yang penting
dalam hal aksesibilitas yang mudah di Kota
Makassar. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Perum
DAMRI untuk meningkatkan angkutan umum yang
bertujuan untuk memfasilitasi para pelaku wisata
yang datang ke Kota Makassar agar mendapatkan
kemudahan aksesibilitas mulai dari bandara
Internasional Hasanuddin ke Tana toraja, Bone, dan
Tanjung Bira. Pengembangan ini dilakukan untuk
pemulihan sektor pariwisata Kota Makassar akibat
dari Covid-19, sehingga pengembangan ini juga
dilakukan dengan tetap mempertimbangkan
protokol kesehatan yang ketat bagi para konsumen
agar perjalanan wisata tetap dapat dijalani dengan
aman.
3.3.5. Program Makassar Recover Ecosystem
Program ini merupakan program dari pemerintah
Kota Makassar guna menanggulangi dampak
Covid-19 dengan menetapkan tiga tahapan utama,
yaitu imunitas kesehatan, adaptasi sosial, dan
pemulihan ekonomi. Kata Recover itu sendiri
merupakan singkatan dari Smart Emergency
Protocol Against Covid-19 and Service.
Gambar 3.3.5.1 Skenario Program MRE Tahap 1
Sumber: makassarkota.go.id
Dalam penanganan imunitas kesehatan pada
program ini, pemerintah melakukan penanganan
secara bertahap mulai dari persiapan, membangun
kepercayaan, hingga tahap reward and punishment
sebagai alat kontrol dari keseluruhan program.
Penanganan imunitas kesehatan masyarakat dalam
program ini berisi tentang pengamatan,
pengawasan, sosialisasi kesehatan, hingga
penegakan hukum bagi masyarakat yang tidak
mematuhi protokol kesehatan pada masa Covid-19.
Pengawasan dalam tahapan ini dilakukan secara
langsung maupun daring untuk mengetahui
perkembangan penyebaran Covid-19. Hal ini
merupakan bentuk persiapan dari Pemerintah Kota
Makassar untuk menjalankan kembali aktivitas
pariwisata karena sebelum kembali menarik
wisatawan mancanegara, kualitas kesehatan
masyarakat lokal juga harus tinggi untuk menaikan
rasa percaya kepada calon pelaku wisata sebelum
berkunjung.
Setelah penanganan imunitas kesehatan, tahap
persiapan selanjutnya adalah adaptasi sosial. Dalam
tahap ini, pemerintah menyusun skenario untuk
menangani Covid-19 dari aspek kesehatan dan
sosial ekonomi. Tahapan ini dilakukan dimulai dari
sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat
hingga pengaturan keselamatan, pengadaan event,
hingga pengaturan untuk melakukan kegiatan
usaha. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi
angka penyebaran Covid-19 dan bentuk adaptasi
agar membiasakan untuk menjaga kesehatan
sehingga pada saat aktivitas pariwisata dapat
berjalan normal kembali, tidak ada kekhawatiran
bagi para pendatang terkait kondisi kesehatan.
Gambar 3.3.5.2 Skenario Program MRE Tahap 2
Sumber: makassarkota.go.id
Selanjutnya, setelah kedua tahapan persiapan
tersebut dapat dijalankan dengan baik, Kota
Makassar akan siap untuk melakukan tahap
pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi yang
dimaksud adalah mengurangi dampak Covid-19
terhadap perekonomian di Kota Makassar. Kegiatan
perekonomian, termasuk juga pariwisata akan dapat
berjalan normal ketika imunitas kesehatan
masyarakat baik dan disiplin terhadap protokol
kesehatan. Strategi awal pada tahapan ini tentunya
adalah dengan melakukan sosialisasi dan kampanye
kepada masyarakat hingga menciptakan inovasi
untuk melakukan pemulihan ekonomi Kota
Makassar.
Gambar 3.3.5.3 Skenario Program MRE Tahap 3
Sumber: makassarkota.go.id
Secara keseluruhan, Pemerintah Kota Makassar
telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan
“Explore Makassar” yang aman, nyaman, dan
ramah untuk wisatawan seoptimal mungkin dari
segi keamanan dari bencana alam, keamanan
kesehatan termasuk juga kesiapan Kota Makassar
untuk menghadapi Covid-19, serta kemudahan
aksesibilitas. Ketika semua upaya telah dilakukan
dengan baik, Kota Makassar akan siap untuk
melanjutkan tujuan dari penjenamaan kota nya,
yaitu mempertahankan tren peningkatan jumlah
wisatawan untuk memajukan sektor pariwisata Kota
Makassar, bahkan Indonesia.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
4.1. Kesimpulan
Kota Makassar dengan beragam potensi wisata
yang dimiliki menjadi salah satu kota di Indonesia
sebagai kota tujuan utama para wisatawan baik
lokal maupun mancanegara. Hal tersebut
mengharuskan pemerintah untuk melakukan
berbagai strategi agar mempertahankan posisi Kota
Makassar sebagai kota wisata. Banyak strategi yang
dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan
dari penjenamaan “Explore Makassar”, mulai dari
melakukan pemasaran pariwisata melalui situs
resmi, kegiatan festival rutin, mengadakan program
Sombere, hingga mempromosikan secara langsung
dari mulut ke mulut hingga sampai ke wisatawan
mancanegara. Strategi tersebut dapat dikatakan
telah cukup untuk menarik wisatawan mancanegara
karena dapat mempertahankan tren peningkatan
jumlah wisatawan yang berkunjung. Namun,
dikarenakan pandemi Covid-19 yang membuat
jumlah kunjungan menurun drastis, pemerintah
Kota Makassar diharuskan untuk kembali memutar
otak agar menciptakan alternatif lain untuk menarik
wisatawan. Pemerintah juga telah melakukan
berbagai upaya optimalisasi untuk mendukung
strateginya dengan melakukan pembangunan
infrastruktur, memperbaiki aksesibilitas, serta
meningkatkan kepercayaan wisatawan dengan
keamanan kesehatan. Secara keseluruhan,
penjenamaan Kota Makassar terhadap peningkatan
jumlah wisatawan memiliki pengaruh positif yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah wisatawan
lokal dan mancanegara di setiap tahunnya.
4.2. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis
dari hasil analisis pengaruh penjenamaan “Explore
Makassar” terhadap peningkatan jumlah wisatawan
adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat lokal harus mendukung program
 yang baik dari pemerintah agar tujuan dari Makassar dalam Meningkatkan Kunjungan
penjenamaan tersebut dapat terealisasikan, Wisatawan Mancanegara di Kota Makassar
begitu juga pemerintah harus melibatkan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar).
seluruh masyarakat dalam membuat dan 11) Pemerintah Kota Makassar. 2021. MAKASSAR
menjalankan program-program agar tidak RECOVER INOVASI PENANGGULANGAN
terjadi ketimpangan. PANDEMI COVID-19 KOTA MAKASSAR.
2. Membuat program dan kebijakan baru sebagai makassarkota.go.id.
langkah untuk para wisatawan agar tetap 12) Ristyaningrum, A. 9 Juni 2021. Sulsel Dorong
menjaga kesehatan setelah pandemi Covid-19, Penguatan Aksesibilitas Kawasan Wisata.
3. Menjaga dan mengantisipasi kegiatan-kegiatan sulawesi.bisnis.com. Diakses pada 30 November
yang berpotensi merusak alam karena alam 2021.
https://sulawesi.bisnis.com/read/20210609/539/1
merupakan aset unggul yang dimiliki Kota 403274/sulsel-dorong-penguatan-aksesibilitas-k
Makassar. awasan-wisata
13) Tim Makassar Indeks. 3 Februari 2020. BPS
5. Referensi Sulsel: Data Wisman ke Makassar Naik 14,17
1) Akibat Pandemi, Kunjungan Wisman ke Sulsel Persen. Kumparan.com. Diakses pada 29
Turun Drastis. 1 September 2020. November 2021.
Bisnissulawesi.com. Diakses pada 29 November https://kumparan.com/makassar-indeks/bps-suls
2021. el-data-wisman-ke-makassar-naik-14-17-persen-
http://bisnissulawesi.com/akibat-pandemi-kunju 1sliRhrvP5y/full
ngan-wisman-ke-sulsel-turun-drastis/
2) BPS Provinsi Sulawesi Selatan. 2020.
Perkembangan Pariwisata dan Transportasi
Sulawesi Selatan Januari 2020.
3) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2019. Jumlah
Kunjungan Wisata Sulawesi Selatan.
disbudpar.sulselprov.go.id.
4) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar. 2021. Benteng Fort Rotterdam.
tourism-makassar.id.
5) Etikon. 25 Maret 2021. Pentingnya Destination
Branding untuk Pariwisata. Eticon.co.id.
Diakses pada 29 November 2021.
https://eticon.co.id/pentingnya-destination-brand
ing-untuk-pariwisata/
6) Hikmah, H. and Nurdin, N., 2018. STRATEGI
PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATA DI KOTA
MAKASSAR. COMPETITIVENESS, 7(2),
pp.203-211.
7) Indriani, R.V. 26 September 2019. 3 Tahun
Terakhir, Kunjungan Wisatawan di Makassar
Meningkat. Makassar.sindonews.com. Diakses
pada 29 November 2021.
https://makassar.sindonews.com/berita/32085/2/
3-tahun-terakhir-kunjungan-wisatawan-di-makas
sar-meningkat
8) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. 2021. Dukung Konektivitas dan
Pertumbuhan Ekonomi, Kementerian PUPR
Bangun Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi
Selatan. pu.go.id.
9) Kompas. 12 Maret 2019. Mengenal Program
“Sombere Smart City” di Makassar.
Kompas.com. Diakses pada 29 November 2021.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/12/21
3000221/mengenal-program-sombere-smart-city
-di-makassar
10) Misdrinaya, M., 2017. Strategi Komunikasi
Pemasaran Dinas Pariwisata Pemerintah Kota