Professional Documents
Culture Documents
Q Jurnal Kimia
ISSN: 1410 - 8917 '-O Sains dan Aplikasi
Jurnal Kimia
- Sains &
Aplikasi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi
Journal of Scientific and Applied Chemistry
e - ISSN: 2597 - 9914
Journal homepage: http: / / ejournal.undip.ac.id /index. php / ksa
Article history: The research had been conducted of the isolation of flavonoid compounds from water
hyacinth plants ( Eichhornia crassipes) and antioxidant activity test by DPPH (1,1-
Received: 20 August 2018
Revised: 28 October 2018 diphenyl- 2 - picrylhydrazyl ) method. This research starts from maceration of water
Accepted: 28 October 2018 hyacinth with ethanol solvent. Ethanol extract was hydrolyzed with HC1. Flavonoid
Online: 31 October 2018 separation is carried out by column chromatography and preparative thin layer
chromatography. The obtained isolates were analyzed by UV vis spectrophotometer and
Keywords:
FTIR spectrophotometer. Antioxidant activity was carried out by DPPH method.
Eichhornia crassipes ;
Flavonoid isolates were obtained as heavy as 4.5 mg ( 0.006 % ). The results of the analysis
Eceng gondok;
of flavonoid isolates A4a with UV vis spectrophotometer appear at a wavelength of 368
Flavonoids; Antioxidant
nm ( band I ) and 260 nm ( band II ). The results of the analysis with FTIR shown that the
= =
isolates had functional groups 0- H , aliphatic C- H , CH 3, C 0, aromatic C C, and C -0
ether , it was suspected that flavonoid isolates had a basic structure of quercetin 7 -
methyl ether compounds. The results of antioxidant activity test of flavonoid isolates
shown IC50 price of 254.66 mg / L
Abstrak
Kata Kunci: Telah dilakukan penelitian tentang isolasi senyawa flavonoid dari tanaman eceng
Eichhornia crassipes ; gondok ( Eichhornia crassipes ) dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-
Eceng gondok; diphenyl-2-picrylhydrazyl). Penelitian ini dimulai dari maserasi serbuk tanaman eceng
Flavonoid; Antioksidan gondok dengan etanol. Ekstrak etanol dihidrolisis dengan HC1. Pemisahan flavonoid
dengan kromatografi kolom dan kit preparatif . Isolat yang diperoleh dianalisis dengan
spektrofotometer UV - vis dan FTIR. Aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode
DPPH. Isolat flavonoid diperoleh seberat 4, 5 mg ( 0 , 006% ). Hasil analisis isolat flavonoid
A4a dengan UV vis muncul pada panjang gelombang 368 nm ( pita I ) dan 260 nm ( pita
II ). Hasil analisis dengan FTIR , menunjukkan isolat mempunyai gugus fungsi 0- H , C - H
alifatik , CH 3,C = 0 , C = C aromatik , dan C -0 eter , diduga isolat flavonoid memiliki struktur
dasar senyawa kuersetin 7- metil eter . Isolat Flavonoid mempunyai IC 50 sebesar 254, 66
mg/ L.
gondok mengandung metabolit sekunder seperti tanin , ekstrak etanol dan ditimbang. Ekstrak etanol dilarutkan
saponin , flavonoid , steroid , terpenoid , fenol , kuinon , dalam etanol selanjutnya dilakukan penghilangan
antrakuinon dan alkaloid [ 2]. Metabolit sekunder dari klorofil dengan menambahkan akuades (1:1) , didiamkan
eceng gondok dilaporkan mempunyai aktivitas selama 24 jam , lalu disaring. Filtrat diekstraksi dengan n -
antioksidan [ 3], antitumor [ 4] , penyembuh luka [ 5], anti - heksana.Fraksi etanol-air dihidrolisis dengan HC1 2 N
inflamasi [ 6 ], anti penuaan [7 ], antialga [ 8] , antijamur selama 1 jam pada suhu 85°C [16 ]. Fraksi hasil hidrolisis
[ 9 ], antibakteri [10 ]. difraksinasi dengan etil asetat hingga didapatkan fraksi
etil asetat kemudian dievaporasi untuk menghilangkan
Senyawa golongan flavonoid dilaporkan mempunyai
pelarutnya lalu ditimbang.
aktivitas sebagai antioksidan [11, 12]. Penelitian lain [13,
14] melaporkan bahwa jenis flavonoid yang terdapat pada 2.4. Pemisahan Flavonoid
tumbuhan eceng gondok ( Eichhornia crassipes) adalah
Fraksi etil asetat sebanyak 1,73 gram dilakukan
luteolin , apigenin , trisin , krisoeriol , kaempferol ,
pemisahan flavonoid dengan kromatografi kolom
azaeletin , gossipetin , orientin , kuersetin , dan isovitexin
gravitasi menggunakan fasa diam silika gel 60 dan fasa
menggunakan metode KLT berdasarkan penampak
gerak berupa campuran etil asetat: kloroform : butanol
bercak ammonia pada ekstrak air. Oleh karena itu , pada
( 8:7:2). Eluat - eluat yang dihasilkan dari kolom
penelitian ini akan dilakukan isolasi senyawa flavonoid
ditampung setiap 15 mL dalam botol vial. Masing- masing
serta identifikasi senyawa flavonoid dari tanaman eceng
botol vial dianalisis dengan KLT. Eluat - eluat yang
gondok ( Eichhornia crassipes) menggunakan
menghasilkan pola noda yang sama digabungkan
spektrofotometer UV vis dan FT IR serta menguji aktivitas
menjadi fraksi-fraksi besar ( fraksi besar A, B,C ,dan D )
antioksidan menggunakan metode DPPH.
kemudian dilakukan analisis flavonoid menggunakan
metode KLT dengan penambahan penampak bercak uap
2. Metode Penelitian amoniak. Fraksi positif flavonoid dilakukan pemisahan
2.1. Bahan dan alat. dengan KLT preparatif menggunakan fasa diam plat silika
gel 60 F254 ukuran 20 cm x 20 cm , ketebalan o , 5mm - 2 ,o
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
mm dan fasa gerak berupa campuran n - heksana : etil
tanaman eceng gondok , pelarut dengan derajat teknis
asetat : butanol ( 9: 5:1) hingga didapatkan isolat
berupa n - heksana , etanol , etil asetat , pelarut dengan
flavonoid . Isolat flavonoid yang diperoleh diuji
derajat p.a berupa etanol ( Merck ) , etil asetat ( Merck ) ,
kemurniannya dengan menggunakan KLT berbagai eluen
kloroform ( Merck ) , n - heksana ( Merck ) , asam klorida
tunggal dan campuran serta KLT dua dimensi dengan
36% ( Merck ) , besi ( III ) klorida ( Merck ) , asam sulfat 98%
( Merck ) , diklorometan ( Merck) , amil alkohol , anhidrida
eluen campuran.
asetat , natrium hidroksida , serbuk Mg , pereaksi 2.5. Identifikasi Struktur
Dragendorf , pereaksi Mayer , aquadest , amoniak pekat ,
Isolat flavonoid yang telah murni diidentifikasi
HC1 2 N , plat silika gel 60 GF254 , Silika 60 , dan DPPH
strukturnya menggunakan spektrofoto meter UV -Vis dan
(1,1- diphenyl- i- picrylhydrazyl ) ( Sigma - Aldrich ) dan
FTIR.
kuersetin ( Merck ).
2.6. Uji Aktiviitas Antioksidan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri alat
gelas yang umum digunakan, blender ,maserator , kertas Fraksi A hasil kolom dilakukan uji aktivitas
saring , seperangkat alat untuk KLT , lampu detektor UV antioksidan dengan menggunakan metode KLT. Plat
254 nm dan 365 nm ( CAMAG UV Cabinet 4) , , rotary disemprot dengan larutan DPPH 0 ,1 mM. Pengujian
vaccum evaporator ( Buchi- B48o ) , satu set alat aktivitas antioksidan terhadap fraksi A hasil kolom
kromatografi cair vakum , satu set alat kromatografi dilanjutkan dengan metode DPPH dan digunakan
kolom gravitasi , neraca analitik ( Kern - 870 ) , kuersetin sebagai pembanding. Fraksi A hasil kolom
spektrofotometer UV- Vis ( Shimadzu UV - 1280 ) , FTIR dibuat variasi konsentrasi 20 , 40 , 60 , 80 dan 100 ppm.
( Perkin Elmer 10.4.00 ). Masing- masing konsentrasi dari isolat flavonoid
sebanyak 0 , 2 mL dimasukkan ke dalam botol vial ,
2.2. Preparasi dan Penapisan fitokimia
kemudian ditambahkan 3, 8 mL larutan DPPH 0 ,1 mM.
Sampel penelitian berupa tanaman eceng gondok Campuran dihomogenkan dan dibiarkan selama 30 menit
yang diperoleh dari daerah Tembalang , Semarang. dalam ruangan gelap , kemudian diukur absorbansinya
Tanaman eceng gondok yang diperoleh dibersihkan , pada panjang gelombang 515 nm . Perlakuan yang sama
dikeringkan dan dihaluskan menjadi serbuk dan diuji dilakukan terhadap kuersetin dengan variasi konsentrasi
penapisan fitokimia [15]. ( 5 , 10 ,15 , 20 dan 25 ppm ). Nilai absorbansi dari larutan uji
dengan berbagai konsentrasi digunakan untuk
2.3. Isolasi Flavonoid
menghitung aktivitas peredaman radikal DPPH ( %
Sebanyak 2100 gram serbuk tanaman eceng gondok inhibisi ) dengan menggunakan persamaanberikut [ 20 ]
dimaserasi dengan etanol 96 % hingga jernih. Ekstrak 𝐀𝐤𝐨𝐧𝐭𝐫𝐨𝐥(𝐃𝐏𝐏𝐇)−𝐀𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥
yang diperoleh kemudian dievaporasi sampai mendapat % inhibisi = x 100%
𝐀𝐤𝐨𝐧𝐭𝐫𝐨𝐥 (𝐃𝐏𝐏𝐇)
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 21 (4) ( 2018): 187 - 192 189
Besarnya aktivitas antioksidan ditentukan dengan tersebut dianalisis menggunakan KLT dengan fasa gerak
nilai IC50 yang dihitung dengan menggunakan persamaan etil asetat: kloroform : butanol ( 8:7: 2). Hasil KLT yang
yang diperoleh dari kurva regresi linier dengan sumbu x mempunyai pola noda yang sama digabung dan diperoleh
adalah konsentrasi larutan uji , sedangkan sumbu y 4 fraksi besar yaitu fraksi A, B,C , dan D seperti yang
adalah persentase aktivitas peredaman radikal DPPH ( % ditunjukkan pada gambar 2 dan tabel 2.
inhibisi ). Nilai IC50 merupakan konsentrasi sampel untuk
dapat meredam 50% aktivitas radikal DPPH.
A
Noda A Rf 0,41
o C Rf = 0,80
1
A B
Gambar 6. Profil KLT dua dimensi isolat flavonoid A4a
Gambar 3. Profil KLT isolat A4 dengan fasa gerak n- pada UV λ 365 nm. Keterangan : 1. Eluen Butanol :
heksana : etil asetat : butanol ( 9:5:1) padaUV λ 365 nm. A kloroform (1:9 ) 2. Eluen Butanol : kloroform (1:4)
sebelum penguapan B sesudah penguapan dengan
amoniak Pada gambar 5 dan 6 terlihat hasil KLT
menunjukkan noda tunggal. Hal ini diduga bahwa isolat
Pita A4 kemudian dilakukan KLT preparatif kembali
flavonoid A4a telah murni. Noda pada KLT dua dimensi
untuk memisahkan noda noda tersebut. Hasil KLT
berwarna flouresensi hijau kekuningan setelah diberi
preparatif pita A4 disajikan pada gambar 4.
penampak bercak uap amoniak yang diduga isolat
AAC - Rf: 0,86 flavonoid A4a termasuk ke dalam flavonoid jenis
flavonol , sesuai dengan tabel penafsiran warna bercak
dari segi struktur flavonoid [17]. Isolat flavonoid A4a
A4b - Rf: 0,63
Aoa - Rf; 0,54 diuapkan dan diperoleh isolat flavonoid sebanyak 0 ,0045
gram.
3.3. Identifikasi Struktur Flavonoid
Gambar 4. Profil KLT preparatif pita A4 dengan fasa Isolat flavonoid A4a dilarutkan dalam metanol ,
gerak n - heksana : etil asetat : butanol ( 9:5:1) padaUV λ kemudian dianalisis menggunakan spektrofotometer
365 nm UV- Vis dan diperoleh spektrum yang disajikan pada
gambar 7.
Pita A4a selanjutnya dikerok , dilarutkan dalam
metanol , dan disaring hingga didapat isolat flavonoid 08 -
30 -
ti 1s 5
! 5
£
si m
1
2
22.5-
rI I
51
^ ri
2
©
So
w
I
S
ri
15-
m
*
S 5
Hi §
JH
rH
flavonoid [ 20 ]
Dari hasil analisis isolat flavonoid A4a memiliki pita Tabel 3. Harga IC50 fraksi A hasil kolom dan kuersetin
pada panjang gelombang maksimum 515 nm
serapan pada bilangan gelombang 3425 , 58 cm -1
menunjukkan adanya vibrasi ulur O - H yang dapat Sampel IC5 o ( mg / L )
membentuk ikatan hydrogen. Pita serapan pada bilangan Fraksi A 254, 66
gelombang 3040 ,10 cm -1 dan 1651, 01 cm 1 menunjukkan
Kuersetin 23, 2419
vibrasi ulur = C - H dan vibrasi ulur C = C aromatik yang
menunjukkan adanya struktur benzena. Pita serapan
Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa
pada bilangan gelombang 1743 , 65 cm -1 menunjukkan
fraksi A hasil kolom memiliki aktivitas antioksidan yang
adanya vibrasi ulur C = 0, pita serapan pada bilangan
lebih rendah dari kuersetin. Harga IC 50 yang baik yaitu di
gelombang 1411,89 cm -1 menunjukkanvibrasi tekukCH 3,
pita serapan pada bilangan gelombang 1111,00 cm -1
bawah 200 mg / L [ 20] , oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa fraksi A hasil kolom memiliki aktivitas
menunjukkanvibrasi ulur C -0 eter ( jembatan O) [19 ].
antioksidan, meskipun kurang kuat. Tingginya aktivitas
3.4. Uji Aktivitas Antioksidan antioksidan pada kuersetin disebabkan kuersetin yang
digunakan merupakan senyawa murni yang mempunyai
Hasil aktivitas antioksidan fraksi A hasil kolom
menunjukkan perubahan warna dari ungu menjadi kemampuan lebih besar untuk mendonorkan protonnya .
Gugus hidroksil sangat berperan dalam meredam radikal
kuning pada noda yang ditunjukkan pada gambar 9.
bebas dengan cara mendonorkan protonnya .
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 21 (4) ( 2018): 187 - 192 192