You are on page 1of 9

Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia,

Strategi Desember
Bank Syariah dalam 2018/1440 H
Meningkatkan Volumepada
Literasi Keuangan Syariah VIII,Masyarakat
No. 2: 129-137
129

Strategi Bank Syariah dalam Meningkatkan Literasi


Keuangan Syariah pada Masyarakat
(Studi Kasus pada BPRS Madina Mandiri Sejahtera)
Indra Kusuma Dewi, Safaah Restuning Hayati
Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183
Email: restuninghayati@yahoo.com
Abstract
The research aims to find out the strategy which is conducted by BPRS Madina Mandiri
Sejahtera for improving sharia financial literacy on the society, to analyse implementation of
SEOJK Number 1/SEOJK.07/2014 regarding the education and improving financial literacy to the
society, and to know the level of literacy on the society who had received the educational literacy
program from BPRS Madina Mandiri Sejahtera. The research uses qualitative and quantitative
method (mixed-method). Using of questionnaires distributed to 51 respondents. The results show
that the strategy which is used BPRS Madina Mandiri Sejahtera for improving sharia financial
literacy on the community is managed with through several programs such as educate and
introduce product to the public using the social media, and to educate people who come to the
office directly. The implementation of educational program which is conducted by BPRS Madina
Mandiri Sejahtera enormously accord with the regulation SEOJK Number 1/SE.OJK.07/2014
with inclusive, systematic, measurable, accessibility, and collaboration principles. The leveling of
Islamic financial literacy for the people who had obtained an educational program of literacy by
BPRS Madani Mandiri Sejahtera has counted to 82.42 percent, it is the high category level.

Keywords: Islamic financial literacy, BPRS, Society.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri
Sejahtera dalam meningkatkan literasi keuangan syariah pada masyarakat, menganalisis
implementasi SEOJK Nomor 1/SEOJK.07/2014 tentang pelaksanaan edukasi kepada masyarakat,
dan mengetahui tingkat literasi keuangan syariah pada masyarakat yang telah mendapatkan
program financial literacy dari BPRS Madina Mandiri Sejahtera. Metode pada penelitian ini
menggunakan kualitatif dan kuantitatif (mixed-method). Analisis data kuantitatif dengan
menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 51 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa strategi yang digunakan BPRS Madina Mandiri Sejahtera dalam meningkatkan literasi
keuangan syariah pada masyarakat dilakukan melalui beberapa program kegiatan, seperti:
melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, melakukan edukasi melalui media massa,
dan masyarakat secara langsung datang ke kantor. Pelaksanaan program edukasi yang dilakukan
BPRS Madina Mandiri Sejahtera secara keseluruhan sudah sesuai dengan SEOJK Nomor 1/
SE.OJK.07/2014, yaitu berdasarkan prinsip inklusif, sistematis dan terukur, kemudahan akses, dan
kolaborasi. Tingkat literasi keuangan syariah pada masyarakat yang telah mendapatkan program
edukasi dari BPRS Madina Mandiri Sejahtera sebesar 82.42% yaitu berada pada kategori tinggi.

Kata Kunci: Literasi Keuangan Syariah, BPRS, Masyarakat.


130 Indra Kusuma Dewi, Safaah Restuning Hayati

PENDAHULUAN Tabel 1. Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan


Indonesia sebagai negara dengan Syariah Tahun 2016
p endu du k may orit as b erag ama Isla m Literasi Inklusi
terus mengembangkan ekonomi syariah. Industri Keuangan Keuangan
Perkembangan ekonomi syariah dimulai Syariah Syariah
sejak didirikannya Serikat Dagang Perbankan 6.6% 9.6%
Perasuransian 2.5% 1.9%
Indonesia (SDI) pada tahun 1905. Sejarah
Pegadaian 1.6% 0.7%
perkembangan perbankan syariah diawali
Lembaga Pembiayaan 0.2% 0.2%
dengan beroperasinya Koperasi Jasa Keahlian Pasar Modal 0.0% 0.0%
Teknosa yang berbentuk Baaitul Tamwil pada
tanggal 4 Juli 1984. Koperasi ini merupakan Sumber: ojk.go.id, 2017
lembaga keuangan syariah pertama yang dalam
menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip- dikenal dan digunakan oleh masyarakat.
prinsip syariah. Selanjutnya perkembangan Strategi khusus seperti kegiatan edukasi dan
perbankan syariah juga diawali dengan sosialisasi masih menjadi tugas bagi industri
berdirinya Bank Perkreditan Rakyat yang jasa keuangan syariah agar masyarakat dapat
beroperasi secara syariah, yaitu BPR Berkah meningkatkan pengetahuannya tentang
Amal Sejahtera pada tahun 1988 (Darsono, keuangan syariah.
2016: xv). Otoritas Jasa Keuangan berusaha
Perkembangan industri keuangan syariah meningkatkan literasi keuangan melalui
di Indonesia sampai sekarang terus mengalami program blue print Strategi Nasional Keuangan
peningkatan. Data dari OJK menunjukkan Inklusif (SNLKI) yang diluncurkan pada
tahun 2017 total aset keuangan syariah di tahun 2013. Tujuan dari strategi ini untuk
Indonesia telah mencapai Rp 992,80 triliun meningkatkan indeks literasi keuangan yang
dengan industri perbankan syariah mencapai tinggi (well literate) pada masyarakat. Sasaran
Rp 375,75 triliun, pasar modal syariah sebesar pelaksanaan strategi SNLKI ini adalah ibu
Rp 522,42 triliun dan IKNB Syariah Rp 94,63 rumah tangga, UMKM, pelajar, mahasiswa,
triliun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa profesi, karyawan, dan para pensiunan.
masyarakat semakin percaya akan keberadaan Namun, seiring dengan perkembangan
lembaga keuangan syariah, terutama pada konsep literasi keuangan di berbagai negara,
sektor perbankan syariah. Namun, peningkatan maka konsep literasi keuangan di Indonesia
aset keuangan syariah tersebut ternyata tidak melakukan penyempurnaan yaitu dengan
sebanding dengan pemahaman masyarakat diterbitkannya Strategi Nasional Literasi
akan produk dan jasa keuangan syariah. Hasil Keuangan Indonesia (Revisit 2017) oleh Otoritas
terakhir dari Survei Nasional Literasi dan Jasa Keuangan pada November 2017. Selain itu,
Keuangan OJK pada tahun 2016 menunjukkan hasil survey OJK tahun 2016 tentang indeks
bahwa indeks literasi keuangan syariah pada literasi keuangan masyarakat Indonesia yang
masyarakat Indonesia sebesar 8.1%. Penelitian belum mencapai target, menjadi pertimbangan
tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi lain dalam merevisi SNLKI (Sri Lestari, 2015).
keuangan syariah di Indonesia masih rendah, Selain meluncurkan program SNLKI pada
artinya hanya ada 8 dari 100 orang yang paham tahun 2013, Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan
akan produk dan layanan keuangan syariah. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Melihat hasil survei dari Otoritas 1/SEOJK.07/2014 tentang Pelaksanaan
Jasa Keuangan pada tahun 2016 tersebut, Edukasi dalam Rangka Meningkatkan
mengindikasikan bahwa tingkat literasi Literasi Keuangan Kepada Konsumen dan/
dan inklusi keuangan syariah masyarakat atau Masyarakat. Penyelenggaraan edukasi
Indonesia masih rendah, maka diperlukan tersebut wajib dilaksanakan oleh PUJK (Pelaku
strategi dari setiap pelaku usaha jasa keuangan Usaha Jasa Keuangan) kepada konsumen
untuk meningkatkan indeks literasi dan atau masyarakat sebagai program tahunan.
inklusi keuangan syariah agar produk-produk Pelaksana kegiatan adalah Pelaku Usaha Jasa
dan layanan jasa keuangan syariah semakin Keuangan (PUJK) yang diawasi dan terdaftar
Strategi Bank Syariah dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah pada Masyarakat 131

oleh OJK, baik pelaku usaha konvensional N


maupun syariah yang terdiri dari Bank Umum, n = ―――――――
Bank Perkreditan Rakyat, Dana Pensiun 1+(N x e2 )
Lembaga Keuangan, Manajer Investasi,
Perantara Pedagang Efek, Modal Ventura, Keterangan:
Perusahaan Asuransi, Perusahaan Pembiayaan, n : ukuran sampel
Perusahaan Penjaminan, dan Perusahaan N : populasi
Pegadaian( OJK, 2017: 1). E : prosentase kesalahan pengambilan
sampel yang masih diinginkan
METODE PENELITIAN
Penelitan ini menggunakan metode Populasi responden dalam penelitian
kombinasi (mixed method), yaitu metode yang ini berjumlah 105 orang dengan standard error
menggabungkan antara metode kuantitatif dan (e) 10%, maka sampel yang diambil dalam
kualitatif yang digunakan secara bersamaan penelitan ini berjumlah:
dalam penelitian, sehingga diperoleh data
105
yang lebih obyektif (Sugiyono, 2013: 404). n = ―――――――― = 51 orang
Menurut Creswell, metode penelitian 1+(105 x 0.12 )
kombinasi merupakan pendekatan penelitian
yang menggabungkan metode kualitatif dan Operasional Variabel
kuantitatif yang melibatkan asumsi filosofis, Variabel dalam penelitian ini dan
aplikasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif, indikatornya seperti pada Tabel 2.
dan mengkombinasikan kedua pendekatan
tersebut dalam satu penelitian (Creswell, 2010: Teknik Analisis Data
5). Berdasarkan data yang telah diperoleh,
Metode kualitatif digunakan untuk dianalisis dengan menghitung skoring
mengetahui strategi BPRS Madina Mandiri setiap jawaban dari responden berdasarkan
Sejahtera dalam meningkatkan literasi perhitungan skor dengan rumus sebagai
keuangan syariah pada masyarakat dan berikut (Akmal, 2016: 243):
menganalisis implementasi SE OJK Nomor 1/ Menghitung nilai skor
SEOJK.07/2014 pada BPRS Madina Mandiri
Sejahtera. Sedangkan metode kuantitatif Nilai Skor = Frekuensi x Nilai Bobot
digunakan untuk mengetahui optimalisasi
dari program literasi keuangan syariah yaitu Menghitung Persentase
dengan mengukur tingkat literasi keuangan Nilai Skor
syariah masyarakat yang sudah mendapatkan Persentase = ――――――――――――――――
program edukasi dari BPRS Madina Mandiri Jumlah Skor Ideal (4x52=204)
Sejahtera. Total persentase
Penarikan Kesimpulan = ―――――――――
Populasi dan Sampel Butir Soal
Populasi pada penelitian ini digunakan
untuk mengukur tingkat literasi keuangan Hasil akhir akan ditentukan dengan
syariah masyarakat yang telah mendapatkan melihat kategori literasi keuangan menurut
program edukasi dan sosialisasi dari BPRS Chen dan Volpe sebagai berikut (Chen, 1998:
Madina Mandiri Sejahtera tahun 2014 - 2017 109): <60% menunjukkan individu mempunyai
yang berjumlah 105 orang. Teknik pengambilan pengetahuan tentang keuangan yang rendah,
sampel pada penelitian ini menggunakan 60%-79% menunjukkan individu mempunyai
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan pengetahuan keuangan yang sedang,
sampel sumber data dengan pertimbangan >80% menunjukkan individu mempunyai
tertentu. Pengambilan sampel yang digunakan pengetahuan keuangan yang tinggi.
dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu
sebagai berikut (Sujaweni, 2012: 6):
132 Indra Kusuma Dewi, Safaah Restuning Hayati

Tabel 2. Indikator Variabel


Variabel Indikator
Pengetahuan Umum 1. Mengeluarkan uang sesuai kebutuhan
Tentang Keuangan 2. Pengontrolan alokasi keuangan
3. Menabung
4. Menyusun anggaran dan mencatat pengeluaran
5. Mendahulukan kebutuhan
6. Melibatkan orang lain dalam perencanaan keuangan
7. Perencanaan keuangan untuk dana tak terduga
8. Mempunyai tabungan di rekening bank
Tabungan dan Pinjaman 1. Bank Syariah sebagai tempat penyimpanan uang
2. Bank Syariah menggunakan bagi hasil untuk membagikan keuntungan
3. Sistem bagi hasil di bank syariah yang adil
4. Pengetahuan produk tabungan bank syariah
5. Pengetahuan tabungan wadiah
6. Pengetahuan tabungan mudharabah
7. Pemilihan bank Syariah untuk meminjam dana
8. Syarat dan prosedur pembiayaan yang mudah
9. Transaksi bank syariah bebas riba
Investasi 1. Pengetahuan investasi syariah
2. Pemahaman produk investasi
3. Perusahaan syariah sebagai tempat berinvestasi
4. Investasi syariah aman dan amanah
Asuransi 1. Pengetahuan produk asuransi syariah
2. Pemilihan asuransi syariah untuk kebutuhan
3. Asuransi syariah aman dan amanah
4. Pengetahuan adanya lembaga asuransi syariah di tempat tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan edukasi dan sosialisasi literasi


Strategi BPRS Madina Mandiri Sejahtera keuangan syariah. Hal tersebut dinyatakan
dalam Meningkatkan Literasi Keuangan oleh Ibu Isni Puspitasari, Internal Audit BPRS
Syariah pada Masyarakat Madina Mandiri Sejahtera (13 Februari 2018) :
Program edukasi dan sosialisasi literasi “Pertama kita mematuhi aturan dari OJK,
keuangan yang dilakukan BPRS Madina kedua kita sebagai Bank Syariah juga ikut
Mandiri Sejahtera merupakan program mengedukasi masyarakat supaya mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan literasi itu yang tadinya terbiasa dengan Bank
keuangan syariah pada masyarakat. Dalam hal Konvensional bisa beralih ke Bank Syariah,
ini tentu saja BPRS Madina Mandiri Sejahtera khususnya muslim ya., kalau nasabah yang
mengetahui maksud dari literasi keuangan muslim itu kan kebanyakan masih ada yang
syariah. Berikut adalah hasil wawancara mempertimbangkan konvensional sebagai
Bapak Sigit Junaedi selaku General Manager sarana untuk perputaran keuangannya. Nah
Marketing (20 Februari 2018): mulai sekarang kan sudah ada Bank Syariah,
“Literasi Keuangan Syariah adalah setidaknya kita alihlah untuk menggunakan
pengetahuan masyarakat tentang lembaga Bank Syariah”.
keuangan syariah mulai dari produk dan sikap
masyarakat dalam mengelola keuangan.” Strategi BPRS Madina Mandiri Sejahtera
dalam meningkatkan literasi keuangan syariah
BPRS Madina Mandiri Sejahtera pada masyarakat dilakukan melalui beberapa
melakukan edukasi literasi keuangan syariah program kegiatan seperti berikut:
dilatarbelakangi oleh aturan dari SEOJK
Nomor 1/SEOJK.07/2014 tentang pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi
edukasi dalam rangka meningkatkan literasi Edukasi dan sosialisasi tentang literasi
keuangan pada masyarakat yang mewajibkan keuangan syariah dilakukan oleh BPRS
setiap pelaku usaha jasa keuangan untuk Madina Mandiri Sejahtera dengan tujuan agar
Strategi Bank Syariah dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah pada Masyarakat 133

masyarakat dapat memanfaatkan produk sekitar kantor BPRS Madina agar masyarakat
dan layanan jasa keuangan syariah, terutama paham akan produk Bank Syariah dan
pemahaman mengenai fitur, manfat, risiko, memberikan wawasan/pengetahuan kepada
biaya, dan kewajiban pengguna produk jasa masyarakat tentang produk bank syariah yang
keuangan syariah. Selain itu agar masyarakat bisa membantu dalam pengembangan usaha
dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan mereka.
keuangan dengan baik. Program edukasi ini Pada tanggal 22 Maret dan 11 Oktober
dilakukan dengan bentuk sosialisasi secara 2016 BPRS Madina melakukan edukasi literasi
langsung yaitu mendatangi nasabah Bank keuangan syariah di Pasar Prawirotaman dan
Madina dan masyarakat umum/calon nasabah. Pasar Bringharjo. Kegiatan yang dilakukan
Sosialisasi dan edukasi tentang literasi yaitu melalui pembagian brosur dan snack
keuangan syariah dilakukan BPRS Madina kepada pedagang pasar dan disertai dengan
Mandiri Sejahtera untuk memberikan pengertian penjelasan mengenai produk BPRS Madina.
kepada masyarakat agar dapat mengelola Tanggal 15 Mei 2017 BPRS Madina
keuangannya dengan baik personal maupun melakukan edukasi literasi keuangan syariah
kelompok. Program edukasi yang dilakukan pada pengrajin kipas di dusun Jipangan Bantul.
BPRS Madina Mandiri Sejahtera berdasarkan Edukasi yang dilakukan meyampaikan company
SE OJK Nomor 01/SEOJK.07/2014 tentang profile dan produk BPRS Madina dan memberikan
pelaksanaan tentang pelaksanaan edukasi pengatahuan dan pemahaman kepada
dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat untuk tidak menginvestasikan
kepada masyarakat. Berikut pernyataan dari dananya kepada lembaga yang memberikan janji
Ibu Isni selaku Internal Auditor BPRS Madina dengan hasil yang tinggi tetapi secara legalias
mengenai program literasi keuangan syariah usahanya diragukan (investasi bodong).
yang sudah dilakukan:
“Program yang sudah berjalan kita Melalui Media Massa
menjalankan edukasi dengan sebar brosur, Kegiatan edukasi yang dilakukan melalui
kemudian ada kegiatan CSR yang melibatkan media masa yaitu melalui media cetak maupun
masyarakat di sekitar lingkungan kantor. media online. Media cetak yang digunakan
Kemudian kita mendatangi nasabah atau seperti menggunakan brosur tentang literasi
calon nasabah. Kan kita ada pangsa pasarnya keuangan syariah, yaitu memuat tentang fitur
ya.. UMKM, nah kita masuk di dalam sana. dan produk yang digunakan jasa keuangan
Kita memberikan brosur, memberikan edukasi syariah. Brosur-brosur tersebut selain memuat
ke masyarakat. Kemudian mereka yang sudah literasi keuangan syariah juga memuat produk-
menjadi nasabah kita pahamkan terkait produk yang ada di BPRS Madina Mandiri
dengan literasi keuangan itu seperti apa”. Sejahtera, dengan harapan setelah diberikan
pengetahuan tentang keuangan syariah,
Pada tanggal 3 Juni 2014 BPRS Madina masyarakat dapat menggunakan jasa layanan
melakukan literasi literasi keuangan syariah syariah pada bank tersebut. Brosur tersebut
di desa Jogokaryan Mantrijeron Yogyakarta. dibagikan kepada masyarakat sekitar seperti
Program literasi keuangan dilakukan di Masjid di pasar-pasar maupun pada UMKM setempat.
Jogokaryan mulai pukul 15.30-17.00 WIB. Selain media cetak, BPRS Madina Mandiri
Program yang dilakukan yaitu mengadakan Sejahtera melakukan edukasi melalui mini
edukasi literasi kepada ibu-ibu pengajian desa website yang dapat dikunjungi yaitu www.
Jogokaryan agar mengenal dan paham akan bankmadinasyariah.com. Website tersebut
produk Bank Syariah. dapat diakses oleh masyarakat luas yang
Pada tanggal 12 Februari 2015, BPRS memuat informasi tentang profil, produk,
Madina melakukan edukasi literasi keuangan layanan, laporan keuangan dan kegiatan
syariah kepada masyarakat (pedagang) sekitar lainnya. Media cetak lainnya selain website
kantor dan nasabah Bank Madina Syariah. yaitu melalui media sosial seperti facebook dan
Edukasi yang dilakukan yaitu mengenalkan instagram dengan nama akun Bank Madina
kepada masyarakat khususnya pedagang di Syariah.
134 Indra Kusuma Dewi, Safaah Restuning Hayati

Secara Langsung BPRS Madina Mandiri Sejahtera Sejahtera


Edukasi yang dilakukan BPRS Madina membuat laporan rencana edukasi dan laporan
Mandiri Sejahtera dilakukan melaui 2 sistem, pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut sudah
pertama sosialisasi langsung yang dilakukan sesuai dengan prinsip pelaksanaan edukasi
karyawan bagian marketing melalui kegiatan literasi keuangan point kedua yaitu sistematis.
kemasyarakatan, kedua masyarakat yang Namun dalam hal pengukuran dampak
datang langsung ke kantor BPRS Madina kegiatan BPRS Madina Mandiri Sejahtera
Mandiri Sejahtera untuk berkonsultasi dan tidak melakukan survei pemahaman kepada
menanyakan terkait dengan produk yang akan masyarakat terhadap penyampaian edukasi
digunakan sesuai dengan kebutuhan masing- yang telah dilakukan kepada masyarakat.
masing.
Kemudahan Akses
Implementasi SEOJK Nomor 1/SEOJK.07/2014 Kemudahan akses adalah tersedianya
tentang Pelaksanaan Edukasi dalam Rangka layanan dan informasi keuangan yang tersebar
Meningkatkan Literasi Keuangan pada di wilayah Indonesia dan mudah diakses. BPRS
Masyarakat di BPRS Madina Mandiri Madina Mandiri Sejahtera dalam memberikan
Sejahtera informasi kepada konsumen/ masyarakat
Untuk mengetahui implementasi SEOJK sudah dapat dijangkau oleh semua lapisan
Nomor 1/SEOJK.07/2014 tentang Pelaksanaan masyarakat, yaitu melalui website www.
Edukasi dalam rangka Meningkatkan Literasi bankmadinasyariah.com dan media sosial
Keuangan Pada Masyarakat yaitu dengan seperti facebook dan instagram Bank Madina
membandingkan peraturan SEOJK Nomor Syariah. Selain media online, BPRS Madina
1/SEOJK.07/2014 pada romawi III tentang menyediakan bahan cetakan seperti brosur
Pelaksanaan Edukasi. produk- produk yang tersedia di seluruh
Pelaksanaan Edukasi berdasarkan kantor BPRS Madina. Menurut penjelasan
prinsip-prinsip berikut ini: tersebut Bank Madina Syariah sudah sesuai
pelaksanakan edukasi dengan penerapan
Inklusif prinsip kemudahan akses.
Inklusif adalah literasi keuangan harus
mencakup semua golongan masyarakat. Kolaborasi
Berdasarkan hasil wawancara Bapak Sigit Kolaboasi adalah kegiatan yang
Junaedi General Manager Marketing BPRS dilakukan melibatkan seluruh pemangku
Madina Mandiri Sejahtera pada tanggal kepentingan secara bersama-sama dalam
20 Februari 2018 menjelaskan bahwa yang meningkatkan literasi keuangan. Pelaksanaan
menjadi cakupan/sasaran program edukasi edukasi disesuaikan dengan kemampuan dari
literasi keuangan syariah adalah semua lapisan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK).
masyarakat, baik calon nasabah BPRS Madina Pelaksanakan program edukasi
maupun yang sudah menjadi nasabah. Untuk literasi keuangan pada BPRS Madina sudah
sasarannya semua golongan masyarakat yang menyesuaikan dengan kemampuan dari
bisa digapai oleh BPRS Madina. Hal tersebut PUJK. Materi yang disampaikan bersifat
sesuai dengan penerapan literasi keuangan fleksibel, tetapi tetap mengacu pada tujuan
yang dilakukan oleh BPRS Madina Mandiri dari edukasi tersebut. Dalam pelaksanaan
Sejahtera yaitu mencakup semua golongan kolaborasi dengan pihak lain, BPRS Madina
masyarakat. telah bekerjasama dengan pihak pengelola
pasar di Pasar Prawirotaman dan Pasar
Sistematis dan Terukur Bringharjo dalam melaksanakan program
Sistematis dan terukur adalah literasi literasi keuangan syariah yaitu dengan
keuangan disampaikan secara terprogram, membagikan brosur bagi pedagang dan
mudah untuk dipahami, sederhana, dan pengunjung di pasar. Hal tersebut sudah sesuai
pencapaiannya dapat diukur. Sebelum dengan prinsip kolaborasi pada pelaksanaan
melaksanakan program literasi keuangan edukasi yang telah dilakukan BPRS Madina.
Strategi Bank Syariah dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah pada Masyarakat 135

Pelaksanaan edukasi tidak mencakup Tabel 3. Skoring Jawaban Responden dan


pemasaran produk dan atau layanan jasa Persentase Butir
keuangan yang ditawarkan PUJK. Jumlah Jawaban
Edukasi yang dilakukan untuk Butir Responden (setelah Skor Persentase
menginformasikan fitur dasar dan produk dikalikan bobot) (%)
SS S TS STS
dan layanan jasa keuangan termasuk memberi
1 92 84 0 0 176 86.27
pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan
2 68 99 2 0 169 82.84
dengan manfaat, biaya, dan risiko. Dalam 3 112 69 0 0 181 88.72
melaksanakan kegiatan literasi keuangan, 4 60 81 16 1 158 77.45
selain mengedukasi kepada masyarakat 5 84 75 10 0 169 82.84
tentang fitur dasar dan produk layanan jasa 6 8 54 58 2 122 59.80
keuangan jasa syariah, BPRS Madina juga 7 52 108 4 0 164 80.39
melakukan promosi terkait dengan produk 8 88 84 0 1 173 84.80
Bank Madina Syariah. Hal tersebut belum 9 112 66 0 1 179 87.74
sesuai dengan pelaksanaan edukasi yang 10 128 54 0 1 183 89.70
tidak mencakup pemasaran produk yang 11 104 75 0 0 179 87.74
ditawarkan dari PUJK tersebut. 12 84 90 0 0 174 85.29
13 84 84 4 0 172 84.31
14 100 72 2 1 175 85.78
Kegiatan berupa pemberian bantuan sosial
15 80 87 0 2 169 82.84
yang bersifat charity dapat merupakan
16 40 117 4 0 161 78.92
pelaksanaan edukasi apabila kegiatan tersebut
17 136 51 0 0 187 91.66
dilaksanakan secara berkala. 18 48 108 4 1 161 78.92
Kegiatan social yang dilakukan setiap hari 19 44 111 6 0 161 78.92
Jumat oleh BPRS Madina berupa program CSR 20 72 99 0 0 171 83.82
yaitu membagikan nasi kotak dan kebutuhan 21 80 90 2 0 172 84.31
sehari- hari kepada masyarakat sekitar kantor 22 24 108 16 1 149 73.03
seperti tukang becak, tukang parkir, pedagang 23 84 81 4 1 170 83.33
pasar tradisional, dan sebagainya. Program 24 64 99 2 1 166 81.37
CSR tersebut juga secara bersama-sama 25 44 117 2 0 163 79.90
memberikan pengenalan kepada masyarakat TOTAL 2060.69
tentang lembaga jasa keuangan syariah. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip pelaksanaan Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat literasi
edukasi yaitu pemberian bantuan sosial yang keuangan syariah pada masyarakat, dihitung
bersifat charity. dengan rumus sebagai berikut:
Total Persentase 2060.69
Analisis Tingkat Literasi Keuangan Syariah % rata-rata = ―――――――― = ――――― = 25
Butir Soal 25
pada Masyarakat yang Telah Mendapatkan
Edukasi dan Sosialisasi pada BPRS Madina
Mandiri Sejahtera Tabel 4. Kategori Tingkat Literasi Keuangan
Data yang terkumpul dari hasil Kategori Interval Data
penyebaran kuesioner kemudian diolah dalam Rendah < 60
bentuk tabel dengan menggunakan teknik Sedang 60 ≤ 80
analisis deskripsi. Setiap item pertanyaan Tinggi > 80
dibuat tabulasi sehingga dapat mempermudah Sumber: Chen and Volpe, 1998.
untuk menganalis data. Skor dari masing-
masing butir pernyataan dalam kuesioner dan Menurut hasil perhitungan di atas, dapat
persentasenya dapat dilihat pada tabel 3. disimpulkan bahwa literasi keuangan syariah
Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat data pada masyarakat yang sudah mendapatkan
literasi keuangan syariah pada masyarakat program edukasi dan sosialiasasi dari BPRS
yang sudah mendapatkan program edukasi dan Madia Mandiri Sejahtera berada pada kategori
sosialisasi dari BPRS Madina Mandiri Sejahtera. tinggi. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata
136 Indra Kusuma Dewi, Safaah Restuning Hayati

persentase butir pernyataan yaitu 82.42% yang pada masyarakat dilakukan melalui beberapa
berada pada kategori tinggi. program kegiatan seperti: (1) melakukan
Tujuan dari SNLKI (Revisit 2017) yaitu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,
mewujudkan masyarakat Indonesia yang well (2) melakukan edukasi melalui media massa,
literate dan menggunakan produk layanan dan (3) masyarakat secara langsung datang ke
jasa keuangan yang sesuai untuk mencapai kantor. Pelaksanaan program edukasi yang
kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan. dilakukan BPRS Madina Mandiri Sejahtera
Dengan pelaksanaan kegiatan edukasi yang secara keseluruhan sudah sesuai dengan
dilakukan BPRS Madina Mandiri Sejahtera Surat Edaran OJK Nomor 1/SEOJK.07/2014
yang mengacu pada SE OJK Nomor 1/ tentang Pelaksanaan Edukasi dalam Rangka
SEOJK.07/2014 memberikan dampak yaitu Meningkatkan Literasi Keuangan kepada
tingkat literasi keuangan syariah masyarakat Masyarakat, yaitu berdasarkan prinsip inklusif,
yang sudah mendapatkan program edukasi sistematis dan terukur, kemudahan akses, dan
dan sosialisasi masuk kategori tinggi (bagus). kolaborasi. Tingkat literasi keuangan syariah
Selain itu penggunaan produk dari BPRS pada masyarakat yang telah mendapatkan
Madina Mandiri Sejahtera meningkat setiap program edukasi dari BPRS Madina Mandiri
tahunnya, baik nasabah tabungan maupun Sejahtera sebesar 82.42 % yaitu berada pada
pembiayaan. kategori tinggi.
Adanya program kegiatan edukasi
dan sosialisasi yang dilakukan BPRS Madina DAFTAR PUSTAKA
Mandiri Sejahtera dapat membantu masyarakat Akmal, Huriyatul dan Yogi Eka Saputra.
dalam memperluas wawasan tentang “Analisis Tingkat Literasi Keuangan”
financial literacy, khususnya pada lembaga Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1, No.
keuangan syariah. Sehingga dengan semakin 2, (2016): 235-244.
bertambahnya pemahaman masyarakat. Almanshur, Fauzan dan Ghony, Djunaidi.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Metodologi Penelitiam Kualitatif. Yogyakarta:
ibu Isni Puspitasari selaku internal audit BPRS Ar-Ruzz Media, 2012.
Madina menyatakan adanya peningkatan Aribawa, Dwitya. “Pengaruh Literasi Keuangan
pengetahuan masyarakat setelah mendapat Terhadap Kinerja dan Keberlangsungan
edukasi dan sosialisasi financial literacy, UMKM di Jawa Tengah” Jurnal Siasat Bisnis,
masyarakat yang tadinya tidak mengetahui Vol. 20, No.1, (2016): 1-13.
tentang bank syariah sekarang menjadi tahu Chen, Haiyang dan Volpe, Ronald. “An
keberadaan bank syariah, terutama BPRS Analysis of Personal Financial Literacy
Madina Mandiri Sejahtera. Masyarakat cukup Among College Students” Financial Services
antusias dengan keberadaan bank syariah Review, Vol. 7, No. 2 (1998): 107- 128.
BPRS Madina. Produk yang diminati mayoritas Creswell, John. Research Design Pendekatan
masyarakat yaitu tabungan arisan. Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:
Berdasarkan keterangan di atas, dapat Pustaka Pelajar, 2010.
ditarik benang merah bahwa efektifitas Darsono (et.al.).Perjalanan Perbankan Syariah
program yang dilakukan oleh BPRS Madina di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia, 2016.
Mandiri Sejahtera sudah efektif. Hal ini Fitriyanti dan Musjtari. Hukum Perbankan
terbukti dari tingkat literasi keuangan syariah Syariah dan Takaful. Yogyakarta: Lab Hukum
masyarakat yang sudah mendapatkan program FH UMY, 2010.
edukasi dari pihak bank masuk dalam kategori Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh
tinggi yaitu sebesar 82.42%. dan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010.
KESIMPULAN Krishna, Rofaida, dan Sari. “Analisis Tingkat
Berdasarkan hasil analisis yang telah Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa
dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya
strategi BPRS Madina Mandiri Sejahtera (Survey pada Mahasiswa Universitas
dalam meningkatkan literasi keuangan syariah Pendidikan Indonesia)” In Proceedings of
Strategi Bank Syariah dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah pada Masyarakat 137

The 4th International Conference on Teacher International Journal of Economics and


Education, (2010): 552-560. Financial Issue, Vol. 6 No. 7 (2016): 32-35.
Lestari, Sri. “Literasi Keuangan Serta Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan
Penggunaan Produk dan Jasa Lembaga Syariah. Jakarta: Prenada Media Group, 2012.
Keuangan” Jurnal Fokus Bisnis, Vol. 14, No. Soeratno dan Arsyad, Lincolin. Metodologi
02, (2015): 14-24. Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis.
Mendari, Anastasia Sri dan Suramaya Suci Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen
Kewal. “Tingkat Literasi Keuangan di Perusahaan, 1998.
Kalangan Mahasiswa STIE MUSI” Jurnal Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Economia, Vol. 9, No. 2, (2013): 130-140. dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Nengsih, Novia. “Peran Perbankan Syariah Sugiyono. Metode Peneltian Kombinasi (Mixed
dalam Mengimplementasikan Keuangan Methods). Bandung: Alfabeta, 2013.
Inklusif di Indonesia” Jurnal Etikonomi ,Vol. Sujarweni, Wiratna. SPSS untuk Paramedis.
14, No. 2, (2013): 221-240. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2012.
Otoritas Jasa Keuangan (perh.). Kodifikasi Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah.
Produk dan Aktivitas Bank Pembiayaan Rakyat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Syariah. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, Widayati, Irin. “Faktor-Faktor Yang
2015. Mempegaruhi Literasi Finansial Mahasiswa
Otoritas Jasa Keuangan (perh.). Strategi Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Literasi Keuangan Indonesia. Jakarta: Otoritas Brawijaya” Jurnal Akuntansi dan Pendidikan.
Jasa Keuangan, 2017. Vol. 1, No. 1, (2012): 89-99.
Rahim, Siti H., Rashid R. Abdul dan Hamed Yushita, Amanita Novi. “Pentingnya Literasi
A. Bakar. “Islamic Financial Literacy Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan
and Determinants Among University Pribadi” Jurnal Nomina, Vol. VI, No. 1,
Students: An Exploratory Factor Analysis” (2017): 11-26.

You might also like