You are on page 1of 8

PILIHAN HUKUM, FORUM DAN DOMISILI SUATU KONTRAK

DALAM TRANSAKSI BISNIS


Syafran
Fakultas Hukum Universitas Semarang
JI Sukarno Hatta, Tlogosari. Semarang
email : syafran.dosen@gmall.com

Abstract

In the contract, if the parties did not specify their own choice of Jaw, forum selection and choice of
domicile, the legal sector in this regard provides to regulate it, that stipulates that in such a case, where
the law applicable where the competent court, or domicile which one is used. Not so much matter if the
parties to the contract came from the same law, or derived from the same court, or only have 1 (one)
domicile. However, it will become a legal issue to determine: The law which applies if the parties to apply
different laws, such as each party came from different countries. Which court is competent to try him if
there were disputes regarding the contract, if the parties resides or is domiciled of 2 (two) regions of
different courts. In addition, the determination of which law applies and or selection of a forum, actually
belong to the public law (law of procedure). However, the choice of law and choice of a forum, is 1 (one) of
the few public law that may be infringed by the parties to the contract, based on the principle of party
autonomy. In fact, the parties may exclude the courts entirely with the court appoint a blended I prepared
itself in the form of private or judicial bodies that are popular with the terms of arbitration. Based on the
principle of freedom of contract, then the parties to a contract can also choose which court will adjudicate
disputes arising out of contract case in question.

Key words: Choice of law, Choice of a Forum, Domiciled

Abstrak

Didalam kontrak, jika para pihak tidak menentukan sendiri pilihan hukum, pilihan forum dan pilihan
domisilinya, maka sektor hukum dalam hat ini menyediakan kaidahnya untuk mengatur hat tersebut,
yakni mengatur bahwa dalam kasus yang demikian, hukum manakah yang berfaku pengadilan mana
yang berwenang, atau domisili mana yang dipakai. Tidak begitu banyak menjadi soal jika para pihak
dalam kontrak tersebut berasal dari hukum yang sama, atau berasa/ dari wilayah pengadilan yang
sama, atau hanya memifiki 1 (satu) domisili. Akan tetapi, akan menjadi suatu masalah yuridis untuk
menentukan:Hukum mana yang berlaku jika terhadap para pihak berlaku hukum yang berbeda,
misalnya karena masing-masing pihak berasal dari negara yang berbeda. Pengadilan mana yang
berwenang untuk mengadilinya jika terdapat perselisihan yang berkenaan dengan kontrak, yakni jika
para pihak bertempat tinggal atau berdomisili dari 2 (dua) wilayah pengadilan yang berbeda. Di samping
itu, penentuan tentang hukum mana yang berlaku dan atau pilihan forum, sebenamya termasuk ke
wilayah hukum publik (hukum acara). Akan tetapi, pilihan hukum dan pilihan forum, merupakan 1 (satu)
dari sedik;t hukum publik yang boleh dilanggar oleh para pihak dalam kontrak, berdasarkan asas party
autonomy. Bahkan, para pihak dapat mengesampingkan pengadilan sama sekali dengan menun1uk
pengadilan yang diracikldisusun sendiri dalam bentuk badan peradilan swasta atau yang popular
dengan istilah arbitrase.Berdasarkan asas kebebasan berkontrak, maka para pihak dalam suatu
kontrak dapat juga memilih pengadi/an mana yang akan mengadili seandainya timbul sengketa
terhadap kontrak yang bersangkutan.

Kata Kunci: Pilihan Hukum, Pilihan Forum, Domisi

606
MMH, Ji/id 41 No. 4 Oktober 2012

A. Pendahuluan negara yang berbeda.Pengadilan mana yang


Sebagai konsekuensi logis dari berwenang untuk mengadilinya jika terdapat
diberlakukannya prinsip kebebasan berkontrak perselisihan yang berkenaan dengan kontrak, yakni
(freedom of contract), maka para pihak dalam suatu jika para pihak bertempat tinggal atau berdomisili
kontrak dapat juga menentukan sendiri hal-hal dari 2 (dua) wilayah pengadilan yang berbeda.2
antara lain, Pilihan hukum (choice of Jaw), dalam hal Di samping itu, penentuan tentang hukum
ini para pihak menentukan sendiri dalam kontrak mana yang berlaku dan atau pilihan forum,
tentang hukum mana yang berlaku terhadap sebenarnya termasuk ke wilayah hukum publik
interpretasi kontrak tersebut.Pilihan forum (choice of (hukum acara). Akan tetapi, pilihan hukum dan
jurisdiction), yakni para pihak menentukan sendiri pilihan forum, merupakan 1 (satu) dari sedikit hukum
dalam kontrak tentang pengadilan atau forum mana publik yang boleh dilanggar oleh para pihak dalam
yang berlaku jika terjadi sengketa di antara para kontrak, berdasarkan asas party autonomy Bahkan,
pihak dalam kontrak tersebut.Pilihan domisili para pihak dapat mengesampingkan pengadilan
(choice of domicile), dalam hal ini masing-masing sama sekali dengan menunjuk pengadilan yang
pihak melakukan penunjukkan di manakah domisili diracik/disusun sendiri dalam bentuk badan
hukum dari para pihak tersebut.
1
peradilan swasta atau yang populer dengan istilah
Ketika para pihak melakukan pilihan hukum, arbitrase
pilihan forum dan pilihan domisili, tentu hal tersebut Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik suatu
dilakukan dengan berbagai pertimbangan dengan Permasa/ahan kalau dikaitkan dengan sistem
untung rugi yang sudah dipertimbangkan masak- hukum Common Law, tetapi ketentuan yang mirip-
masak. Jika tidak dilakukan pilihan hukum, pilihan mirip juga terdapat dalam Konvensi Roma 1980
forum dan pilihan domisili, akan menjadi persoalan (The Rome Convention on the Law Applicable to
yuridis yang serius di mana sektor hukum haruslah Contractual Obligations 1980), pengadilan-
memberikan jawaban terutama terhadap pengadilan harus mempertimbangkan semua
pertanyaan, hukum mana yang berlaku dan connection atau faktor untuk menentukan negara
pengadilan mana yang berwenang. Sedangkan mana yang mempunyai hubungan yang paling
mengenai domisili mana yang berlaku juga sering significant (the country most significantly
kali menjadi faktor yang digunakan untuk menjawab connected), yaitu sebagai berikut:
pertanyaan mengenai pengadilan mana yang ber- 1. Tempat pelaksanaan kontrak (place of
wenang dalam hubungannya dengan kompetensi performance) atau yang disebut juga dengan
absolut atau kompetensi relatif dari pengadilan istilah lex loci solutionis.
terse but. 2. Tempat penandatanganan kontrak (place of
Jika para pihak tidak menentukan sendiri contracting).
pilihan hukum, pilihan forum dan pilihan domisilinya, 3. Tempat kontrak dinegosiasikan.
maka sektor hukum dalam hal ini menyediakan 4. Tempat terletaknya, benda objek kontrak.
kaidahnya untuk mengatur hal tersebut, yakni 5. Bahasa dalam kontrak.
mengatur bahwa dalam kasus yang demikian, 6. Mata uang yang dipergunakan dalam kontrak.
hukum manakah yang berlaku, pengadilan mana 7. Hukum dari para pihak.
yang berwenang, atau domisili mana yang dipakai. 8. Tempat domisili, residensi, kewarganegaraan,
Tidak begitu banyak menjadi soal jika para pihak tempat kedudukan kantor pusat atau tempat
dalam kontrak tersebut berasal dari hukum yang pelaksanaan bisnis.
sama, atau berasal dari wilayah pengadilan yang 9. Situasi dan kondisi yang berkenaan dengan
sama, atau hanya memiliki 1 (satu) domisili. Akan kontrak tersebut.
tetapi, akan menjadi suatu masalah yuridis untuk
menentukan hukum mana yang berlaku jika Namun demikian, hukum di negara Common
terhadap para pihak berlaku hukum yang berbeda, Law dalam menentukan proper law terhadap suatu
misalnya karena masing-masing pihak berasal dari kontrak lebih cenderung untuk memilih hukum dari

1 Ronald A. Anderson. et.al. 1983. Business Law C1ncmnab, USA, South Western Publishing Co.him 23
2 Abyah. P.S., 1996. Essays on Contract. Oxford. Englad, Clarendon Press.hlm.42

607
Syafran, Pilihan Hukum, Forum dan Domisili Suatu Kontrak Dalam Bisnis

tempat pelaksanaan kontrak (Lex Loci Solutionis). dimaksudkan dengan hubungan yang
Sedangkan Konvensi Roma 1980 bahkan substansial di sini adalah:
menentukan beberapa "presumsi hukum" untuk (a) Place of contract formation.
menentukan proper law. (b) Place of performance.
(c) Domiciles of the licensor and licensee.
B. Pembahasan (d) Licensor's and licensee's place of
Yang pertama sekali dilihat untuk menentukan incorporation, place of corporate
hukum mana yang berlaku terhadap suatu transaksi headquarters and place of branch offices.
adalah apakah para pihak ada menentukan sendiri (3) Pilihan hukum melanggar ketertiban umum
dalam kontrak tentang hukum mana yang berlaku dari negara bagian yang mempunyai the most
jika sengketa. significant relationship.
Dalam hal ini, memang kepada para pihak (4) Negara bagian yang mempunyai the most
diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri significant relationship mempunyai suatu
hukum mana yang bertaku terhadap kontrak materially greater interest dalam pemecahan
tersebut, lnilah yang disebut dengan prinsip masalah khusus dibandingkan dengan negara
kebebasan berkontrak, yang dalam bahasa lnggris bagian yang dipilih.
disebut dengan istilah "Party Autonomy" atau Di Ontario, Kanada, pilihan hukum asing dapat
"Freedom of Contract". dibenarkan dengan rambu-rambu sebagai berikut:
Meskipun begitu, pilihan hukum oleh para a. Pilihan hukum tersebut sah menurut hukum di
pihak dalam kontrak bukannya tanpa batas. Batas- negara asingyang bersangkutan.
batas tersebut adalah sebagai berikut:3 b. Pilihan hukum tersebut bukan untuk mengelak
a. Tidak melanggar ketertiban umum. dari berlakunya ukum memaksa yang akan
b. Hanya di bidang hukum kontrak. diberlakukan oleh pengadilan pengadilan di
c. Tidak boleh mengenai hukum kontrak kerja. Ontario.
d. Tidak boleh mengenai ketentuan perdata c. Pilihan hukum tersebut tidak bertentangan
dengan sifat publik. dengan asas ketertiban umum.
Penempatan klausula pilihan hukum dalam d. Pemberlakuan hukum asing tersebut berkenaan
suatu kontrak mempunyai arti penting disebabkan dengan masalah fakta hukum.
hal-hal sebagai berikut:' Pilihan hukum asing bukanlah pernyataan
a. Sebagai sarana untuk menghindari ketentuan kedaulatan dalam pengertian politik oleh negara
hukum memaksa yang tidak efisien. asing tersebut.
b. Untuk meningkatkan persaingan yurisdiksial. Yang dimaksud dengan kontrak dengan
c. Memecahkan masalah peraturan berbagai penetapan waktu adalah suatu kontrak yang
negara. meskipun kontraknya sudah ditandatangani, tetapi
Tiap-tiap negara memiliki batasan tersendiri prestasi dari salah satu atau kedua belah pihak baru
sampai sejauh mana hukum dari negara lain dapat akan dilaksanakan pada waktu tertentu di kemudian
diberlakukan di negara tersebut. hari.
Hukum di Amerika Serikat misalnya, Karena itu, berbeda dengan kontrak bersyarat
sebagaimana diatur dalam Restatement Second versi KUHPerdata di mana syaratnya belum tentu
menentukan bahwa hakim di sana dapat menolak akan terjadi, maka kontrak dengan penetapan waktu
pember1akuan klausula pilihan hukum (menolak hanya digantungkan prestasinya pada suatu waktu
pilihan hukum) jika terdapat salah satu di antara yang akan datang, waktu mana tentunya pasti akan
alasan-alasan sebagai berikut: datang/pasti akan terjadi. Contoh kontrak dengan
(1) Tidak mempunyai alasan yang cukup bagi penetapan waktu adalah jika ada suatu jual beli di
pilihan hukum para pihak. mana barang yang menjadi objek jual beli baru akan
(2) Tidak mempunyai hubungan yang substansial diserahkan dalam waktu 1 (satu) bulan setelah
dengan transaksi yang bersangkutan. Yang penandatanganan kontrak yang bersangkutan.

3 Sudargo Gautama, 1976, Kontrak Dagang lntemasional, Himpunan Ceramah dan Prasaran, Bandung, Alumni.him. 26.
4 Dannanto Latip Yansen, 2002, Klausul Pemi/ihan Hukum, Bandung, Alumni.him. 56.

608
MMH, Ji/id 41 No. 4 Oktober 2012

Beberapa ketentuan tentang kontrak dengan 3) Yang Sudah Dibayar Tidak Mungkin
ketetapan waktu menurut KUHPerdata adalah Dimintakan Kembali
sebagai berikut: Meskipun dalam suatu kontrak dengan
1 ). Tidak Menangguhkan Berlakunya Kontrak ketetapan waktu, prestasi yang ditangguhkan akan
Berbeda dengan kontrak bersyarat pada dilakukan pada saat yang dijanjikan suatu masa
umumnya, maka kontrak dengan ketetapan waktu kelak, dan meskipun sebelum masanya tiba,
tidak menangguhkan berlakunya kontrak tersebut. prestasi yang ditangguhkan tersebut tidak dapat
Yang ditangguhkan semata-mata hanyalah dimintakan oleh krediturnya, tetapi jika karena
pelaksanaan dari kontrak tersebut. Hal ini dapat sesuatu dan lain hal, prestasi tersebut telah dipenuhi
difahami karena dengan kontrak dengan ketetapan sebelum waktunya oleh debitur, maka apa yang
waktu, karena waktu tersebut bagaimanapun akan sudah dipenuhi tersebut tidak dapat dimintakan
tiba (sudah pasti datang), maka berlakunya kontrak kembali oleh debitur. Rationale dari ketentuan ini
tidak perlu ditangguhkan, tetapi kontrak dari semula adalah untuk menghindari hal-hal yang kompleks
sudah berlaku. Namun demikian, dilihat dari bagi pihak kreduur, khususnya jika pihak kreditur
konsekuensi hukumnya, antara kontrak dengan sudah memanfaatkan hasil prestasi yang sudah
syarat tangguh dengan kontrak dengan ketetapan diserahkan kepadanya oleh debitur. Di samping itu,
waktu, khususnya apabila syarat dipenuhi, maka bagi pihak debitur, mestinya ketentuan ini juga tidak
praktis tidak ada perbedaan di antara keduanya. begitu menjadi masalah, karena cepat atau lambat,
Karena jika kontrak bersyarat di mana syaratnya debitur harus.melaksanakan prestasi seperti yang
dipenuhi, dengan kontrak dengan ketetapan waktu, telah diperjanjikannya.
jika waktunya telah tiba, konsekuensi hukumnya Dengan demikian, dilihat dari segi konsekuensi
praktis sama, yakni kontrak dianggap sudah berlaku hukumnya, maka kedudukan debitur dalam kontrak
sejak dari awal, yakni sejak saat penandatanganan dengan ketetapan waktu yang prestasinya
kontrak yang bersangkutan. Yang membedakan dilakukan lebih awal seperti yang diperjanjikan,
antara kontrak bersyarat dengan kontrak dengan praktis sama dengan konsekuensi hukum bagi suatu
ketetapan waktu adalah jika syaratnya tidak perikatan wajar (naturlijke verbintennis) seperti
terpenuhi dalam kontrak bersyarat, di mana hutang dalam perjudian, yakni tidak dapat
konsekuensinya adalah bahwa kontrak dianggap dipaksakan untuk dilaksanakan prestasinya, tetapi
tidak pernah ada, sedangkan dalam kontrak dengan jika prestasinya sudah dilaksanakan, hal tersebut
penetapan waktu, waktu yang ditunggu tersebut tidak dapat dibatalkan lagi .'
cepat atau lambat pasti akan tiba.5
4) Presumsi Kepentingan Debitur
2). Pembayaran Tidak Dapat Ditagih Sebelum KUHPerdata memberlakukan suatu presumsi
Waktunya Tiba terhadap kontrak dengan ketetapan waktu, yaitu
Sesuai dengan apa yang tertulis dalam kontrak presumsi bahwa suatu ketetapan waktu dianggap
yang bersangkutan, maka dalam suatu kontrak dibuat untuk kepentingan debitur. Presumsi tidak
dengan ketetapan waktu, prestasi yang berlaku jika dapat dibuktikan sebaliknya oleh
ditangguhkan akan dilakukan pada saat yang kreditur, yakni membuktikan bahwa suatu ketetapan
dijanjikan suatu masa kelak. Dalam hal ini, sebelum waktu dibuat bukan untuk kepentingan debitur,
masanya tiba, maka prestasi yang ditangguhkan melainkan untuk kepentingan kreditur, dengan
tersebut tidak dapat dimintakan oleh krediturnya, menunjukkan fakta-fakta yang terdapat dari:
kecuali dalam hal-hal tertentu, yakni dalam hal-hal a. Dalam kontrak yang bersangkutan.
sebagai berikut: b. Situasi dan kondisi yang bersangkutan dengan
(a). Jika debitur jatuh pailit. kontrak yang bersangkutan.
(b). Jika nilai jaminannya telah merosot akibat dari
kesalahan debitur.

5 Oarmanto tanp, Yan sen, 2002, P,lihan Hukum dan P,hhan FM1m dalam Kontrak JntemaSJonal. Jakarta: Univers,tas hidones a.hlm46
6 Vose Rizal $1d1 MaraJo, 1997, Surat-Surat Pel]anjian & Kontrak. Surabaya lndah.

609
Syafran, Pi/ihan Hukum, Forum dan Domisi/i Suatu Kontrak Dalam Bisnis

5) Ketetapan Waktu Tidak Berlaku dalam Hal- perdagangan dari para pihak (party's trade or
hal Tertentu profession), adalah tempat bisnis utamanya
Sebagaimana diketahui bahwa dalam suatu (principal place of business), atau
kontrak dengan ketetapan waktu, prestasi yang d. Tempat pelaksanaan kontrak selain dari tempat
ditangguhkan akan dilakukan pada saat yang bisnis utama.
dijanjikan suatu masa kelak. Akan tetapi,
KUHPerdata menentukan bahwa debitur tidak dapat Presumsi 2:
lagi menarik manfaat dari suatu ketetapan waktu Hukum Tempat Terletak Benda Tidak Bergerak
dalam hal-hal tertentu. Artinya adalah bahwa dalam Jika kontrak mengenai benda tidak bergerak, maka
hal ini prinsipnya tidak dapat dimintakan untuk di- kontrak sangat berhubungan (most closely
penuhi prestasi sebelum waktu yang diperjanjikan connected) tempat terletaknya benda tidak
tiba, tidak berlaku dalam hal-hal tertentu, yakni bergerak tersebut. lnilah yang dikenal dengan Lex
dalam hal-hal sebagai berikut: Situs. Ketentuan dalam Konvensi Roma 1980 ini
a. Jika debitur Jatuh pailit berjalan seiring dengan Brussels Convention on
b. Jika nilai jaminannya telah merosot akibat dari Jurisdiction and the Enforcement of Judgements
kesalahan debitur. 1968.
(Lihat Pasal 1271 KUH Perdata).
Artinya, dalam 2 (dua) keadaan seperti itu, pihak Presumsi 3:
kreditur dapat langsung menagih janji meskipun Hukum Pengangkut dalam Kontrak Pengangkutan
waktu untuk melaksanakan prestasi (waktu jatuh Barang.
tempo). Dalam kontrak pengangkutan barang (untuk semua
Sebenarnya kontrak dengan penetapan waktu a lat pengangkutan), maka yang paling
masih merupakan variasi dari kontrak bersyarat, berhubungan (most closely connected) adalah
khususnya jika kita mengartikan kontrak bersyarat hukum dari tempat bisnis utama (principal place of
dalam pengertiannya yang luas. Akan tetapi, karena business) dari pihak pengangkut, asalkan tempat
KUHPerdata mengartikan kontrak bersyarat dalam tersebut juga merupakan tempat bagi pemuatan,
arti sempit, maka kontrak dengan ketetapan waktu atau pembongkaran, atau tempat bisnis utama dari
tidak digolongkan ke dalam kontrak bersyarat, pihak consignor.
sehingga masalah kontrak dengan ketetapan waktu
ini oleh KUHPerdata diatur sendiri secara terpisah Presumsi 4:
dengan pengaturan kontrak bersyarat', Situasi dan Kondisi Kontrak Secara Keseluruhan
Sedangkan dalam Konvensi Roma 1980 Dalam hal ini, presumsi 1, presumsi 2, dan presumsi
menentukan beberapa "presumsi hukum" untuk 3 tidak berlaku jika situasi dan kondisi di sekitar
menentukan proper law:• kontrak secara keseluruhan lebih dekat
Presumsi 1: hubungannya dengan negara lain dan negara yang
Hukum di Mana Dilaksanakan Prestasi Karakteristik disebut dalam presumsi 1, presumsi 2 dan presumsi
dari Kontrak (Characteristic Performance). 3. Prinsip ini juga berlaku terhadap kontrak yang
Oalam hal ini ditentukan hukum dari pihak yang pelaksanaan karakteristiknya tidak ditemukan.
mempunyai efek dari pelaksanaan yang paling Di samping itu, tentang pertanyaan menurut hukum
karakteristik dari kontrak tersebut. Setelah itu, manakah harus ditinjau untuk mempersoalkan
ditentukanlah bagi pihak tersebut hukum di tempat: keabsahan dari suatu kontrak, ketentuan dari
a. Tempat kediaman biasanya (habitual residence) Konvensi Roma 1980 adalah sebagai berikut:
bagi pihak tersebut (untuk pribadi, bukan badan a. Validitas Substansi Kontrak
hukum). Tentang validitas dan eksistensi dan kontrak
b. Tempat pusat administrasi bagi suatu termasuk klausula-klausula di dalamnya,
perusahaan. haruslah ditentukan menurut hukum yang
c. Oalam hubungan dengan profesi atau seharusnya berlaku seandainya kontrak atau

7 Edward J Murphy dan Richard ESpeidel, 1984, Studies in Contract Law. Mineola, New York: The Foundation Press lnc.hlm.22.
8 Abdull<adir Muhammad, 1992, Hukum Perikatan. Bandung, Alumni.him. 34.

610
MMH, Jilk! 41 No. 4 Oktober 2012

klausula tersebut adalah valid. Akan tetapi, jika c) Cara terbaik untuk menentukan hukum yang
dengan cara demikian akan menjadi tidak layak berlaku terhadap masalah keabsahan
(unreasonable), maka haruslah ditentukan kontrak a tau keabsahan formalitas kontrak.
menurut tempat biasanya dia (pihak yang Jika ternyata tidak ada pilihan hukum dalam
keberatan) menetap (habitual residence). kontrak, sementara tempat penandatanganan
kontrak ada di beberapa tempat, atau tempat
b. Validitas Formalitas Kontrak tersebut tidak dapat dipastikan, maka penerapan
Suatu kontrak secara formal akan sah lex loci contractus dilakukan dengan cara
manakala: sebagai berikut:
(1) Jika ketika kontrak dibuat, para pihak a) Berlaku hukum di mana penawaran kontrak
berada di negara yang sama, maka dibuat atau dikirim.
keabsahan formalitas kontrak mesti ditinjau b) Jika tidak diketahui di mana dibuatnya
menu rut hukum di mana kontrak dibuat. penawaran, berlaku hukum dari tempat
(2) Jika para pihak berada pada negara yang domisili pihak yang melakukan penawaran.
berbeda ketika kontrak dibuat, maka
keabsahan formalitas kontrak harus ditinjau 2). Lex Fori
menurut hukum yang berlaku untuk kontrak Doktrin lex fori mengajarkan bahwa manakala
tersebut, atau menurut hukum di salah satu para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam
negara mereka berada pada waktu kontrak yang dibuatnya, maka hukum yang
membuat kontrak. berlaku adalah hukum di mana hakim
(3) Jika kontrak dibuat oleh seorang agennya, memutuskan perkara. Lex tori ini juga
maka keabsahan formalitas kontrak harus merupakan pendekatan tradisional untuk
ditinjau menurut hukum yang bertaku di menentukan hukum mana yang berlaku
negara di mana agen membuat kontrak. terse but.
(4) Jika kontrak merupakan kontrak konsumen, a) Penerapan doktrin lex fori ini memberikan
maka keabsahan formalitas kontrak harus beberapa keuntungan sebagai berikut:
ditinjau menurut hukum yang berlaku di b) Penerapannya mudah dan sederhana
tempat kediaman biasanya (habitual (simplicity). Dapat diprediksi (predictability).
residence) dari si konsumen. Jika c) Lebih efisien.
menyangkut dengan kontrak tentang d) Lebih akurat penerapannya, karena hakim
benda-benda tidak bergerak, maka lebih mengenal hukum yang akan diterapkan
keabsahan formalitas kontrak harus ditinjau itu.
menurut hukum yang berlaku di tempat
terletaknya benda tidak bergerak tersebut. 3. Lex Rae Sitae
Lex rae sitae atau disebut juga dengan lex situs
Pilihan hukum suatu kontrak dalam transaksi mengajarkan bahwa hukum yang berlaku atas
bisnis antara lain: suatu kontrak adalah hukum di mana benda
1 ). Lex Loci Contractus objek kontrak tersebut berada. Adalah sudah
Doktrin Lex Loci Contractus mengajarkan bahwa menjadi hukum yang universal 'bahwa jika
jika para pihak tidak menentukan sendiri hukum kontrak berobjekan benda tidak bergerak
mana yang berlaku dalam kontrak, maka hukum (tanah), maka hukum yang berlaku adalah
yang berlaku adalah hukum di mana kontrak hukum di mana tanah tersebut terletak.
tersebut ditandatangani. Doktrin lex loci Penerapan doktrin lex rae sitae ini memberikan
contractus merupakan cara yang paling tua beberapa keuntungan sebagai berikut:
(pendekatan tradisional) untuk menentukan a) Penerapannya mudah dan sederhana
hukum yang berlaku. Kelebihan dari lex loci (simplicity). Dapat diprediksi (predictibility).
Contractus adalah: b) Kesulitan bagi hakim untuk menerapkan
a) Penerapannya mudah dan sederhana hukum dari daerah/negara lain, tetapi hukum
(simplicity). tersebut lebih memuaskan terhadap kasus
b) Oapat diprediksi (predictibility). yang bersangkutan.

611
Syafran, Pilihan Hukum, Forum dan Domisili Suatu Kontrak Dalam BiS11is

4). The Most Characteristic Connection Doktrin the proper law mengajarkan bahwa
Doktrin the most characteristic connection manakala para pihak tidak melakukan pilihan
mengajarkan bahwa manakala para pihak tidak hukum dalam kontrak yang dibuatnya, maka
melakukan pilihan hukum dalam kontrak yang hukum yang berlaku adalah hukum yang paling
dibuatnya, maka hukum yang berlaku adalah pantas dengan pertimbangan yang objektif dan
hukum yang paling mempunyai karakteristik logis dengan mengasumsikan bahwa kontrak
dalam hubungan kontrak tersebut. Doktrin ini telah dibuat dengan sah. Namun demikian,
sering juga disebut dengan istilah the most doktrin the proper law ini sangat
significant relationship, atau the most closely membingungkan dan tidak prediktif.
cennected.
Doktrin the most characteristic connection ini C. Simpulan
sudah diterima dengan sangat meluas dewasa Berdasarkan asas kebebasan berkontrak,
ini, dan dianggap paling memuaskan untuk ke- maka para pihak dalam suatu kontrak dapat juga
banyakan kasus. memilih pengadilan mana yang akan mengadili
Berikut ini diberikan beberapa contoh dari the seandainya timbul sengketa terhadap kontrak yang
most characteristic connection untuk bersangkutan.
menentukan hukum mana yang berlaku Kebebasan memilih pengadilan ini disebut
terhadap suatu kontrak. Contoh-contoh tersebut dengan choice of forum atau choice of jurisdiction.
adalah sebagai berikut: Di antara keuntungan dari pemilihan pengadilan ini
a. Dalam konlrakjual beli, pihak penjualah yang adalah:
melakukan prestasi paling karakteristik. 1. Bahwa pengadilan tersebut lebih mengetahui
b. Dalam kontrak pemborongan adalah pihak hukum yang berlaku jika dipilih pengadilan yang
pemborong. Dalam kontrak antara advokat terletak di tempaUdi negara yang juga dipilih
dengan klien adalah pihak advokat. hukumnya.
c. Dalam loan agreement adalah pihak 2. Bahwa pengadilan tersebut lebih mengetahui
bank/pemberi pinjaman.2 (Sudargo Gautama, kasus yang bersangkutan jika yang dipilih adalah
1976:24). pengadilan tempat terjadinya kasus atau tempat
Di negara-negara Common Law,. seperti di dilaksanakannya kontrak tersebut.
Amerika Serikat misalnya, Pasal 188 ayat (2) dari 3. Bahwa pengadilan tersebut dan para pihak lebih
Restatement Second menentukan bahwa ada 7 banyak akses ke alat bukti, termasuk alat bukti
(tujuh) faktor yang mesti dipertimbangkan untuk saksi jika yang dipilih adalah pengadilan tempat
mengetahui the most significant relation to the terjadinya kasus atau tempat dilaksanakannya
transaction and parties, yaitu sebagai berikut: kontrak tersebut.
a) The need of the interstate and international
systems. Namun demikian, pilihan forum ini menyimpan
b) The relevant policies of the forum. masalah yang serius jika pengadilan yang dipilih
c) The relevant policy interest of interested bukan pengadilan di negara tempat dieksekusinya
states and the relative interests of those putusan pengadilan, misalnya jika yang dipilih
states in the determination of the particular bukan pengadilan di negara tempat di mana aset
issue. tergugat terletak. Sebab, banyak negara termasuk
d) Protect justified expectations. Indonesia tidak mempunyai kewajiban untuk
e) Basic policies underlying field of law. mengeksekusi putusan pengadilan asing, sehingga
~ Certainty, predictability, and uniformity of putusan yang sudah dimenangkan oleh salah satu
law. pihak tidak akan dapat dieksekusi. Kecuali jika yang
g) Ease in determination and application, of the dipilih adalah badan arbitrase, di mana dengan
law to be applied. beberapa batasan yang tidak terlalu ketat,
umumnya negara-negara dapat mengeksekusi
5. The Proper Law putusan arbitrase asing.

9 Sudargo Gautama, 1976, Kontrak Dagang lntematlonal Hlmpunan Cera mah dan Prasaran, Bandung, Alumni, him. 24.

612
MMH, Ji/id 41 No. 4 Oktober 2012

DAFTAR PUSTAKA Kumpulan Karya Tulis, Bandung,Pusat Studi


Wawasan Nusantara, Hukum
Anderson, Ronald A. 1983 et.al., Business Law. Pembangunan bekerjasama dengan PT ALUMNI.
Cincinnati, USA: South Western Publishing Marajo, Yose Rizal Sidi, 1997, Surat-Surat
Co. Perjanjian & Kontrak, Surabaya lndah.
Aliyah, P.S. ,1996, Essays on Contract, Oxford, Mertokusumo, Sudikno, dan A. Pitlo, 1993, Bab-bab
Englad: Clarendon Press. Tentang Penemuan Hukum, Bandung: PT
Yansen, Darmanto Latip, 2002, Klausul Pemilihan CitraAditya Bakti.
Hukum, Bandung:Alumni. Murphy, Edward J dan Speidel, Richard E, 1984,
Gautama, Sudargo, 1976, Kontrak Dagang Studies in Contract Law Mineola, New York
lnternasional. Himpunan Ceramah dan : The Foundation Press Inc.
Prasaran, Bandung :Alumni. Muhammad, Abdulkadir, 1992, Hukum Perikatan,
Yansen, Darmanto Latip, 2002, Pilihan Hukum dan Bandung :Alumni.
Pilihan Forum dalam Kontrak lnternasional, Schaber, Gordon D dan Rohwer, Claude D, 1975,
Jakarta: Universitas Indonesia. Contracts. St. Paul, Minnesota, USA: West
Kusumaatmaja, Mochtar, 2006, Konsep-konsep Publishing Co.
Hukum Dalam Pembangunan, Stoljar, S.J., 1975, A History of Contract at Common
Kusumaatraadja, Mochtar, 2002, Konsep-konsep Law, Canberra, Australia : Australian
Hukum Dalam Pembangunan Alumni, National University.
Jakarta.

613

You might also like