You are on page 1of 54
3 rs INDONESIA s ‘SEHAT GETTY 2010 Oa, MA CRENC PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN BBKESMAS PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA DI KABUPATEN/KOTA DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2008 KATALOG DALAM TERBITAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI 613.043 3 Indonesia, Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Ind Masyarakat P Pedoman perencanaan pembentukan dan pengembangan puskesmas pelayanan kesehatan peduli remaja di Kabupaten/Kota. - - Jakarta Departemen Kesehatan RI. 2008 1 Judul 1. ADOLESCENT HEALTH SERVICES KATA PENGANTAR Pelayanan Kesehatan remaja melalui pendekatan Adolescent Friendly Health Services (AFHS) atau Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan program yang telah diadopsi dari WHO sejak tahun 2003, dan sudah dilaksanakan bahkan dikembangkan di semua provinsi. Departemen Kesehatan telah menyusun dan melakukan sosialisasi buku-buku pedoman pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) serta melatih fasilitator baik untuk pengelola program tingkat provinsi, kabupaten ataupun pelaksana program PKPR tingkat puskesmas dengan melibatkan sektor terkait di semua provinsi. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja yang ditujukan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan kesehatan remaja tidak dapat diselesaikan oleh sektor Kesehatan saja. Keterlibatan sektor terkait sangat diperlukan dalam perannya antara lain untuk mengalokasikan anggaran kesehatan remaja. Tenaga kesehatan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, mempunyai peran dan tanggungjawab utama dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan remaja. Kesiapan tenaga kesehatan dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan kesehatan remaja dituntut sesuai dengan situasi terkini di wilayah Kerja masing-masing. Tanggung jawab pengelola program kabupaten/kota yaitu menyusun perencanaan kesehatan remaja agar berjalan terarah. Memperhatikan berbagai kendala baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pelaporan pelayanan Kesehatan remaja, diperlukan acuan bagi pengelola program di kabupaten/kota. Acuan disusun dengan memuat tahapan-tahapan pembentukan sampai dengan tahap pengembangan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang dalam penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah, Selain itu, dilengkapi dengan instrumen kajian sederhana bagi sasaran dan penyelenggara PKPR, instrumen supervisi fasilitat tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. dan instrumen pencatatan dan pelaporan di Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampatkan kepada semua pihak yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran serta pengalamannya dalam mengembangkan puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) untuk penyusunan pedoman ini. Semoga bermanfaat. Jakarta, Oktober 2008 Direktur Bina Kesehatan Anak, NIP. 140 090 944 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota | DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......s2-+ DAFTAR ISI ie. 2 BAB |. PENDAHULUAN. eat, Speer a 3 A.Latar Belakang.. 5 3 B.Tujuan Raa penta 4 C.Sasaran dan Ruang Lingkup ..... oe D.Pengertian 4 BAB Il. TAHAP PEMBENTUKAN PKPR : Pee 6 A.Persiapan . 6 B. Pelaksanaan Pelayanan... oe 13 C.Monitoring dan Evaluasi.. eit D.Pencatatan dan Pelaporan......... 16 BAB Ill. TAHAP PENGEMBANGAN PKPR....... beta ‘A.Pengembangan Wilayah .. es mrt B. Pengembangan Program. tier ay, LAMPIRAN 1. Kuesioner Perilaku Kesehatan Remaja LAMPIRAN 2. Kuesioner Kajian Kegiatan PKPR Tingkat Kab/Kota LANPIRAN 3. Daftar Tilik Supervisi Fasilitatif PKPR Tingkat Puskesmas.. 32 LANPIRAN 4. Format Rekapitulasi Hasil Verifikasi Supervisi Fasilitatif PKPR ........ 41 LANPIRAN 5. Format Laporan Bulanan Kegiatan PKPR di Puskesmas.. esse AD LAMPIRAN 6. Format Laporan Kegiatan Kesehatan Remaja Tingkat Kabupaten/Kota........ LAMPIRAN 7. Format Laporan Kegiatan Kesehatan Remaja Tingkat Provinsi LAMPIRAN 8. Format Laporan Kegiatan Kesehatan Remaja Tingkat Pusat TIM PENYUSUN ... med a SFeSFSeeeeeeeeeeFeee Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 2 BAB |. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja Indonesia dengan jumlahnya yang mencapai 42,2 juta (proyeksi tahun 2002) atau sekitar 20% dari populasi mendapat banyak hambatan atau masalah yang biasanya muncul dalam bentuk perilaku yang berisiko terhadap kesehatannya. Perilaku berisiko yang mempengaruhi masalah kesehatan remaja meliputi tumbuh kembang (perubahan fisik dan psikososial), gizi, penyalahgunaan NAPZA, dan kesehatan reproduksi termasuk IMS/ISR dan HIV/AIDS. Upaya Departemen Kesehatan RI untuk mengatasi masalah Kesehatan tersebut dilakukan melalui pendekatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas yang dimulai sejak tahun 2003. Mengingat jumlah remaja cukup besar dengan permasalahan yang kompleks serta berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup bangsa, maka pengembangan PKPR di setiap puskesmas tidak dapat ditunda lagi. Untuk itu, pedoman perencanaan pembentukan dan pengembangan puskesmas PKPR ini disusun untuk memudahkan pelaksanaan PKPR di tingkat kabupaten/kota. Rujukan yang digunakan dalam penyusunan panduan ini adalah buku Strategi Nasional Kesehatan Remaja dan Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas. Sistimatika panduan disusun sebagai berikut : Bab | Pendahuluan berisi latar belakang sampai dengan pengertian berbagai istilah yang digunakan dalam panduan Bab Il Tahap Pembentukan meliputi persiapan, penyelenggaraan_pelayanan, pemantauan dan penilaian, dan pencatatan dan pelaporan Bab Ill Tahap Pengembangan Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 3 B. Tujuan Panduan ini bertujuan untuk membantu tim kabupaten/kota dalam melakukan perencanaan pembentukan dan pengembangan puskesmas PKPR sehingga dapat meningkatkan akses dan kualitas PKPR di wilayahnya. C. Sasaran dan Ruang Lingkup 4. Sasaran Tim yang akan membentuk atau mengembangkan Puskesmas PKPR, dan diharapkan bermanfaat bagi Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten/Kota serta pemangku kebijakan yang berkepentingan terkait dengan pembentukan dan pengembangan program PKPR di puskesmas. 2. Ruang lingkup PKPR memberikan layanan kepada remaja secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik di dalam maupun di luar gedung Puskemas. Upaya-upaya tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan, antara lain : + Pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya - Pengobatan - Konseling - Penyuluhan D. Pengertian 4. Remaja adalah laki-laki maupun perempuan berusia 10 - 18 tahun (merujuk UU Pertindungan Anak No 23 tahun 2002) atau usia 10-19 tahun (menurut WHO). 2. Kesehatan Remaja adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan remaja untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. 3. PKPR adalah Pelayanan Kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja serta berkesan menyenangkan, menerima remaja dengan tangan a 4 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota terbuka, menghargai, menjaga rahasia, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatan remaja, serta efektif, efisien dan komprehensif dalam memenuhi kebutuhan tersebut. . Panduan Perencanaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja bagi Tim Kota/Kabupaten adalah penuntun/acuan tahap demi tahap perencanaan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) di tingkat Kabupaten/Kota baik tahap/langkah penerapan awal maupun tahap/ langkah pengembangan. . Tim Kabupaten/Kota adalah unsur terkait, lintas program (Penanggung Jawab Progam Kesehatan Anak, Kesehatan Ibu, Kesehatan Jiwa, Gizi, Promosi Kesehatan, P2-PL), lintas sektoral (antara lain Depdiknas, Depag, Bappeda, Dinas Sosial, BPS), LSM, Donor Agent, Organisasi Profesi, Sektor Swasta di bidang remaja. .. Tim Puskesmas adalah Tim yang terdiri dari dokter Pusksesmas, bidan, perawat, petugas UKS, petugas penyuluhan, petugas gizi ditambah petugas lain yang dibutuhkan. . Fasititator remaja adalah orang yang bertanggung jawab dalam memfasilitasi kelompok remaja. Misalnya: tim Puskesmas, guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan) atau BK (Bimbingan dan Konseling) di sekolah, ketua kelompok remaja seperti karang taruna, remaja masjid/keagamaan lain. . Peer Counselor/Konselor Sebaya adalah anak remaja berasal dari sekolah (SMP/SMA/sederajat), karang _—taruna, —-Poskestren, —_pemuda masjid/gereja/keagamaan lainnya, pekerja industri, anak jalanan, dan lain-lain yang dilatih dengan materi tertentu sehingga mampu memberikan informasi dan membantu menyelesaikan masalah kesehatan pada teman sebayanya. Peer Counselor/Konselor sebaya harus mampu merujuk masalah kesehatan yang dihadapi remaja ke fasilitas rujukan yang tersedia. ee Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 5 BAB Il. TAHAP PEMBENTUKAN PKPR Pembentukan PKPR merupakan kegiatan yang terdiri dari berbagai tahapan/ langkah, yaitu persiapan, pelaksanaan pelayanan, monitoring-evaluasi, pencatatan dan pelaporan A. Persiapan 1. Penyediaan data a. Data digunakan sebagi bahan advokasi dan sosialisasi. Data menggambarkan remaja di wilayah Kabupaten/Kota, masalah yang dihadapi remaja berkaitan dengan perilaku dan kesehatan, pelayanan yang tersedia dan diberikan untuk menghadapai masalah tersebut. z . Data dapat diperoleh dari data sekunder yang telah tersedia dari berbagai sumber (Universitas, BPS, Profil Kesehatan , Profil Dinas Kesehatan, LSM, dan lain-lain) atau melakukan survei sederhana dengan menggunakan alat bantu kuesioner, misalnya kuesioner tentang perilaku kesehatan remaja (Lampiran 1) dan kuesioner kajian kegiatan PKPR tingkat Kabupaten/Kota (Lampiran 2). 2. Advokasi a. Advokasi bertujuan untuk memperoleh komitmen dan dukungan penentu kebijakan dan unsur terkait, dan dilakukan dengan memanfaatkan informasi/data yang diperoleh melalui survei atau berbagai sumber yang ada. Pada awalnya advokasi kepada stakeholders atau pemangku kebijakan dilaksanakan oleh sektor kesehatan. Kemudian setelah tim kabupaten/kota terbentuk, advokasi dilanjutkan oleh tim kabupaten/kota tersebut. b. Tahapan Advokasi : 1) Analisis Data yang tersedia disiapkan untuk menjadi bahan informasi tentang permasalahan, orang-orang yang akan terlibat di dalamnya, kebijakan en 6 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota yang diimplementasikan, organisasi yang dapat mempengaruhi pemegang keputusan 2) Langkah pelaksanaan ‘© membentuk tim advokasi * -menetapkan strategi dan menyusun rencana kerja * menetapkan tujuan dan manfaat tercapainya tujuan * mencari dukungan untuk menyelesaikan masalah c. Advokasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : © Seminar © Tatap muka © Pertemuan khusus © Sarasehan * Media masa 3. Sosialisasi a. Sosialisasi adalah kegiatan pertemuan lintas program dan lintas sektoral terkait di tingkat kabupaten/kota yang bertujuan memperkenalkan atau menyamakan persepsi pendekatan PKPR. o . Sosialisasi dilaksanakan oleh Tim yang telah dilatih oleh Dinas Kesehatan Propinsi untuk menjadi fasilitator PKPR tingkat kabupaten/kota. cc. Metode yang digunakan adalah partisipatori (keterlibatan seluruh peserta) dengan menggunakan pendekatan kelas. d. Lama waktu sosialisasi: 1 (satu) hari e. Materi sosialisasi: buku pedoman PKPR. Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kata 8 f. Kriteria peserta : 1) Bappeda, DPRD, Tim Pembina UKS tingkat _ kabupaten/kota, Dewan/Komite orang tua siswa sekolah, dan lintas sektor lainnya. 2) Pengelola Program Kesehatan Remaja, Penanggung Jawab Program Promosi Kesehatan, Program KIA, Program Yankes, Program P2-PL. 3) Unsur Rumah Sakit/Oranisasi Profesi yaitu Psikiater, Spesialis Anak, Spesialis Kandungan, Spesialis Kulit Kelamin, Psikologi. 4) LSM yang bertanggung jawab dengan masalah remaja. g. Target hasil adalah terbentuknya tim PKPR tingkat kabupaten/kota, terpilihnya puskesmas yang berminat untuk melaksanakan PKPR dan tersusunnya rencana tindak lanjut. . Kriteria puskesmas yang terpilih yaitu : 1) Lokasi mudah dijangkau oleh remaja sekolah, dan kelompok remaja lainnya 4 Mempunyai tenaga dokter, dokter gigi, perawat, bidan, Sarjana Kesehatan Masyarakat, laboratorium pathologi Klinik. 3 Pemegang/ penanggungjawab PKPR adalah petugas Kesehatan yang mempunyai minat dan bertanggung jawab, serta mampu berkomunikasi dengan baik. 4) Tersedia ruang untuk pelayanan terhadap remaja (pemeriksaan, konsultasi, konseling, dan pengobatan). Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 4. Pelatihan bagi petugas puskesmas PKPR a. Menggunakan pedoman penyelenggaraan pelatihan bagi petugas puskesmas PKPR b. Materi pembelajaran yang diberikan: Materi Dasar 1. Strategi Kesehatan Remaja 2. Peran Rumah Sakit dalam PKPR Materi Inti 1. Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas Jejaring Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Tumbuh Kembang Remaja Kesehatan Reproduksi Remaja Pengenalan Konsep Gender Infeksi Menular Seksual/Infeksi Saluran Reproduksi She aot eS Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) 8. Penyalahgunaan NAPZA 9. Komunikasi dan Konseling 10. _ Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS) Materi Penunjang 1. Dinamika Kelompok/Building Learning Commitment 2. Rencana Tindak Lanjut c. Lama pelatihan 30 jam pelatihan (1 jam pelatihan @ 45 mentt) d. Pelatihan dapat dilaksanakan di dalam kelas atau di tempat kerja (kalakarya) e. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah partisipatori San aRnEEESTEnNEnneeee Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 9 f. Kriteria peserta : 1) Dokter dan tenaga kesehatan lain yang berminat pada masalah kesehatan remaja. 2) Seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi efektif dan bersifat terbuka g. Jumlah peserta 1) Gunakan ratio : 1 kelas, 2 pelatih 2) Maksimum jumtah peserta di dalam kelas 20 orang 3) Pada pendekatan kalakarya, disesuaikan dengan situasi h. Kriteria pelatih: 1) Seseorang yang telah dilatih dan dinyatakan berhasil dalam pelatihan Trainer (TOT) PKPR. 2) Seseorang yang memiliki penguasaan terhadap beberapa materi pelatihan PKPR i. Kriteria penyelenggara : 1) Tim Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang mampu mengelola pelatihan menggunakan pedoman pelatihan bagi petugas puskesmas PKPR 2) Tim yang mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernah mengikuti pelatihan Training of Course (TOC) 3) Tim yang mempunyai minimal 1 orang Master of Training (MOT) yang menguasai materi pelatihan bagi petugas puskesmas PKPR dan teknik melatih. 10 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 5. Persiapan prasarana dan sarana di puskesmas a. Prasarana terdiri dari bangunan puskesmas yang mudah dijangkau oleh remaja baik dari sekolah maupun kelompok remaja yang lain, mempunyai komputer dengan sarana internet, alat komunikasi seperti komunikasi HP dan telpon. be-Sarana meliputi ruangan untuk pelayanan terhadap remaja (pemeriksaan, konsultasi, konseling, dan pengobatan) yang dapat menjamin kerahasiaan c. Sarana konseling dan penyuluhan meliputi: film, CD, buku lembar balik, leaflet, panthom anatomi organ reproduksi perempuan/laki-laki dan lain- lain. 6. Sosialisasi PKPR di Tingkat Kecamatan dan Puskesmas Mensosialisasikan maksud dan tujuan PKPR bagi lintas program di puskesmas dan bagi lintas sektor di kecamatan . 7. Sosialisasi PKPR di Tingkat Puskesmas Sosialisasikan maksud dan tujuan PKPR bagi seluruh petugas puskesmas yang melayani kunjungan umum remaja yaitu Ruang KIA, Ruang Gigi, Ruang Balai Pengobatan, Gizi untuk melakukan konseling sederhana masalah kesehatan remaja. Sosialisasi digunakan minimal 1 (satu) kali atau lebih sesuai kebutuhan. 8. Sosialisasi PKPR di Tingkat Kecamatan Sosialisasikan maksud dan tujuan PKPR untuk lintas sektoral tingkat kecamatan. Lintas sektor yang terkait dengan program PKPR, antara lain: Tim Pembina UKS, LSM, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang bertanggung jawab dan berdedikasi. terhadap peningkatan kualitas kesehatan remaja. Sosialisasi dilaksanakan 1 kali atau lebih sesuai kebutuhan. Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 11 9. Promosi PKPR Dilaksanakan untuk memperluas informasi program PKPR di semua lapisan masyarakat. Untuk menunjang informasi tersebut dibutuhkan fasilitas program seperti CD, film, brosur, leaflet tentang PKPR. Media promosi dapat berupa radio, majalah, pameran, talk show, lomba-lomba dll. 10.Penyelenggaraan Pelatihan Fasilitator Peer Counselor/Konselor Sebaya a. Menggunakan pedoman —_penyelenggaraan atau __pelatihan Peer Counselor/Konselor Sebaya yang terdiri dari 7 materi inti, dengan menekankan pada teknik konseling Materi Inti 1. Tumbuh Kembang Remaja 2. Kesehatan Reproduksi Remaja 3. Infeksi Menular Seksual/ Infeksi Saluran Reproduksi 4. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Penyalahgunaan NAPZA y 6. Dasar-dasar Komunikasi dan Konseling 7. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat b. Kriteria peserta pelatihan fasilitator Konselor Sebaya: 1) Pengelola Program Kesehatan Remaja, Guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan) atau BK (Bimbingan dan Konseling) atau pengelola remaja lainnya yang sanggup mengikuti pelatihan dan berminat menjadi fasilitator. 2) Peer Counselor/Konselor Sebaya yaitu anak remaja yang tertartk dengan kegiatan perkembangan remaja dan sanggup mengikuti pelatihan 12, Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten /Kota c. Jumlah peserta berdasarkan ratio 1 pelatih untuk 5 orang peserta d. Kriteria pelatih : 1) Seseorang yang telah dilatih dan dinyatakan berhasil dalam pelatihan bagi pelatih/ fasilitator atau Training Of Trainer (TOT) Peer Counselor/Konselor Sebaya. 2) Seseorang yang memiliki penguasaan terhadap teknik konseling dan beberapa materi pelatihan Peer Counselor e. Kriteria penyelenggara : 1) Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mampu mengelola pelatihan menggunakan pedoman pelatihan Peer Counselor 2) Tim yang mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernah mengikuti pelatihan Master Of Training (MOT) dan menguasai materi kesehatan remaja dan teknik melatih. f. Lama pelatihan ; 30 jam pelajaran @ 45 menit g. Pelatihan menggunakan pendekatan kelas atau pelatihan di tempat kerja h. Pendekatan pembelajaran adalah partisipatori B. Pelaksanaan Pelayanan Menu pelayanan dalam program PKPR adalah : 1. Pemeriksaan Kesehatan a. Dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara umum b. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya bila perlu. Ce earn nT na DNERDRTEEETSpSpp aT TE REREAD Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kata 13 c. Pemeriksaan kesehatan dapat dilaksanakan antara lain : 1) Di puskesmas di setiap ruangan pemeriksaan gigi, KIA, KB, BP bagi setiap remaja yang datang ke ruangan tersebut dilakukan pemeriksaan dan anamnesa lengkap 2) Di rumah tinggal/atau di tempat-tempat lain yang dipakai tempat berkumpul anak remaja. 3) Di sekolah saat penjaringan anak sekolah oleh kader dan petugas puskesmas. 2. Pengobatan a. Semua penyakit yang ditemukan diobati sesuai dengan penyakitnya b. Pengobatan dilaksanakan di puskesmas c. Apabila dipertukan rujukan, dapat dirujuk ke Rumah Sakit 3. Konseling a. merupakan kegiatan pembinaan kepada remaja yang mempunyai kasus kesehatan reproduksi remaja atau kasus yang memerlukan dialog. Tempat konseling dapat dilaksanakan di puskesmas, sekolah atau tempat pelayanan khusus konseling kesehatan remaja. b. Pelaksana adalah petugas baik medis maupun non medis dan kader kesehatan yang telah dilatih. 4. Penyuluhan Penyuluhan kesehatan remaja dilaksanakan pada setiap kesempatan, misalnya: pada saat penerimaan murid baru di sekolah, atau pada saat seminar remaja. Sea ae a ataa EI ITI TEnT TINIE nnTnENTnTnEnEn ERP EEEE eID NUDTT ENERO 14. Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota C. Monitoring dan Evaluasi 1. Tujuan Monitoring Monitoring bertujuan untuk mengetahui apakah ada hambatan/masalah dalam pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. Monitoring dilaksanakan pada semua tahap pembentukan PKPR, antara lain: a. Tahap Persiapan Output dari tahapan persiapan adalah 1) Adanya kesiapan puskesmas dalam mengadakan prasarana, sarana dan SDM yang sudah dilatih. 2) Tersosialisasinya program bagi petugas kesehatan lain dan lintas sektor lain yang terkait. b. Tahap Pelaksanaan Output dari tahapan pelaksanaan adalah 1) Terisinya format laporan /register pemeriksaan, pengobatan, rujukan, konseling, dari kasus remaja yang ditangani 2) Adanya kegiatan diskusi terarah. 2. Instrumen Monitoring Berbagai instrumen monitoring yang dikembangkan dan disepakati oleh masing- masing kabupaten/kota dapat digunakan dalam pelaksanaan monitoring, atau juga dapat menggunakan instrumen supervisi fasilitatif yang telah dikembangkan Direktorat Bina Kesehatan Anak, Depkes RI (Lampiran 3). 3. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan untuk menentukan kelanjutan dari program kesehatan peduli remaja. Evaluasi dilaksanakan dari semua tahapan baik tahapan persiapan maupun tahap pelayanan. Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 15 D. Pencatatan dan Pelaporan 1, Pencatatan kegiatan PKPR di Puskesmas dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan mencatat data mengenai kegiatan PKPR yang dilaksanakan baik di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas (lampiran 4) 2. Puskesmas merekapitulasi seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam gedung maupun diluar gedung dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi, dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (lampiran 5) 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melanjutkan pelaporan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan kemudian Dinas Kesehatan Provinsi melanjukan pelaporan ke Pusat (Depkes RI) (lampiran 6 dan 7). 4. Kegiatan pencatatan dan pelaporan bermanfaat untuk mendapatkan data kesehatan remaja di wilayah Puskesmas, melakukan perencanaan dan memantau kegiatan PKPR sehingga dapat ditentukan langkah-langkah perbaikan. 16 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota BAB III. TAHAP PENGEMBANGAN PKPR Pengembangan PKPR merupakan kelanjutan setelah pembentukan PKPR yang akan dikembangkan ke puskemas dan sekolah lainnya atau mengembangkan jenis pelayanan dalam gedung maupun luar gedung puskemas. Tahap pengembangan dapat dibagi menjadi pengembangan wilayah dan pengembangan program A. Pengembangan Wilayah Yang dimaksud dengan pengembangan wilayah adalah memperbanyak puskesmas yang akan melaksanakan PKPR dan memperluas sasaran remaja baik di sekolah maupun di luar sekolah seperti poskestren atau kelompok-kelompok remaja yang ada di wilayah kerja puskesmas, misalnya anak jalanan, pramuka, karang taruna, institusi/organisasi berbasis agama. B. Pengembangan Program Yang dimaksud dengan pengembangan program adalah mengembangkan jenis-jenis pelayanan /kegiatan PKPR. Pada dasarnya, apabila dilihat dari jenis pelayanan/kegiatan yang diselenggarakan, puskesmas dibedakan menjadi puskesmas yang memberikan layanan minimal dan puskesmas yang memberikan layanan paripurna. 1. Puskesmas dengan layanan minimal, mempunyat ciri-ciri sebagai berikut : a. Puskesmas memberikan layanan konseling, walaupun belum memberi pelayanan remaja secara tersendiri/ terpisah b. Puskesmas melaksanakan pemeriksaan fisik maupun laboratorium sederhana. Misalnya Hb, Test Hamil, Virus penyakit kelamin, Tinggi Badan dan Berat Badan. c. Puskesmas melaksanakan kegiatan KIE di sekolah. Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 17 d. Puskesmas melaksanakan survei perilaku remaja kepada sasaran remaja di wilayahnya. e. Puskesmas Melaksanakan rujukan Klinik medik ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan klien 2.., Puskesmas dengan layanan paripurna, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Puskesmas dengan layanan konseling dan sudah dapat memberi pelayanan remaja secara tersendiri/ terpisah b. Puskesmas dengan klinik kesehatan reproduksi (termasuk IMS, HIV-AIDS) yang lengkap, sehingga mendukung pelaksanaan rujukan internal. c. Puskesmas melaksanakan pelatihan konselor sebaya di tingkat sekolah lanjutan d. Puskesmas melaksanakan pelatihan konselor sebaya pada kelompok remaja di luar sekolah (pramuka, karang taruna, pesantren atau institusi berbasis agama lainnya, anak jalanan,pekerja remaja,dll). e. Puskesmas melaksanakan KIE pada kelompok-kelompok remaja di luar sekolah (pramuka, karang taruna, pesantren atau institusi berbasis agama lainnya, anak jalanan,pekerja remaja,dll). f. Puskesmas melaksanakan layanan rujukan sosial (misalnya menyalurkan ke lembaga pelatihan keterampilan kerja, merujuk ke lembaga rehabilitasi mental) dan pranata hukum sesuai dengan kebutuhan Klien. g. Puskesmas mengembangkan inovasi kegiatan dengan memanfaatkan sarana komunikasi atau teknologi yang ada, misalnya pelayanan konseling melalui hot-line service/SMS atau pemberian informasi melalui website dan media elektronik seperti radio, televisi. 18 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota h. Puskesmas mengembangkan lokasi kegiatan yang melibatkan remaja, misalnya pelatihan Peer Counselor/Konselor Sebaya atau kegiatan KIE secara outbond/luar ruangan, di mall, cafe, dan lokasi-lokasi lain yang disukai remaja. Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 19 LAMPIRAN 1. KUESIONER PERILAKU KESEHATAN REMAJA A. Karakteristik Responden (siswa) Lingkari jawaban yang saudara pilih. 1 |Jenis kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 2 | Umur : 3 | Kelas 4 | Agama: a. Islam b. Katolik cc. Budha d. Hindu e. Protestan f. 5 | Saat ini tinggal bersama siapa ? a. Orang tua b. Saudara/famili c. Nenek/kakek d. Kost/kontrak 6 | Ditempat tinggal, apa saja alat eletronik yang tersedia ? . Komputer b. Komputer dengan internet 2 ic d. Radio e. VCD . Tidak punya f. 7_|Manakah dibawah ini yang termasuk alat reproduksi wanita ? a. Penis (Zakar) b. Buah pelir c. Saluran kencing d. Vagina e. Tidak tahu 8 | Manakah dibawah ini yang termasuk alat reproduksi laki-laki? a. Labia mayora b. Labia minora c. Klitoris d. Penis e. Tidak tah et 20 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 9 | Menurut saudara berapa umur ideal bagi perempuan untuk hamil? a. Usia 15 - 20 tahun b. Usia 20 - 30 tahun ¢. Usia 30 - 45 tahun d. Terserah keinginan e. Tidak tahu 10 | Apakah yang menyebabkan terjadinya kehamilan ? a. Berciuman antara laki-laki dan perempuan b. Meraba daerah sensitif (sekitar alat kelamin) cc. Melakukan hubungan seksual . Melakukan masturbasi/onani e. Tidak tahu Ti | Menurut saudara apakah masturbasi/onani ? a, Melakukan hubungan seksual b. Merangsang alat kelamin sendiri sehingga mendatangkan kenikmatan c. Memegang alat kelamin 4d. Berkencan e. Tidak tahu Pilihlah jawaban yang anda anggap benar, JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU. 12 | Perubahan fisik pada remaja perempuan saat memasuki masa puber ditandai dengan : a. Mengalami haid (menstruasi) yang pertamakali b. Buah dada dan pinggul membesar c. Tumbuh rambut disekitar alat kelamin d. Tumbuh rambut diketiak e. Tidak tahu. 73 | Perubahan fisik pada remaja laki-laki saat memasuki masa puber ditandai dengan : a. Mengalami mimpi basah b. Suara berubah menjadi besar c. Tumbuh rambut disekitar alat kelamin d. Tumbuh rambut di kaki dan tangan e. Tidak tahu —— — SOS Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 21 Berilah tanda check list ( V ) pada salah satu kolom yang sesuai dengan pendapat saudara. No Pertanyaan Benar Salah Tidak tahu Tidak ada Jawaban Seorang wanita bisa hamil hanya dengan satu kali berhubungan seksual Penyakit menular seksual (seperti sifilis, gonore dll) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual Seorang perempuan dapat terhindar dari kehamilan apabila mencuci alat kelamin setelah selesai melakukan hubungan seksual. HIV/AIDS dapat disebabkan salah satunya melalui hubungan seksual B. Sikap. Petunjuk : Berilah tanda cek (V) pada salah satu kolom yang sesuai dengan pendapat saudara STS = Sangat Tidak Setuju 71S = Tidak Setuju s = Setuju 15S = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju Bagaimana sikap saudara terhadap pertanyaan dibawah ini ? No. Pertanyaan sts | TS KS 18 Pendidikan seks sebaiknya diberikan di sekolah 19 Menurut saudara pelayanan KB perlu disediakan untuk remaja yang belum menikah. 20 Hubungan seks hanya dilakukan dengan pasangan_suami istri 21 Selama berpacaran melakukan hubungan seksual boleh saja 22 Kehamilan pada remaja akibat ———————— aaa tnTaEEEIESTPENETEEEEEEEEEEEEEE 29 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota hubungan seks sebelum menikah dapat dilakukan aborsi 73__| Perilaku seks bebas dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. C. Kepatuhan Agama. Berilah tanda check list (V) pada salah satu kolom yang sesuai dngan aktivitas yang saudara ikuti JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. NO ‘Aktivitas Keagamaan Tidak | Pernah | Kadang- | Sering pernah Kadang_| /rutin 24 | Apa saja aktivitas keagamaan yg biasa saudara ikuti 1. membaca buku-buku agama islam mendengarkan ceramah agama sholat lima waktu Sholat jumat (bagi laki-laki) Membaca Al-quran Mengikuti perayaan hari besar agama 7. Mengikuti acara pesantren kilat. Menjadi panitia dalam peringatan hari besar islam di sekolah atau lingkungan tempat tinggal. 9. Mengikuti pesantren fh Pee » F. Media Informasi 25__] Apakah saudara pernah membaca buku tentang seksual /porno? aya b. Tidak 26 _| Kalau ya, sumber informasi porno apa saja yang suka saudara baca? a. Majalah b. Tabloid c. Novel d. Stensilan e. Lain-lain, sebutkan .. 27 | Seberapa sering saudara suka membaca buku porno ) tersebut ? ? a. setiap hari b. Dalam semiinggu, berapa kali? c. Dalam sebulan, berapa kali ? d. Kadang-kadang , sebutkan, Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 23 28 Darimana saudara mendapatkannya ? a, Membeli b. Meminjam dari teman c. Meminjam dari teman khusus d. Lain-lain, sebutkan . 30 ‘Apakah saudara pernah menggunakan media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang seksual ? a. Ya b. Tidak ‘Apakah saudara pernah menonton VCD/film porno ? a. Ya b. Tidak Kalo ”Ya”, seberapa sering saudara suka menonton film tersebut ? a. setiap hari b. dalam seminggu, berapa kali ? c. datam sebulan, berapa kali ?. d. kadang-kadang,sebutkan... 32 Dimana saudara suka menonton film tersebut ? a. di rumah sendiri b. di rumah teman c. di tempat kost d. di rumah saudara/famili e. lain-lain, sebutkan. 33 Bagaimana saudara mendapatkan film tersebut ? a. membeli b. meminjam pada teman c. meminjam pada teman khusus d. lain-lain,sebutkan .... G. Interaksi dengan Peer Group Berilah tanda( v ) pada salah satu kolom yang sesuai dengan topik yang saudara pernah diskusikan. JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU No. Topik Tidak | Kadang- | Sering/ pernah_| kadang | rutin 34 ‘Apakah saudara pernah berdiskusi dengan teman sebaya mengenai topik dibawah ini : a. Menstruasi . Mimpi basah c. Ciri-ciri memasuki remaja /pubertas d. Masturbasi/onani e. Hubungan seksual F. Kehamilan g. Alat kontrasepsi h. Aborsi ‘24 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota . Penyakit menular seksual |. HIV/AIDS . Komunikasi dengan orang tua Berilah tanda (V) pada salah satu kolom yang sesuai dengan topik yang pernah saudara diskusikan. JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU No. Topik Tidak pernah Kadang- kadang Sering/ rutin 35 Apakah saudara pernah berdiskust dengan orangtua mengenai topik dibawah ini: a. Menstruasi b. mimipi basah c. Ciri-ciri memasuki remaja/pubertas d. masturbasi/onani e. Hubungan seksual F. Kehamilan g. Alat kontrasepsi h. Aborsi Penyakit menular seksual j. HIV/AIDS. Komunikasi dengan guru atau tokoh masyarakat. Berilah tanda (V) pada salah satu kolom ya saudara diskusikan. JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU ng sesuai dengan topik yang pernah No Topik Tidak pernah Kadang- kadang Sering/ rutin 35 ‘Apakah saudara pernah berdiskusi dengan orangtua mengenai topik dibawah ini: a. Menstruasi b. mimipi basah cc. Ciri-ciri memasuki remaja/pubertas d. masturbasi/onani e. Hubungan seksual F. Kehamilan g. Alat kontrasepsi h. Aborsi i. Penyakit menular seksual j. HIV/AIDS Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 25 J. Perilaku seksual. 36 | Apakah saudara pernah punya pacar ? a. Ya b. Tidak 37 _| Pada umur berapa saudara ketika peretama kali punya pacar ? Jawab:....... Tahun. Berilah tanda (V) pada salah satu kolom yang sesuai dengan topik yang pernah saudara diskusikan. JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU No Pertanyaan Tidak | Pernah | Kadang-| Sering/ pernah kadang | Rutin 38 | Jika pernah punya pacar, apakah yang saudara lakukan selama berpacaran a. Ngobrol berdua b. Nonton berdua_ ¢. Jalan-jalan berdua ke luar rumah d, Berpegangan tangan e. Berpelukan f. Berciuman pipi g. Berciuman bibir/mulut h. Mencium/dicium leher i. Meraba/diraba daerah sensitif (sekitar alat kelamin, payudara,leher) j. Saling menempelkan alat kelamin. k. Melakukan seks oral U. Melakukan seks anal m. Berhubungan seksual Lingkarilah jawaaban yang saudara pilih !: JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU PILIHAN. 39 | Apabila ada salah satu sebagian jawaban diatas tidak pernah dilakukan, atas alasan apa saudara tidak melakukan ? a. Takut berdosa b. Dilarang agama c. Dilarang orang tua d. Tidak berani e. Takut membuat prestasi belajar menurun 26 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota ¥, Tidak sesuai dengan tradisi/budaya/adat di lingkungan masyarakat. g. Tidak percaya diri. 40 | Apakah Anda pernah melakukan hubungan seksual ? a. Pernah, lanjutkan ke nomor .. b. Tidak pernah, lanjutkan ke nomor 4 Pada umur berapa Anda melakukan hubungan seks pertama kali? Jawab: . .. tahun/kelas =. Z| Jika pernah berhubungan seks, dengan siapa Anda melakukannya? a. Pacar b. Teman c. Wanita Tuna Susila (WTS). d. Laki-laki iseng e. Lain-lain, sebutkan 3 | Atas alasan apa saudara melakukan hubungan seks tersebut 7 | a. Keduanya belah pihak sama-sama senang b. Ingin coba-coba saja c. Keduanya merencanakan untuk menikah d. Keduanya saling mencintai e. Dipaksa dan dirayu f. memerlukan uang untuk hidup/sekolah g. Ikutan teman h. Terangsang i, lain-lain, sebutkan . 4] Siapa yang pertama Kali mengajak berhubungan seks? a. saudara sendiri b. Pasangan saudara c. sama-sama mulai d. Lain-lain, sebutkan . 45 Dalam enam bulan terkahir berapakali saudara melakukan hubungan seks bersama pasangan/pacar saudara ? a. 1 kali b. beberapakali, sebutkan ..... c. Sering d. Lain-lain, sebutkan .. | Setelah hubungan seks, apakah saudara/pasangan saudara mengalami kehamilan ? a. ya b. tidak, lanjutkan ke nomor 47 ‘47 _| Jika saudara atau pacar saudara hamil, apa yang saudara lakukan ? a. Melanjutkan kehamilannya dan menikah b. Menggugurkan kandungan c. lain-lain sebutkan .. 28 | Bila menggugurkan kandungan, kemana saudara meminta pertolongan ? a. Dokter b. Bidan ¢. Dukun d. Menggugurkan sendiri denan minum ramuan e. lain-lain, sebutkan. aS Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 27 49 Apakah saudara melakukan onani/masturbasi ? a. Pernah b. Tidak pernah 50 Jika pernah, seberapa sering saudara melakukannnya ? a. Setiap hari, berapa kali .. b. Setiap minggu, berapa kali . c. setiap bulan, berapa kali . d. Lain-lain, sebutkan ... Berilah tanda check list (V) pada salah satu kolom yang sesuai dengan endapat saudara STS _| = Sangat Tidak Setuju 1S = Tidak Setuju s = Setuju SS = Sangat Setuju KS__| = Kurang Setuju Bagaimana sikap saudara terhadap pertanyaan dibawah ini ? mempertahankan keperjakaan sebelum menikah penting bagi laki- laki? No Pertanyaan sts| 1s [KS | s | $5 51 _| Apakah saudara setuju bila seorang wanita melakukan hubungan seksual sebelum menikah ? 52 _| Apakah saudara setuju bila seorang laki-laki melakukan hubungan seksual sebelum menikah ? 53 _| Apakah saudara setuju bahwa mempertahankan keperawanan sebelum menikah penting bagi wanita? 54 | Apakah saudara setuju bahwa 28 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota LAMPIRAN 2.KUESIONER KAJIAN KEGIATAN PKPR TINGKAT KAB/KOTA |. TAHAP PERSIAPAN 1. Apakah ada data sekunder ? a. Ya, b. Tidak, alasannya :.... - sumber dari : N . Apakah dilaksanakan lokakarya orientasi PKPR tingkat Kota/Kab ? a. Ya, b. Tidak, alasannya :.... - siapakah pesertanya : - materi yang diberikan ~ apakah ada rencana tindak lanjutnya : ... - berapa lama lokakarya diberikan : .... . Apakah ditaksanakan pelatihan petugas puskesmas ? a. Ya, b. Tidak, alasannya :.... - Siapa pesertanys - Materi apa yang diberikan : - Lama pelatihan diberikai * . Apakah ada sosialisasi lintas program di puskesmas ? a.Ya, b.Tidak, alasannya :..... - Siapa pesertanya = Materi apa yang diberikan - Lama pelatihan diberikan . Apakah ada studi banding ke Kota/Kab ? a.Ya, b.Tidak, alasannya :.... - Siapa pesertanya : .... - Kota tujuannya : - Lama kegiatar 6. Apakah dilaksanakan promosi PKPR ? a.Ya, b. Tidak, alasannya :.... - Bentuk promosinya : ..... TAHAP PENERAPAN AWAL : . Apakah ditaksanakan Lokakarya tingkat kecamatan ? a. Ya b. Tidak, alasannya :.... - Siapa pesertanya : .... - Materi apa yang diberikan - Lama pelatihan diberikan : - Nara sumber : ... 2. Apakah dilaksanakan pelatihan fasilitator remaja ? a.Ya, b.Tidak, alasannya : - Siapa pesertanya : Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 29 - Materi apa yang diberika - Lama pelatihan diberikan : - Nara sumber : ..... . Apakah dilaksanakan pelatihan kader remaja ?, a. Ya, b, Tidak, alasannya - Siapa pesertanya : ~ Materi apa yang diberikar - Lama pelatihan diberikan - Nara sumber : ... 4. Apakah dilaksanakan pelayanan dalam gedung ? a. Ya, b. Tidak, alasannya :.... - Apakah tersedia ruang konseling : .... - Apakah sistem rujukan dari ruang KIA/Gigi/BP/Gizi terlaksana : ... 5. Apakah dilaksanan pelayanan luar gedung ? a. Ya, b. Tidak, alasannya ~ Dimana fekastpya (Sekolah/rumah singgah/ karang taruna/ mesjid/... a) 6. Apakah dilaksanakan monitoring ? aa b. Tidak, alasannya :.... - Alat monitoring yang dipakai 7. Apakah dilaksanakan evaluasi ? a.Ya, b. Tidak, alasannya :.... - Kapan dilaksanakannya : ... - Siapa pesertanya : ... TAHAP PENGEMBANGAN « Apakah dilaksanakan kajian sederhana ? an Ya) b. Tidak, alasannya - Cara kajiannya menggunakan metode : ..... 2. Apakah dilaksanakan Lokakarya tingkat kecamatan ? a. Ya b. Tidak, alasannya :.... - Siapa pesertanya - Materi apa yang diberikan : - Lama pelatihan diberikan = Nara sumber : ... 3. Apakah dilaksanakan pelatihan petugas puskesmas ? a. Ya, b. Tidak, alasannya :.... - Siapa pesertanya : .... - Materi apa yang diberikar - Lama pelatihan diberikan : 30, Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota & Apakah ada sosialisasi lintas program dipuskesmas ? a.Ya, b.Tidak, alasannya : - Siapa pesertanya : .... - Materi apa yang diberikan - Lama pelatihan diberikan Apakah dilaksanakan pelatihan fasilitator remaja ? a.Ya, b. Tidak, alasannyé - Siapa pesertanya : .... - Materi apa yang diberikan : .... - Lama pelatihan diberikan : ... - Nara sumber : ..... o . Apakah dilaksanakan pelatihan kader remaja ? a. Ya, b. Tidak, alasannya - Siapa pesertanya : .... - Materi apa yang diberikan - Lama pelatihan diberikan - Nara sumber : ~ . Apakah dilaksanakan pelayanan dalam gedung ? a. Ya; b. Tidak, alasannya :.... - Apakah tersedia ruang konseling - Apakah sistem rujukan dari ruang KIA/Gigi/BP/Gizi terlaksana : ... 2 . Apakah dilaksanakan pelayanan tuar gedung ? a. Ya, b. Tidak, alasannya :.... Sekolah/rumah singgah/karangtaruna/ s Apakah dilaksanakan monitoring ? aYa b. Tidak, alasanny - Alat monitoring yg dipakai : .... mesjid/... 2 10. Apakah dilaksanakan evaluasi ? aYa, b.Tidak, alasannya :.... - Kapan dilaksanakannya : ... - Siapa pesertanya : ... 0 a ee Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota. 31 LANPIRAN 3. DAFTAR TILIK SUPERVISI FASILITATIF PKPR TINGKAT PUSKESMAS Tanggal Puskesmas Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR TILIK 1. Objek supervisi adalah sumber daya, kegiatan dan hasil kegiatan PKPR di tingkat Puskesmas. 2. Lakukan pengamatan dan penilaian terhadap komponen-komponen pelayanan berikut ini. Beri tanda V pada kolom YA (Y) atau TIDAK (T) sesuai dengan hasil pengamatan dan penilaian. 8. Isi kolom nilai aktual dengan menjumlah jawaban YA (Y). PELAKSANAAN PKPR TINGKAT DASAR 1. PERSIAPAN 141 Kajian Situasi fi Kajian Situasi 71_| Memiiki data jumiah remaja 1.2 | Memiliki data tingkat pendidikan remaja 1.3 | Memiliki data tentang jumiah remaja berkebutuhan khusus (misainya remaja yang bekerja, anak jalanan, remaja di par remaja di lembaga pemasyarakatan, dil) 1.7.4 | Memiliki data masalah kesehatan terkait perilaku berisiko (misainya seks pranikah, NAPZA, HIV dan AIDS, gizi, IMS/ISR, tawuran, kekerasan) 1.1.5 _| Memilki data tentang pandangan remaja terhadap sikap dan tata nilai yang berhubungan dengan kesehatan remaja (misainya perilaku berisiko, masalah kesehatan dan pelayanan yang ddikehendaki) 1.1.6__| Memilki data tentang upaya Kesehatan remaja yang sudah ada 7 | Memiliki data tentang ketersediaan sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan PKPR Hasil Penilaian Nilai Aktwal Tanggal: Nilai Harapan 7 32 Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 12 Persiapan Internal 12 Persiapan Internal a 721 | Sosialisasi PKPR kepada seluruh petugas Puskesmas oleh Kepala Puskesmas untuk mendapatkan pemahaman tentang PKPR dan kesepakatan untuk menyelenggatakan PKPR 722] Pembentukan Tim PKPR yang terdir dari minimal seorang tenaga medis (dokter, dokter gig), seorang tenaga paramedis (bidan, perawal), dan seorang petugas UKS/petugas | penyuluhan/petugas gizi Penentuan Sasaran 72.3 _|'Menetapkan remeja di sekolah sebagai sasaran kegiatan PKPA Penentuan Jenis Kegiatan dan Pelayanan = 724] Komunikasi informasi dan Edukasi (IE) 7.2.5 _| Konseling 7.2.6 __ Pelayanan Kini dan laboratorium 7.2.7 | Rujukan Penentuan Prosedur Pelayanan 728 _| Penentuan biaya pelayanan 72.9 | Penentuan hari dan jam pelayanan 7.2.10 _| Penentuan proses pemberian dan penyimpanan Kartu register dan catalan medis/konseling 72:11_| Penentuan alur pelayanan Hasil Penilaian Nilai Akiwal “Tanggal Nilai Harapan Tt 13 13 Sosialisasi Eksternal foe. Tq | Sosialisasi melalui media massa (misalnya sosialisasi melalui koran, majalah, radio) 73a | Sosialisasi di sekolah (misalnya melalui Kegiatan penyuluhan, dan penyebaran leafleVbrosur/poster) 755 | Sosialisasi pada komunitas/organisasi remaja di luar sekolah (misalnya Karang Taruna, sanggar seni, gelanggang remaja, dl.) melalui penyuluhan, media KIE (eafleV/brosur/poster) HiasiPenilaian Niel Aktual Tanggal Nilal Harapan z 1.4 Penggalangan Kemitraan s “AKTUAL 1.4 _| Penggalangan Kemitraan 7 + Taq | Dengan lintas sektor (nisalnya Dinas Pendidikan, sekolah, Kantor Urusan Agama, BKKBN, dll) 742 | Dengan organisasi kemasyarakatan dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (misalnya PKBI, Muhammadyah, Nahdhatul Ulama, GRANAT. dL) Hasil Penilaian Nii Akiual “Tanga Nilal Harapan z Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di Kabupaten/Kota 43,

You might also like