Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effects of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) powder
and swimming exercise on fat distribution in the liver organ of white male rats model with obesity. The
design of this study was experimental study with randomly factorial design. There were 24 rats divided
into two groups, 20 rats were induced to be obese by giving high fat diet, and 4 rats were given standard
diet. For intervention period (4 weeks) 20 obese rats were divided into 5 groups namely (1) standard
diet (SD), (2) high fat diet (HFD), (3) high fat diet plus swimming exercise (HFD+SE), (4) high fat diet
plus red dragon fruit powder (HFD+RDFP), and (5) high fat diet plus red dragon fruit powder plus
swimming exercise (HFD+RDFP+SE). Research results showed that fat distribution and visceral fat
weight were different significantly among intervention groups (p<0.05). The lowest percentage of fat
distribution was occured in RDFP+HFD+SE group (21.44%) and the lightest weight of central fat was
also occurred in the same group (7.73 g). This study showed that in four weeks intervention, red dragon
fruit powder and swimming exercise had a relatively similar clinical effects on reducing percentage of
fat in the liver and visceral fat weight.
Keywords: fat percentage, red dragon fruit powder, swimming exercise, visceral fat
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung buah naga merah (Hylocereus
Polyrhizus) dan olahraga renang pada persentase lemak organ hati tikus jantan (Sprague Dawley) model
obesitas. Desain penelitian eksperimen, dengan rancangan acak faktorial. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi
menjadi dua kelompok, 20 ekor tikus diinduksi menjadi obesitas dengan diberikan pakan tinggi lemak,
dan 4 ekor tikus diberikan pakan standar. Selama periode intervensi (4 minggu) 20 ekor tikus yang
telah obes dibagi menjadi lima kelompok yaitu (1) pakan standar (PS), (2) pakan tinggi lemak (PTL),
(3) pakan tinggi lemak+olahraga renang (PTL+OR), (4) pakan tinggi lemak + tepung buah naga merah
(PTL+PTBNM), dan (5) pakan tinggi lemak+ pakan tepung buah naga merah+olahraga renang (PTL+
PTBNM+OR). Hasil penelitian menunjukkan persentase lemak dan berat lemak sentral berbeda secara
signifikan di antara kelompok perlakuan (p<0,05). Persentase lemak terendah terdapat pada kelompok
PTL+PTBNM+OR (21,44%) dan berat terendah dari lemak sentral terdapat pada kelompok yang sama
(7,73 g). Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam empat minggu intervensi, tepung buah naga merah
dan olahraga renang memiliki pengaruh klinis yang relatif sama terhadap penurunan persentase lemak
di hati dan berat lemak sentral.
Kata kunci: lemak sentral, olahraga renang, persentase lemak, tepung buah naga merah
PENDAHULUAN Konsumsi makanan berlemak dalam kurun wak-
tu yang lama dianggap sebagai penyebab utama
Pola konsumsi makanan tinggi lemak tidak berbagai masalah kesehatan termasuk obesitas,
hanya terjadi pada masyarakat industri modern, diabetes, dan penyakit kardiovaskular (Cordain
tetapi juga telah beranjak ke negara berkembang. et al. 2005). Seperti diketahui bahwa hati adalah
*
Korespondensi: Telp: +6281318136582, Surel: tonnycmaigoda@yahoo.com
organ utama yang berfungsi untuk metabolisme Buah naga merah merupakan salah satu je-
lemak yang tergantung dari jenis makanan yang nis buah tropis yang mengandung zat gizi makro,
dikonsumsi. mikro dan senyawa bioaktif yang dibutuhkan
Kebiasaan konsumsi makanan berlemak manusia. Total kandungan polifenol buah naga
secara terus menerus dapat berpengaruh buruk merah segar sebesar 86,129±17,016 (mg/0,5 asam
pada kesehatan hati dan menyebabkan terjadinya galat), dan total flavonoid sebesar 2,3±0,2 (mg/g
penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD/ katekin). Menurut Maigoda et al. 2016, tepung
Non alcoholic fatty liver disease) yang meru- buah naga merah mengandung berbagai senyawa
pakan salah satu penyebab utama disfungsi hati bioaktif (antioksidan) antara lain total flavonoid
yang berspektrum luas mulai dari perlemakan 171,79±2,01 mg, total antosianin 47,76±0,55
hati biasa sampai sirosis (Farrell & Larter 2006). mg, total karoten 0,25±0,04 mg, total asam fenol
NAFLD adalah suatu keadaan disfungsi hati 157,34±0,08 mg, total alkaloid 35,92±1,44 mg,
yang disebabkan oleh tidak normalnya akumula- vitamin C 88,17±1,98 mg masing-masing per
si lemak di sel hati dan inflamasi pada organ hati. 100 g, dan serat pangan 11,12±0,35%.
Kebiasaan makan yang tidak sehat, jumlah dan Beberapa penelitian sebelumnya pernah
jenis makanan tidak berimbang, kurang aktivitas, dilakukan untuk melihat pengaruh diet dan olah-
stres, dan gaya hidup sedentari adalah faktor non raga aerobik terhadap perlemakan di hati tikus
genetik yang berkontribusi besar mengakibatkan jantan galur Sprague Dawley. Hasil penelitian
timbulnya dan meningkatnya keparahan penyakit menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang
ini. signifikan lemak di hati sebesar 24% pada tikus
Berdasarkan Riskesdas (2013), penduduk jantan galur Sprague Dawley yang diberikan
Indonesia dengan perilaku konsumsi makanan pakan normal dan latihan lari kecepatan 150 m/
berlemak, kolesterol, dan makanan gorengan ≥ menit, 1,5 jam/hari selama 4 minggu (Cha et al.
1 kali per hari sebesar 40,7%, penduduk yang 1999).
kurang makan sayur dan buah sebesar 93,6% Morifuji et al. (2006) melakukan pembe-
dan mereka yang berperilaku sedentari ≥6 jam rian pakan standar dan kasein atau soya dengan
sehari sebesar 24,1%. Pola konsumsi dan gaya latihan renang 2 jam selama 2 minggu dengan
hidup seperti ini berperanan besar terhadap risiko hasil signifikan menurunkan lemak di hati de-
terjadinya penyakit degeneratif termasuk perle- ngan pakan kasein 21% dan kedelai 24%. Selan-
makan hati. jutnya Rothfeld et al. (1977) dalam penelitiannya
Akumulasi lemak di hati dihasilkan dari memberikan pakan tinggi lemak dan latihan lari
ketidakseimbangan asupan lemak, sintesis, de- selama 3 minggu. Hasil penelitiannya menunjuk-
gradasi dan sekresi. Disregulasi lemak di hati, kan terdapat penurunan secara signifikan lemak
stres oksidatif, dan sitokin pro-inflamasi ber- di hati sebesar 14%. Tsunami et al. (2001) mem-
interaksi secara sinergis untuk mempromosikan berikan pakan standar dan olahraga lari 30 menit
akumulasi lemak hati dari waktu ke waktu (John- kecepatan 15 m/menit selama 3 bulan, hasilnya
son & Olefsky 2013). Asupan makanan rendah menunjukkan terdapat penurunan secara sig-
antioksidan dengan diet rendah buah dan sayuran nifikan lemak hati sebesar 41%. Sebagian besar
serta kurangnya aktivitas fisik diprediksi mening- penelitian yang dilakukan hanya berfokus pada
katkan risiko terjadinya berbagai penyakit de- latihan olahraga dan pemberian pakan standar.
geratif termasuk perlemakan di hati. Berdasarkan uraian diatas perlu dilaku-
Sayur dan buah sebagai sumber fitokimia kan penelitian konsumsi tepung buah naga merah
yang merupakan senyawa bioaktif dari tanaman dan olahraga renang serta pengaruhnya terhadap
belum diklasifikasikan sebagai nutrisi namun persentase lemak di hati untuk mencegah risiko
sangat penting peranannya dalam meningkatkan lanjut penyakit hati. Penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan (Perez et al. 2006). Sebagian besar mengetahui pengaruh pemberian pakan tepung
fitokimia yang dapat dimakan memiliki antiok- buah naga merah dan olahraga renang terhadap
sidan sitoprotektif atau kegiatan anti-inflamasi berat lemak sentral (abdomen) dan persentase le-
(Surh 1999). Selain itu kandungan antioksidan- mak pada organ hati tikus jantan galur Sprague
nya memiliki efek kesehatan yang menguntung- Dawley obes.
kan antara lain sebagai anti-obesitas, memiliki si-
fat antidiabetes, menurunkan kadar lemak (Park METODE
& Kim 2011), termasuk senyawa fenolik, seperti
flavonoid, quercetin, epikatekin, rutin, myricetin, Desain, tempat, dan waktu
luteolin, naringenin, dan silybin (de Almeida et Rancangan penelitian ini menggunakan
al. 2005) dua faktor yaitu olahraga renang dan konsumsi
tepung buah naga merah dengan rancangan acak Tabel 1. Komposisi pakan standar dan pakan
faktorial (RAF). Penelitian ini berpusat di Labo- tinggi lemak
ratorium Veterinary Stem Cell, Fakultas Kedok-
teran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Pemerik- Pakan Pakan tinggi
Komposisi
standar/100 g lemak/ 100 g
saan histopatologi jaringan hati dilakukan di La-
boratorium Histopatologi, Fakultas Kedokteran Jagung 55 15
Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini Dedak gandum 17 19
dilaksanakan pada bulan Maret hingga Novem- Pati jagung gluten 19 25
ber 2015.
Minyak sawit 1 0
Jumlah dan cara pengambilan sampel Tepung tapioka 5 3
Jumlah sampel penelitian adalah 24 ekor CaCO3 2 2
tikus jantan galur Sprague Dawley berumur dua Di Calcium
bulan dengan berat badan 80-120 g yang diper- 1 1
phospat
oleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
Garam dapur
(BPOM) Jakarta. Sebanyak 20 ekor tikus di in- (NaCl)
0,2 0,2
duksi obesitas dengan pemberian pakan tinggi
lemak, empat ekor diberi pakan standar sebagai Premix
(Campuran vitamin 0,3 0,3
kontrol. Setelah 20 ekor tikus menjadi obes, & mineral mikro)
dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu
(1) pakan standar, (2) pakan tinggi lemak, (3) Tallow
0 35
pakan tinggi lemak+olahraga renang, (4) pakan (Lemak sapi)
tinggi lemak+tepung buah naga merah, (5) pakan Jumlah 100,5 100,5
tinggi lemak+tepung buah naga merah+olahraga
renang, dengan masing-masing kelompok ber- Jenis formula ketiga adalah tepung buah
jumlah empat ekor tikus dan diberi perlakuan se- naga merah ditambah dengan pakan tinggi lemak.
lama 30 hari. Formula ini dibuat berdasarkan estimasi kebu-
tuhan flavonoid per hari pada manusia yaitu 240
Alat dan bahan mg/100 g (Knab et al. 2013), setelah dikonversi
Peralatan penelitian yang digunakan un- ke tikus dengan faktor konversi 0,018 menjadi 45
tuk pemeliharaan hewan coba yaitu bak plastik mg/100 g flavonoid. Total kandungan flavonoid
berukuran 45 x 35,5 x 14,5 cm3, tutup kandang dari tepung buah naga merah berdasarkan hasil
dari anyaman kawat berukuran 36,5 x 28 x 15,5 analisis adalah 171,79±2,01 mg/100 g, jadi untuk
cm3, botol air, dan sekam. Latihan renang tikus memenuhi kebutuhan flavonoid pada tikus sebe-
menggunakan kotak terbagi dua yang terbuat dari sar 45 mg/100 g dibutuhkan sekitar 26 g tepung
acrylic berukuran 37 x 30 x 50 cm3 dengan ke- buah naga merah. Perkiraan konsumsi pakan ti-
dalaman air 50 cm dilengkapi dengan mesin pen- kus rata-rata per hari adalah 30 g. Berdasarkan
dorong arus air. Peralatan yang digunakan untuk hal tersebut, maka komposisi pakan tikus terdiri
sediaan histopatologi dan pewarnaan hematok- atas 25 g tepung buah naga merah dan 5 g pakan
silin dan eosin (HE) adalah timbangan digital, tinggi lemak (5:1). Komposisi tersebut mengan-
tissue casette, tissue basket, parrafin embedding dung 42,9 mg flavonoid.
console, automatic tissue processor, cetakan blok
parafin, mikrotom putar, waterbath, gelas objek, Tahapan penelitian
gelas penutup, alumunium foil, mikroskop caha- Penelitian dilakukan melalui dua tahap
ya, stop watch dan digital eyepiece camera MD yaitu (1) Sebanyak 20 ekor tikus diberikan pakan
150. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah tinggi lemak (PTL) induksi tikus obes, dan empat
etanol konsentrasi 70%, 80%, 90%, 96%, etanol ekor tikus diberikan pakan standar (PS) sebagai
absolut, xylene, parafin, dan akuades. kelompok kontrol untuk menguji berhasilnya
Bahan pakan tikus ada tiga jenis yaitu pa- model tikus obes. Pemberian pakan dilakukan
kan standar, pakan tinggi lemak, dan tepung buah selama tikus model mencapai kriteria obes (No-
naga merah+pakan tinggi lemak. Pakan tinggi velli et al. 2007) dan tikus berhasil menjadi obes
lemak dan pakan standar digunakan pada saat ti- setelah diberi pakan tinggi lemak selama 19 ming-
kus diinduksi agar obes, sedangkan ketiga jenis gu. Pada tahap ini berat badan, panjang badan
pakan digunakan pada saat intervensi. Tabel 1 dan lingkar perut diukur setiap minggu; (2) tahap
menunjukkan komposisi pakan standar dan pa- intervensi 20 ekor tikus setelah obesitas dibagi
kan tinggi lemak dimodifikasi dari formula Ul- dalam lima kelompok perlakuan yaitu (a) hanya
man (2006).
J. Gizi Pangan, Volume 11, Nomor 2, Juli 2016 101
Maigoda dkk.
diberikan pakan standar (PS) ; (b) diberikan pakan Latihan renang. Latihan renang dilakukan
tinggi lemak (PTL); (c) diberi pakan tinggi lemak pada dua kelompok tikus yang diberi pakan tinggi
dengan olahraga renang (PTL+OR); diberi pakan lemak+olahraga renang (PTL+OR) dan yang
tepung buah naga merah dengan pakan tinggi le- diberi tepung buah naga merah+pakan tinggi
mak (PTL+PTBNM); diberi pakan tepung buah lemak+olahraga renang (PTL+PTBNM+OR).
naga merah dengan pakan tinggi lemak ditambah Sebelum latihan dimulai, tikus direndam dulu
olahraga renang (PTL+PTBNM+OR), dan per- selama 3-5 menit untuk menyesuaikan dengan
lakuan ini dilakukan selama satu bulan. suhu air 33±1C0, latihan renang dilakukan selama
Sebelum intervensi seluruh tikus diambil 5 menit, 3 kali seminggu selama empat minggu
sampel darahnya sebanyak 1 ml melalui vena or- periode intervensi (Kregel et al. 2006).
bitalis untuk pemeriksaan penanda inflamasi dan
stres oksidatif. Selama intervensi, berat badan, Pengolahan dan analisis data
panjang badan, dan lingkar perut diukur setiap Untuk mengetahui pengaruh faktor pem-
minggu, sisa pakan tikus ditimbang setiap hari berian tepung buah naga merah dan olahraga re-
dan intervensi dilaksanakan selama empat ming- nang terhadap distribusi lemak di hati tikus maka
gu. dilakukan analisis statitik Anova dengan dua
Setelah intervensi sampel darah diambil jalur (two way). Jika hasil analisis diperoleh pe-
kembali, kemudian seluruh tikus dianastesia me- ngaruh nyata perlakuan terhadap peubah respons,
lalui injeksi intraperitoneal menggunakan pento- maka dilanjutkan uji Duncan dengan pendekatan
barbital (50 mg/kg). Organ hati tikus diambil dan kepercayaan 95% dengan α=0,05.
ditimbang kemudian dilanjutkan dengan analisa Pengolahan data deskriptf dilakukan de-
histopatologi, lemak abdomen (visceral fat) di- ngan menggunakan Microsoft Excel 2003. Peng-
ambil dan ditimbang. olahan data Anova dan model linier dilakukan
Histopatologi organ hati. Analisis histolo- dengan menggunakan software SPSS for Win-
gi organ hati dilakukan dengan sampling setiap dows versi 6.12.
ekor tikus untuk mengevaluasi aspek morfologi
organ dan untuk membuktikan adanya steatosis HASIL DAN PEMBAHASAN
(lipid). Jaringan dipotong dengan ketebalan 3-5
µm menggunakan mikrotom putar dan dengan Induksi tikus obesitas
pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE) untuk Sebelum dilakukan induksi, tikus obesitas
pemeriksaan setiap perubahan histopatologi. Po- dan intervensi, tiga jenis pakan yang digunakan
tongan lainnya dibekukan dalam nitrogen cair dalam penelitian ini dianalisis kandungan gizi
dan setelah itu dipindahkan ke freezer pada suhu nya dengan uji proksimat, untuk melihat kan-
-800 C dan dipotong oleh cryostat dan bernoda dungan zat gizi makro dari ketiga jenis pakan
lipid menggunakan Sudan III mengikuti teknik (Tabel 2).
Pearse (2010). Pakan tinggi lemak mengandung 501
Tingkat infiltrasi lipid dinyatakan dengan kkal/100 g yang bersumber dari lemak, karbo-
persen dari sebaran lemak yang ada dalam hepa- hidrat, dan protein. Untuk menginduksi tikus
tosit (sel hati). Semua gambar diambil dengan menjadi obesitas pakan harus mengandung 30-
kamera digital (Pro-Series Media Cibertecnics, 50% lemak dari total kalori. Menurut Kucera dan
ditambah dengan mikroskop Olympus Bx 40®). Cervinkova (2014) pakan standar mengandung
Gambar dianalisis menggunakan image Program kurang dari 10% lemak dari total kalori, pakan
Pro-Plus 4.1®. Analisis ini dilakukan terhadap tinggi lemak dan pakan sangat tinggi lemak me-
enam ekor tikus yang diambil dari setiap kelom- ngandung 30-50% dan lebih dari 50% lemak dari
pok perlakuan masing-masing satu ekor tikus. jumlah kalori total. Kandungan lemak pada pa-
Tabel 2. Analisis proksimat komposisi tiga jenis pakan tikus
Jumlah
Parameter Satuan
PS PTL PTBNM + PTL
Energi total kkal/100g 365 501 399
Energi dari lemak kkal/100g 68 286 69
Kadar air % 12,26 8,16 7,78
Lemak Total % 7,56 31,78 7,69
Protein % 20,97 21,68 5,73
Karbohidrat total % 53,33 32,24 76,88
102 J. Gizi Pangan, Volume 11, Nomor 2, Juli 2016
Tepung buah naga merah, olahraga renang, dan perlemakan hati
kan tepung buah naga ditambah pakan tinggi le- Protein-1c) dan meningkatkan regulasi enzim
mak sebesar 7,69% dengan perbandingan tepung oksidasi asam lemak melalui PPAR-α di dalam
buah naga merah dan pakan tinggi lemak 5:1. hati tikus.
Tikus berhasil menjadi obes setelah diberi Hasil penelitian ini sejalan dengan Sper-
pakan tinggi lemak selama 19 minggu. Berdasar- etta et al. (2012), yang menyimpulkan bahwa
kan berat badan akhir rata-rata pada minggu ke latihan daya tahan dengan berenang secara positif
19 adalah 359,63 g dengan indeks masa tubuh memengaruhi parameter inflamasi, berat badan,
0,69 g/cm2 yang telah mencapai kriteria Novelli luas area lemak sentral dan profil lipid pada tikus
et al. (2007) yaitu IMT > 0,68 g/cm2. obes. Selanjutnya Honda et al. (2009) menam-
bahkan bahwa pemberian licorice flavonoid oil
Pengaruh tepung buah naga merah dan olah- (LFO) mampu menurunkan jumlah lemak sen-
raga renang terhadap lemak abdomen/lemak tral, dan menurunkan konsentrasi plasma trigli-
sentral (visceral fat) serid (TG) di hati pada tikus obes yang diinduksi
Tepung buah naga merah dan olahraga re- pakan tinggi lemak.
nang memberikan kontribusi yang signifikan ter- Selain itu Teegarden dalam Umami et al.
hadap berat lemak sentral pada akhir intervensi. (2015) menyatakan bahwa kalsium yang terdapat
Berat lemak sentral pada kelompok yang diberi dalam susu juga dapat menurunkan akumulasi le-
PTL sebesar 16,07 g, kelompok PTL+OR sebesar mak tubuh selama pembatasan energi serta dapat
14,75 g, kelompok PTL+PTBMN sebesar 8,95 g, meningkatkan oksidasi lemak, menekan oksidatif
dan kelompok PTL+PTBNM+OR sebesar 7,73 g jaringan adiposa dan stres inflamasi.
(Gambar 1). Pemberian tepung buah naga merah
dan olahraga renang memberikan kontribusi ter- Pengaruh tepung buah naga merah dan olah-
besar pada penurunan berat lemak sentral diband- raga renang terhadap persentase lemak pada
ing kelompok lainnya. organ hati tikus
Lemak sentral (visceral fat) adalah lemak Terdapat perbedaan signifikan persentase
di sekitar organ perut dan intra organ padat abdo- lemak di hati tikus antar kelompok perlakuan
men yang sangat terkait dengan komplikasi yang pada akhir intervensi (p<0,05). Setelah diberikan
berhubungan dengan obesitas seperti diabetes intervensi selama satu bulan ternyata kelompok
tipe 2 dan penyakit arteri koroner. Lemak subku- yang mendapat perlakuan PTL+PTBNM+OR
tan berkorelasi negatif dengan faktor risiko me- memiliki persentase lemak terendah di hati tikus
tabolik aterogenik dan tidak meningkatkan profil sebesar 21,44%, yang diikuti kelompok yang
risiko kardiovaskular (Hamdy et al. 2006). Le- diberi perlakuan PTL+PTBNM sebesar 25,77%
mak viseral lebih membahayakan dibandingkan dan kelompok PTL+OR sebesar 28,25 % (Gam-
lemak subkutan karena lemak viseral mensekresi bar 2).
asam lemak bebas dan adipokin (IL-1, IL-6, Penelitian ini menunjukkan bahwa po-
TNF-α, resistin), serta menurunkan adiponektin tensi tepung buah naga merah cukup besar dalam
(Cawthorn & Sethi 2008). mengurangi lemak di hati, apalagi ditambah de-
Menurut Honda et al. (2009) berkurang- ngan olahraga renang. Faktor pertama penyebab
nya akumulasi lemak sentral di rongga perut ba- penumpukan lemak pada organ sangat erat kai-
gian dalam melalui mekanisme dengan menekan tannya dengan gangguan metabolik yang berkait-
regulasi asam lemak sintetis enzim melalui an dengan obesitas sentral dan resistensi insulin
SREBP-1c (Sterol Regulatory Element Binding serta peningkatan asupan asam lemak bebas ke
18,00 a
16,07 ab
16,00 14,75
14,00
12,00
Berat lemak (g)
ab
10,00 b 8,95 b
7,87 7,73
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
PS PTL PTL+OR PTBNM+PTL PTBNM+PTL+OR
45,00 a
39,82
40,00
35,00
b
30,00 28,25 b
Persentase lemak (%) b 25,77
23,18 b
25,00
21,44
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
PS PTL PTL+OR PTBNM+PTL PTBNM+PTL+OR
hati, selain itu juga adanya gangguan metabo- Menurut Xu et al. (2013), flavonoid ber-
lisme asam lemak dalam sel hati yang menye- tindak sebagai antioksidan melalui tidak hanya
babkan akumulasi trigliserida di hati. Kedua menangkap oksigen reaktif, tetapi juga meng-
adalah faktor stres oksidatif, yang terkait dalam hambat enzim prooksidasi dan menginduksi
peroksidasi akumulasi lemak dalam sel lemak enzim antioksidan secara tidak langsung, dan
hati (Hubscher 2006). Selain itu konsumsi lemak mengurangi akumulasi lemak hati yang berlebih-
jenuh dapat mengaktivasi alur pro-inflamasi me- an dan stres oksidatif. Hal ini terlihat jelas pada
lalui reseptor membran misalnya toll-like recep- gambaran histopatologi pada organ hati tikus
tors (TLRs) (Suganami et al. 2005). yang diambil secara individu dan acak, bahwa
Dalam penelitian ini, konsumsi pakan persentase lemak terendah terjadi pada kelompok
tinggi lemak menyebabkan peningkatan aku- PTL+PTBNM+OR sebesar 19,04%, diikuti de-
mulasi lemak hati, diikuti dengan meningkatnya ngan kelompok PTL+PTBNM sebesar 26,38%,
berat lemak sentral di rongga perut. Sebaliknya, dan kelompok PTL+OR sebesar 28,23% (Gam-
konsumsi tepung buah naga merah dan olahraga bar 3). Pengaruh pemberian buah naga merah
renang memberikan pengaruh menguntungkan dan olahraga renang ternyata berkontribusi besar
pada pengurangan lemak di hati. dalam menurunkan sebaran lemak di hati. Penu-
Ketika latihan dilakukan dengan intensitas runan persentase lemak pada organ hati tikus
mulai dari yang ringan sampai sedang, dimana ternyata berbanding lurus dengan berkurangnya
permintaan energi tidak dapat dipenuhi dengan berat lemak sentral dengan perlakuan yang sama.
segera, tetapi butuh waktu yang cukup untuk Terdapat hubungan yang kuat antara le-
memobilisasi asam lemak yang digunakan un- mak sentral dengan perlemakan di hati, menurut
tuk memenuhi energi yang digunakan, sehingga Kelley et al. (2003); Westerbacka et al. (2004);
akan ada aktivasi lebih besar dari enzim lipase Nguyen-Duy et al. (2003) tingginya tingkat li-
lipoprotein. Pada gilirannya, akan terjadi pe- polisis akibat dari besarnya simpanan adiposa le-
ningkatan laju lipolisis, asam lemak dari jaringan mak sentral menyebabkan kelebihan asam lemak
adiposa akan dioksidasi yang disebabkan oleh bebas yang masuk ke hati melalui vena portal.
latihan yang berlangsung lama, menyebabkan Hal ini menyebabkan terjadinya resistensi insu-
penurunan massa lemak dan akumulasi lemak di lin hepatik, akumulasi trigliserida dalam sel hati,
hati (Achten & Jeukendrup 2003; Bahr & Sejer- dan peningkatan sintesis dan sekresi lipoprotein
sted 1991). Rector et al. (2008) juga menyimpul- aterogenik.
kan bahwa aktivitas fisik setiap hari di atas roda Mekanisme ini adalah bukti dari hubungan
berjalan pada tikus obes mengurangi akumulasi antara jumlah lemak intra-abdominal dan tingkat
lemak di hati. Hasil penelitian ini juga menun- penumpukan lemak hati, dengan demikian ke-
jukkan bahwa kandungan senyawa bioaktif te- beradaan tepung buah naga merah dengan senya-
pung buah naga merah terutama flavonoid efektif wa bioaktifnya secara efektif mampu mengham-
dalam mencegah akumulasi lemak sentral. bat inflamasi dan olahraga renang menurunkan
massa lemak dan akumulasi lemak di hati.
A B C
D E F
Keterangan:
A: Tikus normal/kontrol (14,98%); B: Tikus obes+Pakan Standar (20,32%); C: Ti-
kus obes+ PTL (49,32%); D: Tikus obes + PTL+OR (28,23%); E: Tikus obes +
PTBNM+PTL (26,38%); F: Tikus obes+PTBNM+PTL+OR (19,04%).
Gambar 3. Sebaran lemak penampang hati tikus dengan lima perlakuan