Professional Documents
Culture Documents
163-File Utama Naskah-539-1-10-20200629
163-File Utama Naskah-539-1-10-20200629
1 April 2009
Ekowati Retnaningsih1
Abstract
In the year 2004, maternal mortality rate (MMR) of South Sumatra Province was 467 per
100,000 live births. Target of Healthy South Sumatra 2008 are 175 each 100.000 live births. Based
on Blum concept, health seeking behavior factor has strong influence the community health status,
including mortality rate.
The research objective is to get information about contribution of health seeking behavior
factors, specialty birth attendant to prevent maternal mortality. This is case control study. Locations
of research are 4 districts in South Sumatra Province, e.g Musi Banyu Asin, Muara Enim, Ogan Ilir,
and Palembang in 2007. Respondents of case group were husbands of dead mother and
respondent of control group were mothers who were a live. Total sample were 78 mothers, from
case group were 26 mothers and control group were 52 mothers.
Results of the research were 1) Attributable Fraction Effect (AFE) was 0.78 and 2)
Attributable Fraction Effect of Population (AFP) was 0.35. Conclusion of the researches was health
behavior to choose kind of birth attendant influence maternal mortality. The choice of health
provider as birth attendant has contribution 78% to prevent maternal mortality at group of mother
who were choose non-health providers as birth attendant and has contribution 35% to prevent
maternal mortality in population. A recommendation of further research is to do qualitative research
to get information about cause of pregnancy women choose non-health provider as birth attendant.
menjadi 467 per 100.000 kelahiran hidup Tujuan penelitian adalah untuk
(2)
pada tahun 2004 . Keadaan tersebut mengetahui kontribusi perilaku pemilihan
jauh dibawah target Sumatera Selatan penolong persalinan terhadap kematian
Sehat 2008, yang menargetkan ibu di Sumatera Selatan.
penurunan AKI menjadi 175 per 100.000
kelahiran hidup. METODE PENELITIAN
Ada beberapa faktor yang Penelitian ini menggunakan
mempengaruhi kematian ibu yaitu 1) pendekatan paradigma penelitian
determinan langsung (variabel medis) kuantitatif, rancangan penelitian kasus
penyebab kematian, 2) determinan antara kontrol. Dengan demikian, segala
(Status kesehatan, status reproduksi, kelemahan yang dimiliki rancangan kasus
akses pelayanan kesehatan, perilaku kontrol menjadi kelemahan penelitian ini.
terhadap pelayanan kesehatan) dan 3) Populasi penelitian adalah ibu dengan
determinan jauh (status sosial ekonomi) kelahiran hidup pada 4 kabupaten (Musi
(3)
. Banyu Asin, Muara Enim, Ogan Ilir dan
Untuk merencanakan program Palembang) di Sumatera Selatan.
penurunan kasus kematian ibu di Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Sumatera Selatan, maka harus diketahui secara purposif berdasar rangking jumlah
penyebab atau faktor yang kematian ibu terbesar yang tercatat di
mempengaruhi kematian ibu di wilayah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Sumatera Selatan. Berdasar konsep Selatan tahun 2007 kelengkapan data
Blum, faktor perilaku mempunyai pendukung antara lain alamat ibu
pengaruh sangat besar terhadap derajat meninggal (4).
kesehatan. Perilaku pencarian Kelompok kasus adalah ibu yang
pertolongan kesehatan saat ibu hamil meninggal dan keluarganya sedangkan
melahirkan amatlah erat hubungannya kelompok kontrol adalah ibu hamil yang
dengan kematian ibu. Pemerintah telah selamat. Responden pada kelompok
membuat kebijakan tentang persalinan kasus adalah keluarga dari ibu yang
yaitu bahwa semua persalinan harus meninggal sedangkan responden
ditolong oleh tenaga kesehatan terampil. kelompok kontrol adalah ibu hamil yang
Tahun 1998 telah diterbitkan Permenkes selamat. Dilakukan machting untuk
nomer 572/1996 yang isinya variabel jarak rumah ke tempat fasilitas
menyebutkan bahwa bidan di desa telah kesehatan sehingga tempat tinggal kasus
diberi wewenang untuk menangani dan kontrol berdekatan (bertetangga).
komplikasi kehamilan dan persalinan Pengambilan sampel untuk kelompok
tertentu. kasus dilaksanakan secara random
Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 7 No.1 April 2009
Tabel 1
Karakteriktik Responden Penelitian di Empat Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008
Untuk mengetahui adanya perbedaan uji bivariat. Hasilnya dapat dilihat pada
bermakna secara statistik tentang tabel 2 berikut.
karakteristik responden maka dilakukan
Tabel 2
Odd Rasio Karakteristik Responden Terhadap Kematian Ibu di Empat Kabupaten/Kota Di
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasar Penolong Persalinan
Pada Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol di Empat Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2008
kasus memenuhi kriteria 3 terlalui dari 4 indicators) yang dapat dilihat dari
BAGAN 1
ACCESS TEORY.
HEALTH POLICY
• Financing
•Organization
Sumber: Aday,L.A., Andersen,R., Fleming,G.V., 1980 (Health Care in The US, Equitable for
Whom?)
Pilar persalinan bersih dan aman, Pelayanan obstetri di semua rumah sakit
bertujuan untuk memastikan bahwa kabupaten/kota dan provinsi yang
setiap petugas kesehatan yang akan mempunyai dokter spesialis obstetri dan
menolong persalinan mempunyai ginekolog harus mampu memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan alat pelayanan obstetri dan neonatal
untuk melaksanakan persalinan yang emergensi komprehensif (PONEK).
bersih dan aman. Intervensi dapat Puskesmas tempat tidur yang mempunyai
dilakukan melalui upaya mengurangi dokter umum dan bidan, harus mampu
kemungkinan seorang perempuan hamil memperikan pelayanan obstetri dan
mengalami komplikasi dalam kehamilan, neonatal emergensi dasar (PONED).
persalinan atau masa nifas dengan Yang menjadi pertanyaan kita apakah
melakukan asuhan antenatal dan asuhan sumber daya manusia pelaksana
persalinan yang bersih dan aman. pelayanan obstetri telah cukup dan
Pemerintah telah membuat kebijakan terdistribusi merata? Tanpa
tentang persalinan yaitu bahwa semua memperhatikan hal tersebut, maka sulit
persalinan harus ditolong oleh petugas untuk mengharapkan PONEK dan
kesehatan yang terampil. Berdasar data PONED berjalan optimal.
SUSENAS tahun 2007 menunjukkan Menyempurnakan program Safe
bahwa cakupan penolong persalinan di Motherhood, maka pada tanggal 12
Sumatera Selatan adalah 73,48% Oktober 2000 telah dilakukan
ditolong tenaga kesehatan, 25,16% pencanangan Making Pregnancy Safer
ditolong dukun, 1,11% ditolong (MPS) sebagai bagian program Safe
keluarga(12). Motherhood, sebagai strategi
Pilar pelayanan obstetri esensial pembangunan kesehatan masyarakat
bertujuan untuk memastikan bahwa menuju Indonesia Sehat 2010. Tujuan
pelayanan esensial untuk kelompok Upaya Safe Motherhood dan MPS sama,
resiko tinggi dan berkomplikasi tersedia yaitu untuk melindungi hak reprodusi dan
untuk setiap perempuan, dimanapun dia hak asasi manusia serta pemberdayaan
berada. Kegiatan intervensi dapat perempuan.
dilakukan melalui upaya mengurangi Tujuan global MPS sesuai dengan
kemungkinan komplikasi persalinan yang target internasional yaitu untuk
berakhir dengan kematian atau kesakitan menurunkan kesakitan dan kematian ibu
melalui pelayanan obstetri dan neonatal dan bayi baru lahir. MPS dilaksanakan
esensial dasar dan komprehensif. berasarkan upaya-upaya yang telah ada
Pelayanan obstetri esensial dilaksanakan dengan penekanan pada pentingnya
oleh rumah sakit dan puskesmas. kemitraan antara sektor pemerintah,
Ekowati : Kontribusi Pemilihan Penolong Persalinan Untuk Mencegah Kematian Ibu
di Sumatera Selatan