You are on page 1of 9

NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal.

pp-pp)

Hubungan Antara Korban Bullying Dengan Prestasi Belajar Pada Remaja


di SMP Negeri 7 Bukittinggi

Yolanda Zulpendria, Ns. Deswita,M.Kep,Sp.Kep.Anb, Ns.Bunga Permata Wenny,


M.Kepc
a
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatn Universitas Andalas, Limau Manis Pauh, Padang,
dan 25163, Indonesia
b
Pembimbing I Program Studi S1 Keperawatan Universitas Andalas, Limau Manis Pauh,
Padang, dan 25163, Indonesia
cb
Pembimbing II Program Studi S1 Keperawatan Universitas Andalas, Limau Manis Pauh,
Padang, dan 25163, Indonesia
e-mail korespondensi: yolandazulfendry12@gmail.com

Abstract
Victims of bullying are someone who feels powerless to prevent bullying behavior. One of
the impacts that will be received by victims of bullying is a decrease in academic
achievement. This study aims to determine the relationship between victims of bullying and
learning achievement in adolescents at SMP Negeri 7 Bukittinggi. This type of research is
descriptive correlation with cross sectional approach. The study was conducted in June 2021,
the samples in this study were students of class VII and VIII with a total sample of 120 people
and were taken using quota sampling technique. The data was taken using a online
questionnaire via google form and an observation sheet in the form of report cards. Data
analysis used Spearman Rank correlation test. The results showed that there was no
relationship between bullying victims and adolescent learning achievement at SMP Negeri 7
Bukittinggi, with a significance value (p-value) of 0.672 and a correlation value (r) of -0.039.
The conclusion of this study is that there is no relationship between victims of bullying and
learning achievement in adolescents at SMP Negeri 7 Bukittinggi
Keywords: Victims of bullying, learning achievement, teenagers.

Abstrak

Korban bullying merupakan seseorang yang merasa tidak berdaya untuk mencegah perilaku
bullying. Salah satu dampak yang akan diterima oleh korban bullying yaitu mengalami
penurunan dalam mencapai prestasi akademik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara korban bullying dengan prestasi belajar pada remaja SMP Negeri 7
Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2021, sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII dan VIII dengan jumlah sampel 120 orang dan diambil dengan teknik
quota sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner online melalui google form
dan lembar observasi berupa nilai rapor. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank
Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara korban
bullying dengan prestasi belajar remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi, dengan nilai
signifikansi (p-value) 0.672. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan
antara korban bullying dengan prestasi belajar pada remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi.
Kata kunci: Korban bullying, prestasi belajar, remaja

PENDAHULUAN
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

Indonesia merupakan Negara yang media tercatat sebanyak 2.473 laporan


menempati posisi teratas kasus bullying di pengaduan yang laporan ini terus
sekolah pada tingkat Asean, yaitu 84%, meningkat (KPAI, 2020). Selama masa
disusul Nepal dan Vietnam 79%, Kamboja pandemi, kejadian cyberbullying
73% dan Pakistan 43% (KPAI, 2017). meningkat di Indonesia, hal ini
Masa remaja merupakan masa untuk dikarenakan anak menggunakan gadget
berprestasi, para remaja akan sadar bahwa untuk pembelajaran jarak jauh. Bentuk
mereka dituntut untuk bersaing dalam cyberbullying yang mungkin dialami anak
kehidupan. Prestasi belajar merupakan yaitu menyebarkan foto korban dan
tingkat keberhasilan siswa dalam menjelek-jelekkan di media sosial
mempelajari materi pelajaran di sekolah (Mashabi, 2020).
yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil ujian, mengenai Hasil wawancara dengan guru BK
sejumlah materi tertentu (Sutiah, 2016). di SMP N 7 Bukittinggi pada tanggal 15
Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa Maret 2021, di SMP N 7 Bukittinggi guru
faktor yaitu faktor internal dan eksternal. sering mendapati laporan kasus bullying
Menurut Slameto (2013), faktor internal di antara siswa, dan kasus yang sering
meliputi kemampuan intelektual, minat, terjadi yaitu bullying verbal seperti
bakat khusus, motivasi, sikap, kondisi fisik mengancam, memanggil teman dengan
dan mental. Faktor eksternal meliputi nama orang tuanya, memanggil teman
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dengan panggilan yang tidak pantas, dan
dan lingkungan masyarakat (Syah, 2014). berdasarkan survey awal yang dilakukan
Pada faktor lingkungan sekolah, terhadap 10 siswa diantaranya 3 siswa
lingkungan yang sesuai bisa membuat sebagai pelaku bullying dan 5 siswa
siswa menjadi lebih giat belajar, lainnya menjadi korban bullying, dari 3
lingkungan sekolah mencakup cara siswa pelaku bullying 2 diantaranya
penyajian pelajaran dan kurikulum, sarana mengatakan sering membully teman seperti
dan prasana, hubungan guru dengan siswa, mengancam teman, menghina teman
hubungan siswa dengan senior, hubungan karena warna kulit atau ras, menghina
siswa dengan siswa. Hubungan yang tidak teman karena fisiknya dan 1 siswa
baik antar siswa akan menyebabkan mengatakan kadang-kadang membully
terjadinya bullying. Tindakan bullying teman karena ikut-ikutan dengan teman
umumnya terjadi di lingkungan sekolah, yang lain. Dari 3 siswa tersebut 2
rata-rata siswa sekolah menengah diantaranya memiliki nilai paling banyak
mengalami paling sedikit satu kali tidak tuntas. Dari 5 siswa korban bullying
kekerasan verbal per hari (Borba, 2010). 3 diantaranya mengatakan sering dibully
Bullying merupakan kejadian yang terjadi oleh teman seperti diancam, dihina karena
di seluruh dunia yang telah berlangsung warna kulit atau ras, merasa terhina karena
lama dan tidak ada habisnya. Bullying karakteristik dan 2 siswa mengatakan
didefenisikan sebagai perilaku agresif yang kadang-kadang dibully oleh teman seperti
disengaja terhadap adanya terpaksa menyerahkan uang jajan dan 3
ketidakseimbangan kekuasaan atau siswa yang memiliki nilai paling banyak
perasaan yang dirasakan, dan dilakukan tidak tuntas.
berulang yang dapat menyebabkan distress
Berdasarkan data dan fenomena di atas,
fisik, psikologis, sosial atau pendidikan
maka peneliti tertarik untuk melakukan
(Jenkins et al , 2018).
penelitian mengenai hubungan antara
Di Indonesia KPAI melaporkan
korban Bullying Dengan Prestasi Belajar
terjadinya peningkatan laporan untuk kasus
Di SMP N 7 Bukittinggi.
kekerasan pendidikan di tahun 2020 yaitu
1451 kasus, sedangkan untuk kasus
bullying baik di pendidikan maupun sosial
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

METODE HASIL
Penelitian ini menggunakan metode Pengambilan data dilakukan di
deskriptif korelasi yang bertujuan untuk SMP NEGERI 7 Bukittinggi pada tanggal
mengukur apakah ada hubungan antara 2 Juni 2021 sampai tanggal 12 Juni 2021.
variabel independen dengan variabel Sampel berjumlah 120 orang yang terdiri
dependen. Penelitian ini menggunakan dari kelas VII dan VIII siswa SMP
desain Cross Sectional yaitu pengukuran NEGERI 7 BUKITTINGGI. Pengambilan
terhadap korban bullying (variabel sampel pada penelitian ini menggunakan
independen) dan prestasi belajar (variabel teknik quota sampling. Metode
dependen) dilakukan sekaligus dalam pengambilan data dengan menyebarkan
waktu yang bersamaan. Populasi dalam kuesioner online dengan google form
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kepada 120 responden.
VII dan VIII di SMP Negeri 7 Bukittinggi
dengan total populasi sebanyak 215 orang Tabel 5.1 Distribusi dan frekuensi
siswa. Sampel pada penelitian ini responden (n=120)
menggunakan teknik quota sampling Karakteristik ƒ %
menggunakan rumus Isaac dan Michael responden
didapatkan sebanyak 120 sampel. Jenis kelamin
Laki-laki 50 41.7
Instrument yang digunakan dalam Perempuan 70 58.3
penelitian ini untuk korban bullying adalah Absen
kuesioner yang dimodifikasi oleh Dewi pembelajaran 58 48.3
(2019) yang disusun berdasarkan kuesioner Pernah 62 51.7
yang dibuat oleh Maharani (2013) Tidak pernah
berdasarkan Revised Cyber Bullying Alasan absen 7 5.8
Inventory (RCBI) untuk mengukur skala Takut terkena 113 94.2
korban bullying. Kuesioner ini berisi bullying
tentang empat jenis bullying yaitu bullying Lain-lain 5 4.2
fisik, bullying verbal, bullying mental/ Alat 115 95.8
relasional dan cyberbullying. Kuesioner komunikasi
penelitian yang digunakan telah digunakan Komputer
oleh peneliti sebelumnya dan telah di uji Handphone 3 2.5
validitas dan reabilitasnya. Hasil uji Media sosial 30 25
validitas instrumen korban bullying yang sering 34 28.3
diperoleh hasil r = 0,53 dan reabilitas dari diakses
Cronbach’s Alpha α = 0,910. Instrument Whatsapp 6 5
yang digunakan pada prestasi belajar Instagram 18 15
adalah lembaran observasi nilai ujian Facebook, 29 24.2
tengah semester yang diperoleh oleh siswa instagram,
yang tercantum dalam nilai rapor tengah whatsapp
semester genap. Kategori prestasi belajar Facebook,
baik jika nilai di atas 75, dan kurang baik instagram
jika nilai di bawah 75. Facebook,
Penelitian ini menggunakan analisis whatsapp
univariat dan bivariate untuk melihat Instagram,
distribusi dan frekuensi serta hubungan whatsapp
antara korban bullying dengan prestasi Berdasarkan tabel 5.1 dijelaskan
belajar pada remaja di SMP Negeri 7 bahwa sebagian besar responden berjenis
Bukittinggi. kelamin perempuan (58.3%). Berdasarkan
absen dalam pembelajaran hampir
setengah siswa pernah absen dalam 6 bulan
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

terakhir (48.3%), dan hampir seluruh siswa mental, sama dengan cyberbullying juga
tidak hadir dalam proses pembelajaran sebagian besar (57.5%) responden tidak
dengan alasan absen lain-lain (94.2%). mengalami cyberbullying.
Berdasarkan alat komunikasi yang dimiliki
hampir seluruh responden memiliki Tabel 5.3 Distribusi dan frekuensi prestasi
handphone (95.8%). Berdasarkan media belajar pada remaja di SMP Negeri 7
sosial yang sering diakses hampir setengah Bukittinggi tahun 2021. (n=120)
responden sering mengakses facebook,
Prestasi ƒ %
instagram, whatsapp (28.3%).
Belajar
Tabel 5.2 Distribusi dan frekuensi korban Baik 46 38.3
bullying dan jenis korban bullying pada Kurang baik 74 61.7
remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi Tahun Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa
2021. (n=120) sebagian besar (61.7%) responden
memiliki prestasi belajar kurang baik.
ƒ %
Kategori Tabel 5.4 Hubungan Antara Korban
korban bullying 31 25.8 Bullying dengan Prestasi Belajar Remaja
Tidak korban 84 70 di SMP Negeri 7 Bukittinggi (n=120)
Rendah 5 4.2
Korb Prestasi belajar Total Sig
Sedang
an Baik Kuran
Bullyi g baik
Jenis korban
ng ƒ % ƒ % ƒ %
bullying
Bullying fisik 55 45.8 Renda 3 40. 5 59. 8 10 0.6
Tidak korban 62 51.7 h 4 5 0 5 4 0 72
Rendah 3 2.5 Sedan 1 20 4 80 5 10
Sedang g 0
Bullying 41 34.2 Pada tabel 5.4 menjelaskan bahwa
verbal 73 60.8 dari 84 responden dengan korban bullying
Tidak korban 6 5 rendah terdapat 34 orang ( 40.5%) yang
Rendah memiliki prestasi belajar yang tuntas dan 5
Sedang 66 55 responden dengan korban bullying sedang
Bullying 50 41.7 terdapat 1 orang (20%) yang memiliki
mental 4 3.3 prestasi belajar yang tuntas. Hasil uji nilai
Tidak korban signifikansi atau nilai p adalah 0.672 atau p
Rendah 69 57.5 > 0.05 yang artinya kedua variabel tersebut
Sedang 48 40 tidak memiliki hubungan yang bermakna.
Cyberbullying 3 2.5 Tabel 5.5 Hubungan antara korban
Tidak korban bullying fisik dengan prestasi belajar pada
Rendah remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi
Sedang (n=120)
Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa Korb Prestasi belajar Total Sig
sebagian besar (70%) responden menjadi an Baik Kuran
korban bullying dengan kategori rendah. Bullyi g baik
Sebagian besar (60.8%) responden ng ƒ % ƒ % ƒ %
mengalami bullying verbal dengan kategori Fisik
rendah. Sebagian besar (51.7%) responden Renda 2 33. 4 66. 6 10 0.1
juga mengalami bullying fisik dengan h 1 9 1 1 2 0 34
kategori rendah. Sebagian besar (55%) Sedan 0 0.0 3 10 3 10
responden tidak mengalami bullying
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

g 0 0 l ƒ % ƒ % ƒ %
Berdasarkan tabel 5.5 menjelaskan Renda 1 3 3 6 5 10 0.61
bahwa dari 62 responden dengan korban h 9 8 1 2 0 0 3
bullying fisik dengan kategori rendah Sedan 1 2 3 7 4 10
terdapat 21 orang (33.9%) yang memiliki g 5 5 0
prestasi belajar yang tuntas dan pada Pada tabel 5.7 menjelaskan bahwa
korban bullying fisik dengan kategori dari 50 responden dengan korban bullying
sedang tidak ada yang memiliki prestasi mental kategori rendah, terdapat 19 orang
belajar yang tuntas. Hasil uji signifikansi (38%) yang memiliki prestasi belajar yang
atau nilai p adalah 0.134 atau p > 0.05 tuntas, dan dari 4 responden korban
yang artinya tidak terdapat hubungan bullying mental dengan kategori sedang,
antara variabel tersebut. hanya 1 orang memiliki prestasi belajar
yang tuntas. Hasil uji signifikansi atau nilai
Tabel 5.6 Hubungan antara korban p adalah 0.613 atau p > 0.05 yang artinya
bullying verbal dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan yang bermakna di
pada remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi antara dua variabel.
(n=120)
Tabel 5.8 Hubungan antara korban
Korb Prestasi belajar Total Sig cyberbullying dengan prestasi belajar pada
an Baik Kuran remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi
Bullyi g baik (n=120)
ng ƒ % ƒ % ƒ %
Verb Korb Prestasi belajar Total Sig
al an Baik Kuran
Renda 2 39. 4 60. 7 10 0.9 Bullyi g baik
h 9 7 4 3 3 0 69 ng Ƒ % ƒ % ƒ %
Sedan 2 33. 4 66. 6 10 Ment
g 3 7 0 al
Berdasarkan tabel 5.6 menjelaskan Renda 1 35. 3 64. 4 10 0.7
bahwa dari 73 responden dengan korban h 7 4 1 6 8 0 82
bullying verbal dengan kategori rendah Sedan 2 66. 1 33. 3 10
terdapat 29 (39.7%) orang yang memiliki g 7 3 0
prestasi belajar yang tuntas dan dari 6 Pada tabel 5.8 menjelaskan bahwa dari 48
responden korban bullying verbal kategori responden korban cyberbullying dengan
sedang, 2 orang ( 33.3%) diantaranya kategori rendah terdapat 17 orang (35.4%)
memiliki prestasi belajar yang tuntas.
yang memiliki prestasi belajar yang tuntas,
Untuk hasil uji signifikansi adalah 0.969
atau p > 0.05 yang artinya tidak terdapat dan dari 3 responden korban cyberbullying
hubungan antara korban bullying verbal dengan kategori sedang, 2 diantaranya
dengan prestasi belajar. memiliki prestasi belajar yang tuntas. Hasil
uji signifikansi adalah 0.782 atau p > 0.05
Tabel 5.7 Hubungan antara korban
yang artinya tidak terdapat hubungan
bullying mental dengan prestasi belajar
antara kedua variabel.
pada remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi
(n=120) PEMBAHASAN
Korba Prestasi Total Sig Gambaran Korban Bullying di SMP
n belajar Negeri 7 Bukittinggi Tahun 2021
Bullyi Baik Kura
ng ng Distribusi dan frekuensi korban
Menta baik bullying fisik pada remaja di SMP Negeri 7
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

Bukittinggi menunjukkan bahwa sebagian jenis lainnya (Suciartini dan Sumartini,


besar responden menjadi korban bullying 2018).
fisik dengan kategori rendah (51.7%). Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya responden Distribusi dan frekuensi korban
yang menjawab pertanyaan kuesioner bullying mental pada remaja di SMP
teman-teman menyembuyikan peralatan Negeri 7 Bukittinggi menunjukkan bahwa
sekolah yaitu 39 orang (31.8%) dan responden tidak banyak yang mengalami
pertanyaan kuesioner teman merusak bullying verbal, hal ini dapat dilihat dari
barang milik saya tanpa alasan yaitu 36 hasil penelitian bahwa hampir setengah
orang (30%). Bullying fisik merupakan responden menjadi korban bullying mental
bullying yang paling terlihat karena dengan kategori rendah (41.7%). Hal ini
bersifat langsung dan juga terdapat kontak dapat dilihat dari jawaban responden pada
fisik antara korban dan pelaku, bullying salah satu kuesioner teman meremehkan
fisik tidak hanya tindakan seperti kemampuan yang saya miliki yaitu 38
menendang, mencubit, mendorong, orang (31.7%). Bullying mental
menjambak tetapi merusak barang yang berhubungan dengan semua perilaku yang
dimiliki oleh orang lain juga termasuk bersifat merusak hubungan dengan orang
bullying fisik. (Shaheen et al, 2018). lain. Tindakan yang disengaja seperti
Penelitian yang dilakukan oleh Syamita mendiamkan seseorang, mengucilkan dan
( 2016) menjelaskan bahwa dari 124 memberikan gestur tubuh yang tidak baik
responden, hampir setengah responden (Shaheen et al, 2018). Penelitian yang
mengalami bullying fisik (36.94%), dilakukan oleh Syamita (2016)
penyebab bullying fisik terjadi karena menjelaskan bahwa dari 124 responden, 24
alasan sakit hati, kesal dengan tujuan untuk responden yang menjadi korban bullying
menyakiti orang lain. mental (18.7%).

Distribusi dan frekuensi korban Distribusi dan frekuensi korban


bullying verbal pada remaja di SMP Negeri cyberbullying pada remaja di SMP Negeri
7 Bukittinggi menunjukkan bahwa 7 Bukittinggi menunjukkan bahwa hampir
sebagian besar responden menjadi korban setengah responden yang menjadi korban
bullying verbal dengan kategori rendah cyberbullying. Hal ini dapat dilihat dari
(60.8%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban jawaban responden pada salah satu
responden pada kuesioner teman berbicara kuesioner saya menerima telepon dengan
kasar pada saya yaitu 47 orang (39.2%) nomor yang tidak dikenal yang
dan teman menghina fisik (gendut/kurus) mengganggu saya yaitu 29 orang orang
yaitu 50 orang (41.6%). Penelitian yang ( 24.1%). Penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan oleh Marela dan Marchira menjelaskan bahwa dari 250 responden 94
(2017) menyatakan bahwa dari 210 responden pernah mengalami kejadian
responden, hampir setengah responden cyberbullying. Bentuk tindakan
mengalami bullying verbal (47%). cyberbullying yang sering dilakukan
Bullying verbal merupakan bullying yang adalah memantau aktifitas akun media
sering terjadi karena bullying verbal paling sosial orang lain. Cyberbullying
mudah untuk dilakukan, tindakan bullying merupakan tindakan yang merugikan yang
verbal juga menjadi awal dari bullying disengaja dan berulang yang dilakukan
melalui handphone atau komputer.

Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

cyberbullying umumnya terjadi pada akhir dinilai dalam bentuk angka atau pernyataan
masa SMP dan meningkat pada masa (Syah, 2014).
SMA. (Hinduja dan Patchin, 2017).
Absensi siswa juga mempengaruhi
Distribusi korban bullying pada terhadap prestasi belajar siswa, dari hasil
remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi penelitian didapatkan bahwa hampir
menunjukkan bahwa sebagian besar setengah responden (48.3%) yang pernah
responden menjadi korban bullying dengan absen dalam proses pembelajaran, dengan
kategori rendah (70%). Hal ini terjadi berbagai alasan yang dikemukakan.
karena responden korban bullying rata-rata Kehadiran dan ketidakhadiran siswa di
mengalami bullying 1-3 kali dalam enam sekolah dianggap sebagai masalah penting
bulan terakhir (74.2%). Korban bullying dalam pengelolaan siswa disekolah, karena
dalam kategori rendah pada penelitian ini hal tersebut sangat erat hubungannya
juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dengan prestasi belajar siswa ( Sardiman,
sekolah seperti sekolah yang bersih, 2010). Berdasarkan penelitian yang
perilaku yang baik dan guru yang juga dilakukan oleh Yudiawan (2019)
berperan penting terhadap perilaku menjelaskan bahwa ketidakhadiran siswa
bullying di sekolah, hal ini sesuai dengan dalam proses pembelajaran memiliki
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi korelasi yang kuat dengan prestasi belajar
(2010) yang menjelaskan bahwa siswa.
lingkungan sekolah terutama guru sangat
penting dalam membimbing siswanya Hubungan korban bullying dengan
sehingga masalah bullying bisa teratasi. prestasi belajar remaja di SMP Negeri 7
Bukittinggi
Gambaran Prestasi Belajar di SMP Pada penelitian ini menunjukkan
Negeri 7 Bukittinggi Tahun 2021 bahwa tidak adanya hubungan yang
prestasi belajar responden berada pada signifikan antara korban bullying terhadap
rentang kurang baik (61.7%). Hasil prestasi belajar pada remaja di SMP Negeri
penelitian yang dilakukan oleh Susan 7 Bukittinggi. Hal ini dapat dilihat pada
(2018) mengatakan bahwa lebih dari hasil yang menyatakan bahwa P-values
separuh siswa yang memiliki nilai tidak sebesar 0.672 atau P > 0.05. Hasil
tuntas yaitu (53.6%), hal ini sejalan dengan penelitian ini sesuai dengan penelitian
penelitian Setiyo (2013) dengan judul yang dilakukan oleh Larasati dan Budi
hubungan pendekatan kontekstual (2016) bahwa tidak terdapat hubungan
berbantuan hands on problem solving antara korban bullying dengan prestasi
dengan prestasi belajar pada SMP N 2 belajar. Hal tersebut karena korban
Ngablak Kabupaten Malang didapatkan bullying memiliki usaha dalam belajar.
hasil (52.38%) siswa memiliki nilai yang Usaha yang dilakukan oleh korban
tidak tuntas. Hal ini menyatakan bahwa bullying seperti rajin mengerjakan tugas,
prestasi belajar siswa belum memuaskan. mengikuti proses pembelajaran dengan
Prestasi belajar merupakan indikator baik dan mempunyai semangat dalam
keberhasilan anak dan juga menunjukkan proses pembelajaran. Korban bullying akan
kemampuan yang sudah dicapai anak memiliki prestasi belajar yang baik apabila
setelah mengikuti pembelajaran dan mereka terbuka dengan masalahnya dan
adanya dukungan yang baik dari
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

lingkungan sekitar. Hasil penelitian ini abuse & neglect cultivating youth
tidak sejalan dengan teori yang dijelaskan resilience to prevent bullying and
oleh Wiyani (2012) bahwa siswa yang cyberbullying victizamition. Child
Abuse & Neglect, 73(2), 51–62.
menjadi korban bullying akan
menghabiskan banyak waktu untuk Jenkins L, Fredrick, S., & Nickerson, A.
menghindari gangguan di sekolah mereka (2018). the assessment of by stander
sehingga siswa hanya mempunyai sedikit intervention in bullying : examining
energi untuk belajar. Hal seperti inilah measurement invariance across
gender. Journal of School
yang akan mempengaruhi prestasi belajar
Psychology, 73–83.
siswa. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/
j.jsp.2018.05.008
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah KPAI. (2017). kasus bullying di sekolah
dilakukan oleh peneliti dengan jumlah meningkat selama 2017.
responden sebanyak 120 orang di SMP http://www.kpai.go.id/berita/kpai-
kasus-bullying-di-sekolah-meningkat-
Negeri 7 Bukittinggi, maka hasil yang selama-2017
didapatkan adalah Korban bullying pada
remaja di SMP Negeri 7 Bukittinggi KPAI. (2020). update data infografis
sebagian besar termasuk dalam kategori KPAI per 31 Agustus 2020.
https://www.kpai.go.id/berita/infograf
rendah (70%). Jenis bullying yang paling
is/update-data-infografis-kpai-per-31-
banyak diterima oleh korban bullying yaitu 08-2020
bullying verbal dengan kategori rendah
(60.8%). Prestasi belajar pada remaja di Larasati, & Budi. (2016). Relation between
SMP Negeri 7 Bukittinggi sebagian besar bullying victims and academic
achievement among teenagers age 12-
(61.7%) responden memiliki prestasi
15 in state junior high school 15
belajar dalam kategori kurang baik, dan Yogyakarta. Jurnal Bimbingan
tidak terdapat hubungan yang signifikan Konseling, 6(2).
antara korban bullying dengan prestasi
belajar remaja di SMP Negeri 7 Maharani, F. O. R. (2013). Deskripsi
Tingkat Intensitas Korban Bullying
Bukittinggi dengan P-values sebesar 0.672
pada Siswa Kanisius Pakem
atau P > 0.05 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
dan Implikasinya Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Penyusunan Program Konseling
Borba, M. (2010). The big book of Kelompok Bagi Korban Bullying.
parenting solutions : 101 jawaban Sanata Dharma.
sekaligus solusi bagi kebingungan
dan kekhawatiran orang tua dalam Marela, W. A., Marchira, Abdul, & Carla.
menghadapi permasalahan anak (2017). Bullying verbal menyebabkan
sehari-hari (J. Gracinia & Y. Fitriani depresi pada remaja SMA di kota
(eds.)). PT. Elex Media Komputindo. Yogyakarta. Berita Kedokteran,
33(1), 43–48.
Dewi, S. M. D. P. (2019). Hubungan
antara korban bullying terhadap Mashabi, S. (2020). Unicef : risiko cyber
prestasi belajar pada remaja di SMP bullying semakin besar di masa
Negeri 5 Kepanjen Malang. pandemi covid-19. Kompas.Com.
https://amp-kompas-
Hinduja, S., & Patchin, J. (2017). Child com.cdn.ampproject.org/v/a/amp.kom
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume nn, No. x, Juli 20yy, (Hal. pp-pp)

pas.com/nasional/read/2020/11/28/12 Wiyani, A. (2012). Save our children from


045141/unicef-risiko-cyber-bullying- school bullying. AR-RUZZ media.
semakin-besar-di-masa-pandemi-
covid-19 Yudiawan, A. (2019). Analisis korelasi
tingkat absensi dengan hasil belajar
Pratiwi. (2010). Hubungan Perilaku siswa Mts. Sains Al-Gebra Kota
Bullying dengan Kemampuan Sorong Papua Barat. Al-Riwayah
Interaksi Sosial Siswa Kelas iii SDN Jurnal Pendidikan, 11(2), 353–373.
Minomartani 6 Sleman. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
2(1).
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. raja grafindo
persada.
Setiyo, D. (2013). Hubungan pendekatan
kontekstual berbantuan hands on
problem solving dengan prestasi
belajar pada SMP N 2 Ngablak
Kabupaten Malang. Jurnal
Kependidikan.
Shaheen, H., Haourani, & Nassar. (2018).
factors effecting jordanian school
adolescents experience of being
bullied. Journal of Pediatric Nursing,
43(11), 1528–1536.
Slameto. (2013). belajar dan faktor-faktor
yang mempengaruhi. rineka cipta.
Suciartini, & Sumartini, N. L. P. . (2018).
Verbal bullying dalam media sosial.
Jurnal Unissula, 6(2), 152–171.
Susan, D. nurhayati. (2018). hubungan
antara perilaku bullying dengan
prestasi belajar pada remaja di SMK
Kosgoro 1 Padang Tahun 2018.
andalas university.
Sutiah. (2016). optimalisasi fuzzy topsis
kiat meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa. nizamia learning center.
Syah, M. (2014). Psikologi Pendidikan.
PT. Remaja Rosdakarya S.
Syamita. (2016). Gambaran perilaku
bullying pada remaja di SMP Negeri
11 dan SMP Muhammadiyah 3
Yogyakarta. universitas
muhammadiyah.
Penulis Pertama, dkk., Judul Artikel dalam 4 kata disambung .... pp

You might also like