Professional Documents
Culture Documents
Perang Jambi Johor
Perang Jambi Johor
57
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015
58
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015
yang tetinggi. Selain itu jabatan yang pergi melalui pelabuhan Jambi, serta
sangat penting adalah putra mahkota hak monopoli penjualan atas
yang di sebut dengan Pangeran Ratu. sejumlah pruduk perdagangan seperti
Diluar Raja dan Lingkungan candu, garam dan hasil hutan (
Istana terdapat kelompok yang Lindayanti, 2013 : 54 ).
disebut Orang Kerajaan, atau juga Secara geografis Jambi terletak
lazim disebut dengan bangsa XII. diperairan Selat Malaka. Perairan ini
Golongan ini adalah turunan kerabat adalah jalur penting perdagangan
raja yang mula-mula, ketika internasional, yang merupakan
kesultanan baru berdiri. Kelompok perpanjangan jalur perdagangan
ini beserta kerabatnya memimpin Samudera Hindia dan Laut Cina
dua belas daerah yang umumnya Selatan. Menurut Leirissa (1996),
terletak disekitar aliran sungai wilayah yang dibasahi oleh
Batanghari. Daerah-daerah itu yang Samudera Hindia (termasuk kawasan
disebut dengan tanah nan berajo. Laut Merah, Teluk Persia, dan laut-
Disamping memerintah daerahnya laut Nusantara ) merupakan suatu
masing-masing mereka mempunyai sistem komunikasi yang terpadu,
tugas pokok pemerintahan serta serta merupakan kesatuan interaksi,
bertangggung jawab atas yang sedikit banyaknya
kelangsungan hidup kerajaan. mempengaruhi sejarah wilayah-
Selanjutnya adalah kelompok jenang wilayah itu (Leirissa, 1996 : 21)
yang mendiami wilayah diluar aliran Pernyataan ini sejalan dengan
sungai Batanghari, yang disebut pendapat O.W Wolters yang
dengan istilah tanah nan bejenang. mengatakan bahwa munculnya
Penduduk wilayah ini terdiri dari kerajaan-kerajaan awal di Asia
orang Rawas yang dikenal juga Tenggara adalah akibat dari reaksi
dengan suku pindah, orang Batin, penduduk setempat yang
dan orang Penghulu yang berasal menggunakan kesempatan yang
dari Minangkabau. Selain itu wilayah diberikan oleh pedagang asing
ini juga dihuni oleh suku anak sewaktu perdagangan disini menjadi
dalam, yang menempati wilayah semakin ramai ( Lapian : 1997).
merangin serta bagian timur batang Konsep pedagang asing dalam
Tembesi. metodologi strukturis disebut country
Diantara kelompok yang traders (Leirissa : 1999). Menurut
mendiami tanah nan bejenang, Chaudhuri (1989), sejak abad 10
Orang Penghulu dapat dikatakan terjadi perubahan besar dalam sistem
punya kedudukan yang sangat pelayaran niaga. Hingga abad 10
penting karena peran mereka dalam pelayaran dilakukan dengan
bidang ekonomi. Kebanyakan menempuh satu jalur yang tidak
mereka adalah para penambang dan terputus. Para pelaut Timur Tengah
pedagang emas yang merupakan yang berlayar ke Nusantara atau ke
hasil utama kerajaan. Selain itu Cina harus menempuh jarak itu
mereka adalah para petani yang sekaligus. Kalau terpaksa mereka
berpenagalaman. Dari usaha berlabuh di pelabuhan-pelabuhan
merekalah umumnya padi dan lada tertentu untuk menunggu angin.
dihasilkan. Orang Penghulu ini Memasuki abad 10 dan 11 muncul
berkewajiban terhadap raja berbagai emporium, kota pelabuhan
membayar jajah yaitu sejenis pajak yang dilengkapi dengan berbagai
penghasilan (Nasruddin, 1989 : 108). fasilitas yang tidak saja memudahkan
Dengan demikian mereka merupakan para pelaun untuk memperbaiki
aset sekaligus sumber penghasilan kapaal-kapalnya, tetapi juga
raja. Sumber penting penghasilan memudahkan para pedagang untuk
lainnya berasal dari pungutan pajak berdagang. Berbagai fasilitas
atas kapal-kapal yang datang dan ekonomi seperti kredit gudang-
59
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015
60
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015
sekarang beralih sebagai bajak laut ( dari Laut Merah dan Teluk Persia,
Lindayanty, 2013 : 75), yang sering Lautan Hindia dan Laut Cina Selatan,
mengganggu kegiatan perdagangan serta laut-laut Nusantara lainnya..
Kondisi ini menyebabkan enggannya Konflik antara keduanya akhirnya
para pedagang Minangkabau untuk berlanjut menjadi serangkaian perang
membawa dagangannya ke Jambi, terbuka, yang terjadi dalam rentang
sebaliknya membawa ke tempat lain waktu 1667 hingga 1679. Peperangan
yang mereka keuntungan tertinggi terjadi secara berulang dengan
(Scholten, 2008 : 44). Selain itu kemenangan yang silih berganti oleh
kelebihan produksi lada pada kurun masing-masing pihak.
waktu yang sama telah menyebabkan Namun kekalahan Jambi dalam
para petani lada beralih menanam perang tahun 1679 telah mengakibatkan
padi dan kapas, serta menjadi perubahan sosial pada kesultanan Jambi.
penambang emas dimana Sultan Kekalahan dalam perang telah
karena otoritasnya yang lemah hanya menyebabkan Jambi kehilangan
mendapat sedikit keuntungan. posisinya sebagai pelabuhan lada utama
(Lindayanti, 2013 : 76). di Pantai Timur Sumatra. Kekalahan
4. Causal Power dalam perang juga menyebabkan
Causal Power dalam melemahnya otoritas kesultanan dalam
metodologi strukturis bisa dicari berbagai hal. Beberapa diantaranya
dengan menggunakan berbagai teori. adalah ketidakmampuan kesultana untuk
Salah satunya adalah berdasarkan mengakomodir suku Orang Laut
teori Collective Action dari Charles sehingga peran mereka berubah dari
Tilly. Menurut Leirissa (1999 : 81), semula sebagai pasukan kesultanan
teori Collective Action dapat dipakai menjadi bajak laut yang menggangu
apabila unsur sruktur sosial yang aktifitas perdagangan. Lemahnya
constraining, serta agency yang otoritas terlihat dari ketidak mampuan
enabling terpenuhi. Berdasarkan pola sultan dalam mengendalikan aktivitas
tersebut maka tindakan Johor yang ekonomi di daerah hulu. Banyak
menikahkan raja muda dengan putri diantara petani lada yang mengalihkan
Laksamana Tun Abdul Jamil, serta aktifitasnya pada penambangan emas,
tindakan Johor yang melarang sementara sultan hanya mendapat sedikit
kedatangan Putri Jambi yang sekali keuntungan karena panambang
berstatus istri Raja Muda, dan diikuti dan pedagang emas tidak menjualnya ke
pula dengan tindakan pemutusan Jambi, melainkan ketempat lain yang
hubungan perkawinan, adalah dinilai mereka lebih menguntungkan.
tindakan melawan adat yang Keengganan mereka untuk datang ke
mendatangkan aib serta penghinaan Jambi sebagian disebabkan keberadaan
terhadap Jambi. Tindakan itu dinilai bajak laut yang akan merugikan mereka.
pihak Jambi sebagai tindakan yang Dalah hal causal factor adanya
melampaui batas kepatutan sehingga tindakan Johor yang menghalangi
menyebabkan konflik berubah kedatangan putri Jambi sebagai selaku
menjadi perang terbuka dalam skala istri raja muda Johor untuk datang ke
konflik tertinggi tertinggi dari segi Johor serta memutus hubungan
hubungan kedua kerajaan. perkawinan, merupakan causal factor
PENUTUP dari perang terbuka yang berdampak
Konflik Jambi – Johor adalah pada perubahan – perubahan di atas .
persaingan dua kerajaan tersebut dalam DAFTAR PUSTAKA
memperebutkan hegemoni di kawasan A.B. Lapian. Sejarah Indonesia
Selat Malaka. Secara struktural Selat Penilaian Kembali Karya Utama
Malaka merupakan jalur pelayaran yang Sejarawan Asing. Depok. Pusat
sangat penting karena merupakan Penelitian Kemasyarakatan dan
penghubung pelayaran niaga Budaya – LPUI. 1997.
internasional yang membentang mulai
61
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015
62
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial