You are on page 1of 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi (JIUBJ)

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

PERANG JAMBI- JOHOR (1667 – 1679) SEBAGAI SEJARAH SOSIAL


Arif Rahim1
Abstract
This paper discusses the War Jambi - Johor in the perspective of social history. The
writing is driven by the desire to show the history of Jambi in perspective methodology
that is separated from the conventional historical approach. Through a historical
approach strukturis Jambi war-Johor occurring within the period 1667 - 1679 are
examined using the concepts of the social structure, agency, social change, and the causal
power. Thus it is known that the presence of waterway which structurally is an important
international shipping lanes. The conflict between the two eventually progress to a series
of open war. Jambi's defeat in the war in 1679 has resulted in social change in the empire
From the perspective of social history, conflict Jambi - Johor caused by the desire of both
parties to seize hegemony in the waterway. The struggle for hegemony driven Jambi.
These changes include the loss of Jambi position as the main pepper port on the East
Coast of Sumatra, which followed the weakening of the authority of the empire. Weak
sultanate authority has changed the role of the Orang Laut from the imperial forces
become pirates. The existence of pirates has caused reluctance trader upstream
(Minangkabau) to trade in Jambi, and therefore contributes greatly to the income of the
sultan. Johor action is blocking the arrival of Jambi daughter as a wife as a young king to
come to Johor Johor and disconnect from marriage, is a causal factor of open warfare
that have an impact on social change
Keyword : war Jambi-Johor
PENDAHULUAN Tulisan Abdullah Zakaria (2010)
Membahas perang Jambi – Johor berusaha menjelaskan peristiwa perang
sebagai suatu kajian sejarah adalah Jambi – Johor secara panjang lebar.
suatu yang menarik. Hal itu disebabkan Namun kalimatnya yang mengatakan
karena peristiwa tersebut memberikan bahwa kemenangan Johor atas Jambi
gambaran bahwa daerah-daerah di pada tahun 1679 mengembalikan
sekitar selat Malaka sejak lama telah marwah kejayaan Johor setelah kalah
menampakkan hubungan yang sangat pada tahun 1673, adalah pancaran
dinamis baik dalam corak hubungan subjektivitas karena kenyataan yang
konflik maupun kerjasama. Terutama sebenarnya justru berbeda dari apa yang
bagi Jambi, perang yang terjadi berkali- dikatakan. Selanjutnya penjelasan
kali dalam rentang waktu (1667 – 1679) Lindayanti (2014), pada bahagian
semakin menegaskan peran penting tulisannya yang mengulas tentang
daerah ini dalam pentas sejarah konflik Jambi dan Johor yang
nusantara. menjelaskan bahwa dalam berbagai
Persoalannya adalah bagaimana pertempuran angkatan perang Jambi
peristiwa tersebut dapat dijelaskan selalu mendapat kemenangan, serta
secara baik sehingga dapat mendekati kekalahan Jambi atas Johor disebabkan
realitas masa lampau, dengan kata lain karena Johor meminta bantuan pada
dapat menghasilkan kajian sejarah yang orang-orang Bugis adalah tidak terlalu
lebih objektif. tepat, karena pada perang yang terjadi
Berangkat dari sejumlah tulisan berkali-kali dalam rentang waktu lebih
yang telah ada, penjelasan tentang dari satu dekade itu, kemenangan dan
perang Jambi – Johor masih perlu terus kekalahan yang dialami oleh kedua
dikembangkan. Hal itu disebabkan pihak terjadi silih berganti. Selanjutnya
karena uraian-uraiannya terperangkap kendati kemenangan Johor atas Jambi
semangat lokalitas kedaerahan sehingga dipengaruhi oleh bantuan orang-orang
cenderung mengakibatkan Bugis, namun faktanya keterlibatan
penyederhanaan pemasalahan. orang-orang Bugis dalam konflik
tersebut awalnya adalah atas permintaan
pihak Jambi.
1
Dosen FKIP Universitas Batanghari

57
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Kendati unsur subjektifitas dalam Peristiwa perang Jambi – Johor


penulisan sejarah adalah sesuatu yang jika dimasukkan kedalam periodesasi
sukar untuk dilepaskan namun seorang sejarah yang lebih luas, termasuk ke
penulis sejarah harus tetap berupaya dalam zaman VOC. Dari dimensi
menghasilkan tulisan sejarah seobjektif metodologi pembahasan tentang VOC di
mungkin. Caranya adalah dengan tetap kelompokkan kedalam tiga bagian, yaitu
berpegang pada ketersediaan data, yang mengikuti teori Van Leur, yang
kemudian meramunya menjadi tulisan mengikuti teori Braudel, dan akhirnya
dalam sebuah bingkai metodologi yang mengikuti teori Charles Tilly.
sejarah, sehinga dapat mempersempit Sejarah Sosial yang mengikut Van Leur
ruang subjektifitas. dikenal dengan Sejarah Otonom, yang
Sehubungan dengan uraian di mengikut Braudel adalah Sejarah
atas, pertanyaan mendasar yang di Struktural, sedangkan yang mengikut
ajukan dalam penelitian ini adalah : Tilly disebut Sejarah Strukturis
Pertama, mempertanyakan faktor-faktor (Leirissa, 1999 : 71)
apakah yang menyebabkan perang Eksplanasi penelitian ini
Jambi – Johor (1667 – 1679) ? Kedua, berdasarkan pendekatan Sejarah
apakah akibat peperangan tersebut bagi Strukturis. Dalam konteks ini perang
kedua kerajaan ? Jawaban atas kedua Jambi – Johor akan dilihat sebagai
pertanyaan di atas akan dijelaskan sebuah peristiwa yang mengakibatkan
berdasarkan perspektif sejarah sosial perubahan sosial. Untuk menjelaskan itu
terutama dengan menggunakan akan digunakan konsep-konsep
metodologi strukturis. metodologi strukturis seperti
Pembahasan tentang topik akan constraining, agent of change, dan
dibatasi secara spasial maupun temporal. enabling. Constraining adalah struktur
Secara spasial pembahasan mencakup sosial yang mengekang dan mentukan.
aspek-aspek yang mendorong Agent of Change adalah individu atau
perperangan baik secara langsung kelompok sosial yang menginginkan
maupun tidak langsung. Sedangkan perubahan. Sedangkan enabling adalah
secara temporal pembahasan topik ini kekuatan yang dimiliki agent of change
lebih difokuskan pada rentang waktu untuk mengubah struktur sosial.
sekitar abad 17. Batasan waktu ini Interaksi antara agent (peristiwa) yang
dipilih dengan alasan rentang waktu enabling dengan struktur sosial yang
abad 17 adalah kurun dimana konflik constraining adalah inti dari pendekatan
antara kedua kerajaan mulai muncul strukturis ( Lloyd : 1993.
dan sekaligus berakhir. PERANG JAMBI – JOHOR DALAM
KERANGKA TEORITIS BINGKAI METODOLOGI
Terminologi sejarah sosial yang STRUKTURIS
digunakan mengacu kepada pendapat 1. Struktur Sosial yang Constraining
Marc Bloch yang mendefinisikan Struktur inti kerajaan Jambi
sejarah sebagai ilmu yang mempelajari terdiri Sultan dan lingkungan istana.
manusia dalam dimensi waktu. Waktu di Golongan ini adalah para bangsawan
sini bukan sekedar ukuran seperti jam Jambi. Golongan ini terdiri dari lima
atau kalender, melainkan kenyataan suku yakni suku keraton, suku
yang kongkrit dan hidup...yakni perban, suku raja empat puluh suku
semacam plasma yang membasahi kedipan dansuku kemas. Selaku
berbagai gejala, lingkungan yang bangsawan mereka punya gelar
memberi makna pada gejala-gejala itu. kebangsawanan, yaitu Raden untuk
Waktu sejarah yang kongkrit itu pada yang laki-laki, dan Ratumas untuk
dasarnya adalah kontiniutas, tapi yang perempuan. Diantara kelompok
sekaligus diskontiniutas. Semua bangsawan ini suku keraton adalah
permasalahan dalam penelitian sejarah yang tertinggi, karena dari golongan
bertolak dari kedua ciri waktu yang merekalah raja dipilih. Di lingkungan
bertentangan itu (Leirissa, 1999 : 70). istana Sultan merupakan adalah

58
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

yang tetinggi. Selain itu jabatan yang pergi melalui pelabuhan Jambi, serta
sangat penting adalah putra mahkota hak monopoli penjualan atas
yang di sebut dengan Pangeran Ratu. sejumlah pruduk perdagangan seperti
Diluar Raja dan Lingkungan candu, garam dan hasil hutan (
Istana terdapat kelompok yang Lindayanti, 2013 : 54 ).
disebut Orang Kerajaan, atau juga Secara geografis Jambi terletak
lazim disebut dengan bangsa XII. diperairan Selat Malaka. Perairan ini
Golongan ini adalah turunan kerabat adalah jalur penting perdagangan
raja yang mula-mula, ketika internasional, yang merupakan
kesultanan baru berdiri. Kelompok perpanjangan jalur perdagangan
ini beserta kerabatnya memimpin Samudera Hindia dan Laut Cina
dua belas daerah yang umumnya Selatan. Menurut Leirissa (1996),
terletak disekitar aliran sungai wilayah yang dibasahi oleh
Batanghari. Daerah-daerah itu yang Samudera Hindia (termasuk kawasan
disebut dengan tanah nan berajo. Laut Merah, Teluk Persia, dan laut-
Disamping memerintah daerahnya laut Nusantara ) merupakan suatu
masing-masing mereka mempunyai sistem komunikasi yang terpadu,
tugas pokok pemerintahan serta serta merupakan kesatuan interaksi,
bertangggung jawab atas yang sedikit banyaknya
kelangsungan hidup kerajaan. mempengaruhi sejarah wilayah-
Selanjutnya adalah kelompok jenang wilayah itu (Leirissa, 1996 : 21)
yang mendiami wilayah diluar aliran Pernyataan ini sejalan dengan
sungai Batanghari, yang disebut pendapat O.W Wolters yang
dengan istilah tanah nan bejenang. mengatakan bahwa munculnya
Penduduk wilayah ini terdiri dari kerajaan-kerajaan awal di Asia
orang Rawas yang dikenal juga Tenggara adalah akibat dari reaksi
dengan suku pindah, orang Batin, penduduk setempat yang
dan orang Penghulu yang berasal menggunakan kesempatan yang
dari Minangkabau. Selain itu wilayah diberikan oleh pedagang asing
ini juga dihuni oleh suku anak sewaktu perdagangan disini menjadi
dalam, yang menempati wilayah semakin ramai ( Lapian : 1997).
merangin serta bagian timur batang Konsep pedagang asing dalam
Tembesi. metodologi strukturis disebut country
Diantara kelompok yang traders (Leirissa : 1999). Menurut
mendiami tanah nan bejenang, Chaudhuri (1989), sejak abad 10
Orang Penghulu dapat dikatakan terjadi perubahan besar dalam sistem
punya kedudukan yang sangat pelayaran niaga. Hingga abad 10
penting karena peran mereka dalam pelayaran dilakukan dengan
bidang ekonomi. Kebanyakan menempuh satu jalur yang tidak
mereka adalah para penambang dan terputus. Para pelaut Timur Tengah
pedagang emas yang merupakan yang berlayar ke Nusantara atau ke
hasil utama kerajaan. Selain itu Cina harus menempuh jarak itu
mereka adalah para petani yang sekaligus. Kalau terpaksa mereka
berpenagalaman. Dari usaha berlabuh di pelabuhan-pelabuhan
merekalah umumnya padi dan lada tertentu untuk menunggu angin.
dihasilkan. Orang Penghulu ini Memasuki abad 10 dan 11 muncul
berkewajiban terhadap raja berbagai emporium, kota pelabuhan
membayar jajah yaitu sejenis pajak yang dilengkapi dengan berbagai
penghasilan (Nasruddin, 1989 : 108). fasilitas yang tidak saja memudahkan
Dengan demikian mereka merupakan para pelaun untuk memperbaiki
aset sekaligus sumber penghasilan kapaal-kapalnya, tetapi juga
raja. Sumber penting penghasilan memudahkan para pedagang untuk
lainnya berasal dari pungutan pajak berdagang. Berbagai fasilitas
atas kapal-kapal yang datang dan ekonomi seperti kredit gudang-

59
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

gudang dan penginapan, mulai Muda Johor dengan Putri Laksamana


tersedia di berbagai kota pelabuhan. Tun Abdul Jamil, serta perlakukan
Keberadan emporium berkembang yang melarang kedatangan putri
secara dinamis. Seringkali terjadi Jambi ke Johor yang diikuti oleh
persaingan dan konflik sesama pemutusan hubungan perkawinan (
emporium dalam rangka meraih Hall, 1988 : 316, Junaidi T Noor :
dominasi pada suatu kawasan. 2010 ), dinilai oleh pihak Jambi
Selain di dekat pantai, daerah sebagai aib besar dan pengkhianatan
Jambi juga dilewati aliran sungai yang tidak bisa lagi ditolerir. Karena
besar Batanghari, yang itu Pangeran Ratu bersumpah untuk
menghubungkannya dengan daerah menuntut balas atas perlakuan Johor
Minangkabau dibagian hulu, yang terutama Sultan Abdul Jalil Syah III
merupakan daerah dataran tinggi dan Laksamana Tun Abdul Jamil.
subur dan padat penduduk, serta Dalam konteks strukturisme,
penghasil emas, lada dan lain-lain. Pangeran Ratu beserta segenap
Dalam hal ini besar kecilnya volume pendukungnya adalah agency yang
perdagangan di Jambi sangat enabling karena dia mempunyai
dipengaruhi banyak atau sedikitnya kemampuan (power) untuk
kedatangan pedagang dari mereproduksi maupun
Minangkabau. mentranformasi struktur sosial,
2. Agency yang enabling sekaligus juga kemampuan untuk
Rivalitas Jambi – Johor dalam bertindak atas nama yang lain sesuai
memperebutkan hegemoni di Selat dengan ketentuan-ketentuan tertentu
Malaka ditandai dengan politik ( Lloyed 1993 : 93-95).
aliansi yang jalankan oleh pihak 3. Perubahan Sosial
Jambi maupun Johor dengan pihak- Perang Jambi – Johor yang
pihak lain yang dinilai akan terjadi tahun 1673, berhasil
menguntungkan bagi mereka, selain dimenangkan oleh Jambi. Dalam
itu sekaligus untuk menakuti phak perang itu Jambi berhasil membawa
lawan. Dalam hal ini Jambi beraliansi 3500 tawanan serta harta rampasan
dengan Palembang dan Mataram. yang banyak. Namun dalam perang
Jambi dan Palembang adalah daerah yang terjadi enam tahun kemudian,
vazal dari Mataram. Di pihak lain pihak Jambi menderita kekalahan
Johor berusaha mendekati VOC, sehingga terpaksa membayar 3000
guna mengantisipasi adanya serangan rijkdalders uang tunai, menyerahkan
gabungan dari Jambi Palembang dan 3 kati emas dan dua pucuk meriam
Mataram. Wujud konflik juga terlihat logam (Zakaria : 2010).
dari perebutan daerah Tungkal, yang Akibat kekalahannya dengan
berhasil dimenangkan oleh pihak Johor Jambi kehilangan posisinya
Johor. sebagai pelabuhan lada utama di
Di tengah konflik yang makin pesisir timur Sumatera ( Scholten,
meruncing beberapa kali ditempuh 2008 : 44-45). Terjadinya perpecahan
upaya damai dengan cara manjadikan internal semakin memperlemah
VOC sebagai mediator (Kartodirdjo, kerajaan. Pada tahun 1688 kesultanan
1999 : 111 – 112). Cara lain yang Jambi terpecah menjadi kesultanan
ditempuh adalah dengan cara aliansi hulu dan hilir. Kendati disatukan
perkawinan, antara Raja Muda Johor kembali pada tahun 1720 namun
putera Sultan Hammat Syah (1613 – kejayaan yang dulu tidak pernah
1623) dengan puteri Jambi, puteri kembali. Seiring dengan melemahnya
Pangeran Ratu, yakni pangeran otoritas kesultanan suku orang laut
Dipati Anom. Akan tetapi adanya yang semula dapat dikendalikan dan
perlakuan yang tidak baik oleh pihak dimanfaatkan sebagai pasukan Sultan
Johor terhadap puteri Jambi, yakni untuk menjaga supremasi
berupa tindakan mengawinkan Raja perdagangan di selat Malaka,

60
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

sekarang beralih sebagai bajak laut ( dari Laut Merah dan Teluk Persia,
Lindayanty, 2013 : 75), yang sering Lautan Hindia dan Laut Cina Selatan,
mengganggu kegiatan perdagangan serta laut-laut Nusantara lainnya..
Kondisi ini menyebabkan enggannya Konflik antara keduanya akhirnya
para pedagang Minangkabau untuk berlanjut menjadi serangkaian perang
membawa dagangannya ke Jambi, terbuka, yang terjadi dalam rentang
sebaliknya membawa ke tempat lain waktu 1667 hingga 1679. Peperangan
yang mereka keuntungan tertinggi terjadi secara berulang dengan
(Scholten, 2008 : 44). Selain itu kemenangan yang silih berganti oleh
kelebihan produksi lada pada kurun masing-masing pihak.
waktu yang sama telah menyebabkan Namun kekalahan Jambi dalam
para petani lada beralih menanam perang tahun 1679 telah mengakibatkan
padi dan kapas, serta menjadi perubahan sosial pada kesultanan Jambi.
penambang emas dimana Sultan Kekalahan dalam perang telah
karena otoritasnya yang lemah hanya menyebabkan Jambi kehilangan
mendapat sedikit keuntungan. posisinya sebagai pelabuhan lada utama
(Lindayanti, 2013 : 76). di Pantai Timur Sumatra. Kekalahan
4. Causal Power dalam perang juga menyebabkan
Causal Power dalam melemahnya otoritas kesultanan dalam
metodologi strukturis bisa dicari berbagai hal. Beberapa diantaranya
dengan menggunakan berbagai teori. adalah ketidakmampuan kesultana untuk
Salah satunya adalah berdasarkan mengakomodir suku Orang Laut
teori Collective Action dari Charles sehingga peran mereka berubah dari
Tilly. Menurut Leirissa (1999 : 81), semula sebagai pasukan kesultanan
teori Collective Action dapat dipakai menjadi bajak laut yang menggangu
apabila unsur sruktur sosial yang aktifitas perdagangan. Lemahnya
constraining, serta agency yang otoritas terlihat dari ketidak mampuan
enabling terpenuhi. Berdasarkan pola sultan dalam mengendalikan aktivitas
tersebut maka tindakan Johor yang ekonomi di daerah hulu. Banyak
menikahkan raja muda dengan putri diantara petani lada yang mengalihkan
Laksamana Tun Abdul Jamil, serta aktifitasnya pada penambangan emas,
tindakan Johor yang melarang sementara sultan hanya mendapat sedikit
kedatangan Putri Jambi yang sekali keuntungan karena panambang
berstatus istri Raja Muda, dan diikuti dan pedagang emas tidak menjualnya ke
pula dengan tindakan pemutusan Jambi, melainkan ketempat lain yang
hubungan perkawinan, adalah dinilai mereka lebih menguntungkan.
tindakan melawan adat yang Keengganan mereka untuk datang ke
mendatangkan aib serta penghinaan Jambi sebagian disebabkan keberadaan
terhadap Jambi. Tindakan itu dinilai bajak laut yang akan merugikan mereka.
pihak Jambi sebagai tindakan yang Dalah hal causal factor adanya
melampaui batas kepatutan sehingga tindakan Johor yang menghalangi
menyebabkan konflik berubah kedatangan putri Jambi sebagai selaku
menjadi perang terbuka dalam skala istri raja muda Johor untuk datang ke
konflik tertinggi tertinggi dari segi Johor serta memutus hubungan
hubungan kedua kerajaan. perkawinan, merupakan causal factor
PENUTUP dari perang terbuka yang berdampak
Konflik Jambi – Johor adalah pada perubahan – perubahan di atas .
persaingan dua kerajaan tersebut dalam DAFTAR PUSTAKA
memperebutkan hegemoni di kawasan A.B. Lapian. Sejarah Indonesia
Selat Malaka. Secara struktural Selat Penilaian Kembali Karya Utama
Malaka merupakan jalur pelayaran yang Sejarawan Asing. Depok. Pusat
sangat penting karena merupakan Penelitian Kemasyarakatan dan
penghubung pelayaran niaga Budaya – LPUI. 1997.
internasional yang membentang mulai

61
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Abdullah Zakaria bin Gazali. “ Proyek Penerbitan Buku Sastra


Hubungan Jambi – Johor Abad ke Indonesia dan Daerah. 1982.
17. Makalah. Yayasan Warisan Reid, Anthoni. Dari Ekspansi Hingga
Johor Malaysia. 2010 Krisis Jaringan Perdagangan
Asviwarman Adam. Merintis Sejarah Global Asia Tenggara. Jakarta.
Total Asia Tenggara. Dalam Yayasan Obor Indonesia. 1999.
Anthony Reid. Dari Ekspansi Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia
Hingga Krisis Jaringan Modern Jogyakarta. Gajahmada
Perdagangan Global Asia University Press. 1993
Tenggara. Jakarta. Yayasan Obor R.Z Leirissa. Metodologi Strukturis
Indonesia. 1999. Dalam Ilmu Sejarah. Depok. PPs.
Bambang Budi Utomo. Batanghari UI. 1999
Riwayatmu Dulu. Makalah R.Z Leirissa. Sejarah Perekonomian
disampaikan dalam Seminar Indonesia. Jakarta. Depdikbud.
Sejarah Melayu Kuno Jambi 7 – 8 1996
Desember 1992. Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah
Casparis, J. G. DE. Kerajaan Malayu Indonesia Baru : 1500 – 1900.
dan Adityawarman. Makalah Jakarta. Gramedia.1999
disampaikan dalam Seminar Scholten, Elsbeth Locher. Kesultanan
Sejarah Melayu Kuno Jambi 7 – 8 Sumatra dan Negara Kolonial.
Desember 1992. Jakarta. Banana-KITLV. 2013
Chaudhuri. K.N. Trade and Civilization Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya
In the Indian Ocean. An Wacana Vol.1 No.1
Economic History from the Rise
of Islam to 1750. Cambridge.
Cambridge University Press.
1985.
Coedes, George. Asia Tenggara Masa
Hindu – Budha. Jakarta
Kepustakaan Populer Gramedia.
2010
Hall. D.G.E. Sejarah Asia Tenggara.
Surabaya. Penerbit Usaha
Nasional 1988.
Junaidi T. Noor. “ Refleksi Kesejarahan
Jambi – Johor “ Makalah. Pemda
Prov.Jambi & Unbari Jambi.
2010.
Lindayanty.Dkk. Jambi Dalam Sejarah
1500 – 1942. Jambi Disbudpar
Prov.Jambi.2013
Lloyd, Christopher.The Structures of
History. Cambridge
Massachusette Blakcwell
Phublishers. 1993
M.D. Mansur. Sejarah Minangkabau.
dkk. Jakarta. Bharata. 1970.
Mukti Nasrudin. Jambi Dalam Sejarah
Nusantara. Naskah tidak
diterbitkan.
Ngebi Sutodilago Periai Rajo Sari.
Undang-undang Piagam dan
Kisah Negeri Jambi. Jakarta.

62
Perang Jambi- Johor (1667 – 1679) Sebagai Sejarah Sosial

You might also like