Professional Documents
Culture Documents
Hartanto1)
Susi Hendriani2)
Yusni Maulida3)
1)
Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Riau
2),3)
Dosen Program Pascasarjana Universitas Riau
Abstract.This research is aims to know and analyze the influence amongs of work
condition (X1), work motivation (X2), work discipline (X3) as independent
variables either partially or simultaneously toward employee’s work performance
(Y) as dependent variable at The Regional Office of Directorate General of State
Asset Management in Riau, Sumatera Barat, and Kepulauan Riau during 2017.
Methode of research used is questionnaire with population as 55
employees on The Regional Office of Directorate General of State Asset
Management in Riau, Sumatera Barat, and Kepulauan Riau and it has been
selected all as the population. The variables measurement uses Likert Scale
Technique with weighting scale from 1 to 5. To find out the correlation among
variables X1, X2, X3 towards Y uses statistical technique of correlation anaysis,
simple linear regression and multiple linear regression, and to test the
significance rate uses F test and t test processed with Statistical Product and
Service Solution (SPSS).
The result of research concludes that there is a significant influence from
each independent variables toward the dependent variable. From the three
independent variables, the highest percentage is the work condition (X1) towards
the variable of employee’s work performance (Y) as 43,7% as compared with the
two other independent variables. Then it is recommended to The Regional Office
of Directorate General of State Asset Management in Riau, Sumatera Barat, and
Kepulauan Riau to pay attention for the work condition by giving completed work
condition and make it better ahead, because work condition significantly
influences toward the employee’s work performance.
pada seluruh pegawai Kanwil DJKN hitung < r tabel maka item tersebut
Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan tidak valid, Sugiyono (2006, 24).
Riau sebanyak 55 orang. Untuk mengetahui kuat
lemahnya hubungan, digunakan rumus
Teknik Pengumpulan Data korelasi produk moment yaitu:
Teknik pengumpulan data yang Tabel 1 Pedoman Interpretasi
dipergunakan dalam penelitian ini Koefisien Korelasi
adalah riset lapangan (Field Research) Interval Koefisien Tingkat Hubungan
melalui wawancara dan kuesioner serta 0,00-0,199 Sangat Rendah
dokumentasi data sekunder yang 0,20 – 0,399 Rendah
tersedia di Kanwil DJKN Riau, 0,40 – 0,599 Sedang
Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau. 0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Teknik Analisis Data Sumber : Sugiyono, 2004 : 214
Analisis data dan pengujian Setelah melakukan uji validitas,
hipotesis dilaksanakan dengan metode selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
korelasi dan regresi dengan uji untuk mengetahui sejauh mana suatu
persyaratan validitas/reliabilitas dan instrumen dapat dipercaya. Suatu
statistik deskriptif. instrumen akan reliabel apabila
instrumen tersebut dipakai dua kali
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk mengukur gejala yang sama dan
Validitas sebuah tes hasil pengukuran yang diperoleh relatif
menunjukkan sejauh mana instrumen konsisten. Pengujiannya dilakukan
dapat digunakan untuk mengukur apa dengan uji Alpha Cronbach,
yang seharusnya diukur, Sugiyono Nurgiantoro (2002, 330) sebagai
(2006, 109). Uji validitas terhadap berikut :
responden menggunakan korelasi
Product Moment yang rumusnya k ∑σi²
adalah sebagai berikut : r = 1-
n∑Xyi – (∑Xi) (∑Yi) k–1 σ²
rxy = dimana :
[n∑Xi² - (∑Xi)²] [n∑Yi² - r = Koefisien reliabilitas yang
(∑Yi)²] dicari
dimana X = Skor tiap item; Y = Skor k = Jumlah butir peryataan
total tiap item, n = Jumlah responden σi² = Varian butir-butir
Pengujian validitas diperoleh pertanyaan
dengan cara mengkorelasikan skor σ² = Varian skor tes
setiap item dengan skor total yang Variabel dikatakan reliabel jika
merupakan jumlah tiap skor item. Hasil nilai hitung atau Alpha Cronbach ≥ 0,6
korelasi bagian total inilah yang diuji dan dikatakan tidak reliabel bila nilai
signifikansinya untuk menentukan hitung atau Alpha Cronbach ≤ 0,6
valid tidaknya item tersebut terhadap Nurgiantoro (2002, 332)
faktornya. Item yang mempunyai Uji Normalitas
korelasi positif di atas nilai r kritis Uji ini biasa dilakukan sebelum
tabel, dengan kata lain bahwa r hitung analisa regresi dan korelasi yang
> r tabel menunjukkan bahwa item bertujuan untuk menguji apakah dalam
tersebut valid, dan sebaliknya bila r suatu regresi variabel terikat dan
linear berganda adalah suatu alat sebaliknya jika t hitung lebih besar dari
analisis peramalan nilai pengaruh dua t tabel maka H0 ditolak dan Ha
variabel bebas atau lebih terhadap diterima.
variabel terikat, untuk membuktikan
ada atau tidaknya hubungan fungsi c. Uji F
atau hubungan kausal antara dua Untuk mengetahui ada
variabel bebas atau lebih dengan satu tidaknya pengaruh secara bersama-
variabel terikat (Riduwan, 2010). sama variabel bebas terhadap variabel
Berdasarkan pengaruh antar variabel terikat dilakukan uji F. Bila nilai F
pada hipotesis, digunakan model hitung lebih besar dari F tabelnya,
analisis regresi linier berganda sebagai maka dinyatakan bahwa paling tidak
berikut : ada satu variabel bebasnya yang
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 memberikan sumbangan memprediksi
Dimana : nilai variabel independennya atau
Y = Kinerja Pegawai sebaliknya. Nilai F hitung diperoleh
X1 = Kondisi Kerja dari :
R² / (k-1)
X2 = Motivasi
F hitung =
X3 = Disiplin Kerja (1-R²) / (n-k)
a = Konstanta Dimana :
b1,b2,b3 = Koefisien regresi R² = Koefisien Determinasi
. K = Jumlah variabel
b. Uji t (t-tes) N = Jumlah pengamatan
Untuk menguji signifikansi Nilai F tabel dapat dilihat
pengaruh X1, X2, dan X3 secara dalam tabel sesuai dengan tingkat
parsial digunakan uji t, yaitu : signifikansinya dan tingkat df (degree
bjt of freedom). Langkah-langkah
t hitung = pengujian tersebut dapat dilakukan
sbj sebagai berikut :
dimana : H0 : b1,b2,b3 = 0 variabel bebas tidak
t hitung = Nilai t berpengaruh terhadap variabel terikat.
bjt = Nilai koefisien regresi H1 : b1,b2,b3 ≠ 0 variabel bebas
sbj = Standar error koefisien regresi berpengaruh terhadap variabel terikat.
Sedangkan besarnya nilai kritis Bila t hitung lebih kecil dari t tabelnya
(t tabel) dapat dilihat dalam tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak,
statistik t, sesuai dengan tingkat sebaliknya jika t hitung lebih besar dari
signifikansinya dengan nilai df (degree t tabel maka H0 ditolak dan H1
of freedom). Langkah-langkah diterima.
pengujian tersebut dapat dilakukan
sebagai berikut : ANALISIS DATA DAN
H0 : bi = 0 variabel bebas tidak PEMBAHASAN
berpengaruh terhadap variabel Analisa Validitas dan Reliabilitas
terikat Dalam penelitian ini analisis
Ha : bi ≠ 0 variabel bebas berpengaruh validitas dan reliabilitas dilakukan
terhadap variabel terikat terhadap instrumen penelitian variabel
Bila t hitung lebih kecil dari t tabelnya sebagai berikut :
maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan a. Variabel Kondisi Kerja
1) Uji Validitas r-
N PERNYATAAN KETERANGAN
Setelah dilakukan uji validitas, dari 14 hasil
butir yang valid diperoleh hasil uji 1 Butir – 1 0,803 Valid
sebagai berikut : 2 Butir – 2 0,757 Valid
Tabel 2 Uji Validitas untuk variabel 3 Butir – 3 0,462 Valid
Kondisi Kerja (X1) 4 Butir – 4 0,658 Valid
5 Butir – 5 0,835 Valid
r- 6 Butir – 6 0,782 Valid
N PERNYATAAN KETERANGAN
hasil 7 Butir – 7 0,709 Valid
1 Butir – 2 0,701 Valid 8 Butir - 8 0,537 Valid
2 Butir – 4 0,560 Valid 9 Butir – 9 0,565 Valid
3 Butir – 6 0,457 Valid 10 Butir – 10 0,684 Valid
4 Butir – 7 0,605 Valid 11 Butir – 11 0,419 Valid
5 Butir – 8 0,756 Valid 12 Butir – 12 0,487 Valid
6 Butir - 9 0,547 Valid 13 Butir – 13 0,777 Valid
7 Butir – 10 0,739 Valid 14 Butir – 14 0,788 Valid
8 Butir – 11 0,461 Valid 15 Butir – 15 0,756 Valid
9 Butir – 12 0,585 Valid 16 Butir – 16 0,496 Valid
10 Butir – 14 0,495 Valid 17 Butir – 17 0,518 Valid
11 Butir – 15 0,464 Valid 18 Butir – 19 0,388 Valid
12 Butir – 16 0,419 Valid 19 Butir – 20 0,495 Valid
13 Butir – 18 0,585 Valid Alpha = 0.907
14 Butir – 20 0,413 Valid Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Alpha = 0.825
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 2) Uji Reliabilitas
17.00 Jika r Alpha (+) dan > r-0,6
maka pernyataan reliabel. Jika r Alpha
2) Uji Reliabilitas < r-0,6 maka pernyataan tidak reliabel.
Jika r Alpha (+) dan > r-0,6 Nilai r-tabel = 0.361 dan r Alpha =
maka pernyataan reliabel. Jika r Alpha 0.907, dengan demikian dari r Alpha >
< r-0,6 maka pernyataan tidak reliabel. r-tabel (0.907>0.361) dapat diambil
Nilai r-tabel = 0.361 dan r Alpha = kesimpulan bahwa pernyataan reliabel.
0.825, dengan demikian dari r Alpha >
r-tabel (0.825>0.361) dapat diambil c. Variabel Disiplin Kerja
kesimpulan bahwa pernyataan terbukti 1) Uji Validitas
reliabel. Setelah dilakukan uji validitas,
diperoleh 20 pernyataan yang valid
b. Variabel Motivasi sebagai berikut:
1) Uji Validitas Tabel 4 Uji Validitas untuk Variabel
Setelah dilakukan uji validitas, Disiplin Kerja (X3)
diperoleh 19 pernyataan yang valid
yaitu:
Tabel 3 Uji Validitas untuk Variabel
Motivasi Kerja (X2)
r- r-
N PERNYATAAN KETERANGAN ` PERNYATAAN KETERANGAN
hasil hasil
1 Butir – 1 0,443 Valid 1 Butir – 1 0,641 Valid
2 Butir – 2 0,610 Valid 2 Butir – 2 0,791 Valid
3 Butir – 3 0,383 Valid 3 Butir – 3 0,634 Valid
4 Butir – 4 0,606 Valid 4 Butir – 4 0,706 Valid
5 Butir – 5 0,687 Valid 5 Butir – 5 0,615 Valid
6 Butir – 6 0,650 Valid 6 Butir – 6 0,662 Valid
7 Butir – 7 0,561 Valid 7 Butir – 7 0,715 Valid
8 Butir – 8 0,865 Valid 8 Butir – 8 0,715 Valid
9 Butir - 9 0,489 Valid 9 Butir - 9 0,635 Valid
10 Butir – 10 0,448 Valid 10 Butir – 10 0,713 Valid
11 Butir – 11 0,676 Valid 11 Butir – 11 0,541 Valid
12 Butir – 12 0,802 Valid 12 Butir – 12 0,816 Valid
13 Butir – 13 0,471 Valid 13 Butir – 13 0,717 Valid
14 Butir – 14 0,779 Valid 14 Butir – 14 0,570 Valid
15 Butir – 15 0,667 Valid 15 Butir – 15 0,702 Valid
16 Butir – 16 0,638 Valid 16 Butir – 16 0,794 Valid
17 Butir – 17 0,637 Valid 17 Butir – 17 0,590 Valid
18 Butir – 18 0,815 Valid 18 Butir – 18 0,757 Valid
19 Butir – 19 0,653 Valid 19 Butir – 19 0,638 Valid
20 Butir – 20 0,741 Valid Alpha = 0.919
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Alpha = 0,913
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2) Uji Reliabilitas
2) Uji Reliabilitas Jika r Alpha (+) dan > r-0,6
Jika r Alpha (+) dan > r-0,6 maka pernyataan reliabel. Jika r Alpha
maka pernyataan reliabel. Jika r Alpha < r-0,6 maka pernyataan tidak reliabel.
< r-0,6 maka pernyataan tidak reliabel. Nilai r-tabel = 0.361 dan r Alpha =
r-tabel = 0.361 dan r Alpha = 0,913, 0.919, dengan demikian dari r Alpha >
dengan demikian dari r Alpha > r-tabel r-tabel (0.919>0.361) dapat diambil
(0,913>0.361) dapat diambil kesimpulan bahwa pernyataan reliabel.
kesimpulan bahwa pernyataan reliabel.
Analisis dan Pengujian Hipotesis
d. Variabel Kinerja Pegawai Analisis Regresi Variabel Kondisi
1) Uji Validitas Kerja (X1) Terhadap Variabel
Tabel 5 Uji Validitas untuk Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja Pegawai (Y) 1. Uji Normalitas
Uji ini biasa dilakukan sebelum
analisa regresi yang bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu regresi
variabel terikat dan variabel bebas
keduanya memiliki distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal dan
memenuhi normalitas regresi. Dengan
program SPSS, uji ini dapat dilakukan oleh variabel Kondisi Kerja (X1),
dengan menggunakan metode Normal sedangkan sisanya 100% - 43,7% =
Probability Plot (NPP) yang 56,3% dijelaskan oleh variabel lain
membandingkan distribusi kumulatif yang tidak dimasukkan dalam model
dengan distribusi normal. regresi.
Gambar 2. Normal P-P Plot
Regression Standardized 3. Uji Statistik t
Residual Dari Software SPSS diperoleh nilai t
hitung dan signifikansinya sebagai
berikut:
Tabel 7 Nilai t-hitung dan Signifikansi
Coefficientsa
Standardi
Unstandardi zed
zed Coefficie
Coefficients nts
Std. Sig
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Model B Error Beta T .
Dari grafik P-P Plot di atas
terlihat bahwa data (titik-titik) diplot 1 (Consta 40.8 4.887 9.2 .00
menyebar di sekitar garis diagonal nt) 17 67 0
serta penyebarannya searah atau X1 .456 .067 .670 6.1 .00
mengikuti arah diagonal, berarti model (Kondis 90 0
regresi memenuhi asumsi normalitas i Kerja)
dan layak digunakan untuk a. Dependent Variable: Y (Kinerja
memprediksi variabel terikat (Kinerja Pegawai)
Pegawai) berdasarkan masukan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
variabel Kondisi Kerja. Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa nilai t hitung untuk variabel
2. Koefisien Determinasi Kondisi Kerja (X1) untuk df = n-2 =
Tabel 6 Koefisien Determinasi 53 dengan taraf nyata (signifikansi) α
Variabel Kondisi Kerja sebesar 0,05 dan uji dua sisi diperoleh
Model Summaryb nilai t tabel = 2,005. Terlihat bahwa
Std. nilai t hitung untuk variabel Kondisi
Adjusted
R Error of Kerja (X1) sebesar 6,190 > nilai t tabel,
Model R R
Square the maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa
Square
Estimate variabel Kondisi Kerja (X1)
a memberikan pengaruh yang signifikan
1 .670 0.437 0.421 2.034
a. Predictors: (Constant), X1 (Kondisi Kerja) terhadap Kinerja Pegawai atau Ha
diterima.
b. Dependent Variable: Y (Kinerja Pegawai)
Dari hasil analisa dan uji t,
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS maka dapat diprediksi besarnya nilai
Angka R square atau koefisien variabel terikat (Kinerja Pegawai)
determinasi sebesar 0,437. Hal ini dengan menggunakan persamaan
berarti bahwa 43,7% variasi/perubahan regresi yaitu:
dari Kinerja Pegawai (Y) dijelaskan Y = 40,817 + 0,456 X1