You are on page 1of 6

Nursing Arts

Vol XIV, No 01, Juni 2020


Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni 2020
ISSN : 1978-6298 (Print), ISSN : 2686-133X (Online)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ROM (RANGE


OF MOTION) TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN
IMOBILISASI

Elisabeth Samaran
1

Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong


Email : itjesamaran@gmail.com
Artikel history
Dikirim, Mei 26, 2020
Ditinjau, Juni 7, 2020
Diterima, Juni 29, 2020

ABSTRACT
Background: Immobilization is a condition when an individual experiences or is at risk of
experiencing limited physical movement both active and passive having an impact on the body's
system, if no medical rehabilitation is performed ROM. The family is the main support system to
provide direct services in every circumstance, initial rehabilitation in the form of passive ROM
exercises as a family effort to increase knowledge and play a role in improving family health which
can later be used by the family at home after the patient returns from the hospital. This study aims to
determine the effect of health education about ROM (range of motion) on family knowledge in
immobilized patients in the Ss hospital room in Sorong Regency in 2017. Objective: the influence of
the patient's family given health education about ROM (rangeof motion) on family knowledge in
immobilized patients. Method: This type of research is a quantitative analytic survey using a quasi-
experimental design. The number of samples of 30 respondents was carried out on the families of
immobilized patients using incidental sampling. Research Results: The results of statistical tests using
t-test correlated samples. Visible value of p (t test) = 0.300> 0.05 then the null hypothesis is accepted.
Conclusion: There is no influence between ROM health education on family knowledge of
immobilized patients.
Keywords: Health Education, Rom, Knowledge, Family, Immobilization

ABSTRAK
Latar Belakang :Imobilisasi merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau
berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik baik aktif dan pasif memiliki dampak pada sistem
tubuh,bila tidak dilakukan rehabilitasi medik ROM. Keluarga merupakan system pendukung utama
memberi pelayanan langsung pada setiap keadaan, rehabilitasi awal berupa latihan ROM pasif sebagai
upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan berperan dalam meningkatkan kesehatan
keluarga yang nantinya dapat digunakan oleh keluarga di rumah setelah pasien pulang dari rumah
sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Rom
(Range Of Motion) Terhadap Pengetahuan Keluarga Pada Pasien Imobilisasi Di Ruang Rawat Inap
Rsud Kabupaten Sorong tahun 2017. Objektif :pengaruh keluarga pasien yang di berikan pendidikan
kesehatan tentang rom(rangeof motion) terhadap pengetahuankeluarga pada pasien imobilisasi.
Metode :Jenis penelitian ini adalahkuantitatif survey analitik dengan menggunakan desain kuasi
eksperimen. Jumlah sampel 30 responden yang di lakukan pada keluarga pasien imobilisasi
menggunakan incidental sampling. Hasil Penelitian:Hasil uji statistik menggunakant-testrelated
samples Terlihat nilai p (uji t) = 0,300 > 0,05 maka hipotesis nihil diterima. Kesimpulan : Tidak
terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan rom terhadap pengetahuan keluarga pasien imobilisasi.
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Rom, Pengetahuan, Keluarga, Imobilisasi

37
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni

PENDAHULUAN METODE
Imobilisasi suatu keadaan ketika individu berisiko 1. Jenis Penelitian
mengalami keterbatasan gerak fisik baik aktif dan Berdasarkan cara pengumpulan data,
pasif memiliki dampak pada sistem tubuh 1 jenis penelitian ini kuantitatif survei
Gangguan mobilisasi mengacu pada kemampuan analitik. Yang dimaksud dengan survei
seseorang untuk bergerak denganbebas, dan analitik adalah melakukan analisis
imobilisasi mengacu pada ketidakmampuan korelasi antara faktor resiko pengetahuan
seseorang untuk bergerak denganbebas. keluarga tentang Range Of Motion dengan
Mobilisasi dan imobilisasi berada pada suatu faktor efek sikap keluarga dalam pelaksanaan
rentang dengan banyak tingkatan imobilisasi Range Of Motion5
parsial di antaranya. Beberapa klien mengalami 2. Desain Penelitian
kemunduran dan selanjutnya berada di antara Desain penelitian yang digunakan oleh
rentang mobilisasi-imobilisasi, tetapi pada klien peneliti adalah desain kuasi eksperimen
lain, berada pada kondisiimobilisasi mutlak dan dengan pendekatan pre test-post test only
berlanjut sampai jangka waktu tidak terbatas. design adalah rancangan eksperimen yang di
Dampak dari imobilitas dalam tubuh dapat berikan kepada satu orang saja tanpa ada
mempengaruhi system tubuh, sepertiperubahan pembanding. Menggunakan test awal
dalam metabolisme tubuh, ketidakseimbangan (pratest) kemudian setelah diberikan
ciaran dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan perlakuan dilakukan pengukuran (posttest)
nutrisi, gangguan fungsi gastrointestinal, lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan
perubahan system pernafasan,perubahan itu.Sehingga besarnya efek dari eksperimen
kardiovaskuler, perubahan system muskuloskletal, dapat di ketahui dengan pasti.Menurut
perubahan kulit, perubahan eliminasi, dan Arikunto (2010:85) peneliti akan
perubahan perilaku 2 mengadakanpengamatan langsung terhadap
Keluarga merupakan system pendukung satu subjek dengan dua kondisiyang
utama memberi pelayananlangsung pada setiap dilaksanakan tanpa adanya pembanding6.
keadaan (sehat-sakit)anggota keluarga. Oleh Penelitian dilakukan bertujuan untuk
karena itu,pelayanan perawatan yang berfokus mengetahui ada tidaknya hubungan antara
padakeluarga bukan hanya memulihkan pengaruh pendidikan kesehatan tentang
keadaanpasien, tetapi juga bertujuan Range OfMotion (ROM) terhadap
untukmengembangkan dan meningkatkan pengetahuan keluarga pada pasien
kemampuan keluarga dalam mengatasimasalah imobilisasi.
kesehatan dalam keluarga tersebut 3
Latihan Range of Motion (ROM) adalah
latihan yang dilakukan untuk mempertahankan HASIL
atau memperbaiki tingkatkesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
otot dan tonusotot (Potter & Perry, 2005). Range Sorong adalah Rumah Sakit
of Motion adalah gerakan dalam keadaan normal
dapat dilakukan oleh yang bersangkutan4.Menurut peninggalan pemeirntah Kolonial
Suratun (2008), latihan ROM pasif adalah latihan Belanda yang diserahkan kepada
ROM yang di lakukanpasien pasca stroke dan Pemerintah Republik Indonesia
keluarga. bertepatan dengan penyerahan Irian
Ruang Rawat Inap RSUD Kab.Sorong
Barat menjadi bagian dari Negara
dengan kapasitas ≤ 30 tempat tidur dengan jumlah
perawat ≤ 20 orang yang merawat pasien. Jumlah Kesatuan Republik Indonesia pada
pasien rawat inap selama tahun 2016 yang tahun 1963 ke Pemerintahan Republik
dirawat di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Indonesia.
Sorong.

3
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten merawat, dan pertanyaan kuesioner


Sorong berada dalam wilayah Kota sebanyak 10 pertanyaan. Yang
Sorong tepatnya di Distrik Sorong Barat tercantum di bawah ini :
dengan Luas Rumah Sakit : 17.288 m2.
3. Analisa Univariat
Luas Tanah : 30.000 m2, Luas
Bangunan : 6.452 m2 . Rumah Sakit a. Distribusi Berdasarkan Usia
Umum tersebut menjadi Rumah Sakit Distribusi responden
Pemerintah Daerah yang di kelola oleh berdasarkan umur di tabulasi
Pemerintah Daerah (Pemerintah TK II dalam bentuk table sebagai
Sorong). Pada Tahun 1974 Rumah Sakit berikut:
Umum berubah nama menjadi Rumah
Tabel 1 Frekuensi Berdasarkan Usia
Sakit Umum Daerah TK II Sorong
(Tipe D). Pada tanggal 31 Desember Usia F %
2010 RSUD Kabupaten Sorong berubah 18-25tahun 5 16,7
Status menjadi Badan Layanan Umum 26-35 tahun 16 53,3
36-45 tahun 5 16,7
Daerah dengan Surat Keputusan Bupati
46-55 tahun 2 6,7
Sorong Nomor: 280 Tahun 2010.
56-65 tahun 2 6,7
Tahun 2012 Lulus Akreditasi Penuh 5 Total 30 100
Bidang Pelayanan, berdasarkan Sumber : Data Prime
Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit oleh
KARS No. KARS-SERT/874/VI/2012 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
Tgl. 29 Juni 2012. karakteristik responden berdasarkan usia,
Adapun jenis layanan yang tersedia sebagian besar berusia 26-35 tahun yaitu
pada RSUD Kabupaten sorong sebanyak 16 orang atau 53,3%. Sedangkan
yang paling sedikit adalah usia 46-55 dan
meliputi, Ruang Rawat Jalan terdiri dari
56-65 tahun yaitu sebanyak 2 orang 6,7%.
Klinik Penyakit Dalam, Klinik Penyakit a. Distribusi Distribusi Responden
Anak, Klinik Penyakit Bedah, Klinik Berdasarkan Pendidikan
Gigi dan Mulut, Klinik Kebidanan dan Distribusi Responden Berdasarkan
Kandungan, Klinik Kulit & Kelamin, pendidikan dalam bentuk tabel sebagai
Klinik Penyakit Mata, Klinik Penyakit berikut:
Tabel 2 Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
T.H.T, Klinik Penyakit Syaraf, Klinik
Pendidikan F %
DOTS.responden.
Tidak Sekolah 2 6,7
2. Gambaran Karakteristik Responden SD 2 6,7
Responden dalam penelitian ini adalah SMP 4 13,3
seluruh keluarga pasien dewasa (18-65 SMA 13 43,3
tahun) yang mendampingi pasien di Perguruan Tinggi 9 30,0
ruang rawat inap. Karakteristik Total 30 100
responden berdasarkan identitas Sumber : Data Primer
meliputi jenis kelamin, usia, tinggal
bersama keluarga, pekerjaan, Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
pendidikan, status perkawinan, yang karakteristik responden berdasarkan
pendidikan, sebagian besar pendidikan
3
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni

yaitu SMA sebanyak 11 orang atau 36,7%. Post-Test 33


Sedangkan yang paling sedikit pekerjaan Pengetahuan
yaitu petani sebanyak 3 orang 10,0%. tentang
b. Distribusi Responden Berdasarkan Yang ROM
Merawat Kelompok
Distribusi responden berdasarkan yang Intervensi
merawat dalam bentuk tabel sebagai
berikut : Hasil analisis dengan menggunakan t-
testrelated samples terhadappre-test dan
Tabel 3. Frekuensi Berdasarkan Yang post-test untuk mengetahui sensitivitas kaki
Merawat pada table 4.1. adalah :
Yang Merawat F % a. Pengambilan keputusan didasarkan
Pasangan 15 50,0 pada hasil probabilitas yang diperoleh,
Anak 10 33,3 yaitu :
Lain-lain 5 16,7 1) Jika probabilitas > 0,05 maka hipotesis
Total 30 100 nihil diterima (H0 ditolak)
Sumber : Data Primer 2) Jika probabilitas < 0,05 maka hipotesis
Berdasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa nihil ditolak (H0 diterima)
karakteristik responden berdasarkan Terlihat nilai p (uji t) = 0,300 > 0,05
status yang merawat, sebagian besar yang maka hipotesis nihil diterima. Tidak ada
merawat yaitu pasangan sebanyak 15 perbedaan pre test dan post test
orang atau 50,0%. Sedangkan yang kelompok intervensi untuk pengetahuan
paling sedikit yang merawat yaitu tentang ROM.
sebanyak 5 orang 16,7%. b. Kaidah :
PEMBAHASAN 1) t hitung > t table maka terdapat
1. Analisa Bivariat perbedaan yang signifikan
a. Pre Test dan Post Test Kelompok 2) t hitung < t table maka tidak terdapat
Intervensi Pengetahuan Tentang ROM perbedaan yang signifikan
Setelah didapatkan data dengan Pada table 4.1. nilait hitung/t value> t
mengukur pre-test dan post-test pada table (1,056 < 1,96 pada taraf sig 95 %).
kelompok intervensi, maka peneliti Tidak ada perbedaan yang signifikan.
melakukan uji normalitas data dengan Analisis data pada penelitian ini
kolmogrov smirnov.Hasil uji digunakan analisis Deskriptif untuk
normalitas data menunjukkan bahwa analisis data karakteristik responden
data penelitian berdistribusi normal dan hasil penilaian pengetahuan
lebih dari 0,05yaitu : 0,71 sehingga keluarga sebelum dan sesudah
dapat dilanjutkan dengan analisis t- dilakukan pendidikan kesehatan tentang
testrelated samples.dapat dilihat pada latihan ROM pasien imobilisasi
table di bawah ini. mengunakan uji statistic Paired Sample
Tabel 4. Hasil analisis t-testrelated Ttest dengan á=0,05.
samples pre-test dan post-test kelompok
intervensi pengetahuan tentang ROM KESIMPULAN
Variabel M t hitung(t P (uji df Berdasarkan hasil penelitian dan
ea value) t) pembahasan tentang pengaruh Pendidikan
n Kesehatan keluarga tentang Range Of
Pre-test dan 0,3 1,056 0,300 29 Motion (ROM) terhadap peningkatan

4
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni

Pengetahuan ROM pada Keluarga Pasien 6. Indonesia, U., Nurulhuda, U. U. N.,


Imobilisasi, dapat disimpulkan bahwa tidak Fakultas, P., Keperawatan, I., &
ada pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Indonesia, U. (2008). Universitas
ROM terhadap peningkatan pengetahuan indonesia.
ROM pada keluarga pasien imobilisasi di 7. Malik, H. A. (2015). Universitas
ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sorong Sumatera Utara. Kebutuhan Dasar
tahun 2017. Mobilisasi, 1–3.
SARAN 8. Palendeng C. Kristiyawati. Pengaruh
Diharapkan kepada petugas-petugas Latihan Range Of Motion (Rom)
kesehatan untuk selalu melakukan pengawasan Terhadap Pasien Post Stroke (2015).
kepada keluarga pasien dalam peningkatan 9. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
pengetahuan ROM. Nasional. (2008). Kamus Bahasa
Indonesia. Statewide Agricultural
UCAPAN TERIMA KASIH Land Use Baseline 2015 (Vol. 1).
Terimakasih saya sampaikan kepada https://doi.org/10.1017/CBO97811074
Pimpinan RSUD Kab Sorong atas bantuan dan 15324.004
kerjasamanya. 10. Studi, P., Keperawatan, I.,
Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., Islam,
DAFTAR RUJUKAN U., & Syarif, N. (2016). Pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap tingkat
1. Aulia Faris Akbar. (2012). BAB II
pengetahuan remaja tentang kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi
reproduksi di smp islam ruhama
pengetahuan, sikap, dan perilaku.
ciputat. Pengaruh Pendidikan
Definisi Pengetahuan, Sikap, Dan
Kesehatan Terhadap Tingkat
Perilaku, 1–23.
Pengetahuan Remaja Tentang
2. Aurora, G. (2013). Efektivitas pendidikan
Kesehatan Reproduksi.
kesehatan pada keluarga dan masyarakat
11. Sugiar, R. H. (2015). Efektifitas
dalam pencegahan penyakit kusta di
Penggunaan Metode Analisis Teks
bojonegoro naskah publikasi.
Teknik Catatan Tulis Dan Susun Pada
3. Desiane, H., Uda, H., Aquino, T., &
Pembelajaran Shokyu Choikai, 32–52.
Amigo, E. (n.d.). Latihan Range of
12. Supadmi, D. (2016). Hubungan
Motion Berpengaruh t erhadap Mobilitas
pengetahuan dengan sikap keluarga
Fisik pada Lansia di Balai Pelayanan
dalam pelaksanaan rom pada pasien
Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso
stroke di ruang flamboyan 2 rsud
Yogyakarta Range o f Motion Exercises
salatiga
Has The Effect a gainst Physical
13. Tjahjono, H. D. (2015). Analisis Data.
Mobility for The Elderly i n Center for
Perhitungan Statistik Uji Hipotesa.
Social Services , Tresna Werdha , 169–
14. Wedri, N. M. Intensive Care Unit
177.
(2015).
4. Huda K. soedjimejo. Konsep Keluarga
Dalam Merawat Anak Retradasi Mental
(2013).
5. Ii, B. A. B., & Pustaka, T. Universitas
Sumatera Utara (2014).

4
Nursing Arts, Vol. XIV, Nomor 1, Juni

You might also like