Professional Documents
Culture Documents
145
Saptutyningsih dan Wardani - Mendorong Ekonomi Kreatif Melalui ...
Dukuh Glugo. Objek PKM ini adalah ibu-ibu Kelompok Dasawisma Lili
dan Dasawisma Kenanga di Sorowajan, Dukuh Glugo sehingga mereka
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan
ekonomi kreatif. Metode PKM berupa pelatihan pembuatan ecoprint
dengan bahan pewarna alam dan pelatihan pemasaran agar ecoprint
yang dihasilkan dapat dipasarkan ke masyarakat luas. Kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan pengetahuan Kelompok
Dasawisma Lili dan Dasawisma Kenanga tentang ecoprint dari 34,3%
menjadi 97,2%. Seluruh peserta merasakan manfaat pelatihan ecoprint
tersebut. Demikian juga terjadi peningkatan pengetahuan tentang
pemasaran online, dan sebanyak 68% ingin memasarkan produk
ecoprintnya melalui media online. Luaran PKM ini adalah peningkatan
kapasitas Kelompok Dasawisma Lili dan Dasawisma Kenanga di Dukuh
Glugo dalam membuat ecoprint kelompok; video teknik pembuatan
ecoprint yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Kegiatan PKM ini
juga dipublikasikan di jurnal nasional ber-ISSN yang diharapkan dapat
menjadi acuan bagi kelompok masyarakat lain dalam mendorong
ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas masyarakat dengan
memanfaatkan potensi desa sehingga meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
alam diupayakan dapat meningkatkan taraf mendorong ekonomi kreatif guna meningkatkan
hidup masyarakat. Peluang pekerjaan bagi taraf hidup masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh
masyarakat perlu diidentifikasi dan pendapatan sebanyak 35 peserta yang berasal dari kelompok
masyarakat ditingkatkan, serta munculnya Dasawisma Lili dan Kenanga, Dukuh Glugo, Desa
ide-ide inovatif untuk usaha baru dan peluang Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten
kerja bagi masyarakat (International Labour Bantul.
Organization, 2017). Oleh karena itu, adanya Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam
pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat PKM ini adalah: 1) Berbasis kelompok. Kelompok
perlu dilakukan. masyarakat akan digunakan sebagai media
Observasi yang telah dilakukan di lokasi pembelajaran dan pendampingan, perencanaan,
PKM ini menemukan bahwa potensi alam Dukuh pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Adapun
Glugo Desa Panggungharjo cukup melimpah, kelompok masyarakat sebagai mitra PKM ini
tetapi belum didukung dengan keterampilan adalah Dasawisma Lili dan Kenanga, Dukuh
masyarakat untuk memanfaatkannya masih Glugo, Panggungharjo; 2) Komprehensif.
rendah, sehingga mendorong adanya rencana Kegiatan PKM ini meliputi seluruh aspek dalam
kegiatan sebagai berikut: 1) Pelatihan ecoprint meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
bagi dua kelompok masyarakat (Kelompok dalam membuat ecoprint melalui pelatihan
Dasawisma Lili dan Dasawisma Kenanga) pembuatan ecoprint beserta pemasarannya,
Dukuh Glugo, Kecamatan Sewon, Kabupaten serta adanya pendampingan untuk memperkuat
Bantul; 2) Pembuatan video tutorial pembuatan kelompok dasawisma sebagai wadah kegiatan;
ecoprint yang diupload di media sosial; 3) 3) Berbasis potensi lokal. Kegiatan PKM ini akan
Pelatihan pemasaran online produk ecoprint menggunakan potensi lokal yang dimiliki Dukuh
bagi kelompok-kelompok dasawisma tersebut. Glugo yang berupa daun pohon jenitri, daun
Pelatihan teknik pembuatan ecoprint ditujukan jarak, daun ketepeng, daun jati, daun mahoni,
untuk memanfaatkan tanaman-tanaman yang daun jambu, daun mangga, dan sebagainya.
ada di sekitar Dukuh Glugo agar memiliki nilai Kegiatan PKM ini terdiri dari tiga tahapan
ekonomi yang tinggi. Teknik ecoprint merupakan yaitu pelatihan ecoprint, pembuatan video
proses untuk mentransfer warna dan bentuk tutorial teknik pembuatan ecoprint, dan
ke kain dengan cara menempelkan tanaman pelatihan pemasaran online yang ditunjukkan
yang memiliki pigmen warna di kain yang dalam Gambar 1.
kemudian direbus. Tanaman tersebut harus
mempunyai sensitifitas tinggi terhadap panas,
karena hal tersebut merupakan faktor penting
dalam mengekstraksi pigmen warna (Nissa &
Widiawati, 2008). Produk ecoprint tersebut
nantinya akan dipasarkan melalui media online
agar menjangkau masyarakat luas. Penggunaan
media online saat ini merupakan sarana yang
efektif dalam memasarkan produk sehingga
dapat mendorong peningkatan pendapatan per
kapita masyarakat di negara-negara sedang
berkembang (Swatman, 1996; Humphrey et.al.,
2003).
2. METODE
Kegiatan PKM ini berusaha untuk
memecahkan permasalahan rendahnya
keterampilan masyarakat untuk memanfaatkan
Gambar 1. Tahapan kegiatan PKM
potensi alam di lingkungan sekitar sehingga bisa
Setiap tahapan kegiatan PKM dilaksanakan ketepeng kebo, jarak kepyar, jarak wulung,
pada waktu yang berbeda. Serah terima hibah kesumba, ekor kucing, mahoni, kelengkeng,
barang yang berupa mesin kukus untuk digunakan biksa, kersen/talok direndam air hangat
oleh kelompok masyarakat tersebut pada saat selama 10 menit, kemudian ditiriskan,
pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus lalu diolesi larutan tunjung dengan
2019. Pelatihan ecoprint diselenggarakan pada menggunakan kuas, didiamkan selama 10
tanggal 4 Agustus 2019. Sedangkan pelatihan menit, lalu dilap dan akhirnya daun siap
pemasaran online dilaksanakan terlebih dahulu untuk digunakan.
karena menyesuaikan dengan kegiatan kelompok
Apabila kain dan daun siap, maka langkah
masyarakat tersebut yaitu pada tanggal 30 April
berikutnya membentangkan plastik. Kain yang
2019.
sudah di-mordant in kemudian letakkan di
Pelatihan Ecoprint atas plastik. Daun yang sudah dipersiapkan
diletakkan di atas kain sesuai selera masing-
Sebelum dilakukan pelatihan ecoprint,
masing peserta. Tahap selanjutnya mencelupkan
terlebih dahulu kelompok Dasawisma Lili dan
kain ke pewarna alam yang akan digunakan
Kenanga diminta untuk menyiapkan daun
sebagai penutup kain yang sudah ditempeli
sebagai bahan pembuatan ecoprint. Berbagai
daun. Kain penutup yang sudah dicelupkan
macam daun tanaman yang mempunyai pigmen
ke dalam pewarna alam, diperas dan ditaruh
warna seperti daun manga, jati, eucalyptus,
di atas kain yang sudah di-mordan, kemudian
ketepeng, jambu, dan sebagainya dibawa pada
ditutup plastik. Kain kemudian dilipat dua dan
saat pelatihan dalam jumlah secukupnya. Bahan
digulung dengan kayu. Gulungan kain tersebut
dan peralatan sudah dipersiapkan oleh Tim
diikat menggunakan benang kasur atau rafia dan
PKM yang meliputi: satu lembar kain polos
kemudian dikukus menggunakan mesin kukus
berwarna putih (bisa menggunakan kain sutera
selama 1 sampai 1,5 jam. Gulungan yang sudah
atau kain mori/katun), kayu atau pipa logam
dikukus dikeluarkan dari mesin kukus setelah
untuk menggulung kain, tali atau benang untuk
1,5 jam dan dilepas tali ikatannya dan daun-
mengikat gulungan kain, gunting, steamer
daunnya, dan kemudian kain tersebut dijemur
(mesin pengukus) yang sudah dihibahkan oleh
di tempat yang teduh. Langkah terakhir teknik
Tim PKM kepada kedua dasawisma dan kompor
ecoprint ini adalah fiksasi yang dilakukan setelah
portable, cuka, pewarna alami, dan ember.
3-7 hari. Fiksasi bertujuan untuk mengunci zat
Tahapan yang harus dilakukan dalam warna alam golongan mordan dan juga berguna
membuat ecoprint sebagai berikut: untuk memberikan efek warna yang berbeda-
a. Persiapan media beda menurut zat fiksasi yang dipergunakan
Bahan pembuatan ecoprint yang perlu (Sardjono, 2010). Cara Fiksasi adalah dengan
dipersiapkan sebagai media yaitu: 1) melarutkan 14 gram tawas dalam 1 liter air
Mordant, scouring yang dimaksudkan agar panas. Kemudian ditunggu sampai dingin. Kain
bahan kimia pada kain hilang; 2) Mordant in direndam selama 5-10 menit, lalu diangkat dan
b. Persiapan daun diperas, kemudian kain dibilas dengan air bersih.
Setelah itu diangin-anginkan. Penggunaan bahan
Faktor penting dalam teknik pembuatan
yang ramah terhadap lingkungan dan bersifat
ecoprint adalah tanaman yang dipilih
non-toksik untuk fiksasi dapat mengurangi risiko
hendaknya memiliki sensitivitas tinggi
kerusakan lingkungan (Kuniasari & Maharani,
terhadap panas, agar mempermudah untuk
2015 dalam Pujilestari, 2015). Akhirnya kain
mengekstraksi pigmen warna (Nissa, 2008).
ecoprint siap untuk dipergunakan atau dijual
Dalam pembuatan ecoprint terdapat dua
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
perlakuan untuk jenis daun yang berbeda
yaitu: daun yang pasti mengeluarkan pigmen Pembuatan video tutorial ecoprint
misalnya daun jati, jenitri, eucalyptus, daun Salah satu luaran PKM ini adalah video
lanang/pedang-pedangan dibersihkan dan tutorial teknik pembuatan ecoprint. Video ini
dicuci; daun yang perlu di-treatment agar dibuat dengan tujuan agar kelompok masyarakat
mengeluarkan pigmen warna misalnya yang mengikuti pelatihan bisa lebih paham dan
148 Warta LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Saptutyningsih dan Wardani - Mendorong Ekonomi Kreatif Melalui ...
memproduksinya sendiri. Selain itu, masyarakat Tabel 1. Komposisi Peserta Berdasarkan Jenis
luas juga dapat mencoba untuk membuat Kelamin
ecoprint baik untuk kebutuhan sendiri maupun Jenis Kelamin Jumlah Persentase
untuk dijual untuk meningkatkan pendapatan Laki 0 0
mereka. Hal ini didukung oleh studi Nurfathiyah
Perempuan 35 100
dkk. (2011) yang menyimpulkan bahwa video
merupakan salah satu media elektronik yang
Tabel 2. Komposisi Peserta Berdasarkan Status
mampu memadukan teknologi audio dan visual
Perkawinan
sehingga menghasilkan suatu tayangan yang
dinamis dan menarik. Video ini diupload di Status Jumlah Persentase
media sosial agar bisa dilihat oleh masyarakat Menikah 31 88,6
luas. Belum/Tidak Menikah 4 11,4
didanai oleh Kemenristek DIKTI dalam rangka Penjelasan mengenai tata cara pembuatan
pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ecoprint dengan pewarna alam disampaikan
ini. sebelum melakukan praktik pembuatan
Pelatihan pembuatan ecoprint dilakukan ecoprint. Masing-masing peserta dibagikan alat
di rumah salah satu warga pada tanggal 4 dan bahan yang telas disiapkan sebelumnya
Agustus 2019 pukul 09.00. Adapun pelaksanaan yang meliputi berbagai macam daun yang telah
pelatihan pembuatan ecoprint di Sorowajan, disediakan dan dibawa oleh peserta, cairan
Dukuh Glugo, Kecamatan Sewon, Kabupaten tunjung, dan kain untuk mengelap daun. Para
Bantul adalah sebagai berikut: Di awal pelatihan, peserta mulai melakukan langkah demi langkah
peserta yang sudah diminta untuk membawa pembuatan ecoprint dengan bantuan instruktur
beberapa lembar daun dan menyiapkan alat yang dan Tim PKM (ditunjukkan dalam Gambar 2).
dibutuhkan untuk membuat ecoprint. Masing- Langkah awal yang harus dilakukan peserta
masing peserta sudah membawa beberapa adalah mencelupkan beberapa jenis daun dalam
lembar daun seperti daun jati, daun jenitri, daun cairan tunjung. Seluruh permukaan daun harus
jarak, daun ketapang, daun jati, daun mahoni, basah sampai merata di kedua sisinya (dapat
daun jambu, daun mangga, dan sebagainya dilihat pada Gambar 3).
untuk dijadikan motif di atas kain.
Gambar 3. Peserta Mencelupkan Beberapa Jenis Daun dalam Cairan Tunjung dan Mencelupkan Kain
Sutra dalam Cairan Pewarna Alam
Gambar 4. Peserta Menggelar Kain yang Sudah Dicelup Pewarna Alami di Atas Plastik dan Menata
Daun di Atas Kain Tersebut
Daun yang sudah basah secara merata, Gambar 6). Setelah mereka selesai mengisi,
dilap dengan kain agar tidak terlalu basah saat mereka dipersilakan untuk istirahat menikmati
diletakkan di atas kain nantinya. Sementara itu hidangan yang telah disediakan sambil mereka
beberapa peserta lain mencelupkan kain sutra berkonsultasi dengan instruktur terkait dengan
dalam pewarna alami. Gambar 4 menunjukkan cara, alat, dan bahan pembuatan ecoprint.
tahapan berikutnya adalah menggelar plastik Respon peserta menunjukkan bahwa sebagian
untuk melapisi kain yang sudah dicelup besar tertarik untuk menjadikan produk ecoprint
sebelumnya dalam cairan pewarna alami. Dengan sebagai tambahan penghasilan bagi mereka.
bantuan instruktur dan Tim PKM, peserta Mereka dengan antusias bertanya dan ingin
menata daun-daun di kain yang ditunjukkan mencobanya kembali sebelum nantinya dijual
dalam Gambar 4. Apabila daun telah tertata melalui kelompok usaha mereka. Setelah 1,5
dengan rapi, maka kain dibagi dilipat menjadi jam dikukus, gulungan kain diambil dari mesin
dua sama besar dan dilapisi plastik kembali. Kain kukus dan kemudian dilepas rafia dan kayu
beserta plastik kembali dilipat menjadi 4 bagian gulungannya. Mereka kemudian mengambil
sama besar lalu digulung dengan bantuan kayu daun-daun dari kainnya dan kain siap untuk
bulat lalu diikat dengan menggunakan rafia. diangin-anginkan atau dijemur di tempat yang
Gambar 5 menunjukkan gulungan kain yang teduh (ditunjukkan dalam Gambar 6).
diikat dengan menggunakan rafia dengan merata Apabila semua daun sudah dilepas dari
dan ketat, lalu dimasukkan ke dalam mesin kukus kain, maka kain akan menjadi bermotif daun
yang sudah dihibahkan oleh Tim PKM kepada dengan warna yang beraneka ragam tergantung
Dasawisma Lili dan Kenanga sebagai mitra dari jenis daun. Pigmen warna pada tanaman
PKM pada hari sebelumnya. Proses pengukusan dapat mempengaruhi hasil eksplorasi (Husna,
tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam. 2016). Setelah melihat hasil pelatihan ecoprint,
Proses pengukusan membutuhkan waktu hampir semua peserta merasa puas dengan hasil
1,5 jam, sehingga sambal menunggu hasil karyanya (ditunjukkan dalam Gambar 7). Untuk
pengukusan, peserta diminta untuk mengisi selanjutnya akan diadakan pendampingan
kuesioner yang berisi tentang data sosial kembali agar kualitas hasil ecoprintnya menjadi
ekonomi dan motivasi serta pengetahuan semakin baik dan layak jual dengan harga yang
mereka tentang ecoprint (ditunjukkan pada cukup tinggi
Gambar 5: Kain Digulung dan Diikat Tali lalu Dimasukkan ke dalam Mesin Kukus
Gambar 6: Peserta Menunggu Hasil Pengukusan Sambal Mengisi Kuesioner dan Setelah 1,5 Jam
Gulungan Dibuka dan Daun Dilepaskan Dari Kain
Gambar 8: Video Tutorial Pembuatan Ecoprint Gambar 9: Pelatihan Pemasaran dan Instagram
Uniqueecoprint
Tabel 16. Komposisi Peserta Berdasarkan Persepsi Tentang Efektivitas Media Online
Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan
Efektivitas media online
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tidak 4 11.4 0 0
Ya 31 88.6 35 100
efektif untuk memasarkan produk (dapat dilihat pembuatan video tersebut adalah terwujudnya
pada Tabel 16). pembelajaran online tentang pembuatan
Sebanyak 97,1 persen peserta menyatakan ecoprint. Selain ditujukan bagi warga masyarakat
mendapatkan manfaat dari media online, sedang- Dukuh Glugo, video ini juga bisa dimanfaatkan
kan sisanya sebanyak 2,9 persen menyatakan tidak oleh masyarakat luas pengguna media sosial agar
mendapatkan manfaat dari media online sebelum dapat membuat ecoprint sendiri dengan bahan
adanya pelatihan. Akan tetapi setelah ada pela- alami di sekitarnya. Dengan adanya program
tihan, seluru peserta merasakan manfaat media PKM ini, masyarakat luas khususnya masyarakat
online. Mereka beranggapan bahwa pelatihan Dukuh Glugo, Panggungungharjo, Sewon dapat
tersebut dapat menambah pengetahuan serta ket- membuat ecoprint dan memproduksinya dalam
erampilan bagi mereka dikarenakan mereka belum jumlah yang besar. Hal ini ditunjang dengan
pernah mendapatkan pelatihan pemasaran online
kegiatan pelatihan pemasaran online sehingga
sebelumnya (ditunjukkan pada Tabel 17).
masyarakat dapat menjual produk ecoprintnya
melalui media sosial sehingga meningkatkan
4. SIMPULAN kesejahteraan rumah tangganya. Dengan
Potensi alam di lingkungan sekitar Dukuh serangkaian kegiatan PKM ini diharapkan
Glugo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul dapat mendorong ekonomi kreatif dengan
yang belum dimanfaatkan dan dalam rangka memanfaatkan potensi alam di sekitarnya, yang
mendorong ekonomi kreatif, maka dilaksanakan secara langsung dapat meningkatkan taraf hidup
pelatihan pembuatan ecoprint. Pelatihan ini masyarakat.
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
kelompok Dasawisma Lili dan Kenanga di Dukuh 5. UCAPAN TERIMA KASIH
Glugo yang secara tidak langsung memberikan
Ucapan terima kasih diucapkan kepada
manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
DRPM Dikti yang telah memberikan dana
Dengan meningkatnya keterampilan ibu-ibu
Hibah Program Kemitraan Masyarakat ini,
dasawisma dalam membuat produk ecoprint
sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan
dapat meningkatkan nilai tambah produk yang
lancar. Demikian juga ucapan terimakasih
dibuat dengan menggunakan potensi desa dan
dihaturkan kepada Pemerintah Daerah Desa
kearifan lokal sehingga masyarakat tidak hanya
Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten
tergantung dari penghasilan kepala rumah
Bantul yang telah mendukung terselenggaranya
tangga. Hasil dari kegiatan pemberdayaan
program ini, sehingga masyarakat di Dukuh
masyarakat ini adalah meningkatnya kapasitas
Glugo dapat meningkatkan keterampilan dengan
masyarakat dalam memproduksi ecoprint.
memanfaatkan potensi alam di sekitarnya,
Pelatihan ecoprint ini juga didukung dengan sehingga mendorong ekonomi kreatif di
pembuatan video tutorial ecoprint. Hasil dari daerahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arjana, G.B., (2016). Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Desa Panggungharjo (2017). Data Monografi Desa Paggungharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
DIY.
Fadhil, S. (n.d.). Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kearifan
Lokal (Local Wisdom) di Kalimantan, 72–92. Retrieved from https://media.neliti.com/media/
publications/196010-ID-pengelolaan-sumber-daya-alam-dan-lingkun.pdf
Humphrey J, Mansell R, Paré D, Schmitz H (2003). Reality of E-Commerce with Developing Countries.
London School of Economics, London, UK.
Husna, F. (2016). Eksplorasi Teknik Eco Dyeing dengan Tanaman sebagai Pewarna. In e-Proceeding of
Art & Design (Vol. 3, pp. 280–293).