You are on page 1of 28

PENGANGGARAN

Materi – 7
Anggaran Tenaga Kerja

Oleh: AM SOMA
TUJUAN PEMBELAJARAN & SILABUS
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar dalam bidang peranggaran perusahaan. Cakupan mata
kuliah ini meliputi:
1. Anggaran Sebagai Peralatan Manajemen & Manfaat Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan,
2. Struktur Organisasi & Peranggaran Biaya, Mekanisme Penyusunan & Relevansi Anggaran, Anggaran
Komprehensif,
3. Anggaran Penjualan
4. Forecast Penjualan
5. Anggaran Produksi
6. Anggaran Bahan Mentah
7. Anggaran Tenaga Kerja
8. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Dan Biaya Operasi,
9. Anggaran Biaya Variabel,
10. Anggaran Pengeluaran Modal,
11. Anggaran Piutang,
12. Anggaran Kas
Dr. Ir. A Mukti Soma, MM, Dipl. ITL, CKM, EPC, CHt. CRP®, CGP®, CPLM
EDUCATION EXPERTISES
• SMAN 1 Yogyakarta • Financial Literacy & Market DIscipline
• Industrial Engineering - ITB • Financial Risk Management
• MM Finance Unpad • Performance Management System
• Doctor in Management Science (Finance) - Unpad • Knowledge Management
CERTIFICATION
The best of people are • American Depository Receipt – Bank of New York 2002
those who are most • Post Graduate Diploma in International Tax Law – Robert Kennedy College – Switzerland 2004
beneficial to people. • Project Financing – London Project Fin Training 2004
• Data Base (IT) – Kimbal Univ New York 2006
08112245599 • Certified Knowledge Manager - Douglas Connect – Basel – Switzerland – 2008
• Hypnotherapist Certification – Indonesian Board of Hypnotherapist – Jakarta 2010
His strong curiosity made him learn various things from the
muktisoma@gmail.com • Ericksonian Professional Coaching Certification – Vanaya Institute – Jkt 2021
natural sciences, social sciences to learning various languages.
• Malcolm Baldrige Assessor – IQA – FEB 2018 & 2020
His main interests are in Financial Literacy and Market
muktisoma • Certified Risk Professional – Tak Kapital - BNSP 2021
Discipline, Financial Risk Management, Performance
• OKR Master – Fitbots – Singapore 2021
Management Systems and Knowledge Management.
muktisoma • Certified Governance Professional – LSP-MKS – BNSP 2021
Currently he limits his research to only those related to
• Konsultan Pendamping UKM – BNSP 2021
finance, specifically behavioral finance
@muktisoma • Certified Professional in Logistic Management – ISCEA
• Certified IT Business Analyst
MATERI SESI - VII
Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, membuat tabel, menghitung
dan menganalisis Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Persiapan-persiapan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga kerja
4. Kasus
PENGERTIAN ANGGARAN TENAGA KERJA
Definisi Anggaran Tenaga Kerja

 Anggaran tenaga kerja adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan
kepada tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang.
 Upah yang akan dibayarkan dan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dalam proses produksi tentunya
berhubungan langsung dengan tingkat out put yang diiginkan oleh perusahaan.
 Semakin lama proses pengerjaan suatu proses produksi semakin besar upah yang akan dikeluarkan oleh perusahaan

Perencanaan efektif dan pengendalian yang sistematis dari biaya tenaga kerja merupakan suatu hal yang
penting, perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan tenaga kerja langsung.
b. Penerimaan tenaga kerja
c. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
d. Pengukuran kinerja dari tenaga kerja
e. Uraian tugas dan penilaian
f. Negosiasi dengan serikat pekerja
g. Adminsitrasi upah dan gaji
Definisi Anggaran Tenaga Kerja

 Anggaran tenaga kerja langsung mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung yang
direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis dan kuantitas out put yang direncakan dalam
anggaran produksi.

 Meskipun beberapa perusahaan mempersiapkan anggaran tenaga kerja yang mencakup tenaga
kerja langsung dan tidak langsung, biasanya lebih disukai untuk mempersiapkan anggaran
terpisah untuk tenaga kerja langsung dan memasukkan anggaran tenaga kerja tidak langsung
dalam anggaran overhead pabrik.
Pengelompokkan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang bekerja dipabrik dikelompokan menjadi dua yakni :


a. Tenaga kerja langsung → terlibat secara langsung dalam proses produksi,
biasanya dikaitkan dengan biaya produksi
b. Tenaga kerja tidak langsung → tidak terlibat secara langsung dalam proses
produksi, biasanya dikaitkan dengan biaya overhead pabrik.
Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung mencakup kebutuhan atas tenaga kerja langsung yang direncanakan
untuk memproduksi berbagai jenis dan kuantitas out put yang direncakan dalam anggaran produksi.
Meskipun beberapa perusahaan mempersiapkan anggaran tenaga kerja yang mencakup tenaga kerja
langsung dan tidak langsung, biasanya lebih disukai untuk mempersiapkan anggaran terpisah untuk
tenaga kerja langsung dan memasukkan anggaran tenaga kerja tidak langsung dalam anggaran overhead
pabrik.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses produksi, yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Besar kecilnya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya variabel.
c. Dikaitkan dalam penentuan tenaga kerja.
d. Kegiatan tenaga kerja ini dapat langsung dihubungkan dengan produk akhir untuk penentuan harga pokok.
Tenaga Kerja Tak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung berperan
dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Tenaga
kerja tidak langsung mempunyai karakteristik berikut:
a. Besar kecilnya biaya tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan
produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya semi fixed atau semi variabel.
c. Tempat kerjanya tidak selalu di dalam pabrik.
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja

Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang
digunakan untuk menghitungnya. Kerap kali ditemui dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar jam buruh
langsung (Direct Labour Hour/DLH) dan biaya buruh langsung (Direct Labour Cost).
Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat “ Manning Table “
(merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja) yang menjelaskan :
a. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
b. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja pada berbagai tingkat kegiatan.
c. Bagian-bagian yang membutuhkannya.

Setelah dihitung jam buruh langsung (DLH) kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata
(average wage rate) untuk tahun anggaran bersangkutan dengan cara membagi jumlah rupiah yang
dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang
diperlukan.
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Contoh : Dalam perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik dapat digolongkan menjadi 3
tingkatan yakni golongan I, II dan III.
Note : tingkat upah rata-rata dapat berubah apabila
terjadi perubahan rasio dalam penggunaan TK
Tingkat
seperti :
Upah/Jam Jumlah Jumlah Jumlah
 Rasio kuantitas masing-masing golongan.
Golongan Rp. TK DLH  Rasio upah masing-masing golongan.

I Rp. 500 50 100 Rp. 2.500.000

II Rp. 750 20 Rp. 1.500.000 Tingkat Upah rata-rata = Rp. 4.500.000 = Rp.600 Per DLH
7.500
III Rp. 1000 5 Rp. 500.000

Jumlah 75 100 Rp. 4.500.000


Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Pada anggaran ini harus dicantumkan :
a. Jumlah barang yang diproduksi.
b. Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk 1 unit barang.
c. Tingkat upah rata-rata perjam buruh langsung.
d. Jenis barang dihasilkan.
e. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja

Faktor yang perlu dalam penyusunan anggaran tenaga kerja, adalah:


a. Kebutuhan tenaga kerja.
b. Penarikan tenaga kerja.
c. Latihan tenaga kerja.
d. Evaluasi atau spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja.
e. Gaji dan upah.
f. Pegawasan tenaga kerja.

Manning table merupakan suatu daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan tentang jenis tenaga
kerja yang dibutuhkan, jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan,
dan bagian-bagian yang membutuhkan tenaga kerja
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Penyusunan anggaran tenaga kerja secara teknis dalam dua bentuk, yaitu:
a. Anggaran jam kerja langsung
Anggaran jam kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan memuat:
1) Jenis barang yang dihasilkan.
2) Jumlah barang yang diproduksi.
3) Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
4) Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang.
5) Waktu ( kapan ) produksi barang dimulai.
b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan
memuat:
1) Jenis barang yang dihasilkan.
2) Jumlah barang yang diproduksi.
3) Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
4) Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang.
5) Tingkat upah rata-rata perjam buruh langsung.
6) Waktu ( kapan ) produksi barang dimulai.
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja

Penyusunan biaya tenaga kerja, dipertimbangkan faktor berikut:


a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana tentang jenis/kualitas dan
kuantitas barang tersebut.
b. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman diwaktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut situasi
gerak dan waktu (time and motion study).
c. Sistem pengupahan atau sistem pembayaran upah yang bisa didasarkan atas waktu,
output (hasil) atau insentif.
Pendekatan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pendekatan yang digunakan untuk membuat anggaran tenaga kerja langsung tergantung kepada; metode
pembayaran upah, jenis proses produksi, tersedianya standard waktu tenaga kerja, dan kecukupan dari
pencatatan akuntansi biaya yang berkaitan dengan biaya tenaga kerja langsung. Pada dasarnya ada tiga
pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat anggaran tenaga kerja langsung yaitu :
a. Memperkirakan standard jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk setiap unit dari tiap produk, kemudian
memperkirakan tingkat upah rata-rata menurut departemen, pusat biaya atau operasi. Kalikan waktu standard per unit
dari produk dengan rata-rata tingkat upah per jam, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung per unit (TKL) keluaran
untuk setiap departemen, pusat biaya, atau operasi menurut tingkat biaya tenaga kerja langsung per unit untuk
memperoleh total biaya tenaga kerja langsung menurut produk.
Biaya TKL unit = Waktu standard kerja per unit dari produk x Rata-rata upah per jam.
a. Memperkirakan rasio dari biaya tenaga kerja langsung untuk beberapa pengukuran dari out put yang dapat
direncanakan secara realistis.
b. Membuat daftar personel atau tenaga kerja menurut kebutuhan jumlah tenaga kerja (termasuk biaya) untuk tenaga
kerja langsung di setiap pusat pertanggungjawaban.
Pendekatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Sistem pembayaran upah tenaga kerja langsung seperti yang telah dianggarkan dalam perencanaan biaya
tenaga kerja langsung, dimana sistem pembayaran upah yang dapat dipakai oleh perusahaan adalah :

a. Pembayaran upah menurut satuan waktu.


Pembayaran upah menurut satuan waktu seperti ; per jam, perhari, perminggu, dan perbulan. Jadi penekanan disini
adalah pada unsur waktu, berapa jumlah unit yang dihasilkan akan dihitung dari satuan waktu pengerjaannya.
b. Pembayaran upah menurut unit hasil.
Adalah upah yang dibayarkan berdasarkan pada jumlah unit yang berhasil diselesaikan oleh seorang perkeja dalam
satuan waktu tertentu. Semakin banyak jumlah unit yang dapat diselesaikan maka akan semakin besar upah yang akan
diterima oleh seorang tenaga kerja langsung.
c. Pembayaran upah dengan insentif.
Adalah pemberian upah kepada seorang pekerja dan memberikan tambahan yang disebut insentif. Misalkan pengerjaan
satu unit produk standard waktunya satu jam dengan upah Rp 100.000,-. Bila seorang pekerja dapat menyelesaikannya
dalam waktu kurang dari satu jam maka akan diberikan insentif Rp 10.000,-. Berarti upah yang diterima oleh pekerja
tersebut adalah Rp 100.000 + Rp 10.000 = Rp 110.000,-.
Kegunaan Anggaran Tenaga Kerja
Perencanaan biaya dan jam tenaga kerja langsung yang baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
sebagai berikut :
a. Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk perencanaan efektif, pengerahan, pelatihan dan
penggunaan tenaga kerja.
b. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efsien karena tenaga kerja sering merupakan permintaan yang terbesa dalam
kas selama tahun tersebut. Dengan mengetahui perkiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan bagian keuangan
merencanakan kebutuhan kas.
c. Biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya perunit dan total biaya) mungkin merupakan faktor penting
dalam beberapa bidang pembuatan keputusan, seperti kebijakan harga, dan negosiasi serikat tenaga kerja.
d. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
e. Anggaran tenaga kerja langsung berguna sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian dan pengawasan kerja.
f. Sebagai dasar untuk penyusunan budget harga pokok barang yang diproduksikan dan penjualan, juga sebagai dasar
untuk penyusunan anggaran kas.
Faktor Penentu Anggaran Tenaga Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran tenaga kerja langsung adalah sebagai
berikut :
a. Budget unit yang akan diproduksikan, khususnya tentang kualitas dan kuantitas yang diinginkan oleh
perusahaan.
b. Berbagai standard waktu (time standard) untuk mengerjakan proses produksi yang telah ditetapkan
perusahaan. Untuk menentukan standard waktu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; standard
kepada data historis, dan standard kepada penelitian khusus.
Kegunaan Anggaran Tenaga Kerja

a. Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien.


b. Pengeluaran / biaya tenaga kerja dapat diatur lebih efisien.
c. Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat.
d. Alat pengawasan biaya tenaga kerja.
Contoh Anggaran Tenaga Kerja
Pada tahun ini Perusahan “Grafika Co” ingin membuat dua produk yaitu stiker A dan stiker B. Kedua pembuatan stiker
ini diproses pada dua bagian yaitu bagian pemotongan dan bagian pencetakan, satuan produksi dihitung dalam pak
atau packing (setiap pak berisi 1.000 lembar stiker) adalah :
Setiap 10 lembar stiker A menghabiskan waktu :
Periode Stiker A Stiker B - Bagian pemotongan waktu rata-rata 48 menit
Januari 15 130 - Bagian pencetakan waktu rata-rata 36 menit
Februari 75 130 Setiap 25 lembar stiker B menghabiskan waktu :
Maret 40 200 - Bagian pemotongan waktu rata-rata 37,5 menit
Triwulan II 200 450 - Bagian pencetakan waktu rata-rata 30 menit
Triwulan III 200 550 Rata-rata tarif upah pada bagian :
Triwulan IV 180 500 - Bagian pemotongan adalah Rp 10 per 100 jam
- Bagian pencetakan adalah Rp 5 per 100 jam
Diminta :
a. Buatlah anggaran jam tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
b. Buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
Contoh Anggaran Tenaga Kerja
a. Anggaran jam tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk

Total jam adalah jumlah menit

Tingkat penggunaan Bahan Baku


(SP/SUR/Standard Usage Rate)
Contoh Anggaran Tenaga Kerja
b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, bagian, dan produk.
Catatan :
10 lembar :
Bagian pemotongan : wrr 48 menit, maka 1 lembar = 4,8 menit
Bagian pencetakan : wrr 36 menit, maka 1 lembar = 3,6 menit
25 lembar :
Bagian pemotongan : wrr 37,5 menit, maka 1 lembar = 1,5 menit
Bagian pencetakan : wrr 30 menit, maka 1 lembar = 1,2 menit
Upah Rp 10 untuk bagian pemotongan per 100 jam, maka 1jam = Rp 0,1
Upah Rp 5 untuk bagian pencetakan per 100 jam, maka 1 jam = Rp 0,05

Untuk menentukan jumlah jam pada anggaran biaya tenaga


kerja langsung adalah berdasarkan pada total waktu anggaran
jam tenaga kerja langsung (direct labour hour = DLH).

Misal : total waktu 72000 menit,


1 menit = 60 menit Maka 72000 menit : 60 menit = 1200 jam
CASE
PT. Micro sedang menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun sekarang. Data yang tersedia untuk
keperluan tersebut adalah :

Diminta :
a. Hitunglah jumlah yang harus diproduksi pada tahun
sekarang
b. Hitunglah jumlah DLH (Direct Labour Hour/Jam Buruh
Langsung) yang dianggarkan
c. Hitunglah Indirect Labour Cost yang dianggarkan tahun
sekarang
PUSTAKA

1. Anggaran Perusahaan, Gunawan Adi Saputrodan Marwan Asri, Buku 1 dan 2


2. Soal dan latihan kasus Anggaran Perusahaan, Gunawan Adi Saputro dan Marwan
Asri, Buku 1-2
3. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
4. Handoko, T. Hani, 1999, Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi ,
Yogyakarta: BPFE
5. Heizer,Jay, Barry Render, 2011, Manajemen Operasi Buku 2 -9/E, Salemba Empat
Doa Penutup Majelis

‫سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ ﻻَ إِلَهَ إِﻻَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْك‬

Artinya:
“Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun-Mu dan aku
bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)

You might also like