You are on page 1of 10

EFFECTS OF GIVING PLUM (Prunus domestica L.

) EXTRACT ON
FETAL BODY WEIGHT OF WHITE RATS (Rattus norvegicus)
Sprague-Dawley strain-IN PREGNANT WHITE RATS (Rattus
norvegicus) INDUCED BY ALCOHOL

Abstract

Backround: Alcohol is a source of free radicals that come out from outside of the body.
Alcohol consumed during pregnancy can cause various teratological effects on the fetus,
one of which is low birth weight (LBW). Plum as a food that contains a lot of antioxidants
can prevents oxidative stress caused by alcohol. The purpose of this study was to
determine the effect of giving plum (Prunus domestica L.) extract on the fetal body weight
of white rats (Rattus norvegicus) Sprague-Dawley strain in pregnant white rats (Rattus
norvegicus) induced by alcohol.
Method: This study used Post-test Only Control Group Design using 30 pregnant rats
divided into 5 groups. The KP group was a group of rats that was not given alcohol or
plum extract. The KN group was exposed to 0.27 ml/day of alcohol for days 6-15 of
pregnancy. The P1group was exposed to 15% alcohol 0.27 ml/day for days 6-15 of
pregnancy and plum extract 40mg/day for 21 days of pregnancy. The P2 group was
exposed to 15% alcohol 0.27 ml/day for days 6-15 of pregnancy and plum extract 80
mg/day for 21 days of pregnancy. The P3 group was exposed to 15% alcohol 0.27 ml/day
for days 6-15 of pregnancy and plum extract 160 mg/day for 21 days of pregnancy. Data
were analyzed using One-Way ANOVA and Post Hoc-LSD tests.
Result: The One-Way ANOVA test result showed the value of p = 0.000 (p <0.05). The
result of Post Hoc-LSD test showed that there are significant avegare differences in some
groups except between KN and P1; P2 and P3.
Conclusion: Plum (Prunus domestica L.) extract had an effect on fetal body weight of
white rats (Rattus norvegicus) Sprague-Dawley strain in pregnant white rats (Rattus
norvegicus) induced by alcohol.

Keywords: fetal weight, antioxidants, plum extract, alcohol


1. Pendahuluan
Halliwell dan Gutteridge pada buah-buahan lain, seperti persik,
tahun 1995 mengemukakan bahwa nektarin, anggur, blueberry, apel, pir,
antioksidan adalah zat yang dapat atau stroberi (Konarska, 2015).
menunda atau mencegah oksidasi suatu Flavonoid juga dapat mencegah
substrat apabila substrat teroksidasi oksidasi dengan menghambat reaksi
tersebut dipasangkan dengan senyawa Fenton dan Haber-Weis yang
antioksidan pada konsentrasi rendah. merupakan sumber penghasil radikal
Halliwell lalu memberikan definisi yang bebas oksigen (Simanjuntak, 2012).
lebih spesifik pada tahun 2007 yaitu Sumber radikal bebas yang
antioksidan adalah zat yang mencegah, berasal dari luar tubuh salah satunya
menghambat, atau menghilangkan adalah alkohol. Stres oksidatif dapat
kerusakan oksidatif molekul target. terjadi akibat peningkatan produksi
Substrat yang teroksidasi akan radikal bebas dari metabolisme alkohol
menghasilkan radikal bebas yang di dalam sel hati yang menyebabkan
menyebabkan reaksi berantai sehingga rusaknya jaringan hati. Apabila etanol
terjadi kerusakan atau kematian sel. dan H2O2 serta radikal reaktif spesies
Reaksi berantai berbahaya ini dapat lainnya bereaksi maka akan
dihambat atau dihentikandengan menghasilkan oksidan kuat berupa
antioksidan yang akan mengoksidasi radikal hidroksietil (Hernawati, 2011).
dirinya sendiri dan kemudian Pusat Pengendalian dan
menghambat reaksi oksidasi lainnya Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika
untuk menghilangkan radikal bebas Serikat menunjukkan kira-kira satu dari
(Shebis et al, 2013). delapan wanita hamil melaporkan
Plum (Prunus domestica L.) bahwa mereka telah mengkonsumsi
adalah salah satu makanan yang alkohol selama kehamilan pada tahun
mengandung banyak antioksidan. Plum 2005 (Chen, 2012). Laporan juga
banyak mengandung senyawa penting menunjukkan bahwa prevalensi wanita
yang berperan bagi kesehatan dan hamil yang mengkonsumsi alkohol
berperan untuk mencegah terjadinya meningkat sebanyak 2,6% dari tahun
berbagai macam penyakit. Senyawa 2012 sampai tahun 2015. Sedangkan
bioaktif seperti asam fenolik, antosianin, wanita hamil yang melakukan pesta
karotenoid, flavanol, asam organik minuman keras meningkat sebanyak
(asam sitrat dan asam malat), serat 1,7% (Denny, 2017).
(pektin), tanin, zat aromatik, enzim, Alkohol yang dikonsumsi pada
mineral (kalium, fosfor, kalsium, dan saat kehamilan dapat menyebabkan
magnesium organik) dan vitamin A, B, C berbagai efek teratologis pada janin
& K merupakan kandungan yang termasuk cacat permanen baik fisik
terdapat pada buah plum (Birwall et al, maupun mental. Salah satu akibat
2017). Bubuk ekstrak buah plum penyalahgunaan konsumsi alkohol pada
mengandung senyawa fenol antara saat kehamilan adalah berat bayi lahir
34,66 gram hingga 47,65 gram / 100 rendah (BBLR). Kemungkinan bayi lahir
gram dan berbeda-beda tergantung dengan berat bayi lahir rendah empat
teknik pengeringannya (Silvan, 2020). kali lebih tingi pada ibu yang
Jumlah ini jauh lebih banyak apabila mengonsumsi alkohol selama
dibandingkan dengan buah yang kehamilan, data menunjukkan 26,3% ibu
mengandung antioksidan lainnya seperti dengan penyalahgunaan alkohol
mangga yang mengandung fenol total melahirkan bayi dengan berat lahir
hanya berkisar antara 19,5-130,8 rendah (Silva et al, 2011).
mg/100 gram (Suwardike, 2018) dan Penyalahgunaan alkohol pada
jeruk sunkist yang mengandung fenol masa kehamilan diakibatkan karena
berkisar 98,6 mg/100 gram (Juanda, kurangnya informasi mengenai resiko
2015). Menurut penelitian, kandungan berat bayi lahir rendah yang ditimbulkan,
fenol dan flavonoid yang terdapat pada hal ini didukung dengan kejadian berat
buah plum juga lebih tinggi daripada bayi lahir rendah akibat peyalahgunaan
konsumsi alkohol pada masa kehamilan ekstrak buah plum, kelompok Kn
masih relatif tinggi. Terbatasnya merupakan kelompok kontrol negatif
informasi mengenai manfaat antioksidan dimana tikus diberi alkohol 30% dengan
pada buah plum dan tingginya tingkat dosis 0,27 ml/hari selama hari 6-15
kejadian berat bayi lahir rendah akibat kehamilan.Sedangkan pada kelompok
penyalahgunaan konsumsi alkohol P1, P2, dan P3 diberikan alkohol 30%
mendorong penulis untuk melakukan dengan dosis 0,27 ml/hari selama hari
penelitian megenai pengaruh pemberian 6-15 kehamilan dan ekstrak buah plum
ekstrak buah plum (Prunus domestica dengan dosis masing-masing 40mg/hari,
L.) terhadap berat badan fetus tikus 80mg/hari, dan 160mg/hari selama 21
putih (Rattus norvegicus) pada tikus hari kehamilan. Pada hari ke-21 tikus
putih (Rattus norvegicus) hamil yang dinekropsi dan diamati berat badan
diberi paparan alkohol. fetusnya. Hasil pengamatan berat badan
fetus tikus kemudian diuji analisis
2. Metode statistic menggunakan program statistik.
Pernelitian ini merupakan
penelitian eksperimental dengan metode 3. Hasil
Simple Random Sampling dan desain Setelah dilakukan pengamatan
penelitian Post-test Only Control Group berat badan fetus tikus putih didapatkan
hasil gambaran rata-rata berat badan
Design menggunakan 30 tikus putih
fetus tikus putih (Rattus norvegicus)
(Rattus norvegicus) betina hamil galur
seperti pada tabel berikut.
Sprague dawley yang dibagi menjadi 5
kelompok. Tikus yang dipakai pada Tabel 1. Rerata Berat Badan Fetus Tikus
penelitian berasal dari Balai Penelitian Putih
Veteriner (BALITVET) Institut Pertanian Kelompok perlakuan Rata-rata ± Standar
Bogor dengan usia 10-16 minggu dan Deviasi (g)
berat badan 150-200 gram. KP 4,57 ± 0,14
Pembuatan ekstrak buah plum KN 4,25 ± 0,11
(Prunus domestica L,) dilakukan di Lab P1 4,26 ± 0,06
Kimia Organik FMIPA Universitas P2 4,35 ± 0,08
Lampung. Dosis yang digunakan P3 4.42 ± 0,02
berdasar pada perhitungan konversi
dosis yang dibutuhkan oleh manusia Pada tabel, didapatkan rerata
kedalam dosis tikus yaitu sebanyak berat badan fetus terbesar adalah
40mg/hari, 80mg/hari, dan 160mg/hari. kelompok P3 yaitu tikus betina hamil
Dimana menurut penelitian sebelumnya, yang dipapar alkohol 15% dosis 0,27
dosis 80mg/hari dapat meningkatkan ml/hari selama hari 6-15 kehamilan dan
antioksidan tubuh secara efektif. ekstrak buah plum dosis 160mg/hari
Tikus daklimatisasi selama 7 selama 21 hari masa kehamilan.
hari di Animal House Fakultas Sedangkan rerata berat badan fetus
Kedokteran Universitas Lampung. Tikus terkecil didapatkan pada kelompok KN
yang sudah memenuhi kriteria kemudian yaitu tikus betina hamil yang hanya
dikawinkan dengan perbandingan dipapar alkohol 15% dengan dosis 0,27
betina:jantan adalah 3:1. Tiga ekor tikus ml/hari selama hari 6-15 kehamilan
betina dimasukkan kedalam kandang dengan rata-rata±SD adalah 4,25 ±
yang sama dengan satu ekor tikus 0,11. Pada kelompok KP didapatkan
jantan dan ditinggal semalaman. rata-rata±SD adalah 4,57 ± 0,14. Pada
Keesokan harinya dilakukan swab kelompok P1 didapatkan rata-rata±SD
vagina pada tikus, apabila terlihat adalah 4,26 ± 0,06. Pada kelompok P2
sperma pada apusan swab vagina maka didapatkan rata-rata±SD adalah 4,35 ±
hari tersebut dihitung hari 0 kehamilan. 0,08. Kemudian hasil penelitian
Tikus hamil kemudian dikelompokkan dilakukan uji normalitas data
menjadi 5 kelompok. Kelompok KP menggunakan uji Saphiro-Wilk untuk
merupakan kelompok control positif menilai kenormalan distribusi datanya.
dimana tidak diberi alkohol maupun Uji Shapiro-Wilk dilakukan karena
jumlah sampel yang diteliti pada dilakukan uji parametrik berupa uji One
masing-masing kelompok  50. Data Way ANOVA. Uji parametrik One Way
terdistribusi normal apabila nilai p>0,05 ANOVA dianggap bermakna apabila
dan dinyatakan tidak terdistribusi normal nilai p<0,05. Hasil uji One Way ANOVA
apabila terdapat satu atau lebih penelitian ini sebagaimana tersaji dalam
kelompok dengan nilai p<0,05. Pada Tabel 4 berikut.
penelitian ini, hasil uji normalitas
Shapiro-Wilk disajikan pada tabel 2
berikut. Tabel 4. Uji One-Way ANOVA
One-Way
f ANOVA
Tabel 2. Uji Normalitas Saphiro-Wilk
(p-Value)
Saphiro-Wilk
Kelompok Perlakuan
(p-Value) Berat Badan 23,295 0,000
KP 0,132 Fetus Tikus
KN 0,176
P1 0,113
P2 0,684 Hasil uji One Way ANOVA
diatas menunjukkan nilai p value =
P3 0,202 0,000 sehingga pada penelitian ini
didapat kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh antara pemberian ekstrak
Berdasarkan data pada Tabel 2, buah plum (Prunus domestica L.)
diperoleh data masing-masing kelompok kepada tikus putih (Rattus norvegicus)
terdistribusi normal dengan signifikansi hamil galur Sprague-Dawley yang
data masing- masing kelompok >0.05. dipapari alkohol dengan berat badan
Selanjutnya, dilakukan uji homogenitas fetus tikus putih.
menggunakan Levene’s Test untuk
mengetahui apakah dua atau lebih Analisis data kemudian
kelompok data mempunyai variansi data dilanjutkan dengan Uji Post-Hoc LSD
yang homogen atau tidak. Apabila nilai untuk menilai kebermaknaan antar
p>0,05 menunjukkan bahwa varian dari masing-masing kelompok. Hasil Uji
kelompok sampel adalah homogen, Post-Hoc LSD disajikan pada Tabel 5
sedangkan jika nilai p<0,05 berikut.
menunjukkan bahwa varian dari
kelompok sampel adalah tidak Tabel 5. Uji Post-Hoc LSD
homogen. Pada penelitian ini, hasil uji KP KN P1 P2 P3
homogenitas pada kelompok sampel
adalah sebagai berikut KP - 0,000 0,000 0,000 0,000
KN 0,000 - 0,781 0,012 0,000
P1 0,000 0,781 - 0,030 0,000
Tabel 3. Uji Homogenitas Data P2 0,000 0,012 0,030 - 0,057
P3 0,000 0,000 0,000 0,057 -
Levene’s Test
(p-Value)
Berat Badan Fetus Tikus Berdasarkan tabel di atas, data
Putih
0,283
yang memiliki perbedaan rerata
bermakna (p<0,05) antara lain KP dan
Hasil uji Levene’s Test KN, KP dan P1, KP dan P2, KP dan P3,
menunjukkan p value >0,05 yang artinya KN dan P2, KN dan P3, P1 dan P2,
variansi data homogen. serta P1 dan P3. Sedangkan KN dan P1
serta P2 dan P3 memiliki perbedaan
Berdasarkan hasil uji normalitas rerata yang tidak bermakna.
dan uji homogenitas data didapatkan
bahwa data terdistribusi normal dengan
varians data homogen sehingga
4. Pembahasan berperan sebagai radikal bebas, alkohol
Hasil penelitian ini menunjukkan yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat
bahwa terdapat perbedaan rata-rata melewati sawar plasenta dengan
berat badan fetus pada kelompok kecepatan metabolisme pada ibu dua
kontrol dan perlakuan, artinya terdapat kali lebih cepat dibanding janin
pengaruh ekstrak buah plum (Prunus (Hamulka et al., 2018). Pada ibu hamil
domestica L.) terhadap berat badan alkohol dapat menyebabkan hipertensi
fetus tikus putih (Rattus norvegicus) dikarenakan efeknya yang sama dengan
galur Sprague-Dawley pada tikus putih karbondioksida yaitu dapat
(Rattus norvegicus) yang dipapari meningkatkan tingkat keasaman darah
alkohol. sehingga menyebabkan jantung bekerja
Pada hasil pengamatan berat lebih keras untuk memompa darah
badan fetus tikus menunjukkan bahwa (Jayanti, 2017). Hipertensi yang
kelompok KP memiliki rata-rata dan disebabkan alkohol akan berpengaruh
standar deviasi sebesar 4,57 ± 0,14. terhadap plasenta janin dan
Pada penelitian ini kelompok KP tidak mengakibatkan terjadinya vasokontriksi
diberikan ekstrak buah plum sebagai serta peningkatan tekanan perfusi
antioksidan maupun alkohol sebagai sehingga mempengaruhi kerja plasenta
radikal bebas sehingga kelompok KP dalam mentransfer gizi penting bagi
berperan sebagai kelompok kontrol pertumbuhan dan mengganggu
positif. Pada kelompok ini terdapat satu kemampuan janin untuk menerima
ekor tikus yang mati pada saat oksigen serta makanan yang cukup
aklimatisasi dan satu ekor tikus yang (Mallisa, 2014). Oleh karena asupan
tidak hamil. nutrisi yang kurang, maka didapatkan
Kelompok KN yang merupakan hasil rata-rata berat badan fetus tikus
kelompok tikus yang dipapari alkohol rendah.
15% dengan dosis 0,27ml/hari pada hari Kelompok P1 adalah kelompok
6-15 kehamilan memiliki rata-rata berat tikus betina hamil yang dipapar alkohol
badan fetus paling rendah, pada 15% dengan dosis 0,27 ml/hari selama
kelompok ini terdapat satu ekor tikus hari 6-15 kehamilan dan diikuti dengan
yang mati pada minggu ke-2 penelitian. pemberian ekstrak buah plum dosis
Alkohol yang diberikan pada kelompok 40mg/hari selama 21 hari masa
KN penelitian ini adalah 0,27ml/hari kehamilan. Pada kelompok perlakuan
yang setara dengan 11,8g/hari pada ini, terdapat satu ekor tikus yang mati
manusia. Hal ini sesuai dengan pada minggu ke-3 penelitian dan satu
penilitian yang dilakukan Pradipta ekor tikus yang tidak hamil. Ekstrak
(2019) bahwa pemberian jus buah buah plum yang diberikan pada
nangka dengan dosis kelompok ini berperan sebagai
85ml/200grBB/hari yang setara dengan antioksidan yang menghambat radikal
pemberian alkohol 12g/hari pada bebas dari alkohol. Rata-rata berat
manusia dapat mengakibatkan kejadian badan fetus pada kelompok P1
berat badan lahir rendah pada janin mengalami peningkatan dibanding
tikus. Penelitian ini juga sejalan dengan kelompok KN, namun peningkatan berat
penelitian Mariscal (2006) yang badan yang didapatkan tidak bermakna.
menunjukkan bahwa konsumsi alkohol Sedangkan pada kelompok P2 dan P3
pada ibu hamil dengan dosis 6g/hari yang diberi paparan alkohol 15%
beresiko rendah mengakibatkan berat dengan dosis 0,27 ml/hari selama hari
bayi lahir rendah sedangkan konsumsi 6-15 kehamilan dengan diikuti
alkohol pada ibu hamil dengan dosis pemberian ekstrak buah plum dosis
12g/hari atau lebih akan meningkatkan 80mg/hari dan 160mg/hari selama 21
resiko terjadinya berat bayi lahir rendah. hari masa kehamilan menunjukkan
Nilai rata-rata berat badan fetus peningkatan rerata berat badan fetus
kelompok KN dengan berat badan fetus yang bermakna dibandingkan kelompok
kelompok KP sebagai kelompok kontrol KN, namun terdapat satu ekor tikus
positif memiliki perbedaan yang yang mati pada minggu ke-1 penelitian
bermakna. Dalam penelitian ini alkohol dari kelompok P2, satu ekor tikus yang
mati pada minggu ke-2 penelitian dari kandungan antioksidan yang tinggi pada
kelompok P3, dan satu tikus yang tidak ekstrak asetonnya yaitu sebesar 107.33
hamil dari kelompok P2. Hal ini sesuai ± 14.47 µM GAE/100g FW. Antioksidan
dengan penelitian yang telah dilakukan bekerja dengan mengikat radikal bebas
Kaper et al (2010) pada 27 wanita (25- dalam tubuh tikus dengan cara
54 tahun) yang mengkonsumsi plum memberikan atom hidrogen NADP yang
kering 2 kali sehari (dengan masing- akan menjadi pelindung untuk melawan
masing 100 kkal) akan meningkatkan proton radikal bebas dan mengurangi
serum antioksidan secara signifikan terbentuknya radikal bebas berantai.
dihitung menggunakan TEACassay, (Judiono, 2011) Antioksidan dapat
dimana apabila dikonversikan maka menetralkan kelebihan radikal bebas,
dosis ini setara dengan 83 gram/hari melindungi dari kerusakan sel,
pada manusia dan 80 mg/hari pada menghambat dan menunda kerusakan
tikus. Maka dari itu, dapat disimpulkan sel serta mencegah berbagai macam
bahwa perbedaan jumlah dosis yang penyakit (Arulselvan et al, 2016).
diberikan diduga menjadi penyebab Senyawa dominan lainnya yang
perbedaan peningkatan rerata berat terkandung dalam buah plum dan
badan fetus dimana kelompok P1 relevan secara bioaktif antara lain asam
memiliki perbedaan yang tidak klorogenat dan neoklogenik, flavonol
bermakna terhadap kelompok KN glikosida, quercetin-3-glukosida dan
sedangan kelompok P2 dan P3 memiliki quercetin-3-galactoside, dan antosianid
tingkat perbedaan yang bermakna. seperti sianidin dan peonidin (Silvan,
Terdapat beberapa faktor yang 2020). Kandungan polifenol dan flavanol
dapat memengaruhi berat bayi baru lahir ekstrak buah plum juga memiliki kadar
selama kehamilan antara lain faktor ibu, tertinggi pada ekstrak asetonnya
faktor plasenta, faktor janin, dan faktor dibandingkan buah-buahan liar lain yang
lingkungan (Kosim, 2012). Salah satu dapat dimakan di Pakistan. Polifenol
faktor lingkungan yang memengaruhi berguna sebagai perlindungan seluler
berat bayi baru lahir adalah konsumsi terhadap reaksi oksidatif sehingga dapat
alkohol. Pada kelompok P1, P2, dan P3 mengurangi terjadinya stres oksidatif.
yang telah diberi paparan alkohol akan Polifenol pernah dianggap sebagai
terjadi peningkatan radikal bebas dalam antinutrien karna pengaruhnya yang
tubuhnya sehingga menimbulkan stress berlawanan terhadap laju metabolisme
oksidatif. Namun, antioksidan yang manusia, namun penelitian terbaru
terdapat pada ekstrak buah plum akan menunjukkan bahwa polifenol memiliki
mengaktifkan sistem antioksidan tubuh sifat antioksidan, antiinflamasi,
dan menetralisir molekul peroksida antimikroba, hepatoprotektif, dan
sehingga dapat mencegah oksidasi dan antikarsinogenik dalam kesehatan
mampu mengurangi radikal bebas. (Shan et al, 2019).
Kandungan antioksidan ekstrak buah Pada penelitian ini terdapat satu
plum ditunjukkan oleh suatu penelitian ekor tikus putih yang mati saat
yang dilakukan Shan et al (2019) di aklimatisasi, empat ekor tikus putih mati
Pakistan mengenai kandungan saat penelitian berlangsung, dan tiga
antioksidan pada buah plum tikus putih betina yang tidak hamil. Ada
menggunakan tes evaluasi kapasitas beberapa faktor yang memengaruhi
antioksidan total (TAC) dengan Ferric tikus mati saat aklimatisasi antara lain
Ion Reducing Antioxidant Power (FRAP) suasana kandang tikus, saluran feses
Assay dan Phosphomolybdenum dan urin yang tidak ditampung otomatis,
Complex Assay (PMA) serta evaluasi rasio luas kandang, dan gizi/nutrisi
mengenai kandungan polifenol selama pemeliharaan. Kandang tikus
menggunakan Total Phenolics Content sangat dipengaruhi suhu dan
(TPC) Assesment. Hasilnya pencahayaan. Siklus cahaya yang tidak
menunjukkan bahwa Prunus domestica konsisten dan suhu yang terlalu dingin
pada tes kapasitas antioksidan total atau panas akan memengaruhi
menggunakan Ferric Ion Reducing kenyamanan tikus dan menyebabkan
Antioxidant Power (FRAP) memiliki stress bagi tikus yang rentan terhadap
lingkungan. Saluran feses dan urin yang badan fetus dibandingkan dosis
yang menumpuk akan menimbulkan bau 40mg/hari.
dan kemungkinan terinfeksi bakteri atau Namun, proses pengeringan
virus. Ketidaksesuaian rasio kandang pada saat pembuatan ekstrak buah
tikus juga dapat menyebabkan tikus plum dapat memengaruhi hasil
tidak leluasa dan tidak nyaman penelitian ini karena dapat
sehingga menyebabkan stres pada memengaruhi kadar senyawa polifenol
tikus. Gizi yang memadai juga menjadi dalam produk plum kering (Silvan,
faktor penting dalam pemeliharaan tikus. 2020). Apabila komposisi polifenolnya
Sedangkan faktor-faktor yang berubah maka akan memengaruhi
memengaruhi tikus mati pada saat kemampuan antioksidannya, ekstrak
penelitian antara lain tempat perlakuan yang terpapar suhu yang lebih tinggi
yang jadi satu dengan tikus yang selama proses pengeringan
sedang antri perlakuan. Hal tersebut menunjukkan kandungan metil 3-
akan mengakitbakan kegelisahan caffeoylquinate lebih tinggi dan secara
psikologis bagi tikus yang sedang antri signifikan meningkatkan aktivitas
perlakuan. Kesalahan injeksi peroral antioksidan. Asam fenolat, asam
yang malah masuk ke paru-paru juga klorogenat dan turunannya seperti asam
akan menimbulkan tikus lemas dan mati metil 3-caffeoylquinate bertindak
mendadak. Cara yang salah dalam sebagai penghambat ROS (Reactive
memegang tikus juga akan Oxygen Species) yang kuat dengan
menyebabkan ketidaknyamanan dan menyumbangkan atom hidrogen ke
menyebabkan stres pada tikus (Putri, molekul reaktif, mengubahnya menjadi
2018). Tikuis yang tidak hamil dapat radikal yang kurang aktif, dan menjaga
disebabkan karena tidaki terjadinya keseimbangan oksidatif seluler yang
perkawinan pada tikus. Hal ini juga optimal (Silvan, 2020).
terlihat pada apusan swab vagina yang Selain itu, terdapat faktor lain
tidak terdapat sperma atau jumlah yang juga menjadi keterbatasan atau
sperma sangat sedikit. Salah satu kekurangan dari penelitian ini yaitu
penyebab tikus tidak melakukan faktor objek penelitian (tikus) maupun
perkawinan padahal sudah berada faktor peneliti. Penggunaan sonde
dalam satu kandang yang sama adalah lambung pada tikus tak jarang dapat
perubahan siklus estrus yang terjadi menyebabkan tikus tersedak sehingga
selama masa adaptasi. Faktor alkohol dan ekstrak buah plum dapat
lingkungan seperti penyinara, bising, keluar kembali meskipun dalam jumlah
suhu, imobilisasi, dan prosedur sedikit. Sedangkan peneliti memiliki
penelitian sangat berpengaruh terhadap kekurangan seperti kurang cermat
siklus estrus. Suhu yang tinggi (35oC) dalam menentukan hari kehamilan pada
dan perpanjangan periode pencahayaan tikus.
dapat meingkatkan periode siklus
estrus, sehingga tingkah laku dan 5. Kesimpulan
kebiasaan tikus berubah untuk Berdasarkan penelitian yang telah
beradaptasi dengan lingkungan sekitar dilakukan, maka dapat disimpulkan
(Frianto, 2013). bahwa terdapat perbedaan rerata berat
Pembahasan di atas dapat badan fetus tikus putih (Rattus
dijadikan dasar untuk mengambil norvegicus) yang diinduksi alkohol
kesimpulan bahwa pemberian ekstrak setelah pemberian ektrak buah plum
buah plum (Prunus domestica L.) (Prunus domestica L.) dan terdapat
berpengaruh terhadap berat badan fetus pengaruh pemberian ekstrak buah plum
tikus putih (Rattus norvegicus) galur (Prunus domestica L.) terhadap berat
Sprague-Dawley pada tikus putih badan fetus tikus putih (Rattus
(Rattus norvegicus) hamil yang diberi norvegicus) pada tikus hamil yang diberi
paparan alkohol. Pemberian ekstrak paparan alkohol.
buah plum dengan dosis 80mg/hari dan
160mg/hari lebih efektif untuk
memberikan pengaruh terhadap berat
6. Saran status of type 2 diabetes mellitus (T2DM)
Penelitian selanjutnya patients in Bandung, West Java [study on
disarankan untuk untuk dapat meneliti human blood glucose, c peptide and
aktivitas kandungan antioksidan yang insulin]. Functional foods in health and
terkandung di dalam buah plum (Prunus disease, 4(8), 340-348.
domestica L.) secara biomolekuler. 10. Kaper S, et al. 2010. Dried Plum
Masyarakat terutama ibu hamil Consumed Twice Daily Increase
disarankan untuk dapat mengonsumsi Antioxidant Capacity After Two Weeks in
buah-buahan yang kaya antioksidan Adult Women. The FASEB Journal Vol
seperti buah plum guna mencegah 24 Issue S1
terjadinya stress oksidatif oleh radikal 11. Kosim. 2012. Buku Ajar Neonatologi.
bebas yang ada di lingkungan. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
12. Mallisa B dan Towidjojo VD. 2014.
Daftar Pustaka Hubungan Antara Preeklampsia Dengan
1. Arulselvan P, Fard MT, Tan WS, Gothai Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah
S, Fakurazi S, Norhaizan ME, Kumar SS. ( BBLR) Di Rsud Undata Palu. J. Ilm.
2016. Role of antioxidants and natural Kedokt. 1, 1–7
products in inflammation. Oxid Med Cell 13. Mariscal, M., Palma, S., Llorca, J.,
Longev. 2016:01-15. Pérez–Iglesias, R., Pardo–Crespo, R., &
2. Birwal P, Deshmukh G, Saurabh SP, Delgado–Rodríguez, M. 2006. Pattern of
Pragati S. 2017. Plum: A Brief alcohol consumption during pregnancy
Introduction. Journal of Food, Nutrition and risk for low birth weight. Annals of
and Population Health. 1(1): 1-5. epidemiology, 16(6), 432-438.
3. Chen JH. 2012. Maternal alcohol 14. Pradipta, D., Nurdiana, N., & Mastuti, N.
useduring pregnancy, birth weight and L. P. H. 2019. Pengaruh Pemberian Jus
early behavioral outcomes. Alcohol and Buah Nangka Matang (Artocapus
Alcoholism Vo.47 No.6: 649-656. heterophyllus) Pada Tikus Bunting
4. Denny L, Coles S, Blitz R. 2017. Fetal (Rattus norvegicus strain wistar)
Alcohol Syndrome and Fetal Alcohol Terhadap Kejadian BBLR. Journal of
Syndrom Disorders. American Family Issues in Midwifery, 2(3), 1-16
Physician Vol 96 No 8. University of 15. Putri FMS. 2018. Urgensi etika medis
Arizona College of Medicine, Phoenix, dalam penanganan mencit dalam
Arizona penelitian farmakologi. Jurnal Kesehatan
5. Hamułka, J., Zielińska, MA. dan Madani Medika Vol.9 No.2: 2088-2246
Chądzyńska, K. 2018. The Combined 16. Shan, S., Huang, X., Shah, M. H., &
Effects Of Alcohol And Tobacco Use Abbasi, A. M. 2019. Evaluation of
During Pregnancy On Birth Outcomes. Polyphenolics Content and Antioxidant
Rocz Panstw Zakl Hig, 69(1), 45–54 Activity in Edible Wild Fruits. BioMed
6. Hernawati. 2011. Gambaran Efek Toksik research international, 2019, 1381989.
Etanol pada Sel Hati. Karya tulis ilmiah. https://doi.org/10.1155/2019/138198
Bandung:Universitas Pendidikan 17. Shebis Y, Huz D, Tahan YK, Dubinsky Z,
Indonesia. Yehoshua Y. 2013. Natural Antioxidants:
7. Jayanti, I. G. A. N., Wiradnyani, N. K., & Function and Sources. Food and
Ariyasa, I. G. 2017. Hubungan pola Nutrition Scinces, Scientific Research.
konsumsi minuman beralkohol terhadap 643-649. Published Online June 2013
kejadian hipertensi pada tenaga kerja (http://www.scrip.org/journal/fns)
pariwisata di Kelurahan Legian. Jurnal 18. Silva ID, Quevedo LDA, Silva RAD,
Gizi Indonesia (The Indonesian Journal Oliveira SSD, Pinheiro RT. 2011.
of Nutrition), 6(1), 65-70. Association between alcohol abuse
8. Juanda D, Budiana W, Ridwan IM. 2015. during pregnancy amd birth weight. Rev
Penetapan Kadar Total Fenol dan Saude Publica; 45(5).
Aktivitas Antioksidan dari Jus Buah Lima 19. Silvan JM, Michalska-Ciechanowska A,
Spesies Jeruk (Citrus sp). Jurnal Farmasi Martinez-Rodriguez AJ. 2020. Modulation
Galenika Vol 02 No. 01 of Antibacterial, Antioxidant, and Anti-
9. Judiono, J., et al. 2014. Effects of clear Inflammatory Properties by Drying of
kefir on biomolecular aspects of glycemic Prunus domestica L. Plum Juice
Extracts. Microorganisms. 2020;8(1):119.
Published 2020 Jan 15.
doi:10.3390/microorganisms8010119
20. Simanjuntak, K. 2012. Peran antioksidan
flavonoid dalam meningkatkan
kesehatan. Bina Widya, 23(3), 135-140
21. Suwardike P, Rai N, Dwiyani R,
Kriswiyanti E. 2018. Antioksidan pada
Mangga. Journal Agricultural Bali. Vol. 1
No. 2, Desember 2018: 51

You might also like