You are on page 1of 11

| 43

ANALISIS STRUKTUR RETORIKA DAN FITUR LINGUISTIK BAGIAN PENDAHULUAN ARTIKEL


JURNAL PENELITIAN BERBAHASA INDONESIA DALAM BIDANG ILMU KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN

Lexpya Sepni
sepni.lexpya@yahoo.com

Abstract
The purpose of this study was to describe the structure of the rhetoric of the
introductory part of the research journal articles in Indonesian language. Linguistic
features the introduction Indonesian language research journal articles in the field
of medical science and health. This research uses descriptive method. Source of this
research are 50 articles while the data in the form of research journal articles in the
field of medical science and health. Data collection techniques are documents such
as speech writer in the text of the discourse, data analysis techniques to read and
memberian code of the article, the findings of this study analyzed the structure of
rhetoric uses the theory of MMP which consists of 4 stages and 18 steps, while the
feature linguistics is defined as the use of the type or variety text associated with
active and passive sentences, types of clauses, conjunctions / circuit. The research
result rhetorical structure analysis introductory part AJP in the field of medicine and
health, such as the use of the stages and steps are found or used in a rhetorical
structure AJP field of medical science and health with the result that most of the
stages of T-2 to justify the research topic. While the use measures in stages in the
field of medicine and health: (1) step T2-LC merefiu related literature, (2) a step T1-
LD describe lok ation of geographic research, (3) a step T4-LA explain the purpose of
the study, which the last (fourth) step T3-LD expressed interested in examining the
issue. Furthermore, linguistic features found in the introductory part of AJP in the
field of medical science and health, among others: (1) active and passive sentences,
(2) coordination, (3) the subordinate attributes.

Keywords: structure , rhetoric , linguistic features , Research Journal article

PENDAHULUAN untuk tujuan spesifikasi dalam kerangka


teoritis bersifat ilmu pengetahuan dalam
Artikel jurnal penelitian bagian bidang analisis jurnal penelitianbidang
pendahuluan dalam bidang ilmu ilmu kedokteran dan kesehatan.
kedokteran dan kesehatan banyak Artikel jurnal ialah artikel yang
diminati oleh para peneliti Indonesia dibuat berdasarkan penelitian atau
untuk diteliti dan dianalisis dalam pemikiran untuk dimuat dalam jurnal
berbahasa Indonesia atau berbahasa ilmiah atau majalah ilmiah. Artikel jurnal
Inggris. Bagian pendahuluan pada artikel termasuk karangan ilmiah karena
jurnal penelitian di bidang ilmu merupakan bentuk karya tulis yang
kedokteran dan kesehatan merupakan disusun berdasarkan metode ilmiah
bentuk dari suatu pernyataan dari kasus (Susetyo, 2009:22).
yang diselidiki. Artikel jurnal penelitian Belcher (dalam Safnil 2014: 74),
memberikan informasi kepada pembaca menjelaskan bahwa tujuan utama

Diksa, Vol 2, No. 1, Juni 2016


44 |

pendahuluan adalah untuk memberi begitu penting memberikan pemahaman


informasi yang cukup bagi para pembaca terhadap karya ilmiah. Penting
untuk dapat memahami argumen yang maksudnya dapat menjadi bahan
dikembangkan dalam artikel hasil masukan bagi mahasiswa untuk dapat
penelitian tersebut. Seperangkat tujuan mencoba untuk menganalisis dan
komunikasi dalam AJP sebelumnya sudah memahami struktur retorika dan fitur
standar dan dipahami masyarakat linguistik dalam berbagai bidang ilmu.
akademik secara luas. Gilbert (1976) Alasan kedua peneliti ialah pada bagian
berpendapat bahwa AJP telah digunakan pendahuluan artikel jurnal penelitian
untuk mengsosialisasikan sebuah dalam bahasa Indonesia belum pernah
kegiatan penelitian untuk menyakinkan diteliti dalam struktur retorika dan fitur
pembaca bahwa hasil penelitian tersebut linguistiknya. Dari alasan tersebut maka
layak dan perlu dibaca. peneliti melakukan penelitian deskriptif
Safnil, (2014: 79) menyatakan dengan judul “Analisis Struktur Retorika
bahwa gaya retorika bagian pendahuluan dan Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan
AJP memiliki tahapan (moves) dan Artikel Jurnal Penelitian Berbahasa
langkah (steps). Tahapan- 1 estabilising a Indonesia Dalam Bidang Ilmu Kedokteran
territory dalam pendahuluan AJP dan Kesehatan.”
berbahasa Indonesia disampaikan
dengan cara mengacu pada kebijakan METODE PENELITIAN
pemerintah atau masalah praktis
dilapangan untuk menyakinkan pembaca Metode yang digunakan dalam
bahwa topik penelitian tersebut penting. penelitian ini ialah metode penelitian
Tahapan- 2 (establishing niche) adalah deskriptif yang bertujuan untuk
tahapan ini penulis harus menyakinkan mendeskripsikan pola retorika dan fitur
pembaca bahwa kegiatan penelitian lingustik artikel bagianpendahuluan.
mereka sangat penting. Pola retorika Sumber data penelitian ini adalah 50
yang memperkenalkan bagian artikel jurnal penelitian dalam bidang
pendahuluan artikel jurnal penelitian kedokteran dan kesehatan. Sedangkan
mempunyai tiga sub bagian tahapan data dalam penelitian ini adalah tuturan
(move) atau unit komunikatif dengan penulis berupateks wacana artikel jurnal
fungsi yang berbeda-beda dan dalam penelitian sebagai berikut: Majalah
masing-masing tahapan juga terdapat kedokteran Bandung vol.42 no. 1. 2010,
satu atau lebih langkah atau unit majalah kedokteran Bandung vol.42
komunikatif lebih kecil yang bertujuan no.2. 2010, jurnal kesehatan masyarakat
untuk menjabarkan lebih rinci setiap nasional. Vol. 5 no. 1. 2010, majalah
tahapan agar lebih mudah kedokteran Bandung vol. 43 no. 3. 2011,
dikomunikasikan. jurnal kesehatan masyarakat nasional
Berdasarkan uraian tersebut, vol. 6 no. 6. 2011, jurnal kesehatan vol.
alasan peneliti menganalisis struktur 10 no. 2. 2012, jurnal kesehatan bina
retorika dan fitur lingustik bagian husada vol. 9 no. 1. 2013.
pendahuluan artikel jurnal penelitian Teknik pengumpulan data yang
(AJP) dalam berbahasa Indonesia dalam digunakan dalam penelitian ini adalah
bidang ilmu kedokteran dan kesehatan dokumentasi artikel jurnal penelitian

Lexpya Sepni – Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan Artikel Jurnal ...
| 45

bidang ilmu kedokteran dan masalah-masalah apa saja yang akan


kesehatan.Instrumen penelitian untuk diselesaikan , ini dilihat melalui kutipan
analisis fitur linguistik menggunakan sebagai berikut:
ceklis data yang berisi tentang kalima “Radioterafi merupakan pilihan
aktif dan pasif, jenis anak kalimat, kata utama terafi karsinoma nasofaring
sambung/hubung. Ada pun kisi-kisi karena bersifat radiosensitif
dalam struktur retorika dan fitur lingustik terutama untuk jenis karsinoma
yang kurang berdiferensial.”(AJP 8)
dalam menganalisis bagian pendahuluan
artikel jurnal penelitian dalam bidang Tahapan menjastifikasi kegiatan
ilmu kedokteran dan kesehatan, dengan penelitian, (tahapan 3) tahapan ini
memperhatikan aspek struktur retorika, memberikan informasi apa saja yang
dan fitur linguistiknya. Teknik yang didapatkan dan masalah oleh peneliti ini
digunakan untuk pemeriksaan dilihat melalui kutipan sebagai berikut:
keabsahan data dalam penelitian ini “Meskipun belum sepenuhnya terbukti
adalah dengan menggunakan teknik beberapa penelitian terdahulu
trianggulasi. menunjukkan pengaruh genotipe VHB
pada manifestasi klinis.” (AJP 15)
Tahapan mengumumkan kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian (tahapan 4) tahapan ini
A. Hasil Penelitian menjelaskan dan mendeskripsikan
Retorika dari 50 artikel yang penelitian ini dilihat melalui kutipan
dianalisis khusunya bagian pendahuluan sebagaia berikut:“Tujuan pada penelitian
AJP berbahasa Indonesia dalam bidang ini adalah untuk menguji jumlah
ilmu kedokteran dan kesehatan dapat eosionupil pada kerokan mukosahidin
dideskripsikan sebagai berikut: Tahapan dibandingkan dengan tes kulit
menyamakan latar belakang tusuk.”(AJP 2).
pengetahuan disebut (tahapan 1)
tahapan ini menjelaskan tentang konsep Langkah Struktur Retorika
dasar terciptanya sebuah penelitian. Tahapan yang ada struktur
Artikel jurnal penelitian dalam bidang retorika terbagi menjadi 18 langkah,
ilmu kedokteran dan kesehatan dengan diberi kode tahapan 1
menyajikan gambaran umum tentang menyamakan latar belakang
latar belakang pengetahuan yang pengetahuan antara lain: (T1-LA)
ditelitinya sehingga peneliti membuat mendefenisikan istilah penting, (T1-LB)
pernyataanbersifat argumentasi, ini mengacu kepada kebijakan pemerintah,
dilihat melalui kutipan sebagai berikut: (T1-LC) menjelaskan sejarah singkat
bidang penelitian, (T1-LD)
“ Indonesia, negara penghasil teh mendeskripsikan lokasi geografis
terbesar kelima setelahIndia, China, penelitian. Tahapan 2 antara lain
Srilanka dan Kenya, tetapi konsumsi teh menjastifikasi topik penelitian (T2-LA)
Indonesia masih tergolong rendah (0, 2k
memperkenalkan topik penelitian, (T2-
kg/kapita/tahun).”(AJP 6)
LB) mengidentifikasi masalah penelitian,
Tahapan menjastifikasi topik (T2-LC) merefiu literatur terkait. Tahapan
penelitian ( tahapan 2) tahapan ini, 3 antara lain; (T3-LA) menunjukan
mengenal topik apa yang dibahas,

Diksa, Vol 2, No. 1, Juni 2016


46 |

kesenjangan informasi tentang topik kalimatdan paragraf yang digunakan


penelitian, (T3-LB) menyatakan bahwa secara lisan maupun tulisan sebagai
penelitian tersebut belum pernah diteliti, sarana komunikasiuntuk menyampaikan
(T3-LC) menyatakan bahwa topik fikiran atau gagasan kepadaorang lain
tersebut penting diteliti, (T3-LD) agar dapat dipahami dengan mudah.
menyatakan tertarik meneliti masalah Bagian pendahuluan artikel jurnal
tersebut. Tahapan 4 antara lain (T4-LA) penelitian dalam bidang ilmu kedokteran
menjelaskan tujuan penelitian, (T4-LB) dan kesehatan, yang digunakan sebagai
me nyatakan pertanyaan penelitian, (T4- teks wacana artikeljurnal penelitian
LC) mendeskripsikan ciri-ciri khusus sebagai penanda komunikatif, antara
penelitian, (T4-LD) menyatakan manfaat lain: (1) kalimat aktif dan pasif, (2) jenis
penelitian, (T4-LE) mengumumkan anak kalimat menyatakan waktu,
temuan penelitian, (T4-LF) menyatakan keterangan sebab, keterangan hasil
hipotesis penelitian. (akibat), keterangan syarat, keterangan
tujuan, keterangan cara, (3) penggunaan
Fitur Lingustik kata sambung/hubung.
Fitur lingustik merupakan jenis
atau macam gaya bahasabaik berupa

Tabel Tahapan dalam pendahuluan AJP berbahasa Indonesia


Tahapan Tujuan Jumlah Persentase
1 Menyamakan latar belakang 49 98%
pengetahuan
2 Menjastifikasi topik penelitian 50 100%
3 Menjastifikasi kegiatan penelitian 14 28%
4 Mengumumkan kegiatan penelitian 45 90%

Berdasarkan hasil jumlah dan 1. Fitur Linguistik


persentasi dari tabel 4.1 mengenai Fitur linguistik yangdiperhatikan
jumlah dan persentase tahapan, terlihat peneliti adalah penggunaan kata kerja
bahwa jumlah dan persentase . tahapan seperti dalam mengutip referensi (secara
1, 2 dan 4 memilki jumlah yang tidak Iangsung atau tidak langsung) dalam teks
jauh berbeda. Tahapan terakhir pada ilmiah. Swales (dalam Safnil dan
tahapan 3 artikel jurnal penelitian Wardhana, 2013: 17), misalnya,
sebanyak 14 artikel jurnal dengan diklasifikasikan dua cara yang berbeda
persentase 28% hanya sedikit ditemukan kutipan yang umum ditemukan dalam
pada AJP berbahasa Indonesia bidang teks ilmiah: integral dan non-integral dan
ilmu kedokteran dan kesehatan enammodel yang berbeda pada masing-
dibandingkan dengan tahapan 1, 2, dan masing klasifikasi. Namun, perbedaan
4. yang lebih penting adalah antara
penggunaan kutipan pelaporan dan non-
pelaporan. Menurut Swales, pilihan
antara bentuk pelaporan dan non-

Lexpya Sepni – Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan Artikel Jurnal ...
| 47

pelaporan dalam kutipan memiliki fungsi yang subjeknya melakukan pekerjaan


retorika yang penting, yaitu untuk atau melakukan perbuatan. Contoh
menciptakan ruang penelitian bagi penggunaan kalimat aktif dapat dilihat
peneliti. dari beberapa kutipan berikut:
Selain untuk menganalisis
struktur retorika artikel jurnal (1) " Data tersebut menunjukan tingginya
berbahasaIndonesia dalam bidang ilmu angka insedensi rinitis alergi pada usia
kedokteran dan kesehatan, penelitian ini sekolah dan produktif." (AJP 2)
juga meneliti tentang penggunaan.fitur (2) “ Adanya mutasi dari gen-gen tersebut
dapat mengakibatkan keganasan
aktif danpasif, jenis anak kalimat,
kolorektal. Pada tahun 1990, Fearon dan
katasambung/hubung.
Vogelstein, seperti dikutip oleh Kelli,
memperkenalkan patogenis terjadinya
2. Penggunaan Kalimat Aktif dan Pasif karsinoma kolorektat.” (AJP 3)
Kalimat aktif dan kalimat pasif (3) “ Sumber Biro Pusat Statistik (BPS) 2004
dimana kedua kalimat tersebut menyebutkan bahwa angka kematian
merupakan komponen dalam fitur bayi (AKB) di Indonesia masih tertinggi di
linguistik yang digunakan untuk wilayah negara ASEAN.’’ (AJP 4)
memahami dan menganalisis sebuah
Selanjutnya adalah penggunaan
artikel jurnal penelitian bagian
kalimat pasif. Kalimat pasif merupakan
pendahuluan.Karena kalimat aktif dan
kalimat yang subjeknya dikenai
pasif merupakan penanda linguistik
pekerjaan atau dikenai perbuatan.
dalam wacana sehingga lebih
Penggunaan kalimat pasif Iebih banyak
komunikatif dalam sebuah teks. Dari
dibandingkan penggunaan kalimat aktif
penjelasan kalimat aktif dan pasif
yaitu sebanyak 660. Total tersebut
tersebut dalam fitur linguistik yang
diperoleh berdasarkan 50 artikel jurnal
terdapat dalam artikel jurnal penelitian.
ilmiah berbahasa Indonesia bidang ilmu
kedokteran dan kesehatan. Contoh
Tabel penggunaan kalimat aktif dan
penggunaan kalimat pasif tergambar
kalimat pasif sebagai berikut:
melalui kutipan berikut:
No Jenis F Persentase (1) "Brachial plexus palsy merupakan suatu
kalimat (%) paralisis yang diakibatkan oleh cedera
1 Kalimat 584 47% pada sebagian atau seluruh pleksus
Aktif brakialis. Brachial plexus palsy pada bayi
2 Kalimat 660 53% baru lahir disebabkan cedera." (AJP 5)
(2) " Pada laporan penelitian Ciraj dkk
Pasif
ditemukan adanya aktivitas antibakteri
3 Jumlah 1244 100% eksteraks alkohol teh hitam terhadap
Berdasarkan tabel diatas dapat Salmonella typhi pada konsentrasi 2%.
dilihat bahwa penggunaan kalimat aktif (AJP 6)
(3) "Pada dekade terkhir, penyakit ini
Iebih sedikit dibandingkan penggunaan
ditemukan hampir di seluruh belahan
kalimat pasif yaitu 584 pada kalimat aktif
dunia . pada populasi kulit putih di
dengan persentase 47%, sedangkan 660 Amerika Utara dan Eropa jarang
pada kalimat pasif dengan persentase ditemukan karsinoma nasofaring." (AJP
53%. Kalimat aktif merupakan kalimat 8)

Diksa, Vol 2, No. 1, Juni 2016


48 |

Berdasarkan hasil perhitungan konjungsi subordinatif hanya tiga belas


pada tabel 4.5 jumlah penggunaan jenis konjungsi subordinatif tujuan,
kalimat aktif dan kalimat pasifterdapat konjungsi subordinatifsyarat, konjungsi
perbedaan jumlah masing-masing artikel subordinatif waktu, konjungsi
dengan persentase yang berbeda pula. subordinatif alat, konjungsi subordinatif
hasil, konjungsi subordinatif sebab,
3. Penggunaan Konjungsi dalam Bagian konjungsi subordinatif perbandingan,
Pendahuluan AJP konjungsi subordinatifkonsesif, konjungsi
Selain penggunaan kalimat aktif subordinatif attributif, konjungsi
dan pasif, fitur linguistik lainya adalah subordinatif komplementasi, konjungsi
penggunaan konjungsi dalam kalimat. subordinatif cara, dan korelatif.
Penggunaan konjungsi tersebut terbagi
menjadi tiga bagian subordinatif. Untuk

Tabel Penggunaan Konjungsi


KONJUNGSI N=50 AJP KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
KONJUNGSI JLH AJP PERSENTASE
KOORDINATIF Penambahan 50 100%
Pendampingan 29 58%
Pemilihan 30 60%
Perlawanan 18 36%
Pertentangan 17 34%
SUBKOORDIBATIF Tujuan 1 2%
Syarat 7 14%
Waktu 26 52%
Alat /cara 47 84%
Hasil 27 54%
Sebab 26 52%
Perbandingan 4 8%
Konsesif 1 2%
Attributif 50 100%
Komplementasi 36 72%
KORELATIF 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat penelitian sesuai dengan tabel diatas


disimpulkan bahwa dari hasil dengan persentase yang berbeda-beda.
perhitunganpenggunaan konjungsi Kutipan penggunaan konjungsi
koordinatif dalam kalimat ditemukan koordinatif adalah sebagai berikut:
bahwa penggunaan konjungsi koordinatif
dan konjungsi atribut yang hampir (1) “Salmonella typhi sebagai penyebab
dimiliki oleh semua artikel jurnal demam tifoid yang masih merupakan
penelitian berbahasa Indonesia bidang masalah kesehatan masyarakat dan
ilmu kedokteran dan kesehatan dengan penyebab utama morbiditas di negara
jumlah masing-masing 50artikel tropis. (AJP 6)

Lexpya Sepni – Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan Artikel Jurnal ...
| 49

(2) Peningkatan ekspresi protein B. Pembahasan


proapoptosis p53 dan Bax, serta
berkurangnya ekspresi protein.(AJP1) Pada AJP berbahasa Indonesia
(3) Masalah GAKY merupakan masalah berbeda dengan AJP berbahasa Inggris
serius mengingat dampaknya secara yang tidak memiliki tahapan pertama
langsung atau tidak langsung
yaitu menyamakan latar belakang
mempengaruhi kelangsungan hidup dan
pengetahuan, selanjutnya pola retorika
kualitas sumber daya manusiayang
mencakup 3 aspek , yaitu aspek yang diberi nama masalah menjastifikasi
perkembangan kecerdasan , aspek penelitian (MMP) yang diadopsi dari
perkembangan social, aspek model CARS dari Swales (1990). Model
perkembangan ekonomi. (AJP11). MMP menurut Safnil, (2010: 89) juga
mengadopsi suatu pandangan yang
Kutipan penggunaan konjungsi didasarkan pada hubungan bentuk
pada artikel kedokteran dan kesehatan fungsi; empat (tahapan) move
yang ditemukan. Kutipan konjungsi komunikatif, misalnya mengambarkan
subordinatif dapat dilihat sebagai tujuan komunikatif dari pendahuluan
berikut: retorika artikel bidang ilmu kedokteran
dan kesehatan dengan sub tahapan,
(4) “ Media perbenihan sangat penting yangdisebut langkah (step), sebagai
untuk isolasi bakteri. Media perbenihan bentuk retorika.
hingga saat ini masih diimpor dengan Model Masalah Menjastifikasi
harga yang semakin mahal akibat krisis Penelitian (MMP) dalam kutipan
ekonomi. Oleh karena itu, upaya untuk langsung, terdiri dari empat tahapan: (1)
mencari media alternatif lain perlu menyamakan latar belakang
dilakukan guna mengurangi
pengetahuan, (2) menjastifikasi topik
ketergantungan terhadap media impor.”
penelitian, (3) menjastifikasi kegiatan
(AJP17)
penelitian, (4) mengumumkan kegiatan
(5) “ Adanya peningkatan kadar NSE dalam penelitian. Selanjutnya, dalam setiap
cairan serebrospinal dan serum darah langkah ada beberapa tahapan dimana
penderita infrark serebri akut. (AJP7) penulis retorika dapat menggunakannya
untuk mencapai tujuan komunikatif
(6) “Bahwa negara berusaha untuk utama dari langkah menurut Safnil,
memenuhi hak anak yang juga (2014: 84).
merupakan komitmen internasional Teori MMP yang dikembangkan oleh
bagaimana dunia yang aman bagi anak Safnil yang menjelaskan bahwa teori
dengan prinsip pokok perlindungan dan MMP yang ditemukan dalam artikel
kesejehteraan anak maka terselenggara
bidang ilmu kedokteran dan kesehatan
Lembaga atau Komisi Perlindungan
ini terdari dari 4 tahapan dan 18 langkah.
anak. (AJP26)
Namuntidak ditemukan beberapa
Penggunaan konjungsi dalam kalimat tahapan. Pada tahapan 2 menjastifikasi
memiliki peranan dalam kerberhasilan topik penelitian ditemukan semua
sebuah tulisan, karena konjungsi memiliki langkah dengan jumlah 50 artikel dengan
fungsi menghubungkan antar kalimat agar persentase 100% dibandingkan dengan
mudah dimengerti. tahapan yang lainnya seperti tahapan 1

Diksa, Vol 2, No. 1, Juni 2016


50 |

menyamakan latar belakang disusunsesuai dengan struktur yang


pengetahuan dengan jumlah 49 artikel benar, pengunaan gagasan dengan baik,
dengan persentase 98%, selanjutnya singkat, tepat, jelas, maknanya dan
tahapan 4 mengumumkankegiatan santun.
penelitian 45 artikel dengan jumlah Widjono, (2011: 146)
persentase 90% dan yang terakhir mengemukakan bahwa kalimat adalah
tahapan 3 menjastifikasi kegiatan bahasa terkecil yang merupakan
penelitian dengan 14 artikel dengan kesatuan pikiran dalam bahasa lisan
jumlah persentase 28% paling kecil kalimat diawali dan diakhiri dengan
diantara tahapan lain. kesenyapan, dan dalam bahasa tulis
Pada tahapan 2 dalam langkah T2-LC diawali dengan huruf kapital dan akhiri
menunjukkan bahwa langkah dengan tanda titik, tanda seru, dan tanda
tersebutbanyak dijumpai dalam artikel tanya.
jurnal penelitian berbahasa indonesia Penggunaan kalimat dalam artikel
dalam bidang ilmu kedokteran dan ilmiah berupa kalimat ragam tulis baku.
kesehatan yang menyatakan langkah T2- Kalimat ragam tulis baku hendaknya
LC merefiu literatur terkait. Langkah T2- berupa kalimat yang efektif (Susetyo,
LC lebih dominan paling banyak dijumpai 2009: 45) yang terdiri dari 1 subjek tidak
dibandingkan pada langkah-langkah lain didahului kata dengan dan dalam, 2 kata
dalam tahapan T2-LC.Hal yang membuat sedangkan dan sehingga tidak digunakan
langkah T2-LCini lebih dominan dalam kalimat tunggal, 3 subjek kalimat
disebabkan peneliti ingin menyakinkan tidak boleh satu, 4 kesejaran bentuk
para pembaca dengan merefiu literatur kata.
terkait sehingga pembaca lebih Kalimat aktif maupun kalimat pasif
termotivasi untuk membacanya dengan dapat mempengaruhi keefektifan dalam
adanya pakar dari sumber terpercaya kalimat atau wacana. Kalimat yang benar
menurut beberapa ahli. dan jelas dengan mudah dipahami orang
Pada proses tahapan dan lain secara tepat. Keefektifansebuah
langkah, juga dianalisis tentang fitur kalimat menjadi persoalan bagaimana
linguistik dalam sebuah tulisan artikel. sebuah kalimat dapat secara tepat
Berdasarkan hasil analisis dapat mewakli isi pikiran atau perasaan
disimpulkan bahwa didalam artikel jurnal seseorang, dan bagaimana kalimat itu
penelitianberbahasa indonesia bidang dapat disajikan secara benar dan
ilmu kedokteran dan kesehatan semenarik mungkin terhadap pembaca
cenderung lebih banyak menggunakan atau pendengar terhadap apa yang
kalimat aktif dibandingkan penggunaan dibicarakan. Hal ini berarti kalimat efektif
kalimat pasif. Fitur linguistik tidak harus disusun secara tepat untuk
terlepas dari kalimat dan paragraf, mencapai informasi yang diinginkan
dimana kalimat dan paragraf penting terhadap pembacanya.
baik lisan maupun tulisan. Kalimat Kalimat aktif dan kalimat pasif
merupakan sarana komunikasi untuk merupakan komponen dalam fitur
menyampaikan pikiran atau gagasan linguistik yang digunakan untuk
kepada orang lain agar dapat dipahami memahami dan menganalisis sebuah
dengan mudah. Untuk itu, kalimat harus artikel jurnal penelitian bagian

Lexpya Sepni – Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan Artikel Jurnal ...
| 51

pendahuluan.Tjiptadi dan Negoro, (1985: subjektif menjastifikasi kegiatan


48) kalimat aktif adalah kalimat yang penelitian meskipun jumlah nilainya
subjeknya melakukan suatu sedikit. Beberapa usulan pola revisi
perbuatan.Kalimat aktif ini predikatnya terhadap pjp bidang ilmu kedokteran
harus kata kerja atau predikatnya dan kesehatan sebagai berikut; Tahap 1:
verbal.Sedangkan kalimat pasif adalah Menyamakan latar belakang
kalimat yang subjeknya dikenai oleh pengetahuan (mendefinisikan istilah
perbuatan. penting, menjelaskan sejarah singkat
Berdasarkan hasil analisis data bidang penelitian, dan mendeskripsikan
tentang penggunaan konjungsi dalam lokasi penelitian. Tahap 2: Menjastifikasi
artikel, dapat disimpulkan bahwa topik penelitian (memperkenalkan topik
penggunaan konjungsi koordinatif penelitian, mengidentifikasi masalah
seperti kata dan, serta, atau, sedangkan penelitian, dan merefiu literatur terkait).
dan lainnya ditemukan. Konjungsi Tahap 3: Menjastifikasi kegiatan
subkoordinatif ditemukan semua dalam penelitian, tidak ditemukan kajian yang
artikel seperti kata saat, hingga, yang, menggunakan tahapan ini. Tahap 4:
dan lainnya tetapi pada korelatif tidak Mengumumkan kegiatan penelitian
ditemukan sama sekali pada artikel AJP (menjelaskan tujuan penelitian).
Berdasarkan hasil analisis data tentang
penggunaan konjungsi dalam artikel,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan SIMPULAN
konjungsi koordinatif seperti kata dan, Berdasarkan hasil penelitian dan
serta, atau, sedangkan dan lainnya pembahasan dapat disimpulkan bahwa
ditemukan. Konjungsi subkoordinatif struktur retorika bagian pendahuluan
ditemukan semua dalam artikel seperti AJP dalam bidang ilmu kedokteran dan
kata saat, hingga, yang, dan lainnya kesehatanmenggunakan teori MMP
tetapi pada korelatif tidak ditemukan terdapat struktur retorika tersebut
sama sekali pada artikel jurnal penelitian terdiri dari 4 tahapan: (1) menyamakan
berbahasa Indonesia bidang ilmu latar belakang pengetahuan, (2)
kedokteran dan kesehatan. Dapatjuga menjastifikasi topik penelitian, (3)
disimpulkan bahwa struktur retorika menjastifikasi kegiatan penelitian, (4)
tahapan 1 menyamakan latar belakang mengumumkan kegiatan penelitian.
pengetahuan berjumlah 49 dengan Tahapan yang ada dalam struktur
persentase 98%, pada tahapan 2 retorika, setiap tahapan memiliki
menjastifikasi topik penelitian berjumlah langkah-langkah menjadi 18 langkah,
50 dengan persentase 100%, selanjutnya menyamakan latar belakang
tahapan 3 menjastifikasi kegiatan pengetahuan tahapan 1 memiliki
penelitian berjumlah 14 dengan langkah-langkah antara lain: (T1-LA)
persentase 28% yang terakhir tahapan 4 mendefenisikan istilah penting, (T1-LB)
mengumpulkan kegiatan berjumlah 45 mengacu kepada kebijakan pemerintah,
dengan persentase 90%. Pada tahapan 1, (T1-LC) menjelaskan sejarah singkat
2, 4 memiliki nilai yang tidak jauh bidang penelitian, (T1-LD)
berbeda hampir sama nilainya mendeskripsikan lokasi geografis
dibandingkan dengan tahapan 3 cukup penelitian, menjastifikasi topik penelitian

Diksa, Vol 2, No. 1, Juni 2016


52 |

tahapan 2 memiliki langkah-langkah bagian artikel jurnal penelitian


antara lain; (T2-LA) memperkenalkan berbahasa Indonesia dalam bidang ilmu
topik penelitian, (T2-LB) mengidentifikasi kedokteran dan kesehatan serta
masalah penelitian, (T2-LC) merefiu menambah wawasan dalam menyusun
literatur terkait, menjastifikasi kegiatan dan menulis bagian artikel jurnal
penelitian tahapan 3 memiliki langkah- penelitian.
langka antara lain;(T3-LA) menunjukan (2) Bagi peneliti lanjutan, sebagai
kesenjangan informasi tentang topik bahan masukan dalam memperdalam
penelitian, (T3-LB) menyatakan bahwa wawasan dan menambah literatur
penelitian tersebut belum pernah diteliti, pengetahuan tentang struktur retorika
(T3-LC) menyatakan bahwa topik dan fitur linguistik bagian pendahuluan
tersebut penting diteliti, (T3-LD) artikel jurnal penelitian berbahasa
menyatakan tertarik meneliti masalah Indonesia dalam bidang ilmu kedokteran
tersebut, mengumumkan kegiatan dan kesehatan sehingga dapat
penelitian tahapan 4 memiliki langkah- meminimalkan permasalahan yang
langkah antara lain: (T4-LA) menjelaskan dihadapi dalam menyusun dan menulis
tujuan penelitian, (T4-LB) menyatakan bagian pendahuluan artikel jurnal
pertanyaan penelitian, (T4-LC) penelitian.
mendeskripsikan ciri-ciri khusus
penelitian, (T4-LD) menyatakan manfaat DAFTAR PUSTAKA
penelitian, (T4-LE) mengumumkan
temuan penelitian, (T4-LF) menyatakan Budiharso, Teguh. 2006. Panduan
hipotesis penelitian. Lengkap Penulisan Karya Ilmiah.
Fitur lingustik bagian Dirjen Dikti dan LPPMU
pendahuluan artikel jurnal penelitian Universitas Mulawarman.
dalam bidang ilmu kedokteran dan Samarinda: LPPM Universitas
kesehatan, yang digunakan sebagai teks Mulawarman.
wacana artikeljurnal penelitian sebagai Chaer, Abdul. 2007. Lingustik Umum.
penanda komunikatif, antara lain: (1) Jakarta: Rineka Cipta.
kalimat aktif dan pasif, (2) jenis anak
kalimat menyatakan waktu, keterangan Darma, Aliah Yoce. 2009. Analisa
sebab, keterangan hasil (akibat), Wacana Kritis. Bandung: Yrama
keterangan syarat, keterangan tujuan, Widya.
keterangan cara, (3) penggunaan kata Djajasudarman, Fatimah. 2012. Wacana
sambung/hubung. dan Pradigmatik. Bandung:
Refika Aditama.
SARAN
HP, Achmad. 2010. Paradigma dan
Berdasarkan penelitian yang
Pendekatan Analisis Wacana.
ditemukan terdapat saran-saran yang
Jakarta: Program Pascasarjana
berkaitan dengan pemanfaatan hasil
Universitas Negeri Jakarta.
penelitian, sebagai berikut:
(1) Bagi mahasiswa, guru, dan dosen, Keraf, Gorys. 1994. Diksi dan Gaya
sebagai masukan dalam memahami Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
struktur retorika dan fitur linguistik Utama.

Lexpya Sepni – Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan Artikel Jurnal ...
| 53

Muhtadin, 2014, Analisis Struktur Safnil. 2001. Rhetorika Structure Analysis


Retorika dan Fitur Linguistik Of The Indonesia Research Articles,
bagianpendahuluanArtikel Jurnal Unpublished The Australian National
Penelitian Dalam Bidang Hukum. University Canberra Australia.
Bengkulu: Universitas Bengkulu. Safnil. 2010. Pengantar Analisis Retorika
Murti, 2014. Analisis Struktur Retorika Teks. Bengkulu: FKIP UNIB Pess.
Dan Fitur Linguistik Dalam Bidang Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media.
Linguistik. Bengkulu: Universitas Bandung: Rosda.
Bengkulu.
Sudjana, Nana. 1991. Tuntunan
Ramlan, M. IlmuBahasa Indonesia: Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung.
Sintaktis, Cet. Ke 7, UP. Karyono, Sinar Baru.
Yogyakarta, 1985.
Sukardi, 2009. Metodelogi Penelitan
Safnil dan Dian Eka Chandra Wardhana. Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2013. Analisis Struktur Retorika dan
Fitur Linguistic Teks Bagian Sukino, 2004. Memahami Wacana
Pendahuluan Artikel Jurnal Bahasa Indonesia. Bengkulu: Unib
Penelitian berbahasa Indonesia Press.
Dalam Berbagai Bidang Ilmu. Susetyo. 2009. Menulis Akademik.
Bengkulu. Usulan penelitian tim Bengkulu: FKIP UNIB.
pascasarjana Universitas Bengkulu.
Tjiptadi, Bambang dan Negoro, ST. 1985.
Safnil. 2014. Menulis Artikel Jurnal Tata bahasa Indonesia. Semarang:
Internasional dengan Gaya Bahasa Yudhistira.
Inggris. Bengkulu: FKIP Unib Press

Diksa, Vol 2, No. 1, Juni 2016

You might also like