Professional Documents
Culture Documents
Analisisa Dan Perancangan Manajemen Jaringan Dengan Mikrotik Routeros (Studi Kasus: SMKN 2 Pangkalpinang) Muhammad Hidakyah
Analisisa Dan Perancangan Manajemen Jaringan Dengan Mikrotik Routeros (Studi Kasus: SMKN 2 Pangkalpinang) Muhammad Hidakyah
MIKROTIK ROUTEROS
Muhammad Hidakyah
Abstract
By using Mikrotik RouterOSTM we can configure the router to use Graphic User Interface (GUI)
through the facilities of Winbox making it more user friendly. In addition it also has the facility
Mikrotik routers, Load Balancing, Bandwidth Management, Hotspot, and firewalls are all that can
be set according to the needs of the computer network SMKN 2 Pangkalpinang.
Systems development method that I use in this report is the method of Network Development Life
Cycle (NDLC) because according to the subject that is ongoing computer network configuration
that includes analysis phase, Design, Simulation Prototype, Implementation, Monitoring and
Management.
1. Tahap setelah analisis dari siklus masing memiliki sebuah kartu jaringan,
beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, memantau, dan proyek kontrol. Rencana
yang berlaku bagi cara-cara atau metode komunikasi utama untuk memastikan bahwa
mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, semua orang menyadari dan berpengetahuan
tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer tujuan proyek dan bagaimana mereka akan
sebagai berikut:
2.15.1 Objective Project
a. Ethernet
Objektifitas proyek yaitu hal-hal
b. Local Talk
yang berisi tentang tujuan pelaksanaan
c. Token Ring
proyek, hal-hal yang melandasi teciptanya
d. FDDI
sebuah proyek serta manfaat dan tujuan
e. ATM
proyek secara rinci.
2.13 Routing
2.15.2 Identifikasi Stakeholder
Routing (perutean) merupakan Bagian ini menjelaskan
subuah proses untuk meneruskan paket-paket keseluruhan pihak-pihak yang terkait dengan
jaringan dari satu jaringan ke jaringan yang pengadaan, pelaksanaan dan penggunaan
lainnya melalui sebuah internetwork. Routing proyek terkait. Stakeholder dapat berupa
juga dapat merujuk kepada sebuah metode bagian-bagian dalam perusahaan itu sendiri
penggabungan beberapa jaringan sehingga maupun pihak luar perusahaan tergantung
paket-paket data dapat hinggap dari satu ruang lingkup proyek.
jaringan ke jaringan selanjutnya (Nugroho,
2005).
2.14 Microsoft Visio
2.15.3 Identifikasi Deliveriables Struktur Perincian Kerja (WBS) Chart.
Sebuah grafik WBS menampilkan struktur
Deliverables secara harfiah
sebuah proyek yang menunjukkan bagaimana
diartikan sebagai hasil kerja. Dalam hal ini
proyek ini disusun dalam ringkasan (fase)
dapat berarti Identifikasi /perkiraan dari hasil
dan tingkat detail. Menggunakan grafik WBS
pekerjaan atau hasil proyek bersangkutan
adalah pendekatan yang lebih intuitif untuk
seperti product / barang dan jasa yang
merencanakan dan menampilkan sebuah
dihasilkan dari proyek.
proyek.
yang ada
3.5 Rencana Anggaran Biaya
2) Penyerahan laporan
3.6 Struktur Tim Proyek
perancangan
4. IMPLEMENTASI DAN
PEMBAHASAN
c. Simulation
1) Simulasi Sistem Operasi
Pada bab sebelumnya telah dibahas
dengan VMWare.
bahwa metode pengembangan
2) Simulasi jaringan dengan
sistem yang digunakan dalam
VMWare.
penelitian adalah metode Network
3) Penyerahan Laporan.
Development Life Cycle (NDLC),
Pada penelitian ini dimulai dari
d. Implementasi
Analysis, Design, Simulation
1) Membangun MikroTik
Prototyping, Implementation,
Router
Monitoring, dan Management.
2) Konfigurasi PC Router
4.1 Analisys
Mikrotik.
4.1.1 Analisys Topologi Jaringan
3) Manajemen 2 ISP.
Topologi jaringan sebelumnya yang
4) Konfigurasi Hotspot.
digunakan pada SMKN 2
5) Manajemen Bandwidth
Pangkalpinang adalah topologi star..
Berikut gambar Topologi jaringan c. Tidak adanya network
yang ada : monitoring tools.
d. Jaringan yang masih terpisah-
PC Ruang Jurusan PC Ruang Jurusan PC Ruang LAB ICT
Mesin Bangunan Switch
ISP
pisah
ISP Jaridignas
192.168.20.1 Switch
e. Kurang amannya security
Switch
ISP
Switch
ISP Speedy
192.168.1.1
Kabel UTP
Setelah dilakukannya survei dan
Gelombang
a. Menggunakan router
Gambar 4.1 Topologi Jaringan
MikroTik untuk manajemen
Sebelum Terpasang MikroTik
jaringan.
b. Menerapkan Load Balancing
4.1.2 Analisis Perangkat Jaringan
& Fail Over untuk
SMKN 2 Pangkalpinang memiliki
manajemen 2 ISP.
70 komputer yang terdiri atas 55
c. Adanya pembagian
desktop dan 15 laptop. Koneksi
bandwidth secara teratur
internet yang digunakan pada
untuk setiap user.
SMKN 2 Pangkalpinang adalah
d. Menggunakan firewall dan
Telkom Speedy Instan dan Jaringan
security router MikroTik.
internet dari Jardiskom info, yaitu
e. Menggunakan sistem Hotspot
kecepatan yang didapat dari telkom
untuk Access Point supaya
speedy adalah 2 Mbps dan 1,5 Mbps
tidak sembarang user yang
dari Jardiskom.
login.
f. Menggunakan network
4.1.3 Analisis Permasalahan
management tools router
Setelah melakukan peninjauan
MikroTik.
sistem dan jaringan yang sedang berjalan
pada SMKN 2 Pangkalpinang, maka
4.2 Desain
didapatkan beberapa permasalahan umum
Pada analisa jaringan sebelumnya,
yang harus ditannggulangi.
jaringan di SMKN 2 Pangkalpinang tidak
4.1.3.1 Permasalahan yang dihadapi
menggunakan router untuk berhubungan
sekarang adalah :
dengan internet, namun di struktur jaringan
a. Bandwidth yang masih
yang baru, akan digunakan sistem baru yang
terbatas
menggunakan 1 buah PC Router yang akan
b. Tidak adanya pembagian dan
diinstal denganOS MikroTik.
manajemenbandwidth.
MikroTik dan
PC Ruang Jurusan
Mesin
PC Ruang Jurusan
Bangunan
PC Ruang LAB ICT pemberian IP
ISP
Address pada
ISP Jaridignas
192.168.20.1
Switch
PC Router
Switch
Firewall
Switch
PC Router Mikrotik
ISP
PC Ruang Jurusan PC Ruang Jurusan PC Ruang Jurusan
2 Konfigurasi a. Add user
Otomotif
ISP Speedy
Elektro TI 192.168.20.x
b. Setting user
192.168.1.1
PC Router
password
Acces Point
Hotspot Switch Kantor SIM (Sistem Informasi Manajemen)
192.168.1.x
MikroTik c. Setting
MikroTik name
Client AP 192.168.10.x
Ruang Kepala Sekolah dan Guru-guru
d. Setting
192.168.1.x
Kabel UTP Interface name
Gelombang
Radio
ISP
e. Setting IP
Gateway
Gambars 4.2 Rancangan Topologi setelah f. Setting IP DNS
g. Setting Network
menggunakan MikroTik AddressTranslat
e (NAT)
4.4 Implementation
5 Manajemen a. Implementasi
Setelah simulasi selesai dilakukan
QOS untuk
Bandwidth
maka langkah selanjutnya adalah tahap limit Bandwidth
pada Jaringan
implementasi, adapun tahapan yang
LAN
dilakukan pada tahap implementasi dapat denganSimple
Queue
dilihat pada tabel berikut:
b. Implementasi
QOS untuk
limit Bandwidth
Tabel 4.1 Tahapan Implementasi
pada Jaringan
Hotspot
No Tahapan Sub Tahapan denganSimple
Queue
1 Membangun a. Kebutuhan c. Antisipasi Lost
perangkat keras Bandwidth oleh
PC Router aplikasi-aplikasi
b. Instalasi
MikroTik MikroTik tertentu
Router OS
c. Cara akses
6 Manajemen Setting 4.4.4.1 Konfigurasi Hotspot
Proxy Server MikroTikWeb dilakukan untuk membuat IP address
Proxy untuk hotspot,
5.1 Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari
evaluasi sistem jaringan ini adalah:
1. Biaya membangun jaringan
dengan mikrotik mempunyai
harga yang relatif murah.