You are on page 1of 6

NAME : LUTHFIA AMIZHA ZAHRA

CLASS : XI MIPA 4

Golden Cucumber

Orientation
Long time ago in the island of Java, Indonesia, lived a couple of farmer.
They had married for some years but they had no children. So they
prayed to a monster called Buta Ijo to give them children. Buta Ijo was a
ferocious and powerful monster. He granted their wish on one
condition. When their children had grown up, they had to sacrifice them
to Buta Ijo. He liked eating fresh meat of human being. The farmers
agreed to his condition. Several months later the wife was pregnant.

Complication
She gave birth to a beautiful baby girl. They named her Timun Emas. The
farmers were happy. Timun Emas was very healthy and a very smart girl.
She was also very diligent. When she was a teenager Buta Ijo came to
their house. Timun Emas was frightened so she ran away to hide. The
farmers then told Buta Ijo that Timun Emas was still a child. They asked
him to postpone. Buta Ijo agreed. He promised to come again. The
following year Buta Ijo came again. But again and again their parents
said that Timun Emas was still a child.

When the third time Buta Ijo came their parents had prepared
something for him. They gave Timun Emas several bamboo needles,
seeds of cucumber, dressing and salt.
‘Timun, take these things’

‘What are these things?’


‘These are your weapons. Buta Ijo will chase you. He will eat you alive.
So run as fast as you can. And if he will catch you spread this to the
ground. Now go!’

Timun Emas was scared so she ran as quickly as she could. When Buta Ijo
arrived she was far from home. He was very angry when he realized that
his prey had left. So he ran to chase her. He had a sharp nose so he knew
what direction his prey ran.

Timun Emas was just a girl while Buta Ijo was a monster so he could
easily catch her up. When he was just several steps behind Timun Emas
quickly spread the seeds of cucumber. In seconds they turned into many
vines of cucumber. The exhausted Buta Ijo was very thirsty so he
grabbed and ate them. When Buta Ijo was busy eating cucumber Timun
Emas could run away.

But soon Buta Ijo realized and started running again. When he was just
several steps behind Timun Emas threw her bamboo needles. Soon they
turned into dense bamboo trees. Buta Ijo found it hard to pass. It took
him some time to break the dense bamboo forest. Meanwhile Timun
Emas could run farther.

Buta Ijo chased her again. When he almost catch her again and again
Timun Emas threw her dressing. This time it turned into a lake. Buta Ijo
was busy to save himself so Timun Emas ran way. But Buta Ijo could overcome it and
continued chasing her.
Resolution
Finally when Timun Emas was almost caught she threw her salt. Soon
the land where Buta Ijo stood turned into ocean. Buta Ijo was drowned
and died instantly. Timun Emas was thankful to god and came back to
her home.
Moral value: that evil intentions like those of giants can bring harm
TERJEMAHAN
Timun Emas

Orientasi
Dahulu kala di pulau Jawa, Indonesia, hiduplah sepasang petani.
Mereka telah menikah selama beberapa tahun tetapi mereka tidak memiliki anak. Jadi mereka
berdoa kepada monster bernama Buta Ijo untuk memberi mereka anak. Buta Ijo adalah
seorang
monster yang ganas dan kuat. Dia mengabulkan keinginan mereka pada satu
kondisi. Ketika anak-anak mereka tumbuh dewasa, mereka harus mengorbankan mereka
ke Buta Ijo. Dia suka makan daging segar manusia. Para petani
menyetujui kondisinya. Beberapa bulan kemudian sang istri hamil.

Komplikasi
Dia melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Mereka menamainya Timun Emas. Itu
petani senang. Timun Emas sangat sehat dan gadis yang sangat cerdas.
Dia juga sangat rajin. Ketika dia masih remaja Buta Ijo datang ke
rumah mereka. Timun Emas ketakutan sehingga dia lari untuk bersembunyi. Itu
petani kemudian memberitahu Buta Ijo bahwa Timun Emas masih anak-anak. Mereka
bertanya
dia untuk menunda. Buta Ijo setuju. Dia berjanji akan datang lagi. Itu
tahun berikutnya Buta Ijo datang lagi. Tapi lagi dan lagi orang tua mereka
mengatakan bahwa Timun Emas masih anak-anak.

Ketika Buta Ijo ketiga kalinya datang, orang tua mereka sudah bersiap
sesuatu untuknya. Mereka memberi Timun Emas beberapa jarum bambu,
biji mentimun, saus dan garam.

'Timun, ambil barang-barang ini'

'Benda apa ini?'


'Ini adalah senjatamu. Buta Ijo akan mengejarmu. Dia akan memakanmu hidup-hidup.
Jadi larilah secepat mungkin. Dan jika dia akan menangkapmu, sebarkan ini ke
tanah. Pergi sekarang!'

Timun Emas ketakutan jadi dia berlari secepat yang dia bisa. Ketika Buta Ijo
tiba dia jauh dari rumah. Dia sangat marah ketika dia menyadari itu
mangsanya telah pergi. Jadi dia berlari mengejarnya. Dia memiliki hidung yang tajam jadi dia
tahu ke arah mana mangsanya berlari.

Timun Emas hanyalah seorang gadis sedangkan Buta Ijo adalah monster sehingga dia bisa
dengan mudah menangkapnya. Ketika dia hanya beberapa langkah di belakang Timun Emas
cepat menyebarkan benih mentimun. Dalam hitungan detik mereka berubah menjadi banyak
tanaman merambat mentimun. Buta Ijo yang kelelahan sangat haus jadi dia
meraih dan memakannya. Saat Buta Ijo sedang sibuk makan timun
Emas bisa kabur.

Namun tak lama kemudian Buta Ijo sadar dan mulai berlari lagi. Ketika dia baru saja
beberapa langkah di belakang Timun Emas melemparkan jarum bambu nya. Segera mereka
berubah menjadi pohon bambu yang lebat. Buta Ijo sulit untuk dilewati. Butuh
dia beberapa waktu untuk memecahkan hutan bambu lebat. Sementara itu Timun
Emas bisa berlari lebih jauh.

Buta Ijo mengejarnya lagi. Ketika dia hampir menangkapnya lagi dan lagi
Timun Emas melemparkan pakaiannya. Kali ini berubah menjadi danau. Buta Ijo
sibuk menyelamatkan diri sehingga Timun Emas lari. Tapi Buta Ijo bisa mengatasinya dan
terus mengejarnya.
Resolusi
Akhirnya ketika Timun Emas hampir tertangkap dia melemparkan garamnya. Segera
tanah tempat Buta Ijo berdiri berubah menjadi lautan. Buta Ijo tenggelam
dan mati seketika. Timun Emas bersyukur kepada Tuhan dan kembali ke
rumahnya.
Nilai moral: bahwa niat jahat seperti yang dilakukan para raksasa dapat membawa
malapetaka

You might also like