Professional Documents
Culture Documents
Laporan PKL Rsud Bendan 1
Laporan PKL Rsud Bendan 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disiplin ilmu yang telah di pelajari selama mengikuti perkuliahan. Teori dan
Praktik dalam dunia pendidikan merupakan hal yang berhubungan dan perlu
dilapangan.
waktu yang sudah ditetapkan yaitu selama 2 bulan, yaitu tanggal 11 Februari
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
di laboratorium
kesehatan.
C. MANFAAT
1. Mahasiswa
jawab dan rasa kesejawatan dalam suatu tim kerja yang solid
2. Institusi Pendidikan
3. Rumah Sakit
A. SEJARAH
Pekalongan No. 5 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah sendiri dirasakan menjadi sesuatu hal yang cukup penting. Hal ini
sejalan dengan salah satu Misi yang diemban oleh Walikota dan Wakil
Walikota Pekalongan Peride Jabatan 2005 – 2010 di bidang kesehatan yaitu
cukup panjang. Beberapa lokasi yang diusulkan antara lain SMP 13, bekas
yang masih kosong. Lokasi ini dianggap cukup strategis, namun terdapat
beberapa kendala antara lain : tanahnya kurang luas; ada beberapa bangunan
di sebelah barat yang menghadap Jl. Sriwijaya yang sebenarnya lebih cocok
Atas tekad dan niat serta iktikad tulus yang kuat dari Walikota dan
Pekalongan untuk membangun RSUD. Atas dasar hal tersebut pihak DPRD
Lantai 3 digunakan untuk Rawat Inap Kelas II, Kelas I, dan Kelas Utama.
Lantai 4 digunakan untuk Rawat Inap VIP dan Aula.
Identitas
Email : rsud@yahoo.com
C. DASAR-DASAR PELAYANAN
Tengah”
bertanggung jawab.
d. Maklumat Pelayanan
sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati
yang berlaku.
D. FASILITAS PELAYANAN
laboratorium pada pasien rawat jalan maupun rawat inap guna memberikan
jawaban atas penyakit yang diderita oleh pasien, fasilitas laboratorium RSUD
Bendan Pekalongan didukung oleh peralatan yang canggih dan SDM yang
berpengalaman.
a. Hematologi
b. Kimia klinik.
E. KETENAGA KERJAAN
Tenaga kerja Instalasi laboratorium RSUD Bendan Kota Pekalongan terdiri dari :
-
1 Dokter 1
Dokter Spesialis
ATLM
2 D 4 ATLM - 2
ATLM
3 D3 ATLM - 14
4 Administrasi SLTA - 1
membantu menegakkan diagnosa yang ditangani oleh para tenaga ahli yang
jalan dan laboratorium rawat inap. Laboratorium rawat jalan yang terdiri dari
sampling pasien rawat jalan, ruang pemeriksaan Hematologi dan kimia klinik,
Reagen, Ruang Ganti Pasien dan Ruang Jaga Analis, ruang serologi dan ruang
urine, ruang TCM, ruang mikrobiologi, ruang kepala ruang. Ruang
Direktur
dr. Junaedi Wibawa, M.Si Med,
Sp. PK
NIP. 19690615 200003 1 005
Kasi Sarana
Kepala Instalasi Laboratorium
Prasarana dr. Agus Riyanto, Sp.PK
Anik Susilowati, S.SiT NIP. 19720812 201412 1 001
NIP. 19751001 200212
2 006
METODOLOGI PEMBELAJARAN
dilaksanakan pada :
B. Pembagian Tugas
pagi dilanjutkan dengan serah terima peserta PKL oleh bagian diklat dan
a. Ruang Administrasi
3. Mencetak barcode
b. Ruang sampling
1. Rawat jalan :
b. Memanggil pasien
d. Mengambil sampel
2. Rawat inap :
a. Hematologi
rawat inap
sel otpmatis
b. Pemeriksaan koagulasi
1. PT
2. APTT
3. INR
c. Kimia Klinik
2. Membuat serum
3. Memeriksa bahan control dan memasukan ke dalam
grafik (PMI)
8. Ruang imunoserologi
b. Membuat serum
Dengue, HIV)
9. Ruang mikrobiologi
a. Mengambil sample pada box specimen dari rawat jalan atau rawat
inap
a. Mengambil sample pada box specimen dari rawat jalan dan rawat
inap
meliputi:
dan APTT.
Asetis )
Benzodiasepine, Cannabinoid).
Analisa feses
BAB IV
PELAYANAN LABORATORIUM
a. Pemeriksaan Laboratorium
sampel.
SPO.
Pasien.
9) Petugas Administrasi Laboratorium menyerahkan hasil yang
dokter pengirim.
yang ditentukan.
pemeriksaan selesai
a. Pemeriksaan Laboratorium
2) Pasien ke laboratorium.
pemeriksaan laboratorium.
4) Petugas Laboratorium melakukan Pengambilan Sampel
Pemeriksaan Laboratorium.
SPO.
Pasien.
dokter pengirim.
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pasien ke dokter yang diinginkan, mendapat formulir
2) Pasien ke laboratorium.
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium.
SPO.
Pasien.
dokter pengirim.
a. Pemeriksaan Laboratorium
pemeriksaan laboratorium.
pemeriksaan laboratorium.
SPO.
ditentukan.
pemeriksaan laboratorium.
Bendan.
identitas.
selesai.
ruangan.
pemeriksaan laboratorium
dikehendaki.
mengepal
sampai kering
3) Tusuklah vena dengan jarum dengan posisi 45o, darah akan muncul
a. Tujuan
laboratorium
b. Prinsi
1) Lancet steril
2) Alcohol swab
3) Kapas kering
5) POCT glukosa
6) Tempat limbah
d. Cara Kerja
jari tangan, dan pada bayi bagian tumit pinggir / ibu jari kaki.
C. Unit Hematologi
c. Cara kerja:
1) Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3) Nyalakan analyzer
4) Pastikan nilai baground sesuai dengan yang ditentukan
b. Cara Menjalankan QC
2) Klik QC
sample probe
5) Tekan START
7) Untuk melihat grafik QC, klik QC Files dan double klik tipe QC
2) Ketik Sample No
probe
7) Tekan START
3) Nyalakan analyzer
f. Cara Menjalankan QC
2) Klik QC
sample probe
5) Tekan START
7) Untuk melihat grafik QC, klik QC Files dan double klik tipe QC
2) Ketik Sample No
probe
7) Tekan START
a. Prosedur
secukupnya.
battery.
3) Sentuh pojok kanan bawah layar LCD menggunakan ujung jari,
Product Type”
edit sesuai dengan nama yang tertera di bungkus cartride. Bila Lot
10) Setelah muncul nilai hasil pengukuran, sentuh tulisan “Print” atau
dispose of cartride
a. Tujuan
dalam mm/jam.
b. Prinsip
c. Alat
3) Spuit
4) Kapas alcohol
5) Alkool sweb
d. Bahan Pemeriksaan
1) Whole blood
e. Cara kerja
tanda batas.
LED .
3) Setelah 30 menit pertama alt akan membaca hasil LED 1 jam dan
f. Nilai Normal
b. Wanita :0 - 15 mm/jam
a. Tujuan :
1) Mengukur kadar glukosa darah rata-rata selama 120 hari yang lalu
jangka pendek
1) Catride
2) Mikropipet
3) Tip
c. Cara Kerja :
4) Menghomogenkan kembali
6. Koagulasi Darah
b. PPT
3) Prosedur
dipilih.
dan umur.
c. APTT
faktor pembekuan darah pada jalur intrinsik (faktor XII, XI, IX)
3) Prosedur :
dipilih
d) Masukkan sampel dan tekan tombol start
d. INR
b. Bahan :
1) Metanol
2) Giemsa
c. Alat
1) Objek glass
2) Mikroskop
3) Timer
e. Nilai normal
1) Eosinofil : 1 – 3%
2) Basofil : 0 – 1%
3) Batang : 3 – 5%
4) Segmen : 54 – 62%
5) Limfosit : 20 – 45%
6) Monosit : 2 – 8%
D. Kimia Klinik
yang dapat diolah. Desain didasarkan pada pemisahan aliran terus mengalir
rumah sakit, dan industri. Prinsip dari alat ini adalah melakukan prosedur
dengan cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah
dari tes fungsi hati), tingkat ion (misalnya natrium dan kalium), dan lainnya
diukur dengan elektroda selektif ion, yang memungkinkan satu jenis ion
melalui, dan perbedaan mengukur tegangan. Enzim dapat diukur dengan
tingkat mereka mengubah salah satu zat warna yang lain. Dalam tes ini,
hasil untuk enzim yang diberikan sebagai suatu kelipatan, bukan sebagai
dapat diukur.
dan asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau lainnya.
1) Suhu ruangan
Kalibrasi
Hasil yang didapat dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih
Prosedur :
a. Glukosa Darah
b. Kolesterol Total
kolesterol total.
c. Trigliserida
d. SGOT/AST
absorban..
e. SGPT/ALT
f. Bilirubin Direk
g. Bilirubin Indirek
h. Bilirubin Total
i. Protein Total
total.
j. Albumin
Albumin dengan BCG dalam buffer sitrat dan suasana asam pH 4,2
albumin.
l. Alkali Phosphatase
m. Ureum
n. Kreatinin
muda.
E. Immunoserologi
1. Golongan Darah
b. Bahan :
2) Reagen anti A
3) Anti B
4) Anti AB
5) Anti D
c. Alat :
1) Batang pengaduk
2) Kertas
d. Prosedur
reagen anti D
e. Hasil
1) Jika anti A (+) aglutinasi dan anti B (+) aglutinasi, maka golongan
darahnya adalah AB
2) Jika anti A (+) aglutinasi dan anti B (-) aglutinasi ,maka golongan
darahnya adalah A
3) Jika anti A (-) aglutinasi dan anti B (+) aglutinasi, maka golongan
darahnya adalah B
4) Jika anti A (-) aglutinasi dan anti B (-) aglutinasi, maka golongan
darahnya adalah O
2. Tes Widal
a. Prinsip pemeriksaan :
pasien.
b. Cara kerja :
2) Centrifuge darah.
c. Dinyatakan :
a. Prinsip pemeriksaan :
HIV pada garis uji. Dimana pada pemeriksaan diteteskan buffer solution
atau antibodi lain yang tidak berikatan dengan antigen pada strip. Alu
b. Cara kerja :
2) Meneteskan serum 100 µl serum atau darah pada lubang kecil strip.
sama.
a. Prinsip :
Setiap tes berisikan satu membrane strip, yang telah dilapisi dengan
sepanjang membran menuju daerah garis tes (T) dan membentuk suatu
garis yang dapat dilihat sebagai suatu bentuk kompleks antibody-
memiliki dua garis hasil, garis ”T” (garis tes) dan ”C” (garis kontrol).
Kedua garis ini tidak akan terlihat sebelum sampel ditambahkan. Garis
jika prosedur tes dilakukan dengan benar dan reagen dalam kondisi baik.
b. Cara kerja :
2) Memipet serum sebanyak 5 µl, letakkan pada lubang kecil pada alat
strip dengue.
5) Hasil positif jika terdapat 2 atau 3 strip warna merah pada strip alat
dengue.
6) Hasil negatif jika terdapat 1 strip warna merah pada strip alat
dengue.
b. Cara kerja :
2) Pada botol urine, sampel yang terlalu banyak dikurangi hingga 1/4
tabung reaksi.
b. Cara kerja :
7. Pemeriksaan ASTO
c. Cara kerja :
1) Biarkan kit reagen dan sampel pasien mencapai suhu ruang (20-50)
sebelum dikerjakan
2) Pipet so mikron serum dan letakan pada wel yang telah disediakan
lampu
0,9% yaitu : 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64 dan seterusnya.
b. Prinsip : RF pada serum pasien akan bereaksi dengan IgG manusia yang
slide.
c. Cara kerja :
1) Biarkan kit reagen dan sampel pasien mencapai suhu ruang (20-50)
sebelum dikerjakan
2) Pipet 50 mikron serum dan letakan pada wel yang telah disediakan
lampu
7) Bila terjadi aglutinasi lakukan pengenceran serum dengan NaCl
0,9% yaitu : 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64 dan seterusnya.
1. Urinalisa
75 µl
a. Urine Rutin (Carik celup, BJ, protein, eritrosit, pH, dll)
1) Prosedur:
c) ukuran panjang.
1) Prosedur
sedikit.
a. Pemeriksaan makroskopis
1) Bentuk konsistensi
2) Darah
3) Lendir
4) Darah samar
b. Pemeriksaan mikroskopis
3) Trichuris trichiura
4) Ancylostoma duodinale
5) Amoeba
6) Kista
7) Eritrosit
8) Leukosit, dll
G. Bakteriologi
1. BTA
a. Tujuan : Untuk mendeteksi adanya bateri tahan asam pada sputum
pasien.
1) Obyek glass
2) Lampu spiritus
3) Safety cabinet
5) Mikroskop
6) Prosedur
c. Pembuatan Sediaan :
seperti kuas
sate tersebut
d. Pengecatan :
menit
10-20 detik
lapang pandang
pandang
H. Toksikologi
Pemeriksaan Narkoba
narkoba sampel atau urin “antigen dalam sampel” atau narkoba yang
telah dikonjugasi enzim “antigen dalam strip test” (ada dan terfiksir di
zona T). Jika dijenuhi oleh narkoba sampel (sampel positif narkoba),
2) Ada 4 strip.
I. Centriuge
1. Prinsip
2. Cara Kerja
10) Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semualarutan
A. KESIMPULAN
tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahap pra analitik meliputi
https://rsudbendan.pekalongankota.go.id