You are on page 1of 78

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DI DESA KANDANGSAPI RT 09 RW 03 KANDANGSAPI


JENAR KABUPATEN SRAGEN

Disusun oleh :

Alifia Nur Hanifah

P27224018099

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN REGULER

JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES SURAKARTA

TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DI DESA KANDANGSAPI RT 09 RW 03 KANDANGSAPI

JENAR KABUPATEN SRAGEN

Disusun oleh :

Alifia Nur Hanifah (P27224018099)

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

H. Paryono, S.Kep.Ns., M.Kes.

Nip. 19631004 198603 1 002

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan hidayah nya penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan
Kebidanan Komunitas. Praktik Kebidanan Komunitas dilaksanakan Prodi D-IV
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta tanggal 11 Oktober s/d 27 November
2021 di RT 03/RW 10 Dukuh Jerukan Desa Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Adapun praktik kebidanan komunitas ini bertujuan untuk menerapkan teori
Asuhan Kebidanan Komunitas yang telah didapatka yaitu mengenai kesehatan yang
berhubungan dengan Asuhan Kebidanan ibu hamil, melahirkan, nifas bayi baru
lahir, KB, kesehatan balita dan gangguan reproduksi pada wanita yang ada di
masyaraka
Berdasarkan teori-teori yang diperoleh tersebut sehingga diharapkan
masyarakat mampu mengenali kesehatan di keluarganya dan wilayahnya sehingga
dapat merencanakan upaya mencegahan dan pemecahan-pemecahan masalah
kesehatan sesuai dengan kamampuan dan saran yang tersedia serta dapat menilai
hasil dan menindak lanjuti masalah yang ada di masyarakat.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu
baik secara material dan moril sejak awal persiapan sampai akhirnya praktik
kebidanan komunitas ini selesai. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari segi penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari berbagai pihak
demi kesempurnaan laporan ini, semoga laporan praktik komunitas ini bermnfaat
bagi penulis khususnya membaca.

Sragen, 27 November 2021

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan Adalah Seseorang Wanita Yang Telah Megikuti Program
Pendidikankebidanan Dan Lulus Ujian Sesuai Dengan Persayratan Yang
Berlaku (Kepmenkes N0.900/Menkes/SK/VII/2002).
Dengan Memperhatikan Aspek Social Budaya Dan Kondisi
Masyarakat Indonesia, Maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Menetapkan
Bahwa Bidan Indonesia Adalah : Seseorang Perempuan Yang Lulus dari
Pendidikan Bidan Yang Diakui Pemerintah Dan Organisasi Profesi Di
Wilayah Negara Republik Indonesia Serta Memiliki Kompetensi Dan
Kualifikasi Untuk di Register, Sertifikasi Dan Atau Secara Sah Mendapat
Lisensi Untuk Menjalankan Praktik Kebidanan. (Sinta, 2017)
Bidan Komunitas Adalah Bidan Yang Bekerja Melayani Keluarga
Dan Masyarakat Di Wilayah Tertentu. Bidan Yang Bekerja Di Komunitas
Harus Mengenal Kondisi Kesehatan Di Masyarakat Yang Selalu
Mengalami Perubahan, Sehingga Bidan Harus Tanggap Terhadap
Perubahan Tersebut. Kebidanan Komunitas Adalah Bidan Yang Melayani
Keluarga Di Luar Rumah Sakit. Di Dalam Konsep Tersebut Tercakup
Berbagai Unsur. Unsur –Unsur Tersebut Adalah Bidan Sebagai Pelaksana
Pelayanan, Pelayanan Kebidanan Dan Komunitas Sebagai Sarana
Pelayanan, Ilmu, Dan Teknologi Kebidanan, Serta Factor Yang
Mempengaruhi Seperti Lingkungan, Dan Masing Masing Unsur Memiliki
Karakteristik. (Wahyuni, 2018)
Dalam Praktik Asuhan kebidanan komunitas di dalam masyarakat
ada beberapa masalah kebidanan di dalam komunitas yang menjadi
perhatian kita diantaranya yaitu kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja,
unsafe abortion, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), tingkat kesuburan,
pertolongan persalinan non kesehatan, penyakit menular seksual (PMS),

3
dan perilaku social budaya serta adat istiadat yang sangat berpengaruh
dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas. Pentingnya dalam
memberikan pelayanan kebidanan yang komperhensif kepada semua
lapisan masyarakat yang menjadi tempat atau daerah pelayanan asuhan
kebidanan komunitas yang akan dilakukan. (Dianty, 2017)
Pelayanan Asuhan Kebidanan Komunitas pada tahun 2020
mengalami beberapa kendala dan tantangan diantarannya pada tahun ini
Indonesia mengalami penyebaran virus COVID-19 yang dapat membatasi
bidan dalam melakukan pelayanan kesehatan beberapa tantangan pelayanan
kebidanan pada masa COVID-19 adalah pengetahuan ibu dan keluarga
terkait COVID-19 dan pelaynan kesehatan bagi ibu dan bayi yang lahir pada
era pandemic, di era pandemic banyak fasilitas keseahatan yang harus
melakukan protocol sekahatan dalam melakukan pelayanan kesehatan,
Tingginya kasus COVID-19 yang dirawat di RS sehinnga berpengaruh
terhadap penanganan elaynanan rujukan maternal dan neonatal (Emi
nurjasmi, 2020)
Sedangkan Peran Bidan dalam melakukan pelayanan asuhan
kebidanan komunitas dalam era pandemic COVID-19 sangat tinggi
sebanyak 40,5% pelayanan kebidanan dilakukan di BPM dan sebanyak
82,4% tenaga pemberi pelayanan kebidanan dilakukan oleh bidan. (Emy
Njurjasmi, 2020)
Maka Dari Itu Penulis Mengambil Kasus Pada Masyarakat Desa
Kandangsapi RT 09 RW O3 Kelurahan Kandangsapi, Kecamatan Jenar,
Kabupaten Sragen Sebagai Bukti Pelaksanaan Praktik Kebidanan
Komunitas Dan Melaksanakan Implementasi Sesuai Dengan Prioritas
Masalah. Dan dapat membantu dalam memberikan pelayana kebidanan
komunitas di masyarakat dengan Menerapkan Protokol kesehatan untuk
tetap membatasi penyearan virus COVID-19.

B. Tujuan

4
1. Tujuan Umum
Setelah Melakukan Asuhan Kebidanan Komuitas Di Desa
Kandaghsapi RT 09 RW 03 Diharapkan Mahasiswa Mampu
Memandirikan Masyarakat Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan
Dengan Menggunakan Pendekatan Asuhan Kebidanan Komunitas
dalam tatanan real setting dengan mengupayakan perbeerdayaan pada
keluarga dalam lingkup KIA dan pencegahan COVID-19 degan
menyesuaikan kondisi pandemic.
2. Tujuan Khusus
Dalam Melakukan Kegiatan Praktik Asuhan Kebidana
Komunitas Di Masyarakat, Diharapkan Mahasiswa Bersama
Masyarakat Mampu :
a. Mahaiswa Mampu Melakukan Pengumpulan Data Masyarakat
Sesuai Protocol Kesehatan.
b. Mahasiswa Mampu Menganalisis Data Kesehatan Yang
Didapatkan Di Masyarakat.
c. Merumuskan Diagnosis/Masalah Kesehatan Dengan Prioritas.
d. Menyusun Perencanaan Kegiatan Dengan Melibatkan
Masyarakat.
e. Melakukan Tindaklan Intervensi Berdasarkan Perencanaan Dan
Melakukan Program Pemerintah Terkvait Pandemic COVID-19.
f. Melakukan Evaluasi Kegiatan Dan Dokumentasi.
C. Kompetensi Praktik
1. Mahaiswa Dapat Melakukan Survei Mawas Diri Kepada ,Masyarakat
Desa Untuk Pengambilan Data Dan Sumber Masalah Di Desa
Kandangsapi RT 09 RW 03 Sesuai dengan Protokol kesehatan pada
pandemic COVID-19.
2. Mahaiswa Dapat Membuat Analisis Data Dan Menyususn Prioritas
Masalah Yang Didapatkan Selama Melakukan SMD.
3. Mahasiwa Diharapkan Mampu Untuk Membuat Solusi Dari Adanya
Masalah Yang Timbul Dengan Pemberian Penyuluhan Kepada

5
Masayrakat Sesuai Dengan Prioritas Masalah Yang Di Temukan Di
Desa Kandangsapi RT 09 RW 03.
4. Mahasiswa Diharapkan Dapat Menyusun perencanaan kegiatan dengan
melibatkan masyarakat.
5. Mahasiswa Diharapkan Mampu Dan Dapat Memberdayakan Masyarkat
Di Desa Kandangsapi RT 09 RW O3 Dengan Baik. Dan dapat
melakukan intervensi berdasarkan perencanaan dan melakukan program
pemerintah terkait pandemic COVID-19.
6. Mahaiswa Mmampu Melakukan Evaluasi Dan Pendokumentasian.

D. Waktu dan Tempat

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Praktik dilaksanakan pada rentang tanggal 18 Oktober – 27
November 2021 (Waktu menyesuaikan dengan situasi). Pelaksanaan
Praktek di daerah masing-masing dengan melakukan pendataan KK
setiap mahasiswa minimal 10 KK (Kepala Keluarga). Dengan
ketentuan pelaksanaan sebagai berikut:
a. Pembekalan dan persiapan selama 1 minggu
b. Pendataan sampai evaluasi selama 4 minggu
c. Pengumpulan laporan selama 1 minggu
Pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas berlangsung selama 24
jam (Senin s.d. Minggu) di RT/ RW/ desa/ wilayah kerja Puskesmas daerah
masing-masing. Tempat asuhan yang dilakukan penulis berada di RT 09
RW 03 Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.

6
2. Peta Wilayah Administrasi Lahan PKL
Peta Wilayah Administrasi Lahan PKL RT 09 RW 03 Desa Kandangsapi,
Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

7
BAB II

TINJUAN TEORI

A. Konsep Kebidanan Komunitas


1. Pengertian Bidan
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bidan adalah seorang wanita
yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui
pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan
diberi izin secara sah untuk melaksanakan praktek. Dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan dan kebidanan di masyarakat, bidan
diberi wewenang oleh pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan
yang diberikan. Wewenang tersebut berdasarkan peraturan Menkes RI.
Nomor 900/Menkes ISK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek
Bidan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan
kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat
pada umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal, postnatal,
asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan
kehamilan dan reproduksi serta keluarga berencana. Bidan juga dapat
melakukan praktek kebidanan pada puskesmas, Rumah sakit, Klinik
bersalin, unit kesehatan lainnya serta di masyarakat.
a. Pengertian Kebidanan Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu “communitas”
yang berarti “kesamaan”, juga Communis yang berarti sama,
public. Menurut WHO, komunitas adalah suatu kelompok social
yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan
dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interkasi antara anggota masyarakat yang satu sama yang
lainnya (Pinem, 2016: 8-9).

8
Kebidanan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari
keilmuan dan seni yang memoersiapkan kehamilan, menolong
persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan
kesubuhran, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan
balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia serta memebrikan
bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan
komunitasnya. Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari
system pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang
terlah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborai atau rujukan. (Turrahmi, 2017: 3).
Kebidanan kesehatan komunitas adalah pelayanan
kebidanan profesional yang ditunjukkan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan (Dawkin dalam Turrahmi,
2017:4) .
Sedangkan menurut Pinem (2016: 9), kebidanan komunitas
adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan
keterampilan untuk memberikan pelayanan kebidanna pada ibu
dan anak yang berada dalam masyarakat diwilayah tertentu.
Kebidanan komunitas memberikan perhatian terhadap
pengaruh factor lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis,
social dan kultural dan spiritual terhadap kesehatan masyarakat
dan memberi prioritas pada strategi pencegahan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan, dalam upaya mencapai tujuan
(Turrahmi, 2017: 4).

9
B. Tujuan Kebidanan Komunitas
Tujuan umum kebidanan komunitas menurut Turrahmi (2017: 9) adalah
meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat menjalankan fungsinya
secara optimal. Adapun tujuan khusus kebidanan komunitas adalah:

1. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit
2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
3. Terciptanya dukungan bagi individu yang terkait
4. Terkendali dan tertanggulanginya keadaan lingkungan fisik dan sosial
untuk menuju keadaan sehat yang optimal
5. Berkembangnya ilmu serta pelaksanaan kebidanan kesehatan
masyarakat.
Untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat menurut
Turrahmi (2017: 9) dilakukan melalui :
1. Pelayanan keperawatan langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas
2. Perhadan langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan
mempertim bangkan bagaimana masalah atau issue kesehatan
masyarakat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok

C. Prinsip Kebidanan Komunitas


1. Kebidanan komunitas sifatnya multidisiplin meliputi ilmu kesehatann
masyarakat, kedokteran, sosial, psikologis, ilmu kebidanan, dan lain-
lain yang mendukung peran bidan di koomunitas.
2. Dalam pelayanan kebidanan komunitas bidan tetap berpedoman pada
etika profesi kebidanan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan klien.
3. Dalam pelayanan kebidanan komunitas, bidan senantiasa
memperhatikan dan memberi penghargaan terhadap nilai-nilai yang

10
berlaku di masyarakat, sepanjang tidak merugikan dan tidak
bertentangan dengan prinsip kesehatan.(Runjati, dkk. 2011:9)

D. Tanggung Jawab Bidan pada Pelayanan Kebidanan Komunitas


Tanggung jawab bidan pada pelayanan kebidanan komunitas
meliputi kemampuan memberikan penyuluhan dan pelayanan individu,
keluarga, dan masyarakat. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menilai
mana tradisi yang baik dan membahayakan, budaya yang sensitif gender dan
tidak, nilai-nilai masyarakat yang adil gender dan tidak, dan hukum serta
norma yang ternyata masih melanggar hak asasi manusia. Disamping itu,
bidan harus mampu bertindak profesional dalam bentuk:

1. Mampu memisahkan antara nilai-niai dan keyakinan pribadi dengan


tugas kemanusiaan sebagai bidan
2. Mampu bersikap non judgemental (tidak menghakimi), non
discriminative (tidak membeda-bedakan), dan memenuhi standar
prosedur kepada semua klien (perempuan, laki-laki, transgender).

E. Peran Dan Fungsi Kebidanan Komunitas


Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki
oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Sebagai bidan yang
bekerja di komunitas maka bidan harus memahami perannya di komunitas,
yaitu : (Syafrudin, 2009)

1. Sebagai Pendidik
Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat.
Sebagai pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di
wilayah kerjanya sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang
dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai
pendidik masyarakat antara lain dengan memberikan penyuluhan di
bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga.
Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang

11
mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara langsung.
Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya dengan
poster, leaflet, spanduk dan sebagainya.
2. Sebagai Pelaksana (Provider)
Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan
pelayanan kebidanan kepada komunitas. Disini bidan bertindak
sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan
harus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta
melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan.
b. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui
dan masa interval dalam keluarga.
c. Pertolongan persalinan di rumah.
d. Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan resiko
tinggi di keluarga.
e. Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.
f. Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan
reproduksi.
g. Pemeliharaan kesehatan anak balita.
3. Sebagai Pengelola
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan
kegiatan praktik mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan
yang dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola
kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan
praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan
mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang
pendidikannya lebih rendah. (Syafrudin, 2009)
4. Sebagai Peneliti
Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang
dilayaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara
sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesis dan

12
hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka
ia dapat mengetahui secara cepat tentang permasalahan komunitas
yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera melaksanakan
tindakan.

F. Sasaran Kebidanan Komunitas


Ukuran keberhasilan bidan dikomunitas adalah bangitnya atau
lahirnya gerakan masyarakat untuk mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan kesehatan serta kualitas hidup perempuan di wilayah tertentu
dengan sasaran sebagai berikut: (Syafrudin, 2009)

a. Sasaran umum
1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2) Organisasi masyarakat
3) Tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat.
b. Sasaran khusus
Perempuan selama dalam siklus kehidupannya, yaitu mulai
sejak konsepsi sampai lanjut usia. Agar pelayanan kebidanan di
komunitas terarah dan tepat sasaran, maka bidan harus menerapkan
prinsip asuhan kebidanan di komunitas.

G. Ruang Lingkup Kebidanan Komunitas


Intervensi kebidanan yang dilakukan mencakup: pendidikan
kesehatan/ keperawatan (health education), mendemonstrasikan
keterampilan dasar yang dapat dilakukan oleh keomunitas, melakukan
intervensi kebidanan yang memerlukan keahlian bidan, misalnya konseling
pasangan yang akan menikah : melakukan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral untuk mengatasi masalah komunitas serta melakukan rujukan
kebidanan dan non kebidanan bila perlu (Turrahmi, 2017: 10).

H. Strategi Pelayanan Kebidanan di Komunitas


Perkembangan pelayanan kebidanan komunitas berawal dari pola
hidup masayarakat yang tidak lepas dari faktor laingkunan, adat istiadat,

13
ekonomi, sosial budaya dan lain lain. Sebagai masalah kominitas
merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan masyarakat
secara aktif. Keberadaan kader kesehatan berasal pula dari masyarakat yang
memiliki kemampuan. (Dainty Maternity, 2017)

Definisi Pendekatan Edukatif.

1. Secara Umum

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana


dan terarah dengan partisipasi aktif individu, kelompok , masayarakat
secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan
masayrakat dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan
budaya.

2. Secara Khusus

Merupakan model dari pelaksanaan oreganisasi dalam memecahkan


masalah yang dihadapi masyarakat dengan pendekatan pokok, yatu
pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.

3. Tujuan Pendekatan Edukatif


a. Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masayarakat yang
merupakan masalah kebidanan komunitas.
b. Mengembangkan kemampuan masyarakat. Hal ini berbeda dengan
memecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas
kemampuan.
c. Startegi Dasar Pendekatan Edukatif
d. Mengembangkan Provider

Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental ositif terhadap


pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk menyukseskan.

Langkah- langkah pengembangkan Provider :

a. Pendekatan terhadap pemuka / pejabat masyarakat

14
Bertujuan untuk mendapatkan dukungan sehingga dapat menentukan
kebiajakn nasional atau regional. Bentuknya pertemuan perorangan
dalam kelompok kecil.
b. Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor di berbagai tingkat
administrasi
Pendekatan ini dilakukan sampai pada tingkat desa. Tujuan yang akan
dicapai adalah adanya kesepahaman, memberidukungan, dan
merumuskan kebijakan serta pola pelaksanaan secara makro,
pelaksanaannya dapat dalam bentuk lokakarya, seminar, dll.
c. Pengumpulan data oleh sektor kecamatan atau desa
Merupakan pengenalan siuasi masalah menurut pandangan
petugas/provider. Macam data yang dikumpulkan meliputi data umum,
data khusus dan data perilaku.

Pengembangan Masyarakat

Pengembang masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk


mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya sebatas
kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk
memnentukan masalah. (Dainty Maternity, 2017)

I. Masalah Kebidanan di Komunitas


Masalah Kebidanan komunitas terdiri dari kematian ibu dan bayi,
kehamilan remaja, unsafe abortion, berat badan lahir rendah (BBLR),
Tingkat kesuburan, pertolongan persalinan non kesehatan, penyakit
menular seksual (PMS), perilaku dan sosial budaya yang berpengaruh
dalam pelayanan kebidanan komunitas. (Ratna Dewi, 2017).

1. Penanganan yang dapat dilakukan dalam menurunkan AKI, yaitu dengan


peningkatan dan kualitas cangkupan melalui : (Ratna Dewi, 2017).
a. Perolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa
penyediaan tenaga bidan desa.

15
b. Penyediaan pelayanan kegawat-daruratan yang berkualitas dan sesuai
standar, antara lain bidan desa di polindes.
c. Mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran, antara lain dalam bentuk KIE.
d. Pemantapan kerja sama lintas progra dan sektor.
e. Meningkatkan partisipasi pertemuan, keluarga dan masayarakat, dalam
bentuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya serta
menyediakan buku KIA.
2. Upaya Yang dilakukan dalam menurunkan AKB
a. Peningkatan kegiatan Imunisasi pada bayi
b. Peningkatan ASI ekslusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan
tumbang
c. Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi.
d. Prgorgam manjemen tumbuh kembang balita sakit (MTBS) dan
manajemen Tumbuh kembang balita muda (MTBM)
e. Keberadaan Bidan desa.
3. Upaya pencegahan Kehamilan Remaja
a. Pencegahan Primer
Pencegahan perimer tidak terbatas pada mengajarkan kaum muda
tentang seksualitas. Dan masyarkat harus membatasi ketidakadilan
dalam memberi kesempatan yang menempatkan wanita dan etnik
minoritas dalam kondisi dimana mereka beresiko lebih besar untuk
menjadi korban masalah sosial, seperti kehamilan remaja. (Ratna Dewi,
2017).
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder harus mencangkup pelayanan kotrasepsi bagi
remaja aktif seksual.
c. Pencegana terseier
Pencegana tersier harus mencangkup kemudahan untuk memeproleh
perawatan parenatal, keluarga berencana dan perawatan lebih lanjut
untuk bayi dan anak anak pada remaja ini.

16
4. Peran Bidan dalam Mencegah Unsafe Abortion
a. Pendidikan seks dini
b. Bekerjasama dengan tokoh agama dalam pendidikan keagamaan.
c. Penyuluhan tentang aborsi dan bahayanya.
5. Upaya Bidan dalam menangani masalah infertile
a. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya dan akibat bagi diri sendri,
keluarga dan masyarakat.
b. Mengajak ibu-ibu dan remaja untuk mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan reproduksi dengan benar.
c. Memeberitahu teknik hubungan seksual yang benar.
d. Menganjurkan untuk melakukan hubungan seksual saat masa subur.
e. Menganjurkan untuk memilih makanan yang dapat meningkatkan
kesuburan.

17
BAB III

HASIL SURVEI MAWAS DIRI

A. Pengumpulan Data

Jumlah KK : 10 KK (kepala keluarga)

Jumlah penduduk : 31 jiwa

1. DATA UMUM

a. Jenis kelamin :

No. Jenis Kelamin Jumlah Jumlah (%)

1. Laki-laki 16 52%

2. Perempuan 15 48%

Total 31 jiwa 100%

b. Umur :

No. Kategori umur (tahun) Jumlah Jumlah (%)

1. 0-5 3 10%

2. 6-11 3 10%

3. 12-25 4 13%

4. 26-45 14 45%

5. ≥45 7 22%

Total 31 100%

c. Pendidikan :

18
No. Pendidikan Jumlah Jumlah (%)

1. Tidak sekolah 3 10%

2. SD 10 32%

3. SMP 4 13%

4. SMA 14 45%

5. Perguruan Tinggi - -

Total 31 100%

d. Jumlah penghasilan

No. Jumlah penghasilan Jumlah Jumlah (%)

1. Kurang dari Rp. 500.000,- - -

2. Rp. 501.000,- s/d Rp. 1.000.000,- 2 20%

3. Lebih dari Rp. 1.001.000,- 8 80%

Total 10 KK 100%

e. Jenis asuransi yang dimiliki

No. Jenis asuransi Jumlah Jumlah (%)

1. BPJS Mandiri 17 55%

2. BPJS PBI 3 10%

3. BPJS NAKER - -

4. Tidak memiliki 11 35%

5. Lain-lain - -

Total 31 100%

f. Transportasi dan jarak ke pelayanan kesehatan

1) Sarana transportasi

No. Jenis transfortasi Jumlah Jumlah (%)

1. Sepeda motor 8 80%

19
2. Mobil - -

3. Sepeda motor & mobil 2 20%

4. Kendaraan umum - -

Total 10 KK 100%

2) Jarak rumah ke pelayanan kesehatan

No. Jarak Jumlah Jumlah (%)

1. ≤5 km 10 100%

2. >5 km

Total 10 KK 100%

2. KELUARGA YANG TERDAPAT IBU HAMIL (2/10x 100% = 20 %)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada -

2. Tidak ada 10 100%

Total 10 kk 100%

a. Usia ibu hamil

No Keterangan Jumal Jumlah (%)

1. Risiko Tinggi - -

2. Tidak Resiko Tinggi - -

Total - -

b. Umur kehamilan ibu

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

20
1. Trimester I - -

2. Trimester II - -

3. Trimester III -

Total - -

c. Kehamilan yang ke

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Pertama - -

2. Kedua - -

3. Ketiga - -

4. > dari 3 - -

Total - -

d. Pemeriksaan kehamilan

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. < 4 kali - -

2. > 4 kali - -

3. Tidak pernah - -

Total - -

e. Ibu memeriksakan kehamilan ke

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Bidan - -

2. Dokter - -

3. Dukun - -

4. Tidak periksa - -

21
Total - -

f. Status Imunisasi TT

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. TT I - -

2. TT II - -

3. TT III - -

4. TT IV - -

5. TT V -

Total - -

g.Apakah ibu minum tablet besi (Fe)

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak - -

Total - -

h.Apakah ibu mengkonsumsi gizi seimbang

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak - -

Total - -

i.Apakah ibu mengikuti kelas ibu hamil

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak - -

22
Total - -

3. KELUARGA YANG TERDAPAT IBU MENYUSUI

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada - -

2. Tidak ada 31 100%

Total 31 100%

4. KELUARGA YANG TERDAPAT MENGIKUTI PROGRAM KB

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Suntik 3 30%

2. IUD 3 30%

3. Pil - -

4. System kalender - -

5. Tidak KB 4 40%

Total 10kk 100%

5. KELUARGA YANG TERDAPAT BAYI DAN BALITA (3/31x100 = 30% )

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 3 30%

2. Tidak ada 10 70%

Total 10 kk 100%

a. Jenis persalinan

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

23
1. Normal 2 80%

2. Operasi/SC 1 20%

3. Dengan alat - -

Total 3 100%

b. Yang menolong persalinan

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Tenaga Kesehatan (perawat/dokter/bidan) 3 100%

2. Bukan Tenaga Kesehatan (Dukun bayi) - -

Total 3 100%

c. Berat badan anak waktu lahir

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. <2500 gram - -

2. >2500 gram 3 100%

Total 3 100%

d. Imunisasi dasar yang diberikan pada anak

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Lengkap 3 100%

2. Belum lengkap -

Total 3 100%

e. Bagaimana bayi diberi minum (nutrisi)

24
No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. ASI Saja 3 100%

2. ASI (PASI)

Total 3 100%

f. Apakah anak ibu mendapatkan vitamin A

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 3 100%

2. Tidak - -

Total 3 100%

g. Apakah anak ibu punya KMS

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 3 100%

2. Tidak - -

Total 3 100%

h. Berapa kali anak dibawa ke posyandu balita

No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Setiap bulan 3 100%

2. 8 kali/tahun - -

3. Tidak teratur - -

Total 3 100%

i. Status penimbangan balita

25
No Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Naik (N1, N2) 3 100%

2. Tidak naik (T1, T2, T3) - -

3. Tidak tahu/Tidak ditimbang - -

Total 3 100%

6. KELUARGA YANG TERDAPAT USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)(2/28x100%=11%)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 3 10%

2. Tidak ada 28 90%

Total 31 100%

a. Pola makan

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Teratur 3 100%

2. Tidak teratur - -

Total 3 100%

b. Berat badan anak

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Normal 3 100%

2. Kurang - -

3. Lebih - -

Total 3 100%

c. Imunisasi tambahan

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 3 100%

26
2. Belum diberikan -

Total 3 100%

7. KELUARGA YANG TERDAPAT REMAJA (12-21 TAHUN) (4/31x100%=13%)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 4 13%

2. Tidak ada 27 87%

Total 31 100%

a. Pola makan

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Teratur 4 100%

2. Tidak teratur - -

Total 4 100%

b. Berat badan remaja

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Normal 4 100%

2. Kurang - -

3. Lebih - -

Total 4 100%

c. Apakah remaja sakit ?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak 4 100%

Total 4 100%

27
d. Apakah remaja mengetahui tentang fungsi reproduksi?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 3 70%

2. Tidak 1 30%

Total 4 100%

e. Apakah remaja mengetahui tentang penyakit menular seksual (PMS)?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 2 50%

2. Tidak 2 50%

Total 4 100%

f. Apakah remaja mengetahui tentang alat kontrasepsi?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 3 70%

2. Tidak 1 30%

Total 4 100%

g. Apakah remaja mempunyai kebiasaan merokok, minum alcohol, narkoba,


seks bebas ?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak 4 100%

Total 4 100%

28
h. Apakah remaja sudah menstruasi ?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Sudah 2 100%

2. Belum

Total 100%

i. Apakah remaja mengalami disminore ?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 2 100%

2. Tidak

Total 2 100%

j. Apakah pernah mendapat tablet tambah darah pada remaja putri?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Sudah - -

2. Belum 2 100%

Total 2 100%

k. Apakah pernah melakukan pemeriksaan Hb

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Sudah - -

2. Belum 4 100%

29
Total 4 100%

l. Apakah terdapat posyandu remaja

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak 4 100%

Total 4 100%

8. KELUARGA YANG TERDAPAT LANSIA (4/31x100%=13%)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 4 13%

2. Tidak ada 27 87%

Total 31 100%

a. Apakah lansia sakit?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 100%

2. Tidak 4 100%

Total 4 100%

b. Apa yang dilakukan keluarga ketika lansia sakit?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Dibawa ke pelayanan kesehatan 4 100%

Dibawa ke tenaga non


2. - -
kesehatan(dukun,alternatif)

3. diobati sendiri - -

4. Tidak periksa - -

30
Total 4 100%

c. Apakah mengikuti posyandu lansia

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak 4 100%

Total 4 100%

d. Apakah lansia memiliki KMS?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya - -

2. Tidak 4 100%

Total 4 100%

PHBS

1. Persalinan Nakes
 Keluarga yang memiliki ibu hamil punya akses pertolongan persalianan
oleh tenaga kesehatan

 Definisi: persalinan ditolong oleh Bidan /dokter

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada

2. Tidak ada 10 100%

Total 10 KK 100%

2. Asi Eksklusif

 Bayi memperoleh ASI Eksklusif sejak usia 0 s/d 6 bulan

 Definisi : Bayi hanya diberi ASI saja sejak usia 0 s/d 6 bln tanpa makanan
tambahan lain termasuk susu formula

31
No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 3 30%

2. Tidak ada 7 70%

Total 10 KK 100%

3. Penimbangan Balita

 Keluarga yg memiliki balita menimbangkan secara teratur sesuai jadwal

 Definisi; Penimbangan balita dilakukan satu bulan sekali/minimal 8 kali /th


di sarkes (PKD,posyandu, puskesmas)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 3 30%

2. Tidak ada 7 70%

Total 10 KK 100%

4. Gizi Seimbang

 Semua anggaota kluarga mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang


dan bebas pencemaran

 Definisi; makanan sesuai dg kebutuhan masing2 anggaota kluarga dan


bebas pencemarab (bahan dicuci, tertutup tanpa BTM yg berbahaya)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

5. Air Bersih

 Semua anggaota keluarga memiliki akses terhadap pemanfaatan air bersih


untuk keperluan sehari-hari

 Definisi : air bersih untuk minum (sudah dimasak,air


kemasan),memasak, mandi, dan mencuci

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

32
1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

6. Jamban

 Semua anggaota keluarga menggunakan jamban

 Definisi; jamban yg digunakan oleh seluruh anggaota keluarga yg


memenuhi syarat kesehatan

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

7. Sampah

 Semua anggaota keluarga membuang sampah pada tempatnya


 Definisi;Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan
yg memenuhi syarat kesehatan

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

8. Kepadatan Hunian

 Setiap anggaota keluarga menempati ruangan menimal 9m 2

 Definisi; Jumlah keseluruhan luas lantai rumah tangga dibagi jmlh keluarga
sama dengan minimal 9 m2

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

33
Total 10 KK 100%

9. Lantai Rumah

 Semua ruangan tempat tinggal keluarga berlantai kedap air ( bukan tanah)
dan dalam keadaan bersih

 Definisi; lantai kedap air (tegel,plester,keramik,kayu) yg dijaga


kebersihanya setiap hari

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

10. Aktivitas Fisik

 Anggaota yg berumur 10 th keatas melakukan aktifitas fisik/ olah raga

 Definisi; aktifitas fisik/olah raga terukur minimal 30 menit sehari

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada 0 -

Total 10 KK 100%

11. Tidak Merokok

 Tidak ada keluarga yg merokok dalam 1 bulan terakhir

 Definisi; Rumah bebas dari asap rokok

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 3 30%

2. Tidak ada 7 70%

Total 10 KK 100%

34
12. Cuci tangan

 Semua anggota keluarga mencuci tangan sebelum makan dan sesudah


BAB

 Definisi; mencuci tangan dengan sabun dan bersih

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

13. Gigi dan Mulut

 Semua anggaota keluarga menggosok gigi minimnal 2 kali sehari sesudah


makan dan sebelum tidur

 Definisi;meggosok gigi 2 kali sehari menggunakan sikat gigi masing2 dan


pasta gigi

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 3 30%

2. Tidak ada 7 70%

Total 10 KK 100%

14. Miras/Narkoba

 Semua anggaota keluarga tidak minum miras dan tidak menyalahgunakan


narkoba

 Definisi; tidak ada anggaota keluarga yg membeli,menjual dan


menggunakan serta menyimpan miras dan narkoba

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

35
15. JPK / DANA SEHAT

 Anggaota keluarga menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan

 Definisi : JPK termasuk dana sehat, Askes,Askes Maskin dll

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 9 90%

2. Tidak ada 1 10%

Total 10 KK 100%

16. Pemberantsan Sarang Nyamuk

 Anggaota keluarga melakukan 3 M

 Definisi;Keluarga melakukan 3 M nilai 1

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ada 10 100%

2. Tidak ada - -

Total 10 KK 100%

F. Data Mawas Diri Pandemi COVID 19

1. Vaksin Covid 19

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya 25 81%

2. Tidak 6 19%

Total 31 100%

36
2. Apakah pernah tidak bisa membau ?

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya

2. Tidak 31 100%

Total 31 100%

Keterangan: tidak bisa membau sebelum vaksin.

3. Gejala ISPA 7 Hari terakhir

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya

2. Tidak 31 100%

Total 31 100%

4. Apakah pernah ada yang terkonfirmasi COVID 19

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

1. Ya

2. Tidak 31 100%

Total 31 100%

5. Menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,


menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi)

No. Keterangan Jumlah Jumlah (%)

37
1. Ya 31 100%

2. Tidak - -

Total 31 100%

Dari hasil SMD diatas, maka bisa kita simpulkan masalah apa yang ada
di wilayah tersebut. Dari data itu pula kita bisa mencari cara untuk
mengatasinya bersama tokoh masyarakat di wilayah tersebut dan bersama
petugas kesehatan yang ada.
Setelah hasil SMD dipaparkan didepan tokoh masyarakat maka
didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Jarak tempat pelayanan kesehatan
a. Dari 10 KK yang dilakukan survey ada 10 keluarga (100%) yang
memiliki jarak tempuh kurang dari 5 km.
2. Keluarga yang terdapat mengikuti program KB
a. Dari 10 orang yang mengikuti program kb ada 4 orang (40%) yang
tidak menggunakan KB.
3. Keluarga yang terdapat bayi dan balita
4. Dari 3 anak ada 3 anak (100%) yang mendapatkan imunisasi lengkap
Kesehatan usia sekolah (6-12 tahun)
a. Dari 3 anak usia sekolah ketiganya (100%) sudah mendapatkan
imunisasi tambahan.
5. Kesehatan usia sekolah remaja (12-21 tahun)
a. Dari 4 anak remaja ada 2 anak (50%) yang belum mengetahui tentang
penyakit menular seksual.
b. Dari 4 anak remaja ada 1 anak (30%) yang belum mengetahui tentang
alat kontrasepsi KB.
c. Dari 4 anak remaja (100%) belum mendaptkan tablet tambah darah
Fe.
d. Dari 4 anak remaja (100%) belum pernah melakukan pemeriksaan Hb.

38
e. Dari 4 anak remaja (100%) yang belum pernah mengikuti posyandu
remaja.
f. Dari 4 anak remaja terdapat 2(50%) remaja putri pernah mengalami
disminore.
6. Keluarga yang terdapat lansia
a. Dari 4 lansia (100%) yang dilakukan survey saat sakit di bawa ke
pelayanan Kesehatan.
b. Dari 4 lansia (100%) yang dilakukan survey belum pernah mengikuti
posyandu lansia, dikarenakan belum diadakan posiandu lansia.
c. Dari 4 lansia (100%) yang dilakukan survey belum mempunyai KMS
7. PHBS
a. Dari 10 KK yang dilakukan survey terdapat 10 KK (100%) yang
tempat pembuangannya sudah memenuhi syarat kesehatan.
b. Dari 10 KK yang dilakukan survey terdapat 10 KK (100%) yang
jumlah keseluruhan luas lantai rumah tangga dibagi jumlah keluarga
belum sama dengan minimal 9 m2.
c. Dari 10 KK yang dilakukan survey terdapat 10 KK (100%) yang
sudah melakukan aktifitas fisik/olahraga terukur minimal 30 menit
sehari.
d. Dari 10 KK yang dilakukan survey terdapat 7 KK (70%) yang anggota
keluarganya memiliki kebiasaan merokok.
8. Survey Covid 19
a. Dari 31 orang yang dilakukan survey terdapat 6 orang (19%) yang
belum vaksin covid 19.
b. Dari 31 orang yang dilakukan survey terdapat 31 orang (100%) yang
tidak ada yang pernah tidak bisa membau sebelum dilakukan vaksin
covid 19.
c. Dari 31 orang yang dilakukan survey terdapat 31 orang (100%) yang
tidak terkonfirmasi covid 19.

39
BAB IV

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Pada bab ini kelompok menyusun perencanaan, implementasi dan evaluasi
untuk menyelesaikan masalah yang sudah didapatkan berdasarkan pengkajian
Hasil Survey Mawas Diri yang kemudian dilakukan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) di RT.3 RW.10 Jerukan Dukuh Bayat.

A. PERENCANAAN
Tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan dan penyusunan rencana
tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan konsep perencanaan.
Penyelenggaraan MMD dilaksanakan pada tanggal 28-29 Oktober 2021 yang
melibatkan Bidan Desa,dan Kader RT 09 RW 03 Desa Kandangsapi. Dalam
MMD ini dibahas dan ditetapkan masalah,waktu, tempat, serta penanggung
jawab.

40
Berikut adalah hasil Plan Of Action (POA) dari MMD yang telah dilakukan :

NO Prioritas masalah Rencana Waktu Tempat PJ


1 Banyak anak usia Melakukan perkumpulan 1 dan 3 TK YPLP Alifia
sekolah yang pada anak usia sekolah November PGRI 1 N.H
kurang (6-12 tahun) sesuai 2021 Kandangsapi
memperhatikan protokol kesehatan di dan Ponpes
pola hidup bersih TK Dharma Wanita Sirojul Ulum
dan sehat di Kandangsapi Kandangsapi
lingkungan sekitar 2. Melakukan
penimbangan pada anak
usia sekolah.
3. Memberikan
penyuluhan kesehatan
tentang :
Bahaya tidak melakukan
pola hidup bersih dan
sehat seperti mencuci
tangan, menggososk
gigi Dan tentang bahaya
merokok
b. Memperagakan cara
atau langkah mencuci
tangan yang benar
c. Memperagakan cara
atau langkah
Menggosok gigi yang
benar
d. Sesi sharing dan foto
bersama

41
2 Remaja belum Mengadakan penyuluhan 3 Rumah Alifia
mengetahui kesehatan dengan kegiatan November Bidan N.H
tentang fungsi alat pemeriksaan tekanan darah 2021 Nuryani dan
reproduksi, pada setiap remaja yang Ponpes
Penyakit Menular datang. Sirojul Ulum
Seksual (PMS), Kandangsapi
Berikut rangkaian kegiatan
alat kontrasepsi.
yang dilakukan :
Remaja belum
pernah mengikuti 1. Melakukan
posyandu remaja. perkumpulan remaja
sesuai protokol
Belum
kesehatan.
mengetahui fungsi
2. Remaja melakukan
tablet Fe dan
absensi
pemeriksaan Hb.
3. Remaja dilakukan
pemeriksaan Tekanan
darah
4. Remaja diberikan
penyuluhan kesehatan :
a. Fungsi Alat
Reproduksi
b. Penyakit Menular
Seksual (PMS)
c. Alat kontrasepsi
d. Pemenuhan Gizi
dan pentingnya
konsumsi tablet Fe.
5. Sesi tanya jawab dan
sharing bersama

42
3. Banyak Lansia 1. Melakukan 5 Rumah Alifia
yang mengalami perkumpulan pada November Lansia Nur H
penyakit lansia sesuai protokol 2021 masing-
Hipertensi dan kesehatan Secara door masing
banyak lansia to door
yang tidak 2. Melakukan pengecekan
mengikuti tensi kepada lansia yang
posyandu Lansia. datang
3. Memberikan
penyuluhan kesehatan
tentang :
a. Bahaya Hipertensi
dan cara
penanggulannya
c. Pentingnya mengikuti
posyandu lansia
4. Sesi Tanya jawab dan
foto bersama

B. PELAKSANAAN DAN EVALUASI


Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa di RT 09/RW 03
Kandangsapi, yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2021 , bekerjasama
dengan Bidan Desa, Kader dan Masyarakat Sekitar. Pada proses ini kegiatan
dilaksanakan berdasarkan masalah – masalah yang muncul pada saat
dilaksanakan MMD yang disesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan
masyarakat serta menekankan pada aspek preventif dan promotif. Pada saat
kegiatan implementasi, dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan Covid
19 mengingat praktik kebidanan komunitas ini dilakukan masih pada masa
Pandemi COVID 19. Berikut prioritas masalah beserta pelaksanaan pemeahan

43
masalah dan evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Surakarta Prodi D4 Kebidanan :
1. Masih banyaknya anak usia sekolah yang kurang memperhatikan pola hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekitar.
Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan kepada anak usia sekolah (6-12) tahun dan remaja
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Bahaya Merokok
a. Dilakukan pada Senin, 1 November 2021 pukul 07.30- selesai di TK
YPLP PGRI 1 Kandangsapi untuk penyuluhan mengenai Perilaku
hidup bersih dan sehat serta pada Rabu, 3 November 2021 pukul
16.00-selesai di Ponpes Sirojul Ulum Kandangsapi.
b. Pelaksanaan penyuluhan mengutamakan protocol kesehatan yaitu
mencuci tangan, mengukur suhu, memakai masker
c. Peserta melakukan registrasi.
d. Pemberian materi tentang Perilaku hidup bersih dan sehat yang
meliputi cuci tangan dan gosok gig yang baik dan benar serta bahaya
merokok
e. Setelah penyampaian materi dilakukan sesi Tanya Jawab dan
pembagian doorprize
Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan Anak antusias
memberikan feedback yang baik.
Evaluasi :

Sebanyak 23 murid TK YPLP PGRI 1 Kandangsapi dan 10 murid Ponpes


Sirojul Ulum Kandangsapi dapat mengikuti kegiatan. Evaluasi terdiri dari
kepemahamaan anak yang diperoleh dari sesi tanya jawab dan pengulangan
materi dari kegiatan penyluhan yang dilakukan. Kemudian untuk hasil
penyuluhan, anak dan remaja mengetahui, memahami, dan dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,
serta dapat menjadi promotor bagi lingkungan sekitarnya untuk lebih peduli
terhadap kesehatan utamanya perilaku hidup bersih dan sehat.

44
2. Remaja belum pernah mengikuti posyandu remaja dan banyak remaja yang
belum mengetahui tentang fungsi alat reproduksi, Penyakit Menular Seksual
(PMS), alat kontrasepsi, tablet Fe dan pemeriksaan Hb.
Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada Rabu, 3 November 2021 Dengan mengadakan penyuluhan
kesehatan pada remaja putri menggunakan media PPT dirangkaikan dengan
kegiatan pemeriksaan tekanan darah dan kesehatan pada setiap remaja yang datang.
Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan :
a. Melakukan pengumpulan remaja sesuai protokol kesehatan.
b. Remaja melakukan absensi
c. Remaja dilakukan pemeriksaan Tekanan darah
d. Remaja diberikan penyuluhan kesehatan :
1) Fungsi Alat Reproduksi
2) Penyakit Menular Seksual (PMS)
3) Alat kontrasepsi
4) Pemenuhan Gizi dan pentingnya konsumsi tablet Fe.
e. Sesi tanya jawab dan sharing bersama.

Evaluasi :

Sebanyak 12 Remaja Putra dan Putri dapat mengikuti kegiatan. Evaluasi terdiri dari
kegiatan penyluhan yang dilakukan. Untuk hasil penyuluhan, remaja mengetahui,
memahami, dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam
kehidupan sehari-hari, serta dapat menjadi promotor bagi lingkungan sekitarnya
untuk lebih peduli terhadap kesehatan utamanya kesehatan reproduksi.

3. Banyak Lansia yang mengalami penyakit Hipertensi dan banyak lansia yang
tidak mengikuti posyandu Lansia.

Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan kepada lansia tentang Hipertensi dan pentingnya posiandu
lansia dilakukan pada Jumat, 5 November 2021 pukul 09.00- selesai.

45
a. Melakukan pengumpulan lansia secara door to door sesuai protokol
kesehatan.

a. Peserta melakukan registrasi.


b. Dilakukan pemeriksaan Tensi
c. Pemberian materi tentang Hipertensi dan pentingnya posyandu
lansia
d. Setelah penyampaian materi dilakukan sesi Tanya Jawab.
Evaluasi
Sebanyak 8 lansia di RT 09 RW 03 dapat mengikuti kegiatan yang
dilakukan secara door to door. Untuk hasil penyuluhan, lansia mengetahui,
memahami, dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam
kehidupan sehari-hari, untuk lebih peduli terhadap Kesehatan. Lansia sangat
antusias dengan adanya program Posiandu lansia yang diaharapkan akan
segera diadakan. Walaupun belum adanya posiandu lansia, tetapi Lansia
selalu terpantau kesehatannya oleh kader dan bidan desa.

46
BAB V

PEMBAHASAN

Praktik Kebidanan Komunitas dilakukan bertujuan agar mahasiswa dapat melatih dan
mengembangkan keterampilan asuhan kebidanan komunitas secara rasional yang diarahkan
padapencapaian keterampilan dalam mengkaji kondisi kesehatan di masyarakat. Kegiatan
komunitas ini dimulai tanggal 18 Oktober-28 November 2021 di RT 09/RW03 Desa
Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Pada BAB ini penulis akan
membandingkan antara teori dan kenyataan yang ada di lahan praktek. Hal-hal yang akan
dibahas adalah :

A. Pengkajian
Langkah pertama dalam proses asuhan kebidanan komuitas adalah pengkajian yang
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada dimasyarakat. Pengkajian
ini dilaksanaan dengan metode wawancara menggunakan formulir pendataan kesehatan
komunitas dan observasi kepada setiap KK dengan melakukan kunjungan dari rumah ke
rumah. Kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober hingga
23 Ootober 2020 di Desa Kandangsapi RT 09 RW 03 Jenar, Sragen.
Berdasarkan teori Wahyuni (2018), pengkajian kebidanan keluarga dilakukan melalui
tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengkajian dimulai dengan
pengenalan keluarga, pengumpulan data, riwayat keluarga, tahap dan tugas perkembangan
keluarga. Metode yang digunakan dalam pengkajian adalah wawancaram pemeriksaan
fisik dan observasi.

B. Analisis Data
Perencanaan yang disusun mencakup jenis kegiatan, tujuan yang hendak dicapai,
sasaran, waktu dan tempat, penanggung jawab, dan indikator keberhasilan dari kegiatan
yang akan dilaksanakan. Rencana yang disusun berdasarkan prioritas masalah yang telah
ditetapkan. Analisis data dilakukan setelah pengkajian dan tabulasi data selesai. Dari hasil
analisis data ditemukan masalah sesuai dengan keadaan dan fakta yang ada melalui hasil
47
tabulasi data, yaitu mengenai kesehatan remaja, pelaksanaan protocol kesehatan di masa
pandemic covid-19, serta perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam teori yang dikemukakan oleh Wahyuni (2018) mengatakan bahwa analisis
situasi merupakan proses sistematis untuk melihat fakta, data atau kondisi yang ada dalam
suatu lingkup wilayah. Dengan analisis situasi dapat ditemukan masalah kesehatan, dan
factor-faktor apa saja yang mempengaruhinya baik konteks geografis, demografis, social,
budaya, ekonomi, bahkan politik. Tujuannya guna mengidentifikasi dan memahami
masalah-masalah ataupun kebutuhan-kebutuhan komunitas. Jadi tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktik.

C. Menentukan Masalah Prioritas


Hasil pengkajian dan analisis data kemudian disampaikan kedalam Musyawarah
Masyarakat Rukun Tetangga (MMRT) yang dilakukan pada Kamis-Jumat, 28-29 Oktober
2020 Door to Door untuk mendiskusikan hasil SMD serta menyepakati penanganan sesuai
masalah yang ada. Dari hasil MMRT didapatkan prioritas masalah yang telah disepakati
yaitu antara lain :

1. Masih tingginya kebiasaan merokok


2. Kurangnya pengetahuan PHBS di usia anak sekolah, yaitu usia 6-12 tahun.
3. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai Kesehatan Repoduksi dan Alat kontrasepsi.
4. Remaja putri tidak diberikan tablet tambah darah

5. Remaja putri tidak pernah melakukan pemeriksaan HB.


6. Banyaknya lansia yang menderita penyakit hipertensi
7. Banyaknya lansia yang tidak mengikuti posyandu lansia
Dalam menentukan prioritas masalah yang dilakukan tidak mengikuti teori dengan
metode USG, metode MCUA, metode CARL, ataupun metode Honlon karena pada
pelaksanaannya prioritas masalah ditentukan dengan musyawarah melibatkan masyarakat
secara langsung agar masyarakat juga mengetahui permasalahan yang ada
dilingkungannya dan dapat bersama-sama mencari solusi sesuai kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah di lingkungan. Menentukan prioritas masalah bersama masyarakat
dengan MMRT sesuai dengan teori Wahyuni (2018) yang menyatakan bahwa dalam
menentukan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain perlu
mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan kebidanan yang akan
48
diberikan dan keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi,
serta masalah yang menonjol adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal
berat dan mendesaknya masalah untuk diatasi melalui asuhan kebidanan. Dalam hal ini,
penulis melibatkan masyarakat karena asuhan komunitas ini mencakup masyarakat RT 09
RW 03, bukan hanya suatu keluarga namun juga melibatkan 10 KK lainnya.

D. Pelaksanaan Asuhan atau Implementasi


Perencanaan kegiatan dibuat dengan memyusun plan of action yang telah disepakati
oleh ketua RT, bidan setempat, tokoh masyarakat, dan mahasiswa dalam musyawah
masyarakat rukun tetangga (MMRT). Perencanaan yang disusun mencakup jenis kegiatan,
tujuan yang hendak dicapai, sasaran, waktu dan tempat, penanggung jawab, dan indikator
keberhasilan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana yang disusun berdasarkan
prioritas masalah yang telah ditetapkan. Selanjutnya mahasiswa melakukan implementasi
atau pelaksanaan asuhan sesuai program – program yang telah disepakati bersama.
Pada masalah Pertama mengenai kurangnya pengertian mengenai PHBS di lingkungan
terdekat di keluarga pada anak usia sekolah usia 6-12 tahun. Kesadaran anak khususnya
dalam langkah mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar. Banyak anak yang belum
mengetahui bagaimana mencuci tangan dan menggososk gigi dengan langkah yang benar.
Dikarenakan masih tingginya tingkat mengkonsumsi rokok di RT 09 RW 03. Maka
dilakukan juga penyuluhan tentang bahaya merokok bagi remaja dan anak anak untuk
mencegah hal tersebut sedari dini mengingat mereka sebagai Generasi Penerus Bangsa
yang di harapkan dapat lebih meningkatkan kesehatan masyarakat di masa depan. Masalah
kedua mengenai remaja yang belum pernah melakukan pengecekan Hb dan tidak pernah
mengkonsumsi tablet, mahasiswa memberikan penyuluhan secara langsung dengan
metode tatap muka di rumah salah satu warga pada hari Rabu, 3 November 2021 mengenai
bahaya penyakit anemia dan fungsi dari mengkonsumsi tablet Fe serta melakukan
pengecekan Tekanan darah kepada setiap remaja yang hadir. Penyuluhan ini diikuti oleh
12 remaja. Masalah yang terakhir adalah.
kesehatan lansia dimana banyak lansia yang berada di RT 09 RW 03 mengidap
penyakit hipertensi, maka dilakukan edukasi dengan presentasi secara tatap muka
dilaksanakan disalah satu rumah warga yang diikuti oleh 9 lansia.
Menurut teori Bustami (2017) yang menyatakan bahwa tugas bidan sebagai pelaksana
harus sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada

49
komunitas. Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai
pelaksana, bidan harus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan
kegiatan. Jadi, nerdasarkan teroi-teori yang ada, ada kesenjangan anatar teori dan praktik,
kegiatan dilakukan berdasarkan dengan masalah yang muncul dan bisa diikuti dengan baik
oleh masyarakat.
Hal tersebut juga dikemukakan Wahyuni (2018), pelaksanaan pelayanan kebidanan di
komunitas merupakan bentuk pelaksanaan yang bersifat operasional pelayanan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan berdasarkan diagnosa dan prioritas masalah.
Implementasi disusun berdasarkan rencana berdasarkan prioritas masalah, kemudian
persiapkan alat atau media dan selalu melakukan pelibatan seluruh keluarga dalam
penatalaksanaan dan evaluasi asuhan.

E. Evaluasi
Setelah semua program perencanaan dilakukan, kemudian dilakukan evaluasi dengan
tanya jawab antara mahasiswa dan masyarakat mengenai materi penyuluhan yang telah
disampaikan, serta menilai kepatuhan dan kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol
kesehatan yang telah meningkat.
Hal ini sesuai dengan teori Maternity dkk (2017) yang menyatakan bahwa bidan
melakukan evaluasi secara sistematis untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.
Setelah dilakukan implementasi dan evaluasi dapat disimpulkan bahwa adanya
peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan dan diharapkan
dapat meningkatkan standar kesehatan di RT 09/RW03 Desa Kandangsapi, Kecamatan
Jenar, Kabupaten Sragen

50
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Desa Kandangsapi RT 09 RW 03 termasuk dalam wilayah Kelurahan
Kandangsapi Kecamatan Jenar Kabupaten Srageno yang memiliki fasilitas umum
diantaranya masjid, mushola, program belajar, dan sekolah dasar (SD).
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang telah dilakukan pada asuhan
kebidanan komunitas di RT 09 RW 03 dapat disimpulkan:
1. Proses pengumpulan data didukung oleh Ketua RT 09, bidan desa setempat, dan juga
mendapatkan respon yang baik dari masyarakat di RT 09/RW03 Desa Kandangsapi,
Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.
2. Dari hasil analisa data selama melakukan pengkajian, terdapat prioritas masalah
sebagai berikut:
a. Masih tingginya kebiasaan merokok
b. Kurangnya pengetahuan PHBS di usia anak sekolah, yaitu usia 6-12 tahun.
c. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai Kesehatan Repoduksi dan Alat
kontrasepsi.
d. Remaja putri tidak diberikan tablet tambah darah
e. Remaja putri tidak pernah melakukan pemeriksaan HB.
f. Banyaknya lansia yang menderita penyakit hipertensi
g. Banyaknya lansia yang tidak mengikuti posyandu lansia
3. Perencanaan Asuhan Komunitas terhadap masalah yang ditemukan direncanakan
bersama masyarakat atau perwakilan yang hadir di acara Musyawarah Masyarakat
Rukun Tetangga (MMRT).
4. Pelaksanaan asuhan sesuai dengan prioritas masalah yang ditemukan dengan
memberikan penyuluhan dan program lain yang berhubungan dengan masalah yang
ada di masyarakat.
5. Intervensi dari perencanaan kegiatan dilakukan dengan melibatkan peran serta
masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan dan meminimalisir kegiatan yang
ada.
6. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan
kesehatan baik remaja, PHBS, maupun kesadaran dalam mematuhi protokol
kesehatan.
51
Adapun kegiatan yang telah kami lakukan dalam periode tanggal 18 Oktober - 28
November 2021
A. Saran
1. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai kesehatan
keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.
2. Kepada Masyarakat
Agar dapat meningkatkan keikutsertaan dalam berpartisipasi mengembangkan
kesehatan lingkungannya dan lebih meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya
kesehatan.
3. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa.

52
DAFTAR PUSTAKA

Fitrah dan Dwi, 2010. Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarta: Trans Info Media

Fitriany, J dan Saputri, A.I. 2018. Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Averrous Volume 4
Nomer 2.

Pinem, Srilina. 2016. Modul Askeb Komunitas. Medan: Akademi Kebidanan Mitra
Husada Medan.

Turrahmi, Hirfa. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas

Maternity, Dainty. 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas- Disesuaikan dengan rencana


pembelajaran Kebidanan. Yogyakarta: Andi.

Maryam.2015. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: EGC

Wahyuni, Ella Dwi. 2018. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta Selatan

Soepardan, Suryani. 2010. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC

Wahyuni. 2018. Keluarga. Jakarta: Salemba Medika..

Syafrudin, 2009. Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC.

53
L

NOULEN, BERITA ACARA, ABSENSI KEGIATAN PKL dan FOTO KEGIATAN

54
A. Foto rangkaian kegiatan praktik Asuhan Kebidanan Komunitas
1. Survey Mawas Diri

2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

3. Penyuluhan PHBS pada Anak dan remaja

55
4. Penyuluhan Kespro pada Remaja

5. Penyuluhan pada lansia secara door to door


56
57
B. PPT penyuluhan remaja

58
59
60
C. Lembar lefleat penyuluhan Lansia

61
d. lembar leflet penyuluhan PHBS anak dan remaja

62
C. Undangan Kegiatan Acara

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

Klaten, 25 Oktober 2021


Kepada Yth. Bpk/Ibu
Di Tempat
Perihal : Undangan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Lampiran : -

Dengan hormat, bersama dengan ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu untuk
menghadiri Musyawarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021


Waktu : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Door to door

Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasi serta
kehadirannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Mengetahui,

Ketua RW Mahasiswa PKL

Bapak Suparjo Alifia Nur Hanifah

63
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

BERITA ACARA

Pada hari ini Kamis tanggal 28 bulan Oktober tahun 2021 telah dilaksanakan kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di RT 09/03 Dusun Jerukan, Desa Kandangsapi Kec.
Jenar
dengan rincian sebagai berikut:

Topik Bahasan : Penyampaian hasil MMD dan pembahasan POA


Waktu (Jam) : 10.00 WIB - selesai
Tempat : Rumah warga RT 09/03 Dusun Jerukan, Desa Kandangsapi Kec. Jenar
Door to door
Peserta : 4 Orang

Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Klaten, 28 Oktober 2021


Ketua RT

Suparjo

64
65
D. Berita Acara Kegiatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

BERITA ACARA

Pada hari ini Senin tanggal 1 bulan November tahun 2021. telah dilaksanakan kegiatan
Penyuluhan PHBS pada Anak usia sekolah 6-12 tahun di TK YPLP PGRI 1 Kandangsapi
rincian sebagai berikut:

Topik Bahasan : Penyuluhan PHBS cara Mencuci tangan dan menggososk gigi yang
baik dan benar
Waktu (Jam) : 07.30 WIB - selesai
Tempat : TK YPLP PGRI 1 Kandangsapi
Peserta :23 Orang

Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Sragen, 01 November 2021


Ketua RT

Suparjo

66
E. Berita Acara Kegiatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

BERITA ACARA

Pada hari ini Rabu tanggal 3 bulan November tahun 2021. telah dilaksanakan kegiatan
Penyuluhan Kesehatan pada Remaja dan Bahaya merokok di Rumah Bidan nuryani dan Ponpes
Sirojul Ulum dengan rincian sebagai berikut:

Topik Bahasan : Penyuluhan Kesehatan pada Remaja dan Bahaya merokok


Waktu (Jam) : 13.30 WIB – selesai
Tempat : Rumah Bidan nuryani dan Ponpes Sirojul Ulum
Peserta :12 Orang

Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Sragen, 03 November 2021


Ketua RT

Suparjo

67
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

BERITA ACARA

Pada hari ini Jumat tanggal 05 bulan November tahun 2021. telah dilaksanakan kegiatan
Penyuluhan Penyakit Hipertensi dan Pentingnya Posiandu Lansia pada Lansia di rumah warga
RT 09/03 Dusun Kandangsapi, Desa Kandangsapi Kec. Jenar dengan rincian sebagai berikut:

Topik Bahasan : Penyuluhan perawatan payudara


Waktu (Jam) : 10.00 WIB - selesai
Tempat : RT 09/03 Dusun Kandangsapi, Desa Kandangsapi Kec. Jenar secara door
to door
Peserta : 8 Orang

Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Sragen , 05 November 2021


Ketua RT

Suparjo

68
F. Notulen MMD

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

NOTULEN

Topik : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) RT 09/03 Dusun Kandangsapi


Hari/Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Tempat : Rumah Warga) RT 09/03 Dusun Kandangsapi secara door to door

Jam Uraian

10.00 – selesai 1. Wilyah praktik yang diambil yaitu berada di RT 09 RW 03 Dusun


Kandangsapi Desa Kandangsapi Kec. Sragen
2. Jumlah Sampel KK yang diambil sebanyak 10 KK
3. Fasilitas Kesehatan di wilayah RT 09 yang mudah dijangkau yaitu Puskesmas
Jenar
1. Data kependudukan menurut jenis kelamin terdiri dari 52%
Perempuan dan 48 % Laki-laki
2. Data kependudukan menurut pendidikan terdiri dari 10% tidak dan
belum sekolah, 32% pendidikan SD, 13% pendidikan SMP, 45%
Pendidikan SMA.
3. Penduduk RT 09/03 Dusun Kandangsapi bermata pencaharaian
Buruh/Pekerja Lepas, wiraswasta, dan Ibu Rumah Tangga
4. Penduduk RT 09/03 Dusun Kandangsapi diantaranya mayoritas 100 %
beragama Islam
5. Jumlah penghasilan per bulan penduduk RT 09/03 Dusun Kandangsapi
adalah berpenghasilan 20% Rp.501.000 – Rp. 1.000.000 dan 80% >
Rp.1001.000,-

69
9. Jenis asuransi yang dimiliki penduduk RT 09/03 Dusun Kandangsapi
adalah 55% BPJS Mandiri, 10% PBI, 0% BPJS Naker, 35% tidak memiliki
asuransi kesehatan.
10. Dari sampel 10 KK yang diambil terdapat 7 KK yang terdapat kepala

keluarga dengan Mengkonsumsi rokok dan menggososk gigi secara tidak

teratur .

11. Untuk remaja usia 12-21 ada 70% remaja yang kurang mengetahui

mengenai fungsi reproduksi, ada 50% remaja yang belum mengetahui

tentang PMS dan ada 70% remaja yang belum mengetahui tentang alat

kontrasepsi. Remaja tidak ada yang mempunyai kebiasaan buruk. Untuk

remaja putri 100% belum pernah periksa Hb dan Konsumsi tablet Fe.

12. Terdapat 4 lansia yang tidak mengikuti posyandu lansia dan belum
memiliki KMS

Sragen, 28 Oktober 2021


Mahasiswa Jurusan Kebidanan,

Alifia Nur Hanifah


NIM. P27224018099

70
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

NOTULEN
Topik : Penyuluhan PHBS cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar
Hari/Tanggal : Senin, 01 November 2021
Tempat : TK YPLP PGRI 1 Kandangsapi
Jam Uraian

07.30 WIB Mengadakan penyuluhan kesehatan menggunakan media lefleat dan alat peraga
- selesai pada setiap ranak yang datang.

Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan :

1. Melakukan perkumpulan Anak sesuai protokol kesehatan.


2. Anak melakukan absensi
3. Anak diberikan penyuluhan kesehatan:
e. Manfaat dan pentingnya gososok gigi
f. Cara menggososk gigi
4. Manfaat dan pentingnya cuci tangan
5. Cara mencuci tangan
6. Sesi tanya jawab dan sharing Bersama

Sragen, 01 November 2021


Mahasiswa Jurusan Kebidanan,

Alifia Nur Hanifah


NIM. P27224018099

71
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

NOTULEN
Topik : Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan pada Remaja dan bahaya merokok
Hari/Tanggal : Rabu, 03 November 2021
Tempat : Rumah Bidan Nuryani dan Ponpes Sirojul Ulum
Jam Uraian

09.00 WIB Mengadakan penyuluhan kesehatan menggunakan media PPT pada setiap
- selesai remaja yang yang datang.

Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan :

1. Melakukan perkumpulan remaja sesuai protokol kesehatan.


2. Remaja melakukan absensi
3. Remaja dilakukan pemeriksaan Tekanan darah
4. Remaja diberikan penyuluhan kesehatan:
5. Fungsi Alat Reproduksi
6. Penyakit Menular Seksual (PMS)
7. Alat kontrasepsi
8. Pemenuhan Gizi dan pentingnya konsumsi tablet Fe.
9. Bahaya Merokok
10. Sesi tanya jawab dan sharing bersama

Sragen, 03 November 2021


Mahasiswa Jurusan Kebidanan,

Alifia Nur Hanifah


NIM. P27224018099

72
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

NOTULEN
Topik : Hipertensi pada lansia dan pentingnya Posiandu Lansia
Hari/Tanggal : Jumat, 05 November 2021
Tempat : Rumah Warga rt 09/03 dusun kandangsapi secara door to door
Jam Uraian

09.00 WIB Melakukan perkumpulan lansia sesuai protokol kesehatan.


- selesai 2. Lansia melakukan absensi
3. Lansia dilakukan pemeriksaan Tekanan darah
4. Lansia diberikan penyuluhan kesehatan:
5. Tanda dan gejala hipertesi
6. Cara mencegah hipertensi
7. ,Manfaat Posiandu Lansia
8. Sesi tanya jawab dan sharing bersama

Sragen , 05 November 2021


Mahasiswa Jurusan Kebidanan,

Alifia Nur Hanifah


NIM. P27224018099

73
Absensi Penyuluhan Remaja
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website: www.poltekkes-solo.ac.id email: poltekkes_solo@yahoo.co.id poltekkessolo@gmail.com
 (0271) 3856929 Fax : (0271))855388 Kode Pos 57127

DAFTAR HADIR

Hari/Tanggal : Rabu, 03 November 2021


Waktu : 13.30 WIB - selesai
Tempat : Rumah Bidan Nuryani dan Ponpes Sirojul Ulum

NO NAMA TTD

1. Muh Hafid efendi

2. Pratama Arlinda S

3. Nesa Dwi A

4. Anggita Putri K

5. Rahmad Burhan S

6. Tri Sutrisno

7. Setiawan bagus D

8. Fahrizal H

9. Rifqi Ajeng

10. Linggar Setiyawan

11. Julian Rizki P

12. Bayu Saputro

74
Sragen, 03 November 2021

Ketua RT

Suparjo

75
76
77

You might also like