You are on page 1of 2

Pengantar Audit Asuransi

Nama : Naufal Faruq


NIM : 2106753675
Dosen : DR. MUHAMMAD RAZIKUN,CPA

Chapter 4 : Professional Ethics


A. Perbedaan etika dari perilaku tidak etis secara pribadi dan konteks profesional
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai moral. Masing
masing dari kita memiliki seperangkat nilai seperti itu. Kami mungkin atau mungkin tidak
mempertimbangkan mereka secara eksplisit. Perilaku etis diperlukan untuk masyarakat untuk
berfungsi secara tertib. Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting yang banyak
dipegang nilai-nilai etika dimasukkan ke dalam undang-undang. Standar etika orang itu berbeda
dari masyarakat secara keseluruhan. Orang tersebut memilih untuk bertindak egois.
B. Menyelesaikan dilema etika menggunakan etika kerangka.
Dilema etika adalah situasi seseorang menghadapi di mana keputusan harus dibuat tentang
perilaku yang sesuai. Auditor menghadapi banyak dilema etika dalam karir bisnis mereka.
1. merasionalisasi perilaku tidak etis :
- Semua orang melakukannya
- Jika itu legal, itu etis
- Kemungkinan penemuan dan konsekuensi
2. Menyelesaikan dilemma etika :
- Dapatkan fakta yang relevan
- Identifikasi masalah etika dari fakta
- Tentukan siapa yang terpengaruh
- Identifikasi alternatif yang tersedia untuk orang yang harus menyelesaikan dilema
- Identifikasi kemungkinan konsekuensi dari masing-masing alternatif
- Putuskan tindakan yang tepat
3. Fakta Relevan : Seorang staf telah diberitahu bahwa dia akan bekerja berjam-jam tanpa
rekaman mereka sebagai jam kerja. Kebijakan perusahaan melarang praktik ini Orang
staf lain telah menyatakan bahwa ini adalah praktik umum di perusahaan.

C. Pentingnya perilaku etis bagi profesi akuntansi.


kebutuhan khusus untuk perilaku etis dalam profesi : Masyarakat kita telah melampirkan
khusus arti istilah "profesional". Profesional diharapkan untuk melakukan diri mereka di
tingkat yang lebih tinggi daripada kebanyakan anggota masyarakat lainnya.
D. Prinsip Etika
1. Tanggung jawab: Profesional harus peka dan pertimbangan moral dalam semua aktivitas
mereka.
2. Kepentingan umum: Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dengan cara
yang akan melayani dan menghormati publik.
3. Integritas: Anggota harus melakukan semua tanggung jawab dengan integritas tertinggi.
4. Objektivitas dan independensi: Anggota harus objektif, independen, dan bebas dari konflik
kepentingan.
5. Kehati-hatian: Anggota harus mengamati profesi standar dan berusaha untuk
meningkatkan kompetensi.
6. Lingkup dan sifat layanan: Seorang anggota dalam praktik publik harus mengamati Itu
Kode Perilaku Profesional

You might also like