You are on page 1of 7

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DISEKOLAH UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

MIRA PURNAMA SARI


18078046
Jurusan Tata Rias Dan Kecantikan, fakultas Pariwisata Dan Perhotelan
Universitas Negeri Padang
Mirapurnama321@gmail.com

Abstrac : Management of educational facilities and infrastructure in a school is very


Important to be done to facilities an education system. Facilities and infrastructure is
one of the supports of the course of education in a school. Schools will run smoothly
if edequate facilities and infrastructure. If in a school facilities and infrastrucuture are
inadequate then the school will not develop. Educational facilities and infrastrucuture
such as space, furniture and other supporting facilities are used to achieve educational
goals as expected. The activity of maintaining eductional facilities and insfrastructure
in schools is carried out by all components or member of the community who are in
school, this is done properly and correctly in accordance with th.e types of existing
facilities and infrastructure
Keywords: Manajemen sarana dan Prasarana

A. Pendahuluan

Sarana secara singkat dapat diartikan sebagai alat atau bahan yanng lansung
dalam pencapaian terselenggaranya suatu tujuan. Sarana bisa disebut juga sebagai
alat atau bahan pokok (yang utama). sedangkan prasarana merupakan alat yang
tidak langsung dalam proses pencapaian terselenggaranya suatu tujuan (sebagai
alat penunjang). Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang
memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses,
termasuk juga dalam lingkup pendiidkan. Sarana dan prasarana adalah alat yang
mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu
kegiatan. Dalam dunia pendidikan sering kali disebut sarana dan prasarana
pendidikan mengingat kedua alat tersebut saling berkaitan erat sebagai fasilitas
pendidikan. Secara umum sarana dan prasarana pendidikan dapat dikelompokan
dalam empat kelompok, yaitu : tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot
sekolah (site, building, equipment, and furniture).

Sarana dan prasarana sekolah adalah segala sesuatu yang dirancang berupa
alat dan perlengkapan yang menjadi fasilitas sebagai penunjang keberhasilan
dalam proses pendidikan di sekolah. Sarana dan prasrana sekolah memiliki peran
yang sangat penting dan pengaruh yang sangat besar terhadapa terselenggaranya
suatu pendidikan disekolah. Suatu sekolah tidak akan memiliki kualitas dan mutu
yang baik serta tingkat keberhasilan dalam proses pendidikan akan menurun jika
suatu lembaga atau sekolah tidak memperhatikan pengembangan sarana dan
prasarananya dengan baik.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan banyak aspek yang
mempengaruhi kualitas pendidikan, salah satunya yang dapat mempengaruhi
kualitas pendidikan adalah sarana dan prasarana pendidikan disekolah. Aspek
sarana dan prasarana di sekolah merupakan salah satu dasar yang sangat penting
dan harus dapat dimengerti oleh setiap lembaga penyelenggara pendidikan dan
pendidiknya. Sarana dan prasarana yang kurang memadai akan mempengaruhi
dan menghambat proses belajar mengajar disuatu sekolah.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki peran yang sangat


penting dalam pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat kuantitatid maupun
kualitatif. Perencanaan pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan merupakan bagian yang tak terpisakan dalam kajian
manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan merupakan proses kegiatan yang direncakan dan diusahakan secara
sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-
benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam PBM (Mulyono, 20009,
hlm.184). menurut Rohiat (2012, hlm. 26) manajeman sarana dan prasarana
adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan/material
bagi terselenggaranya proses pendidikan disekolah. Manajemen sarana dan
prasarana merupakan keseluruhan proses perencanaan pengadaan,
pendayagunaan, dan pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan agar
tujuan pendidikan disekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengaturan
dan pengelolaan sarana dan prasarana disekolah akan lebih mudah dilaksanakan
dengan adanya manjemen tentang sarana dan prasarana disekolah karena didalam
manajemen sarana dan prasarana memuat tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip yang
dapat menunjang keberhasilan suatu proses pendidikan.

B. Permasalahan

Permasalahan yang saya ambil disini adalah tetang minimnya sarana dan
prasarana pada suatu sekolah di kabupaten asahan. Menurut Yusnan “saat ini masih
banyak kondisi sekolah dikabupaten asahan mengalami kerusakan, akibatnya kondisi
itu dinilai sangat memprihatinka.” fasilitas kegiatan belajar mengajar dikabupaten
asahan disinyalir sungguh jauh dari tidak layaknya pembelajaran, seperti halnya
fasilitas yang tidak memadai seperti gedung kelas, bangku dan meja bahkan
toilet/kamar mandi disekolah mengalami kerusakan. “seketika sarana dan prasarana
disekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah minimnya kualitas
pendidikan hal itu dikarenakan keterbatasan fasilitas sekolah serta pembelajaran yang
tidak memadai saat ini.” jika pendidikan diseluruh kabupaten asahan disusun dengan
baik, sistematis dan planing yang baik tentunya akan berhasil dengan tujuan yang
ingin dicapai, tetapi apabila dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan
terdapat kekurangan maka akan dipastikan dapat menimbulkan kurangnya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan peserta didik dalam proses pembelajaran.”
Dalam hal ini banyak permasalahan yang akan timbul karena kurangnya sarana
dan prasarana pendidikan, hal ini dapat menyebabkan kurangnya kualitas pendidikan
dan banyak peserta didik didaerah terpecil / di desa tidak bisa menikmati kenyamanan
dan fasilitas pendidikan seperti halnya perserta didik yang ada dikota. “kurangnya
alokasi dana yang terhambat dan adanya duguaan penyalah gunaan dana admonistrasi
sekolah dan adanya oknum-oknum yang diduga tidak bertanggung jawab dalam hal
pendanaan sehingga dipastikan bisa menghambat proses pendidikan.”

Bambang mengungkapkan, setiap pendidikan itu wajib memiliki sarana seperti


perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya
agar dapat menunjang proses pembelajaran yang reratur dan teroptimal. Dan apabila
kelengkapan fasilitas diatas telah diatur dan dikelola dengan baik maka sarana dan
prasarana dapat berjalana dengan optimal sebaik mungkin.”

C. Kajian Teoritis dan Pembahasan

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami maksud sarana dan


prasarana pendidika, mulyasa (2007:49) berpendapat seabgai berikut:
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan untuk menunjang proses pendidikan, khusunya dalam proses
belajar mengajar seperti gedung , ruag kelas , kursi, meja serta alat-alat dan media
pengajaran.” adapun yang dimaksud prasarana pendidikan atau pengajaran dalam
proses pembelajaran, seperti halaman disekolah, kebun sekolah, taman sekolah
dan jalan menunju sekolah. Prasarana yang dimanfaatkan secara langsung utnuk
proses belajar mengajar disekolah, seperti taman sekolah untuk pembelajaran
biologi, halaman sekolah sekaligus sebagai lapangan olah raga dan lain
sebagainya.

Menyangkut denga manajemen lebih lanjut Murniati (2008:71) menyatakan


bahwa : manajemen merupakan kegiatan mengatur berbagai sumber daya, baik
manusia maupun material, dalam rangka melakukan berbagai kegiatan suatu
organisasi untuk mencapai tujuan secara optimal.”

Kemampuan manajerial seorang kepala sekolah dalam mengoperasionalkan,


menggerakan sumber daya manusia sacara maksimal dan mendayagunakan
sarana dan prasarana secara efektif, kesemuanya itu adalah faktor penunjang
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam memanjemen sarana dan
prasarana diperlukannya perencanaan pengadaan , pemanfaatan dan pemeliharaan
barang sarana dan prasarana.

A. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Dalam hal ini Bafadal (2008:27) menawarkan beberapa kriteria perencanaan


perlengkapan sekolah sebagai berikut:
1. Perencanaan perlengkapan sekolah itu merupakan proses menetapkan dan
memikirkan.
2. Objek pikir dalam perencanaan perlengkapan sekolah adalah upaya
memenuhi sarana dan sarana pendidikan yang dibutuhkan sekolah.

3. Tujuan perencanaan perlengkapan sekolah harus memenuhi prinsip-


prinsip:
a. Perencanaan perlengkapan sekolah harus betul-betul merupakan
proses intelektual.
b. Perencanaaan didasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi
komperatif mengenai masyarakat sekolah dan kemungkinan pertumbuhannya
serta produksi populasi sekolah.
c. Perencanaan perlengkapan sekolah harus realistis, sesuai dengan
kenyataan anggaran.
d. Visualisasi hasil perencanaan perlengkapan sekolah harus jelas dan
rinci, baik jumlah, jenis, merek, dan harganya.

Kriteria diatas perlu ditaati, disamping itu ada beberapa langkah perencanaan,
pengadaan perlengkapan yang perlu diperhatikan. Lebih lanjut Bafadal (2008:29),
berpendapat bahwa ada beberapa langkah perencanaan pengadaan perlengkapan
pendidikan disekolah, yaitu sebagai berikut:

a. Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan


setiap unit kerja sekolah dan atau menginvetasikan kekurangan perlengkapan sekolah.

b. Menyusn rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu,


misalnya untuk satu triwulan atau satu tahun pelajaran.

c. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang


telah tersedia sebelumnya. Dalam rangka itu perencanaan atau panitia pengadaan
mencari informasi tentan perlengkapan yang telah dimiliki oleh sekolah. Salah satu
cara adalah dengan jalan membaca buku investasi atau buku induk barang,
berdasarkan panduang tersebut lalu disusun rencana kebutuhan perlengkapan, yaitu
membuat daftar semua perlengkapan yang dibutuhkan sekolah.

d. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang telah
tersedia. Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan kebutuhan ini
maka diperlukan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah
direncanakan, dengan melihat urgensi setiap perlengkapan tersebut. Semua
perlengkapan yang urgen segera didaftar.

e. Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan dengan dana atau


anggaran yang ada. Apabila ternyata masih melebihi dari anggaran yang tersedia perlu
dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat skala prioritas.

f. Penetapan rencana pengadaan akhir.

Sucipto, basuki mukti (2004) berpendapat bahwa tidak dapat kita pisahkan antara
kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sarana dan prasarana guna menyukseskan
pendidikan diskolah. Maka hal utama yang harus dilakukan dalam pengelolaan
perlengkapan sekolah adalah pengadaan sarana dan prasarana.”
B. Pemanfaatan sarana dan prasaraan

Anjuran untuk memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan dimuat dalam


peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1993 tentang Sistem Pendidikan Dasar dan
Menengah menegaskan bahwa “ guru wajib menggunakan perangkat atau sarana
pendidikan seperti laboratorium untuk kegiatan proses belajar mengajar dan dibarengi
denga peningkatan frekwensi penggunaaan secara maksimal.” berdasarkan peraturan
pemerintah tersebut menggunakan sarana pendidikan merupakan kewajiban.

Penggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana pendidikan disekolah


merupakan tanggung jawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Untuk
kelancaran kegiatan tersebut bagi kepala sekolah yang memiliki wakil sarana dan
prasarana atau petugas yang berhubungan dengan penanganan sarana dan prasarana
sekolah diberi tanggung jawab untuk menyusun jadwal tersebut.

C. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang untuk keaktifan proses belajar


mengajar. Barang-barang tersebut kondisinya tidak akan tetap. Tetapi lama kelamaan
akan mengarah pada kerusakan, kehancuran bahkan kepunahan. Namun agar sarana
dan prasarana tersebut tidak cepat rusak atau hancur diperlukan usaha pemeliharaan
yang baik dari pihak pemakainya, pemeliharaan atau maintenanace merupkan suatu
kegiatan yang kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan
yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan dengan pengadaan biaya yang termasuk


dalam kesluruhan anggaran persekolahan dan diperuntukan bagi kelangsungan
“building”, “equipment” , serta “furniture” . termasuk penyediaan biaya bagi
kepentingan perbaikan dan pemugaran, serta penggantian. Perlunya pemeliharaan
yang baik terhadapa bagunan, perabot dan perlengkapan sekolah dikarenakan
kerusakn sebenarnya telah dimulai semenjak hari pertama gedung, perabot dan
perlengkpan itu diterima dari pihak pemborong, penjual atau pembeli sarana tersebut,
kemudian disusul oleh proses kepunahan, meskipun pemeliharaan yang baik telah
dilakukan terhadap sarana tersebut selama penggunaan.

Aset sekolah baik gedung, dan lingkungannya merupakan wahana belajar yang
perlu diperlakukan sebagai “amanah” yang perlu dikelola dengan baik. Pemeliharaan
perlengkapan sekolah, seperti perabot dan peralatan kantor, serta pengajaran
dilakukan pemeliharaan secara kontinyu dan berkala agar selalu dalam keadaan siap
pakai.

Tujuan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana adalah: (a) Untuk memlihara
sarana dan prasarana secara berkelanjutan; (b) Adanya jaminan terhadap kualitas
prasarana; (c) Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan
prasarana.
D. Penutup

kesimpulan

Dari permasalahan yang dibahas diatas itulah beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya. Dan juga sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sekolah-
sekolah yang ada di daerah terpencil dan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
sekolah agar pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan bisa mencapai tujuan
pendididikan yang diinginkan sehingga sumber daya manusia semakin berkembang.

Peran kepala sekolah dan guru-guru yang ada disekolah dalam memanajemen
saranan dan prasarana sangat penting karena itu akan berdampak bagi kerberhasilan
suatu sekolah, jika sekapala sekolah tidak bisa memanajemen sekolah dengan baik
maka sekolah itu tidak akan berkembang.

Sarana dan prasarana pendidikan adalah alat yang dapat membantu keberhasilan
pendidikan. Baik kepala sekolah mapun guru sebaiknya memanfaatkan dana alokasi
sekolah dengan baik untuk membeli atau mengadakan perlengkapan yang dibutuhkan
untuk menunjang jalanya pendidikan. Dan pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ini seharusnya bisa
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab sepenuhnya.

E. kepustakaan
Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT

Remaja Rodas Karya.

Minarti, S. 2011 . Manajemen Sekolah: mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyono. 2009. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori dasar dan praktek, Bandung, Refika

Aditama

Sucipto, Basuki Mukti (2004). Administrasi Pendidikan, Departemen Pendidikan

Dan Kebudayaan Jakarta: Depdikbud

You might also like