Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Adm Mira Purnama Sari
Jurnal Adm Mira Purnama Sari
A. Pendahuluan
Sarana secara singkat dapat diartikan sebagai alat atau bahan yanng lansung
dalam pencapaian terselenggaranya suatu tujuan. Sarana bisa disebut juga sebagai
alat atau bahan pokok (yang utama). sedangkan prasarana merupakan alat yang
tidak langsung dalam proses pencapaian terselenggaranya suatu tujuan (sebagai
alat penunjang). Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang
memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses,
termasuk juga dalam lingkup pendiidkan. Sarana dan prasarana adalah alat yang
mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu
kegiatan. Dalam dunia pendidikan sering kali disebut sarana dan prasarana
pendidikan mengingat kedua alat tersebut saling berkaitan erat sebagai fasilitas
pendidikan. Secara umum sarana dan prasarana pendidikan dapat dikelompokan
dalam empat kelompok, yaitu : tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot
sekolah (site, building, equipment, and furniture).
Sarana dan prasarana sekolah adalah segala sesuatu yang dirancang berupa
alat dan perlengkapan yang menjadi fasilitas sebagai penunjang keberhasilan
dalam proses pendidikan di sekolah. Sarana dan prasrana sekolah memiliki peran
yang sangat penting dan pengaruh yang sangat besar terhadapa terselenggaranya
suatu pendidikan disekolah. Suatu sekolah tidak akan memiliki kualitas dan mutu
yang baik serta tingkat keberhasilan dalam proses pendidikan akan menurun jika
suatu lembaga atau sekolah tidak memperhatikan pengembangan sarana dan
prasarananya dengan baik.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan banyak aspek yang
mempengaruhi kualitas pendidikan, salah satunya yang dapat mempengaruhi
kualitas pendidikan adalah sarana dan prasarana pendidikan disekolah. Aspek
sarana dan prasarana di sekolah merupakan salah satu dasar yang sangat penting
dan harus dapat dimengerti oleh setiap lembaga penyelenggara pendidikan dan
pendidiknya. Sarana dan prasarana yang kurang memadai akan mempengaruhi
dan menghambat proses belajar mengajar disuatu sekolah.
B. Permasalahan
Permasalahan yang saya ambil disini adalah tetang minimnya sarana dan
prasarana pada suatu sekolah di kabupaten asahan. Menurut Yusnan “saat ini masih
banyak kondisi sekolah dikabupaten asahan mengalami kerusakan, akibatnya kondisi
itu dinilai sangat memprihatinka.” fasilitas kegiatan belajar mengajar dikabupaten
asahan disinyalir sungguh jauh dari tidak layaknya pembelajaran, seperti halnya
fasilitas yang tidak memadai seperti gedung kelas, bangku dan meja bahkan
toilet/kamar mandi disekolah mengalami kerusakan. “seketika sarana dan prasarana
disekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah minimnya kualitas
pendidikan hal itu dikarenakan keterbatasan fasilitas sekolah serta pembelajaran yang
tidak memadai saat ini.” jika pendidikan diseluruh kabupaten asahan disusun dengan
baik, sistematis dan planing yang baik tentunya akan berhasil dengan tujuan yang
ingin dicapai, tetapi apabila dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan
terdapat kekurangan maka akan dipastikan dapat menimbulkan kurangnya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan peserta didik dalam proses pembelajaran.”
Dalam hal ini banyak permasalahan yang akan timbul karena kurangnya sarana
dan prasarana pendidikan, hal ini dapat menyebabkan kurangnya kualitas pendidikan
dan banyak peserta didik didaerah terpecil / di desa tidak bisa menikmati kenyamanan
dan fasilitas pendidikan seperti halnya perserta didik yang ada dikota. “kurangnya
alokasi dana yang terhambat dan adanya duguaan penyalah gunaan dana admonistrasi
sekolah dan adanya oknum-oknum yang diduga tidak bertanggung jawab dalam hal
pendanaan sehingga dipastikan bisa menghambat proses pendidikan.”
Kriteria diatas perlu ditaati, disamping itu ada beberapa langkah perencanaan,
pengadaan perlengkapan yang perlu diperhatikan. Lebih lanjut Bafadal (2008:29),
berpendapat bahwa ada beberapa langkah perencanaan pengadaan perlengkapan
pendidikan disekolah, yaitu sebagai berikut:
d. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang telah
tersedia. Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan kebutuhan ini
maka diperlukan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah
direncanakan, dengan melihat urgensi setiap perlengkapan tersebut. Semua
perlengkapan yang urgen segera didaftar.
Sucipto, basuki mukti (2004) berpendapat bahwa tidak dapat kita pisahkan antara
kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sarana dan prasarana guna menyukseskan
pendidikan diskolah. Maka hal utama yang harus dilakukan dalam pengelolaan
perlengkapan sekolah adalah pengadaan sarana dan prasarana.”
B. Pemanfaatan sarana dan prasaraan
Aset sekolah baik gedung, dan lingkungannya merupakan wahana belajar yang
perlu diperlakukan sebagai “amanah” yang perlu dikelola dengan baik. Pemeliharaan
perlengkapan sekolah, seperti perabot dan peralatan kantor, serta pengajaran
dilakukan pemeliharaan secara kontinyu dan berkala agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
Tujuan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana adalah: (a) Untuk memlihara
sarana dan prasarana secara berkelanjutan; (b) Adanya jaminan terhadap kualitas
prasarana; (c) Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan
prasarana.
D. Penutup
kesimpulan
Dari permasalahan yang dibahas diatas itulah beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya. Dan juga sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sekolah-
sekolah yang ada di daerah terpencil dan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
sekolah agar pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan bisa mencapai tujuan
pendididikan yang diinginkan sehingga sumber daya manusia semakin berkembang.
Peran kepala sekolah dan guru-guru yang ada disekolah dalam memanajemen
saranan dan prasarana sangat penting karena itu akan berdampak bagi kerberhasilan
suatu sekolah, jika sekapala sekolah tidak bisa memanajemen sekolah dengan baik
maka sekolah itu tidak akan berkembang.
Sarana dan prasarana pendidikan adalah alat yang dapat membantu keberhasilan
pendidikan. Baik kepala sekolah mapun guru sebaiknya memanfaatkan dana alokasi
sekolah dengan baik untuk membeli atau mengadakan perlengkapan yang dibutuhkan
untuk menunjang jalanya pendidikan. Dan pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ini seharusnya bisa
melaksanakan tugas dan bertanggung jawab sepenuhnya.
E. kepustakaan
Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan
Ar-Ruzz Media.
Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori dasar dan praktek, Bandung, Refika
Aditama