You are on page 1of 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

NAMA : Shafyra Mahdyah Putri


NIM : 215100507111015
KELAS : RE
KELOMPOK : RE-6
ASISTEN : Nursandy Putra Fadjrianto

Pas foto 3 x 4

DEPARTEMEN ILMU PANGAN & BIOTEKNOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

BAB 1

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

1. PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip uji Lucas!
Uji Lucas adalah metode yang digunakan untuk menguji kelompok larutan apakah tergolong
dalam kategori alkohol primer, alkohol sekunder atau alkohol tersier dengan menggunakan
reagen yang terbuat dari campuran asam klorida pekat dengan seng klorida. Dari pengujian ini
dapat di buktikan bahwa larutan tergolong sebagai larutan primer apabila tidak bereaksi
dengan reagen. Namun, apabila jika dipanaskan larutan dapat bereaksi dalam jangka waktu
yang cepat dan membentuk ion oksonium serta alkil klorida , maka hal tersebut menandakan
adanya alkohol sekunder. Apabila larutan bereaksi tanpa proses pemanasan, dalam jangka
waktu yang lama, dan terbentuk lapisan keruh pemisah maka larutan tersebut mengandung
alkohol tersier (Eddy, dkk, 2018).

2. Jelaskan prinsip uji Ferri Klorida!


Uji Ferri Klorida adalah metode uji untuk membedakan sebuah larutan apakah mengandung
senyawa yang tergolong atau fenol menggunakan larutan FeCl₃. Jenis senyawa ditentukan
ketika larutan direaksikan dengan FeCl₃. Prinsip uji ferri klorida adalah dengan senyawa
aromatik, dimana FeCl3 dapat bereaksi jika terdapat gugus aromatik yang akan menghaslkan
warna hitam, uji ferri klorida hanya dapat ditemukan pada senyawa fenol dan tidak dapat
terjadi pada senyawa alcohol (Acharya, 2012).

3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan dari alkohol primer, sekunder, dan tersier serta contohnya!
(minimal 3 contoh)
Alkohol dapat dibedakan menjadi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier
berdasarkan dengan sifat atom karbon tempat gugus -OH melekat. Alkohol primer adalah
alkohol yang memiliki gugus hidroksil (-OH ) yang berikatan dengan atom karbon primer
(atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain), beberapa senyawa yang termasuk alkohol
primer adalah etanol, 1-heksanol, dan propanol. Alkohol sekunder adalah alkohol yang
memiliki gugus hidroksil (-OH ) yang berikatan dengan atom karbon sekunder ( atom karbon
yang mengikat dua atom karbon lain), contoh alkohol sekunder yakni 3-heptanol, 3-pentanol,
dan 2-heksanol. . Alkohol tersier adalah alkohol yang memiliki gugus hidroksil (- OH ) yang
berikatan dengan atom karbon tersier ( atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain),
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

contoh tersier 3-metil-3-heksanol, 2-metil-2-butanol, dan 3-etil-3-pentanol (Winedar, 2018).

4. Jelaskan pengertian fenol beserta fungsinya dalam kehidupan sehari – hari!


Fenol atau hydroxybenzene dengan rumus molekul C₃H₅OH dan memiliki berat molekul
sebesar 94, 11 g/mol merupakan komponen campuran yang memiliki satu atau lebih gugus
hidroksil yang terikat pada cincin aromatik. Fenol memiliki ciri fisik berupa kristal putih pada
suhu ruangan dan perlahan berubah menjadi berwarna merah muda apabila terkena paparan
panas atau cahaya. Fenol juga memiliki bau khas yaitu berbau manis. Fenol sangat larut dalam
alkohol, benzene, klorofom, eter, dan hampir semua jenis pelarut organik. Fenol juga biasa
disebut asam karbolat, asam fenat, asam fenitilat, fenil hidroksida, fenil hidrokksida, atau
oksibenezena (Geza, 2019). Fenol dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan, bahan pembuatan
plastik, bahan baku obat, dan juga antiseptik.

5. Jelaskan perubahan yang terjadi pada alkohol primer, sekunder, dan tersier ketika
direaksikan dengan reagen lucas!
Untuk membedakan suatu alkohol termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier dapat
dilakukan menggunakan pereaksi Lucas. Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan mereaksikan
asam klorida pekat dan seng klorida. Pengamatan yang terjadi ketika ditambah pereaksi Lucas
adalah, untuk alkohol primer ketika ditembahkan pereaksi Lucas tidak terjadi perubahan
karena tidak terjadi reaksi kimia sedangkan, pada alkohol sekunder ketika ditambah pereaksi
Lucas terjadi reaksi kimia namun sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu
dilakukan pemanasan, setelah pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan.
Sedangkan alkohol tersier ketika ditambahkan pereaksi Lucas akan bereaksi dengan cepat
membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan (Eddy dkk., 2018)
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fenol
Senyawa fenol adalah senyawa yang sering terlibat dalam perindustrian, khususnya dalam
hal produksi bahan kimia seperti xylene, minyak, plastik, aspirin, dan antiseptik. Dikenal
sebagai hidroksi benzena, merupakan senyawa organik aromatik yang terbentuk dari
gugus hidroksi yang berikatan dengan kelompok hidrokarbon. Terbentuk secara alami
dari bagian-bagian aspal batu bara dan kreosot, produk hasil dekomposisi bahan organik,
dan metabolit sekunder dari tanaman. Fenol berwarna transparan dan dapat dicampurkan
dengan mudah di dalam air dalam suhu ruang (Gami, dkk, 2014). Fenol mudah larut di air
dan pelarut organik seperti alkohol, gliserol, petroleum.

2.2. Metanol
Merupakan bahan yang memiliki karakteristik mudah terbakar, memiliki nilai densitas
0,792 g/ml, titik leleh -104°C, titik didih 64,7°C. Metanol dapat larut dalam air, eter, dan
etanol dengan kelarutan 10%. Metanol adalah alkohol yang sering digunakan dalam
pembuatan biodiesel dengan transferifikasi atau esterifikasi. Metanol dipilih sebagai
bahan baku pembuatan biodiesel, hal tersebut dikarenakan methanol memiliki rantai atom
C yang pendek serta memiliki harga yang murah (Rifwanto, 2018).

2.3. Etanol
Etanol atau biasa disebut dengan etil alkohol merupakan cairan jernih, tidak berwarna,
dan berbau khas. Memiliki rumus kimia C₂H₅OH, merupakan gugus senyawa kimia yang
tersusun atas grup hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Memiliki sifat mudah
menguap, mudah larut dalam air, berat molekul 46,1, titik didihnya 78,3 °C, membeku
pada suhu -117,3 °C, kerapatannya 0,789 pada suhu 20 °C, dan memiliki nilai kalor 7077
kal/gram. Etanol biasanya digunakan sebagai pelarut germisida, minuman, bahan
antibeku, bahan bakar, bahan depressant dan kemampuan khususnya sebagai bahan kimia
intermediet untuk menghasilkan bahan kimia lain (Ellyastono, 2015).

2.4. 2-Propanol
2-propanol atau isopropil adalah sebuah senyawa yang tidak memiliki warna, mudah
terbakar dalam bentuk larutan, dapat larut di dalam air dan pelarut organik lainnya. Secara
luas, digunakan di industri sebagai pelarut atau sebagai bahan kimia menengah, seperti
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

produk yang digunakan setiap hari contohnya pembersih. Pada keadaan tertentu, senyawa
ini umumnya digunakan dalam bidang farmasi dan aplikasi untuk kesehatan individu
karena tingkat racun yang rendah (Gomis,dkk, 2016).

2.5. FeCl3
Ferri klorida adalah senyawa yang sering digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
macam senyawa khususnya senyawa analgesik. Senyawa ini dibuat dari campuran FeCl₃
dengan air, larut dalam air dingin, berwarna biru, tidak memiliki rasa dan bau, relatif
stabil, memiliki titik leleh 306°C dan memiliki pH asam pada larutan 1%. Selain senyawa
analgesik, Ferri Klorida juga digunakan dalam mengidentifikasi alkohol dan fenol di
dalam sebuah senyawa, uji ini disebut dengan uji Ferri Klorida (Persson, 2018).

2.6. HCl
HCl atau asam klorida merupakan senyawa yang memiliki aroma menyengat, bersifat
korosif, iritatif, dan beracun. Asam klorida merupakan larutan gas hidrogen yang dapat
larut di dalam air. Asam klorida tergolong ke dalam bahan kimia yang berbahaya atau
bisa disebut dengan bahan B3. Asam klorida memiliki warna yang bervariasi, perbedaan
warna tersebut berdasarkan pada kemurnian larutan nya (Yurida dkk., 2013).

2.7. ZnCl2
Senyawa yang memiliki nama lain seng klorida, memiliki sifat higroskopis dan
deliquescent (harus terlindungi dari sumber-sumber dengan kelembapan, mudah larut
dalam air dan pelarut organik seperti aseton dan alkohol, berbentuk kristal padat putih dan
tidak berbau, serta memiliki massa molar sebesar 136,315 gr/mol. Aplikasi senyawa ini
digunakan dalam pengolahan tekstil. Fluks metalurgi dan sintesis kimia. Seng klorida
dapat digunakan sebagai aktivator dalam pembuatan arang aktif (Setiyoningsih, 2018).

2.8. Aquades
Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan, dengan kata lain aquades adalah air
murni karena hampir tidak mengandung mineral. Aquades mudah menyerap atau
melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi terkontaminasi.
Aquades dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bahan baku pembuatanya yakni : Air
aquades dari sumur, air aquadest dari mata air pegunungan, dan air aquades dari air tanah
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

hujan (Anindiya, 2016).


NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

3. DIAGRAM ALIR
3.1. Uji Lucas

0,5 mL sampel

Dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi berbeda dan diberi label sesuai nama sampel uji

2 mL reagen Lucas

Tabung ditutup

Dikocok

Diamati terbentuknya kabut selama 5 menit

Jika larutan berkabut selama 5 menit, maka dihangatkan/dipanaskan dengan media air pada suhu
60ºC selama 10 menit

Hasil
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

3.2. Uji Ferri Klorida

1 mL Aquades

Dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi berbeda dan diberi label sesuai sampel

5 tetes sampel

2 tetes FeCl₃

Dikocok

Diamati perubahan warna

Diamati ada tidaknya perubahan warna

Dilakukan secara duplo

Hasil
4. DATA HASIL PENGAMATAN
4.1. Uji Lucas
Sampel Perubahan Warna Keterangan
Metanol Jernih -(Negatif)

Etanol Jernih -(Negatif)

2-Propanol Putih keruh/berkabut +(Positif)

Fenol Putih keruh/berkabut +(Positif)

4.2. Uji Ferri Klorida


Sampel Perubahan Warna Keterangan
Metanol Kuning jernih -(Negatif)

Etanol Kuning jernih -(Negatif)

2-Propanol Ungu bening +(Positif)

Fenol Ungu +(Positif)


NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

5. PEMBAHASAN
5.1. Uji Lucas
a. Prinsip Uji Lucas
Uji Lucas adalah metode yang digunakan untuk menguji kelompok larutan apakah
tergolong dalam kategori alkohol primer, alkohol sekunder atau alkohol tersier dengan
menggunakan reagen yang terbuat dari campuran asam klorida pekat dengan seng
klorida. Dari pengujian ini dapat di buktikan bahwa larutan tergolong sebagai larutan
primer apabila tidak bereaksi dengan reagen. Namun, apabila jika dipanaskan larutan
dapat bereaksi dalam jangka waktu yang cepat dan membentuk ion oksonium serta alkil
klorida, maka hal tersebut menandakan adanya alkohol sekunder. Apabila larutan
bereaksi tanpa proses pemanasan, dalam jangka waktu yang lama, dan terbentuk lapisan
keruh pemisah

b. Analisa Prosedur
Siapkan 3 tabung reaksi, masukkan sampel masing-masing sebanyak 0,5 ml ke dalam
tabung reaksi dengan menggunakan pipet ukur, tambahkan reagen Lucas sebanyak 2 ml,
tutup tabung reaksi dan kocok secara perlahan. Diamkan larutan selama 5 menit, amati
perubahan yang terjadi. Kemudian, panaskan keemat sampel dengan suhu 60º selama
10 menit, lalau amati perubahan yang terjadi,

c. Analisa Hasil
Perubahan yang terjadi
Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah
Metanol Jernih Jernih -(Negatif)
Etanol Jernih Jernih -(Negatif)
2-propanol Jernih Putih keruh +(Positif)
berkabut
Fenol Jernih Putih keruh +(Positif)
berkabut

Jika larutan berubah menjadi keruh dalam waktu yang relatif lama maka larutan tersebut
adalah alkohol tersier, sedangkan jika larutan berubah menjadi keruh dalam waktu yang
relatif sebentar maka hal tersebut menandakan adanya alkohol sekunder yang
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

terkandung dalam larutan tersebut, dan jika larutan tidak berubah warna maka hal
tersebut menandakan adanya alkohol primer yang terkandung dalam larutan tersebut.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa, pada saat
pencampuran masing-masing larutan sampel dengan reagen tanpa dengan dilakukan
pemanasan selama 5 menit tidak menunjukan adanya perubahan dari keempat sampel.
Percobaan dilanjutkan dengan memanaskan keempat sampel pada suhu 60ºC selama 5
menit. Perubahan terjadi pada sampel 2-propanol dan fenol yang berubah menjadi warna
putih keruh berkabut, sedangkan methanol dan etanol tidak mengalami perubahan sama
sekali. Berdasarkan literatur, sampel methanol dan etanol tidak berubah dikarenakan
sampel adalah alkohol primer, sama hal nya dengan percobaan yang telah dilakukan.
Hasil uji dari 2-propanol juga sudah sesuai karena 2-propanol merupakan alkohol
sekunder (Keswanty, 2021). Sampel terakhir yang merupakan fenol seharusnya tidak
mengalami perubahan karena fenol tidak termasuk ke dalam larutan alkohol.

d. Mekanisme Reaksi
Pada uji Lucas, saat alkohol sekunder bereaksi dengan seng klorida akan menghasilkan
kompleks alkohol– seng klorida yang akan lepas dan membentuk karbokation yang
stabil dibandingkan dengan karbokation pada alkohol primer lalu akan bereaksi dengan
ion Cl dan akan membentuk alkil halida yang bersifat non polar sehingga tidak larut
dengan air dan membentuk 2 fase. Sedangkan saat pada sampel terdapat alkohol primer,
maka alkohol primer tidak dapat membentuk karbokation yang stabil sehingga alkohol
primer akan bereaksi secara serentak dalam jangka waktu yang lebih lama dan akan
mengalami keadaan transisi (Eddy dkk., 2018).
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

5.2. Uji Ferri Klorida


a. Prinsip Uji Ferri Klorida
Uji Ferri Klorida adalah metode uji untuk membedakan sebuah larutan apakah
mengandung senyawa yang tergolong atau fenol menggunakan larutan FeCl₃. Jenis
senyawa ditentukan ketika larutan direaksikan dengan FeCl₃. Prinsip uji ferri klorida
adalah dengan senyawa aromatik, dimana FeCl₃ dapat bereaksi jika terdapat gugus
aromatik yang akan menghaslkan warna hitam, uji ferri klorida hanya dapat ditemukan
pada senyawa fenol dan tidak dapat terjadi pada senyawa alcohol (Acharya, 2012).

b. Analisa Prosedur
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah persiapan alat dan
bahan. Beberapa alat yang digunakan yakni pipet ukur, bulb, tabung reaksi dan pipet
tetes. Sedangkan bahan yang diperlukan yakni reagen FeCl3 (ferri klorida), methanol,
aquades, 2- Propanol dan fenol. Kemudian tahap yang kedua yaitu 4 tabung reaksi
tersebut dimasukkan masing-masing sebanyak 1 ml aquades. Tujuan diberikannya
aquades pada uji ferri klorida agar sampel tidak menguap. Langkah yang ketiga yakni
tabung yang telah diberi nama sesuai dengan nama sampel, dimasukkan masing-masing
larutan sampel ke dalam tabung tersebut. Langkah keempat yaitu dimasukkan 2 tetes
FeCl3 ke dalam masing-masing tabung dan dikocok hingga homogen. Selanjutnya
dilakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi pada setiap larutan.

c. Analisa Hasil
Perubahan yang terjadi
Sampel Keterangan
Sebelum Sesudah
Metanol Kuning jernih Kuning jenih -(Negatif)
Etanol Kuning jernih Kuning jernih -(Negatif)
2-propanol Kuning jernih Ungu bening +(Positif)
Fenol Kuning jernih Ungu +(Positif)

Berdasarkan hasil penelitian diatas, di dapatkan bahwa methanol tidak mengalami


perubahan warna, hal ini dikarenakan metanol tidak mengandung fenol, sama hal nya
seperti sampel etanol. Dalam percobaan, 2-propanol berubah warna dari kuning jernih
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11

ke ungu bening, namun pada literatur, seharusnya 2-propanol tidak mengalami


perubahan warna karena sampel tersebut tidak termasuk dalam fenol melainkan
termasuk kedalam jenis alkohol sekunder. Pada sampel terakhir yaitu fenol, sampel ini
mengalami perubahan warna dari kuning jernih ke warna ungu, hal ini menunjukan
bahwa pada sampek terdapat kandungan fenol (Alfian dan Susanti, 2012).

d. Mekanisme Reaksi
Mekanisme reaksi uji ferri klorida yaitu memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
yang berisi aquades agar tidak mudah menguap lalu ditambahkan dengan reagen FeCl3
sebanyak 2 tetes akan terjadi sebuah reaksi. Fenol akan bereaksi denga reagen FeCl3
yang akan membentuk HCl. Setelah bereaksi fenol akan kehilangan H+ dan kemudian
akan digantikan oleh Fe3+ dan akan terbentuk FeO pada cincin benzena. Terbentuknya
FeO pada cincin benzena inilah yang akan memberikan perubahan warna ungu pada
sampel larutan yang terdapat fenol (Farajnezhad and Gharbani, 2012).

KESIMPULAN
Tujuan dari praktikum identifikasi gugus fungsi alkohol adalah untuk mengetahui sifat fisik
alkohol dan fenol. Selain itu, diharapkan praktikan dapat membedakan senyawa alkohol primer,
sekunder, tersier, serta fenol dengan menggunakan uji lucas dan uji ferri klorida. Alkohol
merupakan senyawa karbon turunan dari alkana yang memiliki gugus fungsi hidroksil (OH-).
Alkohol terdiri dari beberapa jenis, seperti alkohol primer, sekunder, dan tersier. Percobaan kali
ini dilakukan sebanyak 2 kali untuk menentukan sifat fisik alkohol serta jenis alkohol. Dalam
percobaan uji lucas dengan sampel berupa metanol, etanol, 2-propanol, serta fenol didapatkan
hasil positif pada sampel 2-propanol setelah ditambahkan reagen lucas yang berupa ZnCl2 dan
HCl. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 2-propanol merupakan alkohol dengan jenis sekunder.
Untuk percobaan uji ferri klorida digunakan sampel berupa metanol, etanol, 2-propanol, dan
fenol. Setelah ditambahkan reagen FeCl3, sampel fenol menghasilkan warna ungu bening. Hal itu
sesuai dengan tujuan dari uji ferri klorida yakni mengidentifikasi adanya fenol yang tidak
terdapat pada alkohol
NAMA Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
KELAS RE
KELOMPOK RE-11
DAFTAR PUSTAKA

Anindiya, K. 2016. Pengaruh Sand Filter Berteknologi Reverse Osmosis dalam Proses Pengolahan
Aquadest Menggunakan Bahan Baku Air Sumur Terhadap Parameter Fisika. Skripsi. Semarang :
Universitas Diponogoro

Bayani, F. 2016. Analisis Fenol Total dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Ektrak Buah Sentul
(Sandoricum koetjape Merr). Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia. 4(1): 55-69

Bhimabhai, K. S. 2018. Comparative Study of Aliphatic and Aromatic Compounds. The Pharma
Innovation Journal. 7(9): 175-177

Eddy, D. R., Saraswati, S. B., dan Rustman. 2018. Uji Fotokatalisis Reduksi Benzaldehida
Menggunakan Titanium Dioksida Hasil Sintesis. PENDIPA Journal of Science Edition. 2(2): 158-162.

Nurjanah, S. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaan Problem Based Learning Menggunakan
Laboratorium Riil Terhadap Kemampuan Kognitif Kimia Siswa di Sekolah Menengah Atas
Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Skripsi. Riau : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Persson, I. 2018. Ferric Chloride Complexes in Aqueous Solution: An EXAFS Study. Journal of
Solution Chemistry. 47(5) : 797-805

Rifwanto, A. 2018. Pengaruh Lama Pengadukan Biodisel Menggunakan Tempeatur Transesterifikasi


55°C dan 65° Terhadap Mutu Biodisel yang Dihasilkan dengan Bahan Baku Minyak Jarak (Castor Oil).
Skripsi. Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Setiyoningsih, L. A. 2018. Pembuatan dan Kaakterisasi Arang Aktif Kulit Singkong Menggunakan
Aktivator ZnCl3. Skripsi. Jember : Universitas Jember

Stoker, H. and Stephen. 2012. General, Organic and Biological Chemystry. USA: Cengage Learning.

Yuliasari, Nova., Yanis, Muhammad., dan Aprianto. 2012. Pengaruh Feri Klorida Terhadap Kedalaman
Pengikisan Dan Kekasaran Permukaan Aluminium Murni. Jurnal Penelitian Sains. 15(1): 26-30.

C, Dolfina., Koirewoa., dan Raunsay, Edoward K. 2016. Status Pencemaran Senyawa Fenol pada
Beberapa Sumber Air di Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura. Novae Guinea Jurnal Biologi.

Yanti, Arisma., Mursiti, Sri., Widiarti, Nuni., dkk. 2019. Optimalisasi Metode Penentuan Kadar Etanol
dan Metanol pada Minuman Keras Oplosan Menggunakan Kromatografi Gas (KG). Indonesian Journal
of Science. 8(1): 53-59

Umah, Nelly R., Joko, Tri., Dngiran, Hanan L. 2018. Efektivitas Dosis Ferri Klorida (FeCl3) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Limbah Pabrik Tahu di Tempelsari
Kalikajar Wonosobo. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(6): 279-289

You might also like