Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan berkatnya Resume Diskusi yang berjudul “Konsep-konsep Dasar Listrik” ini
dapat Saya selesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Resume Diskusi ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknik Dasar Listrik yang diberikan oleh Bapak Marwan Afandi, M.T.Selain
itu, resume diskusi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan juga menjadi
pengalaman penyusun dalam Konsep-Konsep Dasar listrik yang dimana resume diskusi
ini akan berguna bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marwan Afandi, M.T selaku dosen
dari mata kuliah Teknik Dasar Listrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya menyadari, resume diskusi yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah resume diskusi ini.
M. Tondi Nasma
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Makalah...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Resume Kelompok 1 (Listrik Statis)
B. Resume Kelompok 2 ( Konsep Materi Dan Zat)
C. Resume Kelompok 3 (Gaya Coulomb dan Medan Listrik)
D. Resume Kelompok 4 (Potensial Dan Tegangan Listrik)
E. Resume Kelompok 5 (Konduktor Dan Isolator)
F. Resume Kelompok 6 (Rangkaian Listrik
G. Resume KElompok 7 Arus dan jatuh Tegangan
H. Resume Kelompok 8 Sistem satuan Besaran Listrik)
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Belakang
Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau
aliran muatan listrik. Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan
elektron maka benda tersebut dapat dikatakan bermuatan listrik. Ada dua jenis
muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika suatu benda
kekurangan elektron maka benda tersebut bermuatan positif (+), sebaliknya jika
suatu benda kelebihan elektron maka benda tersebut bermuatan negatif (-). Setelah
bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan
listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam dalam resume diskusi ini yaitu:
A. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan resumi diskusi ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Dasar Listrik sekaligus untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baik
untuk penyusun maupun bagi para pembaca resume diskusi ini nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Listrik statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda.
Fenomena listrik statis sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika
menyetrika kain wool, begitu selesai disetrika maka kain wool tersebut menarik rambut-
rambut di badan kita saat kain tersebut didekatkan ke tubuh.
Proses Terjadinya Listrik Statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor.
Peristiwa listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses
gesekan (gosokan). Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan membuat electron
dari atom materi yang satu berpindah ke atom materi yang lain, sehingga kedua materi
menjadi bermuatan. Materi akan menjadi bermuatan positif jika melepaskan elektronnya,,
sebaliknya jika materi tidak melepaskan elektronnya maka materi tersebut akan bermuatan
negatif. Jadi, perpindahan elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses
gesekan atau gosokan. Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa
listrik statis, seperti penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik
yang awalnya tidak bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-
elektron yang ada pada kain wol akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya,
penggaris plastik disebut sebagai benda yang bermuatan listrik negatif. Ketika penggaris
tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh penggaris. Hal
tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik benda-
benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.
Klasifikasi Zat Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa. Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi
karena menempati ruang dan memiliki massa. Contohnya besi, air, dan udara. materi di
alam dapat berupa zat tunggal (murni) dan dapat juga berupa campuran. Zat murni hanya
tersusun dari satu jenis zat, dan sering disebut dengan “zat”, sedangkan campuran
merupakan materi yang tersusun dari dua atau lebih zat. Materi dapat diklasifikasikan
dengan dua cara, yaitu berdasarkan keadaannya (wujudnya), dan berdasarkan
komposisinya.
Struktur Sifat-Sifat Dan Mikrokopis Benda Padat,Cair Dan Gas antara lain :
a. Bahan tambang (Padat)
Bahan tambang merupakan bahan yang asalnya didapat dari penggalian tanah.
Bahan ini ada yang berbentuk bijih (besi, timah, seng dan lain-lain), dan harus
diproses terlebih dahulu dalam dapur untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki.
Selain itu ada beberapa brongkolan/batu (pualam, batu tulis dan sebagainya).
b. Minyak Tranformator (cair)
Minyak transformator Fungsi minyak transformator adalah mengeluarkan panas
yang ditimbulkan arus listrik dalam kumparan dan melindungi kumparan
transformator dari pengaruh air.
c. Udara (gas)
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan
tembus yang cukup besar yaitu 30kV/cm. Susunan udara di muka bumi, terdiri atas
79% Nitrogen (N2) dan 20% Oksigen (O2), sedangkan sisanya adalah sekitar 1%
terdiri dari: Argon, Helium, Neon, Kripton, karbondioksida dan lain-lain.
Hukum Coulomb adalah hukum yang menghubungkan antara jenis muatan listrik
positif (+) dengan jenis muatan negatif (-). Kedua jenis muatan tersebut akan menimbulkan
sebuah gaya dengan jarak diantara titik muatan. Sebuah muatan listrik, baik positif maupun
muatan negatif terdapat dalam partikel sub-atomik. Muatan listrik bersifat saling tolak jika
sesama jenis muatan (positif – positif, negatif – negatif), sedangkan muatan listrik yang
bertemu dengan beda jenis (negatif – positif) akan menghasilkan sifat saling tarik menarik.
Hukum coulomb mempunyai persamaan dengan salah satu hukum fisika yang
lainnya, yaitu hukum gravitasi newton. Hukum gravitasi newton berada dalam lingkup
pembahasan hukum newton.
Persamaan : Perbandingan kuadrat yang terbalik.
Perbedaan : Gaya gravitasi selalu tarik menarik, sedangkan gaya listrik pada hukum
coulomb bersifat tarik – menarik dan juga dapat saling tolak- menolak.
Bunyi Hukum Coulomb "Besarnya gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak
antara dua benda yang bermuatan listrik akan berbanding lurus dengan muatan masing -
masing benda, akan tetapi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut".
Rumus gaya Coulomb diturunkan dari pernyataan Coulomb berdasarkan hasil
percobaannya. Pernyataan tersebut berbunyi: Gaya interaksi antara dua buah benda titik
bermuatan listrik, berbanding lurus dengan hasil kali masing-masing muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Pernyataan di atas
umum dikenal dengan Hukum Coulomb, yang dituliskan dengan persamaan matematis:
F = k . q1.q2/r2
Keterangan:
F = gaya Coulomb (N)
q1, q2 = muatan setiap partikel (C)
r = jarak antara kedua muatan (m)
k = konstanta Coulomb 9 x 109 (N/m2C2)
Contoh Soal 1
Dua buah muatan masing-masing 20 μC dan 24 μC terpisah pada jarak 12 cm. Hitunglah
besar gaya tolak-menolak yang bekerja pada muatan tersebut.
Jawab:
Diketahui:
• q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C
• q2 = 24 μC = 24 x 10-6 C
• r = 12 cm = 0,12 m = 12 x 10-2 m
• k = 9 x 109 N/m2C2 Ditanyakan:
• F....?
Penyelesaian:
F = k . q1.q2/r2
= 9 x 109 . 20 x 10-6. 24 x 10-6/(12 x 10-2)2
= 4,32/144 x 10-4
= 300 N
Medan listrik merupakan efek atau dampak yang timbul lantaran adanya muatan listrik.
Baik itu proton, ion, atau elektron dalam ruangan yang berada di sekitarnya. Dengan kata
lain, medan listrik merupakan sektor spasial yang timbul oleh adanya gaya listrik, biasanya
terdiri atas dua atau lebih muatan. Medan listrik ini mempunyai satuan N/C
(Newton/Coulomb). Sedangkan untuk menggambarkannya, adalah dengan menggunakan
garis-garis gaya listrik (garis khayal). Di mana garis lengkung merupakan lintasan yang
dilalui oleh muatan positif dan bergerak dalam medan listrik.
Sifat-sifat medan listrik dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Medan listrik hanya bergantung terhadap beban (benda) yang menghasilkannya.
2. Sumber energi yang terdapat pada medan listrik berdasarkan atas tegangan listrik.
3. Terdapat muatan listrik dua atau lebih yang kemudian saling berinteraksi. Bisa
positif atau negatif, yang berlawanan akan saling menarik, yang setara saling
menolak.
4. Penggambaran atau pencitraan garis-garis pada medan listrik harus bisa
menggambarkan besarnya dan arah E.
5. Besarnya medan listrik atau intensitas menggunakan volt per meter (v/m) sebagai
satuan hitung.
6. Menggunakan pendeteksian satu muatan listrik untuk mengetahui adanya muatan
listrik, sedangkan pendeteksian muatan kedua dan muatan lainnya tidak perlu.
Kuat Medan Listrik Pengertian medan listrik juga akan membahas kuat medan listrik,
merupakan besar medan listrik yang terdapat pada sebuah benda bermuatan listrik. Untuk
mengetahuinya, kita bisa menghitung dengan rumus berikut: E= F/q
E adalah kuat medan listrik yakni dengan satuan N/C. F merupakan gaya coulomb (F),
adapun q merupakan muatan listrik pada benda (C).
Energi potensial listrik tidak lain adalah usaha yang dilakukan oleh suatu gaya luar
untuk memindahkan partikel bermuatan yang berbeda disekitar medan listrik. Misalkan qo
bergerak disuatu medan listrik akibatnya muatan titik q1,q2,q3… dengan jarak
r1,r2,r3..dari qo. Medan listrik total adalah muatan vector dari medan-medan yang
ditimbulkan oleh muatan-muatan individu, dan kerja total yang dilakukan qo adalah
muatan kontribusi dari muatan-muatan individu itu.
Rumus yang digunakan Untuk mencari potensial listrik, maka rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut ini.
V = W/Q
Karena potensial listrik adalah energy potensial elektrostatik per satuan muatan,
maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per coulomb atau volt
(V). 1 V = J/C
Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang merupakan integral dari medan litrik
E terhadap perubahan jarak dl, maka dimensi E dapat juga disebut:
1 N/C = 1 V/m
Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E) x Jarak (L) satuan V =
(V/m).(m).
Energi potensial elastis atau pegas adalah energi yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas.
Tegangan
Tegangan adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik. Terjadinya tegangan
akibat beda / selisih potensial dan dikatakan ada tegangan ( voltage ). Faktor-faktor
Tegangan Listrik, yaitu:
1. Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
2. Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
3. Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan electron.
Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara lain: voltmeter, dan
osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika dilewatkan
melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai hukum Ohm, besar tegangan sebanding
dengan besar arus untuk nilai resistansi sama.
Pembahasan Tegangan Listrik Voltmeter digunakan untuk mengukur beda
potensial. Misalnya beda potensial antara kutub-kutub baterai atau beda potensial di dua
titik suatu rangkaian listrik. Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel.
Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub
positif batu baterai. Adapun kutub negative voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif
batu baterai. Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak
listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.
E. Resume Kelompok 5 (Konduktor Dan Isolator)
Konduktor
Konduktor adalah zat atau bahan yang mempunyai kemampuan untuk
menghantarkan panas atau arus listrik. Konduktor mampu menghantarkan listrik dengan
baik karena mempunyai hambatan jenis sangat kecil. Konduktor adalah zat atau bahan yang
mempunyai kemampuan untuk menghantarkan panas atau arus listrik. Konduktor mampu
menghantarkan listrik dengan baik karena mempunyai hambatan jenis sangat kecil seperti
panic,wajan dan catokan.
Konduktor memiliki sifat-sifat bahan yang sangat penting, yaitu sebagai berikut:
a. Daya Hantar Panas Sifat ini merupakan kondisi yang menyatakan jumlah panas
yang melewati lapisan bahan dalam kurun waktu tertentu.
b. Daya Electron-Motoric Sifat ini memiliki peranan sangat penting pada dua jenis
logam berbeda yang dipasang pada dua titik kontak.
c. Konduktivitas Listrik Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam
berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang
harga yang sangat luas. Logam atau material yang merupakan penghantar listrik
yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan orde 107 (ohm.meter) -1 dan
sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah, yaitu
antara 10-10 sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1.
d. Kekuatan Tegangan Tarik Sifat ini sangat penting digunakan saat terjadi
pendistribusian tegangan tinggi.
e. Koefisien Suhu Tahanan Bahan penghantar yang paling sering digunakan adalah
tembaga, karena paling mudah didapatkan serta dengan penawaran harga yang
murah.
Isolator
Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik, contohnya:
plastik, kertas, tembok, kayu, tanah, batu, kaca, dan karet. Bahan-bahan yang bersifat
isolator adalah bahan-bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan
sumber tegangan. Bahan-bahan ini biasanya tidak dapat menghantar listrik. Beberapa
benda/ bahan, seperti kaca, karet, kertas, kayu atau teflon merupakan bahan isolator yang
sangat bagus.
Sifat-sifat bahan isolator, antara lain sebagai berikut:
a. Tahanan Listrik/ Panas Besar Bahan isolator harus mampu mencegah mengalirnya
arus listrik/panas dari konduktor.
b. Kekuatan Dielektrik yang Baik Isolator harus memiliki kekuatan dielektrik yang
baik. Kekuatan dielektrik diartikan sebagai tegangan maksimum yang mampu
ditahan oleh bahan tanpa merusak sifat isolatif bahan tersebut.
c. Kapasitansi Listrik yang Besar Bahan isolator harus mempunyai kapasitansi listrik
yang besar. Nilai ini bergantung pada jarak 2 konduktor yang diisolir oleh bahan
isolator, luasan permukaan konduktor, dan permitivitas bahan isolator yang
digunakan.
1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki komponen dan beban (lampu,
resistor atau lain - lain) saling terhubung satu sama lain dengan sejajar, maka dari
itu rangkaian ini akan mengurutkan satu komponen ke komponen lain. Karena
pemasangan dari rangkaian seri ini berjajar, maka pembagian tegangan dari sumber
tegangan akan merata ke seluruh komponen
Coba perhatikan gambar
Gambar Rangkaian Seri diatas menunjukan bahwa ke -4 lampu yang disusun seri
diatas akan saling berbagi tegangan karena memiliki sumber yang sama dalam satu
jalur yang sama pula
Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama sehingga :
Itot=I1=I2=I3
Maka hambatan total pada rangkaian hambatan seri (hambatan pengganti ) yaitu :
Vtot=V1+V2+V3
Itot⋅Rtot=I1⋅R1+I2⋅R
2+I3⋅R3
Rtot =R1+R2+R3
1.3. Sifat-sifat Rangkaian Seri
1. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian.
Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
4. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran
arus terhenti
1.4. Fungsi rangkaian seri
a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan total
b. Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi tegangan
c. Pada rangkaian seri memiliki arus yang sama pada masing-masing hambatan
Jawab :
Total Resistor(R) : 10 + 15 + 30 = 55 ohm
Arus (I) = V/R = 12 /55 = 0,21 A.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu
titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu
satu detik. Aliran muatan listrik ini melalui sebuah konduktor. Arus ini
bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub
negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan
arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial.
Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau
akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub
positif (+) dan kutub negatif (–).
Arus DC juga bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya diamana pun kita meninjau arus
tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama
Rangkaian Listrik.
Gambar 3.1
Grafik Arus Searah
2) Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap
satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda
waktu tertentu (mempunyai perioda waktu : T).
Gambar 3.2
Grafik Arus Bolak-balik
Arus listrik itu ibarat arus air yang mengalir, air mengalir dari tempat tingi
ke tempat rendah. Tapi arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke
titik berpotensial rendah. Kuatnya arus air yang mengalir juga sama
perumpamaannya dengan kuat arus listrik yang mengalir.
Arus listrik hanya akan mengalir jika terjadi perbedaan polaritas (potensial)
antara sautu titik dengan titik lainnya. Jika terjadi keseimbangan maka,
arus listrik tidak akan mengalir (lihat teori jembatan wheatstone).
Arus terbagi dua yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)
Arus mengalir bolak balik terjadi karena pada tegangan sumber terjadi
perubahan polaritas secara bolak-balik, bukan karena sifat arus listriknya.
Sifat dasar dari arus lisrik tetap mengalir dari daerah berpolaritas tinggi ke
polaritas rendah.
Arus listrik yang masuk ke dalam titik percabangan, maka arus tersebut
akan berbagi. Artinya jumlah arus yang mengalir pada semua percabangan
adalah sama dengan arus sumber (sebelum memasuki titik percabangan),
ini sesuai dengan teori hukum kirchoff.
Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian tergantung dari
besarnya beda potensial dan tahanan total yang ada dalam rangkaian. Ini
sesuai hukum ohm.
H. Resume Kelompok 8 (Sistem Satuan Besaran Listrik)
Sistem Internasional (SI) yaitu sistem yang dibangun dan dikembangakan dari sistem
besaran metrik yang diresmikan di Perancis pada tahun 1960. SI merasionalisasi besaran-
besaran yang sudah ada untuk menjadi standar secara internasional dalam penggunaannya.
Besaranbesaran tersebut dinyatakan dalam satuan dan dimensi agar dapat dikonversi ke
dalam besaran-besaran yang lain. Besaran-besaran satuan yang dirasionalisai SI meliputi
satuan besaran pokok terdiri dari 7 besaran dan 2 besaran tambahan.
Besaran pokok adalah suatu besaran yang didefinisikan tersendiri dan memiliki satuan,
besaran dan dimensi. Besaran-besaran pokok menurut SI meliputi Panjang, Massa, Waktu,
Suhu, Kuat Arus, Intensitas Cahaya, dan Jumlah Zat. Besaran-besaran pokok, satuan,
besaran, dan dimensi.Sedangkan besaran Turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari
satu atau lebih besaran pokok.
contoh “Besaran Turunan” yang diturunkan dari “Besaran Pokok”,adalah sebagai
berikut:
• Kecepatan adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan
waktu, yaitu jarak (s) dibagi waktu (t). formula persamaan adalah
Massa adalah suatu sifat fisik pada suatu benda yang menjelaskan tentang perilaku
yang dapat diamati. Massa disinonimkan dengan berat suatu benda. Berat ini
berkaitan dengan fenomena grativitasi pada suatu tempat/lokasi. Seringkali medan
gravitasi berbeda antara satu titik dengan titik yang lain terutama berkaiatan dengan
elevasi. Medan gravitasi di bumi berbeda dengan gravitasi di bulan. Secara empirik
dapat dibuktikan pada saat astronaut turun di bulan pada tanggal 20 Juli 1972, yaitu
astronaut dari pesawat penerbangan luar angkasa Apollo 11 bernama Amstrong,
tubuhnya melayang-layang pada saat turun dari ke permukaan bulan. Dengan
memperhatikan penjelasan ini, maka suatu benda yang berada di bulan mudah
terangka karena faktor gravitasi, sedangkan massa suatu benda sama di bumi maupun
di bulan atau luar angkasa. Alat untuk mengetahui besaran pokok massa digunakan
alat ukur neraca dengan satuan Kilogram dan diberi simbol satuan kg dan dimensi
“M”.
A. Kesimpulan
Dasar Listrik dan Elektronika merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa jurusan listrik khususnya pada jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik ( TITL) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 69 Tahun 2013 tentang kerangka
dasar dan struktur kurikulum di dalam kompetensi inti kelas X, tertulis kompetensi
yang harus dimiliki siswa adalah memahami, menerapkan dan menganalisis
pengetahuan faktual,konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Besaran-besaran yang ditetapkan oleh SI, meliputi Besaran Pokok, Besaran
Tambahan, Besaran Turunan, Besaran Skalar, dan Besaran Vektor. Besaran Pokok
terdiri dari 7 besaran yang meliputi: besaran Panjang, Massa, Waktu, Kuat Arus
Listrik, Suhu, Kuat Cahaya, dan Jumlah Zat, Untuk Besaran Tambahan terdiri dari
Sudut Bidang Datar dan Sudut Ruang. Sedangkan Besaran Turunan adalah suatu
besaran yang diturunkan dari Besaran Pokok, diantaranya besaran Luas, Volume,
Kecapatan, Massa Jenis, Gaya, Tekanan, Energi, Tenaga, Torque, Elekric Charge,
Potensil/Tegangan Listrik, Tahanan/Hambatan Listrik, Kapasitansi, Induktansi,
Muatan Listrik, Fluks Magnetis, Intensitas Magnetis, Frekuensi, Disintegrasi Rate,
dan Doseis Absorpsi. Kemudian menyangkut Besaran Skalar dan Besaran Vektor.
Beberapa besaran yang sering dianalisis dalam kelistrikan, yaitu besaran Arus Listrik,
Gaya Gerak Listrik (GGL), Tegangan (Beda Potensial), Resistansi
(Tahanan/Hambatan), Muatan Listrik, Kapasitansi, fluks magnet, Kerapatan Medan
Magnet, Induksi, Kuat Medan Listrik, dan Kerapan Fluks.
B. SARAN
Saya menyadari dari makalah resume diskusi yang saya buat ini banyak terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan didalam penyampain materi maupun
penyususnnya.oleh sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan
makalah resume diskusi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Hantje Ponto, D., 2018. DASAR TEKNIK LISTRIK. Yogyakarta: Grup penerbit
CV BUDI UTAMA.
https://www.mapel.id/hukum-coulomb/
https://www.harapanrakyat.com/2021/09/pengertian-medan-listrik/
Wijaya, I Ketut. 2015. Material Teknik Elektro. Fakultas Teknik:Universitas
Udayana
http://www.rumus-fisika.com/2014/04/pengukuran-tegangan-listrik.html
https://saintif.com/konduktor-adalah/
Jurnal isolator,konduktor dan semikonduktor
https://prabhagib.blogspot.com/2016/12/bahan-listrik-konduktor-artikel-
lengkap.html?m=1
Jurnal perdana okto manik.Universitas Sumatra Utara.Isolator
Dr.Ir. I Ketut Wijaya, M.Erg, “ Material Teknik elektro” buku ajar
Dr. Ramlawari, M.Si “ Suber Belajar Penunjang MIPA bab Iv Zat dan
Karakteristiknya”