You are on page 1of 30

RESUME DISKUSI

“KONSEP-KONSEP DASAR LISTRIK”

Mata Kuliah : Teknik Dasar Listrik


Dosen Pengampu : Bapak Marwan Afandi, M.T

Disusun Oleh :

Nama : M. Tondi Nasma


NIM : 5213351019
Kelas : PTIK-C

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan berkatnya Resume Diskusi yang berjudul “Konsep-konsep Dasar Listrik” ini
dapat Saya selesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Resume Diskusi ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknik Dasar Listrik yang diberikan oleh Bapak Marwan Afandi, M.T.Selain
itu, resume diskusi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan juga menjadi
pengalaman penyusun dalam Konsep-Konsep Dasar listrik yang dimana resume diskusi
ini akan berguna bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marwan Afandi, M.T selaku dosen
dari mata kuliah Teknik Dasar Listrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya menyadari, resume diskusi yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah resume diskusi ini.

Medan , Maret 2022

M. Tondi Nasma
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Makalah...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Resume Kelompok 1 (Listrik Statis)
B. Resume Kelompok 2 ( Konsep Materi Dan Zat)
C. Resume Kelompok 3 (Gaya Coulomb dan Medan Listrik)
D. Resume Kelompok 4 (Potensial Dan Tegangan Listrik)
E. Resume Kelompok 5 (Konduktor Dan Isolator)
F. Resume Kelompok 6 (Rangkaian Listrik
G. Resume KElompok 7 Arus dan jatuh Tegangan
H. Resume Kelompok 8 Sistem satuan Besaran Listrik)
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Belakang

Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting


dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama dan dibutuhkan dalam suatu
kegiatan usaha.dalam aktu yang akan kebutuhan listrik akan meningkat siring
dengan adanya peningkatan dan perkembangan baik dari jumlah penduduk,jumlah
investasi yang semakin meningkat akan memunculkan berbagai industry-industri
baru.penggunaan listrik merupakan factor yang penting dalam kehidupan
masyarakat,baik pada sector rumah tangga,penerbangan,komunikasi dan
sebagainya.

Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau
aliran muatan listrik. Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan
elektron maka benda tersebut dapat dikatakan bermuatan listrik. Ada dua jenis
muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika suatu benda
kekurangan elektron maka benda tersebut bermuatan positif (+), sebaliknya jika
suatu benda kelebihan elektron maka benda tersebut bermuatan negatif (-). Setelah
bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan
listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam dalam resume diskusi ini yaitu:

1. Apa Pengertian Listrik Satatis ?


2. Apa Pengertian Konsep materi/zat ?
3. Apa yang di maksud dengan Hukum Colubm?
4. Apa pengertian Potensial dan Tegangan Listrik?
5. Apa itu konduktor dan isolator?
6. Apa saja besaran pokok ?
7. Apa saja konsep-konsep Dasar Listrik?
8. Apa itu Rangkaian Listrik?

A. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan resumi diskusi ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Dasar Listrik sekaligus untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baik
untuk penyusun maupun bagi para pembaca resume diskusi ini nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Resume Kelompok 1 (Listrik Statis)

Listrik statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda.
Fenomena listrik statis sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika
menyetrika kain wool, begitu selesai disetrika maka kain wool tersebut menarik rambut-
rambut di badan kita saat kain tersebut didekatkan ke tubuh.

Proses Terjadinya Listrik Statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor.
Peristiwa listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses
gesekan (gosokan). Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan membuat electron
dari atom materi yang satu berpindah ke atom materi yang lain, sehingga kedua materi
menjadi bermuatan. Materi akan menjadi bermuatan positif jika melepaskan elektronnya,,
sebaliknya jika materi tidak melepaskan elektronnya maka materi tersebut akan bermuatan
negatif. Jadi, perpindahan elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses
gesekan atau gosokan. Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa
listrik statis, seperti penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik
yang awalnya tidak bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-
elektron yang ada pada kain wol akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya,
penggaris plastik disebut sebagai benda yang bermuatan listrik negatif. Ketika penggaris
tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh penggaris. Hal
tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik benda-
benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.

Gejala Listrik statis dapat dicontohkan antara lain :


1. Saat kita menyisir rambut
Saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang rambut kita akan
terbawa berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal seperti ini dapat terjadi
karena adanya interaksi muatan antara sisir dengan rambut kita.
2. Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan.
Pada peristiwa ini jika di perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada pada tangan
akan berdiri, hal seperti itu diakibatkan karena adanya listrik statis.

Rangkaian listrik seri dan pararel

Rangkaian Seri dan Paralel.


1. Rangkaian Listrik Seri. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian alat listrik yang disusun
secara berurutan.
2. Rangkaian Listrik Paralel. Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian alat listrik yang
disusun secara bertingkat atau sejajar.

Alat dan bahan


1. Bohlam senter sebanyak 4 buah
2. Pitingan senter sebanyak 4 buah
3. Kabel 2 meter
4. Batu baterai 2 buah
5. Gunting
B. Resume Kelompok 2 (Materi /Zat)

Klasifikasi Zat Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa. Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi
karena menempati ruang dan memiliki massa. Contohnya besi, air, dan udara. materi di
alam dapat berupa zat tunggal (murni) dan dapat juga berupa campuran. Zat murni hanya
tersusun dari satu jenis zat, dan sering disebut dengan “zat”, sedangkan campuran
merupakan materi yang tersusun dari dua atau lebih zat. Materi dapat diklasifikasikan
dengan dua cara, yaitu berdasarkan keadaannya (wujudnya), dan berdasarkan
komposisinya.

Struktur Sifat-Sifat Dan Mikrokopis Benda Padat,Cair Dan Gas antara lain :
a. Bahan tambang (Padat)
Bahan tambang merupakan bahan yang asalnya didapat dari penggalian tanah.
Bahan ini ada yang berbentuk bijih (besi, timah, seng dan lain-lain), dan harus
diproses terlebih dahulu dalam dapur untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki.
Selain itu ada beberapa brongkolan/batu (pualam, batu tulis dan sebagainya).
b. Minyak Tranformator (cair)
Minyak transformator Fungsi minyak transformator adalah mengeluarkan panas
yang ditimbulkan arus listrik dalam kumparan dan melindungi kumparan
transformator dari pengaruh air.
c. Udara (gas)
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan
tembus yang cukup besar yaitu 30kV/cm. Susunan udara di muka bumi, terdiri atas
79% Nitrogen (N2) dan 20% Oksigen (O2), sedangkan sisanya adalah sekitar 1%
terdiri dari: Argon, Helium, Neon, Kripton, karbondioksida dan lain-lain.

Sifat-Sifat Makrokopis Benda Padat, Cair, dan Gas antara lain ;


a. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-
gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu
tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda
tersebut dibuat.
b. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana
pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan
bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan
menyusut jika suhunya menurun.
c. Sifat Kimia berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya
atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan
cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan
sekitarnya disebut pemburaman.

Klasifikasi Bahan Konduktor, Semikonduktor, Isolator, Super Konduktor Dan Bahan


Magnetik.antara lain :
a. Bahan konduktor
digunakan untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai rugi daya yang kecil
ketika dialiri arus yang besar (untuk kabel yang mana rugi daya dan temperaturnya
harus kecil). Dengan kata lain, tahanan bahan digunakan untuk filament pada lampu
harus dapat menahan temperatur yang tinggi.
b. Semikonduktor
adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator
(isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi
arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus
tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai
konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya.
Senyawa silikon, SiO (quartz), sering dipergunakan pada alat-alat optik dengan index bias
1,54.
1) Dioda
Jika dua tipe bahan semi konduktor yaitu type-P dan type-N digabung menjadi satu, maka
akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada
pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan disambung begitu saja, melainkan
dari satu bahan semi konduktor diberi doping (impurity material) yang berbeda.
2. Transistor
merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu membentuk transistor
PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, base, dan
kolektor. Transistor adalah komponen yang dapat bekerja sebagai sakelar (switch on/off)
dan juga sebagai penguat (amplifier). Transistor bipolar adalah inovasi yang mengantikan
transistor tabung (vacum tube). Selain dimensi transistor bipolar yang relatif lebih kecil,
disipasi dayanya juga lebih kecil sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin.
Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi audio,
untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi dayanya sangat besar.

Persiapan bahan semikonduktor


Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan dibawah suatu
nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor,
semikonduktor ataupun suatu insulator pada keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan
sifat konduktivitas menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Superkonduktor merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat
superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Sebagai contoh, karbon juga bersifat
superkonduktor dengan Tc 15 K. Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor
hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus
Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Sifat kelistrikan pada semikonduktor Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron
akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah
dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan listrik pada
logam konduktor. Sifat Kemagnetan Superkonduktor berSifat lain dari superkonduktor
yaitu bersifat diamagnetisme sempurna.
sedangkan untuk Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat melayang
karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar.
Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material
akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya.

C. Resume Kelompok 3 (Gaya Coulomb dan Medan Listrik)

Hukum Coulomb adalah hukum yang menghubungkan antara jenis muatan listrik
positif (+) dengan jenis muatan negatif (-). Kedua jenis muatan tersebut akan menimbulkan
sebuah gaya dengan jarak diantara titik muatan. Sebuah muatan listrik, baik positif maupun
muatan negatif terdapat dalam partikel sub-atomik. Muatan listrik bersifat saling tolak jika
sesama jenis muatan (positif – positif, negatif – negatif), sedangkan muatan listrik yang
bertemu dengan beda jenis (negatif – positif) akan menghasilkan sifat saling tarik menarik.
Hukum coulomb mempunyai persamaan dengan salah satu hukum fisika yang
lainnya, yaitu hukum gravitasi newton. Hukum gravitasi newton berada dalam lingkup
pembahasan hukum newton.
Persamaan : Perbandingan kuadrat yang terbalik.
Perbedaan : Gaya gravitasi selalu tarik menarik, sedangkan gaya listrik pada hukum
coulomb bersifat tarik – menarik dan juga dapat saling tolak- menolak.
Bunyi Hukum Coulomb "Besarnya gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak
antara dua benda yang bermuatan listrik akan berbanding lurus dengan muatan masing -
masing benda, akan tetapi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut".
Rumus gaya Coulomb diturunkan dari pernyataan Coulomb berdasarkan hasil
percobaannya. Pernyataan tersebut berbunyi: Gaya interaksi antara dua buah benda titik
bermuatan listrik, berbanding lurus dengan hasil kali masing-masing muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Pernyataan di atas
umum dikenal dengan Hukum Coulomb, yang dituliskan dengan persamaan matematis:

F = k . q1.q2/r2

Keterangan:
F = gaya Coulomb (N)
q1, q2 = muatan setiap partikel (C)
r = jarak antara kedua muatan (m)
k = konstanta Coulomb 9 x 109 (N/m2C2)

Contoh Soal 1
Dua buah muatan masing-masing 20 μC dan 24 μC terpisah pada jarak 12 cm. Hitunglah
besar gaya tolak-menolak yang bekerja pada muatan tersebut.

Jawab:
Diketahui:
• q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C
• q2 = 24 μC = 24 x 10-6 C
• r = 12 cm = 0,12 m = 12 x 10-2 m
• k = 9 x 109 N/m2C2 Ditanyakan:
• F....?
Penyelesaian:
F = k . q1.q2/r2
= 9 x 109 . 20 x 10-6. 24 x 10-6/(12 x 10-2)2
= 4,32/144 x 10-4
= 300 N

Medan listrik merupakan efek atau dampak yang timbul lantaran adanya muatan listrik.
Baik itu proton, ion, atau elektron dalam ruangan yang berada di sekitarnya. Dengan kata
lain, medan listrik merupakan sektor spasial yang timbul oleh adanya gaya listrik, biasanya
terdiri atas dua atau lebih muatan. Medan listrik ini mempunyai satuan N/C
(Newton/Coulomb). Sedangkan untuk menggambarkannya, adalah dengan menggunakan
garis-garis gaya listrik (garis khayal). Di mana garis lengkung merupakan lintasan yang
dilalui oleh muatan positif dan bergerak dalam medan listrik.
Sifat-sifat medan listrik dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Medan listrik hanya bergantung terhadap beban (benda) yang menghasilkannya.
2. Sumber energi yang terdapat pada medan listrik berdasarkan atas tegangan listrik.
3. Terdapat muatan listrik dua atau lebih yang kemudian saling berinteraksi. Bisa
positif atau negatif, yang berlawanan akan saling menarik, yang setara saling
menolak.
4. Penggambaran atau pencitraan garis-garis pada medan listrik harus bisa
menggambarkan besarnya dan arah E.
5. Besarnya medan listrik atau intensitas menggunakan volt per meter (v/m) sebagai
satuan hitung.
6. Menggunakan pendeteksian satu muatan listrik untuk mengetahui adanya muatan
listrik, sedangkan pendeteksian muatan kedua dan muatan lainnya tidak perlu.

Komponen-Komponen Medan Listrik Pengertian medan listrik sendiri tersusun atas


beberapa komponen, seperti:

1. Gaya listrik, merupakan kumpulan yang terdapat di antara muatan listrik.


2. Arah, timbulnya dipengaruhi oleh orientasi garis yang mewakili besarnya di mana,
di mana berada pada sumbu yang menyediakan arah medan listrik. Arah ini
penggambarannya adalah dengan poros yang melewati partikel serta titik dalam
ruang yang berinteraksi.
3. Intensitas atau magnitude, merupakan ukuran vektor yang mewakili bidang.
4. Garis gaya atau garis medan listrik merupakan garis khayal (garis imajiner) yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga arah yang tergambar pada titik manapun persis
dengan arah medan yang terdapat pada titik tersebut.

Kuat Medan Listrik Pengertian medan listrik juga akan membahas kuat medan listrik,
merupakan besar medan listrik yang terdapat pada sebuah benda bermuatan listrik. Untuk
mengetahuinya, kita bisa menghitung dengan rumus berikut: E= F/q

E adalah kuat medan listrik yakni dengan satuan N/C. F merupakan gaya coulomb (F),
adapun q merupakan muatan listrik pada benda (C).

D. Resume Kelompok 4 (Potensial dan Tegangan Listrik)


Potensial
Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi benda karena posisi (ketinggian) benda
tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak terhingga dengan arah dari gaya
yang ditimbulkan dari energi potensial tersebut.
Sebuah potensial bermuatan positif digerakan oleh sebuah gaya Luar dari A ke B
dalam sebuah medan listrik. Dalam perjalananya Partikel tersebut akan dipengaruhi oleh
gaya listrik sebesar qoE .Untuk mempertahankan partikel tersebut agar tidak dipercepat
oleh Gaya qoE, maka sebuah pengaruh luar harus memakai gaya Fa yang Dipilih tepat
sama dengan – qoE yang akan menyebabkan partikel bergeser Sejauh dǀ sepanjang jalan A
ke B Kerja yang dilakukan oleh pengaruh gaya luartersebut adalah Fa.

Energi potensial listrik tidak lain adalah usaha yang dilakukan oleh suatu gaya luar
untuk memindahkan partikel bermuatan yang berbeda disekitar medan listrik. Misalkan qo
bergerak disuatu medan listrik akibatnya muatan titik q1,q2,q3… dengan jarak
r1,r2,r3..dari qo. Medan listrik total adalah muatan vector dari medan-medan yang
ditimbulkan oleh muatan-muatan individu, dan kerja total yang dilakukan qo adalah
muatan kontribusi dari muatan-muatan individu itu.

Rumus yang digunakan Untuk mencari potensial listrik, maka rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut ini.
V = W/Q

V = beda potensial listrik (satuan Volt, V)


W = energi listrik (satuan Joule, J)
Q = muatan listrik (satuan Coulomb, C)

Karena potensial listrik adalah energy potensial elektrostatik per satuan muatan,
maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per coulomb atau volt
(V). 1 V = J/C
Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang merupakan integral dari medan litrik
E terhadap perubahan jarak dl, maka dimensi E dapat juga disebut:
1 N/C = 1 V/m
Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E) x Jarak (L) satuan V =
(V/m).(m).
Energi potensial elastis atau pegas adalah energi yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas.

Tegangan
Tegangan adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik. Terjadinya tegangan
akibat beda / selisih potensial dan dikatakan ada tegangan ( voltage ). Faktor-faktor
Tegangan Listrik, yaitu:
1. Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
2. Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
3. Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan electron.

Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara lain: voltmeter, dan
osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika dilewatkan
melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai hukum Ohm, besar tegangan sebanding
dengan besar arus untuk nilai resistansi sama.
Pembahasan Tegangan Listrik Voltmeter digunakan untuk mengukur beda
potensial. Misalnya beda potensial antara kutub-kutub baterai atau beda potensial di dua
titik suatu rangkaian listrik. Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel.
Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub
positif batu baterai. Adapun kutub negative voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif
batu baterai. Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak
listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.
E. Resume Kelompok 5 (Konduktor Dan Isolator)
Konduktor
Konduktor adalah zat atau bahan yang mempunyai kemampuan untuk
menghantarkan panas atau arus listrik. Konduktor mampu menghantarkan listrik dengan
baik karena mempunyai hambatan jenis sangat kecil. Konduktor adalah zat atau bahan yang
mempunyai kemampuan untuk menghantarkan panas atau arus listrik. Konduktor mampu
menghantarkan listrik dengan baik karena mempunyai hambatan jenis sangat kecil seperti
panic,wajan dan catokan.
Konduktor memiliki sifat-sifat bahan yang sangat penting, yaitu sebagai berikut:
a. Daya Hantar Panas Sifat ini merupakan kondisi yang menyatakan jumlah panas
yang melewati lapisan bahan dalam kurun waktu tertentu.
b. Daya Electron-Motoric Sifat ini memiliki peranan sangat penting pada dua jenis
logam berbeda yang dipasang pada dua titik kontak.
c. Konduktivitas Listrik Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam
berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang
harga yang sangat luas. Logam atau material yang merupakan penghantar listrik
yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan orde 107 (ohm.meter) -1 dan
sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah, yaitu
antara 10-10 sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1.
d. Kekuatan Tegangan Tarik Sifat ini sangat penting digunakan saat terjadi
pendistribusian tegangan tinggi.
e. Koefisien Suhu Tahanan Bahan penghantar yang paling sering digunakan adalah
tembaga, karena paling mudah didapatkan serta dengan penawaran harga yang
murah.

Konduktor juga memiliki jenis-jenis bahan konduktor , yaitu


aluminium,perak,seng,emas,besi dan tembaga.dan memiliki 2 karakteristik antara lain :
1. Karakteristik Mekanik Yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk
konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 derajat C, maka
kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. Karakteristik Listrik Yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus
listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10: 1991, untuk konduktor 70 mm2
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 derajat C, maka kemampuan maksimum
dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

Isolator
Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik, contohnya:
plastik, kertas, tembok, kayu, tanah, batu, kaca, dan karet. Bahan-bahan yang bersifat
isolator adalah bahan-bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan
sumber tegangan. Bahan-bahan ini biasanya tidak dapat menghantar listrik. Beberapa
benda/ bahan, seperti kaca, karet, kertas, kayu atau teflon merupakan bahan isolator yang
sangat bagus.
Sifat-sifat bahan isolator, antara lain sebagai berikut:
a. Tahanan Listrik/ Panas Besar Bahan isolator harus mampu mencegah mengalirnya
arus listrik/panas dari konduktor.
b. Kekuatan Dielektrik yang Baik Isolator harus memiliki kekuatan dielektrik yang
baik. Kekuatan dielektrik diartikan sebagai tegangan maksimum yang mampu
ditahan oleh bahan tanpa merusak sifat isolatif bahan tersebut.
c. Kapasitansi Listrik yang Besar Bahan isolator harus mempunyai kapasitansi listrik
yang besar. Nilai ini bergantung pada jarak 2 konduktor yang diisolir oleh bahan
isolator, luasan permukaan konduktor, dan permitivitas bahan isolator yang
digunakan.

Isolator juga memiliki jenis-jenis antara lain :


a. Bahan Padat
Bahan padat adalah bahan Isolator yang tidak dapat berubah bentuk dengan mudah
mengikuti wadahnya,seperti asbes,batu pualam,mika,dan mikanit.
b. Bahan Berserat
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan ini
kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap cairan,
sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya sekatnya
menurun.contohnya yaitu :benang,tekstil,kertas dan kayu.
c. Bahan dipadatkan
Beberapa bahan yang dipadatkan antara lain: lilin dengan parafin; damar
(gondorukem, arpus); bitumin; bahan-bahan pelarut seperti: kerosin (minyak tanah),
gasolin, spiritus putih, bensin, methanol (methyl alkohol), ethanol (ethyl alkohol),
d. Bahan Cair
Bahan Cair adalah bahan yang dapat berubah bentuk dengan mudah mengikuti
bentuk Wadahnya. Bahan Isolator yang paling banyak digunakan adalah minyak
transformator dan macam-macam minyak hasil bumi.contohnya antara lain :Minyak
Transformator dan Minyak Silikon.
e. Bahan gas
Bahan Gas adalah bahan yang dapat menyesuaikan bentuk pada wadah dan
memenuhi wadah tersebut.contohnya nata lain :Gas Sederhan,Gas Oksida dan Gas
Hidrosardon
F. Resume Kelompok 6 : Rangkaian Listrik

1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki komponen dan beban (lampu,
resistor atau lain - lain) saling terhubung satu sama lain dengan sejajar, maka dari
itu rangkaian ini akan mengurutkan satu komponen ke komponen lain. Karena
pemasangan dari rangkaian seri ini berjajar, maka pembagian tegangan dari sumber
tegangan akan merata ke seluruh komponen
Coba perhatikan gambar

Gambar Rangkaian Seri diatas menunjukan bahwa ke -4 lampu yang disusun seri
diatas akan saling berbagi tegangan karena memiliki sumber yang sama dalam satu
jalur yang sama pula

1.1 Rangkaian Seri Resistor Beserta Rumus


Bentuk rangkaian seri hambatan(resitor) adalah seperti berikut ini:

Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama sehingga :

Itot=I1=I2=I3

Sedangkan tegangan pada rangkain hambatan seri yaitu :

Maka hambatan total pada rangkaian hambatan seri (hambatan pengganti ) yaitu :
Vtot=V1+V2+V3
Itot⋅Rtot=I1⋅R1+I2⋅R
2+I3⋅R3
Rtot =R1+R2+R3
1.3. Sifat-sifat Rangkaian Seri
1. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. 
Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
4. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran
arus terhenti
1.4. Fungsi rangkaian seri
a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan total
b. Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi tegangan
c. Pada rangkaian seri memiliki arus yang sama pada masing-masing hambatan

1.6. Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor


Sebuah rangkaian resistor dipasang secara seri dengan hambatan masing-masing 20
ohm, 15 ohm, 30 ohm. Tegangan pada rangkaian tersebut adalah 12 volt. Berapa total
resistansi dan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?

Jawab :
Total Resistor(R) : 10 + 15 + 30 = 55 ohm
Arus (I) = V/R = 12 /55 = 0,21 A.

2.        Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

2.1  Rangakain listrik paralel


Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber
yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang
menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang
lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan
tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri.
Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar
rangkaian paralel : Contoh pengaplikasian rangkaian paralel pada 3 buah lampu :
Pada umumnya hambatan(R) yang dirangkaia paralel akan menghasilkan hambatan
tota(RT) yang semakin kecil . Untuk mengetahui hambatan total dari hambatan(RT)
yang dipasang paralel dapat menggunakan perhitungan di bawah:
Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan Hukum
Ohm Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik
mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan
yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan
untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R). Rumus: V = I . R
bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan
berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”. Arus
adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui penghantar
dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28 x 10
pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan
aliran listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik. Arus dapat
digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
G. Resume Kelompok 7 : Arus dan Jatuh Tegangan

2.1 Pengertian arus listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu
titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu
satu detik. Aliran muatan listrik ini melalui sebuah konduktor. Arus ini
bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub
negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan
arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial.
Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau
akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub
positif (+) dan kutub negatif (–).

2.2 Macam-macam arus listrik


Simbol dari arus listrik adalah “ I “, dan terbagi menjadi arus listrik searah
(DC) dan arus listrik bolak balik (AC).

1) Arus searah (Direct Current/DC)


Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya
negatif saja (tidak berubah dari positif kenegatif, atau sebaliknya

Arus DC juga bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya diamana pun kita meninjau arus
tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama
Rangkaian Listrik.
Gambar 3.1
Grafik Arus Searah
2) Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap
satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda
waktu tertentu (mempunyai perioda waktu : T).

Gambar 3.2
Grafik Arus Bolak-balik

Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip


kerjanya pada perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang
berada di dalam medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik tersebut akan
menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f. Dalam suatu rangkaian
listrik, simbol untuk sebuah sumber tegangan gerak elektrik bolak-balik
adalah :

2.3 Kuat Arus Listrik


Arus listrik yang mengalir pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total
muatan yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus
listrik I dapat dirumuskan:
Keterangan:
i= arus listrik(A)
Q= perubahan muatan
(coloumb) t= perubahan waktu
(sekon)
Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu
titik selama selang waktu Dt . Arus listrik diukur dalam coulomb per sekon
dan diberi nama khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan
Prancis bernama Andre Marie Ampere (1775 – 1836).

Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per sekon (1 A = 1 C/s).


Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan adalah miliampere (1 mA = 10-
3 A) atau mikroampere (1mA = 10-6 A). Alat untuk mengukur kuat arus listrik
dinamakan amperemeter (disingkat ammeter).

Konduktor banyak mengandung elektron bebas. Berarti, bila kawat


penghantar dihubungkan ke kutubkutub bateraisebenarnya elektron
bermuatan negatiflah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat penghantar
pertama kali dihubungkan, beda potensial antara kutub-kutub baterai
mengakibatkan adanya medan listrik di dalam kawat dan paralel
terhadapnya.

Dengan demikian, elektron-elektron bebas pada satu ujung kawat


tertarik ke kutub positif, dan pada saat yang sama elektron-elektron
meninggalkan kutub negatif baterai dan memasuki kawat di ujung yang
lain. Ada aliran elektron yang kontinu melalui kawat yang terjadi ketika
kawat terhubung ke kedua kutub. Sesuai dengan ketentuan mengenai
muatan positif dan negatif, dianggap muatan positif mengalir pada satu
arah yang tetap ekuivalen dengan muatan negatif yang mengalir ke arah
yang berlawanan, Ketika membicarakan arus yang mengalir pada
rangkaian, yang dimaksud adalah arah aliran muatan positif. Arah arus
yang identik dengan arah muatan positif ini yang disebut arus
konvensional.
Ada beberapa teori yang berhubungan dengan arus listrik yaitu seperti
teori hukum ohm dan hukum kirchoff. Pada hukum ohm arus listrik
diartikan bahwa besarnya arus yang mengalir adalah hasil bagi antara beda
potensial dengan tahanan. Sedangkan pada hukum kirchoff menjelaskan
tentang arus listrik yang memasuki suatu titik percabangan. Semua teori
adalah benar dan
sudah terbukti secara meyakinkan. Jika anda kurang percaya dengan teori
yang sudah baku, maka anda bisa melakukan praktek untuk melakukan
beberpaa pengujian dan pengukuran. Caranya buatlah beberapa variasi
rangkaian listrik, dan lakukan pengukuran pada setiap variasi, setelah itu
cocokkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teori.

Secara umum kita mengenal beberapa sumber yang mampu


menghasilkan arus lisrik yaitu seperti : generator listrik, batere kering dan
accumulato. Untuk batere dan accu hanya bisa menyediakan arus listrik
searah (dc). Untuk yang pembangkit generator itu contohnya listrik PLN.
Generator dikopel dengan turbin pada sistem pembangkit. Sistem
pembangit bisa dengan air (PLTA), uap (PLTU), gas (PLTG), surya (PLTS),
nuklir (PLTN dan lain sebagainya.

Secara sederhana maka dapat kita simpulkan beberapa poin mengenai


arus lisrik ini. Memang ini adalah hasil analisa saya pribadi dan jika anda
tidak sepaham itu sah-sah saja. Karena masing-masing pendapat biasanya
mempunyai dasar pemikiran atau alasan tertentu.

 Arus listrik itu ibarat arus air yang mengalir, air mengalir dari tempat tingi
ke tempat rendah. Tapi arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke
titik berpotensial rendah. Kuatnya arus air yang mengalir juga sama
perumpamaannya dengan kuat arus listrik yang mengalir.
 Arus listrik hanya akan mengalir jika terjadi perbedaan polaritas (potensial)
antara sautu titik dengan titik lainnya. Jika terjadi keseimbangan maka,
arus listrik tidak akan mengalir (lihat teori jembatan wheatstone).
 Arus terbagi dua yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)
 Arus mengalir bolak balik terjadi karena pada tegangan sumber terjadi
perubahan polaritas secara bolak-balik, bukan karena sifat arus listriknya.
Sifat dasar dari arus lisrik tetap mengalir dari daerah berpolaritas tinggi ke
polaritas rendah.
 Arus listrik yang masuk ke dalam titik percabangan, maka arus tersebut
akan berbagi. Artinya jumlah arus yang mengalir pada semua percabangan
adalah sama dengan arus sumber (sebelum memasuki titik percabangan),
ini sesuai dengan teori hukum kirchoff.
 Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian tergantung dari
besarnya beda potensial dan tahanan total yang ada dalam rangkaian. Ini
sesuai hukum ohm.
H. Resume Kelompok 8 (Sistem Satuan Besaran Listrik)

Sistem Internasional (SI) yaitu sistem yang dibangun dan dikembangakan dari sistem
besaran metrik yang diresmikan di Perancis pada tahun 1960. SI merasionalisasi besaran-
besaran yang sudah ada untuk menjadi standar secara internasional dalam penggunaannya.
Besaranbesaran tersebut dinyatakan dalam satuan dan dimensi agar dapat dikonversi ke
dalam besaran-besaran yang lain. Besaran-besaran satuan yang dirasionalisai SI meliputi
satuan besaran pokok terdiri dari 7 besaran dan 2 besaran tambahan.
Besaran pokok adalah suatu besaran yang didefinisikan tersendiri dan memiliki satuan,
besaran dan dimensi. Besaran-besaran pokok menurut SI meliputi Panjang, Massa, Waktu,
Suhu, Kuat Arus, Intensitas Cahaya, dan Jumlah Zat. Besaran-besaran pokok, satuan,
besaran, dan dimensi.Sedangkan besaran Turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari
satu atau lebih besaran pokok.
contoh “Besaran Turunan” yang diturunkan dari “Besaran Pokok”,adalah sebagai
berikut:
• Kecepatan adalah besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan
waktu, yaitu jarak (s) dibagi waktu (t). formula persamaan adalah

kecepatan, dengan satuan meter/sekon (m/s)

jarak, dengan satuan meter (m)

waktu, dengan satuan second (s)


Dalam ilmu fisika maupun teknik listrik/elektronika, frekuensi diberi simbol huruf “f”
dengan satuan Hertz (Hz). 1 Herz sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik
dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang perdetik). Menggunakan istilah Hertz untuk
menghargai nama darri seorang fisikawan berasal dari Jerman yang bernama lengkap
Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894).
Untuk penentuan Konversi Satuan SI dengan Satuan Lama dan Satuan Non-SI ialah
Sebelum adanya SI banyak satuan pengukuran yang digunakan. SI mengadopsi sistem metrik
agar berlaku secara internasional. Satuan-satuan lama terdapat pada brosur resmi SI. daftar
satuan pengukuran pada katalog yang menunjukkan faktor konversi yang menghubungkan
satuan-satuan tersebut dengan satuan setara yang pernah digunakan sebelum diadopsi oleh
SI.
Selain besaran pokok dan besaran turunan,ada juga yang namanya besaran scalar dan
besaran vector. Besaran scalar yaitu suatu besaran yang hanya memiliki nilai dalam bentuk
angka saja. Misalnya dalam ilmu listrik hanya membicarakan besaran tegangan, arus,
tahanan/hambatan listrik, dan sebagainya. Contoh besaran tegangan yang disalurkan PLN
bertegangan 220 volt dengan frekuensi 50 Hz. Contoh lain sebuah komponen baterey kering
memiliki tegangan sebesar 1,5 volt atau sebuah accumulator memiliki tegangan 12 volt
dengan kapasitas daya sebesar 75 Ampere (A).Sedangkan Besaran Vector adalah suatu
besaran yang memiliki besar (magnetude) dan arah (direction). Dengan demikian besaran
vektor selain memiliki besaran dalam bentuk angka juga memiliki arah. Dalam ilmu listrik,
besaran vektor sering dinyatakan dalam bentuk diagram vektor.
contoh tentang besaran pokok dan satuannya sebagai berikut :

 Massa adalah suatu sifat fisik pada suatu benda yang menjelaskan tentang perilaku
yang dapat diamati. Massa disinonimkan dengan berat suatu benda. Berat ini
berkaitan dengan fenomena grativitasi pada suatu tempat/lokasi. Seringkali medan
gravitasi berbeda antara satu titik dengan titik yang lain terutama berkaiatan dengan
elevasi. Medan gravitasi di bumi berbeda dengan gravitasi di bulan. Secara empirik
dapat dibuktikan pada saat astronaut turun di bulan pada tanggal 20 Juli 1972, yaitu
astronaut dari pesawat penerbangan luar angkasa Apollo 11 bernama Amstrong,
tubuhnya melayang-layang pada saat turun dari ke permukaan bulan. Dengan
memperhatikan penjelasan ini, maka suatu benda yang berada di bulan mudah
terangka karena faktor gravitasi, sedangkan massa suatu benda sama di bumi maupun
di bulan atau luar angkasa. Alat untuk mengetahui besaran pokok massa digunakan
alat ukur neraca dengan satuan Kilogram dan diberi simbol satuan kg dan dimensi
“M”.

Sejarah proses penetapan SI adalah Pertemuan di Perancia pada tahun 1960


menyatakan bahwa meliputi, satuan “Milimeter”, “Centimeter”, “Meter” atau “Kilometer
adalah satuan untuk mengukur besaran “Panjang” sedangkan satuan untuk mengukur waktu
adalah sekon (second) atau detik. Awalnya satu meter ditetapkan sama dengan panjang
sepersepuluh juta (1/10.000.000 atau 10-7) dari kutub utara ke khatulistiwa melalui kota Paris
di Perancis. Selanjutnya didesain batang meter standar yang terbuat dari material campuran
PlatinaIridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang pada suhu
00C. Alat ukur meter standar ini dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, sehingga
dapat menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Meter standar ini
disimpan di Internationan Bureau of Weights and Measure di Serves, dekat Paris.
Besaran Panjang beserta Satuan meter dan waktu dengan satuan Detik sangat penting
bagi pelajaran Dasar-dasar listrik. Karena materi pelajaran ini banyak membahas tentang
besaran-besaran listrik, diantaranya untuk mengetahui panjang dan luas penampang suatu
konduktor sebagai penghantar untuk mengaliri arus listrik yang akan digunakan dalam
rangkaian listrik dan elektornika. Karena kuat arus listrik ini dipengaruhi oleh panjang dan
luas penampang penghantar. Sedangkan satuan waktu digunakan untuk menganalisis tentang
energi dan daya listrik.
Untuk besaran waktu dan satuan SI menyatakan besaran waktu satuannya sekon atau
detik. Sebelum ditetapkan oleh SI, satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi
pada porosnya, yaitu dalan 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari
rata-rata, yaitu 1 hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86.400 detik. Karena 1
hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, sehingga pada tahun 1956 para ahli
menetapkan satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 untuk
melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.Sedangkan besaran listrik dan satuannya
Sejarah awal perkembangan teknik pengukuran, terdapat dua sistem satuan, yaitu sistem
metrik yang dipelopori Perancei sejak tahun 1795 dan sistem Centimeter-Gram-Secon
disingkat CGS yang dipelopori oleh Amerika dan Inggris. Pada tahun 1960 terjadi kesepatan
secara internasional yang dikenal dengan nama SI (Standard International).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dasar Listrik dan Elektronika merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa jurusan listrik khususnya pada jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik ( TITL) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 69 Tahun 2013 tentang kerangka
dasar dan struktur kurikulum di dalam kompetensi inti kelas X, tertulis kompetensi
yang harus dimiliki siswa adalah memahami, menerapkan dan menganalisis
pengetahuan faktual,konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Besaran-besaran yang ditetapkan oleh SI, meliputi Besaran Pokok, Besaran
Tambahan, Besaran Turunan, Besaran Skalar, dan Besaran Vektor. Besaran Pokok
terdiri dari 7 besaran yang meliputi: besaran Panjang, Massa, Waktu, Kuat Arus
Listrik, Suhu, Kuat Cahaya, dan Jumlah Zat, Untuk Besaran Tambahan terdiri dari
Sudut Bidang Datar dan Sudut Ruang. Sedangkan Besaran Turunan adalah suatu
besaran yang diturunkan dari Besaran Pokok, diantaranya besaran Luas, Volume,
Kecapatan, Massa Jenis, Gaya, Tekanan, Energi, Tenaga, Torque, Elekric Charge,
Potensil/Tegangan Listrik, Tahanan/Hambatan Listrik, Kapasitansi, Induktansi,
Muatan Listrik, Fluks Magnetis, Intensitas Magnetis, Frekuensi, Disintegrasi Rate,
dan Doseis Absorpsi. Kemudian menyangkut Besaran Skalar dan Besaran Vektor.
Beberapa besaran yang sering dianalisis dalam kelistrikan, yaitu besaran Arus Listrik,
Gaya Gerak Listrik (GGL), Tegangan (Beda Potensial), Resistansi
(Tahanan/Hambatan), Muatan Listrik, Kapasitansi, fluks magnet, Kerapatan Medan
Magnet, Induksi, Kuat Medan Listrik, dan Kerapan Fluks.

B. SARAN
Saya menyadari dari makalah resume diskusi yang saya buat ini banyak terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan didalam penyampain materi maupun
penyususnnya.oleh sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan
makalah resume diskusi ini.
DAFTAR PUSTAKA

 Dr.Hantje Ponto, D., 2018. DASAR TEKNIK LISTRIK. Yogyakarta: Grup penerbit
CV BUDI UTAMA.
 https://www.mapel.id/hukum-coulomb/
 https://www.harapanrakyat.com/2021/09/pengertian-medan-listrik/
 Wijaya, I Ketut. 2015. Material Teknik Elektro. Fakultas Teknik:Universitas
Udayana
 http://www.rumus-fisika.com/2014/04/pengukuran-tegangan-listrik.html
 https://saintif.com/konduktor-adalah/
 Jurnal isolator,konduktor dan semikonduktor
 https://prabhagib.blogspot.com/2016/12/bahan-listrik-konduktor-artikel-
lengkap.html?m=1
 Jurnal perdana okto manik.Universitas Sumatra Utara.Isolator
 Dr.Ir. I Ketut Wijaya, M.Erg, “ Material Teknik elektro” buku ajar
 Dr. Ramlawari, M.Si “ Suber Belajar Penunjang MIPA bab Iv Zat dan
Karakteristiknya”

You might also like