You are on page 1of 8

NAMA : RAHMA YANI M NUR

NPM : 2014151013
KELAS : KHT A

RESUME PENDULUM

1. Pendulum

Pendulum fisik adalah suatu benda yang digantungkan dari sebuah sumbu putar
dengan jarak d dari pusat gravitasinya. Jika momen inersia di seputar sumbu putar
adalah l, frekuensi (F) adalah banyaknya getaran yang dilakukan benda selama
satu detik. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk
melakukan suatu getaran. Benda dikatakan melakukan suatu getaran atau satu
getaran jika benda bergrak dari titik dimana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ke titik tersebut. Pendulum sederhana terdiri dari suatu massa titik m
pada ujung tali tak bermassa dengan Panjang L. Gerakannya mendekati harmonik
sederhana untuk amplitude yang cukup kecil dimana frekuensi sudut, frekuensi
dan periode dapat ditentukan dengan :

ω= .

F= =

T= = =2 (Young dan Freedman, 2002).

2. Getaran atau Gerak Harmonik

Getaran atau gerak yang membahas tentang ayunan atau bandul sederhana adalah
getaran atau gerak harmonik sederhana, dimana resultan gaya yang bekerja pada
titik sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan tersebut, dan fenomena
ini dinamakan resonansi. Suatu benda dapat dikatakan resonan dengan impuls
yang bekerja padanya. Ayunan adalah bandul yang hanya mempunyai satu
frekuensi alam yang bergantung pada panjang talinya, dan tidak bergantung pada
massa bandul atau massa talinya Gerak harmonik sederhana yang banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ayunan sederhana dan gerak pada
pegas. Pada gerak harmonik sederhana terdapat besaran besaran –besaran fiika,
yaitu periode (T), frekuensi (f) (Putri dan Fadhlani, 2015).

Ciri-ciri gerak harmonik sederhana adalah bentuk geraknya periodik (bolak-


balik).Geraknya selalu melewati titik keseimbangan. Besar kecepatan atau gaya
yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi atau simpangan benda. Arah
percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah keposisi
keseimbangan ( Surya, 2009).

3. Periode

Periode adalah waktu bandul dalam bergerak dari posisi A-B-C-B-A ( Gambar
1.). Dari posisi A kembali lagi ke A desebut dengan satu getaran. Satuan periode
dalam SI dinyatakan dalam sekon (s). Jika simpangan diperbesar maka
simpangan ke titik setimbang dan titik simpangan maksimum di sisi lain akan
lebih besar. Dibutuhkan waktu yang lebih lama jika sudut diperbesar untuk satu
kali priode. Periode juga akan berubah jika Panjang tali dan massa bandul berubah
(Mundilarto dan Istiyono, 2008).

Gambar 1. Bandul Bergerak

Periode bandul sederhana dapat ditentukan dengan rumus

=2 .

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa bandul sederhana bergantung pada
besarnya percepatan gravitasi g dan panjang tali L. Periode bandul sebanding
dengan akar kuadrat panjang tali dan berbanding terbalik dengan akar kuadrat
percepatan gravitasi. Badul ini tidak dipengaruhi oleh massa namun dipengaruhi
oleh panjang tali. Panjang tali didefinisikan sebagai jarak anatar pusat massa
benda dengan titik ayun (Yaz, 2007).

Gerak harmonik sederhana adalah gerak dimana sebuah benda akan selalu
bergerak bolak-balik disekitar titik keseimbangannya secara terus-menerus.
Dengan kata lain, gerak harmonik sederhanan adalah gerak dimana benda
mengalami gerak bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan
banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Contoh gerak
harmonic sederhana yaitu bandul pada jam dan benda yang digantungkan pada
suatu pegas. Selain kedua contoh tersebut ayunan anak-anak juga termasuk
kedalam contoh gerak harmonik sederhana (Saripudin, Rustiawan dan Suganda,
2009).

4. Osilasi Teredam

Osilasi adalah sistem yang berosilasi terus-menerus setelah diberikan suatu gaya
yang, yaitu suatu gaya pemulihnya yang linier. Dalam banyak sistem yang
sesungguhnya, gaya-gaya yang nonkonservatif seperti gesekan atau menghambat
gerakannya. Sebagai akibatnya, energi mekanik sistem akan berkurang seiring
dengan waktu, dan gerak yang terjadi dikatakan mengalami redaman, atau
diredam (Serway, 2009).
Osilasi pegas meliputi pembahasan sebagai berikut:
1. Getaran selaras sederhana gaya ini berperan sebagai penggetar dan selalu
berarah ketitik setimbangnya. Gaya ini disebut juga gaya pembalik
(restoring force). Ciri gerak ini, benda melakukan gerak osilasi atau bergetar
selamanya. Berhubungan benda bergerak bolak-balik disekitar titik
setimbangnya maka posisi benda dapat dinyatakan oleh fungsi preodik.
Fungsi ini dapat berupa fungsi sinus dan cosinus (Priyambono dan Jati,
2009).
2. Getaran Selaras Terendam melibatkan 2 buah gaya, yaitu gaya pembalik dan
gaya rendam. Gaya rendaman itu biasannya berupa gaya gesekan.
Umumnya besargaya gesekan bergantung pada kelajuan benda
(Priyambono dan Jati, 2009).
5. Bandul sederhana

Bandul sederhana adalah sebuah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa,
yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik
ke samping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan berayun
dalam bidang vertikal pengaruh gravitasi. Gerakannya merupakan gerak osilasi
dan periodik, sehingga dapat disebut menempuh sebuah ayunan sederhana.
Bandul juga dapat diartikan sebagai benda yang terikat pada sebuah tali dan
dapat berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah
jam dinding kuno yang mempunyai ayunan (Monika, 2013).

Gerak periodik adalah gerak yang kondisi serupa dapat dijumpai lagi pada waktu
berikutnya atau tempat yang lain. Bentuk yang dari gerak periodik adalah benda
yang berosilasi pada ujung pegas. Selang waktu atau pun beda posisi dari 2
keadaan sejenis yang berlangsung berturutan disebut periode (Monika, 2013).

Gerak bandul adalah gerak harmonika sederhana hanya jika amplitudo geraknya
kecil (Paul A. Tepler, 1998). Bandul Sederhana adalah sistem mekanik lain yang
menunjukkan gerak perodik suatu bandul yang terdiri atas cakram yang
menyerupai pertikal bermassa m yang digantungkan pada seutas tali ringan
dengan suatu panjang L dan yang bagian atasnya tidak bergerak dan diikatkan
ke suatu titik (Serway, 2009).

Gaya-gaya yang berkerja pada cakram adalah suatu gaya T yang dihasilkan oleh
tali dan suatu Gaya Gravitasi mg. Komponen tangen sial dari gaya gervitasi, mg
sin , selalu bergerak ke arah = 0, berlawanan arah dengan perpindahan bola
bandulnya dari posisi terendah. Oleh kerena itu, komponen tangensialnya adalah
gaya pemuli, dan kita dapat menerapkan hukum newton II untuk gerakan dalam
arah tangensialnya.

= − sin =
Di mana s adalah suatu posisi bandul yang di ukur sepanjang busrnya dan tanda
negatif bahwa menunjukkan gaya tangansialnya yang berkerja ke arah posisi
setimbang dengan (vertikal). Oleh kerena itu S = L dan L konstan, persamaan
ini dapat di sederhanakan menjadi (Serway, 2009).

= − sin

Dengan kata lain, periode dan frekuensi bandul sederhana hanya begantung pada
panjang tali dan percepatan yang diakibatkan oleh gravitasi. Oleh karena periode
tidak bergantung pada masa, maka kita simpulkan bahwa semua bandul sederhana
dengan panjang yang sama dan berada pada lokasi yang sama (sehingga konstan)
akan berosilasi dengan periode yang sama pula maka momentum inersianya dapat
di peroleh dengan suatu mengukur periodenya (Serway, 2009).

6. Bandul Torsional

Bandul puntir, yang terdiri dari benda yang digantung dengan kawat yang
disangkutkan pada titik tetap. Bila dipuntir sudut , kawat akan mengerjakan
suatu benda pemulih yang sebanding dengan (Tepler, 1998). Suatu benda kaku
yang ujung atasnya digantung dengan kawat pada suatu bidang yang tetap saat
benda dipilih sejauh sudut kawat terpilih akan menghasilkan torsi pemilu pada
benda, besar posisinya sebanding dengan posisi sudutnya (Serway, 2009) yaitu:
= −
Dimana k disebut konstanta puntir. Nilai konstanta itu dapat dicari dengan
menerapkan torka yang diketahui untuk pemuntir kawat dan menggukur
simpangan sudut yang terjadi. Gerak bandul puntir merupakan gerak harmonik
sederhana sepanjang torka bemulih berbanding lurus dengan sudut puntiran
(Tepler, 1998).
Dimana k (kappa) disebut konstanta torsi dari kawat pengantung, nilai k di
peroleh dengan menerapkan suatu gerak torsi tentu untuk memutar kawat sejauh
dari sudut yang harus dapat di ukur. Dengan menerapkan Hukum Newton II
untuk gerak rotasi yang di peroleh (Serway, 2009).

T= -k =I

=− ᶿ
Sistem ini disebut suatu bandul tersonal. Dan tidak ada batasan sudut kecil dalam
kondisi ini yang selama batas elastisitasnya dan kawatnya tidak terlampaui
(Serway, 2009).
SOAL TENTANG PENDULUM

1. Ciri-ciri gerak harmonik sederhana adalah?


Jawab: bentuk geraknya periodik (bolak-balik).Geraknya selalu melewati
titik keseimbangan. Besar kecepatan atau gaya yang bekerja pada benda
sebanding dengan posisi atau simpangan benda. Arah percepatan atau gaya
yang bekerja pada benda selalu mengarah keposisi keseimbangan.

2. Gerak harmonik sederhana adalah?


Jawab: adalah gerak dimana sebuah benda akan selalu bergerak bolak-balik
disekitar titik keseimbangannya secara terus-menerus. Dengan kata lain,
gerak harmonik sederhanan adalah gerak dimana benda mengalami gerak
bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya
getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.

3. Osilasi pegas meliputi pembahasan yaitu?


Jawab:
1. Getaran selaras sederhana gaya ini berperan sebagai penggetar dan selalu
berarah ketitik setimbangnya. Gaya ini disebut juga gaya pembalik
(restoring force). Ciri gerak ini, benda melakukan gerak osilasi atau
bergetar selamanya. Berhubungan benda bergerak bolak-balik disekitar
titik setimbangnya maka posisi benda dapat dinyatakan oleh fungsi
preodik. Fungsi ini dapat berupa fungsi sinus dan cosinus.
2. Getaran Selaras Terendam melibatkan 2 buah gaya, yaitu gaya pembalik
dan gaya rendam. Gaya rendaman itu biasannya berupa gaya gesekan.
Umumnya besargaya gesekan bergantung pada kelajuan benda.

4. Gerak periodik adalah ?


Jawab: gerak yang kondisi serupa dapat dijumpai lagi pada waktu berikutnya
atau tempat yang lain. Bentuk yang dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Selang waktu atau pun beda posisi dari 2
keadaan sejenis yang berlangsung berturutan disebut periode.
SUMBER RESUME

Mundilarto dan Istitono, E. 2008. Fisika 2. Quadra. Jakarta.

Monika, Damayanti. 2013. Laporan Bandul Sederhana. Website: http//monica -


math6. webnode. com/news/laporan-bandul-sederhana/di akses kamis, 16
Oktober 2014 pukul 15.00 WIB.

Priyambodo, Kuntoro T dan Bambang Murdaka Eka Jati. 2019. Fisika Dasar. C.V
Andi. Yogyakarta.

Putri, S. dan Fadhlani, A.L. 2015. Laporan Pendulum. Universitas Jambi. Jambi.

Ramli, W., dkk. 2014. Bandul. Universitas Negeri Malan. Malang.

Saripudin, A., Rustiawan, D., dan Suganda, A. 2009. Praktis Belajar Fisika.
Visindo Media Persada. Jakarta.

Serway, Raymond A. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Salemba Teknika.
Jakarta

Sunardi. 2007. Fisika Bilingual SMA/MA Kelas X. yrama Widya. Bandung

Surya, Y. 2009. Persiapan Olimpiade Fisika. PT. Kandel. Tangerang.

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.

Yaz, M.A. 2007. Fisika 2. Quadra. Jakata.

Young, H. dan Freedman, R. 2002. University Physics. Erlangga. Jakarta.

You might also like