Professional Documents
Culture Documents
Rahma Yani M Nur - 2014151013 - Laporan Kimia 4
Rahma Yani M Nur - 2014151013 - Laporan Kimia 4
Oleh
Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen
yang bercampur dalam homogen. Bisa di sebut juga campuran secara homogen
dari dua jenis zat atau lebih. Zat yang perintah lebih sedikit yang ada didalam
larutan itu (zat) solut atau terlarut, sedangkan zat yang memiliki jumlah zat lebih
banyak dibandingkan dengan zat-zat lain dalam larutan juga disebut dipecahkan
atau pelarut. Takaran atau komposisi zat terlarut serta pelarut dalam sebuah
larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, dan sedangkan proses campuran zat
terlarut dan pelarut disebut pelarutan (solvasi). Contohnya larutan seperti garam
atau gula dilarutkan di dalam udara ( Wolke, 2003 ).
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut. Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan
jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Di diketahui konsentrasi
larutanakan tinggi (pekat) bila zat terlarutnya banyak dan zat pelarutnya sedikit.
Dan konsentrasi larutan akan rendah (encer) bila zat terlarutnya sedikit dan zat
pelarutnya banyak ( Adha, 2015 ).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 07 November 2020 pukul 10.00-
12.50 WIB di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.
Dihitungkan molaritas asam asetat yang berasal dari asam cuka dapur
5% (asumsi dalam 100 mL cuka dapur terkandung 5 mL asam asetat)
jika diketahui berat jenis asam asetat 1,05 g/ml.
HASIL
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
n NaOH =
n NaOH = 1 mol
Menentukan molaritas / konsentrasi NaOH
Volume = 250 mL = 0,25 Liter
Lite
M NaOH =
M NaOH =
M NaOH = 4 M
2. Larutan asam klorida 18,25% mempunyai berat jenis 1,09 kg/m³. Berapa
molaritas HCl? (Ar H =1, Ar Cl = 35,5)
Jawab :
Mr HCl = 36,5
Menentukan konsentrasi / molaritas
menggunakan rumus :
M=M=
maka:
M HCl =
M HCl =
M HCl = 5,45 M
M H₂SO₄ =
M H₂SO₄ =
M H₂SO₄ =
M H₂SO₄
₂SO₄ = 17,6 M
4. NaOH ( Mr= 40) sebanyak 8 gram dilarutkan ke dalam air sehingga volume
nya menjadi 250 mL. Hitung lah Kemolaran
Kemol larutan tersebu?
Jawab:
Menentukan mol (n) NaOH
n NaOH =
n NaOH =
V NaOH = 250 mL
V NaOH =
M NaOH =
M NaOH =
M NaOH = 0,8 M
5. Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,925 gr NaCl
dalam 100 ml air (Ar Na = 23, Ar Cl = 35,5) ?
Jawab: Mr NaCl = 58,5
Menentukan mol (n) NaCl
n NaCl =
n NaCl =
V NaCl = 100 mL
V NaCl =
M NaCl =
M NaCl =
M NaCl = 0,00085 M
3.1.2 Molalitas
Jawab:
Mr.NaOH = 40 gr/mol
Jawab:
jumlah mol Urea = massa/Mr
jumlah mol Urea = 12 gr /(60 g/mol)
jumlah mol Urea = 0,2 mol
m = jumlah mol/ massa pelarut
m = 0,2 mol /0,25 kg
m = 0,8 m
Jawab:
misalkan massa larutan alkohol adalah 100 gr maka massa etanol yakni:
massa etanol = 23% x 100 gr
massa etanol = 23 gr
massa pelarut = massa larutan – massa etanol
massa pelarut = 100 gr – 23 gr
massa pelarut = 77 gr = 0,077 kg
jumlah mol etanol = massa/Mr
jumlah mol etanol = 23 gr /(46 g/mol)
jumlah mol etanol = 0,5 mol
m = jumlah mol/ massa pelarut
m = 0,5 mol /0,077 kg
m = 6,49 m
5. Hitunglah molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 4 gram NaOH
Jawab:
jumlah mol NaOH = massa/Mr
jumlah mol NaOH = 4 gr /(40 gr/mol)
jumlah mol Urea = 0,1 mol
m = jumlah mol/ massa pelarut
m = 0,1 mol /0,2 kg
m = 0,5 m
Jawab:
V1.M1.a=V2.M2.a
V1.1M.1=100ml.0,1.1
V1.1=10
V1 = 10 ml
Jawab:
V1.M1.a=V2.M2.a
V1.18,6M.2=100ml.1.2
V1.37,2=200
V1 = 5,37 ml
3. Di soal tertulis bahwa larutan gula 2 M akan dijadikan 0,25 M. Artinya, ada
penambahan air ke dalam larutan tersebut. Dengan rumus pengenceran,
volume larutan setelah diencerkan dirumuskan sebagai
sebagai berikut.
Jawab:
4. Sebanyak 150 mL larutan mengandung 87,75 gram NaCl (Mr = 58,5). Jika
larutan ini diuapkan, volumenya menjadi 50 mL. Hitunglah konsentrasi larutan
yang terjadi!
Jawab:
V2 = 50 mL
M2 =?
V1M1 = V2M2
150 mL x 10,005 M = 50 mL x M2
M2 = 30,015 M
5. Ke dalam 200 mL larutan NaOH 0,4 M ditambahkan 400 mL larutan NaOH
0,6 M. Hitunglah konsentrasi larutan yang terjadi!
Jawab:
3.2 Pembahasan
3.2.1 Molaritas
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Harga
kemolaran dapat ditentukan dengan menghitung mol zat terlarut dan volume
tertentu. Volume larutan adalah volume zat terlarut dan pelarut setelah bercampur
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi larutan selain
molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat
yang terlarut dalam Iiter larutan ( Brady, 2000 ).
Rumus yang digunakan :
m= atau m =
Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya
dalam milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus
m= x m=
dengan:
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
v = volume zat terlarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
3.2.2 Molalitas
Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut. Molalitas
tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang kimia fisika,
teristimewa dalam sifat koligatif. Molalitas (m), yaitu nisbah massa dan ini tidak
bergantung pada suhu. Molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per
kilogram pelarut. Karena air memiliki rapatan 1,00 g.cm-3 pada suhu 20oC, maka
1,00 liter air bobotnya 1,00 x 10-3 g atau 1,00 kg. Dengan demikian, dalam
larutan berair encer, jumlah mol zat terlarut per liter kira-kira sama dengan jumlah
mol per kilogram air. Jadi, molaritas dan molalitas hampir sama nilainya. Untuk
larutan tak berarir dan larutan pekat dalam air, molaritas dan molalitas tidak sama
(Oxtoby, 2001).
M1.V1 = M2.V2
Dimana :
M1 = Molaritas mula-mula
V1 = Volume larutan mula-mula
M2 = Molaritas akhir (setelah pengenceran)
V2 = Volume akhir (setelah pengenceran)
Adapun dua atau lebih larutan sejenis jika dicampur maka molaritas campuran
dapat di hitung dengan menggunakan rumus :
. . ⋯
Mcamp= ⋯
n NaOH =
n NaOH = 1 mol
Menentukan molaritas / konsentrasi NaOH
Volume = 250 mL = 0,25
0 Liter
M NaOH =
M NaOH =
M NaOH = 4 M
Brandy, E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.
Henang. 2006. Kimia Untuk Sekolah Menengah Atas. PT. Grasindo. Jakarta.
Wolke. 2003. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2. Jurnal Gramedia
Jakarta. 1(1): 613-615.
.
LAMPIRAN