You are on page 1of 17

The notion off badminton

This game consists of two words, namely


badminton and badminton. Literally, this sport can
be interpreted as a game that is done by fending off
a feather ball using a racket. The ball itself refers to
how come it is made from the feathers of poultry.

Badminton must be played by at least two people.


The goal of this game is to hit the shuttle so that it
can float over the net, then fall to the floor in the
opponent's area to count as points.
Badminton looks easy to do, but it takes a lot of
practice and hard work to really master it. Not to
mention that there are a number of rules that you
must understand if you intend to pursue this one
sport.

Badminton history

No one knows for sure about the origin of the sport


of badminton. However, many opinions say that the
game has existed since ancient Egypt, which is
about 2,000 years ago.

There are also those who argue that badminton


actually originated from China. In ancient times the
Chinese had a game called jianzi. The rules of the
game are similar to badminton, which is to keep
them from falling to the ground.
Similar games have also developed in England
under the name battledore and shuttlecock. The rule
is that players must keep the shuttle from falling
and stay in the air by hitting it as long as possible.

Modern badminton is said to be the result of


improvisation of the game. In the past, the
aristocrats who owned the Badminton House palace
held a slightly modified battledore and shuttlecock
match, using a rope to limit the center of the field.

This game then developed rapidly since the 1850s


and people began to call it badminton. So,
badminton itself actually refers to the name of the
British court that held the match at that time.

Badminton began to enter Indonesia during the


colonial era around 1930. However, this sport
could only develop in 1947 or after Indonesia's
independence. Since then, badminton has
developed quite rapidly and athletes have started to
appear.

In 1951, the Indonesian Badminton Association


(PBSI) was formed, which oversaw badminton
activities in the country. Until now, badminton has
become one of the sports that Indonesia is proud of
because it is able to compete with foreign athletes.

Badminton Rules
The game of badminton has a number of rules that
all players must obey. These rules include the
number of players, how to start the match, to the
scoring system.
1. Badminton Equipment
Racket -> racket has a maximum length of 68 cm
and a width of 22 cm. The racket head or string
area is 28 cm long by 22 cm wide. The racket can
be made of wood or aluminum weighing no more
than 150 grams.
The shuttlecock is made of sixteen strands of hair
embedded in a cork with a diameter of 25–28 mm.
The standard weight is around 4.74-5.5 grams,
while the height is between 64-74 mm.
2. Number of Players
Singles, which is one on one and can be played by
both men and women.
Doubles, namely a team consisting of two people.
Mixed doubles, which is a team consisting of 2
people, 1 male and 1 female.

3. Determination of the Early Game


The match begins with a raffle, using the coin toss
method performed by the referee. This draw is to
determine which player should serve first.
4. Score Calculation
The determination of victory in this sport uses a
best of three system. So, the game of badminton
can last 2–3 innings. If a player has won two
consecutive sets, no third round is necessary.

In each set, the winner is the player who has


collected 21 points first. If there is a draw at a score
of 20-20 (yus), the match will be continued until
one of the teams wins by two points.

5. Violations:
How come it's on the net.
The racket touches the net when hitting the shuttle.
When making a stroke, the racket goes over the net
and into the area of the opposing team.
How come it was hit but fell in its own area (didn't
make it over the net).
When receiving service, the player has moved first
before how come he has been hit.
When doing / receiving a serve, the player steps on
the boundary line of the court.
How come it falls off the court or slides under the
net.
How come he was beaten twice, either by one or
two players in a team.
Players deliberately stalled for the match.
Players deliberately do things that annoy the
opposing team.
Pengertian Bulu Tangkis

Permainan ini terdiri dari dua kata, yaitu bulu dan


tangkis. Secara harfiah, olahraga ini bisa diartikan
sebagai permainan yang dilakukan dengan cara
menangkis bola bulu menggunakan raket. Bolanya
sendiri merujuk pada kok yang memang terbuat
dari bulu-bulu hewan unggas.
Bulu tangkis harus dimainkan oleh sedikitnya dua
orang. Tujuan dari permainan ini adalah memukul
kok hingga bisa melayang melewati net, kemudian
jatuh ke lantai di area lawan agar terhitung sebagai
poin.

Bulu tangkis memang terlihat mudah dilakukan,


tetapi olahraga ini butuh latihan dan kerja keras
tinggi untuk benar-benar bisa menguasainya.
Belum lagi ada sederet peraturan yang harus Anda
pahami apabila berniat menekuni olahraga yang
satu ini.

Sejarah bulutangkis
Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula
penciptaan olahraga bulu tangkis. Akan tetapi,
banyak pendapat yang mengatakan kalau
permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir
kuno, yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis


sebenarnya berasal dari Tiongkok. Zaman dulu
orang-orang Tiongkok punya permainan bernama
jianzi. Aturan mainnya mirip seperti bulu tangkis,
yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah.

Permainan serupa juga sudah berkembang di


Inggris dengan nama battledore and shuttlecock.
Peraturannya adalah pemain harus menjaga kok
agar tidak jatuh dan tetap di udara dengan cara
memukulnya selama mungkin.

Bulu tangkis modern konon merupakan hasil


improvisasi dari permainan tersebut. Zaman dulu,
bangsawan pemilik istana Badminton House
mengadakan pertandingan battledore and
shuttlecock yang sedikit dimodifikasi, yaitu
memakai tali untuk membatasi tengah lapangan.

Permainan ini kemudian berkembang pesat sejak


tahun 1850-an dan orang-orang mulai menyebutnya
sebagai badminton. Jadi, badminton sendiri
sebenarnya merujuk pada nama istana Inggris yang
mengadakan pertandingan kala itu.

Badminton mulai masuk ke Indonesia pada zaman


penjajahan sekitar tahun 1930.Akan tetapi,
olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947
atau setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu,
perkembangan badminton pun cukup pesat dan
para atlet mulai bermunculan.

Di tahun 1951, terbentuklah Persatuan Bulu


Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang menaungi
aktivitas badminton di dalam negeri. Sampai
sekarang, badminton jadi salah satu olahraga
kebanggaan Indonesia karena mampu bersaing
dengan atlet-atlet mancanegara.

Peraturan Bulu Tangkis


Permainan bulu tangkis memiliki sejumlah
peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain.
Peraturan tersebut meliputi jumlah pemain, cara
memulai pertandingan, hingga sistem penghitungan
skor.
1. Perlengkapan Bulu Tangkis
Raket -> raket memiliki panjang maksimal 68 cm
dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau area
senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa
terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak
lebih dari 150 gram.
Kok -> kok terbuat dari enam belas helai bulu yang
ditancapkan pada gabus berdiameter 25–28 mm.
Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram,
sedangkan tinggi kok antara 64–74 mm.
2. Jumlah Pemain
Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan
oleh putra maupun putri.
Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.
Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2
orang, 1 putra dan 1 putri.
3. Penentuan Awal Permainan
Pertandingan diawali dengan undian, yaitu
menggunakan metode lempar koin yang dilakukan
oleh wasit. Undian ini untuk menentukan pemain
mana yang harus melakukan servis terlebih dahulu.
4. Penghitungan Skor
Penentuan kemenangan di olahraga ini
menggunakan sistem best of three (pemenang dua
babak). Jadi, permainan bulu tangkis bisa
berlangsung sebanyak 2–3 babak. Apabila ada
pemain yang memenangkan dua set berturut-turut,
babak ketiga tidak perlu dilakukan.

Di tiap setnya, pemenang adalah pemain yang


berhasil mengumpulkan poin 21 lebih dulu.
Apabila terjadi kedudukan imbang di skor 20-20
(yus), pertandingan akan dilanjutkan sampai salah
satu tim unggul dengan selisih dua poin.

5. Pelanggaran:
Kok menyangkut di net.
Raket menyentuh net saat memukul kok.
Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan
masuk ke area tim lawan.
Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri
(tidak berhasil melewati net).
Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu
sebelum kok berhasil dipukul.
Saat melakukan/menerima servis, pemain
menginjak garis batas lapangan.
Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat
bawah net.
Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua
pemain dalam satu tim.

Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.


Pemain secara sengaja melakukan hal yang
mengganggu tim lawan.

Ukuran lapangan bulutangkis


Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang
yang dipisahkan oleh net di bagian tengah. Pada
pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan
yang digunakan harus memiliki ukuran standar
yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun
Badminton World Federation (BWF).

Ukuran Lapangan Standar PBSI:


Panjang : 13,40 meter
Lebar : 6,10 meter
Tinggi tiang net : 1,55 meter
Tinggi net : 1,52 meter
Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05
meter
Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76
meter (permainan ganda)
Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46
meter (permainan tunggal)
Ukuran Lapangan Standar BWF:
Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)
Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)

You might also like