You are on page 1of 7

Notulensi Presentasi Case Based Discussion III

Bimbingan Kepanitraan Kulit Kelamin RSUD Koja Jakarta Utara

Periode 21 Januari 2021 – 6 Februari 2021 (Online)


Periode 22 November 2021 – 8 Desember 2021 (Offline)

Hari dan Tanggal : 29 November 2021


CBD : Striae Gravidarum
Dokter Pembimbing : dr. Chadijah Rifai , SpKK
Nama Mahasiswa (NIM) : Merry Beatrix Da Clama Nusa (112019260)
Ringkasan

Nama : Ny. SA
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Anamnesis : Autoanamnesis, 26 November 2021


Keluhan utama : Muncul stretch mark di perut

Perempuan usia 30 tahun datang ke poli kulit kelamin RS koja dengan keluhan muncul
muncul stretch mark di perut 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan stretch mark muncul saat
pasien hamil anak ke 2 saat usia kehamilan 6 bulan. Saat hamil pasien mengatakan naik berat
badan sebanyak 15 kg ( dari 45 kg-60kg). Pasien juga mengatakan stretch mark bertambah
banyak dan muncul juga di bagian paha dan lengan atas setelah beberapa bulan melahirkan
dimana berat badan pasien bertambah sebanyak 20kg. Pasien juga mengatakan gatal di
daerah tersebut dan sering menggaruknya.
Pemeriksaan status generalis : keadaan umum pasien tampak sakit ringan, kesadaran
compos mentis TTV dalam batas normal.
Status Dermatologis : Tampak garis berwarna keunguan , permukaan licin dengan pola tidak
beraturan pada seluruh regio abdomen

Diagnosis Kerja : Striae Gravidarum

Diskusi
Definisi
Striae distensae (SD) yang sering juga disebut stretch mark merupakan jaringan parut linier
pada epidermis dan dermis akibat peregangan kulit yang melebihi batas elastisitasnya
terutama bagian perut, paha, pantat dan payudara dikarenaka daerah ini merupakan daerah-
daerah yang memiliki kandungan lemak serta otot yang besar sehingga lebih rentan
mengalami pertambahan ukuran dalam masa perkembangan otot ataupun saat terdapat
penambahan berat badan seperti pada pubertas atau pada obesitas.
Striae tidak mengamcam nyawa hanya masalah kosmetik namun dapat menimbulkan
dampak gangguan yang signifikan dan dapat menjadi masalah psikologis .
Etiologi :
• Kehamilan : Dinding perut meregang untuk menampung rahim yang membesar.
Stretchmark biasanya mulaiterbentuk di trimester kedua kehamilan pada sekitar
5bulan ibu hamil
• Obesitas : BB yang berlebihan menyebabkan penumpukan lemak yang banyak
sehingga kulit teregang.
• Berat badan : Kenaikan atau penurunan berat badan secara signifikan dapat
menyebabkan perubahan keelastisitasan kulit
• Krim atau lotion kortikosteroid : krim kortikosteroid yang digunakan untuk
mengurangi peradangan di kulit dapat mengurangi jumlah kolagen dikulit.
• Cushing Syndrome : Penyakit gangguan sekresi hormone adrenalin ini menyebabkan
obesitas yang meregangkan kulit.
Epidemiologi :
Prevalensi dari striae distensae kira-kira 80% dari kebanyakan populasi3. Frekuensi
terjadinya striae distensae adalah 2 kali lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Menurut American Academy of Dermatology >90% Wanita hamil memiliki striae
gravidarum (6-7 bulan)
Klasifikasi :
● Stretchmark rubra : fase awal dan ditandai dengan garis eritematosa ditandai dengan
timbulnya guratan yang berwarna merah muda.
● Stretchmark alba : pada tahap kronis diklasifikasikan ketika stretch mark menjadi
halus dan tampak atrofi, berkerut, dan hipopigmentasi
Patofisiologi :
Peregangan kulit yang cepat dan melebihi batas elastisitas mengakibatkan terjadinya stres
mekanik serta inflamasi yang mengaktivasi mastositosis dan makrofag sehingga terjadi
peningkatan enzim proteolitik yang mengakibatkan penurunan aktivitas fibroblas serta
komponen extracellular matrix (ECM), hal tersebut berpengaruh pada matrix di dermis dan
mengakibatkan kolagen berkurang sehingga terbentuk SD.
Peregangan yang terjadi pada epidermis dan dermis pada SD yang ditandai dengan atrofi
dapat mengganggu fungsi sawar kulit bahkan juga mengganggu transepidermal water loss
(TEWL).
Terapi :
• Topikal : Krim Tretinoin Striae yang baru timbul <6 minggu. Krim : Tidak boleh
digunakan saat hamil. Cara kerja dengan memperbaiki kolagen sehingga warna striae
menjadi hampir mirip dengan kulit normal karena akan diserap masuk pembuluh
darah. Tidak efektif pada striae yang sudah lama (>6 minggu). Krim : Tidak boleh
digunakan saat hamil. Cara kerja dengan memperbaiki kolagen sehingga warna striae
menjadi hampir mirip dengan kulit normal karena akan diserap masuk pembuluh
darah. Tidak efektif pada striae yang sudahlama (>6 minggu).
• Laser  menstimulasi bagian kulit dibawah striae guna merangsang pertumbuhan
kolagen dan elastin
• Photothermolysis (termasuk jenis terapilaser). Perbedaannya dengan laser biasa
adalah pada Teknik ini sifatnya fraksional (lebih terarah)
• Mikrodermabrasi  membunag lapisan kulit terluar sehingga merangsang
pertumbuhan kulit dibawahnya
• Excimer laser  membuat re-pegmentasi dengan cara merangsang produksi melanin
sehingga warna akan mirip dengan kulit . Terapi ini paling efektif untuk striae yang
barumuncul maupun sudah lama
Diagnosis Banding:
 Linear Fokal Elastosis/ elastotic striae
Merupakan peningkatan jaringan elastis dikulitmenyebabkan munculnya gari
berwarna kekuningan/kemerahan yang teraba menonjol pada kulit. Dengan lesi
berupa plak linier, distribusi secara simetris di punggung tengah dan bawah.Biopsi
kulit menunjukkan peningkatan fokus pada jaringan elastis abnormal dengan serat
elastis basofilik yang melimpah, bergelombang, terfragmentasi dan teragregasi di
dermis retikuler. Penyebab : proses degeneratif-regeneratif ekstrim yang mirip dengan
"keloid serat elastis.
 Athropic scar  Hal ini dapat terjadi karena kolagen, protein yang seharusnya
memberikan tampilan sempurna pada penyembuhan kulit, rusak atau hilang pada
kondisi atrophic scar. 
Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam

Daftar Pustaka :
1. Harnanti DV dkk. Evaluasi penggunaan terapi topikal tretinoin 0,1% pada striae alba.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and
Venereology. Vol. 31 / No. 2 / Agustus 2019.
2. Dharmesti NWEP dkk. Karakteristik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana dengan Striae Distensae pada tahun 2018. Jurnal meidka Udayana. Vol 9 No
2. Februari 2020.
3. Farahnik B dkk. Striae gravidarum: Risk factors, prevention, and management. Int J
Womens Dermatol. 2017 Jun; 3(2): 77–85.
Absensi Kegiatan

No. Nama NIM Paraf

1. Agung Setiawan 112019078

2. I Nyoman Putra Hartawan 112019021

3. Sekar Larasatu 112019198

Merry Beatrix Da Clama


4. 112019260
Nusa

5. Margie Soflyta 112019016

Pembimbing

dr. Chadijah Rifai, SpKK

You might also like