You are on page 1of 6

Notulensi Presentasi Case Based Discussion II

Bimbingan Kepanitraan Kulit Kelamin RSUD Koja Jakarta Utara

Periode 21 Januari 2021 – 6 Februari 2021 (Online)


Periode 22 November 2021 – 8 Desember 2021 (Offline)

Hari dan Tanggal : 26 November 2021


CBD : Granuloma Pyogenic
Dokter Pembimbing : dr. Chadijah Rifai , SpKK
Nama Mahasiswa (NIM) : Merry Beatrix Da Clama Nusa (1121019260)
Ringkasan

Nama : Ny M
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Anamnesis : Autoanamnesis, tgl 24 November 2021


Keluhan utama : Muncul benjolan di bibir bagian bawah

Perempuan usia 52 tahun datang ke poli kulit kelamin RS koja dengan keluhan muncul
benjolan di bagian bawah bibir yang tiba-tiba sejak 3 bulan yang lalu. Awal muncul
berukuran seperti kepala jarum pentul kemudian membesar sehingga sebesar biji jagung.
Benjolan tidak terasa nyeri. Pasien mengatakan benjolan tersebut gampang berdarah ketika
tergores oleh tangan atau pada saat pasien mengelap bibir dengan tissue benjolan tersebut
akan berdarah. Pasien sudah pergi keklinik dan diberi obat radang , antibiotic (amoksisilin),
dan salep kloramfenikol namun keluhan tidak membaik. Pasien baru pertama kali
mengalamai kelainan seperti ini.
Pemeriksaan status generalis : keadaan umum pasien tampak sakit ringan, kesadaran
compos-mentis ,TTV dalam batas normal.
Status Dermatologis : Nodul dengan batas tegas ukuran lenticular berbentuk bulat berukuran
1 cm berwarna kemerahan, tidak bertangkai, teraba kenyal. Lokasi : bibir bagian bawah

Diagnosis Kerja : Granuloma Pyogenic

Diskusi

Definisi
Graunola Pyogenic merupakan tumor vaskular yang sering ditemukan, sering disebut dengan
lobular capillary hemangioma . Granuloma piogenik (GP) adalah suatu tumor vaskuler
benign yang didapat pada kulit atau membrane mukosa yang tampak sebagai papul atau
nodul vascular yang tumbuh cepat. Lesi biasanya terjadi pada anak-anak dan dewasa muda,
terutama pada ibu hamil (pregnancy tumor). Lesi vaskuler yang berkembang dengan cepat
yang berhubungan dengan trauma sebelumnya.
Etiologi
Penyebab pasti granuloma piogenik belum diketahui, namun trauma dan obat-obatan tertentu
dapat merupakan faktor pencetus, namun biasanya timbul setelah terjadi trauma minor.
Kemungkinan faktor predisposisi lainnya meliputi iritasi kronis, peningkatan hormon seks
wanita, infeksi, faktor angiogenik.
Epidemiologi
Granuloma piogenik dapat terjadi pada semua umur dan merupakan salah satu dari tumor-
tumor vaskuler yang paling sering ditemukan pada bayi dan anak-anak. Juga dapat terjadi
pada orang dewasa, terutama pada wanita hamil. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara
insidens pada pria dan wanita. Walaupun demikian penelitian lain melaporkan bahwa tumor
ini lebih sering pada wanita oleh karena fenomena tumor pada wanita hamil. Selain itu tumor
ini dapat ter-jadi pada semua ras. Tumor ini sering timbul soliter tetapi bisa terjadi lesi-lesi
satelit yang multipel. Granuloma piogenikum sering juga disebut dengan pregnancy tumor
(tumor kehamilan) atau granuloma gravidarum karena cukup sering ditemui pada wanita
hamil.
Patofisiologi
Pada saat terjadi trauma maka jaringan akan melakukan pemulihan jaringan yaitu membentuk
jaringan granulasi salah satunya adalah dengan membuat pembuluh darah baru untuk dapat
berkembang yaitu melalui angiogénesis. Salah satu faktor yang berperan dominan dalam
proses angiogénesis adalah VEGF (vascular endhotelial growth factor ). VGEF bertanggung
jawab terhadap peningkatan permeabilitas, vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), dan
pembentukan pembuluh darah baru. Pada tumor , VEGF banyak diekspresikan secara
berlebih oleh sebagian besar tumor ganas untuk merespon peningkatan kebutuhan akan
oksigen dan nutrisi di sel
Struktur dan fungsi pembuluh darah tumor tampak tidak teratur, baik bentuk mapun aliran
darahnya. Pembuluh darah tampak berkelok-kelok dan berdilatasi dengan diameter yang
sangat bervariasi. Pada tumor yang memiliki hipervaskularisasi (pembentukan pembuluh
darah secara berlebihan) akan ditemukan permeabilitas pembuluh darah yang tinggi. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya “kebocoran” yang terjadi di pembuluh darah tumor. Jarak antar-
endotel yang melebar dan ketiadaan membran basalis (struktur yang menyokong lapisan
endothelium) menyebabkan kebocoran yang tidak merata pada pembuluh darah tumor.
Gambaran Klinis :
Lokasi di lengan, tangan, dan muka. Namun, dapat jugamuncul di mulut (pada wanita hamil).
Papul/nodus eritema bertangkai, mudah berdarah, permukaan lembut. Ukuran beberapa mm-
2cm, lesi berkembang cepat , ulkus dan krusta akibat adanya perdarahan.
Penegakan Diagnosis
Anamnesis : Tumbuh cepat hingga ukuran maksimal dalam beberapa minggu, tidak nyeri.
Mencari factor risiko sesuai etiologic, riwayat terjadi luka di daerah tumor.
Pemeriksaan Fisik : Sesuai lokasi dan effloresensi
Pemeriksaan Penunjang : Histopatologis  Adanya proliferasi dari pembuluh-pembuluh
darah kecil yang menerobos epidermis dan mem-bentuk tumor globuler yang bertangkai.
Tata Laksana:
Indikasi pengangkatan GP: Kurangi pendarahan, ketidaknyamanan, distres kosmetik.
 Krim Imiquimod
 Cryotherapy
o Untuk luka yang ukurannya kecil
o Melibatkan pembekuan granuloma menggunakan nitrogen cair. Temperatur
rendah dapat menurangi pertumbuhan sel dan inflamasi melalui vasokonstriksi
(mempersempit pembuluh darah)
 Eksisi bedah
o Untuk granuloma ukuran besar
o Membuang granuloma dan pembuluh darah yang berhubungan untuk
mengurangi risiko granuloma Kembali bertumbuh
 Bedah laser  membuang luka dan membakar dasarnya atau menyusutkan granuloma
kecil
 Kauterisasi dengan perak nitrat  membakar untuk menghilangkan jaringan granulasi
Komplikasi
• Perdarahan : Akibat trauma atau ruptur spontan pembuluh darah.
• Ulkus : Akibat adanya ruptur pada lesi.
• Anemia : akibat komplikasi dari perdarahan yang masif.
Prognosis
• Ad Vitam : Bonam
• Ad Fungsionam : Bonam
• Ad Sanationam : Bonam
Diagnosis Banding :

Melanoma maligna (melanoma nodular Bartonellosis (angiomatosis bacillaris)


amelanotic)

Riwayat keluarga, kulit putih, sinar uv, pernah Bartonella henselae (termasuk da-lam famili
menderita melanoma maligna, imunosupresi. Bartonellaceae) yang merupakan bakteri gram
negatif dan sering terdapat pada pasien-pasien
dengan HIV.
Tumor yang menimbul seperti kubah dapat Klinis mirip dengan GP ,
bertangkai, warna coklat dan kehitaman. Dapat lesinya terasa nyeri dan jika terjadi penyebaran
berevolusi dengan cepat , batas tidak teratur, infeksi sistemik akan disertai dengan demam,
mudah berdarah, ukuran >6mm malaise, penurunan berat badan, mual, muntah,
diare dan menggigil

Daftar Pustaka :
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta:
PERDOSKI; 2017.
2. Hamsyariyah. Laporan kasus granuloma pyogenik. Bagian kulit dan kelamin rsud
dr.doris sylvianus fakultas kedokteran universitas palangkaraya.2017
3. Lawalata TOH, Tjahjadi AA. Granuloma Piogenik Multiple .Jurnal Biomedik, Volume
2, Nomor 2, Juli 2010, hlm. 121-126.
4. Pascawinata A. Penatalaksanaan Granuloma Pyogenikum Pada Bibir Bawah. Jurnal
B-Dent, Vol 3, No. 1, Juni 2016, hlm. 18-22.
5. Kamal R, Dahiya P, Puri A. Oral pyogenic granuloma: Various concepts of
etiopathogenesis. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology: Vol. 16 Issue 1 Jan -
Apr 2012.
Absensi Kegiatan

No. Nama NIM Paraf

1. Agung Setiawan 112019078

2. I Nyoman Putra Hartawan 112019021

3. Sekar Larasatu 112019198

Merry Beatrix Da Clama


4. 112019260
Nusa

5. Margie Soflyta 112019016

Pembimbing

dr. Chadijah Rifai, SpKK

You might also like